Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Tari Saman

Tarian ini diciptakan oleh Syekh Saman sekitar abad 14 Masehi, seorang penyebar agama Islam
di Aceh. Maka dari itu, nama tari saman diambil dari nama penciptanya. Permainan tepuk abe ini
dikembangkan menjadi tarian karena sangat diminati oleh masyarakat Aceh saat itu.

Teknik Tata Pentas Tari Saman


1. Posisi awal: Para penari Saman berdiri dalam satu baris atau beberapa baris dengan jarak
yang rapat di antara penari lainnya. Biasanya ada satu atau dua penari yang bertugas sebagai
pemandu yang akan memimpin gerakan-gerakan tarian.

2. Gerakan tangan dan kepala: Tangan dan kepala menjadi bagian yang sangat penting dalam
tarian Saman. Gerakan tangan yang kompleks dan cepat menjadi ciri khas dari tarian ini, dan
gerakan kepala juga digunakan untuk menambah dinamika gerakan.

3. Irama dan tempo: Irama musik dan tempo yang digunakan dalam tarian Saman sangat cepat
dan dinamis. Penari harus dapat bergerak dengan cepat dan presisi sesuai dengan irama dan
tempo musik.

4. Komunikasi antar penari: Komunikasi antar penari sangat penting dalam tarian Saman. Setiap
gerakan harus dilakukan secara bersama-sama dan sinkron dengan penari lainnya. Oleh karena
itu, para penari harus terbiasa berlatih bersama-sama dan saling memperhatikan gerakan satu
sama lain.

5. Kostum dan aksesoris: Kostum yang digunakan dalam tarian Saman biasanya berupa kain
tradisional Aceh yang dikenakan di atas celana panjang dan kemeja putih. Aksesoris seperti ikat
kepala, gelang, dan kalung juga sering digunakan untuk melengkapi penampilan para penari.

6. Panggung dan pencahayaan: Panggung yang digunakan untuk pertunjukan tarian Saman
biasanya cukup sederhana. Pencahayaan yang digunakan harus cukup terang agar penonton
dapat melihat gerakan penari dengan jelas.

7. Ekspresi dan perasaan: Ekspresi dan perasaan juga menjadi bagian penting dalam tarian
Saman. Penari harus mampu mengekspresikan perasaan gembira dan semangat yang tinggi
melalui gerakan dan ekspresi wajahnya.

Evaluasi Tari Saman menggunakan Konsep Estetis Tari


1. Wiraga (tubuh dan fisik): Tari Saman membutuhkan kekuatan fisik yang kuat dari para penari,
khususnya pada tangan dan lengan untuk menghasilkan gerakan yang cepat dan kompleks. Selain
itu, gerakan kaki dan tubuh yang lincah juga diperlukan untuk mempertahankan ritme tarian.
2. Wirasa (rasa dan emosi): Tari Saman memiliki pesan dan emosi yang ingin disampaikan
melalui gerakan, nyanyian, dan musik. Emosi dan semangat yang tinggi harus dirasakan oleh
penari dan disampaikan dengan baik kepada penonton. Tari Saman menggambarkan semangat
kebersamaan, kegembiraan, dan persatuan yang menjadi ciri khas budaya Aceh.
3. Wirama (musik dan irama): Musik dan irama sangat penting dalam Tari Saman. Musik yang
digunakan, seperti gendang, rebana, dan serunai, memberikan irama dan ritme tarian yang sangat
khas. Penari harus mampu bergerak sesuai dengan irama dan ritme musik yang dimainkan agar
terlihat sinkron dan harmonis.

Anda mungkin juga menyukai