Anda di halaman 1dari 4

1. Pentingnya Penerapan Manajemen Kualitas dalam Rekayasa Perangkat Lunak.

Russel dan Taylor (1996) mengidentifikasi enam peran pentingnya kualitas, yaitu:

1) Meningkatkan reputasi perusahaan

Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang
berkualitas akan mendapat predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas. Oleh
karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan
nilai “lebih” di mata masyarakat. Karena nilai “lebih” itulah maka perusahaan atau organisasi
tersebut dipercaya masyarakat.

2) Menurunkan biaya

Suatu produk yang berkualitas selalu identik dengan harga mahal. Hal ini jelas terjadi karena
penghasil produk atau jasa tersebut masih menganut paradigma lama, dan membuat produk
atau jasa dengan tidak melihat kebutuhan konsumen. Produk yang dihasilkan tersebut dibuat
sesuai dengan kemampuan perusahaan, sehingga standar kualitas yang digunakan juga hanya
ditetapkan oleh pihak perusahaan.

3) Meningkatkan pangsa pasar

Pangsa pasar akan meningkat bila minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau
perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang terutama. Hal-hal
inilah yang mendorong konsumen untuk membeli dan membeli lagi produk atau jasa tersebut
sehingga pangsa pasar meningkat.

4) Dampak internasional

Hal ini akan menimbulkan kesan yang baik terhadap perusahaan atau organisasi yang
menghasilkan produk atau menawarkan jasa yang berkualitas tersebut. Kesalahpahaman
pengertian terhadap ISO 9000 yang merupakan standar sistem manajemen kualitas oleh
sebagian orang dianggap mencerminkan standar kualitas produk. Padahal tidak demikian,
sebenarnya ISO 9000 hanya menilai prosedur operasi dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Organisasi atau perusahaan yang layak mendapatkan sertifikasi ISO seri 9000 hanya yang proses
produksi dan operasinya standar dan ada bukti tertulisnya, bukan yang produknya berkualitas.

5) Adanya pertanggungjawaban produk

Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan,
maka organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap
desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan. Selain itu, pihak perusahaan atau organisasi tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
yang begitu besar hanya untuk memberikan jaminan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan
tersebut.

6) Untuk penampilan produk

Kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dan hal ini akan membuat perusahaan
atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa juga dikenal dan dipercaya
masyarakat luas. Dengan demikian tingkat kepercayaan pelanggan dan masyarakat umumnya
akan bertambah dan organisasi atau perusahaan tersebut akan lebih dihargai.

7) Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting, serta masih banyak lagi alasan-alasan
mengapa kualitas begitu penting bagi organisasi atau perusahaan.

konsumen untuk mau membeli produk atau barang dengan harga tinggi namun
berkualitas tinggi pula. Tetapi, kualitas mempunyai banyak dimensi yang bersifat subjektif.
Sebagai produsen, dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dan
mampu menterjemahkan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan mereka. Oleh karena itu,
yang dimaksud dengan kualitas bukan hanya kualitas produk itu sendiri, melainkan kualitas
secara menyeluruh (Total Quality). Total quality merupakan suatu pendekatan untuk
melaksanakan bisnis yang berusaha memaksimumkan persaingan organisasi melalui perbaikan
secara menyeluruh dalam hal kualitas produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan.

Referensi : http://repository.ut.ac.id/4792/1/EKMA4265-M1.pdf

2. Detail Dimensi Kualitas Menurut McCall


Menurut Mccall
Masing-masing aspek yang telah dijelskan memiliki factor-faktor penentu yang harus terpenuhi.
Pada aspek perevisian produk terdapat 3 faktor : maintainbility, flexibility, dan testability.
Pada aspek operasional produk terdapat 5 faktor : correctness, reliability efficiency, integrity,
dan usability.
Pada aspek transisi produk terdapat 3 faktor : portability, reusability, dan interoperability.
Kesebelas faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Maintainability, dideskripsikan sebagai kemudahan untuk memperbaiki dan
memelihara.
 Flexibility, dideskripsikan sebagai kemudahan untuk merubah dan memperbarui fitur
yang telah ada agar sesuai yang kita inginkan.
 Testability, dideskripsikan sebagai kemudahan untuk menguji perangkat lunak dan
mendeteksi adanya kekurangan yang tidak diinginkan.
 Correctness, didsekripsikan sebagai kesesuaian fitur yang ada dengan apa yang
pengguna butuh dan inginkan.
 Reliability, dideskripsikan sebagai ketepatan fungsi utama program dengan kebutuhan
pengguna secara terus menerus.dalam Dengan gambaran suatu produk harus berfungsi
sebagai mana mestinya.
 Efficiency, dideskripsikan sebagai keoptimalan fungsi perangkat lunak dengan peralatan
yang disediakan.
 Integrity, dideskripsikan sebagai keamanan pengguna ketika mengoperasikan perangkat
lunak.
 Usability, dideskripsikan sebagai kemudahan untuk mengoperasikan produk tersebut.
 Portability, dideskripsikan sebagai kemudahan sebuah produk untuk difungsikan pada
lingkungan (environment) / perangkat maupun mesin yang lain.
 Reusability, dideskripsikan sebagai kemudahan untuk mendaur ulang/menggunakan
kembali sebagian dari perangkat lunak.
 Interoperability, dideskripsikan sebagai kemudahan untuk mengoperasikan perangkat
lunak pada sistem yang lain. Berbeda dengan portability, aspek ini menitik beratkan
kepada kemudahan untuk mengoperasikan produk ini

Referensi : C, Joseph P dan James A. McCall "A Framework For the Measurement of
Software Quality"

3. Detail Dimensi Kualitas Menurut Garvin

1. Performance (Kinerja)
Performance atau Kinerja merupakan Dimensi Kualitas yang berkaitan dengan karakteristik
utama suatu produk. Contohnya sebuah Televisi, Kinerja Utama yang kita kehendaki adalah
kualitas gambar yang dapat kita tonton dan kualitas suara yang dapat didengar dengan jelas dan
baik.

2. Features (Fitur)
Features atau Fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap dari Karakteristik Utama
suatu produk. Misalnya pada produk Kendaraan beroda empat (mobil), Fitur-fitur pendukung
yang diharapkan oleh konsumen adalah seperti DVD/CD Player, Sensor atau Kamera Mundur
serta Remote Control Mobil.

3. Reliability (Kehandalan)
Reliability atau Kehandalan adalah Dimensi Kualitas yang berhubungan dengan kemungkinan
sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu dan kondisi tertentu.

4. Conformance (Kesesuaian)
Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar yang diinginkan.
Pada dasarnya, setiap produk memiliki standar ataupun spesifikasi yang telah ditentukan.

5. Durability (Ketahanan)
Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus diganti. Durability ini
biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk.

6. Serviceability
Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan. Hal ini sering dikaitkan
dengan layanan purna jual yang disediakan oleh produsen seperti ketersediaan suku cadang dan
kemudahan perbaikan jika terjadi kerusakan serta adanya pusat pelayanan perbaikan (Service
Center) yang mudah dicapai oleh konsumen.

7. Aesthetics (Estetika/keindahan)
Aesthetics adalah Dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan, bunyi, rasa maupun bau
suatu produk. Contohnya bentuk tampilan sebuah Ponsel yang ingin dibeli serta suara merdu
musik yang dihasilkan oleh Ponsel tersebut.

8. Perceived Quality (Kesan Kualitas)


Perceived Quality adalah Kesan Kualitas suatu produk yang dirasakan oleh konsumen. Dimensi
Kualitas ini berkaitan dengan persepsi Konsumen terhadap kualitas sebuah produk ataupun
merek. Seperti Ponsel iPhone, Mobil Toyota, Kamera Canon, Printer Epson dan Jam Tangan
Rolex yang menurut Kebanyakan konsumen merupakan produk yang berkualitas.

Referensi: https://ilmumanajemenindustri.com/delapan-dimensi-kualitas-produk/

4. Perbedaan Mendasar Antara Dimensi Kualitas Garvin dengan McCall

Anda mungkin juga menyukai