Anda di halaman 1dari 22

SIKLUS OPINI AUDIT

Disusun Oleh :
Maksuni
Sinta Wulandari
Sri Dewi Lestari
Laporan keuangan merupakan salah satu
media terpenting dalam
mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai
perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat
menentukan atau menilai posisi keuangan
suatu perusahaan. Banyak pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan
suatu perusahaan, diantaranya pemilik
perusahaan tersebut berdomisili,
masyarakat umum dan pihak-pihak lainnya.
(Novianti, 2001) dalam Cousin dan Ardiani
(2010)
Namun, mengingat persaingan yang
semakin ketat, perusahaan sebagai
klien dan profesi auditor sama-sama
dihadapkan pada tantangan yang
amat berat. Mereka sama-sama
harus mempertahankan
eksistensinya di peta persaingan
dengan perusahaan kompetitor atau
rekan seprofesinya. Klien
menginginkan Unqualified Opinion
sebagai hasil dari laporan audit, agar
performance nya terlihat dimata
KONTRIBUSI AUDIT
Kontribusi audit adalah menyajikan
akuntabilitas dan integritas laporan
keuangan selama memberikan pendapat
yang independen, apakah laporan
keuangan suatu entitas atau organisasi
menyajikan hasil operasi yang wajar dan
apakah informasi keuangan tersebut
disajikan dalam bentuk yang sesuai
dengan kriteria atau aturan–aturan yang
telah ditetapkan
kualitas jasa yang diberikan pada
pengguna. Penting bagi pemakai
laporan keuangan untuk memandang
Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai
pihak yang independen dan kompeten,
karena akan mempengaruhi berharga
atau tidaknya jasa yang telah diberikan
oleh KAP kepada pemakai. Jika
pemakai merasa KAP memberikan jasa
yang berguna dan berharga, maka nilai
audit atau kualitas audit juga
meningkat, sehingga KAP dituntut
untuk bertindak dengan
profesionalisme tinggi.
Undang-Undang yang mengatur
Standar Profesi Akuntan Publik
Standar yang baru yaitu Keputusan Menteri
Keuangan No. 423/ KMK. 06/ 2002 tentang Jasa
Akuntan Publik. Standar profesi akuntan publik
yang baru ini hanya memperbolehkan seorang
auditor/akuntan pubik hanya boleh mengaudit
klien yang sama maksimal tiga tahun, dan
untuk kantor akuntan publik paling lama lima
tahun. Standar profesi akuntan publik tersebut
juga memperbolehkan semua orang untuk
menuntut auditor jika mereka gagal untuk
memberikan secara benar dan tepat opini dari
laporan keuangan yang "salah saji".
Independesi Auditor

Independensi berarti akuntan publik tidak


mudah dipengaruhi. Akuntan publik tidak
dibenarkan memihak kepentingan
siapapun. Akuntan publik berkewajiban
untuk jujur tidak hanya kepada
manajemen dan pemilik perusahaan,
namun juga kepada kreditur dan pihak lain
yang meletakkan kepercayaan atas
pekerjaan akuntan publik .
Independensi sangat penting bagi profesi akuntan
public karena :
1. Merupakan dasar bagi akuntan publik untuk
merumuskan dan menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diperiksa.
2. Karena profesi akuntan publik merupakan profesi
yang memegang kepercayaan masyarakat.
Kepercayaan masyarakat akan menurun jika
terdapat bukti bahwa independensi auditor
ternyata berkurang dalammenilai kewajaran
laporan keuangan yang disajikan manajemen.
Penelitian yang dilakukan oleh Supriyono
menghasilkan temuan yang beragam
diantaranya bahwa penugasan audit yang
terlalu lama kemungkinan dapat mendorong
akuntan publik kehilangan independensinya,
karena akuntan publik tersebut merasa puas,
kurang inovasi, dan kurang ketat dalam
melaksanakan prosedur audit. Sebaliknya,
penugasan audit yang lama kemungkinan dapat
pula meningkatkan independensi karena
akuntan publik sudah familiar, pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan efisien dan lebih tahan
terhadap tekanan klien, sehingga semakin
tinggi independensi auditor semakin tinggi pula
integritas pelaporan keuangan yang dihasilkan.
Kualitas Audit

Kualitas audit sebagai suatu kemungkinan (joint


probability) dimana seorang auditor akan menemukan
dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem
akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan
menemukan salah saji tergantung pada kemampuan
teknikal auditor sementara tindakan melaporkan salah
saji tergantung pada independensi auditor tersebut.
Kualitas audit ini sangat penting karena kualitas audit
yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang
dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), bahwa audit yang dilaksanakan auditor
dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi
ketentuan atau standar auditing. Standar auditing
mencakup mutu professional (professional qualities)
auditor independen, pertimbangan (judgement)
yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporan auditor.
Integritas Laporan Keuangan

Integritas laporan keuangan adalah laporan keuangan


yang menampilkan kondisi suatu perusahaan yang
sebenarnya, tanpa ada yang ditutup–tutupi atau
disembunyikan. Jadi, apabila seorang auditor
mengaudit laporan keuangan yang tidak berintegritas
(tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang
sebenarnya) maka, peluang seorang auditor untuk
dituntut akan semakin besar. Karena apabila laporan
keuangan yang tidak berintegritas itu ternyata
laporan keuangan yang overstate akan sangat
merugikan bagi pengguna laporan keuangan tersebut
Pengaruh Kualitas Audit terhadap kemungkinan penerimaan opini
going concern pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan

Kajian atas opini audit going concern dapat dilakukan dengan


melihat kondisi internal perusahaan, seperti kualitas audit,
kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya,
pertumbuhan perusahaan dan opinion shopping. Kondisi
keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan
perusahaan sesungguhnya. Pada perusahaan yang sakit
banyak ditemukan masalah going concern menyatakan bahwa
semakin kondisi perusahaan terganggu atau memburuk maka
akan semakin besar ke-mungkinan perusahaan menerima
opini audit going concern. Sebaliknya pada perusahaan yang
tidak pernah mengalami kesulitan keuanngan auditor tidak
pernah mengeluarkan opini audit going concern.
Opini audit atas laporan keuangan menjadi salah satu
pertimbangan yang penting bagi investor dalam
mengambil keputusan berinvestasi. Oleh karena itu,
auditor sangat diandalkan dalam memberikan
informasi yang baik bagi investor. Auditor juga
bertanggungjawab untuk menilai apakah terdapat
kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
(going concern) dalam periode waktu tidak lebih dari
satu tahun sejak tanggal laporan audit. Saat ini,
auditor harus mengemukakan secara eksplisit apakah
perusahaan klien akan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian
setelah pelaporan (AICPA, 1988).
Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugasi
memberikan opini atas laporan keuangan
perusahaan. Opini yang diberikan merupakan
pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum (SPAP, 1994, alenia 1). Pendapat atau opini
audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam
suatu audit atau proses atestasi lainnya karena
laporan tersebut menginformasikan pemakai
informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan
kesimpulan yang diperolehnya.
Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa
tahap audit sehingga auditor dapat memberikan
kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas
laporan keuangan yang diauditnya. Arens
mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah
terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian,
auditor dalam memberikan opini sudah didasarkan
pada keyakinan profesionalnya.
Pengertian Going Concern

Hani et. al. mendefinisikan going concern adalah


kelangsungan hidup suatu badan entitas atau badan
usaha. Dengan adanya going concern maka suatu
badan usaha dianggap mampu mempertahankan
usahanya dalam jangka waktu panjang dan tidak akan
dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Setiawan
menyatakan bahwa going concern sebagai asumsi
bahwa perusahaan dapat mem-pertahankan hidupnya
(going concern) secara langsung akan mempengaruhi
laporan keuangan. Laporan keuangan yang disiapkan
pada dasar going concern akan mengasumsikan bahwa
perusahaan akan bertahan melebihi jangka waktu
pendek.
OPINI AUDIT GOING CONCERN

Opini audit going concern merupakan opini yang


dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya (SPAP 2001). Opini audit going concern
tersebut merupakan suatu evaluasi kesangsian dari
auditor atas kemampuan suatu entitas dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
jangka waktu pantas. Auditor harus
mempertimbangkan hasil dari operasi, kondisi
ekonomi yang mempengaruhi perusahaan,
kemampuan membayar hutang dan
kebutuhanlikuiditas di masa yang akan datang.
Masalah Going Concern terbagi menjadi 2, yaitu:

masalah operasi yang meliputi


masalah keuangan yang meliputi
kerugian operasi yang terus-
kekurangan (defisiensi) likuiditas,
menerus, prospek pendapatan
defisiensi ekuitas, penunggakan
yang meragukan, kemampuan
utang, kesulitan memperoleh
operasi terancam, dan
dana
pengendalian yang lemah atas
operasi
Masalah timbul ketika banyak terjadi kesalahan opini
(audit failures) yang dibuat oleh auditor menyangkut
opini going concern.

1. pertama, masalah self- fulfilling prophecy yang


mengakibatkan auditor enggan mengungkapkan
status going concern yang muncul ketika auditor
khawatir bahwa opini going concern yang
dikeluarkan dapat mempercepat kegagalan
perusahaan yang bermasalah. Meskipun demikian,
opini going concern harus diungkapkan dengan
harapan dapat segera mempercepat upaya
penyelamatan perusahaan yang bermasalah.
2. tidak terdapatnya prosedur penetapan status going
concern yang terstruktur. Bagaimanapun juga
hampir tidak ada panduan yang jelas atau penelitian
yang sudah ada yang dapat dijadikan acuan
pemilihan tipe opini going concern yang harus dipilih
karena pemberian status going concern bukanlah
suatu tugas yang mudah menemukan bukti bahwa
keputusan opini going concern sebelum terjadinya
kebangkrutan secara signifikan berkorelasi dengan
probabilitas kebangkrutan dan variabel lag laporan
audit serta informasi berlawanan yang ekstrim
(contrary information)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai