Anda di halaman 1dari 12

ANGGOTA KELOMPOK :

 Adinda Alafiyah Salsabila


 Karina Az-zahra
 Pantura Setyawati
 Silmi ‘Afifah Kamal
A. Lokasi Kerajaan Bali
Lokasi Kerajaan
Bali terletak di satu pulau kecil
yang tidak jauh dari Jawa Timur.
Dalam perkembangan sejarahnya,
Bali mempunyai hubungan erat
dengan Pulau Jawa karena letak
kedua pulau ini berdekatan.
Bahkan ketika Kerajaan Majapahit
runtuh, banyak rakyat Majapahit
melarikan diri dan menetap
di sana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari
Masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi Majapahit.
B. Sumber Sejarah
 Prasasti Sanur

Prasasti Sanur (839 C/917 M) Prasasti Sanur merupakan salah satu prasasti
yang ditemukan oleh para ahli. Prasasti ini menunjukkan adanya kekuasaan
raja-raja dari Wangsa atau Dinasti Warmadewa.
Prasasti Calcuta, India (1042 M) Dalam
prasasti ini disebutkan tentang asal-usul
Raja Airlangga, yaitu dari keturunan
raja-raja Bali, Dinasti Warmadewa.
Bangunan Candi

Candi Gunung Kawi (Tampak Siring)


merupakan pendharmaan dari raja-raja Bali
yang dibangun pada saat pemerintahan Raja
Anak Wungsu.
C. Kehidupan Politik
Mengingat kurangnya sumber-sumber atau bukti dari Kerajaan Bali,
maka sistem dan bentuk pemerintahan raja-raja Bali kuno tidak dapat di
ketahui dengan jelas

1. Raja Sri Kesari Warmadewa 10. Raja Jayasakti


2. Raja Ugrasena 11. Raja Ragajaya
3. Raja Tabanenora Warmadewa 12. Raja Jayapangus
 Raja Jayaningha Warmadewa 13. Raja Ekajalancana
 Raja Jayasadhu Warmadewa 14. Putri Sri Astasura Bumi Banten
 Putri Sri Maharaja Sri Wijaya
Mahadewi
 Dharma Udayana Warmadewa
 Raja Marakata
 Raja Anak Wungsu
Masa-masa penting pemerintahan kerajaan Bali

 Pada masa pemerintahan Raja Dharma Udayana


Warmadewa nya, hubungan Kerajaan Bali dengan
kerajaan-kerajaan di Jawa Timur berjalan baik.
Pada masa inilah penulisan prasasti-prasasti
dengan menggunakan huruf dan bahasa Jawa
kuno dimulai.
 Raja Jayapangus dianggap penyelamat rakyat
yang terkena malapetaka akibat lalai menjalankan
ibadah. Jayapangus menerima wahyu dari dewa
untuk mengajak rakyat kembali melakukan
upacara agama yang sampai sekarang dan di
peringati sebagai upacara Gulungan.
 Melalui berita-berita dari prasasti-prasasti dapat diketahui
bahwa Raja Anak Wungsu (1049-1077 M) adalah Raja
Bali yang berhasil mempersatukan seluruh wilayah Bali.
Pada sama pemerintahannya, kehidupan rakyat aman
dan sejahtera. Rakyat hidup dari bercocok tanam dan
beternak. Di samping itu sudah terdapat kelompok-
kelompok pekerja di dalam  masyarakat sebagai berikut.
1. Pandai besi, emas, dan tembaga. Mereka ini memiliki keahlian
dalam membuat alat-alat rumah tangga, senjata, perhiasan dan
lain sebagainya.
2. Tukang kayu, batu, bangunan rumah, dan lain sebagainya.
3. Golongan pedagang dan saudagar. Golongan saudagar laki-laki
disebut wiragrama dan saudagar perempuan disebut wiragrami.
Raja juga memberikan perhatian cukup besar pada masalah-
masalah keagamaan dengan menjamin kesejahteraan para
petapa.
D.    Aspek Kehidupan Sosial
Ada 4 aspek yang memenuhi kehidupan sosial, diantaranya :

 Sistem Kasta (Caturwarna) : Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India,


pada awal perkembangan Hindi di Bali sistem kemasyarakatannya juga
dibedakan dalam beberapa kasta. Namun, untuk masyarakat yang berada
di luar kasta disebut budak atau niaba.

 Sistem Hak Waris : Pewarisan harta benda dalam suatu keluarga


dibedakan atas anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki memiliki
hak waris lebih besar dibandingkan anak perempuan.

 Sistem Kesenian : Kesenian yang berkembang pada masyarakat Bali


kuno dibedakan atas sistem kesenian keraton dan sistem kesenian rakyat.

 Agama dan Kepercayaan : Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat


terbuka dalam menerima pengaruh dari luar, mereka tetap
mempertahankan tradisi kepercayaan nenek moyangnya. Dengan
demikian, di Bali dikenal ada penganut agam Hindu, Budha dan
kepercayaan animisme. Masyarakat Bali Kuno juga hidup dalam
keteraturan dan taat menjalankan hukum. Hal itu juga disebabkan oleh
keteladanan para pemimpin negara yang taat hukum.
E. Aspek Kehidupan Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Bali dititikberatkan
pada sektor pertanian. Diluar kegiatan pertanian pada
masyarakat Bali juga ditemukan kehidupan sebagai
berikut :

1. Pande : Mereka mempunyai kepandaian membuat


kerajinan perhiasan dari bahan emas dan perak, membuat
peralatan rumah tangga, alat-alat pertanian dan senjata.

2. Undagi : Mereka mempunyai kepandaian memahat, melukis,


dan membuat bangunan.

3. Pedagang : Pedagang pada masa Bali Kuno dibedakan


atas padagang laki-laki (wanigrama) dan pedagang
perempuan (wanigrami). Mereka sudah melakukan
perdagangan antar pulau (Prasasti Banwa Bharu).
F.     Aspek Kehidupan
Kebudayaan
Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu sangat
besar sekali pada masyarakat Bali. Bahkan,
sampai sekarang dapat dikatakan bahwa
mayoritas penduduk Bali adalah penganut agama
Hindu. Kesenian Bali juga mengalami
perkembangan pesat, meskipun dibedakan atas
kesenian rakyat dan kesenian keraton.
1. Seni sastra tradisional
2. Candi
3. Prasasti
4. Pura.

Anda mungkin juga menyukai