BAB I
PENDAHULUAN
tradisional dan karya-karya kontemporer. Pada tahun 2004, Leeum, Samsung Museum of
Art, membuka fasilitas baru yang megah di Hanam-dong, Seoul. Leeum telah secara
fenomenal memperluas lebih mendalam dan menambah berbagai koleksi, mengumpulkan
kekayaan budaya Korea dengan berbagai karya perwakilan dari seniman kontemporer yang
paling terkenal dari seluruh dunia. Dengan demikian, Leeum sekarang diakui secara
internasional sebagai salah satu lembaga budaya yang terkemuka di seluruh dunia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Yongsan-gu, kota Seoul,Korea selatan. Untuk akses menuju kawasan museum Samsung of
Art . Penggunaan transportasi umum sangat di rekomendasikan untuk menuju ke lokasi
tersebut karena terbatasnya lahan parkir. Untuk menuju ke Leeum Samsung Museum of Art
bisa menggunakan subway dari Stasiun Hangangjin dilanjutkan dengan berjalan kaki.
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Gambar 2.1 (a) Negara Korea Selatan , (B) Kota Seoul, (C) Distrik Yongsan-Gu,
(d) Itaewon Ro, (e) Alamat Leeum , 60-16 Itaewon-Ro 55-gil, (f) Sign Board Leeum Samsung
Museum of Art
(sumber : googlemap.com, data survey lapangan)
(a)
(b)
Gambar 2.2 (a) Proses Pembangunan Gedung Leem Samsung Museum , (b) Leem Samsung
Museum of Art selesai dibangun
(sumber : www.google.com)
mendidik
para
(a)
pemuda
dan
budidaya
masa
depan
(b)
kebudayaan
dunia.
(c)
Gambar 2.3 (a) Museum 1, (b) Museum 2, (c) Samsung Child & Education
(sumber :data survey lapangan )
2.3.1 MUSEUM 1
Museum 1 dirancang oleh Mario Botta. Beliau lahir di Mendrisio-Ticino, Swiss
pada tahun 1943, bekerja terutama di daerah Ticino, dan sejak memperoleh reputasi di
seluruh dunia dengan sangat mengekspresikan identitas lokal. Gedung ini dirancang untuk
museum keramik. Mario Botta ingin membuat bentuk misterius seperti kapal keramik
diperbesar, yang akan menarik orang-orang dengan bentuk yang indah, mengundang
mereka untuk masuk.
(a)
(b)
2.3.2 MUSEUM 2
Museum 2 di rancang oleh Arsitek kelahiran Prancis, Jean Nouvel, lahir pada tahun
1945, ia mendapat pengakuan bergengsi di Paris sebagai yang pertama di kelasnya.
Museum ini membentuk bangunan unit seperti kotak geometris yang dirakit masing-masing
menghadap ke arah yang berbeda.
(a)
(b)
Gambar 2.5 (a) Museum 2, (b) Jean Nouvel
(sumber :data survey lapangan )
(a)
(b)
Gambar 2.6 (a) Samsung Child Education & Culture Center, (b) Rem Koolhas
( sumber :data survey lapangan )
BAB III
ANALISIS KAWASAN DAN BANGUNAN
LEEUM SAMSUNG MUSEUM OF ART
Gambar 3.1 Lingkungan Sekitar dan Akses Jalan Sekitar Leeum Samsung Museum Of Art
( sumber :data survey lapangan )
Gambar 3.2 Lingkungan Sekitar dan Akses Jalan Sekitar Leeum Samsung Museum of Art
( sumber :data survey lapangan dan google.com )
(a)
(c)
(b)
(d)
(e)
Gambar 3.3 (a) Area Parkir Basement (b) Sclupture utama pada area deck dan merupakan paling
besar (c) Area Deck sebagai area publik pada kawasan Leeum Samsung Museum Of Art (d)
Sclupture di depan Museum 2 (e) Sclupture ukiran khas Korea pada pintu masuk kawasan Leeum
Samsung Museum Of Art
( sumber :data survey lapangan )
Pada Area jalan masuk depan museum terdapat parkir mobil outdoor dan jalan
yang merupakan
Museum 2 yang berada di depan dengan Museum 1 yang berada di belakang kawasan
Leeum Samsung Museum. Kondisi jalan ini memiliki kualitas yang baik berupa paving
block. Penggunaan material ini dapat menyerap air dengan cepat sehingga tidak
menimbulkan genangan air yang nantinya dapat membuat jalan rusak jika menggunakan
perkerasan berupa aspal. Jalan ini memiliki lebar 4 meter.
Gambar 3.4 Akses Jalan Penghubung di dalam Kawasan Leeum Samsung Museum Of Art
( sumber :data survey lapangan )
Gambar 3.5 Bentuk Massa Bangunan pada Kawasan Leeum Samsung Museum of Art
( sumber :data survey lapangan )
Gambar 3.6 Museum 1 dan Gambar Sketsa Mario Botta terhadap Desain Museum 1
( sumber :data survey lapangan dan www.google.com )
MATERIAL EKSTERIOR
Museum 1 terdiri dari massa kerucut terbalik dan membentuk sebuah hexahedron
dihubungkan oleh sabuk terra cotta horisontal . Batu bata terra cotta yang terbuat dari tanah
liat, membuat nuansa misterius dengan adanya pencahayaan alami . Penggunaan material
batu bata terra cotta menunjukkan bahwa porselen Korea, yang merupakan subjek dari
koleksi utama dalam Museum 1 , terbuat dari tanah liat memiliki kesan tradisional.
Gambar 3.7 Material Eksterior Museum 1 menggunakan Batu Bata Terra Cotta
( sumber :data survey lapangan )
Pada lantai 4f dan 3f berisi guci dan porcelain. Selanjutnya menuju ke lantai 2F
Paintings & calligraphy yang berisi lukisan dan seni kaligrafi hangul, terakhir menuju ke
lantai 1 Buddhist Art & Metalware, berisi patung & kesenian budha serta kesenian baja,
dan kembali ke lantai lobby B1, semua sirkulasi mengikuti alur rotunda.
Museum 1 memiliki suatu ruang yang berbentuk kerucut terbalik yaitu biasa disebut
rotunda. Ruang ini memiliki pola melingkar dengan langit-langit putaran ( Rotunda ) dan
ruang ini terhubung dari lobi di ruang bawah tanah sampai ke langit-langit bangunan.
Ruang kosong melingkar memungkinkan pengunjung untuk menikmati full view - dari lobi
ke atas lantai. Selain itu, tangga melingkar , menghubungkan ruang pameran di empat
lantai. Langit-langit rotunda secara alami menghubungkan ruang atas dengan memberikan
cahaya lembut ke lobi dilantai bawah bangunan. Rotunda, menyerap cahaya alami yang
lembut , memungkinkan pengunjung memiliki pengalaman unik yang tidak dapat dinikmati
di bawah pencahayaan buatan.
MATERIAL EKSTERIOR
Bahan utama Museum 2 ini adalah kaca ekstra putih transparan dengan transparansi
ekstrim dan panel stainless steel berkarat . Membentuk garis-garis geometris yang tidak
teratur, sebutan untuk material tersebut ialah black patina yang dimana bila dilihat dari
luar, memperkuat kesan bahwa bangunan menggali jauh ke dalam tanah dan kemudian naik
lagi. Hal ini karena perasaan yang unik dari berat yang dibuat oleh material logam tersebut .
Gambar 3.13 Material Black Patina, Kaca Ekstra Tranparan dan Rangka Atap Ekspose
pada Atap Bangunan Museum 2
( sumber : data survey lapangan )
Gambar 3.15 Objek Pameran dan Koleksi Seni Kontemporer pada Museum 2
( sumber :data survey lapangan)
Gambar 3.16 Samsung Child Education & Culture Center dan Animasi 3D Bangunan
( sumber :data survey lapangan )
MATERIAL EKSTERIOR
Penggunaan material eksterior pada bangunan ini sepenuhnya hampir menggunakan
tempered glass dapat memberikan kesan menonjol terhadap bentuk struktur bangunan yang
terlihat bergaya industrial.
Gambar 3.17 Material Ekstrior Samsung Child Education & Culture Center
( sumber :data survey lapangan )
Gambar 3.18 Layout Denah Lantai Samsung Child Education & Culture Center
( sumber :data survey lapangan )
Gambar 3.19 Ruang Black Box pada Samsung Child Education & Culture Center
( sumber :data survey lapangan )
Gambar 3.20 Objek Pameran dan Koleksi Seni Samsung Child Education & Culture Center
( sumber :data survey lapangan )
BAB IV
KESIMPULAN TENTANG KAWASAN DAN BANGUNAN
LEEUM SAMSUNG MUSEUM OF ART
DAFTAR PUSTAKA
Sumber data :
www.leeum.samsungfoundation.org
https://en.wikipedia.org/wiki/Samsung
www.googleimage.com
www.googlemap.com
survey lapangan ( kuliah lapangan arsitektur , korea selatan , 2016 )