3. Homofonis
Bentuk homofonis merupakan bentuk yang paling umum. Pada dasarnya semua permainan alat musik serempak
memulai, bergerak bersama dan menutup secara bersama-sama pula.
1. Batas Teknis
Pengerjaan aransemen harus disesuaikan dengan orang/kelompok yang membawakan atau memainkan
arensemen tersebut.
Pengerjaan aransemen terbatas pada kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
2. Batas Etis
Seorang arranger tidak boleh mengurangi nilai positif dari karya asli meskipun memiliki wewenang yang luas. Mengubah
komposisi lagu dan menghilangkan unsur asli secara drastis dianggap tidak etis.
D. Langkah-Langkah Membuat Aransemen
Berikut ini terdapat beberapa langkah-langkah membuat aransemen, terdiri atas:
E. Penulisan Aransemen
Berikut ini terdapat beberapa penulisan aransemen, terdiri atas:
1. Aransemen untuk seperangkat alat musik biasanya dibuat secara tertulis dengan notasi angka maupun notasi balok
dan simbol2
2. Ada 2 cara penulisan dengan notasi balok: ditulis secara padat dan
3. Penulisan secara padat dibuat dengan cara menggabungkan dua paranada untuk tiap-tiap alat musik
4. Sebaliknya penulisan secara berpencar dilakukan dengan cara menempatkan setiap suara pada garis para nada
sendiri-sendiri. Karena itu, aransemen lagu dalam 4 suara misalnya, membutuhkan 4 garis para nada.
F. Unsur-Unsur Dalam Membuat Aransemen
Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur dalam membuat aransemen, terdiri atas:
1. Ritme dan pola ritme
Ritme adalah panjang pendeknya bunyi yang bergerak secara teratur. Sedangkan pola ritme adalah bentuk
pengulangan dari pengembangan bangunan ritme yang digunakan oleh frase melodi atau kelompok frase melodi.
2. Melodi
Melodi adalah rangkaian sejumlah nada yang disusun dan dibunyikan secara runtut dan teratur.
3. Harmoni
Harmoni adalah perpaduan nada-nada melodi dengan pola ritme yang serasi dan selaras sebagai satu kesatuan utuh
suatu karya seni.
G. Struktur Aransemen
Struktur aransemen, terdiri atas:
1. Introduksi (sebagai pembuka/pengantar lagu )
Introduksi ( intro ) merupakan bagian paling awal
Dalam membuat satu arransement intro sangat penting untuk memberikan atmosfir/nuansa terhadap lagu
Intro diharuskan memberikan warna terhadap karya yang akan dinyanyikan sehingga intro dan lagu pokok
menyatu.
2. Lagu pokok
3. Interlude (melodi bagian tenga lagu)
Interlude biasanya memberi kesan yang berbeda,tidak menghilangkan nuansa Intro dan lagu pokok.
Interlude secara melodi bisa di kembangkan.
4. Coda (bagian akhir / penutup)
Coda merupakan bagian penutup atau klimaks dari lagu yang kita bawakan
Sebaiknya coda merupakan kesimpulan dari keselurahan komposisi atau harmoni antara Intro, Lagu Pokok dan
Interlude.
H. Langkah-Langkah Mengaransemen Lagu
Berikut ini terdapat beberapa langkah-langkah mengaransemen lagu, terdiri atas:
1. Memilih dan menentukan lagu yang akan kita aransemen
2. Menganalisis syair
3. Menetapkan bentuk aransemen
4. Mencari dan menentukan progresi akor
5. Menentukan irama, tempo, tangga nada, dan dinamika yang sesuai
6. Membuat sketsa dan menyusun aransemen
d. AMBITUS SUARA
adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi
sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.