Anda di halaman 1dari 12

KERAJAAN BALI

X MIPA 2
Ayu Bunga Anthalya (01)
Putu Trisna Prabasari Bukian (29)
KERAJAAN BALI

Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi


Sejarah , Sumber
Sejarah, dan
Peninggalannya

Kehidupan Sosial Kehidupan Budaya

Hubungan Kerajaan Bali dengan


Kerajaan Buleleng
PETA KEKUASAAN KERAJAAN BALI

Kerajaan Bali merupakan kerajaan tertua bercorak Hindu Buddha yang terletak di Pulau Bali. Kerajaan
Bali memiliki sejarah panjang dan jejak peninggalan yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
Kerajaan Bali berdiri sekitar abad ke-10 hingga awal abad ke-20. Saat berdiri, Kerajaan Bali berada
di bawah kepemimpinan Dinasti Warmadewa. Saat itu, agama yang berkembang adalah Buddha.
Selang beberapa tahun kemudian, agama Hindu mulai masuk dan banyak dianut warganya.
Pusat dari kerajaan Bali terletak di Bedulu, Gianyar. Letak dari kerajaan Bali ini dekat dengan Pulau
Jawa bagian Timur. Keduanya memiliki kedekatan dalam hubungan kebudayaan, termasuk ikatan
dengan Dinasti Isyana di Jawa Timur.
SEJARAH KERAJAAN BALI
Kerajaan Bali merupakan salah satu bagian dari sejarah kehidupan
masyarakat bali secara keseluruhan. Bagian pemerintahan kerajaan di Bali
juga beberapa kali berganti mengingat pada masa itu, terjadi banyak
pertikaian antara kerajaan yang memperebutkan daerah kekuasaan
mereka.Kemungkinan, pada saat itu kerajaan bali pertama bernama Kerajaan
Bedahulu dan dilanjutkan oleh kerajaan majapahit. Setelah majapahit runtuh,
kerajaan Gelgel mengambil alih dan dilanjutkan oleh kerajaan Klungkung.
Pada masa kerajaan klungkung, terjadi perpecahan yang menyebabkan
kerajaan klungkung terbagi menjadi 8 (delapan) kerajaan kecil yang juga
dikenal dengan Bali sebagai Swapraja. Walaupun tidak banyak yang tahu
sejarah kerajaan Bali, kerajaan Bedahulu atau kerajaan Bedulu merupakan
kerajaan awal yang muncul di Bali. Kerajaan ini terpusat di Pejeng atau Bedulu,
Gianyar, Bali. Kerajaan Bali ini berdiri sekitar abad ke-8 hingga abad ke-14.
Kerajaan ini diperintah oleh satu kelompok bangsawan yang bernama dinasti
Warmadewa dengan Sri Kesari Warmadewa sebagai raja pertamanya.
SUMBER SEJARAH
KERAJAAN BALI
Sumber sejarah kerajaan bali yang dapat kita ketahui yaitu berupa beberapa cap
kecil yang terbuat dari tanah liat. Cap ini memiliki ukuran 2,5 cm dan ditemukan di
Pejeng. Berdasarkan perkiraan para ahli sejarah, cap tersebut dibuat kira-kira
pada abad ke 8 Masehi. Selain cap, ditemukan juga prasasti yang ber-angka
tahun 882 Masehi. Isi prasasti ini yaitu memberikan perintah membuat
pasanggrahan di Bukit Cinta mani. Tetap nama raja saat itu tidak ditemukan
dalam prasasti tersebut.
Selain itu, ditemukan juga prasasti lain, prasasti ini memiliki angka tahun 911 Masehi.
Isinya yaitu pemberian izin kepada masyarakat desa Turunan untuk membuat
sebuah bangunan suji sebagai tempat pemujaan Bhattara DaTonta. Prasasti
selanjutnya yang ditemukan adalah prasasti Blanjong, dari prasasti ini kerajaan
Bali dapat diketahui. Prasasti Blanjong berangka tahun 914 Masehi, ditulis dengan
huruf kawi dan pranangri, sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa kawi
kuno dan sansekerta
PENINGGALAN KERAJAAN BALI
Prasasti :
•Prasasti Blanjong (913 Masehi)
Merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Bali sekaligus prasasti paling tua di Pulau Bali dan berisi
tentang nama ain dari Pulau Bali yaitu Walidwipa. Prasasti ini dibuat pada masa Raja Sri Kesari
Warmadewa
•Prasasti Panglapuan (914 Masehi)
Prasasasti Panglapuan berisi tentang badan penasehat kerajaan pusat yang dibentuk pada masa
pemerintahan Raja Udayana.
•Prasasti Gunung Panulisan
Prasasti ini berada di dalam Pura Puncak Panulisan dan dijadikan sebagai batu sembahyang.
•Prasasti-prasasti peninggalan Anak Wungsu.
Bangunan :
•Candi Padas di Gunung Kawi
Candi ini terletak di Taksiring, Gianyar, Bali. terdapat 11 kompleks candi termasuk pemandian di dalamnya. Saat ini Candi
Padas telah menjadi salah satu objek wisata di Bali.
•Pura Agung Besakih
Pura Agung Bekasih saat ini menjadi salah satu tempat populer di Bali. Bahkan, Pura peninggalan Kerajaan Bali tersebut telah
tercatat oleh UNESCO sebagai situs Warisan Dunia karena kemegahannya.
•Candi Mengening (1022 Masehi)
•Candi Mengeni ditemukan pada tahun 1927. Candi megah ini terletak di tepi Sungai Pakerisan. Candi ini juga tekah
ditetapkan sebagai situs Lanskap Kultur Bali oleh pemerintah setempat.
•Candi Wasan
Candi Wasan terletak di Sukawati, Gianyar, Bali.
KEHIDUPAN POLITIK
Raja-raja dan keadaan pemerintahannya antara lain:
1. Dharmodayana Warmadewa/Udayana (989-1011 M) 2. Marakata Pangkaja(1011-1022 M)
•Memerintah bersama istrinya yang bernama •Dianggap kebenaran hukum oleh masyarakatnya
Gunapriyan Dharmapatmi sampai dengan tahun 1001.
karena selalu melindungi rakyatnya sehingga
•Mempunyai 3 orang putra, yaitu: Airlangga ( yang
selalu ditaati dan disegani oleh rakyatnya.
menjadi raja diMedang kamulan), Marakata
Pangkaja, dan Anak Wungsu. •Untuk kepentingan rakyatnya, beliau
•Meninggal pada tahun 1011 dan dicandikan di membangun sebuah prasada/bangunan suci di
Banu Weka daerah Tapak Siring.

5. Sri Astasura Ratnabhumibanten (1337-1343 M)


3. Anak Wungsu (1049-1077 M) •Penguasa terakhir yang terkenal dalam sejarah
•Paling banyak meninggalkan prasasti (± 28 buah Kerajaan Bali
prasasti). •Sri Astasura Ratnabhumibanten berkuasa setelah
•Keadaan Negara aman dan tentram. Singasari runtuh dan Bali kembali menjadi kerajaan
•Diperkirakan tidak memiliki putra dari mandiri.
permaisuri yangbernama Bhatari.d)Ia meninggal •Sebagai raja, ia terkenal karena keberaniannya
pada tahun 1077 dan didharmakan di daerah menentang ekspansi Kerajaan Majapahit pada 1343 yang
“Tampak Siring”. dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada.
4. Paduka Sri Maharaja Sri Jayasakti (1133-
1150 M)
•Dikeluarkan 2 kitab UU yaitu “Uttara Widdhi
Balawan dan Raja Wacana/Rajaniti ”.
•Agama Budha dan Syiwa berkembang dengan
baik.
KEHIDUPAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi masyarakat Bali dititikberatkan pada sektor pertanian. Hal itu
didasarkan pada beberapa prasasti Bali yang memuat hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan bercocok tanam. Beberapa istilah itu, antara lain sawah, parlak
(sawah kering), kebwan (kebun), gaga (ladang), dan kasuwakan (irigasi).
Di luar kegiatan pertanian pada masyarakat Bali juga ditemukan kehidupan
sebagai berikut:
•Pande (Pandai = Perajin)
Mereka mempunyai kepandaian membuat kerajaan perhiasan dari bahan emas
dan perak, membuat peralatan rumah tangga, alat-alat pertanian, dan senjata.
•Undagi
Mereka mempunyai kepandaian memahat, melukis, dan membuat bangunan.
•Pedagang
Pedagang pada masa Bali Kuno dibedakan atas pedagang laki-laki (wanigrama)
dan pedagang perempuan (wanigrami). Mereka sudah melakukan perdagangan
antarpulau (Prasasti Banwa Bharu).
KEHIDUPAN SOSIAL
Struktur masyarakat yang berkembang pada masa Kerajaan
Bali Kuno didasarkan pada hal sebagai berikut:
a. Sistem Kasta (Caturwarna) b. Sistem Hak Waris
Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India, Pewarisan harta benda dalam suatu
pada awal perkembangan Hindu di Bali keluarga dibedakan atas anak laki-laki dan
sistem kemasyarakatannya juga dibedakan anak perempuan. Anak laki-laki memiliki
dalam beberapa kasta. Namun, untuk hak waris lebih besar dibandingkan anak
masyarakat yang berada di luar kasta disebut perempuan.
budak atau njaba.
d. Agama dan Kepercayaan
c. Sistem Kesenian Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat
Kesenian yang berkembang pada terbuka dalam menerima pengaruh dari luar,
mereka tetap mempertahankan tradisi
masyarakat Bali Kuno dibedakan atas kepercayaan nenek moyangnya. Dengan
sistem kesenian keraton dan sistem demikian, di Bali dikenal ada penganut
kesenian rakyat. agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan
animisme.
KEHIDUPAN BUDAYA
Pada prasasti – prasasti sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu,
telah disebutkan beberapa jenis seni yang ada pada waktu itu.
Tetapi baru pada zaman Raja Anak Wungsu kita dapat
membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni
keraton dan seni rakyat. Biasanya, seni –seni tersebut berkeliling
menghibur rakyat. Adanya istilah seni keraton tidak berarti bahwa
seni ini tertutup bagi rakyat. Terkadang seni keraton dipertunjukkan
kepada masyarakat di desa – desa. Dengan kata lain seni keraton
bukan monopoli para raja saja. Keterangan mengenai hal tersebut
terdapat dalam prasasti Julah yang ber-angka tahun 987 M, yang
menyebutkan adanya rombongan seni baik I haji
(untuk putra) maupun ambaran (keliling) yang datang ke Desa Julah.
Hubungan Kerajaan Bali
dengan Kerajaan Buleleng
Dalam sejarah Bali, nama Buleleng mulai terkenal setelah periode kekuasaan
Majapahit. Pada waktu di Jawa berkembang kerajaan - kerajaan Islam, di Bali
berkembang sejumlah kerajaan. Misalnya kerajaan Gelgel, Klungkung, dan
Buleleng. Nama kerajaan Buleleng semakin terkenal, terutama setelah jaman
penjajahan Belanda di Bali. Pada waktu itu pernah terjadi perang rakyat
Buleleng melawan Belanda.
Pada masa perkembangan Kerajaan Dinasti Warmadewa, Buleleng
diperkirakan menjadi salah satu daerah kekuasaan Dinasti Warmadewa. Sesuai
dengan letaknya yang ada di tepi pantai, Buleleng berkembang menjadi pusat
perdagangan laut. Sistem perdagangan ada yang menggunakan sistem barter
adapula yang sudah dengan alat tukar (uang).
Dengan perkembangan perdagangan laut antarpulau di zaman kuno secara
ekonomis Buleleng memiliki peranan yang penting bagi perkembangan
kerajaan-kerajaan di Bali misalnya pada masa Kerajaan Dinasti Warmadewa
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai