Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya di
SMA PGRI CIAMBAR. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
selaku Guru Mapel Seni Budaya. Tugas yang telah diberikan ini dapat
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
Ciambar, 26 Oktober
2020
Kelompok I
Daftar Isi
A. Simpulan ……………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya
manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia
sendiri. Seiring dengan perkembangan kebudayaan manusia, kesenian
sebagai produk budaya juga terus berkembang sesuai dengan keadaan
masanya. Dalam perkembangan seni, muncul seni kontemporer sebagai
refleksi fenomena sosial yang menunjukkan kondisi kreatif pada masa
terakhir. Seni kontemporer memiliki sifat yang lebih membumi (karena
kebanyakan merupakan refleksi fenomena sosial), dan populis daripada seni
tradisional. Berkembangnya seni rupa kontemporer diikuti dengan
banyaknya seniman yang terjun dalam seni rupa kontemporer. Banyaknya
jumlah perupa kontemporer tersebut menimbulkan masalah tersendiri yang
pelik. Sebagai perupa mereka di tuntut untuk berkarya dan menggelar
karyakarya mereka. Yang berujung pada keinginan untuk mendapatkan
apresiasi dari orang lain (masyarakat dan pelaku seni), untuk menuju ke sana
mereka tentu butuh wadah serta fasilitas yang memadai. Seni rupa memiliki
banyak konsep dalam penerapannya, salah satunya adalah konsep
kontemporer atau modernitas. Seni rupa itu merupakan seni yang mengikuti
perkembangan peradaban dunia, sehingga dari seni rupa banyak yang
menghasilkan sejumlah karya yang unik, menarik, dan sering kali menghibur
untuk dinikmati. Hal itu membuat seni rupa pada saat ini termasuk dalam
salah satu aliran seni yang diminati oleh para pecinta seni hingga masyarakat
awam. Seniman-seniman yang mencintai dan menganut aliran kontemporer
umumnya adalah seniman generasi muda. Bagi masyarakat Semarang, seni
adalah salah satu bidang yang sangat dibanggakan dan diminati sehingga
seni rupa dan seni budaya sangat berkembang dan terlestarikan di Semarang.
Seni rupa pun ikut terjaga dan ikut berkembang, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya seniman dan perupa yang ada di Semarang. Namun berbeda
dengan beberapa kota lain di Indonesia seperti Jogjakarta dan Bandung,
pertumbuhan jumlah galeri seni rupa kontemporer di Kota Semarang masih
belum mengikuti perkembangan seni rupa itu sendiri, sehingga para seniman
dan perupa masih susah dalam memamerkan karyanya untuk kemudian
dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Kebutuhan akan wadah untuk
pelestarian dan pengapresiasian seni di Kota Semarang membuat galeri seni
sebagai fasilitas yang cocok dan solusi yang tepat untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan makalah ini dibuat adalaha untuk menyelesaikan tugas mapel seni
budaya yang ditugaskan minggu yang lalu dan untuk menambah
wawasan kita tentang seni budaya khususnya dalam materi Seni Rupa 3
Dimensi ini.
D. MANFAAT
Manfaat Makalah Ini adalah untuk sebuah referensi bagi kita, selain itu
menambah pengetahuan kita tentang seni. Karena seni adalah warisan
budaya kita yang harus kita jaga. Jangan hilang dimakan oleh zaman.
Karena sekarang sudah banyak kebudayaan kebudayaan luar yang masuk
ke negara kita. Jadi, kita jaga dan lestarikan seni dan budaya asli
indonesia
BAB II. PEMBAHASAN
A. Patung Liberty
Judul Karya : Patung Pieta
Pencipta : Michelangelo (1498-1499)
Pencipta : Michelangelo
Sejarah
David adalah sebuah patung adi karya pada abad Renaisans yang dibuat antara
tahun 1501 sampai tahun 1504 oleh seniman Italia, Michelangelo. Patung ini terbuat
dari marmer dan memiliki tinggi 5.17 meter (17 kaki). Patung ini merepresentasikan
Daud, subjek yang disenangi dalam seni Firenze. Awalnya patung ini diminta sebagai
salah satu dari serangkaian patung nabi di sepanjang garis atap dari ujung timur
Katedral Firenze, namun patung ini justru ditempatkan di alun-alun di luar Palazzo
della Signorina, kursi pemerintahan sipil di Firenze, dimana patung ini akhirnya
diresmikan pada 8 September 1504. Patung ini dipindahkan ke Accademia di Belle
Arti di Firenze pada tahun 1873, sedangkan di lokasi asli digantikan oleh sebuah
patung replika.
E. Patung Merlion
Pencipta : Fraser Brunner
F. Patung Pahlawan
Judul
Karya : Patung Pahlawan
Pencipta : Matvey Manizer dan Ossip Manizer
Bentuk Karya : 3D (Patung)
Sejarah
Alasan pembuatan patung tugu tani dari segi sejarahnya berbeda-
beda, tetapi ada dua versi latar belakang pembuatan patung
ini. [2] Yang pertama, patung tugu tani dibuat atas inspirasi
ketika Sukarno berkunjung ke Uni Soviet tahun 1922. [1] Saat itu di
Negara Rusia terjadi pergolakan antara kaum yang pro sistem
kekaisaran Rusia dengan kaum komunis. [2] Hal ini mengingatkan dia
dengan keadaan di Indonesia dia pun mencari pembuat patung
untuk membuatkan monumen demi menghargai perjuangan para
buruh tani dalam gerakan G 30 SPKI . [3]
H.PATUNG DIRGANTARA
Patung Dirgantara (Pancoran) – Bundaran Gatot Subroto
K. Saran
Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan
makalah bertema Seni Budaya. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi
Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak..
Adapun penulisan makalah bertema Seni Rupa Ini ini dibuat untuk memenuhi tugas
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari
Ciambar 31 Oktober
2020
Penulis
1. TUGU PAHLAWAN
3. TUGU MUDA
Judul Karya : Tugu Muda
Pencipta : Salim Hendro
Bentuk Karya : 3D (Patung)
Pencipta : Gustave Eiffel
Bentuk Karya : 3D (Monumen)