Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KERAJAAN TARUMANEGARA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Minat

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 3
Muhammad Alvi Makael Azmi
Novita Karomah
Seyuta Asagung Bani Tanu

XI IIK 2

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 TASIKMALAYA


Komplek Pondok Pesantren Cipasung, Ds. Cipakat Kec. Singaparna, Tasikmalaya,
Jawa Barat 46417 Telepon: (0265) 545135

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah
berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m, yang
merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Dalam catatan,
kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu. Kerajaan
Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang
kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Raja
Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut,
raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa,
Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja
Guru Jayasinghawarman.
itu tadi sedikit latar belakang berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan
Tarumanegara termasuk kerajaan tertua diindonesia. Lalu bagaimana selengkapnya
berdirinya sejarah Kerajaan Tarumanegara ? Lokasi dan wilayah kekuasaan ? Bagaimana
kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ? Siapa sajakah yang pernah menjadi raja di
Tarumanegara ? Bagaimana peninggalan prasasti di Kerajaan Tarumanegara ? dan
Sumber – sumber sejarahnya ? itu semua akan dijelaskan dimakalah ini .

B. Rumusan Masalah
1) Bagaiman Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara ?
2) Siapasaja Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara ?
3) Bagaimana Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara dan Masa Keruntuhan
Kerajaan Tarumanegara ?
4) Bagaimana kehidupan Agama, Politik, Sosial, Ekonomi dan Budaya Kerajaan
Tarumanegara ?
5) Bagaimana Hikmah yang bisa diambil dari Kerajaan Tarumanegara ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Terumanegara di bangun oleh raja Jayasinghawarman ketika memimpin
pelarian keluarga kerajaan dan berhasil meloloskan diri dari musuh yang terus menerus
menyerang kerajaan Salakanagara. Di pengasingan, tahun 358 M, Jayasinghawarman
mendirikan kerajaan baru di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak Banten dan diberi
nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara diambil dari nama tanaman yang bernama
tarum, yaitu tanaman yang dipakai untuk ramuan pewarna benang tenunan dan pengawet
kain yang banyak sekali terdapat di tempat ini. Tanaman tarum tumbuh di sekitar Sungai
Citarum. Selain untuk pengawet kain, tanaman ini merupakan komoditas ekspor dan
merupakan devisa pemasukan terbesar bagi Kerajaan Tarumanegara.
Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai
usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai
pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi
Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.
Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun
yang memakai angka tahun. Untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa
para ahli berusaha mencari sumber lain. Dan usahanya tidak sia – sia. Setelahnya ke cina
untuk mempelajari hubungan cina dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan
naskah – naskah hubungan kerajaan Indonesia dengan kerajaan Cina menyebutnya
Tolomo. Menurut catatan tersebut, kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke cina pada
tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. sehingga dapat di simpulkan Tarumanegara berdiri
sejak sekitar abad ke V dan ke VI.

B. Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara


 Jayasingawarman
Jayasingawarman berkuasa dari tahun 358 sampai 382 M. Beliau adalah salah
satu dari pendiri Kerajaan Tarumanegara. Jayasingawarman adalah seorang
maharesi dari India. Tepatnya Salankayana yang mengungsi ke nusantara yang
daerahnya diserang dan ditaklukkan Kerajaan Magada yang dipimpin oleh Maharaja
Samudragupta. Dirinya wafat dan dimakamkan di tepi sungai di bekasi tepatnya kali
Gomati.
2
Pada saat Jayasingawarman berkuasa beliau memindahkan pusat kerajaan dari
Rajatapura ke Tarumanegara. Rajatapura adalah nama lain dari Salankayana atau
Kota Perak.

 Dharmayawarman
Darmayawarman adalah anak dari Jayasingawarman yang menggantikan
ayahnya. Beliau naik tahta pada tahun 382 M sampai 395 M. Tidak banyak catatan
sejarah yang bisa didaptkan tentang Raja kedua Kerajaan Tarumanegara. Namanya
hanya tercantum di Naskah Wangsakerta.

 Purnawarman
Raja Purnawarman adalah raja yang terkenal di Kerjaan Tarumanegara.
Namanya banyak tertulis di Prasasti pada abad ke-5. Namanya tertulis juga di
Naskah Wangsakerta dan ditulis dirinya memerintah dari tahun 395 M sampai 434
M.

Raja Purnawarman yang memindahkan ibukota kerajaan pada tahun397 M ke


Sundapura. Inilah awal nama Sunda tercipta. Beliau menamakan ibukota
Kerajaannya dengan Sunda unntuk menyebut ibukota kerajaannya sendiri.

Berkat Raja Purnawarman kekuasaan Kerajaan Tarumanegara menjadi besar


karena menguasai 48 kerajaan kecil dibawah kekuasaannya. Kekuasaannya
membentang dari Salakanegara atau Rajapura yang diperkirakan berada di daerah
Teluk Lada, Pandeglang sampai Purbalingga, Jawa Tengah. Batas Kerajaan
Tarumanegara dulunya dianggap sampai Kali Brebes.

Setelah Kekuasaan Maharaja Purnawarman ada beberapa nama raja lain yaitu
Wisnuwarman yang berkuasa pada tahun 434 M sampai 455 M. Kemudia digantikan
anak beliau Indrawarman pada tahun 455 M sampai 515 M. Kemudian Maharaja
Candrawarman pada tahun 515 M -535 M lalu dilanjutkan Suryawarman pada tahun
535 M dan berakhir pada 561 M.

 Suryawarman
Suryawarman adalah raja Kerajaan tarumanegara yang ketujuh. Setelah
ayahnya Maharaja Candrawarman meninggal. Beliau memerintah selama 26 tahun.

3
Suryawarman memiliki kebijakan yang berbeda dibandingkan ayahnya, raja
terdahulu. Dulu Raja Candrawrman memberikan otonomi kepada raja-raja didaerah
untuk mengurus kerajaannya sendiri. Tetapi Suryawarman mengalihkan pikirannya
untuk perkembangan bagian timu kerajaan. Hal itu ditunjukkan dengan didirikannya
kerjaan oleh menantunya yaitu Manikmaya sebuah kerajaan di Kendan. Daerah
Bandung dan Limbangan Garut.

Daerah timur saat itu berkembang sangat pesat dikarenakan didirikannya


Kerajaan Galuh oleh cicit Manikmaya pada tahun 612 M.

Setelah Suryawarman raja-raja Kerajaan Tarumanegara berturut-turut adalah


Kertawarman (561-628 M), Sudhawarman (628-639 M), Hariwangsawarman (639-
640 M) Nagajayawarman (640-666 M)

 Linggawarman
Raja Linggawarman adalah raja terakhir Kerajaan Tarumanegara.
Linggawarman berkuasa dari tahun 666 M sampai 669 M. Saat itu Raja
Linggawarman tidak mempunyai putera. Dia hanya mempunyai dua orang puteri.
Puteri sulung bernama Manasih. Manasih menikah dengan Tarusbawa yang kelak
menggantikan Linggawarman menjadi raja. Puteri bungsu bernama Sobakancana
yang menikah dengan Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang kelak menjadi pendiri
kerajaan terbesar di Indonesia, Kerajaan Sriwijaya.

12 Raja Tarumanegara dan Tahun Kepemimpinannya

1. Jayasingawarman Memimpin pada Tahun 358 sampai 382 Masehi


2. Dharmayawarman Memimpin pada Tahun 382 sampai 395 Masehi
3. Purnawarman Memimpin pada Tahun 395 sampai 434 Masehi
4. Wisnuwarman Memimpin pada Tahun 434 sampai 455 Masehi
5. Indrawarman Memimpin pada Tahun 455 sampai 515 Masehi
6. Candrawarman Memimpin pada Tahun 515 sampai 535 Masehi
7. Suryawarman Memimpin pada Tahun 535 sampai 561 Masehi
8. Kertawarman Memimpin pada Tahun 561 sampai 628 Masehi
9. Sudhawarman Memimpin pada Tahun 628 sampai 639 Masehi
10. Hariwangsawarman Memimpin pada Tahun 639 sampai 640 Masehi

4
11. Nagajayawarman Memimpin pada Tahun 640 sampai 666 Masehi
12. Linggawarman Memimpin pada Tahun 666 sampai 669 Masehi

13 Raja Yang Pernah Memimpin Kerajaan Tarumanegara


1. Sri Baginda Maha Raja Diraja Guru Jaya Singa Warman Jagat Pati/Manik Maya
2. Sri Baginda Maha Raja Resi Prabu Darmansyah Warman Jagat Pati.
3. Sri Baginda Maha Raja Purnawarman/Raja Resi Dewa Raja/Bima Prakarma
Sang Iswara Digwijaya Surya Maha Purusa Jagat Pati/Sang Hyang Bhatara
Surya.
4. Sri Baginda Maha Raja Surya Warman Jagat Pati /Kamajaya.
5. Sri Baginda Maha Raja Wisnu Warman Jagat Pati/Raja Resi Dewa Raja Ke 2.
6. Sri Baginda Maha Raja Indra Warman Jagat Pati/Raga Sakti.
7. Sri Baginda Maha Raja Candra Warman Jagat Pati/Pangeran Rama Jaksa
Patikusuma.
8. Sri Baginda Maha Raja Samba Warwan Jagat Pati/Pangeran Sanggabasah.
9. Sri Baginda Maha Raja Prabu Kerta Warman Jagat Pati.
10. Sri Baginda Maha Raja Satapa Suda Warman Jagat Pati/Bhatara Brahma.
11. Sri Baginda Maha Raja Murti Warman/Dewa Murti Warman Jagat Pati.
12. Sri Baginda Maha Raja Prabu Naga Jaya Warman Dharma Satya Cipu Jaga
Satru.
13. Sri Baginda Maha Raja Resi Guru Lingga Warman Padma Hariswangsa
Panunggalan Tirtabhumi/Pengeran Lingga Kusuma Yudha

C. Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Tak butuh waktu lama, Kerajaan Tarumanegara mengalami masa kejayaan atau
masa keemasan hanya sekitar 3 generasi dari awal pembentukannya. Ya, Kerajaan
Tarumanegara berhasil mencapai masa kejayaan pada kepemimpinan raja ketiga,
Purnawarman, cucu dari Rajadirajaguru Jayasingawarman.
Pada masa kejayaannya itu, Tarumanegara mengalami perkembangan pesat. Selain
dengan memperluas wilayah kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di
sekitar kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun berbagai infrastruktur yang
mendukung perekonomian kerajaan. Adapun salah satunya adalah sungai Gomati dan
Candrabaga. Kedua sungai ini selain untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan,
5
juga berperan penting dalam pengairan lahan pertanian sawah yang dulu menjadi salah
satu penggerak kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara. Masa
kepemimpinan Raja Purnawarman dianggap sebagai masa kejayaan Kerajaan
Tarumanegara selain itu juga karena kemampuan kerajaan yang mampu berkurban 1000
ekor sapi saat pembangunan ke dua sungai itu.

D. Masa Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara

Masa keruntuhan kerajaan Tarumanegara dialami setelah kerajaan ini dipimpin


oleh raja generasi ke 13, Raja Tarusbawa namanya. Keruntuhan kerajaan Hindu
pertama di Pulau Jawa ini dilatarbelakangi oleh kekosongan kepemimpinan karena Raja
Tarusbawa lebih menginginkan untuk memimpin kerajaan kecilnya di hilir sungai
Gomati. Selain itu, gempuran beberapa kerajaan lain di nusantara pada masa itu, terutama
kerajaan Majapahit juga memegang andil penting dalam keruntuhan Kerajaan
Tarumanegara itu.

E. Agama Kerajaan Tarumanegara


Agama kerajaan tarumanegara adalah agama Hindu. Agama Hindu yang
berkembang di wilayah Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Waesnawa atau Hindu
Wisnu. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan jejak kaki Purnawarman, adanya
lambang penjelmaan Dewa Wisnu yang terdapat dalam prasasti Ciaruteun.
Dalam agama ini Dewa Wisnu dianggap sebagai Dewa tertinggi. Agama Hindu
Wisnu ini hanya berkembang di wilayah istana atau keluarga kerabat besar kerajaan,
sedangkan masyarakat Tarumanegara sebagian besar menganut kepercayaan asli yaitu
animisme dan dinamisme.

F. Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara


Di kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara, hanya raja Purnawarman yang dapat
memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya. Hal ini bisa dilihat dari adanya prasasti
yang menyebutkan bahwa saat itu masyarakat Tarumanegara menggali sebuah kali.
Dimana kali ini digunakan untuk saluran irigasi untuk memperlancar pengairan di sawah.

6
Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti telah diketahui bahwa raja
yang pernah memerintah di Tarumanegara adalah Raja Purnawarman. Raja Purnawarman
merupakan raja yang telah berhasil memberikan kemakmuran kehidupan rakyatnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti tugu yang menyatakan bahwa Raja
Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini
sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi
untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian yang dimiliki oleh rakyat.

G. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah tertata dengan teratur dan rapi. Hal
ini telah terlihat dari adanya upaya Raja Purnawarman yang terus berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman sangat
memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan
setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada
para dewa.

H. Kehidupan Ekonomi
Dari segi perekonomian, mayoritas masyarakat Tarumanegara adalah pertanian
dan peternakan. Selain itu masyarakat juga berprofesi sebagai pedagang. Jika ditelisik
lebih dalam lagi, pembangunan terusan sepanjang 6.112 tombak memaksudkan rakyat
hidup sejahtera dan makmur.
Pada prasasti tugu telah diketahui bahwa Raja Purnawarman memerintahkan
rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan
ini memiliki arti ekonomis yang besar bagi masyarakat sekitar wilayah tersebut, karena
dapat digunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir dan sarana lalu lintas pelayaran
perdagangan antar daerah di kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar dan juga
perdagangan dengan daerah-daerah di sekitarnya.
Hal tersebut berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan
Tarumanegara yang sudah banyak mengalami kemajuan

I. Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang
ditemukan sebagai peninggalan Kerajaan Tarumanegara, telah diketahui bahwa tingkat
kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya,
7
keberadaan prasasti-prasasti tersebut diketahui menunjukkan telah berkembangnya
kebudayaan tulis menulis pada masa Kerajaan Tarumanegara.

J. Hikmah yang bias diambil dari Kerajaan Tarumanegara


Dari penjelasaan diatas dapat diambil hikmah sebuah pelajaran bagi kita yaitu
tentang adat budaya yang ada sekarang ini adat budaya sekarang ini adalah merupakan
hasil dari kisah Kerajaan Tarumanegara yang memberikan adat budaya Indonesia Hindu
dan Cina.
Kerajaan Tarumanegara yaitu dengan sikap politiknya Kerajaan Tarumanegara
mereka yang mementingkan untuk memberikan kesejahteraan masyarakatnya. Dan pada
kehidupan ekonomi Raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan kehidupan rakyatnya dengan kehidupan sosialpun mereka memerikan
sarana untuk perekonomiannya.

8
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari apa yang telah kami uraikan dalam makalah di atas, dapat kita ambil
kesimpulan bahwa kerajaan Tarumanegara tidak hanya menunjuk pada perkembangan
ajaran Hindu–Budha, tetapi juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial
budaya dan lain sebagainya.

Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari
peninggalan–peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan kebudayaan
India. Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam
perkembangannya Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://sejarahlengkap.com/indonesia/kerajaan/sejarah-kerajaan-tarumanegara

http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/05/terbentuk-masa-kejayaan-dan-masa.html

https://www.romadecade.org/kerajaan-kediri/#!

https://hindualukta.blogspot.com/2015/01/raja-raja-kerajaan-tarumanegara.html

10
KERAJAAN TARUMANEGARA

Sejarah kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu yang berdiri setelah


kerajaan Kutai, yakni pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Kerajaan yang berkuasa di
wilayah Pulau Jawa bagian barat ini berasal dari kata Tarum dan Nagara. Tarum berarti
sungai yang membelah Jawa Barat yang sekarang menjadi sungai Citarum dan Nagara
berarti Kerajaan atau Negara.
Berdirinya kerajaan Tarumanegara masih menjadi perdebatan para ahli. Namun,
menurut naskah Wangsakerta, pada abad ke-4 M terdapat sejumlah pengungsi dari India
yang melarikan diri ke pulau dan beberapa wilayah Nusantara untuk mencari
perlindungan. Mereka mengungsi ke wilayah Nusantara karena terdapat perang besar di
India, yakni kerajaan Palawa dan Calankayana yang melawan Kerajaan Samudragupta.
Sebagian besar para pengungsi berasal dari kerajaan Palawa dan Calankayana,
pihak yang kalah dalam peperangan tersebut. Salah satu rombongan pengungsi
Calankayana dipimpin oleh Jayasingawarman yang tidak lain adalah Maharesi.
Kemudian Jayasingawarman membuka pemukiman baru di dekat Sungai Citarum yang
diberi nama Tarumadesya atau Desa Taruma. Menginjak sepuluh tahun, banyak
penduduk berdatangan ke Desa Taruma sehingga berkembang menjadi desa yang besar
yang pada akhirnya menjadi kota (Nagara). Semakin pesatnya berkembangan kota
Taruma, Jayasingawarman membentuk menjadi Kerajaan yang bernama Tarumanegara
pada tahun 358.

Kejayaan Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Tarumanegara yang mengalami masa pemerintahan kerajaan sebanyak 12
kali telah mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintatahan Raja Purnawarman (395-
434 M). Purnawarman merupakan Raja ketiga yang berkuasa setelah Dharmayawarman
(382-395 M). Pada masa Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara memperluas
wilayahnya dengan menakhlukkan beberapa kerajaan disekitarnya. Kejayaan Raja
Purnawarman juga tertulis pada prasati Ciaruteun yang berisi, "Ini (bekas) dua kaki, yang
seperti kaki Dewa Wisnu ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri
Taruma, raja yang gagah berani di dunia".

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara


Runtuhnya kerajaan Tarumanegara akibat adanya pengalihan kekuasaan, yakni dari
Raja ke-12 Linggawarman kepada menantunya, Tarusbawa. Pada pemerintahan
Tarusbawa, pusat Kerajaan Tarumanegara dialihkan ke kerajaannya sendiri, yakni
Kerajaan Sunda (bawahan Tarumanegara) yang pada akhirnya Kerajaan Tarumanegara
diganti dengan nama Kerajaan Sunda. Demikian tentang Sejarah Kerajaan Tarumanegara
yang meliputi berdirinya kerajaan, masa kejayaan dan keruntuhan, serta raja yang
memerintah Kerajaan Tarumanegara.

Anda mungkin juga menyukai