KEINDAHAN
Makalah ini Disusun Guna untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
“ISBD”
Dosen Pengampu:
Yuli Choirul Ummah, M.pd
Disusun oleh:
1. Ariska Rahma Faturoiva
2. Cindi Restiana Putri
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep IBD
dalam Kesusasteraan, Seni, dan
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
II
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR ISI.....................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Makna Seni dan Keindahan........................................................................................3
B. Perbedaan antara Seni dan Keindahan........................................................................4
C. Karya Seni yang tidak Indah dan Sifat-Sifat Keindahan.............................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................7
B. Saran...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsepsi IBD dalam Kesusasteraan, Seni, dan Keindahan. Arti keindahan
sudah diuraikan dimuka, sedangkan arti seni adalah keindahan yang diciptakan
manusia, pemandangan alam yang paling indah adalah ciptaan tuhan
1. Nilai Subjektif
2. Nilai Objektif
3. Nilai Perseseorangan
4. Nilai Kemasyarakatan
5. Nilai Intrinsif
6. Nilai Ekstrinsik
B. Rumusan Masalah
A. Makna Seni dan Keindahan
B. Perbedaan antara Seni dan Keindahan
C. Karya Seni yang tidak Indah dan Sifat-Sifat Keindahan
C. Tujuan
1. Untuk dapat memahami konsep IBD dalam kaitannya dengan
kesusasteraan, seni, dan juga Keindahan
1
2. Untuk memenuhi tugas mata Kuliah IAD/IBD/ISD
3. Untuk membuka Wawasan baru berkaitan dengan konsep IBD
4. Untuk mengetahui secara mendalam yang berkaitan dengan Keindahan
dan Seni yang terkandung dalam konsep IBD terhadap Kesusasteraan,
Seni, dan juga Keindahan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Perbedaan antara Seni dan Keindahan
Hampir semua kesalahan kita mengenai konsepsi seni ditimbulkan oleh
kekurang tepatan dalam penggunaan kata seni dan keindahan. Yang jelas bagi kita
ialah bahwa kedua kata itu selalu salah dalam penggunaannya. Kita selalu
menganggap bahwa semua yang indah ialah seni, atau sebaliknya. Sebetulnya seni
tidaklah selalu harus indah. Baik pandangan historis (dengan meneliti bagaimana
hasil-hasil seni dimasa silam)maupun secara sosiologis (dengan mengingat,
bagaimanakah manifestasi-manifestasi seni sekarang ini diberbagai tempat dunia)
ternyata bahwa hasil seni sering tidak indah. Dalam menghadapi sebuah karya
seni, tidak hanya kategori keindahan yang bergetar dalam hati seorang penonton,
melainkan kategori lainnya juga. Perasaan estetik hanya merupakan sebagian saja
dari perasaan seni. Sebuah contoh yang sangat sederhana dapat menerangkan
bahwa keselarasan tidak selalu merupakan satu-satunya pedoman untuk
menimbulkan efek estetik, bahkan penyimpanan menambah efek estetik. Misalnya
saja meja persegi , daun meja ditutup baik dengan taplak yang juga persegi, tetapi
taplak itu tidak dipasang sedemikian rupa sehingga tepi taplak tidak selaras
dengan daun meja, tetapi justru menyilang. Karena persilangan inilah, efeknya
justru lebih menarik dan enak juga dipandang. Selain itu perlu kita perhatikan
bahwa manusia menciptakan karya-karya seni dan manusia pula yang
menikmatinya. Manusia tidak melulu merupakan hono esthethicus, melainkan
sebagai manusia social yang secara historis berakar dalam suatu masyarakat dan
zaman tertentu, itulah sebabnya dalam menciptakan barang-barang seni, seorang
seniman juga terpengaruh lingkungandan zamannya, yang mungkin oleh generasi
sebelumnya kurang diperhatikan. Dunia modern memang penuh kejutan dan
ketegangan yang dalam waktu singkat dapat menggincangkan hati kita akibat
adanya system mengekspresikan diri, tidak terdorong oleh gambaran keindahan
melainkan oleh kejutan-kejutan yang sedang mereka alami. Jeroen Bosch, seorang
pelukis belanda yang hidup pada abad ke-15, menampilkan gambar dari mimpian
nuruk dan penuh dengan makhluk aneh dan menakutkan dalam lukisanya.
4
C. Karya Seni yang tidak Indah dan Sifat-Sifat Keindahan
Karya Seni yang tidak Indah
Sifat-Sifat Keindahan
1. Keindahan itu kebenaran, kebenaran artinya bukan tiruan. Oleh
karena itu, tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya
tidak benar.
2. Keindahan itu abadi, abadi artinya tidak pernah dilupakan, tidak
pernah hilang, susut. Karya musik Beethoven tidak pernah
dilupakan orang karena indah.
3. Keindahan memounyai daya Tarik, daya Tarik artinya memikat
perhatian orang, menyenangkan, tidak membosankan.
4. Keindahan itu Universal, Universal artinya tidak terikat dengan
selera perseorangan, waktu, dan tempat.
5
5. Keindahan itu wajar, wajar artinya tidak berlebihan dan tidak pula
kurang atau menuntut apa adanya. Misalnya penyanyi berteriak-
teriak dan berjingkrak-jingkrak dalam membawakan lagunya
sehingga melampaui batas kewajaran
6. Keindahan itu Kenikmatan, kenikmatan artinya kesenangan yang
memberikan kepuasan. Apabila pencipta suatu karya seni
memperoleh kenikmatan atau kepuasan apabila karnya itu
dikatakan indah
7. Keindahan itu Kebiasaan, kebiasaan artinya dilakukan berulang-
ulang. Kebiasaan mempunyai akibat dalam daya tangkap atas
sesuat. Sesuatu yang tidak nikmat menjadi nikmat karena terbiasa,
misalnya rokok. Sesuatu yang tidak berarti menjadi berarti karena
terbiasa. Sesuatu yang tidak indah menjadi indah karena terbiasa.
Akan tetapi menurut Coleridge (1772-1834)
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita membahas dan menguraikan hasil makalah tentang “Konsepsi
IBD dalam Kesusasteraan, Seni, dan Kesenian” maka dapat disimpulkan beberapa
kesimpulan, diantaranya adalah :
Bisa mengetahui perbedaan antara seni dan keindahan bahwa kedua kata
antara seni dan keindahan itu selalu dalam penggunaannya kita selalu
salah menganggap bahwa semua yang indah itu adalah seni, atau
sebaliknya bahwa semua seni itu indah dan yang tidak indah itu bukanlah
seni. Jadi antara seni dan keindahan itu masih ada kaitannya.
Bahwa setiap keindahan itu mempunyai sifat, yang mana sifat-sifat
keindahan itu dibagi menjadi tujuh
1. Keindahan itu kebenaran
2. Keindahan itu abadi
3. Keindahan itu mempunyai daya Tarik
4. Keindahan itu universal
5. Keindahan itu wajar
6. Keindahan itu kenikmatan
7. Keindahan itu kebiasaan
B. Saran
Dengan makalah ini saya harapkan bagi mahasiswa agar lebih memahami
tentang konsep IBD dalam kesusasteraan, seni dan keindahan didalam mata kuliah
IASBD yang itu mencangkup tentang ilmu budaya dasar.
7
DAFTAR PUSTAKA