Anda di halaman 1dari 15

DINASTI

SYAILENDRA
Anggota:
1. Faizaniar Arista M (X MIPA 3/15)
2. Hidayah Ken K (X MIPA 3/21)
3. Syalendra Dian P (X MIPA 3/34)
4. Wirastri Sekar R (X MIPA 3/35)
Sejarah & Lokasi
• Syailendra adalah wangsa atau dinasti Kerajaan Mataram
Kuno yang beragama Budha.
• Wangsa Syailendra di Medang, daerah Jawa Tengah bagian
selatan, dengan pusat pemerintahannya berada di daerah
Yogyakarta.
• Wangsa ini berkuasa sejak tahun 752 M dan hidup
berdampingan dengan Wangsa Sanjaya.
Sumber Sejarah
• Nama Syailendra pertama kali dijumpai dalam Prasasti
Kalasan yang berangka tahun 778 M.
• Ada beberapa sumber yang menyebutkan asal-usul keluarga
Syailendra, Yaitu :
1.Teori India
 Nilakanta Sastri dan Moens yang berasal dari India dan
menetap di Palembang.
 Menyatakan bahwa pada tahun 683 M keluarga Syailendra
melarikan diri ke Jawa karena terdesak oleh Dapunta Hyang.
2. Teori Funan
 Codes beranggapan bahwa Syailendra yang ada di
Nusantara berasal dari Funan (Kamboja).
 Kerusuhan yang terjadi di Funan mengakibatkan keluarga
Kerajaan Funan menyingkir ke Jawa dan menjadi penguasa
di Mataram pada abad ke-8 M dengan menggunakan nama
Syailendra.
3. Teori Nusantara

 Menurut Purbatjaraka, Keluarga Syailendra adalah


keturunan dari Wangsa Sanjaya di era pemerintahan
Rakai Panangkaran.
 Raja-raja dari keluarga Sayilendra adalah asli dari
Nusantara sejak Rakai Panangkaran berpindah agama
menjadi penganut agama Budha Mahayana.
 Pendapatnya tersebut berdasarkan Carita Parahiyangan
yang menyebutkan bahwa Sanjaya menyerahkan
kekuasaanya di Jawa Barat kepada puteranya dari
Tejakencana, yaitu Rakai Tamperan atau Rakeyan
Panambaran dan memintanya untuk berpindah agama.
• Selain dari teori tersebut di atas dapat dilihat dari beberapa
Prasasti yang ditemukan, Yaitu :
1.Prasasti Sojomerto
 Prasasti yang berasal dari pertengahan abad ke-7 itu
berbahasa Melayu Kuno di desa Sojomerto, Kabupaten
Pekalongan.
 Menjelaskan bahwa Dapunta Syailendra adalah penganut
agama Siwa.
2.Prasasti Kalasan
 Prasasti yang berangka tahun 778 M merupakan prasasti
peninggala Wangsa Syailendra.
 Prasasti ini menceritakan tentang pendirian Candi Kalasan
oleh Rakai Panangkaran atas permintaan keluarga
Syailendra serta sebagai penghadiahan desa Kalasan untuk
umat Budha.
3.Prasasti Kelurak
 Prasasti yang berangka tahun 782 M, di daerah Prambanan
menyebutkan tentang pembuatan Arca Manjusri yang
merupakan perwujudan Sang Budha, Wisnu dan Sanggha.
 Prasasti ini juga menyebutkan nama raja yang berkuasa
saat itu yang bernama Raja Indra.
4.Prasasti Ratu Boko
 Prasasti berangka tahun 865 M menyebutkan tentang
kekalahan Raja Balaputra Dewa dalam perang saudara
melawan kakaknya Pradhowardhani dan melarikan diri ke
Palembang.
Kehidupan Politik Sosial dan Budaya
• Kehidupan sosial Kerajaan Mataram Dinasti Syailendra ditafsirkan telah
teratur.
• Hal ini dilihat dari pembuatan Candi yang menggunakan tenaga rakyat
secara bergotong royong.
• Dari segi budaya Kerajaan Dinasti Syailendra juga banyak
meninggalkan bangunan-bangunan megah dan bernilai.

Adapun Raja-raja yang pernah berkuasa, yaitu :


1. Bhanu (752 – 775 M)
 Raja Banu merupakan Raja pertama sekaligus pendiri Wangsa
Syailendra.
2.  Wisnu (775 – 782 M)
 Pada masa pemerintahannya, Candi Borobudur mulai dibangun
tepatnya 778.
3.  Indra (782 – 812 M)
 Pada masa pemerintahannya, Raja Indra membuat Klurak yang
berangka tahun 782 M, di daerah Prambanan.
4.  Samaratungga ( 812 – 833 M)
 Raja Samaratungga berperan menjadi pengatur segala dimensi
kehidupan rakyatnya.
 Sebagai raja Mataram Budha, Samaratungga sangat
menhayati nilai agama dan budaya Pada masa
pemerintahannya Candi Borobudur selesai dibangun.
5.  Pramodhawardhani (883 – 856 M)
 Pramodhawardhani adalah putri Samaratungga yang dikenal
cerdas dan cantik.
 Beliau bergelar Sri Kaluhunan, yang artinya seorang sekar
kedhaton yang menjadi tumpuan harapan bagi rakyat.
 Pramodhawardhani kelak menjadi permaisuri raja Rakai
Pikatan, Raja Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya.
6.  Balaputera Dewa (883 – 850 M)
 Balaputera Dewa adalah putera Raja Samaratungga dari ibu
yang bernama Dewi Tara, puteri raja Sriwijaya.
 Dari Prasasti Ratu Boko, terjadi perebutan tahta kerajaan
oleh Rakai Pikatan yang menjadi suami Pramodhawardhani.
 Balaputera Dewa merasa berhak mendapatkan tahta
tersebut karena beliau merupakan anak laki-laki berdarah
Syailendra dan tidak setuju terhadap tahta yang diberikan
kepada Rakai  Pikatan yang keturunan Sanjaya.
 Dalam peperangan saudara tersebut Balaputera Dewa
mengalami kekalahan dan melarikan diri ke Pelembang.
• Kejayaan Dinasti Syailendra pada masa
pemerintahan raja Indra (782-812),
Masa Syailendra mengadakan ekspedisi
perdagangan ke Sriwijaya.
Kejayaan • Ia juga melakukan perkawinan politik
puteranya, Samaratungga, dinikahkan
dengan Dewi Tara, puteri raja Sriwijaya.
• Pada tahun 790, Syailendra menyerang dan
mengalahkan Chenla (Kamboja), kemudian
sempat berkuasa di sana selama beberapa
tahun.
Runtuhnya Dinasti Syailendra
• Upaya menyatukan dua keluarga terus diupayakan dan akhirnya
membuahkan hasil.
• Penyatuan ditandai dengan terjadinya perkawinan antara dua
keluarga. Rakai Pikatan dari keluarga yang beragama Hindu
menikah dengan Pramodhawardhani, putri dari Samaratungga yang
beragama Buddha.
• Perkawinan Pramodhawardhani dengan Rakai Pikatan ditentang oleh
Balaputradewa.
• Setelah Samaratungga wafat, Balaputradewa memberontak
terhadap Rakai Pikatan.
• Balaputradewa mengalami kekalahan dan menyingkir ke Sumatra.
• Sejak terjadi perebutan kekuasaan dan dipimpin oleh Rakai Pikatan,
agama Hindu mulai dominan menggantikan agama Budha.
• Sejak saat itulah berakhirnya masa Wangsa Syailendra di Bumi
Mataram.
Peninggalan Dinasti Syailendra

1.Candi Borobudur
 Terletak di Magelang, Jawa Tengah. Selesai dibangun pada
masa pemerintahan Raja Samaratungga.
2.Candi Kalasan
 Candi ini dibangun untuk Dewi Tara. Terletak di Sleman
Yogyakarta.
3.Candi Sari
 Merupakan candi beraliran Buddha yang letaknya berada
disebelah timur laut Candi Kalasan.
 Diperkirakan memiliki keterkaitan dengan Candi Kalasan,
karena sama-sama dibangun pada abad ke 8 M.
4.Candi Bubrah
 Dinamakan demikian karena saat ditemukan, candi ini
dalam keadaan rusak/bubrah, dengan ketinggian yang
hanya sekitar 2 meter, namun kini telah dipugar sehingga
utuh kembali.
 Terletak di Klaten, Jawa Tengah dan didirikan pada abad ke
9 M.
5.Candi Pawon
 Dibangun pada masa pemerintahan Raja Indra, yaitu sekitar
abad ke 8 M.
 Terletak di Magelang, Jawa Tengah dan berdekatan dengan
Candi Borobubur dan Candi Mendut.
6.Candi Mendut
 Berdasarkan Prasasti Karangtengah, candi dibangun pada
tahun 824 M, pada masa perintahan Raja Indra.
 Terletak di Magelang, Jawa Tengah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai