Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Seni Rupa. Penulis
menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam membantu
Dengan menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil oleh penulis dan pembaca. Semoga dengan adanya makalah ini
Penulis
i
DAFTAR
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni...................................................................................................................2
B. Fungsi Seni..........................................................................................................................3
C. Peranan Seni Bagi Kehidupan Manusia...............................................................................5
D. Fungsi Seni Bagi Kehidupan Manusia................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Seni untuk individu berguna untuk mengasah rasa sehingga hidup menjadi
berwarna-warnidan lebih bersemangat. Sementara di sisi lain, seni memiliki fungsi sosialnya
sebagai mediakomunikasi, yaitu untuk menyebarkan pesan- pesan sosial. Bilamana
kemudian posisinya ditengah masyarakat, apakah memihak rakyat atau menjadi alat
propaganda penguasa semata,menjadi hal lain yang dapat diperdebatkan. Namun, seni perlu
dilihat lagi dalam perspektif manfaat bagi perkembangan diri manusia, di mana manusia
semakin menemukan dirinyamelalui seni. Seni merupakan proses kreativitas manusia, yang
berasal dari ide, gagasan, luapan perasaanyang diekspresikan melalui media tertentu,
sehingga orang lain dapat turut menikmatinya dan dapat turut mengapresiasi pesan yang
disampaikan oleh pembuat karya seni tersebut.
Manusia sangat erat dengan pesan-pesan, yang diteruskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Melalui seni, manusia mewariskan pesan- pesan kehidupan,
sebuahuntuk mengatasi tantangan kehidupan. Metafora alam diceritakan dengan penuh
pesona dalam sebuah cerita legenda, ataupun diterjemahkan ke dalam tari-tarian ataupun juga
nyanyian. Seni adalah produk budaya manusia yang usianya sudah sangat tua, di setiap
peradaban pasti menunjukkan bentuknya. Memang tidak semuanya mengalami nasib yang
cukup baik untuk bisa sampai di tangan generasi masa kini, sebagian rusak tidak terawat,
bahkan sebagiandimusnahkan karena alasan kepercayaan. Namun, seni terus mengalir dari
generasi kegenerasi, memperbaharui bentuknya yang kontekstual terhadap jaman.
B. Rumusan Masalah
1 .Apakah ada fungsi dan kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat?
2. Bagaimana keberadaan fungsi dan kedudukan seni kehidupanmasyarakat?
3. Apakah perlu fungsi dan kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat itu?
C. Tujuan Penulisan
1.Untuk menegetahui fungsi dan kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat
masyarakat
2.Untuk menegetahaui perkembangan fungsi dan kedudukan seni kehidupan masyarakat.
3.Untuk menegetahui sejarah fungsi dan kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat
2
BAB II
PAMBAHASAN
A. Pengertian Seni
Menurut Kamus Oxford, seni adalah ekspresi atau penerapan keterampilan dan
imajinasi kreatif manusia, biasanya dalam bentuk visual, menghasilkan karya yang dihargai
terutama karena keindahan atau kekuatan emosionalnya. Dalam Encyclopaedia Britannica,
seni diartikan sebagai objek visual atau pengalaman yang diciptakan secara sadar melalui
ekspresi keterampilan atau imajinasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni
adalah keahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya
dan sebagainya. Dalam KBBI, arti lain seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian
yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran. KBBI juga mengartikan seni sebagai
kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa). Sedangkan
kesenian adalah perihal seni, keindahan.
Menurut Ensiklopedi Indonesia, seni merupakan ciptaan dari segala hal, karena
keindahannya orang akan senang untuk meliat ataupun mendengarkannya. Dilansir dari Brain
Mass, Filsuf Yunani, Aristoteles, memandang seni sebagai tiruan (imitasi) kehidupan. Namun
seni tidak terbatas pada menyalin saja. Seni mengidealkan alam dan melengkapi
kekurangannya. Seni berusaha memahami tipe universal dalam fenomena individu.Dikutip
dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Melvin Miller
Rader dan Bertram Emil Jessup dalam Art and Human Values (1976) mengemukakan
pemahaman para ahli tentang kesenian berbeda-beda. Perbedaan pemahaman tentang
kesenian tersebut berdasarkan titik berat dan arah pandang bermacam-macam. Titik berat dan
arah pandang yang dimaksud adalah karya seni, proses penciptaan karya seni dan kegiatan
penghayatan seni. Meski demikian, para ahli estetika sependapat, seni sebagai proses
penciptaan merupakan suatu ungkapan yang timbul dari suasana hati, perasaan dan jiwa. Dari
kesepakatan ini, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu ungkapan serta jiwa, perasaan dan
suasana hati.
EF Carritt dalam An Introduction to Aesthetics (1949) menjelaskan, seni adalah
ungkapan (ekspresi) sedangkan jiwa, perasaan dan suasana hati adalah yang diungkapkan.
Seni bukan ungkapan benda atau gagasan saja melainkan ungkapan pengalaman nyata beserta
nilai-nilainya dan bersifat pribadi. Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi
yang menarik dan ditata dengan rapi yang diwujudkan untuk dikomunikasikan dan
direnungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani
manusia. Herbert Read dalam The Meaning of Art (1931) mengungkapkan secara sederhana
seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang
menyenangkan tersebut memuaskan kesadaran keindahan manusia. Rasa indah akan
terpenuhi bila manusia menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk
yang diamati. Singkatnya, keindahan adalah sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang
dan seni adalah keindahan. Dengan demikian apa yang diungkapkan atau diekspresikan yang
timbul dari suasana hati, perasaan, pikiran dan jiwa adalah ungkapan seni. Apa pun yang
diungkapkan atau diekspresikan bertujuan menimbulkan rasa senang .
3
B. Fungsi seni
Fungsi Seni Dalam Masyarakat Tradisional Dalam pemahaman umum, seni sering
diartikan hanya sebagai hiburan. Konotasi inilah yang perlu kita perjelas tidak hanya sebagai
media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebih kompleks dapat merupakan sarana
legitimasi, ketika seni itu berada di dalam istana (kraton). Soedarsono mengemukakan bahwa
fungsi utama pertunjukan ada tiga yaitu:
Untuk kepentingan upacara ritual,
Sebagai hiburan pribadi,
Sebagai penyajian estetis atau tontonan.
Perkembangan selanjutnya seni dapat pula berfungsi sebagai sarana pendidikan,
media terapi, atau sebagai sarana komunikasi. Masing-masing fungsi tersebut dapat
berkembang secara terpisah tanpa mengurangi makna dan tujuan penciptaannya. Secara
umum ada beberapa fungsi kesenian di dunia ini, yaitu:
1. Pemujaan / Ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih
sangat terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik,
busana, dan gerak, tata panggung dan lainlainnya, seperti kesenian pada masa
kini.Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada fisik
atau bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat
sederhana, baik dari aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun
penggunaan dekorasi sebagai setting pertunjukan. Pada saat ini kita masih dapat menjumpai
jejak-jejak seni yangberperan sebagi media ritual atau pemujaan, misalnya tari Barong untuk
upacara di Bali.
2. Tuntunan Fungsi
tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni dalam
hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang
sebagai contoh, harus mampu memerankan semua tokoh yang ada di dalam kotak
wayangnya. Dalang harus mampu membawakan diri dan memilah mana tokoh simbol
angkara murka dan mana tokoh simbol kebaikan. Dimensi inilah yang mewarnai tuntunan di
balik sebuah tontonan.
3. Tontonan
Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni
untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu
memberi kesenangan pada seseorang atau kelompok orang yang berada di sekitar
pertunjukan.
4
Fungsi Seni Dalam Masyarakat Modern
Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai di setiap
elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi
berikut ini namun tidak tampil secara jelas.
1. Ekspres / Aktualisasi Diri
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan
perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau l’art pour l’art. Tidak ada orang yang dapat
mengganggu gugat ekspresi seni dalam penampilannya. Kebebasan di sini lebih
menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh seni instalasi,
happening art, dan sejenisnya.
2. Pendidikan Seni
Sebagai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini
karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan
apa yang dituangkan ke dalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan
tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada tujuan atau kepentingan tertentu untuk
mendukung satu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi
daya tarik pada produk yang ditawarkan. Misalnya, sebuah lagu dibuat untuk kepentingan
iklan produk susu. Atau ketika seorang penata tari membuat koreografi untuk
menggambarkan sesuatu yang terkait dengan keperkasaan seseorang lewat iklan rokok.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi digunakan secara khusus untuk memberi ketenangan batin seseorang
yang sedang menderita secara psikis. Masalah kejiwaan yang sering dihadapi manusia
membutuhkan media untuk penyelesaian. Salah cara tersebut dapat ditempuh dengan
beraktivitas di dunia seni. Dengan berolah seni seseorang yang memiliki permasalahan atau
tertekan jiwanya, akan terobati. Dengan demikian orang belajar seni untuk terapi hanya
sebagai media untuk memberi siraman estetis melalui kegiatan seni yang ia gemari.
5. Komersial/Instant
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan (entertainment) ini bisa
dibuat menurut keperluan dan keinginan si penanggap. Apa pun bentuk dan wujud kesenian
itu asal mampu memenuhi keinginan pembeli tidak masalah, walaupun kadang-kadang harus
menyimpang pada normaestetis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjadi karena
permintaan yang makin banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan
jenis-jenis pertunjukan kemasan.
5
Sepanjang kehidupan manusia dari zaman es sampai kini ternyata gejala seni itu
sudah ada, sehingga lahirlah pendapat yang mengatakan art is a old as mankind ( seni
berumur setua manusia). Sudah barang tentu musti ada sebabnya, sehingga seni itu dapat
diterima dan bertahan sedemikian oleh dan dalam kehidupan bangsa-bangsa sepanjang
zaman. Disinilah seni mempunyai kegunaan dan peranan yang dirasa dan disadari oleh
bangsa-bangsa yang mengenalnya. Pernah terdapat bangsa-bangsa yang belum dapat
mengenal (menulis sejarahnya), namun sudah sanggup menghasilkan karya-karya seni yang
bernilai tinggi. Ada bangsa yang waktu ilmu pengetahuannya masih berada di tingkat
primitif, sudah mempunyai seni yang bertaraf tinggi.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari kesenian. Kesenian itu timbul karena manusia
selalu ingin yang indah, dengan jalan menciptakan benda-benda yang indah. Karena
keindahan selalu menimbulkan kebahagiaan dan sebagai kodratnya, manusia ingin bahagia.
Sejak zaman pra sejarah manusia sudah mengenal kesenian mendahului lainlain bentuk
kebudayaan. Kesenian sebagai lapisan hidup yang khusus menampakkan diri lebih dahulu.
Hal ini kelihatan pada lukisan, topeng dan patung- patung primitif, dongeng-dongen yang
tak tertulis dalam lingkungan suku bangsa yang hidupnya masih sederhana dan sebagainya.
Dengan demikian terhiaslah serta terbahagialah hidup manusia dengan seni lukis, seni pahat,
seni suara, seni sastra dan lain-lainnya. Dalam faktanya, kesenian merupakan bagian dari
kehidupan manusia yang tak terpisahkan. Dimana ada kesenian di situ ada manusia
Seniman Renaisans pada waktu itu berkarya untuk kepentingan gereja, dengan dukungan
dari penguasa atau bangsawan. Peran seniman pada zaman itu sangat berpengaruh dalam
menciptakan karya seni yang religious sebagai penunjang peradaban Renaisans.
Seniman-seniman terkenal seperti Philipo Brunelesci, Leonardo da Vinci,Michaelangelo,
Andrea Mantegna,dan Rphael, melukis dan membuat patung untuk kepentingan gereja.
Karya-karya mereka menghiasi gereja-gereja sebagai representasi terhadap tuhan Yesus.
Begitu juga yang terjadi di belahan dunia timur atau dunia Arab. Di wilayah timur
yang sebagian besar menganut ajaran islam, memang tidak begitu dominan
memunculkan seniman, walaupun itu ada tapi mungkin tidak tereskpos. Karya seni yang
bernuansa islami ini, dapat dijumpai pada masjid-msjid berupa kaligrafi Arab. Seni
kaligrafi memang identik dengan dunia arab,tetapi bila dipahami lebih dalam pengertian
kaligrafi adalah seni tulis menulis atau menulis indah. Oleh sebab itu kaligrafi dapat di
jumpai di berbagai perdaban manusia, Bukan hanya di peradaban Islam. Tetapi mungkin
dalam perkembangannya kaligrafi Islam lebih dominan, karena faktor banyaknya
penganut agama tersebut.
6. Fungsi Pendidikan (Education)
Fungsi seni dalam dunia pendidikan memang berperan dalam menunjang lancarnya
proses belajar mengajar. Dalam konteks ini karya seni sebagai mediator penyampaian
pesan dalam proses belajar. Berbagai metode dalam proses belajar mengajar dari mulai
metode verbal maupun non verbal. Seni visual atau seni rupa dapat pula diterpakan
dalam pendidikan.
7. Fungsi Ekonomi (Economic)
Ketika seniman menciptakan sebuah karya seni, tentunya mempunyai tujuan yang
akan dicapainya. Tujuan dari diciptakannya karya seni adalah pencapaian nilai artistik,
hadirnya makna. Tetapi disamping itu mempunyai tujuan yang atau fungsi lain yaitu
fungsi ekonomi. Dapat dikatakan “seniman juga butuh makan, butuh tempat tinggal”.
Karya seni yang hadir dengan tujuan komersil, perlu dipertanyakan nilai estetikanya.
Jangan sampai hanya karena tujuan komersil, nilai artistik diabaikan. Tentunya fenomena
ini dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari. Pertimbangan dari karya seni yang
berorientasi pada nilai ekomomi adalah untung rugi. Ketika seniman membuat karya
dengan jenis media dan ukuran yang berbeda, tentunya nilai komersil dari sebuah karya
seni itu akan berbeda.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Ensiklopedi Indonesia, seni merupakan ciptaan dari segala hal, karena
keindahannya orang akan senang untuk meliat ataupun mendengarkannya. Dilansir dari Brain
Mass, Filsuf Yunani, Aristoteles, memandang seni sebagai tiruan (imitasi) kehidupan. Namun
seni tidak terbatas pada menyalin saja. Seni mengidealkan alam dan melengkapi
kekurangannya. Seni berusaha memahami tipe universal dalam fenomena individu. Para ahli
estetika sependapat, seni sebagai proses penciptaan merupakan suatu ungkapan yang timbul
dari suasana hati, perasaan dan jiwa. Dari kesepakatan ini, ada dua hal yang harus
diperhatikan yaitu ungkapan serta jiwa, perasaan dan suasana hati. Fungsi Seni Dalam
Masyarakat Tradisional Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan hanya sebagai
hiburan
Sosiologi seni kerapkali dikaji dengan penganalisisan dan peneliti karya seni dalam
masyarakat majemuk yang melahirkan sifat kehidupan. Prihal ini objeknya lebih dekat pada
menjabarkan arti masyarakat sebagai penikmat, pemerhati, pengkaji, peneliti, pendidik, dan
pengelola seni yang setidaknya didalamnya terdiri dari komponen-komponen yang menjadi
pilar terjadinya proses sosial dan interaksi sosial penciptaan seni.
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
kepada bapak dosen dan teman-teman tentang pembahasan makalah di atas, agar dapat
meningkatkan mutu dalam penyajian berikutmya Akhir kata kami ucapkan terimah kasih.
1
DAFTAR
Ilmudasar.com. 2017. Pengertian, Ciri, Fungsi dan Jenis Seni Tradisional
(http://www.ilmudasar.com/2017/03/Pengertian-Ciri-Fungsi-dan-Jenis-Seni-
Tradisionaladalah.html) diakses pada tanggal 6 April 2022
Prinada, Yuda. 2021. Apa itu Seni dan Fungsinya dalam Kehidupan Masyarakat
(https://tirto.id/apa-itu-seni-dan-fungsinya-dalam-kehidupan-masyarakat-gaF7) diakses pada
tanggal 6 April 2022
Dosensosiologi.com: 3 Contoh Kajian Sosiologi Kesenian di Masyarakat. 2021. () diakses pada tanggal 6