Anda di halaman 1dari 30

KERAJAAN KALINGGA &

KERAJAAN SRIWIJAYA

Disusun oleh
Bhagaskara Anangga P.Z (06)
Haiqa Albitya (13)
Moammar Adriansyah (19)
Nurlatifah H. (23)
Sabrina Nindya S. (29)
Kerajaan Kalingga
(Ho-ling)
 Kerajaan Holing (Kalingga) diperkirakan berkembang
sekitar pada abad ke-7 Masehi sampai abad ke-9 Masehi
dan merupakan kerajaan bercorak Hindu. Dimanakah
letak pusat Kerajaan Kalingga sampai saat ini masih
belum dapat diketahui secara pasti.

Menurut berita dari Cina (dinasti Tang), Kalingga disebut


She-Po dan letaknya berada di Pantai Utara Jawa.
Pendapat lain J.L. Moens menyatakan bahwa Kalingga
berada di Semenanjung Malaya. Lain lagi pendapat dari
W.P. Meyer, ia menyatakan bahwa Kerajaan Kalingga
berada di Jawa Tengah.
DAERAH KEKUASAAN
SUMBER SEJARAH KERAJAAN KALINGGA

 Sumber sejarah keberadaan Kerajaan Kalingga dapat diketahui dari prasasti yang
ditemukan dan berita dari Cina, yaitu sebagai berikut:

 Prasasti Tuk Mas, ditemukan di lereng sebelah barat Gurung Merapi desa Lebak, Kec
Grabag, Kab. Magelang. Prasasti ini berisi tentang pujian kepada mata air yang keluar
dari celah bebatuan bagaikan Sungai Gangga. Prasasti Tuk Mas bertuliskan huruf
Pallawa dan menggunakan bahasa Sansekerta.

 Prasasti Sojomerto, prasasti ini ditemukan di Desa Sojomerto, Kec. Reban, Kab.
Batang, Jateng. Prasasti ini menggunakan huruf Kawi dan memakai bahasa Melayu
Kuno. Prasasti Sojomerto berisi cerita tentang keluarga Dapunta Salendra. Menurut
Prof. Drs. Boechari Dapunta Salendra merupakan cikal bakal raja-raja keturunan
Wangsa Syailendra.
 Berita Cina dari Dinasti Tang yang menyebutkan adaya Kerajaan Holing yang
lokasinya ada di Cho-Po (Jawa).
 Berita dari I-Tsing, pendeta Buddha dari China
RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH
KERAJAAN KALINGGA

 Kerajaan Kalingga diperintah oleh Ratu Shima pada tahun 647 M,


Ratu Sima dikenal sebagai ratu yang bertindak adil dan bijaksana.
Ratu Shima  merupakan ratu yang sangat tegas, sebagai bukti
ketegasan Ratu Shima menghukum putranya sendiri yang
melanggar aturan.

Ratu Shima beragama Hindu aliran Syiwa dan pada masa


pemerintahaannya Kerajaan Kalingga mengalamai masa
keemasan.

Dalam naskah Carita Parahyangan, Ratu Shima menikah dengan


Mandiminyak (putra mahkota Kerajaan Galuh). Kemudian
Mandiminyak menjadi raja Kedua dari Kerajaan Galuh. Ratu
Shima memiliki cucu yang bernama Sanaha.
 Kemudian Sanaha menikah dengan raja ketiga Kerajaan
Galuh yang bernama Bratasenawa, dari pernikahan itu
dikaruniai seorang anak bernama Sanjaya.

Setelah Ratu Shima meninggal pada tahun 732 M,


Sanjaya akhirnya menjadi Raja Kerajaan Kalingga
bagian utara, yang selanjutnya nama Kerajaan Kalingga
utara tersebut disebut dengan Bumi Mataram.

Setelah itu Raja Sanjaya mendirikan Dinasti Sanjaya di


Kerajaan Mataram Kuno. Dinasti Kerajaan adalah sistem
kerajaan dimana pemimpin kerajaan dan penerusnya
berasal dari anak cucunya.
Peninggalan
Kerajaan
Kalingga
PRASASTI
TUKMAS

Prasasti Tukmas bertuliskan huruf Pallawa dan menggunakan bahasa


Sansekerta. Prasasti ini ditemukan di Dusun Dakawu, Desa Lepak,
Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tepatnya di lereng
Barat Gunung Merapi.

Prasasti ini bertuliskan tentang mata air yang jernih dan bersih. Sungai yang
mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga yang
berada di India. Pada Prasasti Tuk Mas juga terdapat gambar-gambar seperti
kendi, kelasangka, trisula, cakra, bunga teratai dan kapak.
PRASASTI
SOJOMERTO

Prasasti Sojomerjo bersifat keagamaan Siwais


dan ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan
Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Prasasti Sojomerjo bertuliskan huruf Kawi dan
berbahasa Melayu Kuno serta berasal dari kira-
kira abad ke-7 M.

Prasasti ini berisi keluarga dari tokoh utama


Dapunta Selendra yaitu ayahnya bernama
Santanu sedangkan ibunya bernama
Bhadrawati lalu istrinya bernama Sampula.
Menurut Prof. Drs. Boechari, Dapunta
Selendra merupakan cikal bakal raja-raja
keturunan Wangsa Sailendra yang kemudian
berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.
CANDI
ANGIN

Candi Angin
merupakan candi
yang ditemukan di
Desa Tempur,
Kecamatan Keling,
Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah.
CANDI BUBRAH

Candi Bubrah juga


ditemukan di Desa Tempur,
Kecamatan Keling,
Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah. Kedua temuan
candi ini dapat menunjukan
bahwa kawasan pantai utara
Jawa Tengah pada zaman
itu berkembang kerajaan
bercorak Hindu Siwais.
KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI
KERAJAAN KALINGGA

 Kehidupan politik Kerajaan Kalingga, pemerintah tertinggi


diserahkan kepada 4 orang maha menteri. Keempat maha menteri
tersebut mengatur penguasaan atas 28 kerajaan kecil yang berada di
Jawa Tengah dan kemungkinan juga di Jawa Timur.

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kalingga, dibidang sosial masyarakat


hidup dengan teratur, telah mengenal tulisan serta mengenal ilmu
pengetahuan dan astronomi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
K'un-lun.

Dibidang sosial-budaya, masyarakat Kerajaan Kalingga telah


mengenal lembaga masyarakat yang memiliki fungsi dan tugas yang
jelas. Hukum dan undang-undang dilaksanakan oleh masyarakat.
RUNTUHNYA KERAJAAN KALINGGA

 Penyebab runtuhnya Kerajaan Kalingga adalah karena


ditaklukan oleh kerajaan lain yaitu Kerajaan Sriwijaya.
Runtuhnya Kerajaan Kalingga (Holing) kira-kira terjadi
pada tahun 752 M.

Setelah ditaklukan, Kerajaan Kalingga menjadi bagian


dari jaringan perdagangan Hindu bersama Kerajaan
Tarumanegara dan Kerajaan Malayu yang sebelumnya
telah ditaklukan Kerajaan Sriwijaya.
KERAJAAN
SRIWIJAYA
DAERAH KEKUASAAN
• Diperkirakan kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke 7
Masehi dan manganut kepercayaan Buddha di Sumatera
Selatan. Bukti tentang kerajaan Sriwijaya tersebut pun
masih berkembang sampai abad ke-14 Masehi, dari
adanya beberapa buah prasasti yang ditemuka di daerah
tersebut.
• Bahkan di Bangka, Ligor, Malaysia, dan Nalanda, India
Selatan juga ditemukan prasasti yang serupa. Namun
letak pasti wilayah pusat kerajaan Sriwijaya sukar untuk
dibuktikan, tetapi pengaruh serta kebesaran kerajaan
Sriwijaya sangat nyata. Karena terbukti dari adanya
berita orang Arab, India dan Negara bagian China zaman
itu menjalin hubungan dengan kerajaan Sriwijaya.
Bukti Sejarah Kerajaan Sriwijaya

– Dari sejarah besarnya Kerajaan Sriwijaya tentu tidak dapat dikemukakan


tanpa ada bukti fisik dari sejarawan. Berikut ini beberapa bukti bahwa nama
Sriwijaya sudah terkenal saat perdagangan internasional kala itu, berbagai
sumber dibawah ini merupakan bukti keberadaan Kerajaan Sriwijaya.
– Pada berita Arab menerangkan bahwa pedagang Arab melakukan
perdangan dengan Kerajaan Sriwijaya kala itu, bahkan sampai-sampai
disekitar Sriwijaya ditemukan bekas peninggalan perkampungan orang Arab
saat itu.
– Ditempat berbeda, berita di India pun menyebutkan bahwa kerajaan
Sriwijaya pernah melakukan hubungan dengan Kerajaan wilayah India
seperti Colamandala dan Nalanda, sampai-sampai kerajaan Nalanda
mendirikan prasasti tentang kerajaan Sriwijaya.
• Diketahui juga bahwa para pedagang China sering singgah ke
Kerajaan Sriwijaya sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke
wilayah India dan Arab. Dan mereka menyebutkan bahwa pada
abad ke-7 di Sumatera telah berdiri beberapa kerajaan seperti
Kerajaan Tulang Bawang, Melayu, dan Sriwijaya. Keberadaan
Sriwijaya ini juga dapat ditemukan dari ceri pendeta Buddha dari
TIongkok, I-tsing. Pada masa itu, tahun 671 Masehi, Dia berangkat
dari Kanton ke India, kemudian singgah di Sriwijaya selama 6 bulan
hanya untuk belajar bahasa Sanskerta. Namun pada tahun 685
Masehi, dia kembali lafi ke Sriwijaya dan menetap 4 tahun lamanya
untuk menerjemahkan berbagai kitab suci Buddha dan bahasa
Sanskerta ke bahasa Tionghoa. Namun dia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan tersebut sendiri, maka pada tahun 689
Masehi, dia kembali ke Kanton untuk mencari orang yang dan dapat
membantunya dan segera untuk kembali ke Sriwijaya. Pada tahun
695 Masehi, I-tsing kembali ke Tiongkok.
Raja-raja Kerajaan Sriwijaya
 Daputra Hyang : Raja ini diketahui pernah memimpin Sriwijaya dari prasasti
Kedudukan Bukit (683 M). Pasa masa itu, pemerintahan Raja Dapunta Hyang
berhasil memperluas wilayah kekuasaan sampai ke daerah Jambi. Dan sejak itu,
Raja Dapunta Hyang bercinta-cinta memiliki pemerintahan Sriwijaya dengan
kerajaan bercorak maritim.
 Dharmasetu : Raja ini diketahui pernah memimpin kerajaan Sriwijaya dan
mengembangkan kerajaan Sriwijaya sampai ke Semenanjung Malaya. Bahkan
kerajaan Sriwijaya dapat membangun sebuah pangkalan di Ligor. Selain itu juga,
kerajaan Sriwijaya mampu menjalin hubungan dengan India dan China kala itu.
Maka dari itu, setiap kapal yang berlayar dari India maupun China selalu singgah di
pangkalan Sriwijaya.
 Balaputradewa :Raja Balaputradewa diketahui dari bukti Prasasti Nalanda.
Balaputra diketahui memimpin kerajaan Sriwijaya pada abad ke-9. Kala itu
kerajaan sriwijaya berkembang sangat pesat dan menjadi kerajaan yang besar dan
menjadi pusat keagamaan Buddha di Asia Tenggara. Raja Balaputradewa juga
menjalin hubungan dengan kerajaan di India seperti Cola dan Nalanda.
Balaputradewa sendiri merupakan keturunan dari Dinas Syailendra, yakni putera
dari Raja Samaratungga dengan Dewi Tara.
• Sri Sudamaniwarmadewa : Saat masa
kepimimpinannya Raja Sri Sudamaniwarmadewa,
Sriwijaya pernah mendapat serangan dari Raja
Darmawangsa dari Jawa Timur. Tetapi serangan tersebut
dapat digagalkan oleh tentara Sriwijaya dibawah
kemimpinan Sri Sudamaniwarmadewa.
• Sanggrana Wijayattunggawarman : Pada masa
pemerintah Raja Sanggrana Wijayattunggawarman,
kerajaan Sriwijaya kembali mendapat serangan dari
kerajaan Cola, dibawah kemimpinan Raja Rajendra
Chola. Kerajaan Sriwijaya berhasil direbut oleh kerajaan
Chola dan Sanggrana Wijyattunggawarman ditahan.
Tetapi, pada pemerintahan Kulottungga I kerajaan Chola,
Raja Sanggrama WijayaTunggawarman dibebaskan
KEJAYAAN KERAJAAN SRIWIJAYA

• Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaannya saat kepemimpinan Raja


Balaputradewa pada abad 9-10 Masehi dengan menguasai jalur maritim Asia
Tenggaara. Wilayah Kerajaan Sriwijaya meliputi hampir seluruh Kalimantan Barat,
Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.
Oleh karena itu, Kerajaan Sriwijaya mengendalikan rute perdagangan lokal dengan
mengenakan bea cukai kepada kapal yang melewatinya. Kerajaan Sriwijaya juga
mengumpulkan kekayaan dari pelabuhan dan perdagangan yang melayani pasar
tiongkok dan india.
• Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim yang mempunyai angkatan laut yanng
luar biasa dan memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Saking luasnya wilayah
tersebut, kerajaan Sriwijaya juga disebut sebagai Nusantara pertama.
Kerajaan Sriwijaya dijadikan pusat
pendidikan agama Buddha.

■ Kerajaan Sriwijaya menjadikan perdagangan


sebagai pusat ekonomi, karena Palembang
menjadi jalur perdagangan internasional dan
nasional. Sehingga banyak kapal yang
singgah, dan menjadikan pemasukan dari
pajak bea cukai yang ditetapkan.
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

• Awal mula runtuhnya kerajaan Sriwijaya adalah ketika Raja Rajendra


Chola sebagai penguasa Kerajaan Cholamandala menyerah pada tahun
1007 dan 1023 M dan berhasil merebut bandar kota Sriwijaya. Perang
ini terjadi karena persaingan antar kerajaan dalam bidang pelayaran
dan perdagangan. Selain itu juga beberapa faktor kemunduran seperti
dibawah ini membuat runtuhnya kerajaan Sriwijaya :
• Lemahnya kotrol pemerintahan pusat, membuat banyak daerah yang
melepaskan diri dari kerajaan Sriwijaya.
• Perubahan yang terjadi pada letak kerajaan Sriwijaya. Faktor
geofrafis ini mengakibatkan perubahan yang erat dengan
pengendapan lumpur di Sungai Musi. Sehingga membuat letak ibu
kota Sriwijaya tidak dekat lagi dengan pantai. Sehingga
mengakibatkan ibu kota Sriwijaya tidak diminati oleh pedagang luar
negeri.
 Perkembangan politik yang terjadi di India dan Jawa.
Sehingga membuat Sriwijaya mendapat serangan dari
Raja RajendraChola dari kerajaan Cholamandala tahun
1017. Dan pada tahun 1025, serangan itu terjadi lagi
sehingga membuat kerajaan Sriwijaya kalah dan Raja Sri
Sanggramawijayattunggawaran ditahan oleh
Cholamandala.
 Sriwijaya banyak sekali meninggalkan bukti sejarah
peradaban kerajaan, berupa prasasti kuno. Prasasti
tersebut antara lain :
 Kedukan Bukit

 Karang Berahi

 Talang ibo

 Palas Pasemah

 Telaga Batu

 Kota Kapur
PENINGGALAN KERAJAAN SRIWIJAYA
 1. Prasasti Kota Kapur

2. Prasasti Ligor
3. PRASASTI TELAGA BATU

4 PRASASTI KEDUKAN BUKIT


 Candi Muara Takus

. Candi Muaro Jambi


Candi Bahal

Anda mungkin juga menyukai