MAJAPAHIT
Oleh kelompok
•Peta Kerajaan Majapahit
PEMBAGIAN WILAYAH MAJAPAHIT
• Dalam pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Singhasari,[18] terdiri atas beberapa kawasan
tertentu di bagian timur dan bagian tengah Jawa. Daerah ini diperintah oleh uparaja yang disebut Paduka Bhattara
yang bergelar Bhre atau "Bhatara i". Gelar ini adalah gelar tertinggi bangsawan kerajaan. Biasanya posisi ini
hanyalah untuk kerabat dekat raja. Tugas mereka adalah untuk mengelola kerajaan mereka, memungut pajak, dan
mengirimkan upeti ke pusat, dan mengelola pertahanan di perbatasan daerah yang mereka pimpin.
• Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12 wilayah di Majapahit, yang dikelola oleh
kerabat dekat raja. Hierarki dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai berikut:
• Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja
• Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau bhre (pangeran atau bangsawan)
• Watek: dikelola oleh wiyasa,
• Kuwu: dikelola oleh lurah,
• Wanua: dikelola oleh thani,
• Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral.
APA ITU KERAJAAN MAJAPAHIT?
• Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya
menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa
kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
• Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan
dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.[2] Menurut
Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.[
RAJA-RAJA YANG PERNAH MENGUASAI
MAJAPAHIT
• 1. Raden Wijaya (1293-1309)
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah usaha dan perjuangan Raden Wijaya dibantu oleh pengikutnya. Ia
mampu memanfaakan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke pulau Jawa untuk
menghukum Kertanegara. Kedatang Kubilai Khan dimanfaatkan untuk menyerang Jayakatwang di Kediri,
sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan karena Jayakatwang akhirnya meninggal di Ujung
Galuh.
Setelah berhasil mengalahkan pasukan Kubilai Khan, maka pada tahun 1293 Raden Wijaya dinobatkan
menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang kuat, maka Raden Wijaya melakukan berbagai tindakan yaitu seperti membangun
Majapahit sebagai pusat pemerintahan, mengawini keempat putri Kertangera yaitu Dewi Tribuwaneswari
(Parameswari) dll.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309, dan di makamkan di candi Sumberjati (Candi Simping). Dan
digantikan oleh putranya yang bernama Kalagemet, dan setelah menjadi raja bergelar Jayanegara yang
memerintah pada thaun 1309-1328.
2. Jayanegara (1309-1328)
• Pemberontakan juga muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Gemet), sewaktu menjadi raja ia masih sangat muda dan lemah sehingga
dimanfaatkan orang-orang yang merasa tidak puas untuk memberontak.
Diantaranya pemberontakan tersebut:
• a. Pemberontakan Ranggalawe tahun 1309
Dia kecewa karena tidak diberi kedudukan patih (ingin diangkat sebagai wakil raja) di Majapahit, tetapi hanya diberi kedudukan yang lebiih
rendah sebagai penguasa (Bupati) Tuban. Ia tewas ditangan Kebo Anabrang komandan pasukan Majapahit.
6. Suhita (1399-1429)
Kusumawardani digantikan oleh Suhita putra Wikramawardhana dengan selir, maka Bhre Wirabumi meras lebih berhak atas Majapahit.
Hingga terjadi perang pada tahun 1401-1406 yang disebut dengan perang Paregreg (Perang Saudara).
Wirabumi dapat dibunuh ooleh Raden Gajah (Darma Wulan). Dengan Paregreg ini mulilah keruntuhan kerajaan Majapahit. Karena
perang Paregreg ini mebuat bintang Majapahit semakin memudar, sehingga banyak daerah-daerah kekuasaan Majapahit yang
melepaskan diri.
7. Bhre Tumapel (Kertawijaya)- (1447-1451)
8. Rajasawardhana (1451—1453)
9. Purwawisesa (1456-1466)
10. Kartabumi (1466-1478)
HISTORIGRAFI
• Hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan Majapahit,[4] dan sejarahnya tidak jelas.[5] Sumber
utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan
Nagarakretagama[6] dalam bahasa Jawa Kuno.[7] Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri
Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit.
Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di
bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Kakawin Nagarakretagama pada tahun 2008 diakui sebagai bagian dalam
Daftar Ingatan Dunia (Memory of the World Programme) oleh UNESCO.[8] Setelah masa itu, hal yang terjadi
tidaklah jelas.[9] Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari
Tiongkok dan negara-negara lain.[9]