Anda di halaman 1dari 18

Kerajaan

bali kuno

KELOMPOK 6:

1. M AGIL FATHURRAHMAN
2. NASWAN FACHRI RAMADHAN
3. WANDA MUSDALIFAH
4. M KHAUJAKI
5. ARIF RAHMAN AZIZI
6. OKTAVIA HASANA
KERAJAAN BALI
 Kerajaan Bali adalah salah satu kerajaan kuno
yang ada di Indonesia. Sejarah kerajaan Bali bisa
dirunut setidaknya sejauh abad ke 8 masehi.
Kerajaan Bali kuno sering disebut juga sebagai
kerajaan Bedahulu. Para ahli memperkirakan
letak kerajaan Bali secara persis adalah di sekitar
Pejeng, di desa bedahulu/Bedulu, kabupaten
Gianyar, Bali.
PENINGGALAN DAN PRASASTI

Peninggalan kerajaan Bali beraneka ragam. Ada yang berupa


benda fisik atau peninggalan non fisik. Berikut adalah beberapa
peninggalan kerajaan Bali yang berhasil diselamatkan atau
dilestarikan :
 Prasasti – prasasti kerajaan Bali kuno (misalnya prasasti Blanjong,
prasasti Sukawana, dll)
 Candi dan bangunan suci lain (misalnya, candi gunung kawi, pura
besakih, pura penataran sasih, pura tegeh kahuripan, goa gajah, dll).
 Istana raja (misalnya, puri agung Pemecutan, puri agung Gianyar,
puri agung Klungkung, puri ubud, dll).
 Kesenian (wayang, tari-tarian, seni ukir, seni gamelan, dll).
 Ribuan lontar yang tersimpan di berbagai puri / istana raja dan para
pendeta.
 Prasasti Blanjong Candi Gunung Kawi
 Candi pura bekasih  Candi Goa gajah
 puri agung pemecutan  puri ubud
PENYEBAB RUNTUHNYA KERAJAAN BALI
 Menurut sumber sejarah yang dipercaya hingga
kini, penyebab runtuhnya kerajaan Bali kuno
adalah serangan kerajaan Majapahit. Serangan
Majapahit terjadi saat kerajaan Bali dipimpin
oleh raja Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten.
Serangan Majapahit terjadi pada tahun 1265
Saka (1343). Penyerangan itu menjadi penyebab
runtuhnya kerajaan Bali. Goris berpendapat
bahwa penaklukan oleh Majapahit adalah akhir
era sejarah kerajaan Bali Kuno yang merdeka
(1965 : 47).
KEGIATAN EKONOMI
 Kegiatan ekonomi masyarakat Kerajaan Bali
adalah bercocok tanam. Hal tersebut dapat
diketahui dari beberapa prasasti Bali yang
menyebutkan sawah, parlak (sawah kering), gaja
(ladang), kebwan (kebun), dan kasuwakan
(pengairan sawah).
KEGIATAN SOSIAL BUDAYA
 Sistem Kesenian
Kesenian yang berkembang pada masyarakat Bali
Kuno dibedakan atas sistem kesenian keraton dan
sistem kesenian rakyat.

 SistemKasta (Caturwarna)
Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India, pada
awal perkembangan Hindu di Bali sistem
kemasyarakatannya juga dibedakan dalam
beberapa kasta. Namun, untuk masyarakat yang
berada di luar kasta disebut budak atau njaba.
 SistemHak Waris
Pewarisan harta benda dalam suatu keluarga
dibedakan atas anak laki-laki dan anak perempuan.
Anak laki-laki memiliki hak waris lebih besar
dibandingkan anak perempuan.

 Agama dan Kepercayaan


Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat terbuka
dalam menerima pengaruh dari luar, mereka tetap
mempertahankan tradisi kepercayaan nenek
moyangnya. Dengan demikian, di Bali dikenal ada
penganut agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan
animisme.
PENGARUH KERAJAAN BALI
Pengaruhnya ada yang positif dan ada yang
negatif:

 positif;kebudayaan dapat diketahui negara lain


dan mengakibatkan banyak wisatawan asing
yang ingin melihat sehingga dapat menambah
devisa negara

 negatif;melemahnya kebudayaan indonesia


karena banyak orang indonesia yang meniru
wisatawan asing atau budaya barat.
SILSILAH KERAJAAN BALI
1. Sri Kesari Warmadewi
Berdasarkan Prasasti Blanjong yang berangka
tahun 914. Istananya berada di Singhadwalawa

2. Ratu Sri Ugrasena


Raja berikutnya adalah Sang Ratu Sri Ugrasena.
Ia memerintah tahun 915–942, istananya berada
di Singhamandawa. Sang Ratu Sri Ugrasena
meninggalkan sembilan prasasti.
3. Tabanendra Warmadewa
Raja ini yang memerintah tahun 955–967 M.

4. Jayasingha Warmadewa
Ada yang menduga bahwa Jayasingha
Warmadewa bukan keturunan Tabanendra karena
pada tahun 960 M (bersamaan dengan
pemerintahaan Tabanendra) Jayasingha
Warmadewa sudah menjadi raja.
5. Jayashadu Warmadewa
Janasadhu Warmadewa. Ia memerintah tahun
975–983.

6. Sri Wijaya Mahadewi


Pada tahun 983 M muncul seorang raja wanita,
yaitu Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi.
Menurut Stein Callenfels, ratu itu berasal dari
Kerajaan Sriwijaya. Namun, Damais menduga
bahwa ratu itu adalah putri Empu Sindok (Jawa
Timur).
7. Dharma Udayana Warmadewa
Peda pemerintahan Udayana, kerajaan Bali
mengalami kejayaan. Ia memerintah bersama
permaisurinya, yaitu Mahendradatta, anak dari Raja
Makutawangsawardhana dari Jawa Timur. Sebelum
naik takhta diperkirakan Udayana berada di Jawa
Timur sebab namanya tercantum dalam Prasasti
Jalatunda.

8. Maraka
Marakata bergelar Dharmawangsawardhana Marakata
Pangkajasthana Uttunggadewa. Marakata memerintah
dari tahun 1011 hingga 1022. Masa pemerintahan
Marakata sezaman dengan Airlangga.
9. Anak Wungsu
Ia bergelar Paduka Haji Anak Wungsu Nira Kalih
Bhatari Lumah i Burwan Bhatara Lumah i Banu Wka.
Anak Wungsu adalah Raja Bali Kuno yang paling
banyak meninggalkan prasasti (lebih dari 28 prasasti)
yang tersebar di Bali Utara, Bali Tengah, dan Bali
Selatan. Anak Wungsu memerintah selama 28 tahun dari
tahun 1049–1077. Anak Wungsu dianggap sebagai
penjelmaan Dewa Wisnu. Anak Wungsu tidak memiliki
keturunan. Baginda mangkat pada tahun 1077 dan
dimakamkan di Gunung Kawi (dekat Tampaksiring)
 10. Jaya Sakti
Jayasakti memerintah dari tahun 1133–1150 M dan
sezaman dengan pemerintahan Jayabaya di Kediri. Dalam
menjalankan pemerintahannya, Jayasakti dibantu oleh
penasihat pusat yang terdiri atas para senapati dan
pimpinan keagamaan baik dari Hindu maupun Buddha.
Kitab undang-undang yang digunakan adalah kitab Utara
Widdhi Balawan dan kitab Rajawacana.

 11. Bedahulu
Memerintah tahun 1343 M adalah Sri Astasura Ratna
Bhumi Banten. Raja Bedahulu dibantu oleh kedua
patihnya, Kebo Iwa dan Pasunggrigis.
KESIMPULAN
Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau yang tidak
jauh dari daerah Jawa Timur, tepatnya di sebelah
timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan
sejarahnya, Bali mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit
runtuh, banyak dari rakyat Majapahit yang
melarikan diri kemudian menentap di Bali. Kerajaan
ini pada umumnya menganut kepercayaan berupa
agama Hindu walau pada perkembangannya nanti
ternyata tidak hanya agama Hindu yang dominan,
tapi juga kepercayaan-kepercayaan seperti animisme
dan dinamisme.

Anda mungkin juga menyukai