Anda di halaman 1dari 2

Dimensi Kualitas

Debby Andrean Ady Mahardika – 180910202078


Dalam kegiatan operasi perusahaan, kualitas merupakan salah satu pembicaraan yang maha
penting. Setiap organisasi bisnis secara mutlak harus mengedepankan aspek kualitas sebagai
prioritas dikarenakan isu bisnis yang satu ini harus dipahami oleh semua orang yang ada didalam
organisasi bisnis. Kualitas adalah aspek yang bersentuhan langsung dengan customer sehingga dia
bersifat dinamis atau berubah-ubah menyesuaikan kondisi perkembangan zaman dan waktu. Hal
ini dikarenakan kecenderungan konsumen dan kebutuhan pasar yang senantiasa berubah-ubah,
maka dari itu perusahaan harus jeli dan intens dalam menganalisis kebutuhan masyarakat. Internal
perusahaan tidak bisa serta merta mengeluarkan produk tanpa melihat apa yang menjadi kebutuhan
konsumen atau pelanggan, percuma saja apabila produk yang dihasilkan sebaik apapun namun
tidak memiliki nilai kegunaan bagi masyarakat sehingga penting bagi perusahaan terlebih dahulu
melakukan perencanaan yang matang. Selain melakukan perencanaan, perusahaan juga harus baik
dalam pengorganisiran, hal ini dikarenakan persoalan-persoalan perusahaan seringkali diakibatkan
karena pengorganisiran yang kurang tepat. Sehingga berikutnya dalam proses implementasi akan
menghasilkan tahapan-tahapan yang sesuai dan menghasilkan produk atau jasa yang dapat
digunakan atau dikonsumsi secara terus menerus. Ketiga langkah tadi harus dilakukan dengan
terus menerus dikarenakan setiap waktunya akan ada persoalan baru yang harus bisa dijawab oleh
perusahaan agar produk atau jasa yang dihasilkan tidak kehilangan pasarnya. Persaingan usia
hidup pada produk atau jasa lah yang menjadikan perusahaan harus selalu berinovasi atau
melakukan banyak perbaikan, namun semakin sering perusahaan melakukan inovasi maka
semakin pendek usia produk. Perbaikan kualitas ini disasarkan pada dua hal yaitu memeroleh
keuntungan dan mengurangi biaya bagi perusahaan.
Setelah mengetahui betapa pentingnya kualitas maka kita harus mengenal apa saja dimensi
kualitas. Dimensi kualitas dimaknai sebagai ciri atau karakteristik untuk melihat kualitas pada
suatu produk berupa barang atau jasa. Dari situlah kita akan mengetahui aspek apa saja yang
mempengaruhi kualitas dan menjadi patokan kualitas pada barang atau jasa. Garvin menjabarkan
ada delapan dimensi yang bisa digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas pada produk.
Pertama adalah performa, performa ini berkaitan dengan cara kerja atau aspek fungsional dari
produk. Biasanya pelanggan akan lebih menilai karakteritik produk dari sisi ini dikarenakan hal
ini paling mudah dan nampak untuk dianalisis sebelum membeli suatu produk. Misalnya dalam
membeli laptop, seseorang dapat melihat processor yang digunakan oleh suatu PC dan jenis VGA
yang dimilikinya. Sebab hal itu akan menunjang kecepatan komputer dan membuat pekerjaan
semakin cepat. Kedua, Features atau karakteristik pelengkap. Setiap produk selain memiliki
karakteristik utama juga dilengkapi dengan karakteristik pelengkap dan menyangkut degan fitur-
fitur tabahan yang bersifat komplemen. Misalnya dalam membeli laptop, pelanggan akan
mendapatkan tambahan hardware seperti pendingin motherboard yang bisa mengikis panas, slot
memory SSD untuk menambah room bagi file dan mouse eksternal meski pada laptop sejatinya
sudah memiliki pengarah kursor. Ketiga adalah Keandalan atau dalam bahasa inggris disebut
reliability. Keandalan ini merupakan karakteristik yang berkaitan dengan durasi penggunaan atau
periode keberfungsian dari suatu produk. Durasi atau periode ini bisa diukur dengan melakukan
uji coba dalam kondisi tertentu. Sehingga seorang pelanggan dapat menaksir usia produk apabila
digunakan sesuai dengan standar pengoperasian. Misalnya, pada laptop asus yang dilengkapi
dengan fitur autocut pada baterainya memungkinkan usia baterai lebih awet dibanding laptop
lainnya, hal ini dikarenakan apabila proses pengisian daya pada baterai sudah penuh daya listrik
akan langsung dialihkan pada laptop, bukan baterai. Keempat adalah konformitas, konformitas ini
adalah derajat dimana karakteristik operasi dan produk memenuhi standar yang dikeluarkan
bahkan hal itu harus disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal ini perusahaan harus bisa
menyesuaikan produk dengan ekspektasi atau keinginan pelanggan. Jika tidak maka produk akan
tergerus dipasaran. Contohnya dalam pembelian laptop, spesifikasi processor intel dikeluarkan
perusahaan dan memiliki kekuatan atau kemampuan sesuai dengan standar yang dikeluarkan. Tapi
untuk harga yang sama, seorang pembeli akan memilih processor AMD dikarenakan AMD
dilengkapi dengan VGA Card Radeon. Processor intel sendiri tidak dilengkapi VGA yang bagus.
Ini tidak memenuhi ekspektasi pelanggan itu sendiri. Kelima adalah daya tahan atau durability.
Seperti namanya, daya tahan ini adalah ukuran masa atau kapasitas pakai suatu produk. Daya tahan
inilah juga salah satu alasan pelanggan menentukan aspek atau takaran kualitas dari suatu produk.
Misalnya dalam pembelian laptop Dell yang terkenal memiliki daya baterai yang awet, orang yang
suka bepergian jauh dan memiliki aktivitas padat disarankan membeli produk ini agar pekerjaan
sewaktu-waktu bisa dikerjakan tanpa harus berada dekat dengan sumber listrik. Keenam adalah
kemampuan pelayanan, aspek ini adalah lebh condong pada sisi produk jasa. Kemampuan
pelayanan ini berkaitan dengan kecepatan, kesopanan, keramahan, kemudahan dan perbaikan.
Perusahaan yang memiliki cabang banyak biasanya akan diuntungkan sebab akan mudah bagi
pelanggan untuk meminta service/layanan lebih apabila terjadi kerusakan. Sebagi contoh, asus
yang memiliki asus.id yang aktif selama 24 jam untuk melayani tanya jawab seputar produk dan
asus center sebagai layanan secara langsung guna melakukan perbaikan-perbaikan ataupun
pembelian sparepart. Ketujuh adalah aesthetics atau estetik. Hal ini menyangkut dengan
penampilan, rasa, bunyi, bau atau rasa. Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana suatu produk
dilihat penampilan secara fisik dan dirasakan fitur-fiturnya. Misalnya dalam pembelian laptop bagi
orang yang memiliki aktivitas padat lebih mempertimbankan aspek slim dan berat dari laptop. Hal
ini dipertimbangkan agar produk mudah dibawa kemana-mana. Kedelapan adalah perceived
quality atau mutu yang dirasa customer. Hal ini berkaitan erat dengan pengaruh citra merek atau
reputasi merek. Mengapa demikian, karena citra produk akan menjadi pertimbangan bagi customer
karena persepsi yang dibangun dipasaran apakah baik ataupun buruk. Misalnya, jika orang ingin
membeli laptop dan memiliki uang banyak maka dianjurkan untuk membeli laptop dengan
spesifikasi gaming yang cukup bisa untuk diajak melakukan aktivitas apapun. Untuk kelasnya
membeli asus ROG, sebab produk ini sangat dikenal handal bagi sebagian besar customer. Ada
banyak dimensi yang disampaikan oleh para ahli namun pendapat dari garvin ini cukup sebagai
referensi dimensi kualitas pada produk baik berupa barang ataupun jasa.
Selain dimensi adapun perspektif kualitas sebagai pendekatan untuk mewujudkan kualitas
suatu produk. Garvin mengindentifikasi menjadi 5 pendekatan yang biasa digunakan secara umum.
Pertama yaitu tansendental approach, secara sederhana pendekatan ini dapat diketahui, dirasakan,
dilihat namun susah dioperasionalkan. Kedua, product-based approach yang mengatakan bahwa
kualitas sebagai karakteritik atau atribut yang dapat diukur atau diidentifikasi. Ketiga user-based
approach yang mendasarkan bahwa kualitas produk tergantung orang yang menggunakannya.
Keempat, manufacturing-based approach. Dalam pendekatan ini kualitas didefinisikan sama
dengan persyaratannya atau konformasinya. Terakhir adalah value-based approach yang
memandang kualitas dari segi nilai dan harga, bahwa yang paling tepat dibeli adalah produk atau
jasa yang bernilai.

Anda mungkin juga menyukai