Anda di halaman 1dari 13

Vektor Posisi, Penyajian Vektor, dan Panjang

Vektor
By admin | April 27, 2018
0 Comments

Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh besaran yang termasuk
ke dalam besaran vektor adalah kecepatan, impuls, momentum, gaya, dan lain sebagainya.
Pembahasan dalam materi vektor memuat vektor posisi, penyajian vektor, dan panjang vektor.
Biasanya vektor simbol diberikan berupa ruas garis dengan anak panah pada salah satu ujungnya.

Sedangkan pengertian dasar vektor dapat diartikan sebagai segmen garis yang memiliki arah dan
mempunyai nilai/besaran. Karena merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah, penggunaan
tanda negatif pada nilai vektor akan berpengaruh. Misalnya, vektor yang dinyatakan dengan
nilai positif ke arah kanan. Kebalikan vektor tersebut, yaitu vektor dengan arah ke kiri akan
mempunyai nilai negatif.

Simak ulasan materi yang meliputi vektor posisi, penyajian vektor, dan panjang vektor pada
uraian yang lebih lengkap di bawah. Pembahasan pertama yang akan disampaikan adalah
penyajian vektor.

 
Penyajian Vektor
Vektor dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu bentuk komponen dan analitis. Vektor dalam
bentuk analitik disajikan dalam bentuk bilangan dengan huruf yang menyertainya. Biasanya,
huruf yang mengikuti adalah i, j, k, dan seterusnya. Contoh penyajian vektor secara analisis
adalah seperti berikut.

  

  

  

Sedangkan penyajian bentuk vektor dalam bentuk komponen ditulisakan dalam bentuk matriks
dalam satu kolom. Banyaknya baris menunjukkan dimensi vektor. Misalkan vektor yang
digambarkan pada dimensi dua (sumbu x dan sumbu y) akan memiliki bentuk matriks dengan
jumlah baris 2 dan jumlah kolom 1. Sedangkan untuk vektor pada dimensi 3 (sumbu x, sumbu y,
dan sumbu z) memiliki bentuk matriks dengan jumlah baris 3 dan jumlah kolom 1.

Dalam bentuk diagram, penyajian vektor dapat dilihat pada gambar di bawah.

Selain dua penyajian vektor, secara analitik dan kompnen, seperti yang telah disebutkan di atas.
Ada juga penyajian vektor bentuk geometris.
Penyajian vektor bentuk geometri ditunjukkan dalam bentuk gambar. Contoh penyajian vektor
bentuk geometri diberikan pada gambar di bawah.

Karakteristik penyajian vektor bentuk geometris:

1. Tanda positif (+): arah vektor ke kanan atau ke atas.


2. Tanda negatif : arah vektor ke kiri atau ke bawah.

Bagaimana untuk vektor di ruang dimensi 3 (tiga)? Ulasan materinya dapat dilihat pada halaman
Materi Vektor SMA.

Vektor Posisi
Vektor posisi (r) menyatakan posisi suatu objek yang dinyatakan kedalam nilai, biasanya berupa
bilangan terurut yang disertai huruf i, j, k, dan seterusnya. Vektor posisi juga dapat diartikan
sebagai penanda dari satu titik ke titik lain. Misalnya titik A berada pada koordinat (4,2) maka
vektor posisi A dapat dituliskan sebagai A = 4i + 2j.

Vektor posisi menyatakan posisi vektor yang diawali dari satu titik (titik pangkal) ke titik yang
lain (titik ujung) dan arahnya ditunjukkan melalui tanda anak panah pada titik ujungnya.
Biasanya, simbol untuk vektor posisi adalah huruf yang atasnya berupa tanda anak panah, seperti
terlihat pada gambar di bawah.

Vektor Posisi pada Dimensi Dua


Vektor Posisi pada Dimensi Tiga

Berikutnya adalah ulasan tentang cara menghitung panjang vektor.

Baca Juga: Proyeksi Skalar dan Proyeksi Vektor Orthogonal

Cara Menghitung Panjang Vektor


Panjang suatu vektor tergantung dari komponen penyusun vektor. Komponen yang dimaksud di
sini mewakili letak vektor berada. Rumus mencari panjang vektor di dimensi dua, tentu akan
berbeda dengan cara mencari vektor di dimensi tiga. Meskipun demikian, rumusnya tidak terlalu
berbeda sehingga mudah diingat. Berikut ini adalah rumus yang dapat digunakan untuk mencari
panjang vektor sampai dengan vektor yang berada di dimensi tiga.

Contoh Soal dan Pembahasan


Contoh Soal Perhitungan Vektor pada Ruang Dimensi Tiga
Perhatikan gambar balok berikut!
 
 
Balok ABCO-DEFG memiliki ukuran , , dan . Nilai cosinus sudut
antara dan adalah ….

  

  

  

  

  

Pembahasan:
Berdasarkan gambar dan keterangan pada soal dapat diperoleh informasi letak koordinat O(0, 0,
0), A (4, 0, 0), B(4, 6, 0), C(0, 6, 0), D(4, 0, 10), E(4, 6, 10), F(0, 6, 10), dan G(0, 0, 10).
Perhatikan letak sudut pada gambar di bawah.
 

 
Sebelumnya akan ditentukan , , dan panjang terlebih dahulu.

  

  
  

  

  

  

  

 
Selanjutnya, akan ditentukan nilai cosinus antara dan .

  

  

  

  

  

  

Jawaban: C

Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Serta


Sifat-sifatnya
By admin | November 18, 2017

0 Comments

Pembahasan materi vektor pada halaman ini terkait operasi penjumlahan dan pengurangan vektor
serta sifat-sifatnya. Vektor yang dinyatakan dalam susunan urutan bilangan real memiliki operasi
penjumlahan dan pengurangan yang sedikit berbeda dari operasi penjumlahan dan pengurangan
aljabar biasa. Namun, pada dasarnya operasi penjumlahan dan pengurangannya sama. Sifat-sifat
yang akan dibahas nantinya adalah sifat terkait proses penjumlahan dan pengurangan antar
vektor. Secara geometris, penjumlahan dua buah vektor dapat ditentukan dengan menggunakan
Aturan Segitiga dan Aturan Jajargenjang. Keduanya akan dibahas terpisah dalam penjabaran
materi di bawah.

 
 

Penjumlahan Vektor
Pembahasan materi penjumlahan dan pengurangan serta sifat-sifatnya yang pertama akan
diuraikan adalah cara penjumlahan dan pengurangan antar vektor. Pertama, sobat idschool akan
mempelajari aturan penjumlahan dan pengurangan yang terdiri atas aturan segitiga dan aturan
jajar genjang.

Penjumlahan Vektor dengan Aturan Segitiga

Seperti namanya, ketiga vektor dalam penjumlahan vektor dengan aturan segitiga membentuk
sebuah bentuk segitiga. Pada penjumlahan vektor dengan aturan segitiga melibatkan tiga vektor.
Vektor pertama adalah , vektor ke dua adalah , dan vektor ke tiga merupakan resultan kedua
vektor (penjumlahan kedua vektor dan ). Gambaran penjumlahan vektor dengan aturan
segitiga dapat dilihat pada gambar di bawah.

 
Penjumlahan vektor dengan Aturan Jajargenjang

Seperti halnya penjumlahan vektor dengan aturan segitiga, penjumlahan dua vektor dengan
aturan jajar genjang juga melibatkan tiga vektor, yaitu vektor pertama , vektor ke dua , dan
resultan dari kedua vektor . Jika pada penjumlahan vektor dengan aturan segitiga
membentuk bangun segitiga, maka tidak begitu dengan penjumlahan vektor dengan aturan
jajargenjang. Ketiga vektor pada penjumlahan vektor dengan aturan jajargenjang akan
membentuk bangun jajargenjang jika ujung-ujung ketiga vektor dihubungkan dengan garis
bantu. Gambaran bentuk penjumlahan vektor dengan aturan jajargenjang dapat dilihat pada
gambar di bawah.
 
Rumus Penjumlahan Dua Vektor
Misalkan diketahui dua buah vektor pada dimensi 2 dinyatakan dalam arah dan
. Maka arah vektor untuk penjumlahan dua vektor dinyatakan dengan rumus berikut.

  

Berikut ini rumus untuk menentukan panjang hasil penjumlahan dua vektor antara
dan .
 

 
Baca Juga: Materi Vektor Matematika SMA
 
 

Pengurangan Vektor
Seperti pada penjumlahan dua buah vektor, ada dua aturan dalam pengurangan dua vektor. Dua
aturan tersebut sama dengan aturan pada penjumlahan dua vektor yaitu aturan segitiga dan
jajargenjang. Penjelasan mengenai pengurangan vektor dapat dilihat dalam gambar di bawah.
 
Rumus Pengurangan Dua Vektor
Misalkan diketahui dua buah vektor pada dimensi 2 dinyatakan dalam arah dan
. Maka arah vektor untuk penjumlahan dua vektor dinyatakan dengan rumus berikut.

  

Berikut ini rumus untuk menentukan panjang hasil penjumlahan dua vektor antara
dan .
 

 
 
Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
Pada penjumlahan vektor memenuhi sifat komutatif dan asosiatif. Sedangkan pada pengurangan
dua buah vektor tidak berlaku dua sifat tersebut. Berikut ini adalah sifat penjumlahan dan
pengurangan vektor.

 
 

Contoh Soal dan Pembahasan


Contoh soal perhitungan vektor pada ruang dimensi dua
Diketahui 3 vektor yang dinyatan dengan persamaan seperti di bawah.

  

  

  

Jika vektor r dinyatakan dalam persamaan , maka nilai k + m adalah ….


A.   3
B.   2
C.   1
D.   -1
E.   -2

Pembahasan:

  

  

  

  

  

Berdasarkan persamaan di atas dapat diperoleh dua persamaan yaitu,

  

  

Selanjutnya, kita dapat menentukan nilai k dan m berdasarkan dua persamaan di atas.

 
Mencari nilai k:

 
Mencari nilai m:
Jadi, nilai k + m = 2 + = 1.

Jawaban: C

Anda mungkin juga menyukai