Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TOTAL QUALITY MANAGEMENT TUGAS KD 3

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Total Quality Management Dosen Pengampu: Drs. Muchtar Hadi, M.Si

Disusun oleh :

Nama Nim

: :

Arif Dwi Haryanto D0108043

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010-2011

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9000

1.

Pengertian ISO Standar adalah kesepakatan kesepakatan yang telah

didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasispesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu pintar (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International Organization for Standardization disingkat ISO atau Iso) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional. Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun

1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatankesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional. Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama. ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan. Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan. Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu. Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem. Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu. Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk. 7. 8. 9. 2. Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat. Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan. Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional

ISO 9000 ISO 9000 adalah suatu standar internasional untuk sistem

manajemen mutu (SMM). ISO 9000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian SMM suatu organisasi yang bertujuan untuk menjamin organisasi yang bersangkutan mampu

menyediakan ditetapkan.

produk

yang

memenuhi

persyaratan-persyaratan

yang

ISO 9000 bukan merupakan standar produk, tetapi merupakan standar dari sistem manajemen suatu organisasi yang apabila diterapkan dalam organisasi tersebut akan mempengaruhi bagaimana produk itu dihasilkan, mulai dari tingkat perencanaan, perancangan, pembuatan dan perakitan hingga penyerahan ke pelanggan. Standar Internasional ISO 9000 adalah konsensus internasional untuk pelaksanaan manajemen yang baik dengan tujuan untuk memastikan suatu organisasi mampu untuk selalu menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi tuntutan mutu pelanggan. Langkah-langkah tersebut dibakukan dalam serangkaian persyaratan sistem manajemen mutu secara umum, tidak tergantung jenis organisasinya. Standar ISO 9000 diperkenalkan Th 1987 oleh The Intenational organisation di Jenewa swiss. Standar ISO 9000 didasarkan pada konsep bahwa karakteristik minimum tertentu sistem manajemen kualitas dapat di standarisasi, sistem manajemen kualitas memberikan manfaat pada pemasok dan pelanggan, dan berfokus kepada proses. ISO 9000 juga memuat prosedur pengendalian manajemen yang didalamnya termasuk pendokumentasian proses design, produksi dan distribusi untuk menghasilkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Komite Teknik ISO 176 (ISO Technical Committee 176, ISO/TC 176) bertanggung jawab untuk standar-standar SMM ISO 9000. Sejak pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987, ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap 5 (lima) tahun, guna menjamin relevansinya dengan perkembangan bisnis dan teknologi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000 dan rencananya tahun 2008 ini. Dengan demikian standar ISO 9000 dalam modul ini adalah versi tahun 2000.
y

adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;

adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;

y y

tersimpannya data dan arsip penting dengan baik; adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan; secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri. Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan

disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered". ISO tidak pernah menyelenggarakan penilaian terhadap implementasi standar yang digunakan oleh pemakainya. Penilaian kesesuaian standar dilakukan oleh pihak lain di luar kewenangan ISO untuk mengontrolnya. Audit dan sertifikasi ISO 9000 dilakukan secara independen oleh badan sertifikasi dengan tanggung jawabnya sendiri. Sertifikasi atau registrasi adalah proses penilaian terhadap suatu sistem mutu berdasarkan persyaratan ISO 9000 dan diikuti dengan pengeluaran sertifikat yang menyatakan kesesuaian terhadap standar. Badan yang mengeluarkan sertifikat ISO 9000 disebut badan sertifikasi atau registrar. Akreditasi adalah prosedur yang dilakukan oleh suatu badan yang berwenang memberikan pernyataan bahwa suatu badan atau seseorang berkompeten untuk melakukan suatu tugas tertentu. Badan akreditasi nasional yang telah dibentuk di sejumlah negara mempunyai kewenangan untuk mengontrol dan memberi izin terhadap aktivitas badan sertifikasi sistem manajemen mutu untuk mengeluarkan sertifikat ISO 9000. Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan

bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Manfaat yang didapatkan dengan penerapan standarisasi sistem manajemen mutu seperti ISO 9000 adalah: 1. Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan y Memberikan pendekatan praktek yang sistematis untuk manajemen mutu. y Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk atau jasa yang diberikan. y Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu yang lebih lanjut dengan dan membakukan mampu proses guna serta memastikan mutu. 2. Aspek Pengendalian Pencegahan y Menentukan secara tegas tanggung jawab dan wewenang dari elemen yang mempengaruhi mutu y Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam konsistensi menelusuri

meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi

menjalankan operasi dan proses bisnis penyedia jasa. y Menerapkan berkelanjutan. 3. Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan y y y y y Sebagai sarana pemasaran. Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan. Dapat meningkatkan produktivitas mutu barang/ produk/ jasa. Dapat memberikan pelatihan yang sistematis kepada staf melalui prosedur dan instruksi yang baik. y Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk atau jasa dan tingkat persaingan bersama. system dokumentasi yang efektif melalui

mekanisme audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang

y 4.

Sebagai dasar untuk pengembangan mutu berikutnya menuju manajemen mutu terpadu.

Perusahaan yang memiliki sertifikat ISO 9000 akan terdaftar pada lembaga registrasi bertaraf internasional, yang berarti membuka kesempatan pangsa pasar yang baru.

5. 6.

Meningkatkan kesadaran kualitas dalam suatu perusahaan. Terjadi perubahan positif dalam hal kultur kualitas dari setiap elemen atau anggota organisasi, karena manajemen dan karyawan terdorong untuk mempertahankan sertifikat ISO 9000 yang umumnya hanya bertahan tiga tahun.

ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini: y ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM). y ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk apapun digunakan atau di organisasi bentuk manapun jasa yang merancang, Standar ini

membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk memberikan apapun. memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satusatunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga. y ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja. Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x"

seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen. ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar. Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84): 1. Fokus Pelanggan Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang. 2. Kepemimpinan Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan. 3. Keterlibatan Personel Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. 4. Pendekatan Proses Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi. 5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya. 6. Peningkatan Terus-Menerus Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi. Peningkatan terus-menerus juga mencakup perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu. 7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi. Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu. 8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.

3.

ISO dalam TQM

Total Quality Management saat ini merupakan salah manajemen yang Comprehensive. Selama ini pula beberapa perusahaan masih mencoba mengkombinasikan antara Total Quality Management dengan Sistem Pengukuran Kinerja yang tepat guna melakukan perbaikan pada

perusahaannya. Pengukuiran Kinerja Kualitas dapat dijadikan sebagai pijakan dalam pembuatan keputusan mengenai organisasi dan proses serta untuk mengetahui effektifitas dan effisiensi program-program perusahaan.

Implementasi Total Quality Management dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah implemantasi ISO 9000 versi 2000. ISO 9000 versi 2000 menyediakan pedoman untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan sistem Total Quality Management. ISO 9000 sangatlah tepat digunakan sebagai kerangka dalam pengukuran kinerja organisasi guna peningkatan proses. Berdasarkan persyaratan standar ISO 9000 dinyatakan bahwa perusahaan harus mendokumentasikan sistem mutu perusahaannya. Pendokumentasian sistem mutu ini meliputi : Pedoman Mutu (Quality Manual), Prosedur Manual (Quality Procedure), Instruksi Kerja (Work Instruction).

Referensi :

http://digilib.its.ac.id/ITS-Master-3100004019916/439 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iso-international-organization-for.html http://fahrurhidayat.wordpress.com/2010/02/04/organisasi-standar-internasional-iso/ http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Internasional_untuk_Standardisasi http://mnovessro.weebly.com/2/post/2010/01/prinsip-dasar-iso-9000.html http://percetakanmurahsurabaya.co.cc/index.php/artikel-umum.html http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANA N/INFO_VI02/V_VI02.htm

Anda mungkin juga menyukai