Anda di halaman 1dari 19

 Kerajaan Bali adalah salah satu kerajaan kuno yang ada

di Indonesia. Sejarah kerajaan Bali bisa dirunut


setidaknya sejauh abad ke 8 masehi. Kerajaan Bali
kuno sering disebut juga sebagai kerajaan Bedahulu.
Para ahli memperkirakan letak kerajaan Bali secara
persis adalah di sekitar Pejeng, di desa
bedahulu/Bedulu, kabupaten Gianyar, Bali.
Peninggalan kerajaan Bali beraneka ragam. Ada yang
berupa benda fisik atau peninggalan non fisik. Berikut
adalah beberapa peninggalan kerajaan Bali yang
berhasil diselamatkan atau dilestarikan :

 Prasasti – prasasti kerajaan Bali kuno (misalnya prasasti


Blanjong, prasasti Sukawana, dll)
 Candi dan bangunan suci lain (misalnya, candi gunung kawi,
pura besakih, pura penataran sasih, pura tegeh kahuripan,
goa gajah, dll).
 Istana raja (misalnya, puri agung Pemecutan, puri agung
Gianyar, puri agung Klungkung, puri ubud, dll).
 Kesenian (wayang, tari-tarian, seni ukir, seni gamelan, dll).
 Ribuan lontar yang tersimpan di berbagai puri / istana raja
dan para pendeta.
 Prasasti Blanjong Candi Gunung Kawi
 Candi pura bekasih  Candi Goa gajah
 Menurut sumber sejarah yang dipercaya hingga kini,
penyebab runtuhnya kerajaan Bali kuno adalah serangan
kerajaan Majapahit. Serangan Majapahit terjadi saat
kerajaan Bali dipimpin oleh raja Sri Asta Sura Ratna Bumi
Banten. Serangan Majapahit terjadi pada tahun 1265 Saka
(1343). Penyerangan itu menjadi penyebab runtuhnya
kerajaan Bali.Goris berpendapat bahwa penaklukan oleh
Majapahit adalah akhir era sejarah kerajaan Bali Kuno
yang merdeka (1965 : 47).
 Kegiatan ekonomi masyarakat Kerajaan Bali
adalah bercocok tanam. Hal tersebut dapat
diketahui dari beberapa prasasti Bali yang
menyebutkan sawah, parlak (sawah kering),
gaja (ladang), kebwan (kebun), dan kasuwakan
(pengairan sawah).
 Masyarakat Bali banyak mendapat pengaruh dari
kebudayaan India, terutama Hindu. Sampai
sekarang, masyarakat Bali masih banyak yang
menganut agama Hindu. Namun demikian,
agama Hindu yang mereka anut telah bercampur
dengan budaya masyarakat asli Bali sebelum
Hindu.
 Masyarakat Bali sebelum Hindu merupakan
kelompok masyarakat yang terikat oleh
hubungan keluarga dan memuja roh-roh nenek
moyang yang mereka anggap dapat menolong
dan melindungi kehidupan keluarga yang masih
hidup. Melalui proses sinkretisme ini, lahirlah
agama Hindu Bali yang bernama Hindu Dharma.
 Sistem Kesenian
Kesenian yang berkembang pada masyarakat
Bali Kuno dibedakan atas sistem kesenian
keraton dan sistem kesenian rakyat.

 Sistem Kasta (Caturwarna)


Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India, pada
awal perkembangan Hindu di Bali sistem
kemasyarakatannya juga dibedakan dalam
beberapa kasta. Namun, untuk masyarakat yang
berada di luar kasta disebut budak atau njaba.
 Sistem Hak Waris
Pewarisan harta benda dalam suatu keluarga
dibedakan atas anak laki-laki dan anak
perempuan. Anak laki-laki memiliki hak waris
lebih besar dibandingkan anak perempuan.
 Agama dan Kepercayaan
Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat terbuka
dalam menerima pengaruh dari luar, mereka
tetap mempertahankan tradisi kepercayaan
nenek moyangnya. Dengan demikian, di Bali
dikenal ada penganut agama Hindu, Buddha, dan
kepercayaan animisme.
Pengaruhnya ada yang positif dan ada yang negatif:

 positif; kebudayaan dapat diketahui negara lain dan


mengakibatkan banyak wisatawan asing yang ingin
melihat sehingga dapat menambah devisa negara

 negatif; melemahnya kebudayaan indonesia karena


banyak orang indonesia yang meniru wisatawan
asing atau budaya barat.
 1. SriKesari Warmadewi
Berdasarkan Prasasti Blanjong yang
berangka tahun 914. Istananya berada di
Singhadwalawa
 2. Ratu Sri Ugrasena
Raja berikutnya adalah Sang Ratu Sri
Ugrasena. Ia memerintah tahun 915–942,
istananya berada di Singhamandawa.
Sang Ratu Sri Ugrasena meninggalkan
sembilan prasasti.
 3. Tabanendra Warmadewa
Raja ini yang memerintah tahun 955–967 M.
 4. Jayasingha Warmadewa
Ada yang menduga bahwa Jayasingha
Warmadewa bukan keturunan Tabanendra
karena pada tahun 960 M (bersamaan dengan
pemerintahaan Tabanendra) Jayasingha
Warmadewa sudah menjadi raja.
 5. Jayashadu Warmadewa
Janasadhu Warmadewa. Ia memerintah tahun
975–983.
 6. Sri Wijaya Mahadewi
Pada tahun 983 M muncul seorang raja wanita,
yaitu Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi.
Menurut Stein Callenfels, ratu itu berasal dari
Kerajaan Sriwijaya. Namun, Damais menduga
bahwa ratu itu adalah putri Empu Sindok (Jawa
Timur).
 7. Dharma Udayana Warmadewa
Peda pemerintahan Udayana, kerajaan Bali mengalami
kejayaan. Ia memerintah bersama permaisurinya, yaitu
Mahendradatta, anak dari Raja
Makutawangsawardhana dari Jawa Timur. Sebelum naik
takhta diperkirakan Udayana berada di Jawa Timur
sebab namanya tercantum dalam Prasasti Jalatunda.

 8. Maraka
Marakata bergelar Dharmawangsawardhana Marakata
Pangkajasthana Uttunggadewa. Marakata memerintah
dari tahun 1011 hingga 1022. Masa pemerintahan
Marakata sezaman dengan Airlangga.
Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau yang tidak
jauh dari daerah Jawa Timur, tepatnya di sebelah
timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan
sejarahnya, Bali mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan
Majapahit runtuh, banyak dari rakyat Majapahit
yang melarikan diri kemudian menentap di Bali.
Kerajaan ini pada umumnya menganut
kepercayaan berupa agama Hindu walau
pada perkembangannya nanti ternyata
tidak hanya agama Hindu yang dominan,
tapi juga kepercayaan-kepercayaan
seperti animisme dan dinamisme.

Anda mungkin juga menyukai