Disusun Oleh :
1. Acasia Gracica P. S
2. Elisa Della O.
3. Iqbal Noer B.
4. Kantri Mega Nursari
5. Putri Nur Halimatus Sa’diyah
Kelas :
XI IPA – 2
junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu
Makalah ini disusun bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa – siswi
dalam belajar sebuah pemahaman Sejarah Indonesia dalam kehidupan, serta siswa – siswi juga
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan – kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi. Dengan demikian kritik dan saran dari semua
pihak sangat membantu kami dengan harapan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dengan demikian, semoga dengan mempelajari makalah ini, siswa – siswi SMA Negeri
3 Kota Mojokerto akan mampu menghadapi masalah atau kesulitan yang timbul dalam belajar
pemahaman sebuah Sejarah Indonesia, dengan harapan semoga siswa – siswi SMA Negeri 3
Kota Mojokerto mampu berpikir dan menunjukkan sikap dengan potensi yang dimilik pada
Tim Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................................................................3
BAB III...............................................................................................................................................................................14
PENUTUPAN..................................................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.7 Bagaimanakah runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk dapat mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara
1.3.2 Untuk dapat mengetahui lokasi dan wilayah kekuasaan Kerajaan
Tarumanegara
1.3.3 Untuk dapat mengetahui kehidupan di Kerajaan Tarumanegara
1.3.4 Untuk dapat mengetahui siapa saja yang pernah menjadi raja di Kerajaan
Tarumanegara
1.3.5 Untuk dapat mengetahui apa saja peninggalan – peninggalan Kerajaan
Tarumanegara
1.3.6 Untuk dapat mengetahui sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara
1.3.7 Untuk dapat mengetahui runtuhnya kerajaan Tarumanegara
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Letak Dan Wilayah Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara, dari temuan tempat prasasti itu dapat diperkirakan luas
kerajaan Tarumanegara. Prasasti Ciaruon atau prasasti Ciareteun, ditemukan di daerah
Cimpea, Bogor. Kemudian prasasti kebun kopi yang ditemukan di daerah kampong hilir
kecamatan cibung-bulang. Kemudian prasasti kebun jambu, ditemukan di daerah bukit
koleangkak 30 km sebelah barat bogor. Kemudian prasasti tugu ditemukan di daerah
Tugu, clincing, Jakarta Utara.Dari temuan letak prasasti tersebut dapat diketahui
daerah yang masuk dalam wilayah kerajaan Tarumanegara. Wilayah kerajaan
Tarumanegara meliputi pesisir Jakarta hingga pedalaman di kaki gunung Gede. Selain
itu dari prasasti dapat diketahui fungsi dari suatu daerah. Pada prasasti Tugu yang
dikatakan bahwa pembuatan prasasti itu untuk para brahmana yang telah membuat
terusan pada kali candrabhaga yaitu kali Gomati. Sehingga dapat dikatakan bahwa
wilayah dtemukannya prasasti Tugu merupakan daerah para Brahmana. Para
Brahmana kerajaan Tarumanegara tinggal di daerah pesisir pantai. Dapat dikatakan
mereka datang ke Nusantara dengan para pedagang India.Dapat di duga pula pada
prasasti kebun jambu yang ditemukan di dekat sungai Cisadane, di bukit Koleangkak,
Banten selatan. Dalam prasasti itu dapat ditafsirka sebagai prasasti penaklukan suatu
wilayah. Dalam prasasti itu dikatakan bahwa raja Purnawarman merupakan raja yang
disegani oleh musuh-musuhnya. Senantiasa menggempur kota-kota musuhnya.
4
2.3 Kehidupan Di Kerajaan Tarumanegara
Kehidupan pada masa Kerjaan Tarumanegara terdiri dari beberapa bagian yaitu :
2.3.1 Kehidupan Politik
Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan
kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu yang
menyatakan raja Purnawaman telah memerintah untuk menggali sebuah
kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali
ini merupakan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah–sawah
pertanian rakyat.
2.3.2 Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini
terlihat dari upaya raja Purnawarman yang terus berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman juga
sangat memperhatikan kedudukan kaum Brahmana yang dianggap penting
5
dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan
sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
Lapisan masyarakat Tarumanegara di duga terdiri dari :
2.3.2.1 Keluarga raja dan kaum bangsawan (pangeran) yang
memerintah kerajaan.
2.3.2.2 Kaum Brahmana yang memimpin upacara agama dan
mengembangkan agama Hindu.
2.3.2.3 Rakyat yang terdiri dari pemburu, pedagang, petani,
pelayar, penambang, peternak .
2.3.2.4 Budak-budak.
2.3.3 Kehidupan Ekonomi
Prasasti Tugu menyatakan bahwa raja Purnawarman memerintahkan
rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.
Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi
masyarakat, karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah
banjir serta sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antar daerah di
kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar, juga perdagangan daerah
disekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonimian masyarakat kerajaan
Tarumanegara sudah teratur. Mata pencaharian rakyat Tarumanegara di
perkirakan :
2.3.3.1 Perburuan disimpulkan dari adanya perdagangan cula badak
dan gading gajah dengan cina.
2.3.3.2 Pertambangan disimpulkan dari banyaknya perdagangan
emas dan perak.
2.3.3.3 Perikanan disimpulkan dari adanya perdagangan penyu,
disamping menangkap penyu juga menangkap ikan.
2.3.3.4 Pertanian disimpulkan dari penggalian kali untuk mengairi
sawah–sawah.
2.3.3.5 Perdagangan di simpulkan dari adanya hubungan dagang
dengan cina.
2.3.3.6 Pelayaran disimpulkan dari pengiriman utusan ke cina.
6
2.3.3.7 Peternakan di simpulkan dari hadiah 1.000 ekor sapi dari
Purnawarman
7
2.4.8 Kerawarman ( 561 – 628 M )
2.4.9 Sudhawarman ( 628 – 639 M )
2.4.10 Hariwangsawarman ( 639 – 640 M )
2.4.11 Nagajayawarman ( 640 – 666 M )
2.4.12 Linggawarman ( 666 – 669 M)
8
2.5.2 Prasasti Kebun Kopi
9
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak
di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang
Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat
3
berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti
tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
2.5.4 Prasasti Jambu
10
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai
Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut
menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang terdiri dari 4 baris
disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu
terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja
Purnawarman.
2.5.6 Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi terletak di lereng selatan bukit Pasir Awi (± 559m dpl)
11
2.5.7 Prasasti Muara Cianten
12
2.6.2 beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu
dan sebagian masih animisme.
2.6.3 Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang
utusan dari To – lo – mo yang terletak di sebelah selatan.
2.6.4 Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah
datang utusaan dari To-lo-mo.
Berdasarkan tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-
mosecara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka
berdasarkansumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui
beberapa aspekkehidupan tentang kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara
diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati terse
but diketahui rajayang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah
kekuasaan Purnawarmanmenurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat
yang membentang dari Banten,Jakarta, Bogor dan Cirebon.
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah kami uraikan dalam makalah di atas, dapat kita ambil
kesimpulan bahwa kerajaan Tarumanegara tidak hanya menunjuk pada perkembangan
ajaran Hindu–Budha, tetapi juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial
budaya dan lain sebagainya.
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari
peninggalan–peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan
kebudayaan India. Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun
dalam perkembangannya Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian
sendiri.
3.2 Saran
Saran kami sebagai penulis adalah hendaknya para generasi mudah mau untuk
mengetahui mengenai sejarahnya kerajaan-kerajaan zaman dulu, karena dalam setiap
kisahnya memiliki hal-hal positif yang bisa diterapkan dalam kehidupan sekarang ini.
Dengan mengetahui sejarah tersebut juga bisa menambah wawasan kita sebagai
generasi muda.
14
Daftar Pustaka
1. http://rialint.blogspot.co.id/2013/10/makalah-kerajaan-tarumanegara.html
2. http://www.academia.edu/8220937/MAKALAH_SEJARAH_TARUMANEGARA_KELAS_X
_IPA_6
3. http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/04/sejarah-kerajaan-tarumanegara-
pendirian.htm
15