Anda di halaman 1dari 19

SENI RUPA SD

KONSEP DASAR SENI RUPA

Mata Kuliah : Kreativitas Seni Budaya di SD


Jumlah SKS : II/2 SKS
Semester :5A
Dosen Pengampu :1. Ulwan Syafrudin, S.Pd, M.Pd.
2. Fadhilah Khairani, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. M. Dicky Kurniawan 2053053031


2. Rosa Ramayanti 2053053030
3. Fendera Gali Akbar 2053053045
4. Regita Tri Astuti 2053053016
5. Shafa Mutiara Maharani 2053053002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Mata Kuliah
Kreativitas Seni Budaya di SD yang berjudul “Konsep Dasar Seni Rupa di
SD”.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang
berjudul “Konsep Dasar Seni Rupa di SD” ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Metro, 02 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................................ii
Daftar isi ...................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................... 2
Bab II Pembahasan ...................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Seni Rupa ........................................................................................ 3
2.2 Unsur- unsur Seni Rupa .................................................................................... 5
2.3 Sejarah Seni Rupa ............................................................................................. 8
2.4 Fungsi Seni Rupa ............................................................................................ 10
2.5 Jenis dan Contoh Seni Rupa ........................................................................... 11
2.6 Contoh seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi .................................................... 14
Bab III Penutup .......................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume,
warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.Pendidikan
seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak.
Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan.
Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman,
melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Pendidikan kesenian
merupakan pendidikan ekspresi kreatif yang dapat mengembangkan kepekaan
apresiasi estetik, dan membentuk kepribadian manusia seutuhnya, seimbang
baik secara lahir maupun batin, jasmani maupun rohani, berbudi luhur sesuai
dengan lingkungan dan konteks sosial budaya Indonesia. Dalam
pengembangan kreativitas anak bukanlah hal mudah. Bagi seorang pendidik
harus mampu dan tahu mengenai filosofi dari seni rupa itu sendiri, agar proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk peserta didik sesuai dengan
karakter anak usia Sekolah Dasar (SD).Berdasarkan pemaparan singkat
tersebut, seni rupa dianggap sangat cocok untuk diterapkan dalam
pembelajaran di Sekolah Dasar sehingga perlu adanya kajian mengenai “Seni
Rupa dalam Ruang Lingkup Sekolah Dasar (SD)”. Agar melalui pendidikan
kesenian dapat menumbuhkembangkan daya apresiasi seni, kreativitas,
kognisi, kepekaan indrawi dan emosi serta memelihara keseimbangan mental
peserta didik.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun dalam makalah ini,mahasiswa diharapkan memahami hal- hal berikut:


1. Apa pengertian dari seni rupa ?
2. Apa saja unsur yang terdapat pada konsep dasar seni rupa ?
3. Bagaimana sejarah dari seni rupa ?
4. Apa fungsi dari Seni Rupa ?
5. Apa jenis dan contoh dari Seni Rupa ?
6. Contoh seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi kerajinan tangan melipat dan
menggunting

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari konsep dasar seni rupa.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada konsep dasar seni rupa.
3. Untuk mengetahui dan memahami sejarah seni rupa.
4. Untuk memahami konsep dasar seni rupa.
5. Untuk mengetahui dan memahami jenis dan contoh seni rupa.
6. Untuk mengetahu apa saja Contoh seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi
kerajinan tangan melipat dan menggunting

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Seni Rupa

Ki Hajar Dewantara berpendapat Seni adalah segala perbuatan


manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat
menggerakan jiwa perasaan manusia. Sedangkan, Alexander Baum garten
berpendapat Seni adalah suatu perwujudan yang memberikan suatu rasa
hidmat tehadap orang lain atas keindahan dan wujud karya tersebut.
Syarat suatu seni oleh suatu pengamat seni dianggap baik apabila
bentuk/hasil seni itu memuaskan. Persyaratan seni dianggap baik oleh
pengamat yang satu berbeda dengan pengamat yang lain. Karena adanya
faktor perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh pengamat, perbedaan
kepekaan rasa dan selera serta perbedaan pengalaman
Salah satu kriteria seni yang baik yaitu jika karya/hasil/bentuk seni itu
persis dengan alam. Marilah kita bandingkan bentuk alam dengan bentuk
seni, terlepas dari bentuk seni yang meniru bentuk alam seperti patung
manusia, binatang dan lain-lain. Contoh yang sederhana adalah bentuk kendi.
Walaupun sangat banyak macamnya tetapi bentuk/struktur yang umum adalah
serupa dengan buh jambu atau tetesan air. Kendi yang berbentuk demikian
dianggap indah karena menyerupai bentuk alam. Sehingga pengamat melihat
kendi tidak canggung lagi dan memutuskan bahwa bentuk kendi itu indah.
Tetapi begitu bentuk tersebut diubah/dimodifikasi maka sebagian pengamat
mengatakan indah, tetapi sebagian lain mengatakan tidak indah. Jadi ukuran
keindahan yang digunakan oleh pengamat adalah ukuran alam, dimana bentuk
alam sering dilihat oleh manusia. Pada kenytaannya, bentuk yang tidak sama
dengan alam tidak selalu tak indah. Bisa juga menjadi indah. Dari uraian
tersebut memberikan gambaran bahwa sulit untuk membedakan yang indah
dan tidak indah dalam seni. Oleh karena itu, perlu disepakati bahwa hasil ini
tidak selalu identik dengan indah. Berawal dari perbedaan keindahan, lahirlah
teori obyektif dan subjektif.

3
1. Teori Obyektif
Menurut teori ini, keindahan terdapat pada hasil seni benda itu
sendiri, artinya suatu hasil seni yang indah memiliki ciri-ciri, sifat atau
kualitas keindahan yang dihasilkan oleh kesatuan dan pertimbangan antara
bagian-bagiannya. Bentuknya dapat mirip dengan alam, tetapi dapat pula
berbeda sama sekali dengan bentuk yang ada di alam. Teori obyektif ini
dianut oleh Plato dan Hegel.
2. Teori subyektif
Teori ini beranggapan bahwa suatu benda yang dikatakan indah,
sebenarnya tidak memiliki ciri-ciri atau sifat yang menciptakan
keindahannya, artinya keindahan itu tidak melekat pada bendanya.
Keindahan yang sebenarnyabterletak pada pencermatan pengamatan. Jadi
keindahan ditentukan oleh pengamat itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk
memberikan pengertian terhadap istilah “seni rupa” dapat mengacu pada
pengertian seni manapun. Pembatasan arti seni rupa dari arti seni secara
umum ditentukan oleh media pengekspresiannya. Seni rupa diekspresikan
melalui media rupa (visual) seperti titik, garis, bentuk, warna, tekstur,
volume dan ruang. Sementara itu, seni tari diekspresikan melalui media
gerak; seni musik diekspresikan melalui media bunyi/suara; dan seni teater
diekspresikan melalui media lakon. Media seni rupa tersebut merupakan
media standar yang melahirkan karya seni rupa semacam seni gambar,
seni lukis, seni patung, seni cetak, seni kriya, dan sebagainya, yang
diuraikan lebih lanjut pada bagian berikutnya. Dewasa ini telah lahir karya
seni rupa yang juga memanfaatkan media bunyi, cahaya, dan gerak
sebagai media tambahan. Dengan perkembangan yang demikian ini, batas
antara seni rupa, seni musik, dan seni teater menjadi kabur. Lahirlah
kemudian istilah untuk mengakomodasi perkembangan ini yakni: “Seni
Rupa Pertunjukan (Performance Art)”, setelah sebelumnya diperkenalkan
istilah “Seni Rupa Kejadian (Happening Art).”

4
2.2 Pengertian Unsur Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur seni rupa tersebut umumnya dikelompokan sebagai berikut:

1. GARIS (line)
Garis merupakan unsur mendasar dan unsur penting dalam
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Perwujudan karya seni rupa
pada umumnya diawali dengan coretan garis sebagai rancangannya.
Garis memiliki 2 dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-
sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus,
melengkung, berombak dan seterusnya. Garis dapat terjadi karena titik
yang bergerak dan membekaskan jejaknya pada sebuah permukaan
benda. Sejak kecil kita telah mengenal dan menggunakan garis, baik
dalam bermain, menggambar maupun ketika belajar menulis dan
membuat angka. Garis menjadi batas dari berbagai bentuk dan bidang.
Dalam seni gambar (drawing), bentuk garis dapat segera dikenali
dengan mudah karena garis dalam karya drawing bersifat aktual.
Sedangkan pada karya seni lainnya seperti seni patung misalnya, garis
mungkin bersifat maya yang terbentuk dari perbedaan letak dan
bentuk permukaan patung tersebut. Dalam sebuah karya seni rupa
garis dapat juga digunakan sebagai simbol ekspresi. Garis tebal tegak
lurus misalnya, memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis
melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang
dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang
berbeda pula. Coba bendingkan karakter garis yang dihasilkan oleh
jejak spidol pada white board dan jejak kapur pada papan tulis.
Gambar 1 Macam-macam bentuk Garis 3

2. RAUT (Bidang dan Bentuk)


Raut merupakan tampak, potongan atau bentuk dari suatu objek. Raut
dapat terbentuk dari garis yang mencakup ukuran luas tertentu yang
membentuk bidang. Raut juga dapat berarti perwujudan dari sebuah
objek atau sering disebut bidang. Raut dalam pengertian yang luas

5
dapat berarti bidang atau bangun. Walaupun demikian ada pula yang
mencoba membedakan kedua pengertian tersebut dengan
menyebutkan bidang untuk menunjuk bentuk yang cenderung pipih
atau datar sedangkan bangun lebih menunjukkan kepada bentuk benda
yang memiliki volume (mass) Dalam pengertian yang kedua ini,
“bidang” diartikan sebagai unsur seni rupa yang terbentuk dari
pertemuan ujung sebuah garis atau perpotongan beberapa buah garis.
Bidang dapat pula ditimbulkan dan dibentuk oleh pulasan warna atau
nada gelap-terang. Gambar Unsur bidang pada karya seni rupa Bentuk
atau bangun, yaitu unsur yang selalu berkaitan dengan benda, baik
benda alami maupun buatan. Bantuk atau bangun benda dapat berupa
bangun beraturan seperti lingkaran, segi empat segi tiga atau tidak
beraturan. Selain berupa bangun, benda juga memiliki bentuk palstis.
Sebuah kotak kayu memiliki 4 bangun persegi empat, tetapi adanya
tekstur dan kesan gelap terang membuat pengamat dapat melihat
bentuk plastisnya. Gambar Berbagai Bentuk dan Bangun.

3. RUANG
Unsur keruangan dari sebuah karya seni rupa menunjukan dimensi
dari karya seni rupa tersebut. Ruang dua dimensi hanya menunjukan
ukuran (dimensi) panjang dan lebar sedangkan ruang pada karya seni
rupa tiga dimensi terbentuk karena adanya volume yang memberikan
kesan kedalaman. Walaupun demikian, seniman lukis atau grafis yang
membuat karya dua dimensi dapat juga menghadirkan kesan tiga
dimensi atau kesan ruang pada karyanya denganpengolahan unsur-
unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan intensitas warna, terang-
gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk
menciptakan ruang semu (khayal). Berbeda dengan pematung,
arsitektur atau desainer interior, ruang tiga dimensi pada karya-karya
mereka adalah ruang yang sebenarnya. Kesan tiga dimensional ini
secara visual terlihat secara manipulatif bahwa objek yang dekat
dengan mata pengamat berukuran lebih besar dari objek 5 sejenis

6
yang letaknya lebih jauh. Pada beberapa karya seni rupa dua dimensi
usaha untuk menmpilkan kesan ruang seringkali ditunjukkan pula
dengan penumpukan objek atau penempatan objek yang dekat dengan
pengamat di bagian bawah dan objek yang lebih jauh pada bagian
atas. Gambar Gambar benda-benda yang memiliki unsur keruangan .

4. TEKSTUR
Unsur tekstur atau barik adalah kualitas taktil dari suatu permukaan.
Taktil artinya dapat diraba atau yang berkaitan dengan indra peraba.
Disamping itu, tekstur juga dapat dimaknai sebagai penggambaran
struktur permukaan suatu objek baik halus maupun kasar.
Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan
tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan
objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah
kesan permukaan objek 6 yang timbul pada suatu benda karena
pengolahan garis, warna, ruang, teranggelap dsb. Pemanfaatan tekstur
pada karya seni gambar .

5. WARNA
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat
pantulan cahaya yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya
seni rupa, warna dapat berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap
terang. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal
dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru.
Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder
dan bila dua warna sekunder digabungkan akan menghasilkan warna
tersier. Dalam karya seni rupa terdapat beberapa macam penggunaan
warna, yaitu harmonis, heraldis dan murni. Penggunaan warna disebut
harmonis jika penerapannya sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Sedangkan heraldis atau simbolis adalah pengunaan warna untuk
menunjukkan tanda atau simbol tertentu, 7 seperti hitam untuk
melambangkan duka cita, merah untuk melambangkan amarah, hijau

7
untuk melambangkan kesuburan dsb. Adapun penggunaan warna
secara murni adalah penerapan warna yang tidak terikat pada
kenyataan objek atau simbol tertentu. Dalam pewarnaan sebuah karya
seni dikenal juga istilah polikromatik dan monokromatik. Pewarnaan
atau penggunaan secara monokromatik menunjukkan kecenderungan
penggunaan satu jenis warna. Perbedaan untuk menunjukkan efek
kedalaman dalam pewarnaan secara monokromatik umumnya
dilakukan dengan mengurangi atau menambahkan intensitas warna
tersebut. Sedangkan polikromatik menunjukkan penggunaan lebih
dari satu jenis warna . Dengan kata lain polikromatik merupakan
kebalikan dari monokromatik. Gambar Lingkaran Warna 8

6. GELAP-TERANG
Unsur gelap terang timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya
yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan
munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Perbedaan unsur
nada gelap terang memberikan kesan permukaan yang sempit, lebar,
arah dan efek keruangan. Ruang yang gelap seringkali memberikan
kesan sempit dan berat sedangkan ruang yang terang memberikan
kesan ringan, luas dan lapang.

2.3 Sejarah Seni Rupa


Kemunculan seni rupa sudah ada sejak zaman prasejarah. Sampai
hari ini seni rupa terus mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Gairah seni rupa di Indonesia kian merebak dibanyak perhelatan seni.
Berbagai macam eksplorasi terjadi dalam penciptaan karya. Membongkar
persoalan seni rupa sedikit banyak mempersoalkan identifikasi melalui
modifikasi pemikiran-pemikiran dengan menangkap gejala seni rupa.
Munculnya problema tentang wacana seni rupa modern membawa sederet
perubahan. Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar nilai
estetik yang kini sedang terancam oleh metode permasalahan seni.

8
Modernisme meyakini gagasan progres karena selalu mementingkan
norma kebaruan, keaslian dan kreativitas.
Menurut Iwan Meulia Pirous dalam tulisannya mengungkapkan
bahwa secara konseptual seni rupa modern sesuai dengan cara berpikir
modernisme, selalu berjalan menjauhi tradisi. Hal ini selaras dengan
sejarah kemunculan gagasan modernisme sendiri yang memang menolak
elemen-elemen tradisi yang dikaitkan dengan tirani kerajaan pada zaman
Renaissance. (Iwan.P.2000:43) Apabila lebih jauh membicarakan tentang
karya seni rupa, maka kita akan dihadapkan dengan berbagai persoalan
yang memiliki sudut pandang yang bervariasi. Kesenian tingkat awal,
walaupun hanya jejak-jejak peninggalan masa lalu bukanlah sebuah benda
tanpa kesan. Dalam buku Membongkar Seni Rupa (2003), Mikke
Susasnto menyatakan bahwa kesenian tingkat awal telah menyertai
kehidupan manusia sekaligus menunjukkan bahwa kesenian merupakan
bagian yang tidak terelakkan dalam kebudayaan. (Susanto: 2003:16)
Pada 2007 merupakan tahun kejayaan seni rupa kontemporer
Indonesia, setelah pada bulan April 2007 Balai Lelang Sotheby’s yang
terletak di London berhasil menjual karya seni lukis Putu Sutawijaya
dengan angka yang fantastis yaitu US$ 70,000. Keberhasilan tersebut
menarik karya seniman-seniman lain seperti Agus Suwage, Handiwirman,
Galam Zulkifli, Dipo Andy, Ugo Untoro, Jumaldi Alfi dan Budi Kustarto
sehingga harga karya seni lukisnya menjadi terangkat naik dalam kisaran
Rp 300-700 juta. Boom karya seni lukis pada 2007 telah membawa
perubahan dalam sejarah seni lukis kontemporer Indonesia. Harga karya
seni lukis yang pada tahun 2004-2005 masih dalam kisaran Rp 10-30 juta
bergeser harganya ke orde ratusan juta sampai tembus satu milyar rupiah.
Mengoleksi kemudian tidak lagi menjadi hobi yang terjangkau dalam
kantong kelas menengah Indonesia.
Boom pada 2007 juga membuat gairah dunia seni rupa Indonesia
naik, terutama pasarnya. Penjelasan Syakieb Sungkar dalam
www.indonesiaartnews.or.id, ada tujuh balai lelang yang aktif di
Indonesia pada saat itu, yaitu Masterpiece (Jakarta, Singapore, dan

9
Malaysia), Borobudur (Jakarta dan Singapore), Cempaka, Larasati
(Jakarta, Singapore, Amsterdam dan Hongkong), Sidharta (Jakarta),
Maestro (Jakarta) dan 33 Auction (Jakarta dan Singapore). Khusus untuk
Masterpiece, balai lelang tersebut memecah lelangnya menjadi tiga edisi:
Treasure untuk karya seni lukis affordable, Heritage untuk karya seni
lukis kontemporer, dan Masterpiece sendiri untuk karya seni lukis para
maestro. Sementara itu ada tiga majalah seni rupa yang pernah berjaya,
yaitu Visual Art, Contemporary Art dan Arti. Demikian pula dengan
pertumbuhan galeri baru yang marak di kota Jakarta, Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Malang dan Bali. Galeri juga berdiri di
Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.

2.4 Fungsi Seni Rupa


Seni rupa sendiri miliki beberapa fungsi, yaitu:
• Fungsi Seremonial
Fungsi seni rupa yang pertama adalah seremonial. Tujuan
seremonial seni visual adalah untuk merayakan atau mengakui
suatu peristiwa atau era, atau untuk berkontribusi pada aktivitas
ritualistik, seperti tarian merayakan salah satu musim atau pelarian
orang dari penahanan atau kelaparan. Salah satu bentuk seni
seremonial yang lebih umum adalah quilting, di mana pola yang
digunakan memiliki kepentingan simbolis, atau penggunaan
pakaian seremonial oleh penduduk asli Amerika yang
berpartisipasi dalam Pow Wow.
• Fungsi Naratif
Tujuan naratif seni visual yaitu untuk menceritakan sebuah cerita
atau membuat poin. Beberapa komunitas mural bangunan atau
dinding biasanya menggambarkan cerita dari sejarah lokal. Seni
naratif menjelaskan atau menggambarkan pengalaman, dokumen
penting atau peristiwa sejarah, atau berkomunikasi ide dan
informasi.

10
• Fungsi Artistik
Fungsi seni rupa ini berfokus pada artis. Jadi, hal ini merupakan
ekspresi diri dari pribadi artis, emosi internal, perasaan,
pengalaman atau ide-ide. Jenis seni ini terkadang, tapi tidak selalu,
abstrak atau tidak objektif.
• Fungsi Fungsional
Tujuan fungsional seni rupa yaitu berusaha untuk mempercantik
benda yang ada berguna dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
benda di sekitar kita seperti tembikar, selimut, keranjang, furnitur
yang tiak hanya punya nilai kegunaan, tetapi juga dirancang atau
didekorasi sedemikian rupa sehingga menyenangkan secara
artistik.
• Fungsi Persuasif
Fungsi seni rupa secara persuasif yaitu untuk mempromosikan ide,
filosofi, atau produk. Periklanan, pemasaran, propaganda, dan
pesan visual dari ideologi juga termasuk dalam kategori ini.

2.5 Jenis Dan Contoh Seni Rupa


karya seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni
rupa terapan.
a. Seni Rupa Murni
Seni rupa Murni (fine art) memiliki sifat dari seni dua
atau tiga dimensi yang memiliki karakteristik natural dan alami
dibuat untuk pemenuhan hasrat estetis serta ekspresi dari
senimannya. Karya seni murni dibuat dengan tujuan untuk
dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa
mempertimbangkan fungsi praktisnya.
Seni rupa murni memiliki fungsi pemuasan batin dalam
proses penciptaannya dengan menonjolkan nilai keindahan dan
nilai budaya. Proses pembuatannya menggabungkan media
titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang
yang ditata dengan prinsip tertentu,

11
Karya seni rupa murni umumnya mempunyai keunikan
atau ciri khas tersendiri. Seni murni adalah bentuk apresiasi
terdalam pada seni, sehingga ketika berhasil dibuat dengan
baik, keunikan dan muatan positif yang dibawanya akan
memancar keluar dari dunianya sendiri. Seni murni dapat
memiliki berbagai nilai ekstrinsik berupa, fungsi pesan sosial.
Seruan kebaikan atau sebaliknya, kritik tajam terhadap suatu
issue, hingga ke berbagai renungan filosofis yang menciptakan
pertanyaan dan masalah baru untuk mengembangkan
kehidupan manusia. Seni rupa murni juga merupakan media
eksperimen untuk terus mengembangkan dunia seni rupa ke
tahap selanjutnya.

b. Seni Rupa Terapan


Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang
diterapkan pada bentuk-bentuk fungsional. Karya seni rupa ini
memiliki nilai seni, keindahan, dan dapat dipakai sehari-hari.
Ciri khas seni rupa terapan yakni mengutamakan
kerapihan, kenyamanan, efektivitas, keindahan, dan efisiensi.
Dilansir Buku Pelajaran Seni Budaya oleh Drs
Margono M.Sn, Drs Sumardi, Sigit Astono, dan Drs Sri
Murtono, berdasarkan ukurannya, bentuk karya seni rupa
terapan dapat dikelompokkan menjadi dua:
1. Karya seni rupa terapan yang berbentuk dua dimensi
(dwimatra)
Karya seni rupa terapan dua dimensi adalah karya
seni rupa terapan yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
Karena itu hanya dapat dilihat dari arah pandangan depan
saja. Contoh seni rupa terapan dua dimensi antara lain kain
songket, kain batik, gambar ilustrasi, iklan, poster, dan
karya desain komunikasi visual lainnya.

12
2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra)
Karya seni rupa terapan tiga dimensi adalah karya
seni rupa terapan yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan
tinggi atau dengan kata lain memiliki volume atau ruang.
Karya seni rupa terapan yang memiliki ukuran tiga dimensi
dapat dilihat dari beberapa arah pandangan, bagian samping
kiri, kanan, bagian depan, belakang, dan bagian atas bentuk
benda.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi berupa benda-
benda kerajinan, seperti keramik, tas, sepatu, meja, kursi,
lemari, gelas, tempayan, dan lain-lain. Ditinjau dari bahan
yang dipakai untuk membuat karya seni rupa terapan
sebagai besar dibuat dari bahan alam, seperti bahan kayu,
bambu, batu, tanah liat, kulit, dan kerang.

• Jenis Seni Rupa Terapan


a. Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya di antaranya.
Seni bangunan/arsitektur berupa bangunan rumah tempat
tinggal, kantor, masjid, dan lain-lain.
b. Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi adalah gambar atau foto yang digunakan
untuk menjelaskan suatu naskah atau teks/tulisan. Ilustrasi
bisa terdapat di mana-mana seperti pada buku pelajaran,
cerpan, dan iklan.
c. Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya
seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.
d. Seni kriya terapan
Seni kriya terapan adalah karya seni rupa dua atau tiga
dimensi yang pembuatannya mengutamakan keterampilan
tangan dengan tingkat ketelitian dan kerajinan yang tinggi.
Karya seni kriya disebut juga seni kerajinan (craftS). Ada

13
bermacam-macam karya seni kriya, antara lain kriya kayu,
kriya kulit, kriya logam, batik, dan anyaman.

• Seni Rupa Terapan Daerah


Seni rupa terapan daerah adalah seni rupa terapan di daerah
berupa karya seni rupa dua dimensi maupun karya seni rupa tiga
dimensi. Karya seni rupa terapan daerah memiliki ciri khas dan
keunikan karya seni rupa masing-masing daerah.
Keunikan dapat dilihat dari bahan, bentuk, dan teknik
pembuatannya. Detikers bisa mengunjungi museum budaya,
menyaksikan pameran karya seni rupa, dan mengunjungi pusat
kerajinan karya seni rupa di daerah. Banyak karya seni rupa
terapan yang terdapat di daerah wilayah Nusantara, seperti
peralatan rumah yangga, peralatan buru, dan bertani. Meskipun
fungsinya sama, tetapi bentuk dan corak karya seni rupa terapan
yang diciptakan di setiap daerah berbeda-beda

2.6 Contoh seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi kerajinan tangan melipat
dan menggunting
• Seni Rupa 2 Dimensi
Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki
dua sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak
mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
Contohnya seperti tempelan gambar menggunakan kertas origami
yang di potong lalu di tempel.
• Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi,
atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Contohnya seperti rakitan bunga dari kertas origami yang di lipat
dan di bentuk menyerupai bunga yang di ingin kan

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup
perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan
manusia. Sedangkan, Alexander Baum garten berpendapat Seni adalah suatu
perwujudan yang memberikan suatu rasa hidmat tehadap orang lain atas
keindahan dan wujud karya tersebut. seni rupa memiliki fungsi fungsi yaitu,
Fungsi Seremonial ,Fungsi Naratif,Fungsi Artistik,Fungsi Fungsional,Fungsi
Persuasif. Unsur unsur seni rupa Garis, raut, ruang, tekstur, warna, gelap
terang Seni rupa memiliki 2 jenis yaitu; Seni rupa murni,seni rupa terapan.
Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki dua
sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang
karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau
karya yang memiliki volume dan menempati ruang.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
penulis meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abraham William. 2021. Pengertian Seni Rupa, Unsur, Jenis, Macam dan
Contohnya. https://tirto.id/pengertian-seni-rupa-unsur-jenis-macam-
dan-contohnya-gaYh Diakses pada tanggal 2 september 2022 pukul
10.20 WIB

Anastasia Anjani. 2021. Contoh Seni Rupa Terapan, Pengertian, dan Jenisnya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5510603/contoh-seni-rupa-
terapan-pengertian-dan-jenisnya Diakses pada tanggal 2 september
2022 pukul 11.40 WIB

Arief Muhammad Firmansyah,M.Pd .2016. Konsep Dasar Seni Rupa


https://unisa.ac.id/dataweb/kuliah/5fc0a3f6e684c.pdf diakses pada
tanggal 2 september 2022 pukul 10.00 WIB

Fidelis dhayu nareswari. 2020. Pengertian dan Fungsi Seni Rupa Murni
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/20/174500369/pengertia
n-dan-fungsi-seni-rupa-murni?page=all Diakses pada tanggal 2
september 2022 pukul 10.25 WIB

Husnul abdi. 2021. Fungsi Seni Rupa, Pengertian, dan Jenis-jenisnya yang Perlu
Dipahami https://hot.liputan6.com/read/4720463/fungsi-seni-rupa-
pengertian-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-dipaham Diakses pada
tanggal 2 september 2022 pukul 10.40 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai