Anda di halaman 1dari 11

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen

kualitas. ISO 9000 diawasi oleh ISO, sebuah organisasi


internasional di bidang standarisasi, dan dikelola oleh badanbadan akreditasi dan sertifikasi. ISO adalah nomor acuan
pada suatu seri standar internasional yang menjabarkan
kriteria sistem manajemen kualitas.

Saat ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan


kompetisi harus memberikan perhatian penuh kepada mutu
produk atau jasa yang dihasilkannya. Mutu yang baik
tersebut hanya bisa dihasilkan melalui proses internal
organisasi yang baik pula, di antaranya dengan memiliki
sistem maupun program-program mutu. Salah satu strategi
perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen
mutunya adalah dengan mengadopsi standar ISO 9000. ISO
9000 saat ini telah menjadi standar sistem manajemen mutu
yang paling diakui oleh dunia internasional. PT. Sinar Sosro
yang telah menerapkan ISO 9000 bisa menjaga konsistensi
mutu produk/ jasa yang telah diklaim. Dengan demikian, bisa
mengurangi komplain oleh para pembeli ataupun pengguna
jasanya.

Dalam perkembangannya, ISO 9000 juga menjadi alat


pemasaran ataupun promosi dalam kegiatan bisnis, dan
turut meningkatkan image PT. Sinar Sosro yang memilikinya.
PT. Sinar Sosro yang telah menerapkan ISO 9000 maka
kredibilitas dan imagenya semakin meningkat. Berbagai
kalangan kemudian mempromosikan pentingnya sertifikasi
ISO dengan menekankan mengenai manfaat yang dapat
diperoleh. PT. Sinar Sosro menerapkan ISO 9000
memperoleh manfaat eksternal berupa pengakuan dari
masyarakat (konsumen), reputasi perusahaan, dan

peningkatan permintaan konsumen/ pangsa pasar di


samping itu, PT. Sinar Sosro menerapkan ISO 9000 juga
memperoleh manfaat internal berupa peningkatan
kesadaran mutu karyawan, peningkatan efisiensi operasi,
dan pengurangan biaya (akibat produk gagal).
2.4
Langkah
Menerapkan
ISO
9000:2000

Dalam menerapkan ISO 9000:2000, PT Sinar Sosro menjalani


beberapa tahapan yang diperlukan, (Gaspersz, 2001):

Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim


pengembangan mutu dan pelatihan dasar untuk memahami
sistem manajemen mutu sesuai standar.

Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas PT. Sinar


Sosro, meninjau semua dokumentasi yang ada dan
mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan
yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan

karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. PT. Sinar


Sosro menggunakan konsultan eksternal untuk membantu
mempersiapkan sistem manajemen mutu karena merupakan
perusahaan yang berskala besar.

Tahap Implementasi

Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu


diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk
selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.

Tahap Audit

Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah


implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah
ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu
adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam
organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur.

Tahap Sertifikasi

Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang


terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, PT. Sinar Sosro
sebagai pemegang sertifikat ISO.
Manfaat
Mendapatkan

Sertifikat
ISO
9000:2000

PT. Sinar Sosro yang telah menerapkan ISO 9000:2000 akan


memperoleh sedikitnya 8 manfaat:

1)

Dokumentasi mutu yang lebih baik.

ISO 9000 memberikan pedoman dalam mengelola sistem


dokumentasi agar dokumen-dokumen yang dibuat oleh PT.
Sinar Sosro bersifat efektif dan efisien. Setiap organisasi
menentukan tingkat dokumentasi yang dibutuhkan dan
media yang digunakan. Hal tersebut tergantung pada faktorfaktor seperti; jenis dan ukuran organisasi, kompleksitas dan
interaksi proses-proses, kompleksitas produk, persyaratan
pelanggan, persyaratan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, demonstrasi kemampuan personel, dan faktorfaktor lainnya yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan
pemenuhan dari persyaratan-persyaratan sistem
manajemen mutu.

2)

Pengendalian mutu secara sistematik.

Menurut pengertian ISO, mutu (quality) adalah kadar/tingkat


yang dimiliki oleh sekumpulan karakteristik yang melekat
(yang menjadi sifat) pada suatu produk atau pelayanan
dalam memenuhi persyaratan. Kadar/tingkat tersebut

berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi buruk (poor), baik


(good) atau baik sekali (excellent). Sedangkan yang
dimaksud dengan persyaratan (requirement) adalah
kebutuhan atau harapan (pelanggan) yang ditetapkan, yang
secara umum wajib dipenuhi.

3)

Koordinasi yang lebih baik.

Adanya kesamaan persepsi untuk menghasilkan output yang


memenuhi persyaratan dan kebutuhan akan adanya satu
sistem yang mendukung pencapaian hal tersebut,
mendorong terjadinya kegiatan koordinasi antar proses
dalam sistem tersebut. ISO 9000 merancang suatu sistem
manajemen mutu yang mengarahkan proses-proses dalam
PT. Sinar Sosro agar melakukan koordinasi yang lebih baik.

4)

Deteksi awal ketidaksesuaian.

Ketidaksesuaian (non conformity) adalah ketidakmampuan


untuk memenuhi persyaratan, sedangkan cacat (defect)
adalah ketidaksesuaian yang berhubungan dengan
kegunaan yang ditetapkan atau dimaksudkan. Dengan
adanya sistem pengendalian mutu yang baik dan didukung
oleh koordinasi antar proses, maka setiap ketidaksesuaian
akan dapat dideteksi lebih dini. Karena setiap proses selalu
melakukan pemeriksaan terhadap output dari proses lain
(sebelumnya), maka diharapkan setiap ketidaksesuaian yang
terjadi dapat segera dikenali, diperbaiki dan dicegah agar
tidak berulang kembali.

5)

Konsistensi mutu yang lebih baik.

Jika semua unsur yang membentuk sistem manajemen mutu


melakukan upaya terus menerus untuk memperbaiki kinerja
dengan berdasar kepada pedoman dan prosedur yang telah
didokumentasikan, maka akan dihasilkan konsistensi
pengendalian mutu yang lebih baik.

6)

Kepercayaan pelanggan bertambah.

PT. Sinar Sosro yang telah menerapkan sistem manajemen


mutu ISO 9000 dengan baik, akan memberikan rasa aman
terhadap pelanggan produk/pelayanannya, dan pada
akhirnya meningkatkan kepercayaan (reliability).
Kepercayaan tersebut timbul karena pelanggan melihat
bahwa kegiatan pemenuhan persyaratan-persyaratannya
dikelola secara baik dan memadai. Rasa aman dan
kepercayaan ini kemudian akan berkembang menjadi
hubungan bisnis yang saling menguntungkan satu sama lain
dan berlangsung lama.

7)

Disiplin dalam pencatatan mutu bertambah.

ISO 9000 mensyaratkan adanya pengelolaan sistem


pencatatan mutu yang baik. Setiap catatan harus jelas,
mudah dibaca, dapat diidentifikasi dan diperoleh kembali
dengan mudah. Dengan adanya persyaratan tersebut maka

perusahaan yang menerapkan ISO 9000 akan membuat


suatu prosedur pencatatan mutu termasuk
pengendaliannya, yang menciptakan kedisiplinan dalam
pencatatan mutu.

8)

Lebih banyak kesempatan untuk peningkatan.

Pada akhirnya penerapan ISO 9000 akan memberikan


peluang-peluang bagi peningkatan kinerja perusahaan yang
diperoleh dari sistem dokumentasi yang baik, pengendalian
mutu secara sistematik, koordinasi antar proses dalam
sistem dan disiplin dalam pencatatan. Sehingga setiap
ketidaksesuaian dapat dideteksi lebih awal untuk diperbaiki
dan dicegah agar tidak berulang kembali. Sedangkan
potensi-potensi munculnya ketidaksesuaian yang belum
terjadi akan dapat dikenali, kemudian dicegah agar tidak
terjadi.

Selain itu PT. Sinar Sosro juga mendapatkan manfaat lain


setelah menerapkan standar ISO 9000:2000, yaitu :

a.

Manfaat Internal

Kesadaran terhadap kualitas semakin besar


Prosedur dokumentasi lebih baik
Instruksi dan Prosedur kerja lebih jelas
Pertanggungjawaban pekerjaan semakin jelas

Menghilangkan kelebihan pekerjaan/mengurangi


pekerjaan yang tidak penting
Memberi peluang akses, pelacakan, dan pemeriksaan
prosedur kerja yang mudah
Mengurangi pemborosan dan inefisiensi
Membantu perbaikan yang kontinyu
Daya ingat/retensi staff lebihh besar
Meningkatkan profitabilitas

b.

Manfaat eksternal

Citra perusahaan lebih baik


Layanan konsumen lebih baik
Kepuasan konsumen meningkat
Keunggulan bersaing lebih besar
Memperbesar pangsa pasar
Peluang ekspor lebih besar
Ekspansi ke pasar

Kendala
Perusahaan
Ketika
Menerapkan

ISO
9000:2000

Bagi PT. Sinar Sosro, peningkatan kualitas manajemen dan


produk itu harus seimbang, oleh karena itu dalam upaya
meningkatkan kualitas yang baik itu PT. Sinar Sosro
menerapkan standar internasional ISO 9000:2000 untuk
mempertahankan mutu atau kualitasnya. Dalam penerapan
ISO 9000 ini PT. Sinnar Sosro diperlukan:

Komitmen

Komitmen disini artinya setiap lini dalam perusahaan harus


memiliki visi dan misi yang sama dalam memenuhi
kepuasan pelanggan, karena target utama dalam
menerapkan ISO 9000 ini adalah meningkatkan kepercayaan
dan kepuasan pelanggan. Manajemen perusahaan harus
selalu siap dalam peningkatan mutu dengan memberikan
panduan kepada tiap-tiap organisasi dalam PT. Sinar Sosro
karena itu meruapakan suatu kriteria dalam mengukur
sistem mutu.

Tiga Unsur Fundamental

Standar Perusahaan

PT. Sinar Sosro harus menerapkan standar-standar yang

seirama dengan syarat penerapan ISO 9000 seperti


mendokumentasikan aktivitas terperici dalam prosedur
operasional/prosedur terperinci dan lain sebagainya.

Penilaian Pihak Lain

Pihak lain disini adalah pihak pelanggan dan pemasok. Jika


penilaian mereka mengenai manajemen dan produk PT.
Sinar Sosro baik maka bisa dikatakan mutu perusahaan
sudah baik.

Persetujuan dari Pihak ke-3

Persetujuan dari pihak ke tiga ini adalah persetujuan dari


lembaga sertifikasi seperti MUI, BPOM dan lain sebagainya.
Ini juga merupakan salah satu syarat dalam penerepan ISO
9000:2000.

Dalam penerapan unsur diatas menjadikan kendala bagi PT.


Sinar Sosro karena sangat diperlukan kerjasama dan
kekompakan untuk setiap lini dalam perusahaan dan
menerapkan rasa kekompakan itu masih cukup sulit karena
sifat dan karakter manajer yang berbeda.

Selain dari kedua unsur diatas yang menjadi kendala PT.


Sinar Sosro yang lainnya adalah masalah biaya. Biaya yang
dikeluarkan agar mendapatkan ISO 9000:2000 tidak sedikit
karena biaya-biaya itu dikeluarkan untuk administrasi,

berbagai macam pelatihan, pendokumentasian arsip


perusahaan, pengerjaan ulang apabila terdapat kesalahan.
Selanjutnya adalah masalah waktu, pekerjaan yang biasanya
dilakukan sekali proses kini harus dievaluasi ulang karena
dikhawatirkan terjadi kesalah dalam penyelesaian
produk,sehingga diperlukan pencegahan awal agar tidak
terjadi kesalahan dan pengerjaan ulang.

Anda mungkin juga menyukai