ISO adalah salah satu badan penetap standar internasional yang terdiri
dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara untuk
mengukur mutu sebuah organisasi. Artinya, setiap perusahaan yang ingin
bersaing secara global dapat diukur kredibilitasnya dengan standar ISO.
Singkatnya, perusahaan atau brand yang telah memiliki sertifikat ISO akan lebih
berpeluang memenangkan persaingan pasar global. Pasalnya, perusahaan atau
brand tersebut telah memiliki jaminan kualitas produk (barang atau jasa) dari
ISO sehingga mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Pada dasarnya tujuan dan manfaat ISO adalah untuk menentukan standar
internasional di bidang industrial dan komersial. Mengacu pada pengertian ISO
di atas, adapun manfaat ISO adalah sebagai berikut:
Masih terkait dengan poin #1, kepuasan pelanggan menjadi sesuatu yang sangat
penting karena akan membuat mereka lebih percaya kepada perusahaan dan
menjadi pelanggan setia.
Setiap perusahaan yang ingin memiliki sertifikat standardisasi ISO harus melalui
suatu siklus pasti yang disebut dengan PDCA. Siklus ini diterapkan pada segala
jenis industri, dimana dilakukan proses identifikasi, analisis, dan eksekusi suatu
penyelesaian masalah untuk menjamin mutu sesuai standar internasional.
4. Menghemat Biaya
Keuntungan yang bisa dirasakan langsung oelh perusahaan dari sertifikasi ISO
adalah meningkatnya image atau brand perusahaan menjadi jauh lebih baik di
mata dunia.
Jenis-Jenis ISO
Secara umum ada delapan jenis standar ISO yang dikeluarkan oleh Organisasi
Internasional ini dan banyak telah diterapkan di perusahaan-perusahaan di
Indonesia. Adapun beberapa jenis ISO adalah sebagai berikut:
1. ISO 9001
yaitu sistem manajemen mutu yang paling banyak digunakan, dimana
karakteristiknya adalah pendekatan proses yang bertujuan meningkatkan
efektivitas manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah
mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO
tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal
manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
2. ISO 14001
yaitu standar yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan.
Beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam standar ini adalah pengelolaan
limbah, penghematan energi, penghematan air, dan penghematan bahan bakar.
Pada dasarnya, seri standardisasi ISO 14000 berisi standar, pedoman, dan
kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan yang tepat oleh organisasi
yang disertifikasi. ISO 14001 adalah yang paling dikenal dari seri ISO 14000.
Dalam era kesadaran lingkungan, sertifikasi ini sangat penting untuk bisnis atau
entitas perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar nasional maupun
internasional. Proses sertifikasi dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak terlibat
dengan cara apapun dengan organisasi yang mengajukan permohonan
sertifikasi.
1. Audit Tahap Pertama; terdiri dari dua kegiatan, yakni audit kecukupan
(adequacy audit) yaitu pemeriksaan dan penelaahan dokumentasi SML
organisasi untuk menentukan bahwa sistem memenuhi persyaratan
standar ISO 14001. Setelah dokumentasi SML organisasi dinilai cukup,
selanjutnya dilakukan audit pendahuluan (initial auditatau pre-
assessment), yaitu pemeriksaan dan pengujian awal implementasi sistem
untuk memastikan sistem telah siap untuk dinilai secara menyeluruh.
2. Audit Tahap Kedua; merupakan penilaian kesesuaian secara menyeluruh
terhadap ISO 14001 organisasi, atau dikenal audit penaatan (compliance
audit atau main assessment).
3. ISO 22000
yaitu standar yang berhubungan dengan sistem manajemen keamanan
pangan. Standar ini ditujukan bagi perusahaan di bidang makanan dan
minuman, dimana diharuskan untuk melakukan kontrol internal, dan setiap
produk harus punya rencana proses dan pengendalian.
TUJUAN ISO 22000
Tujuannya adalah untuk menyediakan satu standar yang dikenal secara
internasional untuk sistem manajemen keselamatan pangan yang dapat
diterapkan dalam produk pangan
CARA MENDAPATKAN SERTIFIKASI ISO 22000
Kemudahan penerapan ISO
22000 tergantung pada tiga hal pokok, yiatu kelengkapan program sistem
mutu perusahaan, besar kecilnya skala usaha dan kecanggihan teknologi
proses. Berikut langkah-langkah pentingnya :
– Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi
kuestioner SMKP Audit ISO 22000 dilaksanakan oleh NQA dengan dua tahapan
utama, yang dikenal sebagai Audit Sertifikasi Awal
– Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan
selanjutnya harus dilakukan oleh klien. Pemeliharaan sertifikasi
dikonfirmasikan melalui program Audit pengawasan (surveilans) tahunan dan
proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi tersebut.
Langkah Implementasi
1. Bentuk Tim FSMS
Tim ini akan merancang dan mengembangkan FSMS dan berperan aktif dalam
sistem manajemen berkelanjutan.
2. Bentuk tim manajemen
Tim ini akan aktif pada perancangan dan pengembangan sistem serta
penerapannya dalam kegiatan sehari-hari. Tim Manajemen akan bertindak
sebagai tim inti , membagi tanggung jawab, menyediakan sumber daya dan
mengkoordinasikan kegiatan. Tim Manajemen dapat membuat tim kerja yang
bekerja pada proses khusus yang dibutuhkan dalam dokumentasi FSMS.
– Tiap tim kerja akan mengevaluasi proses yang ada dan persyaratan yang
diperlukan.
– Proses baru atau yang dimodifikasi akan dibuat, didokumentasikan dan
dikirim ke tim manajemen untuk di review dan disetujui.
– Setelah tim kerja merancang dan mendokumentasikan proses. Latih
seluruh karyawan yang terlibat dalam proses untuk melaksanakan proses
tersebut
– Bila semua proses telah dijalankan, lakukan internal audit dan tinjauan
manajemen.
– Gunakan informasi dari internal audit dan management review untuk
melakukan improvement FSMS. Terapkan sistem dalam kurun waktu tertentu
guna mengumpulkan bukti untuk audit sertifikasi.
– Pastikan semua karyawan telah di training ISO 22000
4.ISP/IEC 27001
Tahap 1 pendahuluan
Pada tahap ini meliputi tinjauan informal dari ISMS, misalnya memeriksa
keberadaan dan kelengkapan dokumentasi kunci seperti organisasi kebijakan
keamanan informasi. Tahap ini berfungsi untuk membiasakan para auditor
dengan orgnisasi dan sebaliknya.
Tahap 2
Pada tahap ini akan dipaparkan lebih rinci dan kepatuhan formal audit,
menguji secara independen ISMS terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam
ISO/IEC 27001. Para auditor akan mencari tau bukti-bukti untuk
mengkonfirmasi bahwa sistem pengelolaan telah dirancang dan dilaksanakan.
Sertifikasi audit biasanya dilakukan oleh ISO/IEC 27001 Lead Auditor. Setelah
melewati tahap ini, hasil ISMS bersertifikat sesuai dengan ISO/IEC 27001.
Tahap 3
Pada tahap inimelibatkan tindak lanjut tinjauan atau audit untuk memastikan
bahwa organisasi tetap sesuai dengan standar. Pemeliharaan sertifikasi
memerlukan kembali secara periodic audit untuk memastikan bahwa ISMS
terus beroperasi seperti yang ditentukan. Keadaan ini harus terjadi setidaknya
setiap tahun.
Gap Analysis
Analisa celah, layanan ISO pada tahap awal akan melihat lebih dekat pada
sistem yang ada, keamanan informasi, manajemen dan melihat dari syarat-
syarat ISO/IEC 27001:2013 Annex A. Hal ini membantu ISO untuk
mengidentifikasi daerah yang dibutuhkan lebih banyak pekerjaan sebelum ISO
melaksanakan penilaian formal untuk menghemat waktu dan uang.
ISO akan meninjau dari kesiapan organisasi untuk penilaian dengan memeriksa
jika diperlukan ISO/IEC 27001 prosedur dan kontrol yang akan di deploy pada
tahap selanjutnya, ISO akan membagikan detail apa yang mereka temukan
untuk menemukan celah yang kurang, agar dapat diselesaikan tanpa adanya
masalah.
Ketika sudah ditemukan kesenjangannya, maka akan diitutup, kemudian ISO
akan melaksanakan prosedur dan kontrol dalam organisasi untuk memastikan
bahwa ISMS telah berkerja secara efektif seperti yang ditentukan untuk
sertifikasi.
Bila organisasi telah lulus pada tahap analisa dan penilaian maka organisasi
akan menerima sertifikasi ISO/IEC 27001 yang akan berlaku selama tiga tahun,
Manajer klien organisasi akan tetap berhubungan bersama ISO, untuk
melakukan kunjungan rutin untuk memastikan sistem berjalan sesuai atandar,
tidak hanya sekedar berada di level sebelumnya namun berkembang ke level
yang lebih baik.
5.ISO TS 16949
yaitu spesifikasi teknikal untuk sistem manajemen mutu di bidang industri
otomotif. Konsep dari standar ini adalah perbaikan berkelanjutan, pengendalian
rantai pemasok, serta tindakan pencegahan dan perbaikan.
The International Automotive Task Force (IATF) yang mewakili para OEM
utama berkomitmen untuk memberikan kepastian bahwa ISO/TS 16949 adalah
suatu standar sistem manajemen mutu otomotif di masa depan.
1. Organisasi
2. Sistem manajemen
3. Pengendalian dokumen
4. Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak
5. Subkontrak pengujian dan kalibrasi
6. Pembelian jasa dan perbekalan
7. Pelayanan kepada pelanggan
8. Pengaduan
9. Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai
10.Peningkatan
11.Tindakan perbaikan
12.Tindakan pencegahan
13.Pengendalian rekaman
14.Audit Internal
15.Kaji ulang manajemen
Persyaratan Teknis
1. Umum
2. Personel
3. Kondisi akomodasi dan kondisi lingkungan
4. Metode pengujian, metode kalibrasi dan validasi metode
5. Peralatan
6. Ketertelusuran pengukuran
7. Pengambilan contoh (sample)
8. Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi
9. Jaminan mutu hasil pengujian dan hasil kalibrasi
10.Pelaporan Hasil
7.ISO 28000
yaitu standar yang berhubungan dengan sistem keamanan rantai pasokan bagi
perusahaan yang berisiko tinggi, misalnya Bank, pertambangan, hotel, dan lain-
lain.
Manfaat ISO 28000
Meminimalkan risiko - mengurangi risiko insiden keselamatan yang bisa
berimbas pada waktu pengiriman yang krusial
Memangkas biaya - mengidentifikasi insiden potensial secara lebih awal
untuk mengurangi risiko inti perusahaan Anda.
Praktik terbaik - proses perbaikan terus menerus yang akan memberi
manfaat jangka panjang bagi perusahaan Anda.
Keyakinan pemangku kepentingan - menunjukkan komitmen Anda
terhadap keamanan rantai pasokan dan keselamatan pelanggan Anda.
8.ISO 5001
yaitu standar yang diterapkan pada sistem manajemen energi agar
perusahaan memiliki sistem untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, serta
konsumsi energi.
Manfaat dari ISO 50001 meliputi:
ISO 50001 Tahap 2 penilaian Sertifikasi melibatkan dekat dari masalah yang
diangkat dalam pertama ISO 50001 audit dan membutuhkan Sertifikasi tim
audit Indonesia untuk menggali lebih dalam sistem manajemen energi
perusahaan.