Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS GUNADARMA

ETIKA PROFESI

Nama : Asti Larasati (21313451)


Bisatyo Argya (21313764)
Clara Archita Dea C (21313946)
Kelas : 4TB03
Jurusan : Teknik Arsitektur
Dosen : Ir. Irina Mildawani, MT, PhD.

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan


Universitas Gunadarma
Juli 2017
BAB I
DEFINISI

1.1. Latar Belakang


Tantangan globalisasi perdagangan dan tenaga kerja yang melanda dunia
sekarang ini tidak dapat dihindari oleh semua negara termasuk Indonesia.
Organisasi dan perusahaan baik yang berorientasi pada profit maupun non profit,
sektor pemerintah maupun swasta, mau tidak mau, suka tidak suka dituntut untuk
mempersiapkan diri untuk mampu bertahan dalam menghadapi kondisi tersebut.
Seiring dengan globalisasi ini, standarisasi manajemen merupakan isu sentral
khususnya tentang standarisasi sistem manajemen mutu. Untuk itu, semua
organisasi dan perusahaan baik pemerintah maupun swasta perlu menyiapkan
kerangka sistem mutu lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran
dan tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut, dalam pengertian bahwa
tujuan atau sasaran mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan
keinginan yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.
Salah satu standar sistem manajemen mutu yang telah berkembang di negara
maju dan bahkan di negara-negara berkembang adalah ISO 90001:2000. Standar ini
merupakan sarana atau sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan mutu dalam
menerapkan manajemen kualitas secara menyeluruh yang diharpakan mampu
menjawab perkembangan globalisasi ini dimana tujuan akhirnya adalah mencapai
efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam menjalankan aktivitas guna mencapai
visi dan misinya. Standar ISO merupakan salah satu standar yang diakui secara
internasional, dan telah diadopsi oleh Indonesia menjadi SNI 19-9001:2001.
Standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 bukanlah hal yang baru di
Indonesia khususnya bagi kalangan perusahaan terkemuka maupun instansi
pemerintah. Banyak perusahaan di Indonesia dan instansi pemerintah yang sudah
mengimplementasikan standar mutu ISO 9000 walaupun hanya sebatas
administrasi. Perkembangan penerapan standar ini pada organisasi-organisasi di
Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
standar ini sudah mulai akrab dan diakui manfaatnya bagi suatu organisasi.
1.2. Standar Mutu ISO 9000
ISO (International Organization for Standardization) adalah organisasi standar
internasional yang didirikan pada tahun 1947, berkedudukan di Janewa Swiss. Saat
ini ISO beranggotakan 170 negara termasuk Indonesia.
Manajemen secara etimologi yang diambil dari kata to manage, berarti
mengurus, mengatur, melaksanakan atau mengelola. Secara terminologi,
manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengontrolan terhadap sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya yang lain
guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang
dihasilkan. Menurut Stephan Uselac, mutu bukan hanya produk dan jasa saja,
namun juga mencakup proses, lingkungan dan manusia. Jadi, mutu dapat
didefinisikan sebagai suatu kondisi yang berhubungan dengan produk, jasa, proses,
lingkungan dan manusia untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan guna
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya manajemen mutu dapat didefinisikan sebagai suatu cara
meningkatkan performance secara terus-menerus (continous performance
improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional
dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua SDM dan modal yang tersedia.
ISO 8402 (Quality Vocabulary) mendefinisikan manajemen mutu sebagai
semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan
kebijaksanaan mutu, serta mengpenerapankannya melalui alat-alat seperti
perencanaan mutu, pengendalian mutu, jaminan mutu, dan peningkatan mutu.
Tanggung jawab untuk manajemen mutu ada pada semua level dari manajemen,
tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management), dan
penerapannya harus melibatkan semua anggota organisasi.
Sedangkan manajemen mutu menurut Santoso dalam buku Total Quality
Management (TQM), merupakan sistem manajemen yang mengangkat mutu
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi.
Sistem adalah sebuah kesatuan yang utuh dengan bagian-bagiannya yang
tersusun secara sistematis, yang mempunyai relasi satu dengan yang lain, dan yang
sesuai dengan konteksnya. Jadi, ciri-ciri sistem ialah pertama, merupakan suatu
kebulatan, kedua, mempunyai bagian-bagian yang disebut sub sistem, ketiga,
bagian-bagian tersebut mempunyai relasi satu dengan yang lain, dan keempat,
selalu berada pada konteksnya yaitu lingkungannya atau latar belakangnya.
Sistem manajemen mutu adalah sistem yang digunakan untuk menetapkan
Kebijakan (pernyataan resmi oleh manajemen puncak berkaitan dengan perhatian
dan arah organisasinya di bidang mutu) dan sasaran mutu (segala sesuatu yang
terkait dengan mutu dan dijadikan sasaran atau target pencapaian dengan
menetapkan ukuran atau kriteria pencapainnya).
ISO 9000 merupakan standar mutu yang sangat populer di seluruh dunia. ISO
9000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Standar
tersebut menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi yang mendasar
bagi organisasi apapun yang berminat untuk menerapkan standar ini.
Berdasarkan definisi tersebut, maka sistem manajemen mutu ISO 9000 dapat
didefinisikan sebagai standar sistem manajemen mutu yang mengelola proses
pencapaian mutu.
Sistem tersebut mengatur hubungan antara supplier, lembaga, dan konsumen.
Oleh karena itu, sistem manajemen mutu ISO 9000 sama sekali tidak berbicara
tentang mutu suatu produk, tetapi berbicara tentang proses pencapaian suatu
tingkat mutu tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa lembaga yang akan
mengadopsi sistem tersebut perlu menetapkan spesifikasi/persyaratan/ karakteristik
mutu produk dan prosesnya.

Suatu organisasi harus memastikan penetapan proses, bagaimana proses


tersebut saling berinteraksi, sumber daya apa yang diperlukan untuk menyajikan
produk dan bagaimana pro sesnya diukur serta ditingkatkan. Jika hal-hal tersebut
telah ditetapkan, maka diperlukan penetapan suatu sistem pengendalian
dokumentasi bersama pedoman mutu dan pengendalian terhadap catatannya.
Sistem manajemen mutu ISO 9000 merupakan sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan/ atau
jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu
ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Sistem manajemen mutu ISO 9000 mengarahkan bagaimana organisasi
menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dan pasar.
Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen mutu, di
antaranya:
Sistem manajemen mutu mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-
aktivitas dalam organisasi modern. Mutu dapat didefinisikan melalui lima pendekatan
utama: (1) transcendent quality adalah suatu kondisi ideal menuju keunggulan, (2)
product-based quality adalah suatu atribut produk yang memenuhi mutu, (3) user-
based quality adalah kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk, (4)
manufacturing-based quality adalah kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan
standar, dan (5) value- based quality adalah derajat keunggulan pada tingkat harga
yang kompetitif.
Sistem manajemen mutu berlandaskan pada pencegahan kesalahan
sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut
diakui pula bahwa banyak sistem manajemen mutu tidak akan efektif 100% pada
pencegahan semata, sehingga sistem manajemen mutu berlandaskan pada
tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan.
Sistem manajemen mutu mencakup elemen-elemen, yaitu: tujuan
(objectives), pelanggan (customers), hasil-hasil (outputs), proses-proses
(processes), masukan-masukan (inputs), pemasok-pemasok (suppliers), dan
pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurements for feedback and
feedforward). Elemen-elemen tersebut dalam akronim bahasa Inggris dapat
disingkat menjadi: SIPOCOM (Suppliers, Inputs, Processes, Outputs, Customers,
Objectives, and Measurements).
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO
9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International
Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah
yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC
176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa
standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.
Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam
bisnis;
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa
sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;
tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari
unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar
apabila dibutuhkan;
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu
sendiri.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai
perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan
label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari
barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses
yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi
tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini
mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk
perguruan tinggi dan universitas.
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1. ISO 9000


A. Tujuan
Seperti halnya ISO, seri ISO 9000 juga mempunyai beberapa tujuan. M. N.
Nasution (2001: 219) mengatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah
sebagai berikut:
Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi
kebutuhan para pembeli.
Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya
sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat
dipertahankan.
Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa
kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau
jasa yang dijual.

B. Manfaat
Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Kualitas ISO-9000
Impelmentasi sistem manajemen kualitas ISO-9000 pada dasarnya mempunyai
manfaat pokok sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi kerja, efektivitas kerja dan produktivitas
b. Meningkatkan daya saing
c. Adanya jaminan konsistensi terhadap kualitas produk
d. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
e. Struktur kerja lebih jelas dan transparan
f. Meningkatkan keterampilan pegawai karena pembinaan SDM terprogram
g. Lingkungan kerja lebih rapi dan bersih
h. Dokumentasi lebih teliti
C. Konsep
Sistem manajemen kualitas ISO-9000 berisikan petunjuk umum untuk dijadikan
pedoman pemilihan sistem manajemen kualitas mana yang cocok dengan
perusahaan. Sedangkan sistem manajemen kualitas ISO-9004 berisikan petunjuk
penggunaan atau penerapan masing-masing sistem manajemen kualitas jika
perusahaan telah menentukan pilihan yang cocok untuk diterapkan perusahaan.

Sistem manajemen kualitas ISO-9001 adalah sistem manajemen kualitas untuk


jaminan dalam hal : desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan.
Sistem manajemen kualitas ini digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan
yang telah ditentukan dijamin oleh pemasok dalam hal : desain, pengembangan,
produksi, instalasi dan pelayanan.

Sistem manajemen kualitas ISO-9002 adalah sistem manajemen kualitas untuk


jaminan kualitas dalam hal : produksi, instalasi dan pelayanan. Sistem manajemen
kualitas ini digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditetapkan
harus dijamin oleh pemasok dalam hal : produksi, instalasi dan pelayanan.
Sedangkan Sistem manajemen kualitas ISO-9003 adalah sistem manajemen
kualitas untuk jaminan kualitas dalam hal : inspeksi dan tes akhir. Sistem
manajemen kualitas ini digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang
ditetapkan harus dijamin oleh pemasok hanya pada tahap inspeksi dan tes akhir.

D. Kelebihan ISO 9000


Sistem manajemen kualitas ISO-9000 memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan sistem manajemen kualitas lainnya seperti Total Quality
Control atau TQM. Pertama, sistem manajemen kualitas ISO-9000 sangat antisipatif,
ketat dalam hal prosedur dan dokumentasi, progresif dalam audit dan tindakan
koreksi serta dilengkapi dengan sertifikat. Kedua, sistem manajemen kualitas ISO-
9000 sangat adaptif untuk diaplikasikan di berbagai macam organisasi. Ketiga,
sistem manajemen kualitas ISO-9000 sangat informatif, mudah dipahami dan telah
dijadikan sistem manajemen kualitas standar internasional.
Tujuan implementasi sistem manajemen kualitas ISO-9000 dimanapun juga
sama yaitu untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan efisiensi bisnis dan
meningkatkan efektivitas bisnis. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem manajemen
kualitas ISO-9000 lebih menekankan konsep pengendalian sejak dini, lebih
menekankan pencegahan ketidaksesuaian dari pada mengoreksi setelah terjadi
ketidak sesuaian.

2.2. Pembagian Seri Standar ISO


Seri standar ISO 9000 versi tahun 2000 terdiri dari empat seri, yang masing-
masing berjudul sebagai berikut:
ISO 9000
Menggunakan dasar-dasar sistem manajemen mutu dan memerinci istilah-
istilah yang digunakan dalam sistem manajemen mutu.
ISO 9001
Memerinci persyaratan tentang Sistem Manajemen Mutu (Quality
Management System). Seri ini berlaku untuk semua jenis organisasi dalam
industri atau sektor ekonomi manapun, dan tidak bergantung pada kategori
produk yang ditawarkan.
ISO 9004
Berisi paduan untuk perbaikan berlanjut peri kerja dan efisiensi menyeluruh
organisasi serta juga keefektifan sistem manajemen mutu. ISO 9004
merupakan panduan bagi organisasi bila pucuk pimpinannya ingin bergerak
melampaui persyaratan ISO 9001.
ISO 19011
Berisi paduan tentang pengauditan sistem manajemen mutu dan lingkungan.

Seri standar ISO 9000 digunakan untuk memperagakan kemampuan


organisasi untuk taat asasdalam memberikan produk yang memenuhi permintaan
pelanggan dan peraturan yang berlaku. Tujuannya untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan melalui penerapan sistem manajemen mutu secara efektif, termasuk
proses perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).
2.3. ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 merupakan persyaratan standar sistem manajemen mutu
(quality management system) versi tahun 2000 yang merupakan edisi kedua (ISO
9001:1994, ISO 9002:1994 dan ISO 9003:1994). Sedangkan edisi pertamanya
dikeluarkan pada tahun 1987.
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada dasarnya dibagi
menjadi empat tahap yaitu :
a. Tahap persiapan
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah persiapan seperti; analisis dan
pengkajian terhadap kondisi lembaga secara mendalam, membentuk steering
committee, tim penyusun dokumen dan yang terpenting adalah membangun
komitmen untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.
b. Tahap Penyusunan dan Pengesahan Dokumen
Pada tahap ini dilakukan penulisan dan pengesahan dokumen antara lain:
kebijakan mutu, sasaran mutu, pedoman mutu, prosedur operasi standar, instruksi
kerja, dan formulir.
c. Tahap implementasi
Tahap ini merupakan tahap implementasi atau penerapan sistem manajemen
mutu yaitu dengan melaksankan semua ketentuan yang telahditulis di dalam
dokumen. Pada tahap ini selalu ada kemungkinan untuk merevisi dokumen, bila
dalam penerapannya ditemukan kesalahan atau kesulitan. Tahap ini dianggap
mencukupi bila telah dijalani sekurang-kurangnya 3 bulan dan telah menghasilkan
rekaman sebagai bukti pelaksanaan.
d. Tahap registrasi
Tahap registrasi dilakukan bila lembaga telah meyakini bahwa dokumen sistem
mutu telah tersusun dan diterapkan sesuai persyaratan standar ISO 9001:2000.
untuk maksud tersebut lembaga dapat mengajukan pemohonan kepada sebuah
badan sertifikat untuk dilaksanakan audit sertifikat guna memperoleh sertifikat ISO
9001:2000.

Sertifikat ISO 9001:2000 adalah dokumen yang membuktikan bahwa sebuah


organisasi telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu menurut Standar ISO
9001:2000 Dan dinyatakan lulus audit yang dilakukan oleh sebuah badan sertifikat
yang berwenang. sertifikat ISO 9001:2000 pada umumnya hanya berlaku selama
tiga tahun, selama rentan waktu tiga tahun tersebut badan sertifikat akan melakukan
surveillance audit tiap enam bulan atau satu tahun. Bila tidak lulus, maka sertifikat
ISO 9001:2000 akan dicabut. Selanjutnya Sertifikat ISO tersebut akan diperbaharui
setiap tiga tahun.

2.4. Prinsip Dasar Manejemen Mutu Berdasarkan Standar ISO 9000


Ada delapan prinsip dasar manajemen mutu berdasarkan standar ISO 9000,
yaitu:
Pusat dan perhatian pelanggan
Seluruh Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus memahami dan
menyadari bahwa kelangsungan hidup lembaga sangat bergantung pada pelanggan.
Oleh karena itu semua pihak harus berusaha dan kalau bisa melampaui harapan
pelanggan, sehingga merekan puas menjadi pelanggan lembaga.
Kepemimpinan
Pemimpin pada semua tingkatan harus mampu menciptakan dan memelihara
lingkungan intern unit kerjanya sehingga semua Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan di unit kerja tersebut dapat melibatkan diri secara penuh dalam upaya
melaksanakan misi untuk mewujudkan visi lembaga.
Perlibatan Orang
Semua pimpinan unit kerja harus menyadari bahwa orang merupakan inti
sebuah organisasi. Oleh karena itu pelibatan orang mutlak dilakukan untuk
melaksanakan kegiatan apapun. Kemampuan semua orang perlu didayagunakan
secara maksimal untuk manfaat unit kerja dan lembaga.
Pendekatan Proses
Hasil yang dikehendaki akan tercapai lebih efisien bila dalam melaksanakn
suatu kegiatan, sumber daya terkait sebagai suatu proses.
Pendekatan sistem pada manajemen
Mengetahui, memahami dan mengelola proses yang saling terkait sebagai
suatu system memberi sumbangan pada keefektifan dan efisiensi lembaga dalam
mencapai tujuannya.
Perbaikan Berlanjut
Perbaikan berlanjut (continual improvement) kinerja lembaga secara
menyeluruh harus menjadi perhatian utama semua pihak mulai dari pemimpin
tertinggi sampai pada semua staf di lapisan bawah.
Pedekatan fakta dalam pengambilan keputusan
Setiap pengambilan keputusan pada tingkatan apapun harus dilakukan
berdasarkan data dan dan informasi yang objektif.
Perbaikan Berlanjut
Semua pihak harus menyadari bahwa suatu organisasi dan pemasok saling
bergantung satu sama lain, karena itu harus dibangun hubungan saling
menguntungkan guna meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.

2.5. Penerapan SMM ISO 9001:2000


Karyawan suatu lembaga yang telah menerapkan SMM ISO 9001:2000 harus
menampilkan perilaku sebagai berikut:
Write what you do and do what you write.
Selalu menulis apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis.
Selalu mencatat apa yang dikerjakan dan melaksanakan tugas sesuai
dengan ketentuan, prosedur dan aturan yang telah di tetapkan (taat asas)
Getting right at first time and every time (bertindak tepat dan benar pada
saat awal pekerjaan dan setiap waktu)
Mengutamakan kepentingan pelanggan, artinya selalu berupaya berbuat
yang terbaik untuk kepentingan pelanggan
Efisien dalam penggunaan sumber daya baik waktu, material, energi
maupun uang
Menghargai tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang lain (menghargai
kesejawatan)
Memiliki tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap pelaksanaan
tugas
Memiliki semangat untuk melayani (sense of service). Artinya ada perasaan
bahagia kalau dapat melayani orang dengan baik. Bukan sebaliknya, justru
bangga kalau bisa menciptakan kesulitan bagi orang lain
Memiliki kepekaan terhadap mutu (sense of quality), artinya selalu berupaya
semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan dengan mutu terbaik
Meimiliki dorongan yang kuat untuk melakukan peningkatan (sense of
improvement). Selalu berupaya agar har ini lebih baik dari kemarin dan esok
lebih baik dari hari ini
Memiliki semangat kerja sama (teamwork) dalam melakukan kegiatan dan
pemecahan masalah
Memiliki disiplin diri (self discipline) yang kuat, artinya kedisiplinan tidak
tergantung pada orang lain
Memiliki prakarsa (self initiative), artinya melakukan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab tanpa menunggu perintah
Memiliki apresiasi dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab
Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika

Hal-hal yang secara konkret harus dilakukan karyawan dalam melaksanakan


tugas sehari-hari adalah sebagai berikut:
memahami dengan baik uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing,
melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab,
menjunjung tinggi core value organisasi,
menghayati dan melaksanakan core belief yang menjadi filosofi organisasi,
berupaya semaksimal mungin untuk mamahami semua dokumen system
manajemen mutu ISO 9001:2000 (kebijakan mutu, sasaran mutu, pedoman
prosedur operasi standar, dan instruksi kerja) untuk selanjutnya diterapkan
dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
memberikan kontribusi yang maksimal dalam upaya mencapai sasaran mutu
lembaga dan sasaran mutu unit kerja masing-masing,
memberikan pelayanan kepada pelanggan (khususnya peserta diklat)
dengan ramah, sopan, simpati, dan cepat tanggap,
berempati terhadap persoalan yang dihadapi pelanggan,
selalu berupaya meningkatkan kemampuan, agar dapat melaksanakan
tugas dengan baik,
melaporkan kepada atasan bila menemukan ketidaksesuaian,
membangun komunikasi yang akrab dan terbuka melaksanakan tugas
sehari-hari
BAB III
CONTOH APLIKASI DAN GAMBAR

Gambar 3.3 Tahap Sertifikasi ISO


Gambar 3.1 Perusaahan Indonesia Sumber: muhal.wordpress.com, 2017
berstandar ISO tahun 2015
Sumber: survey ISO, 2015

Gambar 3.2 Struktur Standar ISO


Sumber: iso.org, 2017 Gambar 3.4 Diagram Urutan Sertifikasi ISO
Sumber: muhal.wordpress.com, 2017
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
ISO (International Organization for Standardization) adalah organisasi standar
internasional yang didirikan pada tahun 1947, berkedudukan di Janewa Swiss. Saat
ini ISO beranggotakan 170 negara termasuk Indonesia. sistem manajemen mutu
ISO 9000 dapat didefinisikan sebagai standar sistem manajemen mutu yang
mengelola proses pencapaian mutu.

Sistem tersebut mengatur hubungan antara supplier, lembaga, dan konsumen.


Oleh karena itu, sistem manajemen mutu ISO 9000 sama sekali tidak berbicara
tentang mutu suatu produk, tetapi berbicara tentang proses pencapaian suatu
tingkat mutu tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa lembaga yang akan
mengadopsi sistem tersebut perlu menetapkan spesifikasi/persyaratan/ karakteristik
mutu produk dan prosesnya.

Tujuan utama dari ISO 9000 adalah sebagai berikut:


Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi
kebutuhan para pembeli.
Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya
sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat
dipertahankan.
Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa
kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau
jasa yang dijual.

4.2. Referensi

URL : https://id.wikipedia.org/wiki/ISO_9000
URL : https://pakdes.wordpress.com/manajemen-mutu/
URL : http://www.referensimakalah.com/2013/01/sistem-manajemen-mutu-iso-
9000.html
URL : http://www.pendidikanekonomi.com/2012/09/pengertian-dan-tujuan-iso-
9000.html
URL : http://wellaridakartika.blogspot.co.id/2014/11/sistem-manajemen-kualitas-
iso-9000.html

Anda mungkin juga menyukai