Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SENI RUPA KONTEMPORER

Oleh:

Kelas XII MIPA 6 kelompok 3

1. Azizah Nurinsiyah (2)


2. Dinda Aulia Rizki (5)
3. Devina Tria Wahyudi (4)
4. Ezha Easyfa Wieldyanisa (6)
5. Ivan Triandi Saputra (10)
6. Margaleta Bintang Prilista (11)
7. Maya Ayu Ariyanti (13)
8. Moch. Dicky Firmansyah (15)
9. Nur Hairunnisa’ Annuri (18)
10. Arief Budiman (28)

SMA NEGERI 1 GENTENG

Jl. Wahid Hasyim No.20 Genteng Banyuwangi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul SENI RUPA
KONTEMPORER ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ria
Aprillya S.Pd pada bidang Seni Rupa Kontemporer mata pelajaran Seni Budaya Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Seni Rupa Kontemporer bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ria Aprillya S.Pd selaku Guru Seni Budaya
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya dan aspirasinya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kamis 15 Januari 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN`

2.1 Pengertian Seni Rupa Kontemporer................................................................2

2.2 Ciri-Ciri Seni Rupa Kontemporer....................................................................3

2.3 Konsep Pembuatan/Penciptaan Seni Rupa Kontemporer................................3

2.4 Fungsi Seni Rupa Kontemporer......................................................................4

2.5 Tokoh-Tokoh Seniman Kontemporer Indonesia.............................................5

2.6 Contoh Karya Seni Rupa Kontemporer...........................................................8

2.7 Pengertian, Tujuan, Konsep dan Fungsi Pameran.........................................10

2.8 Cara Memamerkan Seni Rupa Kontemporer.................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................13

3.2 Saran..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Seniman Eko Nugroho...................................................................................6

Gambar 1.2 Seniman Heri Dono.......................................................................................6

Gambar 1.3 Seniman Angki Purbandono..........................................................................7

Gambar 1.4 Seniman I Nyoman Masriadi.........................................................................7

Gambar 1.5 Seniman Yusra Martunus..............................................................................8

Gambar 2.1 Black Bullets—Jeannette Ehlers....................................................................8

Gambar 2.2 Sniper— Angki Purbandono..........................................................................9

Gambar 2.3 Watching TV — Heri Dono..........................................................................9

Gambar 2.4 Abstraktes Bild (809-1) — Gerhard Richter..................................................9

Gambar 2.5 Tropical Giant Square— Eko Nugroho.......................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seni kontemporer merupakan salah satu cabang dalam dunia seni. Dimana seni tersebut
terpengaruh oleh dampak kekinian. Untuk memperkaya dan menambah wawasan kita
mengenai seni rupa kontemporer, kita perlu mengkaji dan mencari referensi dari berbagai
sumber. Tentu saja sumber tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga dari
luar negeri. Untuk itu, makalah ini disusun agar dapat menambah wawasan dalam
mempelajari seni rupa kontemporer.

Seni itu sendiri merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang berperan penting dari segi
mental maupun spiritual. Dengan adanya seni, manusia mempunyai suatu tempat
menyalurkan perasaan dengan indah.

Yang disebut seni sendiri memiliki cakupan yang luas. Sepanjang hal tersebut memiliki
nilai keindahan atau nilai estetika, maka hal tersebut bisa disebut sebagai seni. Bisa meliputi
seni lukis, seni tari, seni patung dan lain sebagainya. Pendapat lain mengatakan bahwa seni
rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat. Ini sebagai
pengembangan dari wacana pasca modern (postmodern art) dan pasca kolonialisme yang
berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah
seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.

Perkembangan seni rupa di indonesia dapat di katakan cukup pesat yaitu dengan adanya
beberapa pusat seni di kota-kota besar di indonesia seperti jakarta, bandung,  dan jogjakarta.
Dewasa ini sejarah perkembangan seni rupa sedang dalam masa periode modern dan
kontenporer. Hal ini di tunjukkan dengan adanya seniman-seniman yang hebat seperti
Affandi, Raden Shaleh dan beberapa seniman lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
a) Apa itu seni rupa kontemporer?
b) Apa saja ciri-ciri seni rupa kontemporer?
c) Bagaimana konsep pembuatan seni rupa kontemporer?
d) Apa fungsi seni kontemporer?
e) Siapa saja tokoh seniman dan alirannya?
f) Bagaimana cara memamerkan seni rupa kontemporer?

1.3 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui apa itu seni rupa kontemporer
beserta ciri-ciri yang dimiliki, konsep pembuatan seni rupa tersebut, fungsinya, serta siapa
saja tokoh yang ada dilamnya beserta aliran apa yang mereka miliki.
Selain itu makalah ini juga akan menambah pemahaman bagaimana cara untuk
memamerkan atau melaksanakan pameran seni rupa terutama pada seni rupa kontemporer.
Selanjutnya, makalah ini juga dibuat untuk memenuhi kebutuhan penilaian dan tugas dari
mata pelajan seni budaya.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SENI RUPA KONTEMPORER

Sebelum mengetahui pengertian seni rupa kontemporer, sebaiknya kita tahu arti dari seni
rupa. Seni rupa merupakan suatu cabang seni yang membuat suatu karya seni dengan media
yang bisa dilihat dengan mata, dan bisa dirasakan dengan rabaan. Kesan itu dibuat dengan
pengolahan unsur seperti titik, garis, bidang, warna, tekstur dan juga cahaya. Terdapat
beragaman aliran seni rupa, salah satunya adalah karya seni rupa kontemporer atau karya seni
rupa moderm.

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.
Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama
dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.

Kata “Kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu).
Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik
merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa
“seni rupa kontemporer” adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat.

Meskipun begitu istilah “seni rupa kontemporer” tidak dapat diterjemahkan begitu saja
sebagai seni masa kini seperti yang dijelaskan di atas. Istilah seni rupa kontemporer di dunia
masih menimbulkan perdebatan. Terutama karena tidak ada ciri khusus yang dominan dan
dapat dirujuk untuk menunjuk pada suatu praktik atau bentuk seni yang baku. Hal itu sangat
wajar karena bentuk seni rupa ini sendiri masih dalam tahap perkembangan, bahkan
berkembang dengan kita baik sebagai seniman, kritikus maupun hanya sekedar penikmat.

Istilah ini berkembang di Indinesia seiring beragamnya teknik dan medium yang
digunakan untuk memproduksi suatu karya seni, juga karena telah terjadi suatu percampuran
antar praktek suatu disiplin yang berbeda, pilihan artistic, dan pilihan presentasi karya yang
tidak terikat batas-batas ruang dan waktu.

Dalam pengertian yang paling mendasar, seni rupa kontemporer adalah karya seni yang
berbentuk lukisan, patung, fotografi, instalasi, pertunjukan, dan video yang diproduksi pada
masa sekarang/hari ini. Meskipun terlihat sederhana, namun penegasan pada masa sekarang
memiliki makna yang cukup sulit dirumuskan secara umum. Semisal, apakah karya yang
dibuat hari ini masih tetap bisa disebut sebagai karya seni rupa kontemporer pada besok,
minggu depan, bulan depan, atau di masa yang mendatang

Adapun tafsiran lain mengenai praktik seni kontemporer di Indonesia, yakni:


 Dihilangkannya sekat antara berbagai kecenderungan artistik, ditandai dengan
meleburnya batas-batas antara seni rupa, teater, tari, dan musik.
 Intervensi disiplin ilmu sains dan sosial, terutama yang dicetuskan sebagai
pengetahuan populer atau memanfaatkan teknologi mutakhir.
Istilah ini dianggap bisa menyertai sebutan seni visual, musik, tari, dan teater. Meskipun
di Barat, istilah Contemporary Art jamak digunakan untuk menyebut praktik seni visual
sesuai kebutuhan kegiatan museum maupun lembaga pencetus nilai seperti galeri seni dan
balai lelang.

2
2.2 CIRI-CIRI SENI RUPA KONTEMPORER

Sesuai dengan pengertian seni kontemporer di atas, kita dapat mengetahui apakah suatu
karya tergolong hasil seni kontemporer atau bukan melalui beberapa ciri. Ciri-ciri seni
kontemporer tersebut antara lain:

a) Tidak terikat aturan atau pakem seni rupa zaman dulu


b) Berkembang sesuai zaman
c) Tidak ada sekat antar berbagai disiplin seni
d) Meleburnya batas-batas antara seni lukis, seni patung, grafis, omong kosong, anarki,
hingga aksi politik
e) Memiliki gairah dan nafsu “moralistik”
f) Cenderung diminati media massa
g) Sering dijadikan komoditas pewacanaan

Ciri kontemporer dalam wacana seni rupa dikukuhkan dengan semangat pluralisme
(keberagaman). Berorientasi bebas namun menghilangkan batasan-batasan kaku
(konvensional) dalam dunia seni rupa. Dalam seni rupa kontemporer batasan medium dan
dikotomi seni seperti “seni lukis”, “seni patung” dan “seni grafis” nyaris diabaikan.

Orientasi bebas dan medium yang tidak terbatas memunculkan karya-karya dengan
media-media non konvensional. Hal itu menimbulkan perspektif baru tentang keindahan seni,
serta lebih berani menggunakan konteks sosial, ekonomi serta politik.

Walaupun ada pemaknaan khusus dan ciri dalam wacana seni rupa kontemporer seperti
telah disebutkan di atas, arti leksikal kontemporer yang menunjukkan konteks kekinian tidak
dapat diabaikan. Berdasarkan konteks masa kini, seni rupa kontemporer dipandang sebagai
karya seni yang ide dan pembahasannya dibentuk serta dipengaruhi sekaligus merefleksikan
kondisi yang mewarnai keadaan zaman ini tempat “budaya global” menyeruak, yang
menebarkan banyak pengaruh dan menjadi penyebab berbagai perubahan dan perkembangan.

Pada akhirnya seni rupa kontemporer adalah wacana yang masih dalam tahap
perkembangan dan belum memiliki ciri atau ide yang dapat dibakukan.

2.3 KONSEP PEMBUATAN/PENCIPTAAN SENI RUPA KONTEMPORER

Teknik penciptaan seni rupa kontemporer cenderung lebih bebas. Seni rupa kontemporer
sendiri diartikan sebagai cabang seni rupa yang terpengaruh oleh dampak modernisasi tetapi
tidak terikat oleh zaman dan selalu mengikuti tren yang berkembang pada saat itu seiring
berjalannya waktu ,contoh seni lingkungan, seni pertunjukan, seni fotografi, seni arsitektur,
dan seni video.

Konsep pembuatan atau penciptaan seni rupa kontemporer adalah cara untuk
merealisasikan suatu konsep seni dengan mengekspresikan ide menjadi suatu karya seni rupa
kontemporer atau modern.

Sifat manusia yang pada dasarnya mengagumi keindahan dan keunikan dapat
memunculkan ide atau gagasan hingga menjadi karya sendiri.

3
Perasaan sedih dan senang yang timbul karena sesuatu juga bisa menjadi inspirasi untuk
menghasilkan suatu karya. Proses kreatif melalui seni rupa ini membutuhkan beberapa
peralatan seperti kanvas, cat minyak, kuas, kain lap, dan masih banyak lagi.

Berekspresi melalui sebuah karya seni rupa bisa melalui beberapa kegiatan-kegiatan
seperti berikut :

a) Melakukan Pengamatan
Kegiatan pertama dalam berkarya seni rupa kontemporer adalah melakukan pengamatan.
Kegiatan mengamati realitas internal dari kehidupan spiritual. Kegiatan ini biasanya akan
berkaitan dengan keinginan, cita-cita, intuisi, emosi, pengalaman, kepribadian, nalar, dan
lain-lain yang sangat penting untuk menghasilkan inspirasi hingga ide seni rupa.

b) Menentukan Tema
Setelah proses pertama dilakukan, selanjutnya adalah menentukan sebuah karya seni yang
akan dibuat. Menanyakan pada diri sendiri pengalaman apa yang paling penting dan bisa
diekspresikan melalui kegiatan seni lukis.
Cara tersebut diharapkan bisa membuat batin menjadi lebih sehat, seimbang, dan merasa
tenang. Kemudian tetapkan gagasan dari inspirasi yang dimiliki menjadi sebuah tema karya
seni rupa yang terbebas dari aturan-aturan pakem seni rupa zaman dulu.

c) Membuat Sketsa atau rangka


Sesudah membuat tema tentang gambaran apa yang akan dibuat selesai, maka langkah
selanjutnya adalah membuat sketsa atau rangka dengan mengambilnya melalui ide yang
ditemukan.

d) Menganalisis sketsa
Setelah sketsa selesai, maka selanjutnya perlu melakukan analisis mengenai aspek visual,
konseptual, teknik, dan bahan baku seni yang akan digunakan. Analisis setiap sketsa dari sisi
kekuatan dan kelemahannya sehingga bisa memiliki sketsa yang paling representatif.

e) Menyajikan Karya
Setelah semua tahap selesai dilewati maka perlu penyajian karya seni rupa kontemporer
untuk menunjukkan hasil karya yang sudah dibuat dengan pameran. Sebelum dipamerkan,
sebelumnya karya seni rupa kontemporer dibubuhi dengan ringkasan konsep, pembuatan
label (judul, tahun, media, nama pencipta, ukuran, foto karya seni), dan deskripsi visual.

2.4 FUNGSI SENI RUPA KONTEMPORER

Seni rupa suatu keindahan visualisasi baik secara garis, bidang, volume, warna, serta
tekstur. Fungsi dari seni rupa ini sendiri merupakan pengungkapan gagasan, ide, keindahan
dengan suatu tujuan yang tersirat pada sebuah media tertentu, baik dari jaman ke jaman maka
tujuan dari seni rupa pun mempunyai perubahan.

Seni rupa modern/kontemporer memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi


si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian. Seni rupa
kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni
yang melawan tradisi barat.

4
Seni kontemporer adalah seni masa kini, yang dihasilkan oleh seniman yang hidup di
zaman kita yang memberikan kesempatan untuk merenungkan isu-isu yang penting bagi kita
dan dunia.

Seni kontemporer adalah bagian dari dialog budaya yang menyangkut kerangka
kontekstual yang lebih besar seperti identitas, keluarga, komunitas, dan kebangsaan yang
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

a) Fungsi Individu
Pada diri manusia terdiri atas unsur-unsur fisik dan psikis. Unsur psikis merupakan emosi.
Kemudian fungsi individu selanjutnya dibagi menjadi dua yaitu :
 Secara fisik, fungsi ini sebagian besar dipenuhi melalui penggunaan seni yang
berhubungan dengan fisik. Seperti perabot, baju, rumah, senam musik dan sebagainya
 Secara emosional, Dipenuhi dengan seni murni, baik dari segi produsen atau
pengubah dan dalam hal konsumen. Misalnya novel, lukisan, film, tari, musik dan
sebagainya.

b) Fungsi Sosial
Fungsi sosial berarti dapat dinikmati dan pada saat yang sama menguntungkan
kepentingan banyak orang. Fungsi ini dibagi menjadi beberapa bidang. Hiburan atau
Rekreasi, seni dapat digunakan sebagai sarana untuk mengurangi kesedihan atau mengurangi
kebosanan. Hal ini bisa terjadi, misalnya, ketika kita melihat film, tarian, komedi dan musik.
Komunikasi, seni dapat digunakan untuk menyampaikan hal-hal seperti kritik, pesan, ide,
produk dan pedoman kepada banyak orang. Contoh: balada, lagu, drama, reklame, komedi
dan poster. Topik yang umum dibuat meliputi:

 Kurangnya disiplin di antara anggota masyarakat terhadap lingkungan


 Panggilan untuk program pemerintah untuk diimplementasikan
 Rekomendasi kesejanteraan atau kesehatan
 Ketidakadilan suatu kebijakan

2.5 TOKOH-TOKOH SENIMAN KONTEMPORER INDONESIA

Seniman kontemporer Indonesia adalah jenis yang benar-benar menarik, dipengaruhi oleh
warisan tradisional bangsa, keragaman, dan masyarakat modern yang dinamis di mana
mereka hidup sekarang. Semua merenung ini berinteraksi lebih jauh dengan pemahaman
subyektif seniman sendiri tentang dunia, menghasilkan karya dan koleksi luar biasa yang
pada gilirannya mempengaruhi dan memperluas kesadaran para pengamat.

5
Dari yang diakui internasional hingga yang baru muncul, berikut adalah beberapa
seniman kontemporer Indonesia

1. Eko Nugroho

Sumber: detik.com
Gambar 1.1 Seniman Eko Nugroho

Eko Nugroho seniman muda beraliran post modern/kontemporer. Lahir dan dibesarkan di
1970s Yogyakarta, Eko Nugroho tidak hanya mengenal seni tradisional yang hidup. Sejak
debutnya di 1990s, seniman berbakat ini terus menggabungkan lebih banyak inspirasi yang
diambil dari drama sosial-politik dan budaya pop global, menciptakan gaya yang khas dengan
etnis asli dan pandangan global yang tajam.
Banyak dari karyanya adalah penggambaran tema dan acara sosial-politik yang aneh dan
penuh warna. Karyanya telah dikagumi di Amsterdam, New York, Korea Selatan, dan banyak
lagi. Kolaborasi 2013 Eko dengan rumah mode Louis Vuitton meningkatkan posisinya
sebagai seniman, di samping banyak partisipasi dalam pameran bergengsi di seluruh dunia

2. Heri Dono

Sumber: detik.com
Gambar 1.2 Seniman Heri Dono

Heri Dono adalah seniman Indonesia yang karya-karyanya sudah melanglang buana
keliling dunia. Menganut aliran kontemporer, sudah tidak terhitung jumlah karya yang
dipamerkan seniman kelahiran 12 Juni 1960 ini. Seniman asal Jawa ini terkenal lewat
lukisan, wayang, dan patung buatannya. Topik dan sumber insipirasinya mengulas seputar
mitologi, sejarah, budaya, filosofi kehidupan, sampai sindiran bernada humor tentang isu
social.

6
3. Angki Purbandono

Sumber: www.secondchancefoundation-id.org
Gambar 1.3 Seniman Angki Purbandono

Nama seniman asal Yogyakarta yang satu ini juga tidak kalah tenar dengan 2 nama
sebelumnya. Angki Purbandono memiliki cara yang lebih unik dalam proses berkarya.
Scanner yang lebih dikenal sebagai peralatan kantor berubah menjadi medium penciptaan
karya seni di tangan Angki. Sudah sejak tahun 2005 ia menggeluti seni yang dinamai
scannography ini. Awalnya, penggunaan scanner sebagai medium berkarya ini berangkat dari
keinginannya untuk menghadirkan satu cara baru dalam mencipta karya fotografi dimana
karya
fotografi sangat mungkin diciptakan tanpa menggunakan kamera. Aliran jenis seni ini
terbilang langka di tanah air. Keberaniaannya dalam memainkan sudut pandang yang baru
dalam praktik fotografi ini lah yang kemudian sukses membuat fotografi berhasil masuk ke
dalam dunia seni rupa kontemporer.

4. I Nyoman Masriadi

Sumber: news.koropak.co.id
Gambar 1.4 Seniman I Nyoman Masriadi

Artis kelahiran Bali adalah salah satu seniman paling mahal di dunia kontemporer
Indonesia. Ketika pada umumnya seniman Bali menganut aliran abstrak ekpresionis,
Masriadi memilih gaya kubistik, itulah yang membuatnya berbeda dari seniman bali pada
umumnya. Nyoman Masriadi menjadi berita utama di 2008 ketika lukisannya dijual seharga $
1 juta di Sotheby di Hong Kong, sebuah prestasi besar bagi seniman kontemporer Indonesia
pada waktu itu. Tapi harga kekalahan lebih merupakan norma daripada
pengecualian untuk Nyoman Masriadi, berkat pengamatannya yang tajam atas isu-isu
sosial yang tercermin melalui karakter yang berbeda dalam lukisannya. Meskipun terkesan
santai dan kadang-kadang lucu, karya-karyanya dengan gampang menggambarkan sejarah
budaya Indonesia dan komentar sosial di titik.

7
5. Yusra Martunus

Sumber: wikiwand.com
Gambar 1.5 Seniman Yusra Martunus

Yusra Martunus lahir di Padangpanjang, Sumatra Barat, tahun 1973, adalah seorang
perupa seni aliran kontemporer Indonesia. Percobaan Yusra yang berani dengan bentuk
material membuat karya-karyanya begitu memukau selain estetis yang menarik. Penggemar
seni dari seluruh dunia telah menyerbu pamerannya untuk melihat logam lunak, atau tertipu
oleh lukisan yang sebenarnya tiga dimensi. Karya-karya Yusra menantang semua yang telah
kita pelajari tentang dunia dalam semua materialismenya ketika wawasan baru terbentuk
dalam kesadaran immaterial kita. Dan untuk itu dia telah menganugerahkan beberapa
penghargaan paling bergengsi di Indonesia dan Asia, belum lagi partisipasinya yang banyak
diantisipasi dalam pameran internasional.

2.6 CONTOH KARYA SENI RUPA KONTEMPORER

Sumber: asapjournal.com
Gambar 2.1 Black Bullets—Jeannette Ehlers

Proyek Video Perkotaan Light Work (UVP) dengan bangga mengumumkan pameran
Peluru Hitam oleh seniman Denmark Jeannette Ehlers dari 10 Februari – 28 Maret 2015
sebagai proyeksi arsitektur pada fasad utara Museum Seni Everson. Pameran ini disajikan
sebagai bagian dari “Navigasi Surgawi: satu tahun menuju masa depan afro”, program
pameran dan acara selama setahun di Urban Video Project dan organisasi mitra yang
mengambil afrofuturisme sebagai titik tolaknya.

Karya Jeannette Ehlers yang menghantui Black Bullets terinspirasi oleh Revolusi Haiti
tahun 1791, yang menghasilkan republik kulit hitam pertama di dunia. Difilmkan di lokasi di
La Citadelle di Haiti, karya ini merupakan penghargaan untuk tindakan pemberontakan.

Jeannette Ehlers itu sendiri berbasis di Kopenhagen, Denmark. Lulusan The Royal
Danish Academy of Fine Arts tahun 2006, karya Ehlers berkisar pada perdagangan budak
Denmark di era kolonial. Dia adalah keturunan Denmark dan Trinidad.

8
Sumber: Indonesian Visual Art Archive
Gambar 2.2 Sniper— Angki Purbandono

Karya dari seniman kontemporer Indonesia yang bernama Angki Purbandono yang
diberi judul “Sniper” ini dibuat pada tahun 2010 yang memiliki dimensi cm x 100 cm x 100
cm

Sumber: Indonesian Visual Art Archive


Gambar 2.3 Watching TV — Heri Dono

Karya dari seniman kontemporer Indonesia yang bernama Heri Dono yang diberi judu
“Watching TV” ini dibuat pada tahun 1988 yang memiliki dimensi 150 cm x 150 cm x cm

Sumber: The Art Wolf


Gambar 2.4 Abstraktes Bild (809-1) — Gerhard Richter

Abstraktes Bild (809-1) adalah lukisan tahun 1994 karya seniman kelahiran Dresden,
Gerhard Richter. Dalam daftar sepuluh besar lukisan paling mahal karya Richter itu
menduduki tempat ke-6 pada tahun 2013. Abstraktes Bild (809-1) adalah lukisan pertama
dari rangkaian empat lukisan. Abstraktes Bild (809-3) ada dalam koleksi Galeri Tate. Ketika
Eric Clapton membawa Abstraktes Bild (809-4) untuk dilelang di Christie's pada tahun 2013,
terjual seharga US$34.190.757 . Pada lelang yang sama, Abstraktes Bild (809-2) terjual
seharga US$3.119.403.

9
Sumber: Indonesian Visual Art Archive
Gambar 2.5 Tropical Giant Square— Eko Nugroho

Karya Eko Nugroho "Republik Tropis" atau dalam versi Louis Vuitton disebut
“Tropical Giant Square” diluncurkan sebagai koleksi scarf Louis Vuitton untuk musim
gugur dan dingin 2013.

2.7 PENGERTIAN, TUJUAN, KONSEP DAN FUNGSI PAMERAN

Pengertian Pameran
Secara etimologis, kata 'pameran' atau 'ekshibisi' diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu
exhibition. Secara sederhana, eksibisi adalah pertunjukan, peragaan, atau tontonan.

Secara umum, pengertian pameran adalah suatu kegiatan atau acara di mana satu atau
lebih penjual memamerkan produknya (barang atau jasa) kepada sekelompok konsumen atau
calon pembeli.

Jadi, dapat didefinisikan pameran sebagai kegiatan menyampaikan ide gagasan melalui
karya seni rupa sehingga dapat diapresiasi oleh orang banyak.

Pengertian pameran menurut para ahli:

 Isabel Briggs Myers


Pengertian pameran adalah suatu aktivitas yang melibatkan ruangan (galeri) dan
memamerkan hasil karya seni seperti lukisan, ukiran, gambar foto, dan karya lainnya.

 Evelina Lidia
Pameran adalah suatu kegiatan masyarakat yang dapat diselenggarakan oleh suatu
organisasi independen dan terbuka untuk umum.

Tujuan Pameran

Tujuan utama dari pameran pada dasarnya adalah untuk memamerkan ataupun
menampilkan suatu karya seni atau produk kepada masyarakat, serta untuk mendapatkan
opini ataupun apresiasi dari masyarakat terkait produk yang ditampilkannya. Pameran pun
memiliki tujuan lain, yaitu:

10
 Tujuan Komersial
Kegiatan pameran yang bertujuan untuk komersial adalah suatu kegiatan pameran yang
bertujuan agar setiap karya yang dipamerkan bisa dibeli oleh para pengunjung, sehingga
nantinya para penyelenggara bisa mendapatkan keuntungan
.
Setiap yang terlibat dalam pameran juga bisa menjual produknya pada konsumen yang
tepat. Selain itu, pihak perusahaan juga berkesempatan untuk mengakses para konsumennya
secara intim dengan efisien dan efektif.

 Mengumpulkan Informasi
Dengan melakukan kegiatan pameran, maka seluruh pihak yang terlibat berkesempatan
untuk mengumpulkan dan juga mendapatkan informasi tren yang tengah berkembang dalam
suatu industri. Sehingga, setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan pameran akan mengerti
industri yang menjadi bidang bisnis perusahaannya.

 Tujuan Kemanusiaan
Kegiatan pameran yang dilakukan untuk tujuan kemanusiaan adalah suatu bentuk
kegiatan pameran yang dilakukan untuk kepentingan pembinaan, pelestarian, nilai, dan juga
mengembangkan hasil karya seni budaya yang berkembang di masyarakat.
Nantinya, hasil penjualan karya yang dihasilkan pameran tersebut akan disumbangkan untuk
kegiatan kemanusiaan, seperti panti asuhan, korban bencana, dll.

 Tujuan Sosial
Aktivitas pameran yang dilakukan untuk tujuan sosial adalah suatu kegiatan pameran
yang dilakukan untuk kepentingan sosial semata. Nantinya, hasil penjualan produk ataupun
tiket pameran akan disumbangkan guna keperluan aktivitas sosial.

Fungsi Pameran

Ada beberapa fungsi pameran, yaitu sebagai berikut:

 Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi pada pameran berguna untuk memberikan pendidikan dan melatih
masyarakat luas dalam memahami arti dari keahlian rohani manusia. Kegiatan ini mampu
menyeimbangkan kembali ingatan dan pandangan manusia terhadap lingkungan sekitarnya.

 Fungsi Apresiasi
Pameran sangat berguna digunakan sebagai suatu media dalam menyampaikan apresiasi
kepada para seniman sehingga para pengunjung akan menyampaikan apresiasinya kepada
seniman dan hasil karyanya.

 Fungsi Prestasi
Pameran berfungsi membantu memacu para pegiat seni untuk bisa berprestasi dalam
menghasilkan suatu karya yang sangat menginspirasi.

 Fungsi Rekreasi
Pameran bermanfaat untuk media releksasi dan melepaskan diri dari berbagai tekanan
kegiatan sehari-hari yang menguras pikiran dan energi

11
Manfaat Pameran:

 Sebagai sarana bagi para seniman dan pencipta karya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu produk atau karya seni yang
berkualitas.

 Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan dan meningkatkan


kemampuan dalam mengapresiasi hasil karya orang lain.

 Membantu masyarakat luas agar lebih mampu dalam menilai atau mengevaluasi suatu
hasil karya secara objektif.

Konsep Pameran

Konsep pameran harus disesuaikan dengan tujuan pameran itu sendiri. Jika tujuannya
untuk pendidikan, maka konsep yang dapat dipakai adalah konsep yang berhubungan dengan
pendidikan dan dapat memberikan manfaat dalam bidang pendidikan.

2.8 CARA MEMAMERKAN SENI RUPA KONTEMPORER

Sebenarnya untuk memamerkan seni kontemporer sama saja dengan seni lainnya. Untuk
karya seni rupa dua dimensi, karya tersebut harus dipasang di sketsel atau papan panil. Jika
tidak ada, bisa dipasang pada dinding.

Sedangkan untuk karya seni rupa tiga dimensi, harus dipasang di level. Jika tidak ada,
dapat digunakan meja. Dan untuk seni tari bisa di pamerkan videonya di museum, atau tampil
di atas panggung. Dan pembagian dalam memamerkan bisa di sesuaikan dengan konsep dan
tujuannya. Pamerannya bisa di lakukan indoor maupun outdoor. Untuk indoor sendiri,
penataan ruangannya bisa di bagi per kategori, misalnya seni 2 dimensi dan 3 dimensi dipisah
ruangannya.

12
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Seni kontemporer adalah salah satu cabang seni dalam seni rupa. Seni rupa kontemporer
dipengaruhi oleh kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan
kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat
oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Seni rupa
kontemporer memiliki ciri-ciri yaitu tidak terikat oleh aturan atau pakem seni rupa zaman
dulu dan juga berkembang sesuai zaman. Teknik penciptaan seni rupa kontemporer
cenderung lebih bebas. Seni rupa kontemporer memiliki tujuan pengaplikasian atau
penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah
penilaian. Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang
secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat.

Pengertian pameran adalah suatu aktivitas yang melibatkan ruangan (galeri) dan
memamerkan hasil karya seni seperti lukisan, ukiran, gambar foto, dan karya lainnya. Tujuan
utama dari pameran pada dasarnya adalah untuk memamerkan ataupun menampilkan suatu
karya seni atau produk kepada masyarakat, serta untuk mendapatkan opini ataupun apresiasi
dari masyarakat terkait produk yang ditampilkannya. Pameran memiliki fungsi sebagai
edukasi, apresiasi, prestasi dan juga sebagai rekreasi. Selain itu pameran memiliki manfaat
yaitu sebagai sarana bagi para seniman dan pencipta karya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu produk atau karya seni yang berkualitas
dan juga sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kemampuan dalam mengapresiasi hasil karya orang lain. Konsep pameran harus disesuaikan
dengan tujuan pameran itu sendiri. Jika tujuannya untuk pendidikan, maka konsep yang dapat
dipakai adalah konsep yang berhubungan dengan pendidikan dan dapat memberikan manfaat
dalam bidang pendidikan.

3.2 SARAN
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya memberi saran, karena masih banyak ilmu-
ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih
memperdalam materi mengenai seni secara umum.

13
DAFTAR PUSTAKA

Samhis Setiawan. 2022. “Seni Rupa Kontemporer – Pengertian, Ciri, Keunikan, Apresiasi,
Macam, Contohnya” , https://www.gurupendidikan.co.id/seni-rupa-kontemporer/ , diakses
pada 14 Jan 2022 12:04:58

Mentari. 2016. “Seni Rupa Kontemporer – Pengertian, Sejarah, Ciri dan Contoh” ,
https://ilmuseni.com/dasar-seni/seni-rupa-kontemporer , diakses pada 12 Jan 2022 13:45:49

Rian Wiguna. 2022. “Seni Kontemporer - Pengertian, Ciri, Jenis, Fungsi dan Tujuan”
https://www.berpendidikan.com/2022/01/seni-kontemporer.html , diakses pada 12 Jan 2022
13:58:31

Gamal Thabroni. 2018. “Seni Rupa Kontemporer: Pengertian, Sejarah, Ciri & Contoh”
https://serupa.id/seni-rupa-kontemporer/ , diakses pada 14 Jan 2022 12:45:03

Dosenpendidikan. 2021. “Seni Rupa Kontemporer” https://www.dosenpendidikan.co.id/seni-


rupa-kontemporer/ , diakses pada 14 Jan 2022 17:17:42

Seputarpengetahuan.co.id. 2017. “Pengertian Seni Rupa Kontemporer, Sejarah, Ciri, Macam


& Contohnya” https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-seni-rupa-
kontemporer-sejarah-ciri-ciri-macam-macam-contoh.html , diakses pada 14 Jan 2022
13:11:15

Hedi Sasrawan. 2018. “Cara Memajang Karya Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga Dimensi
dalam Pameran” https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/01/cara-memajang-karya-seni-
rupa-dua.html?m=1 , diakses pada 13 Jan 2022 21:33:54

Gusti Trisno. 2012. “Seni Rupa Modern atau Kontemporer, Fungsi dan Tujuannya”
https://www.gustitrisno.com/makalah-seni-rupa-modern-atau/ , diakses pada 13 Jan 2022
12:52:45

Katrina Barnes. 2022. “10 Seniman Indonesia Kontemporer Yang Harus Anda Ketahui”
https://id.yourtripagent.com/10-contemporary-indonesian-artists-you-should-know-3805 ,
diakses pada 13 Jan 2022 15:59:47

Agus Suwage. 2014. “5 Seniman Kontemporer Indonesia Tersohor di Dunia”


https://m.merdeka.com/feedid/trend/5-seniman-indonesia-yang-sohor-di-mancanegara-
141203a.html , diakses pada 13 Jan 2022 13:12:41

Alfi Yuda. 2021. “Pengertian Pameran, Tujuan, Fungsi, dan Manfaat yang Didapatkan”
https://m.bola.com/ragam/read/4576196/pengertian-pameran-tujuan-fungsi-dan-manfaat-
yang-didapatkan?page=4 , diakses pada 14 Jan 2022 15:12:42

Muhaemin-af.com. 2021. “Konsep dan Prosedur Pameran Karya Seni Rupa”


https://www.muhaemin-af.com/2021/01/konsep-dan-prosedur-pameran-karya-seni.html?m=1
, diakses pada 14 Jan 2022 14:56:50

14

Anda mungkin juga menyukai