i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Mata Kuliah
Kreativitas Seni Budaya di SD yang berjudul “Konsep Dasar Seni Rupa di
SD”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume,
warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.Pendidikan
seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak.
Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan.
Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman,
melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Pendidikan kesenian
merupakan pendidikan ekspresi kreatif yang dapat mengembangkan kepekaan
apresiasi estetik, dan membentuk kepribadian manusia seutuhnya, seimbang
baik secara lahir maupun batin, jasmani maupun rohani, berbudi luhur sesuai
dengan lingkungan dan konteks sosial budaya Indonesia. Dalam
pengembangan kreativitas anak bukanlah hal mudah. Bagi seorang pendidik
harus mampu dan tahu mengenai filosofi dari seni rupa itu sendiri, agar proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk peserta didik sesuai dengan
karakter anak usia Sekolah Dasar (SD).Berdasarkan pemaparan singkat
tersebut, seni rupa dianggap sangat cocok untuk diterapkan dalam
pembelajaran di Sekolah Dasar sehingga perlu adanya kajian mengenai “Seni
Rupa dalam Ruang Lingkup Sekolah Dasar (SD)”. Agar melalui pendidikan
kesenian dapat menumbuhkembangkan daya apresiasi seni, kreativitas,
kognisi, kepekaan indrawi dan emosi serta memelihara keseimbangan mental
peserta didik.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari konsep dasar seni rupa.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada konsep dasar seni rupa.
3. Untuk mengetahui dan memahami sejarah seni rupa.
4. Untuk memahami konsep dasar seni rupa.
5. Untuk mengetahui dan memahami jenis dan contoh seni rupa.
6. Untuk mengetahu apa saja Contoh seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi
kerajinan tangan melipat dan menggunting
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Teori Obyektif
Menurut teori ini, keindahan terdapat pada hasil seni benda itu
sendiri, artinya suatu hasil seni yang indah memiliki ciri-ciri, sifat atau
kualitas keindahan yang dihasilkan oleh kesatuan dan pertimbangan antara
bagian-bagiannya. Bentuknya dapat mirip dengan alam, tetapi dapat pula
berbeda sama sekali dengan bentuk yang ada di alam. Teori obyektif ini
dianut oleh Plato dan Hegel.
2. Teori subyektif
Teori ini beranggapan bahwa suatu benda yang dikatakan indah,
sebenarnya tidak memiliki ciri-ciri atau sifat yang menciptakan
keindahannya, artinya keindahan itu tidak melekat pada bendanya.
Keindahan yang sebenarnyabterletak pada pencermatan pengamatan. Jadi
keindahan ditentukan oleh pengamat itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk
memberikan pengertian terhadap istilah “seni rupa” dapat mengacu pada
pengertian seni manapun. Pembatasan arti seni rupa dari arti seni secara
umum ditentukan oleh media pengekspresiannya. Seni rupa diekspresikan
melalui media rupa (visual) seperti titik, garis, bentuk, warna, tekstur,
volume dan ruang. Sementara itu, seni tari diekspresikan melalui media
gerak; seni musik diekspresikan melalui media bunyi/suara; dan seni teater
diekspresikan melalui media lakon. Media seni rupa tersebut merupakan
media standar yang melahirkan karya seni rupa semacam seni gambar,
seni lukis, seni patung, seni cetak, seni kriya, dan sebagainya, yang
diuraikan lebih lanjut pada bagian berikutnya. Dewasa ini telah lahir karya
seni rupa yang juga memanfaatkan media bunyi, cahaya, dan gerak
sebagai media tambahan. Dengan perkembangan yang demikian ini, batas
antara seni rupa, seni musik, dan seni teater menjadi kabur. Lahirlah
kemudian istilah untuk mengakomodasi perkembangan ini yakni: “Seni
Rupa Pertunjukan (Performance Art)”, setelah sebelumnya diperkenalkan
istilah “Seni Rupa Kejadian (Happening Art).”
4
2.2 Pengertian Unsur Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur seni rupa tersebut umumnya dikelompokan sebagai berikut:
1. GARIS (line)
Garis merupakan unsur mendasar dan unsur penting dalam
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Perwujudan karya seni rupa
pada umumnya diawali dengan coretan garis sebagai rancangannya.
Garis memiliki 2 dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-
sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus,
melengkung, berombak dan seterusnya. Garis dapat terjadi karena titik
yang bergerak dan membekaskan jejaknya pada sebuah permukaan
benda. Sejak kecil kita telah mengenal dan menggunakan garis, baik
dalam bermain, menggambar maupun ketika belajar menulis dan
membuat angka. Garis menjadi batas dari berbagai bentuk dan bidang.
Dalam seni gambar (drawing), bentuk garis dapat segera dikenali
dengan mudah karena garis dalam karya drawing bersifat aktual.
Sedangkan pada karya seni lainnya seperti seni patung misalnya, garis
mungkin bersifat maya yang terbentuk dari perbedaan letak dan
bentuk permukaan patung tersebut. Dalam sebuah karya seni rupa
garis dapat juga digunakan sebagai simbol ekspresi. Garis tebal tegak
lurus misalnya, memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis
melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang
dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang
berbeda pula. Coba bendingkan karakter garis yang dihasilkan oleh
jejak spidol pada white board dan jejak kapur pada papan tulis.
Gambar 1 Macam-macam bentuk Garis 3
5
dapat berarti bidang atau bangun. Walaupun demikian ada pula yang
mencoba membedakan kedua pengertian tersebut dengan
menyebutkan bidang untuk menunjuk bentuk yang cenderung pipih
atau datar sedangkan bangun lebih menunjukkan kepada bentuk benda
yang memiliki volume (mass) Dalam pengertian yang kedua ini,
“bidang” diartikan sebagai unsur seni rupa yang terbentuk dari
pertemuan ujung sebuah garis atau perpotongan beberapa buah garis.
Bidang dapat pula ditimbulkan dan dibentuk oleh pulasan warna atau
nada gelap-terang. Gambar Unsur bidang pada karya seni rupa Bentuk
atau bangun, yaitu unsur yang selalu berkaitan dengan benda, baik
benda alami maupun buatan. Bantuk atau bangun benda dapat berupa
bangun beraturan seperti lingkaran, segi empat segi tiga atau tidak
beraturan. Selain berupa bangun, benda juga memiliki bentuk palstis.
Sebuah kotak kayu memiliki 4 bangun persegi empat, tetapi adanya
tekstur dan kesan gelap terang membuat pengamat dapat melihat
bentuk plastisnya. Gambar Berbagai Bentuk dan Bangun.
3. RUANG
Unsur keruangan dari sebuah karya seni rupa menunjukan dimensi
dari karya seni rupa tersebut. Ruang dua dimensi hanya menunjukan
ukuran (dimensi) panjang dan lebar sedangkan ruang pada karya seni
rupa tiga dimensi terbentuk karena adanya volume yang memberikan
kesan kedalaman. Walaupun demikian, seniman lukis atau grafis yang
membuat karya dua dimensi dapat juga menghadirkan kesan tiga
dimensi atau kesan ruang pada karyanya denganpengolahan unsur-
unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan intensitas warna, terang-
gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk
menciptakan ruang semu (khayal). Berbeda dengan pematung,
arsitektur atau desainer interior, ruang tiga dimensi pada karya-karya
mereka adalah ruang yang sebenarnya. Kesan tiga dimensional ini
secara visual terlihat secara manipulatif bahwa objek yang dekat
dengan mata pengamat berukuran lebih besar dari objek 5 sejenis
6
yang letaknya lebih jauh. Pada beberapa karya seni rupa dua dimensi
usaha untuk menmpilkan kesan ruang seringkali ditunjukkan pula
dengan penumpukan objek atau penempatan objek yang dekat dengan
pengamat di bagian bawah dan objek yang lebih jauh pada bagian
atas. Gambar Gambar benda-benda yang memiliki unsur keruangan .
4. TEKSTUR
Unsur tekstur atau barik adalah kualitas taktil dari suatu permukaan.
Taktil artinya dapat diraba atau yang berkaitan dengan indra peraba.
Disamping itu, tekstur juga dapat dimaknai sebagai penggambaran
struktur permukaan suatu objek baik halus maupun kasar.
Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan
tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan
objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah
kesan permukaan objek 6 yang timbul pada suatu benda karena
pengolahan garis, warna, ruang, teranggelap dsb. Pemanfaatan tekstur
pada karya seni gambar .
5. WARNA
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat
pantulan cahaya yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya
seni rupa, warna dapat berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap
terang. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal
dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru.
Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder
dan bila dua warna sekunder digabungkan akan menghasilkan warna
tersier. Dalam karya seni rupa terdapat beberapa macam penggunaan
warna, yaitu harmonis, heraldis dan murni. Penggunaan warna disebut
harmonis jika penerapannya sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Sedangkan heraldis atau simbolis adalah pengunaan warna untuk
menunjukkan tanda atau simbol tertentu, 7 seperti hitam untuk
melambangkan duka cita, merah untuk melambangkan amarah, hijau
7
untuk melambangkan kesuburan dsb. Adapun penggunaan warna
secara murni adalah penerapan warna yang tidak terikat pada
kenyataan objek atau simbol tertentu. Dalam pewarnaan sebuah karya
seni dikenal juga istilah polikromatik dan monokromatik. Pewarnaan
atau penggunaan secara monokromatik menunjukkan kecenderungan
penggunaan satu jenis warna. Perbedaan untuk menunjukkan efek
kedalaman dalam pewarnaan secara monokromatik umumnya
dilakukan dengan mengurangi atau menambahkan intensitas warna
tersebut. Sedangkan polikromatik menunjukkan penggunaan lebih
dari satu jenis warna . Dengan kata lain polikromatik merupakan
kebalikan dari monokromatik. Gambar Lingkaran Warna 8
6. GELAP-TERANG
Unsur gelap terang timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya
yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan
munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Perbedaan unsur
nada gelap terang memberikan kesan permukaan yang sempit, lebar,
arah dan efek keruangan. Ruang yang gelap seringkali memberikan
kesan sempit dan berat sedangkan ruang yang terang memberikan
kesan ringan, luas dan lapang.
8
Modernisme meyakini gagasan progres karena selalu mementingkan
norma kebaruan, keaslian dan kreativitas.
Menurut Iwan Meulia Pirous dalam tulisannya mengungkapkan
bahwa secara konseptual seni rupa modern sesuai dengan cara berpikir
modernisme, selalu berjalan menjauhi tradisi. Hal ini selaras dengan
sejarah kemunculan gagasan modernisme sendiri yang memang menolak
elemen-elemen tradisi yang dikaitkan dengan tirani kerajaan pada zaman
Renaissance. (Iwan.P.2000:43) Apabila lebih jauh membicarakan tentang
karya seni rupa, maka kita akan dihadapkan dengan berbagai persoalan
yang memiliki sudut pandang yang bervariasi. Kesenian tingkat awal,
walaupun hanya jejak-jejak peninggalan masa lalu bukanlah sebuah benda
tanpa kesan. Dalam buku Membongkar Seni Rupa (2003), Mikke
Susasnto menyatakan bahwa kesenian tingkat awal telah menyertai
kehidupan manusia sekaligus menunjukkan bahwa kesenian merupakan
bagian yang tidak terelakkan dalam kebudayaan. (Susanto: 2003:16)
Pada 2007 merupakan tahun kejayaan seni rupa kontemporer
Indonesia, setelah pada bulan April 2007 Balai Lelang Sotheby’s yang
terletak di London berhasil menjual karya seni lukis Putu Sutawijaya
dengan angka yang fantastis yaitu US$ 70,000. Keberhasilan tersebut
menarik karya seniman-seniman lain seperti Agus Suwage, Handiwirman,
Galam Zulkifli, Dipo Andy, Ugo Untoro, Jumaldi Alfi dan Budi Kustarto
sehingga harga karya seni lukisnya menjadi terangkat naik dalam kisaran
Rp 300-700 juta. Boom karya seni lukis pada 2007 telah membawa
perubahan dalam sejarah seni lukis kontemporer Indonesia. Harga karya
seni lukis yang pada tahun 2004-2005 masih dalam kisaran Rp 10-30 juta
bergeser harganya ke orde ratusan juta sampai tembus satu milyar rupiah.
Mengoleksi kemudian tidak lagi menjadi hobi yang terjangkau dalam
kantong kelas menengah Indonesia.
Boom pada 2007 juga membuat gairah dunia seni rupa Indonesia
naik, terutama pasarnya. Penjelasan Syakieb Sungkar dalam
www.indonesiaartnews.or.id, ada tujuh balai lelang yang aktif di
Indonesia pada saat itu, yaitu Masterpiece (Jakarta, Singapore, dan
9
Malaysia), Borobudur (Jakarta dan Singapore), Cempaka, Larasati
(Jakarta, Singapore, Amsterdam dan Hongkong), Sidharta (Jakarta),
Maestro (Jakarta) dan 33 Auction (Jakarta dan Singapore). Khusus untuk
Masterpiece, balai lelang tersebut memecah lelangnya menjadi tiga edisi:
Treasure untuk karya seni lukis affordable, Heritage untuk karya seni
lukis kontemporer, dan Masterpiece sendiri untuk karya seni lukis para
maestro. Sementara itu ada tiga majalah seni rupa yang pernah berjaya,
yaitu Visual Art, Contemporary Art dan Arti. Demikian pula dengan
pertumbuhan galeri baru yang marak di kota Jakarta, Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Malang dan Bali. Galeri juga berdiri di
Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.
10
• Fungsi Artistik
Fungsi seni rupa ini berfokus pada artis. Jadi, hal ini merupakan
ekspresi diri dari pribadi artis, emosi internal, perasaan,
pengalaman atau ide-ide. Jenis seni ini terkadang, tapi tidak selalu,
abstrak atau tidak objektif.
• Fungsi Fungsional
Tujuan fungsional seni rupa yaitu berusaha untuk mempercantik
benda yang ada berguna dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
benda di sekitar kita seperti tembikar, selimut, keranjang, furnitur
yang tiak hanya punya nilai kegunaan, tetapi juga dirancang atau
didekorasi sedemikian rupa sehingga menyenangkan secara
artistik.
• Fungsi Persuasif
Fungsi seni rupa secara persuasif yaitu untuk mempromosikan ide,
filosofi, atau produk. Periklanan, pemasaran, propaganda, dan
pesan visual dari ideologi juga termasuk dalam kategori ini.
11
Karya seni rupa murni umumnya mempunyai keunikan
atau ciri khas tersendiri. Seni murni adalah bentuk apresiasi
terdalam pada seni, sehingga ketika berhasil dibuat dengan
baik, keunikan dan muatan positif yang dibawanya akan
memancar keluar dari dunianya sendiri. Seni murni dapat
memiliki berbagai nilai ekstrinsik berupa, fungsi pesan sosial.
Seruan kebaikan atau sebaliknya, kritik tajam terhadap suatu
issue, hingga ke berbagai renungan filosofis yang menciptakan
pertanyaan dan masalah baru untuk mengembangkan
kehidupan manusia. Seni rupa murni juga merupakan media
eksperimen untuk terus mengembangkan dunia seni rupa ke
tahap selanjutnya.
12
2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra)
Karya seni rupa terapan tiga dimensi adalah karya
seni rupa terapan yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan
tinggi atau dengan kata lain memiliki volume atau ruang.
Karya seni rupa terapan yang memiliki ukuran tiga dimensi
dapat dilihat dari beberapa arah pandangan, bagian samping
kiri, kanan, bagian depan, belakang, dan bagian atas bentuk
benda.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi berupa benda-
benda kerajinan, seperti keramik, tas, sepatu, meja, kursi,
lemari, gelas, tempayan, dan lain-lain. Ditinjau dari bahan
yang dipakai untuk membuat karya seni rupa terapan
sebagai besar dibuat dari bahan alam, seperti bahan kayu,
bambu, batu, tanah liat, kulit, dan kerang.
13
bermacam-macam karya seni kriya, antara lain kriya kayu,
kriya kulit, kriya logam, batik, dan anyaman.
2.6 Contoh seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi kerajinan tangan melipat
dan menggunting
• Seni Rupa 2 Dimensi
Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki
dua sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak
mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
Contohnya seperti tempelan gambar menggunakan kertas origami
yang di potong lalu di tempel.
• Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi,
atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Contohnya seperti rakitan bunga dari kertas origami yang di lipat
dan di bentuk menyerupai bunga yang di ingin kan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup
perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan
manusia. Sedangkan, Alexander Baum garten berpendapat Seni adalah suatu
perwujudan yang memberikan suatu rasa hidmat tehadap orang lain atas
keindahan dan wujud karya tersebut. seni rupa memiliki fungsi fungsi yaitu,
Fungsi Seremonial ,Fungsi Naratif,Fungsi Artistik,Fungsi Fungsional,Fungsi
Persuasif. Unsur unsur seni rupa Garis, raut, ruang, tekstur, warna, gelap
terang Seni rupa memiliki 2 jenis yaitu; Seni rupa murni,seni rupa terapan.
Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki dua
sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang
karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau
karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
penulis meminta kritik yang membangun dari para pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abraham William. 2021. Pengertian Seni Rupa, Unsur, Jenis, Macam dan
Contohnya. https://tirto.id/pengertian-seni-rupa-unsur-jenis-macam-
dan-contohnya-gaYh Diakses pada tanggal 2 september 2022 pukul
10.20 WIB
Anastasia Anjani. 2021. Contoh Seni Rupa Terapan, Pengertian, dan Jenisnya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5510603/contoh-seni-rupa-
terapan-pengertian-dan-jenisnya Diakses pada tanggal 2 september
2022 pukul 11.40 WIB
Fidelis dhayu nareswari. 2020. Pengertian dan Fungsi Seni Rupa Murni
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/20/174500369/pengertia
n-dan-fungsi-seni-rupa-murni?page=all Diakses pada tanggal 2
september 2022 pukul 10.25 WIB
Husnul abdi. 2021. Fungsi Seni Rupa, Pengertian, dan Jenis-jenisnya yang Perlu
Dipahami https://hot.liputan6.com/read/4720463/fungsi-seni-rupa-
pengertian-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-dipaham Diakses pada
tanggal 2 september 2022 pukul 10.40 WIB
16