Oleh :
Nama : Ningrum
NIM : 22206244037
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................................................. 4
A. Tinjauan Pustaka....................................................................................................6
1. Pengertian Seni Lukis............................................................................................6
2. Pengertian konsep dalam Seni Lukis.....................................................................18
3. Pengertian proses dalam seni lukis........................................................................19
4. Pengertian penciptaan sebuah karya lukis.............................................................21
5. Seni lukis abstrak...................................................................................................21
6. Biografi Dedi Sufriadi............................................................................................22
B. Kerangka Pikir.......................................................................................................23
D. Jenis Penelitian...................................................................................................... 26
E. Lokasi Penelitian....................................................................................................26
F. Variabel dan Desain Penelitian.............................................................................. 27
1. Variabel Penelitian................................................................................................. 27
2. Desain Penelitian................................................................................................... 27
G. Definisi Operasional Variabel................................................................................28
1. Ide atau Konsep.....................................................................................................28
2. Proses penciptaan karya.........................................................................................29
H. Subjek dan Objek Penelitian..................................................................................30
I. Instrumen Penelitian.............................................................................................. 30
J. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................31
K. Teknik Analisis Data......................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni sepanjang sejarah tidak lepas dari kehidupan manusia, karena seni adalah
salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis), sedangkan manusia
karya. Ide dan gagasan tersebut diperoleh berdasarkan kualitas pengalaman dan
ekspresi seniman.
Kata seni dan keindahan adalah dua kata yang selalu berkaitan pengertiannya,
malah beberapa batasan tentang seni selalu mengaitkan dengan keindahan. Misalnya
seni adalah segala macam keindahan ciptaan manusia atau seni adalah pembuatan
benda-benda yang indah. Pada dasarnya memang harus diakui bahwa seni tidak dapat
dipisahkan dengan keindahan, walaupun tidak semua yang indah adalah seni. Indah
karena seni adalah hasil ungkapan batin seseorang, ungkapan jiwa seseorang
sehingga Seni merupakan simbol seseorang, seperti halnya pada karya seni lukis.
Karena pada dasarnya seni lukis merupakan hasil ekspresi jiwa senimannya. Dalam
menghasilkan karya seni, perupa dapat mengambil dari berbagai macam sumber
penciptaan dengan menyingkapi realitas yang dihadapi, berdasar dari dukungan, daya
Karya seni khususnya seni lukis lahir dari seniman yang kreatif, artinya
Seniman yang kreatif akan membawa masyarakat keselera estetik yang lebih dalam,
bukan selera yang mengarah pada kedangkalan seni. Hal tersebut menuntut
kreativitas seniman dalam proses cipta seni, secara teoritis membutuhkan pemikiran
yang matang. Ada tiga komponen dalam proses pencipta seni sebagai landasan
berkarya, komponen tersebut adalah tema, bentuk dan isi. Walaupun secara teori
Awal Seni Modern Indonesia menggambarkan suatu peralihan dari gaya seni
tradisional yang telah ada sejak zaman prasejarah. Walaupun bentuk – bentuk
tradisional terus digunakan hingga sekarang, ada perkembangan yang berarti sejak
abad ke 19.
Dedi Sufriadi adalah salah satu seniman Indonesia kelahiran palembang yang
sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga menjadi mahasiswa di Perguruan
Dedi Sufriadi ialah seorang seniman kota budaya yogyakarta yang memiliki
kompetensi dengan karakter yang kuat. Ia menekuni dunia kesenian seperti halnya
aktivitas mengikuti setian event untuk gerakan seni lingkungan dibeberapa negara,
tidaklah menjadi penghalang baginya untuk berkarya seni lukis. Berbagai corak
dalam seni lukis mampu digelutinya seperti lukisan figuratif, realis, naturalisme,
impresionis sampai pada lukisan abstrak. Tidak mengherankan jika karya lukisannya
selama ini mampu memberikan nuansa tersendiri dalam memberikan andil sebagai
pendukung budaya kota yogyakarta. Oleh karena itu, maka penulis merasa tertarik
untuk meneliti “Konsep dan Proses Penciptaan Lukisan Abstrak Karya Dedi
Sufriadi”.
B. Rumusan Masalah
Sufriadi?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan memperoleh data
dan informasi yang aktual dan benar. Tujuan yang lain dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Dedi Sufriadi.
D. Manfaat Penelitian
terhadap periode estetis lukisan abstrak ekspresi. Adapun manfaat yang lain dari
A. Tinjauan Pustaka
yang berhubungan dengan kosep dan proses penciptaan Lukisan Abstrak Ekspresi
Sebelum lebih lanjut membahas tentang seni lukis terlebih dahulu kita akan
Kata seni berasal dari bahas Melayu yakni kecil. Dalam bahasa Inggris seni
atau “Art” berarti keahlian dan keterampilan manusia dalam mengekspresikan dan
menciptakan hal-hal yang indah serta bernilai bagi kehidupan baik untuk diri sendiri
maupun untuk masyarakat umumnya. Dalam bahasa Sangsekerta seni berasal dari
kata “sani” yang berarti pemujaan, pelayanan, permintaan atau pencarian dengan
hormat dan jujur. Kemudian dalam bahasa Belanda “genie” yakni jenius. Selanjutnya
dalam bahasa latin pada abad pertengahan “Ars” yaitu ketangkasan dan kemahiran
dalam mengerjakan sesuatu. Adapun beberapa defenisi seni yang dikemukakan oleh
Seni adalah “segala yang berkaitan dengan karya cipta yang dihasilkan oleh
unsur rasa” (Kamus Ilmiah Populer, 2006: 431).
a. Impresionisme
pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan
”. Namun kalangan Akademisi ada yang justru menampilkan kesan garis yang
Impresionis. Aliran Impresionis muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris
b. Ekspresionis
sudah didistorsikan dalam bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun
sensasi dari dalam” (Soedarso SP., 2000:99). Salah satu tokoh dari aliran ini
acak- acakan, tidak beraturan. Sinisme dan ketiadaan ilusi adalah ciri khas
dadaisme yang diekspresikan dalam bentuk main-main, mistis atau sesuatu yang
menimbulkan kejutan
e. Realisme, Realisme adalah suatu aliran yang ingin menangkap realitas seperti
adanya, tanpa ilusi dan tanpa tambahan apa-apa. Yang ingin dicari
f. Naturalisme dan realisme adalah dua aliran yang agak sukar dibedakan corak
bentuk dari alam, baik anatomi, proporsional, warna dan sebagainya. Namun jika
dalam naturalisme memilih objek yang indah – indah. Seandainya objek lukisan
g. Romantisme adalah gaya atau aliran seni yang menitikberatkan pada curahan
realisme. Dalam seni lukis gerakan ini menghasilkan kebebasan baru dalam
tingkatan warna yang lembut, hampir tidak kentara. Gerakan rimantik pertama
ditemukan di dalam seni sastra sekitar tahun 1780 dan terus bertahan sampai
abad ke-19.
ekspresi seniman bebas, tidak terikat ruang. Abstrak ekspresi adalah sebuah
Amerika tahun 1946 oleh kritikus seni Robert Coates, sebutan ini pertama di
memakai sebutan ini pada tahun 1929 merujuk karya karya Wassily
seringkali melukiskan catnya pada kanvas tebal tebal dan kuat hingga
menonjol membentuk permukaan yang tidak rata.
Ide adalah inspirasi atau konsep yang dimiliki yang akan dituangkan
berkreasi atau daya mencipta. konsep pencipta adalah unsur – unsur kejiwaan
yang dimiliki oleh seniman, yang mendorong baginya untuk menciptakan sebuah
karya sesuai yang tertuang di dalam idenya. konsep penciptaan itu bisa berkaitan
dengan isi atau apa yang diungkapkan, maupun cara ungkapannya yang berkaitan
dengan teknik dan bahan yang digunaka atau materi lainnya dalam lukisan.
berimajinasi, dan juga dari hasil pengamatan dari suatu hal seperti membaca,
menonton televisi atau film maupun pengamatan fenomena dari alam sekitar.
Melalui interaksi pengamatan secara nyata lahirlah sebuah ide atau pemikiran
dalam sebuah karya seni yang berkembang kemudian diolah menjadi bahasa rupa
Konsep visual dalam penciptaan karya terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Unsur Visual
a. Bentuk
Dalam seni rupa bentuk merupakan kesatuan unsur yang dapat mendukung suatu
karya seni lukis. Kata bentuk, dalam seni rupa merupakan istilah yang digunakan
untuk menyebut suatu wujud yang dibuat seseorang.18 Berkaitan dengan bentuk
visual dalam penciptaan karya memilih bentuk-bentuk yang umum yang mana
agar mudah di pahami, dalam artian sasaran dalam karya seni lukis ini luas.
b.Warna
Warna yang terdapat pada seni lukis memiliki peran yang sangat penting, selain
untuk memunculkan karakter bentuk warna yang ditampilkan dalam karya juga
bermaksud menciptakan suasana tertentu yang tak lepas dari makna yang akan
disampaikan.
c. Komposisi Visual
Terdapat beberapa komposisi dalam ilmu nirmana dwimatra salah satunya adalah
kesesuaian antara unsur satu dengna lainnya, demi mencapai susunan yang
dinamis.
Setiap seniman tentu memikirkan tentang ide gagasan yang mendasari dan
menginspirasi seniman itu sendiri, setiap seniman memiliki cara tersendiri untuk
rutinitas, dan masih banyak hal untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi (Lilik
Awaludin, 2017).
Dalam tahapan kali ini bermaksud, setelah ide gagasan didapat tahap
terkait dengan sumber inspirasi yang akan dituangkan dalam karya seni.
pada buku acuan terkait bahasa metafor mau pun makna (Lilik Awaludin, 2017)
visualisasi dari rancangan pada kertas ke media kanvas (Lilik Awaludin, 2017)
Persiapan bahan dan alat memang tidak bisa lepas dalam menciptakan
karya seni lukis, dimana untuk mewujudkan suatu karya perlu adanya bahan dan
alat. Dalam menciptakan sebuah karya mustahil tanpa adanya bahan dan alat. Di
zaman yang semakin maju ini memang tidak terbatas, kebebasan dalam
penggunaan bahan dan alat sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai artistik pada
cara mewujudkan idenya tersebut, atau cara mentransformir wujud yang idiil
menjadi sensuil, sehingga sebuah karya seni seni bias bernilai tinggi. Teknik
untuk mewujudkan sebuah karya, antara lain dalam bentuk pengolahan bahan
dengan cara – cara khusus, seperti teknik basa (menggunakan kuas), teknik kering
(menggunakan pensil), teknik palet dan teknik sapuan jari. Beberapa teknik dalam
yang panjang bulunya. Teknik basa ini biasanya digunakan untuk melukis
secara rata (flat) atau anpa kesan volume. Kelebihan dari teknik ini adalah
akan cepat memblok warna, lukisan terlihat bersih dan cemerlang, hanya
membutuhkan cat minyak yang relative sedikit, serta cat minyak yang
dalam keadaan kering dan tidak berminyak. Oleh karena itu, sebaiknya
menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari tube. teknik kering ini cocok
naturalism dan surealisme. Adapun kelebihan dari teknik kering ini adalah
dengan factor cat yang mengkilat, serta cat akan lebih cepat kering.
c. Teknik Palet
pisau palet. dari penggunaan alat tersebut menghasilkan tekstur cat yang
Teknik sapuan jari adalah teknik melukis dengan menggunakan jari- jari,
apakah dengan menggunakan jari – jari tangan atau jari – jari kaki.
berikut:
lebih menekankan pada ekspresi seniman bebas, tidak terikat ruang. Abstrak
ekspresi adalah sebuah gerakan seni pasca perang dunia 2 di Amerika Serikat.
keseluruh dunia dan menempatkan New York City sebagai pusat dunia seni Barat
menggunakan bentuk geometrik simpel yang diletakkan di tempat yang tidak ilusionis
berfungsi sebagai solusi untuk para pelukis modern yang menolak karya
ilusionistik. salah satu seniman dari seni abstrak geometris adalah Piet Mondrian.
Berasal dari Palembang di Sumatera Selatan, Dedy Sufriadi adalah anak kedua dari enam
bersaudara dan mulai serius melukis pada usia 15 tahun saat masih duduk di Sekolah Menengah
Seni Rupa (SMSR). Dari sana, ia melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia (Institut Seni
Indonesia) yang bergengsi di Yogyakarta, yang lebih dikenal dengan akronim Indonesia ISI, di
mana ia mengambil jurusan seni lukis. Pada tahun 2013, ia memperoleh gelar Master dari
institusi yang sama.Dedy Sufriadi
2. Kerangka Berpikir
Hasil Penelitian
teori, dimaksudkan untuk mengungkapkan teori dengan masalah yang akan diteliti
sehingga dapat ditelaah literatur guna mencari teori yang mendukung seni lukis
abstrak. Agar konsep dan proses penciptaan karya seni lukis abstrak ekspresif
dapat dipahami lebih jelas dan mendalam. Penciptaan karya seni lukis sekiranya
dapat memberi rangsangan atau daya goda secara universal tehadap penikmatnya
konsep pencipta adalah unsur – unsur kejiwaan yang dimiliki oleh seniman, yang
dalam idenya. konsep penciptaan itu bisa berkaitan dengan isi atau apa yang
diungkapkan, maupun cara ungkapannya yang berkaitan dengan teknik dan bahan
yang digunakan atau materi lainnya dalam lukisan. Konsep merupakan salah satu
sehingga menjadi mahal untuk diapresiasi para pengamat. Berangkat konsep yang
dimiliki oleh seniman, sebuah karya dapat dikatakan memiliki ciri khas. Dalam
hal ini seni lukis abstrak ekspresi karya Dedi Sufriadi, mempunyai konsep dan
proses penciptaan, sehingga lukisannya mampu hadir sebagai karya lukis yang
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat “deskriptif kualitatif”, yang artinya metode
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
B. Lokasi Penelitian
Karangjati Taman tirto, Kasihan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini
1. Variabel Penelitian
penelitian. Melihat judul tersebut maka variabel penelitian ini adalah “ Konsep
dan Proses Penciptaan lukisan abstrak ekspresi karya Firman Djamil”. Adapun
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang Ide atau konsep
dan proses penciptaan seni lukis abstrak ekspresi karya Dedi Sufriadi.
A. Desain Penelitian
1. Konsep Penciptaan
a. Non Visual (Imajinasi, sudut pandang dan estetika)
2. Proses Penciptaan
c. Teknik
e. Finishing
Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, ataupun benda.
Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil
Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau yang
menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa
berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat,
juga berupa proses.Objek penelitian adalah sasaran atau permasalahan yang akan
diteliti, adapun objek penelitian ini adalah periode estetis lukisan abstrak ekspresi
F. Instrumen Penelitian
informan, Handpone untuk merekam suara si informan pada saat wawancara, alat
tulis menulis untuk menulis hala – hal yang perlu di tulis pada saat wawancara.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
yang diteliti untuk kemudian dianalisis. Adapun jumlah seni lukis abstrak ekpresi
karya Dedi Sufriadi yang akan dianalisis periode estetisnya yaitu sebanyak sampel
2. Wawancara
dalam rangka mengumpulkan data dalam penelitian yang berjudul “Konsep dan
3. Dokumentasi
elektronik dan alat bantu lainnya yang relevan untuk mendapat gambaran yang
jelas tentang periode estetis lukisan abstrak ekspresi karya Dedi Sufriadi yang
Teknik analisis data yang dianggap tetap untuk jenis penelitian ini adalah
teknik analisis kualitatif deskriptif. Data yang telah dikumpul dan dianggap
penting dan untuk disajikan dengan cara memberika uraian sesuai dengan kategori
yang terdapat dalam teknik analisis data, maka penulis akan mengolah data secara
2. Mengadakan kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data-data yang dianggap
penting mengenai periode estetis lukisan abstrak ekspesi karya Dedi Sufriadi .
Setelah data direduksi, dilakukan penafsiran dari data yang ada dan
merupakan hasil wawancara dengan responden atau dengan analisis non statistik.