Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH SEJARAH MUSIK BARAT DAN TRADISIONAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Seni Musik

Dosen Pengampu : Putri Hana Pebriana, M.Pd

Kelompok 1 :
Gesvi Rahma Dwi Putri ( 1786206044 )
Suci Wahyu Rintiani ( 17862061 )
Monalisa ( 17862060 )
Merti Khartika ( 17862060 )

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya milik Allah Subhannahu wata’ala. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, dan karena limpahan
rahmatnya-nya, kami dari kelompok 1 bisa menyelesaikan tugas makalah ini yang
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Seni Musik”.
Makalah ini dibuat oleh tim penulis dengan tujuan untuk membantu
pembelajaran dalam memahami materi tentang sejarah seni music barat dan
tradisional. Mudah-mudahan makalah ini memberikan mamfaat dalam segala
bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses
pencapaian tujuan-tujuan yang telah diencanakan. Tim penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan kami
terima dengan lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri tim penulis yang masih
belajar. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

Bangkinang, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
 
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................
C. .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian Seni Musik...................................................................................
B. Sejarah Seni Musik Barat...............................................................................
C. Sejarah Seni Musik Tradisioanl.....................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa manusia dilahirkan tidak
terlepas dari kodrat yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mulai
lahir, mereka sudah diberikan pengetahuan, bakat, dan kemampuan masing –
masing dalam mengapresiasikan seni dalam kehidupannya. Setiap manusia
mempunyai cara yang berbeda – beda dalam mengapresiasikan seni. Ada
yang dituangkan dalam suatu cat dan dilukiskan dalam sebuah kertas,
tembok, alat – alat transportasi, bahkan pada bagian tubuh manusia. Selain itu
juga ada yang diapresiasikan melalui buku – buku yang bias dalam bentuk
novel, kolakolaborasi antara gambar dan kata – kata (komik), ada juga
mengapresiasikannya melalui sebuah gambar yang bergerak, baik itu karton
maupun suatu film.
Selain itu juga banyak sekali orang mengapresiasikan kedalam bentuk
syair yang sangat indah, dengan diiringi musik. Krena setiap manusia tidak
sama,dalam pengapresiasikannya Sehingga seni, terutama seni musik
berkembang dan berevolusi tanpa ada batasnya. Didunia ini tidak terhitung
jumlah musik yang ada sekarang, karena perkembangannya tanpa mengenal
waktu dan tempat. Disitu ada manusia maka seni terutama seni musik akan
berkembang tak terkendali. Bahkan di Indonesia sendiri mempunyai berbagai
macam seni musik, baik itu yang tergolong dalam musik tradisional,
campuran antara tradisional, dan modern.
Bertolak belakang dari uraian diatas, seni juga tidak terlepas dari
kebudayaan masing – masing daerah. Sehingga antara daerah yang satu
dengan yang lainnya akan memberikan nuansa seni musik yang berbeda pula.
Selain itu juga masih banyak yang belum mengerti tentang seni, terutama seni
musik. Belum mengerti disini maksudnya, masih belum mengenal apakah
seni itu? Padahal apa yang dilakukaanya terkadang dapat dikategorikan
sebagi suatu seni, tanpa orang tersebut menyadarinya.
Oleh karena itu disini saya akan berusaha membahas tentang seni
musik yang ada di Indonesia, untuk menambah wawasan kita tentang seni
musik yang ada di Indonesia ini.

B. Tujuan Masalah
Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang
akan diperoleh dari penyusunan makalah ini. Tujuan – tujuan tersebut antara
lain :
1. Mengetahui pengertian seni musik
2. Mengetahui perkembangan seni musik yang ada di Indonesia dari tahun
ke tahunsejarah seni music zaman barat
3. Mengetahui perkembangan seni musik yang ada di Indonesia dari tahun
ke tahunsejarah seni music zaman tradisional

C. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
sebesar – besarnya, yaitu antara lain :
1. Bagi Pembaca
Sebelumnya para pembaca yang belum mengenal seni terutama
seni musik akan lebih mengenal dan diupayakan akan lebih mencintai apa
yang dikatakan sebagai seni. Sehingga diharapkan dengan mencintai seni
maka dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara akan
menjadi lebih harmonis, dan saling menghargai perbedaan persepsi, bukan
hanya diseni saja tapi dalam segi aspek kehidupannya
2. Bagi Pencinta Seni
Bagi yang sudah mencintai seni, diharapkan akan menambah
wawasan tentang seni musik yang ada di Indonesia, sehingga dapat
menambah pengetahuan, yang nantinya dapat digunakan untuk bekal
mengarungi dunia ini
3. Bagi Penulis
Diharapkan dengan adanya makalah ini bukan hanya makalah ini
saja yang akan disusun oleh penulis, tetapi diharapkan akan muncul
makalah – makalah yang lain yang lebih berguna lagi bagi semua pihak
yang membacanya, terutama bagi para pembaca ataupun pencinta seni
terutama seni musik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Musik


1. Pengertian Seni
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan
mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon
kata seni berasal dari kata "sani" yang artinya "Jiwa Yang Luhur/
Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan istilah "ART" (artivisial)
yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Konsep seni
terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan
kehidupan masyarakat yang dinamis.
Beberapa pendapat tentang pengertian seni:
a. Ensiklopedia Indonesia :
Seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena
kendahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengar
b. Aristoteles :
seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya
dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh
gagasan tertentu,
c. Ki Hajar Dewantara :
seni adalah indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan
manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya,
d. Akhdiat K. Mihardja :
seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan
dalam sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya
untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani
sipenerimanya.
e. Erich Kahler :
seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi,
menciptakan realitas itu dengan symbol atau kiasan tentang keutuhan
"dunia kecil" yang mencerminkan "dunia besar".

2. Pengertian Musik
Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik
mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik
terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses
enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu
sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun
jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga yang terjadi pada musik dalam
kebudayaan masyarakat melayu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602)
Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan,
kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara)
yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang
disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan
keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)
Sehingga Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran
yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi
(suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah
hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama
adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan
temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik.
Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi
tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi
melahirkan bunyi yang harmoni.
B. Sejarah Perkembangan Seni Musik Barat
Seni musik sudah ada sejak pertama kali manusia hadir di muka bumi
dan kini sudah berkembang pesat dengan banyaknya penemuan penemuan
baru di bidang kebudayaan. Sejarah perkembangan seni musik dibagi menjadi
enam zaman, meliputi:
1. Zaman Kuno
Sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir seluruh karya musik
hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia sehingga
zaman ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik
dalam peribadatan karena dianggap mengganggu suasana beribadat.
Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan
reorganisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian
sebagai musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa
melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu
Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk
meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Tokoh yang terkenal :
Gregorian
Karakteristik musik barata pada zaman kuno diantaranya adalah :
a. Musiknya benar-benar tidak berbentuk dan jenis musiknya masih
sangat primitif, digunakan untuk upacara keagamaan
b. Penggunaan elemen berirama yang masih sangat dominan dan
penggunaan alat musik masih sangat sederhana
Ciri-ciri musik zaman kuno
a. Berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik
b. Tekstur lagunya bersifat sakral
c. Bertujuan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan
d. Ritme lagunya sangat fleksibel
e. Musik ini hanya menghandalkan improvisasi
2. Zaman Klasik
Zaman klasik adalah zaman kemegahan kebudayaan Yunani atau
Romawi, dan zaman di mana orang mengagungkan akal. Zaman klasik
atau periode klasik dalam sejarah musik barat telah berlangsung sebagian
besar abad ke-18 hingga awal abad ke-19 dengan istilah musik klasik biasa
digunakan untuk semua jenis musik dalam tradisi ini. Musik dari zaman
tertentu yang tradisi, pada 1750 dan 1820, tetapi dengan batas ini ada
tumpang tindih dengan waktu dan sesudah dengan batas usia musik yang
lainnya.
Zaman klasik berkisar pada tahun 1750-1820 M. Musik
berkembang pesat, mulai dari dinamika yang semakin lembut, tempo
semakin cepat dan pemakaian ornamen yang dibatasi. Tokoh yang terkenal
yaitu : Joseph Haydn (1732-1809), Wolfgang Amadeus Mozart (1756-
1791), Ludwig Van Beethoven (1770-1827)
Karakteristik musik di zaman klasik adalah :
a. Sebagai transisi dinamis dari lunak ke keras atau (cressendo) dan dari
sulit ke lunak
b. Perubahan dalam kecepatan akselerasi atau (Accelerando) dan
deselerasi
c. Ornamen / ornamen yang disimpa
d. Menggunakan akor 3-nada
Ciri – ciri musik zaman klasik :
a. Tekstur bersifat homopon
b. Gaya melodi bersifat kompak
c. Harmoni kurang kompleks
d. Improvisasi mulai hilang, akor ditulis lengkap

3. Zaman Renaisans
Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh
bentuk ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor
kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan suara merupakan ciri khusus.
Pada zaman Renaisans, karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk
dan pola, antara lain motet, missa, madrigal, passion, fantasia, dan toccaca.
Pola pembentukan phrase sangat panjang sehingga penyanyi-penyanyi
dituntut memiliki teknik pernapasan yang prima. Tokoh seni musik zaman
ini yang terkenal : Geovanni Pier Lugi, Orlandus Lassus, Giovanni
Gabrielli
Karakteristik musik abad pertengahan :
a. Peran suara bernyanyi lebih dari satu suara yang meningkat
b. Catatan yang ditemukan
c. Pintu masuk duniawi dengan satu suara
d. Perkembangan polifoni yang disuarakan
Ciri- ciri musik zaman pertengahan yaitu :
a. Memiliki faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan
b. Alat musik yang digunakan mandolin, lute, hard, keyboard
c. Sering terjadi pergantian tanda tempo dan birama yang berlebihan
d. Suara tenor yang digunakan nada panjang

4. Zaman Barok
Zaman Barok dimulai setelah abad ke-16 dan sering disebut
sebagai awal Gaya Modern. Bentuk baru yang menyangkut instrumentasi,
metode maupun sumber ide garapan mulai mengalami revolusi meskipun
bentuk dan gaya zaman Renaisans masih tampak di sini. Pada abad ke-18,
gaya Barok murni dapat terwujud dengan sempurna. Bentuk opera mulai
disuguhkan untuk khalayak ramai, sedangkan khusus untuk konser masih
terbatas untuk kalangan bangsawan.
Karakteristik musik zaman barok
a. Penggunaan nada dekoratif dan penggunaan karakter dinamis yang
dominan
b. Orang lebih suka mobilitas dalam gerakan
c. Musik opera mulai berkembang, munculnya musik oratorio
Ciri ciri musik zaman barok
a. Alat musik yang digunakan ada flute, hobo, basson, keyboard, dan alat
musik petik
b. Menggunakan ritme bebas
c. Melodi yang digunakan teknik repetisi serta teknik modifikasi dari
motif asli
d. Tekstur bentuk homoponik, alat musik basso, atau figure bass

5. Zaman Romantik
Zaman Romantik ditandai dengan kegiatan musik yang lebih
menitik-beratkan pada penggarapan pada pemanfaatan timbre, ritmik,
melodi, dan harmoni. Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih
mengutamakan pada garapan emosional dan dramatis.
Ciri-ciri musik zaman romantic
a. Penyajian penyajian tunggal diiringi dengan piano
b. Orkestra zaman romantik mulai didominir alat musik gerak dan alat
musik pukul.
c. Pembuatan partitur selalu dilengkapi tanda tanda tempo berbagai
modifikasinya serta tanda tanda ekspres
d. Melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi
instrument
e. Tekstur zaman romantik sebagian besar berbentuk homophonik

6. Zaman Impressionisme
Karya-karya musik pada zaman Impressionisme ditandai oleh
penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang dari
kaidah yang telah mapan di masyarakat. Paduan nada yang kurang
disenangi masyarakat justru menjadi mode khususnya untuk menutup
suatu kadens. Tokoh yang terkenal : Acille Claude Debussy
Ciri-ciri Musik Zaman Impressioonisme :
a. Alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk suara rendah
b. Alat musik violin untuk suara tinggi
c. Alat musik terompet, hoin, selesta, dan glokenspiel untuk memainkan
lagu pendek
d. Ditandai dengan akor akor paralel
e. Penggunaan melodi dan tangga nada dipengaruhi oleh alat musik
gamelan

C. Sejarah Seni Musik Tradisional


1. Pengertian Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara
turun temurun di indonesia, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga
komponen yang saling mempengaruhi diantaranya Seniman musik itu
sendiri dan masyarakat penikmatnya.
Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan persepsi antara
pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam
mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan
musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga
musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.
Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di
Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan,
baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari
musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam,
musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.Sejarah Musik
Tradisional
Sejarah Musik Tradisional Nusantara terdapat tahapan-tahapan
perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan
ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang
dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki
kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya
berasal dari alam sekitarnya.
b. Masa setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya
di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja,
tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana
hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik
gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok
balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok
kendang,dan kelompok pelengkap.
c. Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para
pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik
mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes-
orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.
d. Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh
besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini
memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya
biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun
membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa-
masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi
Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik
barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik
keroncong.
e. Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke
Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz,
blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri
India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan
ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia.
Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu
sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula
berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan
R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur
kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat
musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

2. Ciri-Ciri Musik Tradisional


Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan
jenis seni musik yang lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik
tradisional :
a. Dipelajari Secara Lisan
Mengingat musik tradisional merupakan bagian dari
kebudayaan, maka musik ini sifatnya diwarsikan secara turun-temurun,
dimana proses pewarisan musik tradisi tersebut biasanya dilakukan
secara lisan.
b. Tidak memiliki notasi
Proses pembelajaran musik tradisional yang berlangsung secara
lisan membuat partitur atau naskah musik menjadi suatu hal yang
dianggap tidak terlalu penting. Dengan demikian, sangat lazim ketika
musik tradisional disetiap daerah tidak memiliki partitur notasi
tertentu.
c. Bersifat informal
Musik tradisional secara umum digunakan sebagai suatu
bentuk ekspresi masyarakat. Dengan demikian, keberadaan musik ini
kebanyakan digunakan dalam kegiatan rakyat biasa, sehingga bersifat
lebih sederhana dan informal. Ketika musik ini dimainkan di
lingkungan istana, maka keberadaanya akan menjadi lebih kompleks
dan formal.
d. Pemainnya tidak terspesialisasi
Sistem yang berkembang pada proses belajar instrumen musik
daerah biasanya bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar
untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis
musik daerah. Secara umum mereka akan belajar memainkan
instrumental mulai dari yang termudah hingga yang terumit. Dengan
demikian, pemain musik daerah yang sudah mahir akan mempunyai
kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.
e. Syair lagu berbahasa daerah
Selain syair dengan menggunakan bahasa daerah, musik
tradisional juga akan menggunakan alunan melodi dan irama yang
menunjukkan ciri khas kedaerahan.
f. Lebih melibatkan alat musik daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di
Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik khas dari daerah itu
sendiri. Contoh, lagu-lagu Suku Karo dari Sumatera Utara umumnya
diiringi oleh alat musik khas Karo, yaitu gendang lima sendalinen.
g. Merupakan bagian dari budaya masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan
yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian,
setiap ciri kebudayaan masyarakat penciptanya pasti sudah melekat
erat didalamnya. Musik daerah juga adalah salah satu bentuk gambaran
kebudayaan daerah, selain tarian, pakian, dan adat kebiasaan lainnya.

3. Fungsi Musik Tradisional


Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain
sebagai berikut:
a. Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara-
upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan
dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh
instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh
karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat
masyarakat.
b. Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk
menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana
rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya
masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran
musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan
berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
c. Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik),
musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui
musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik
pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita
tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
d. Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang
memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya.
Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan
menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau
kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia
adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
e. Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik
diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah.
Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa
diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik-
musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian
modern, seperti dansa, poco-poco, dan sebagainya.
f. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya
sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik
juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya
mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD)
serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka
mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan
pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan
di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah-daerah lain di
Indonesia ataupun di luar Indonesia.

4. Jenis Musik Tradisional


Berikut ini terdapat beberapa jenis musik tradisional, terdiri atas:
a. Instrumen Musik Perkusi
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang
teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik.
Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat
musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa,
talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.
1) Gamelan 
adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan
berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga
di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali
(Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen
saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa
instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada
pentatonis/pentatonic.
2) Talempong
Talempong adalah seni musik tradisi dari
Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik
bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
3) Kolintang
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/
Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada
diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas,
melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah
kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan
menggunakan stik.
4) Arumba 
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa
Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu
yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba
menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam
perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
5) Kendang
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang
membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang
dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat
kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di
Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu
digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari,
wayang, ketoprak.
Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di
jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis
gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar.
Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian
yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di
sebagian wilayah Indonesia.
b. Instrumen Musik Petik
Terdiri atas:
1) Kecapi
adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa
Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang
diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna
sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah
siter dari daerah Jawa tengah.
2) Sasando
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa
tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi
dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman
daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
3) Sampek (sampe/sapek)
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya
menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini
terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran
yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai
sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah
Sulawesi Selatan.

c. Instrumen Musik Gesek


Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik
permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa
barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari
bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai
dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis.
Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti
rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa,
rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.
d. Instrumen Musik Tiup
Terdiri atas:
1) Suling
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari
bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat
musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat,
serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling
Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang
antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.
2) Tarompet, serompet, selompret
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup
yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya
berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat
musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat,
Jawa Timur, Madura, Papua.

e. Musik Keroncong
Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan
improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki
bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa
kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat
musik.
f. Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India
dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan
menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya.
Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat
musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya
ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk
mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna,
sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
g. Musik Perjuangan
Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang
terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang
berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan
penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi
ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air, dan
sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta
diakhiri dengan semarak.
h. Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang
terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas.
Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya
juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk
menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya.
Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop
dewasa.

5. Alat Atau Istrumen Musik Tradisional


Ada banyak jenis penggolongan alat musik, salah satunya adalah
penggolongan berdasarkan sumber bunyinya. Apa sajakah jenis alat musik
berdasarkan sumber bunyinya? Mari kita lihat satu-satu.
a. Idiophone
Jenis pertama adalah idiophone. Alat musik jenis ini
menggunakan getaran pada badan alat musik itu sendiri sebagai
sumber bunyi.
Cara memainkannya pun bermacam-macam, ada yang
digoyang-goyangkan, dipukul, ditepukkan, dan sebagainya. Bunyi
yang ditimbulkan juga sangat bervariasi, tergantung dari jenis
bahannya. Contoh alat musik idiophone adalah bel, kulintang, simbal,
marakas, dan gong.
b. Membranophone
Jenis selanjutnya adalah membranophone. Yang ini juga sudah
jelas bahwa sumber bunyinya berupa membran. Alat musik jenis ini
menggunakan lapisan tipis yang dibentangkan secara kuat di salah satu
sisinya.
Membran ini kemudian digetarkan untuk menghasilkan bunyi,
umumnya dengan cara dipukul. Contoh alat musik jenis ini adalah
drum, kendang, dan rebana.
c. Chordophone
Jenis yang berikutnya disebut chordophone yaitu alat musik
yang termasuk golongan chordophone memiliki sumber bunyi berupa
dawai.
Alat musik jenis ini menggunakan dawai yang dibentangkan
secara kuat antara dua titik tertentu. Dawai tersebut kemudian
digetarkan untuk menghasilkan suara. Umumnya, alat musik jenis ini
memiliki rongga resonansi di bawah dawai-dawainya. Rongga ini
berguna untuk memperkuat bunyi yang dihasilkannya. Contoh alat
musik jenis ini adalah gitar, biola, harpa, dan piano.
d. Aerophone
Aerophone adalah jenis alat musik lainnya yang menggunakan
sumber bunyi berupa udara. Alat musik jenis ini memiliki bagian yang
berisi udara.
Getaran udara di dalam alat musik inilah yang menimbulkan
bunyi. Alat musik jenis ini biasa dimainkan dengan cara ditiup atau
dipompa. Contoh alat musik aerophone adalah flute, terompet,
harmonika, dan akordion.
e. Electrophone
terakhir adalah electrophone. Jenis ini baru muncul belakangan
seiring munculnya alat musik eletrik. Sesuai namanya, alat musik ini
menggunakan komponen elektrik sebagai sumber bunyinya, baik
sebagai pengendali getaran dan bunyi yang dihasilkan secara
keseluruhan maupun hanya sebagai penguat bunyinya saja. Contoh alat
musik electrophone ini adalah keyboard dan gitar elektrik.

6. Unsur-Unsur dan Elemen Musik Tradisional


Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang
merupakan suatu kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi
(karya) musik. Sebuah karya musik / komposisi musik dalam proses
pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur-unsur musik tersebut.
Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat dalam musik
tradisional :
a. Unsur-Unsur Pokok Pada Musik Tradisional
Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang
merupakan suatu kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau
komposisi (karya) musik. Sebuah karya musik / komposisi musik
dalam proses pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur-unsur
musik tersebut. Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat
dalam musik tradisional :
1) Nada/ Bunyi
Nada atau tangga nada dalam istilah jawanya disebut laras.
Tangga nada/laras jawa menggunakan tangga nada pentatonis (lima
nada), yaitu laras pelog (ji, mi, pat, mo, tu,) dan laras slendro (ji,
ro, lu, mo, nem).
Nada-nada pelog bernuansa sejuk, lembut. Sedangkan
nada-nada slendro bernuansa meriah dan riang.
2) Irama
adalah ketukan yang teratur. Dalam gamelan jawa ada
beberapa tingkatan irama, seperti lancer, tanggung, dadi, wiled,
dan rangkep. Sama halnya dengan irama musik modern, ada pop,
rock, slow rock, pop ballad, dan sebagainya.
3) Melodi
Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian
rupa sehingga enak didengar.  Contoh melodi sederhana:  1 3 1 3 4
55.717175.
4) Harmoni
Harmoni adalah elemen musik yang didasarkan atas
penggabungan nada-nada menurut aturan-aturan tertentu dalam
hubungan secara vertikal. Bila harmoniya terdiri atas tiga nada atau
lebih, maka disebut akord. Misalkan akord C = do, mi, sol. Akord
G= sol, si, re.
5) Tekstur
Tekstur adalah  istilah yang mengacu pada jalinan bunyi
atau nada. Banyaknya tekstur musik merupakan gabungan hasil
gabungan dari irama, melodi, harmoni, dan komposisi. Tektur
musik dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Monofon atau suara tunggal.
2. Polifon, yaitu bentuk beberapa melodi yang dinyanyikan secara
bersama, dapat dijumpai pada pembagian suara.
3. Homofon, yaitu bentuk musik yang terdiri dari banyak suara
yang dilakukan  secara serempak sehingga menghasilkan
sesuatu bentuk komposisi karya yang menarik.
b. Unsur-Unsur Ekspresi / Pendukung Pada Musik Tradisional
Terdiri atas:
1) Dinamika
Dinamika merupakan keras-lembutnya lagu yang
dinyanyikan. Sebuah lagu ada kalanya dinyanyikan dengan lembut,
ada pula yang dinyanyikan dengan keras, menyesuaikan dengan isi
lagu yang disampaikan penyanyi. Istilah jenis-jenis dinamika pada
musik non tradisional:
 Sangat Keras = Fortissimo (ff)
 Keras = Forte (f)
 Sedang = Mezzoforte (mf)
 Lembut = Piano (p)
 Lebih Lembut = Pianissimo (pp)
2) Tempo
Tempo diartikan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan.
Dahulu, pada partitur lagu tradisional daerah tidak dicantumkan
tanda temponya. Namun setelah masuknya musik mancanegara,
ada beberapa istilah dalam tempo lagu seperti largo=lambat,
moderato=sedang, allegro=cepat, dan sebagainya.
3) Gaya atau style
 Animato : riang gembira
 A capella : tanpa iringan alat music
 Dolce : manis
 Espresivo : ekspresif
 Marcia : mars atau lagu berbaris
 Staccato : pendek tersentak sentak
 Subito : seketika
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari uaraian diatas,
yaitu antara lain Seni musik adalah sebuah karya dari manusia, yang dalam
perkembangannya tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa seni musik akan
berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.
Perkembangan musik di Indonesia tiap tahun akan berubah sesuai
dengan kondisi masyarakat di Indonesia, siapa yang dapat meraih simpati
masyarakat, enak didengar, maka aliran itulah yang akan ditirukan oleh
sebagian besar masyarakat di Indonesia
Seni musik dapat membuat pribadi seseorang dapat menghargai karya
orang lain dalam segala bidang. Dengan menghargai perbedaan tersebut maka
dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara akan tercipta suasana yang
aman, nyaman dan harmonis dalam masyarakat.
Seni Musik tidak akan pernah padam atau tidak akan bias dipadamkan
oleh siapapun, dengan kondisi apapun dan dimanapun berada

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan
dapat membantu dalam mengetahui tentang sejarah seni music barat dan
tradisional dan khususnya bagi penulis.Jika ada kesalahan dalam penulisan
mohon dimaafkan.Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membanngun dari para pembaca demi kelancaran dan kemajuan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Rujukan dari Internet :


Adnan, Juainy. 2012. Sejarah perkembangan Seni Musik di Indonesia. [Online].
Tersedia dalam : https://ardyan1593.blogspot.com/2012/09/makalah-seni-
musik.html [Diakses pada tanggal 6 Maret 2020].
Dosen Pendidikan. 2019. Musik Tradisional. [Online]. Tersedia dalam :
https://www.dosenpendidikan.co.id/musik-tradisional/ [Diakses pada
tanggal 6 Maret 2020].
Setiawan, Roni. 2016. Sejarah Seni Musik Indonesia. [Online]. Tersedia dalam :
https://ronisetiawan271099.blogspot.com/2016/01/makalah-seni-
musik.html [Diakses pada tanggal 6 Maret 2020].
Unknown. 2014. Sejarah Perkembangan Musik Barat. [Online]. Tersedia dalam :
https://gilanyamusik.blogspot.com/2014/10/sejarah-musik.html [Diakses
pada tanggal 6 Maret 2020].

Anda mungkin juga menyukai