Anda di halaman 1dari 25

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG

BAB 6
Gerak Melingkar

Bianglala, Alun-alun Batu

Merupakan seuatu wahana yang


terdapat di pusat kota tepatnya di
Alun-alun kota Batu, Jawa Timur.
Orang-orang yang menaikinya bergerak
dalam lintasan melingkar vertikal yang
cukup besar untuk menikmati
pemandangan kota Batu dari atas. Pada
bab ini, anda akan mempelajari
By Fitria Nurhidayah, S.Pd besaran-besaran fisika yang bekerja
dalam gerak melingkar.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2


GLOSARIUM ............................................................................................................. 3
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................... 4

PENDAHULUAN........................................................................................................ 5
1. Identitas Modul .............................................................................................. 5
2. Kompetensi Dasar.......................................................................................... 5
3. Deskripsi........................................................................................................... 5
4. Tujuan................................................................................................................ 5
PETA KONSEP........................................................................................................... 6
Materi Pembelajaran I : Besaran-Besaran dalam Gerak Melingkar .. 7
1. Frekuensi dan Periode............................................................................... 8
2. Posisi Partikel, Jari-Jari, Panjang Lintasan, dan Posisi Sudut... 9
3. Kecepatan Sudut.......................................................................................... 10
4. Percepatan Sudut........................................................................................ 12
Materi Pembelajaran II : Pembagian Jenis Gerak Melingkar................. 15
1. Gerak Melingkar Beraturan.................................................................... 15
2. Gerak Melingkar Berubah Beraturan................................................. 16
Materi Pembelajaran III : Hubungan Roda-Roda....................................... 17

RANGKUMAN........................................................................................................... 19
EVALUASI.................................................................................................................. 20
PENILAIAN DIRI...................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 25

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 2


Glosarium
F
Frekuensi : banyaknya getaran yang berlangsung dalam suatu waktu

G
Gerak Melingkar : gerakan suatu benda yang berada pada lintasan lingkaran
Gerak melingkar beraturan : gerak benda pada lintasan melingkar dengan kelajuan
kosnstan

K
Kecepatan Linier : kecepatan gerak melingkar yang arahnya selalu tegak lurus
jari-jari lingkaran
Kecepatan sudut : perpindahan sudut per satuan waktu
Kinematika : cabang mekanika yang mempelajari gerak benda tanpa
memperhatikan penyebabnya

P
Percepatan Sentripetal : perubahan kecepatan persatuan waktu dan arahnya selalu
menuju pusat lingkaran
Periode : waktu yang dibutuhkan untuk satu kali getaran

R
Radian : satuan sudut bidang datar dalam SI

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 3


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Pelajari daftar isi serta kedudukan modul dengan cermat dan teliti,
karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang
sedang anda pelajari ini dengan modul-modul yang lainnya.

2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pemahaman konsep


dengan benar serta proses penemuan hubungan antar konsep yang
disajikan agar dapat menambah wawasan anda sehingga
mendapatkan hasil yang optimal.

3. Jawablah latihan soal pilihan ganda dan essay dengan jawaban yang
singkat, tepat, dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah
mempelajari modul ini.

4. Bila dalam mengerjakan tugas/soal anda menemukan kesulitan,


konsultasikan dengan guru mata pelajaran.

5. Setiap Anda menemukan kesulitan, catatlah untuk dibahas saat


kegiatan tatap muka di kelas.

6. Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi dalam modul


ini untuk menambah wawasan anda.

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 4


Pendahuluan
1. IDENTITAS MODUL

Nama Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas/Semester : 10/GANJIL
Judul e-Modul : Gerak Melingkar

2. KOMPETENSI DASAR
Aspek Kompetensi Dasar
Pengetahuan 3.6 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan
laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Keterampilan 4.6 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya
tentang gerak melingkar, makna fisis dan
pemanfaatannya

3. DESKRIPSI

Melalui modul ini Anda akan mempelajari benda-benda yang bergerak dengan lintasan
melingkar, dan membahas gerakan dilihat dari kerangka acuan yang dipercepat. Untuk
menguji sejauh mana pemahaman Anda dalam topik pembelajaran ini, maka disajikan
pula bahan evaluasi belajar yang mencakup latihan soal pilihan ganda maupun essay
serta penilaian diri.

4. TUJUAN
A. Menganalisis beberapa gerak yang mengalami gerak melingkar
B. Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Membedakan gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar tak beraturan yang
dialami suatu benda
D. Menganalisis gerak melingkar pada hubungan roda-roda

Sebelumnya, anda telah mempelajari topik kinematika dengan analisis vektor. Pada
gerak melingkar, vektor kecepatan akan mengalami perubahan arah sehingga akan
memiliki percepatan pula. Dalam hal ini, saat benda bergerak dengan kecepatan
konstan dan berada dalam lintasan melingkar, maka benda tersebut tetap mengalami
percepatan. Untuk lebih jelasnya, simak materi berikut dengan seksama.

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 5


PETA KONSEP

Besaran-Besaran
dalam Gerak
Melingkar
Gerak
Melingkar
Beraturan
Gerak (GMB)
Melingkar
Pembagian
Jenis Gerak
Melingkar

Gerak
Melingkar
Berubah
Beraturan
Hubungan (GMBB)
Roda-Roda

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 6


Materi Pembelajaran I
Besaran-Besaran dalam Gerak Melingkar

Pojok Pengamatan
Perhatikan gambar di samping. Beberapa
kendaraan yang melintasi bundaran Hotel
Indonesia di Jakarta tentu akan mengikuti
lintasan jalan yang dilaluinya. Sekarang,
coba anda gambarkan bentuk lintasan
yang dilalui kendaraan tersebut, sesaat
setelah melalui bundaran secara penuh,
lintasan apakah yang terbentuk ?

Gambar 5.1 Kendaraan yang melintas


pada bundaran Hotel Indonesia (HI) di
Jakarta

Sebelumnya anda telah mempelajari beberapa jenis gerak berdasarkan bentuk lintasannya
terdiri atas gerak lurus yang artinya benda berada pada lintasan lurus dan juga gerakan
yang berada pada lintasan parabola. Apabila sebuah lintasan yang dilalui benda berbentuk
lingkaran, artinya benda tersebut sedang mengalami gerak melingkar. Jadi gerak melingkar
adalah gerak yang lintasannya berupa sebuah lingkaran (penuh/sebagian). Dapatkah anda
menemukan contoh-contoh peristiwa lainnya terkait sebuah benda bergerak melingkar ?

Pada bab ini anda akan belajar menemukan besaran fisika di dalam gerak melingkar
meliputi pembagian jenis-jenis gerak melingkar yaitu gerak melingkar beraturan dan tak
beraturan, hubungan besaran sudut dan besaran linier hingga menyelidiki gerakan pada
hubungan roda-roda. Gerak melingkar dibedakan menjadi dua jenis yaitu gerak melingkar
beraturan (GMB) yang dapat mengacu dengan syarat-syarat yang terjadi di dalam konsep
gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) yang dapat
mengacu pada konsep (GLBB). Dikatakan beraturan artinya benda bergerak dengan
kecepatan konstan di dalam sebuah lintasan tertentu, dalam bab ini lintasannya berbentuk
lingkaran. Contoh peristiwa gerak melingkar adalah putaran jam, putaran kipas angin dan
bianglala dan lain sebagainya. Sebelum masuk ke topik Gerak Melingkar, perlu di ketahui
terlebih dahulu besaran-besaran fisika di dalam Gerak Melingkar.

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 7


 Frekuensi dan Periode
Pernahkah anda mengamati putaran pada bianglala ? di ujung bianglala terdapat
kursi penumpang yang menempel dan ikut berputar. Kursi tersebut akan mengalami
gerak melingkar. Banyaknya putaran yang dilakukan kursi setiap waktu disebut
Frekuensi (f) sedangkan lamanya waktu yang dilakukan kursi tersebut untuk
melakukan satu putaran disebut Periode (T). Jarak yang ditempuh oleh kursi
bianglala tersebut untuk satu periode sama dengan satu keliling lingkaran (2𝜋𝑟).
Frekuensi (f) Periode (T)
𝒏 𝒕
𝒇= 𝑻=
𝒕 𝒏
𝟏 𝟏
𝒇= 𝒇=
𝑻 𝒇

Dimana
n = banyaknya putaran
t = lamanya waktu putaran berlangsung (sekon)

 Posisi Partikel, Jari-Jari, Panjang Lintasan, dan


Posisi Sudut
Apabila panjang gagang bianglala adalah S
sebesar R, maka kursi penumpang tadi
bergerak disepanjang lintasan berbentuk
lingkaran dengan jari-jari sebesar R. Jari-jari
merupakan jarak suatu partikel terhadap pusat R
lingkaran yang besarnya tetap.

Gambar 5.2 mengilustrasikan ke dalam


koordinat polar, posisi partikel yang bergerak
dari titik A menuju B dapat dinyatakan sebagai berikut :

Gambar 5.2 Posisi partikel


dalam koordinat polar

dimana :
⃗ = posisi partikel yang sedang
𝒓
⃗ = (𝑹, 𝜽)
𝒓 melakukan gerak melingkar (m,rad)
r = jari-jari (m)
𝜽 = sudut yang ditempuh partikel (rad)

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 8


Panjang lintasan benda yang telah ditempuh partikel dari titik A menuju B adalah
sejauh S. Untuk menentukan panjang lintasan / jarak tempuh benda dapat
ditentukan dengan mengalikan besar sudut tempuh dengan dari-jari lingkaran, yaitu :
𝑺 = 𝜽. 𝑹
Dimana :
S = Panjang lintasan benda/ Panjang Busur (m)
R = jari-jari lingkaran (m)
𝜽 = sudut yang ditempuh partikel (rad)

Lalu apa itu radian? dan bagaimana besarnya bila dinyatakan dalam derajat?. Radian
(rad) merupakan satuan dari perpindahan sudut dan radian merupakan
perbandingan antara panjang busur lingkaran yang membentuk sudut tersebut
dengan jari-jari lingkarannya.
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝑠
𝜃 = 𝑗𝑎𝑟𝑖−𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑅

Gambar di samping menunjukkan permisalan 𝜽 =


𝟏 𝒓𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏, artinya
𝐴𝐵
𝜃= = 1 radian
𝑅
Jika benda bergerak melingkar satu putaran penuh
360o, maka panjang busur yang di bentuk sudut
𝜽 akan sama dengan keliling lingkarannya yaitu 2𝜋𝑟,
sehingga:

𝟐𝝅𝒓
𝜽= radian, maka
𝑹
𝜽 = 𝟐𝝅 𝒓𝒂𝒅,
Karena 1 putaran penuh ditempuh dengan sudut 360o, maka
𝟑𝟔𝟎𝒐 = 𝟐𝝅 𝒓𝒂𝒅
𝟑𝟔𝟎𝒐
𝟏 𝒓𝒂𝒅 = 𝒓𝒂𝒅
𝟐𝝅
𝟏 𝒓𝒂𝒅 ≈ 𝟓𝟕, 𝟑𝒐
Atau
𝟏𝟖𝟎𝒐 = 𝟏𝝅 𝒓𝒂𝒅

Posisi partkel juga dapat dinyatakan dengan fungsi sudut terhadap waktu yang
disebut dengan posisi sudut, atau bisa dikatakan sudut tempuh benda yang bergerak
melingkar, dimana :
𝜽(𝒕) = 𝝎. 𝒕
Dimana :
𝜽 = besar sudut tempuh benda (rad)
𝝎 = nilai kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu tempuh benda (s)

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 9


 Kecepatan Sudut
Dalam konsep gerak melingkar, besaran kecepatan dikenal sebagai kecepatan sudut
⃗⃗⃗⃗⃗ atau kecepatan anguler. Sedangkan dalam konsep gerak lurus besaran
(𝝎)
kecepatan tersebut dikenal dengan sebutan kecepatan linier (𝒗)⃗⃗⃗⃗ . Kecepatan sudut
didefinisikan sebagai perubahan posisi sudut yang bergerak melingkar tiap satuan
waktu, sama halnya dengan kecepatan linier yaitu perubahan posisi benda yang
bergerak lurus tiap satuan waktu. Kecepatan sudut dirumuskan sebagai berikut :

∆𝛉 Dimana :
⃗⃗⃗ =
𝝎
∆𝐭
⃗⃗⃗ = kecepatan sudut (rad/s)
𝝎
𝛉𝟐 − 𝛉𝟏 ∆𝛉 = perubahan posisi sudut (rad)
⃗⃗⃗ =
𝝎
𝐭𝟐 − 𝐭𝟏 ∆𝐭 = selang waktu (s)

Kecepatan sudut juga dapat dikaitkan dengan frekuensi dan periode suatu benda
dalam gerakan satu lingkaran penuh, yakni perubahan posisi sudut ∆𝛉 yang ditempuh
sejauh 2𝜋 dan dalam waktu satu periode. Sehingga dapat dituliskan :

∆𝛉 𝟐𝝅
⃗𝝎
⃗⃗ = =
∆𝐭 𝑻

Atau

𝟐𝝅
⃗⃗⃗ =
𝝎 = 𝟐𝝅𝒇
𝑻

Apabila diilustrasikan dalam lintasan gerak melingkar beraturan, vektor Kecepatan


linier selalu bersinggungan terhadap lintasan benda dan tegak lurus jari-jari
lingkaran. Gambar 5.3 menunjukkan arah kecepatan linier selalu berubah-ubah
mengikuti arah lintasan yang dilalui benda. Sedangkan arah dari kecepatan sudut
dalam Gerak Melingkar Beraturan selalu konstan. Antara kecepatan sudut dan
kecepatan linier memiliki hubungan yaitu :

⃗ =𝝎
𝒗 ⃗⃗⃗ . 𝐑 Dimana :
atau ⃗⃗⃗ = Kecepatan Sudut (Rad/S)
𝝎

𝒗 ⃗ = Kecepatan Linier (M/S)
𝒗
⃗⃗⃗ =
𝝎 R = Jari-Jari Lingkaran (M)
𝑹

Gambar 5. 3 Hubungan kecepatan


sudut dan kecepatan linier

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 10


Ilustrasi Kasus 1

Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan 6m. Dalam waktu 3
sekon, benda tersebut mampu menempuh 15 putaran. Tentukan =
1. Periode (T)
2. Frekuensi (f)
3. Kecepatan sudut benda (𝝎)
4. Kecepatan linier (𝒗)
5. Besar sudut saat ditempuh selama 10 s
6. Jarak lintasan linier selama 10 s

1. Menentukan Periode 4. Menentukan Kecepatan Linier


𝒕 𝟑 𝟏 𝐯=𝝎 ⃗⃗⃗ . 𝐑 = 𝟏𝟎π. 6 = 60π m/s
𝑻= = = = 𝟎, 𝟐 𝒔
𝒏 𝟏𝟓 𝟓
2. Menentukan Frekuensi 5. Menentukan Sudut Tempuh (𝛉) selama
𝒏 𝟏𝟓 10 detik
𝒇= = = 𝟓 𝑯𝒛
𝒕 𝟑 𝛉=𝝎 ⃗⃗⃗ . 𝐭 = 𝟏𝟎𝛑. 𝟏𝟎 = 𝟏𝟎𝟎π rad
𝟏
Atau 𝒇 = = 𝟓𝑯𝒛
𝑻
3. Menentukan Kecepatan sudut 6. Menentukan jarak lintasan selama 10 s
𝝎 = 𝟐𝛑𝐟 = 𝟐𝛑. 𝟓 = 𝟏𝟎𝛑 rad /s 𝒔 = 𝛉. 𝐑 = 𝟏𝟎𝟎𝛑. 6 = 600𝛑 𝐦
𝑠 = 1884 𝑚 .

PENTING

Kecepatan sudut memliki satuan lain yaitu


 1 Rpm = 1 Rotation per minute = 1
putaran tiap menit
 1 Rps = Rotation per Second = putaran
tiap detik
 1 rps = 𝟐𝝅 rad/s
𝟐𝝅
 1 rpm = 𝟔𝟎 rad/s

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 11


 Percepatan Sudut
Dalam konsep gerak melingkar, besaran percepatan dikenal sebagai percepatan
⃗⃗⃗⃗ atau percepatan anguler. Sedangkan dalam konsep gerak lurus dikenal
sudut (∝)
dengan percepatan linier (𝒂)⃗⃗⃗⃗ atau percepatan tangensial 𝒂⃗⃗⃗⃗𝑻 . Percepatan sudut
didefinisikan sebagai perubahan kecepatan sudut ∆𝛉 yang bergerak melingkar tiap
satuan waktu ∆𝐭, sama halnya dengan percepatan linier (𝒂 ⃗ ) yaitu perubahan
kecepatan benda ∆𝐯 yang bergerak lurus tiap satuan waktu ∆𝐭.

Dimana :
∆𝝎 ⃗⃗ = percepatan sudut (rad/s2)

⃗⃗ =

∆𝒕 ∆𝝎 = perubahan kecepatan sudut (rad/s)
∆𝐭 = selang waktu (s)

Dalam konsep gerak melingkar beraturan (GMB) tidak akan terjadi percepatan sudut
⃗⃗⃗⃗⃗⃗𝑻 = 𝟎), hal ini disebabkan oleh nilai kecepatan
⃗⃗ = 𝟎) dan percepatan tangensial (𝒂
(∝
sudut 𝝎
⃗⃗⃗ selalu konstan. Namun, dalam konsep gerak melingkar berubah bertaturan
⃗⃗⃗⃗⃗ dan perceptan tangensial ⃗⃗⃗⃗
(GMBB) baik percepatan sudut (∝) 𝒂𝑻 tetap akan memiliki
nilai, misalnya saja, gerak gerinda yang berputar kemudian mesinnya sengaja
dimatikan, maka putaran gerinda akan mengalami penurunan kecepatan sudut
hingga pada akhirnya akan berhenti. Walaupun dalam konsep gerak melingkar
beraturan nilai dari kecepatan sudut selalu konstan sehingga tidak terjadi perubahan
kecepatan sudut, namun ia tetap memiliki nilai percepatan, yakni percepatan
⃗⃗⃗⃗⃗⃗𝑺 ). Disajikan diagram vektor pada gerak melingkar pada gambar 5.4
sentripetal (𝒂
berikut.

Gambar 5.4 diagram vektor pada gerak melingkar

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 12


Gambar 5.5 mengilustrasikan arah percepatan sudut, percepatan linier dan
percepatan sentripetal. Berdasarkan gambar 5.5, apabila terjadi perubahan nilai 𝝎⃗⃗⃗
maka benda akan mengalami percepatan sudut (∝) ⃗⃗⃗⃗ . Pada setiap titik lintasan
⃗⃗⃗⃗ selalu terjadi perubahan arah dengan menyinggung
melingkar, kecepatan linier (𝒗)
permukaan lintasan melingkar, hal ini yang akan menimbulkan ternjadinya
percepatan sentripetal ⃗⃗⃗⃗
𝒂𝑺 . Percepatan sentripetal arahnya selalu menuju pusat
lingkaran. Akibat adanya perubahan nilai (𝒗) ⃗⃗⃗⃗ maka akan menimbulkan percepatan
tangensial ⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗ . Arah percepatan tangensial selalu tegak lurus
𝒂𝑻 yang searah dengan (𝒗)
terhadap jari-jari lingkaran. Gambar 5.6, menunjukkan resultan percetapan total
yang dibentuk dari percepatan sentripetal dan percepatan linier/tangensial.
Perumusan percepatan sentripetal dalam gerak melingkar dapat didefinisikan
sebagai berikut :

Dimana :
𝟐 𝒂𝑺 = percepatan sentripetal (m/s2)
⃗⃗⃗⃗
𝒗
⃗⃗⃗⃗
𝒂𝑺 = = 𝝎𝟐 𝑹 𝒗𝟐 = kecepatan linier (m/s)
𝑹
R = jari-jari lingkaran (m)
𝝎 = kecepatan sudut (rad/s)

Gambar 5.5 Percepatan yang Gambar 5.6 Percepatan sentripetal


terjadi pada gerak melingkar dan tangensial menghasilkan
percepatan total

Sedangkan hubungan antara percepatan sudut dan percepatan linier adalah

⃗ =∝
𝒂 ⃗⃗ . 𝐑 Dimana :
atau ⃗ = Percepatan Linier (m/s2)
𝒂

𝒂 ⃗⃗ . = Perecepatan Sudut (Rad/s2)

⃗⃗ =
∝ R = Jari-Jari Lingkaran (m)
𝑹

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 13


Ilustrasi Kasus
Partikel yang berputar pada lintasan melingkar berubah kecepatan
sudutnya dari 120 rpm menjadi 180 rpm dalam 40 sekon. Berapakah
percepatan sudut gerak partikel tersebut ?

Menentukan percepatan sudut


∆𝝎
⃗⃗ =

∆𝒕
𝝎𝟏 − 𝝎𝟐
⃗⃗ =

∆𝒕
Ubah satuan rpm ke dalam rad/s
𝟐𝝅 𝒓𝒂𝒅
𝝎𝟏 = 𝟏𝟐𝟎 𝒓𝒑𝒎 = 𝟏𝟐𝟎 = 𝟒𝝅
𝟔𝟎 𝒔

𝟐𝝅 𝒓𝒂𝒅
𝝎𝟐 = 𝟏𝟖𝟎 𝒓𝒑𝒎 = 𝟏𝟖𝟎 = 𝟔𝝅
𝟔𝟎 𝒔
Maka
𝟔𝝅−𝟐𝝅 𝟐𝝅
⃗⃗ =
∝ = 𝟒𝟎 = 𝟎, 𝟎𝟓𝝅 rad/s2
𝟒𝟎

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 14


Materi Pembelajaran II
Pembagian Jenis Gerak Melingkar

 Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

Syarat suatu benda bergerak melingkar beraturan adalah selain lintasan yang dilalui
berbentuk lingkaran, kecepatan sudut-sudutnya juga harus teratur atau konstan. Sehingga
benda tidak akan mengalami percepatan sudut ataupun percepatan tangensial/linier.
Beberapa contoh gerak melingkar beraturan adalah jarum jam yang sedang berputar,
komedi putar, kipas angin. Secara ringkas dapat dituliskan ciri-ciri gerak melingkar
beraturan dalam tabel berikut

Lintasan berupa lingkaran


dan tidak mengalami ⃗⃗ = 𝟎 dan ⃗⃗⃗⃗
(∝ 𝒂𝑻 = 𝟎)
percepatan sudut maupun
percepatan linier

⃗⃗⃗
𝝎 𝜽

⃗⃗⃗ selalu konstan


𝝎

𝜽𝟎
t t
Dimana :
𝜽𝟎 = Posisi sudut awal (rad)
Rumus Posisi Sudut
𝜽 = Besar sudut tempuh benda (rad)
𝜽 = 𝜽𝟎 + 𝝎. 𝒕
𝝎 = Nilai kecepatan sudut (rad/s)
t = Waktu tempuh benda (s)

Rumus Kecepatan Sudut


∆𝛉 Dimana :
⃗⃗⃗ =
𝝎 ⃗𝝎
⃗⃗ = kecepatan sudut (rad/s)
∆𝐭
∆𝛉 = perubahan posisi sudut (rad)
𝛉𝟐 − 𝛉𝟏 ∆𝐭 = selang waktu (s)
⃗⃗⃗ =
𝝎
𝐭𝟐 − 𝐭𝟏

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 15


 Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Gerak melingkar berubah beraturan adalah gerak obejek pada lintasan lingkaran dengan
percepatan sudut tetap, artinya sudut 𝜽 dan kecepatan sudut 𝝎
⃗⃗⃗ berubah-ubah dan tidak lagi
konstan. Konsep GLBB dapat dianalogikan seperti konsep gerak lurus berubah beraturan (GLBB),
yakni selalu mengalami perubahan kecepatan secara teratur bisa lebih cepat atau lebih lambat dan
nilai percepatannya selalu tetap. Secara ringkas dapat dituliskan ciri-ciri gerak melingkar
berubah beraturan dalam tabel berikut.

Lintasan berupa lingkaran


dan akan mengalami
percepatan sudut maupun ⃗⃗ ≠ 𝟎 dan 𝒂
(∝ ⃗⃗⃗⃗𝑻 ≠ 𝟎)
percepatan linier dan
konstan

⃗⃗
∝ 𝒗

⃗⃗ = Selalu Konstan

𝒗𝟎
t t

𝟏
𝜽 = 𝝎𝟎 . 𝒕 ± ⃗⃗⃗∝ . 𝒕𝟐 Dimana :
𝟐
𝝎 𝟎 = Kecepatan sudut awal (rad/s)
𝝎 = Nilai kecepatan sudut tempuh (rad/s)
𝝎 = 𝝎𝟎 ± ⃗⃗⃗∝ . 𝒕
𝜽 = Nilai sudut tempuh benda (rad)
t = Waktu tempuh benda (s)
𝝎𝟐 = 𝝎𝟐𝟎 ± 𝟐⃗⃗⃗∝ . 𝜽
⃗⃗ = percepatan sudut (rad/s2)

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 16


Materi Pembelajaran III : Hubungan Roda-Roda

Pojok Pengamatan
Perhatikan gambar di samping. Coba amati
sistem kerja roda sepeda mu, dan analisislah
sambungan rantai yang tersatukan pada
setiap bagian Gir roda mu hingga dapat
membuat ban berputar saat di kayuh.
Sekarang, coba gambarkan bagaimana alur
hubungan rantai pada putaran gir roda yang
terdapat pada sepedamu ?

Gambar 5.7 Sistem hubungan roda-roda

Dalam sebuah sistem hubungan roda-roda misalnya saja pada sepeda, nampak ada
tiga bagian melingkar yang berbeda yaitu roda, gir depan dan gir belakang. Gir
belakang dengan roda belakang tersatukan dalam sebuah poros putar yang sama,
sehingga memiliki kecepatan sudut putar yang sama (𝝎) dan disebut roda sepusat.
Sedangkan bagian yang lain yaitu gir depan dan gir belakang terpisah dan saling terkait
dengan tali rantai pada permukaan lingkarannya, sehingga keduanya dapat berputar
bersama dengan kecepatan liner yang sama (𝒗 ⃗ ) atau memiliki arah putar yang sama,
hubungan ini disebut roda bersinggungan. Secara ringkas dapat dituliskan ciri-ciri
hubungan roda-roda dalam tabel berikut.

Rumus :
𝝎𝑨 = 𝝎𝑩
Roda Sepusat
𝒗𝑨 𝒗𝑩
=
𝑹𝒂 𝑹𝑩

Roda Bersinggungan

Rumus :
𝑣𝐴 = 𝑣𝐵
𝝎𝑨 . 𝑅𝑨 = 𝝎𝑩 . 𝑅𝐵

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 17


Gigi Roda Jika dua roda bersinggungan memiliki jumlah gerigi
(gigi) sebanyak na dan nb, maka berlaku persamaan
berikut :
𝜔𝐴 𝑅𝐴 𝑛𝐴
= =
𝜔𝐵 𝑅𝐵 𝑛𝐵

V = Kecepatan linier (m/s)


𝝎 = kecepatan sudut (rad/s)
Keterangan : R = Jari-Jari Roda (m)
na = jumlah gigi roda A
nB = jumlah gigi roda B

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 18


RANGKUMAN

A. Besaran-besaran dalam Gerak Melingkar


- Periode (T) adalah Lamanya waktu yang dilakukan benda untuk melakukan
satu kali putaran
𝒕 𝟏
𝑻 = 𝒏 atau 𝒇 = 𝒇

- Frekuensi (f) adalah Banyaknya putaran yang dilakukan benda setiap waktu
𝒏 𝟏
𝒇 = 𝒕 atau 𝒇 = 𝑻

- Kecepatan Sudut dirumuskan


∆𝛉
⃗⃗⃗ =
𝝎 (rad/s)
∆𝐭

Atau
𝟐𝛑
⃗⃗⃗ =
𝝎 = 𝟐𝛑𝐟
𝐓

- Percepatan Sudut dirumuskan


∆𝝎
⃗⃗ =
∝ (rad/s2)
∆𝒕
- Percepatan Sentripetal dirumuskan
𝒗𝟐
⃗⃗⃗⃗𝑺 =
𝒂 = 𝝎𝟐 𝑹
𝑹
B. Hubungan Besaran Sudut dan Besaran Linier
Besaran Linier Besaran Sudut Hubungannya
S 𝛉 𝐒 = 𝛉. 𝐑
v ⃗
⃗⃗
𝝎 𝐯 =𝝎⃗⃗⃗ . 𝐑
a ⃗⃗
∝ 𝐚 = ⃗⃗⃗∝. 𝐑
C. Pembagian jenis Gerak Melingkar
- Gerak Melingkar Beraturan - Gerak Melingkar Berubah Beraturan
(GMB) (GMBB)
⃗⃗⃗∝ = 𝟎 ⃗⃗⃗∝ ≠ 𝟎, Tetap
1
⃗⃗⃗ = Tetap
𝝎 𝜃 = 𝜔0 . 𝑡 ± ⃗⃗⃗∝ . 𝑡 2
𝜽 = 𝜽𝟎 + 𝝎. 𝒕 2

𝜔 = 𝜔0 ± ⃗⃗⃗∝ . 𝑡

𝝎𝟐 = 𝝎𝟐𝟎 ± 𝟐⃗⃗⃗∝ . 𝜽
D. Hubungan Roda-Roda
- Roda Sepusat = memiliki kecepatan sudut yang sama besar
𝝎𝑨 = 𝝎𝑩
- Roda Bersinggungan = memiliki kecepatan linier yang sama
𝒗𝑨 = 𝒗𝑩

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 19


Evaluasi Bab 5

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (x) pada salah
satu huruf a,b,c,d, atau e di lembar jawaban anda.

1. Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan anguler awal 60 rad/s. Kemudian
kecepatan angulernya berubah menjadi 110 rad/s dalam waktu 2,5 s. Percepatan
anguler yang dialami benda sebesar ....
A. 50 rad/s2
B. 25 rad/s2
C. 20 rad/s2
D. 2,5 rad/s2
E. 2 rad/s2

2. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan melakukan 420 putaran tiap
menit. Jika jari-jari lintasannya 20 cm, kecepatan liniernya adalah
1. 1,4 𝜋 m/s
2. 2,8 𝜋 m/s
3. 7 𝜋 m/s
4. 14 𝜋 m/s
5. 28 𝜋 m/s

3. Mobil mainan bergerak dalam lintasan lingkaran berjari-jari 2m. Jika kecepatan sudut
mobil adalah 40 rpm, maka kecepatan linier dan percepatan sentripetal mainan
tersebut adalah ....
4𝜋 8𝜋2
A. m/s dan m/s2
3 9
6𝜋 12𝜋2
B. m/s dan m/s2
3 9
8𝜋 32𝜋2
C. m/s dan m/s2
3 9
10𝜋 20𝜋 2
D. m/s dan m/s2
3 9
12𝜋 24𝜋 2
E. m/s dan m/s2
3 9

4. Dengan menggunakan alat sentripetal, benda yang massanya m diputar melingkar


beraturan dengan laju anguler = 𝜔 . Apabila panjang tali alat sentripetal diperkecil
menjadi ¼ kali, maka dengan beban yang tetap, kelajuan angulernya menjadi ....
A. 4𝜔 D. 0,5 𝜔
B. 2𝜔 E. 0,25 𝜔
C. 𝜔

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 20


5. Grafik yang menunjukkan hubungan antara percepatan sentripetal (𝑎𝑠 ) terhadap

kepecatan anguler (𝜔) dari suatu benda yang bergerak melingkar adalah ....

6. Sebuah gerinda akan digunakan untuk memotong besi. Gerinda tersebut awalnya diam
dan setelah mencapai waktu 0,5 sekon, gerinda mulai mencapai kecepatan sudut
konstan 2000 rpm. Besar perpindahan sudut yang dilakukan oleh gerinda dalam waktu
3 s adalah ....
50𝜋
A. rad
3
250𝜋
B. rad
3
550𝜋
C. rad
3
650𝜋
D. rad
3
750𝜋
E. rad
3

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 21


7. Sebuah benda bermassa 10 kg bergerak melingkar beratura dengan kecepatan 4 m/s.
Jari-jari lingkaran 50 cm.
4
(1) Frekuensi putarannya 𝜋 Hz
(2) Percepatan sentripetal 32 m/s2
(3) Periode 4𝜋 s
Pernyataan yang tepat ditunjukkan oleh nomor ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (2)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (3)
E. (1)

8. Tiga buah roda duhubungkan seperti gambar di bawah. Roda A dan B seporos,
sedangkan roda B dan roda C dihubungkan dengan sabuk tali. Jika Ra = 2 cm, Rb = 4 cm
dan Rc = 20 cm, maka perbandingan kecepatan sudut roda B dan C adalah ....
A. 1 : 5
B. 2 : 1
C. 2 : 5
D. 5 : 1
E. 5 : 2

9. Perhatikan gambar berikut !

Jari-jari roda A = 30 cm, roda B = 40 cm, dan roda D = 50 cm. Jika roda B berputar
dengan kecepatan anguler 50 rad/s, maka kecepatan anguler roda D adalah ....
A. 80 rad/s
B. 60 rad/s
C. 50 rad/s
D. 40 rad/s
E. 30 rad/s

10. Dua roda A dan B saling berisinggungan. Jika roda A dan B masing-masing 10 cm dan
20 cm, dengan frekuensi roda A 14 Hz, maka kecepatan sudut roda B adalah ....
A. 22 rad/s D. 66 rad/s
B. 33 rad/s E. 88 rad/s
C. 44 rad/s

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 22


B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar

1. Panjang jarum detik dan menit sebuah jam dinding adalah 20 cm. Tentukan kelajuan
linear kedua ujung jarum tersebut !
2. Poros sebuah katrol dengan jari-jari 10 cm berputar 420 rpm. Tentukan :
A. Periode
B. Frekuensi
C. Kecepatan sudut
D. Kecepatan linier
E. Percepatan sentripetal
3. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan 10 putaran tiap
sekon. Jika diameter lintasannya 40cm, tentukan :
A. Kecepatan sudut partikel
B. Periode dan frekuensi
C. Kecepatan linier
D. Percepatan sentripetal
4. Perhatikan gambar berikut !

Empat buah sistem roda-roda pada suatu mesin pabrik dihubungkan satu sama lain.
Jika diketahui perbandingan jari-jari tiap roda adalah r1 : r2 : r3 : r4 = 4 : 8 : 2 : 3, maka
perbandingan kecepatan sudut antara roda 3 dan roda 4 adalah ....
5. Seorang anak mengendarai sepeda yang memiliki jari-jari gir depan dan belakang
masing-masing 10 cm dan 5 cm, sedangkan jari-jari rodanya 20 cm. Jika gir depan
berjalan dengan kecepatan sudut 8 rad/s, tentukan :
A. Kecepatan roda sepeda
B. Jarak yang ditempuh selama 30 menit

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 23


Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur dan bertanggung jawab!

No Pertanyaan Jawaban
01. Sudahkah anda memahami konsep Ya tidak
gerak melingkar ?
02. Dapatkah anda memberikan contoh Ya tidak
peristiwa apa saja yang menerapkan
aplikasi gerak melingkar ?
03. Dapatkah anda membedakan gerak Ya tidak
melingkar beraturan dan tidak
beraturan ?
04. Sudahkah anda menganalisis besaran- Ya tidak
besaran fisika apa saja di dalam gerak
melingkar ?
05 Dapatkah anda memberikan contoh Ya tidak
peristiwa gerak melingkar beraturan ?

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 24


DAFTAR PUSTAKA

Serway, R.A. & Jewett, J.W. 2014. Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics,
9th Edition. Cengage Learning, Boston

Farchani,M., Rosyid., Firmansah, E., Ysrina, A. 2018. Kajian Konsep Fisika untuk Kelas X SMA
dan MA. Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Handayani, S., Damari, A. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X Buku Sekolah Elektronik.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA BONTANG Modul Fisika| 25

Anda mungkin juga menyukai