Anda di halaman 1dari 6

GONG LUANG

• Sejarah Gamelan Di Bali


Dalam perkembangan-perkembangan sejarah di mana sejak abad ke VIII sampai pada abad ke XVIII adanya
kontak antara Jawa dan Bali yang menyebabkan terbawanya banyak barang-barang kesenian, khususnya
gamelan, kendatipun berupa instrument yang terpisah. Bentuk gamelan yang di buat dari besi. Dan bergai jenis-
jenis Gong yang ada di Bali merupakan instrument kebudayaan Asia Tenggara yang tergolong kebudayaan
Melayu Kuna. (Bandem I Made, 1986)
Berarti gamelan yang ada di Bali sudah ada sejak jaman dulu, karena dengan bukti adanya prastasti Bebetin
yang berangka tahun 896 Masehi. Gamelan Bali dipengaruhi pula oleh kebudayaan dari Jawa, berarti gamelan
yang ada di Bali ini tidak murni dari Bali saja, namun sudah adannya instrument-instrumen gamelan dari Jawa,
gamelan di Bali dengan di Jawa hampir mirip karena dipengaruhi oleh faktor tersebut, hanya saja nada yang di
lantunkan berdeda-beda bila di cermati Gamelan di Bali lebih cepat di Bandingkan Gamelan yang ada di Jawa.

• Sejarah Gong Luang


Menurut I Nyoman Rembang gamelan Gong Luang diperkirakan berasal dari Majapahit, dibawa ke Bali oleh
sekelompok orang setelah kerajaan tersebut mengalami kejatuhan. Atau bisa jadi dibawa oleh sekelompok
orang tatkala kerajaan Majapahit sedang jaya. Dugaan ini dilandasi atas adanya kemiripan antara gamelan Jawa
yang ada sekarang dengan gamelan Gong Luang yang ada di Bali saat ini. Bedanya hanya terletak pada jumlah
instrument. Jumlah instrument gamelan Gong Luang di Bali lebih sedikit dibandingkan jumlah barungan
gamelan Jawa sekarang. Selain itu, instrument yang bernama trompong dan riyong yang semula di Jawa dijajar
empat - empat dalam satu tungguh, sekarang dijadikan 8 (delapan) dalam satu tungguhnya. Selanjutnya menurut
Rembang bahwa apabila dilihat relief - relief gamelan yang terpampang pada dinding - dinding Candi
Prambanan di Jawa Timur ternyata memiliki kemiripan dengan Gong Luang di Bali. Maka semakin kuatlah
dugaan bahwa Gong Luang berasal dari Majapahit. Bukti lain yang dapat diterangkan bahwa dalam hal tembang
atau lagu - lagu yang dipergunakan pada umumnya memakai iringan vokal berbahasa Jawa Kuno atau Jawa
Tengahan. Gong Luang diklasifikasikan sebagai gamelan golongan tua.

• Pengertian Gong Luang


Gong Luang terdiri dari 2 suku kata yaitu Gong dan Luang. Kata “Gong” mengacu pada nama salah satu
instrument gamelan tradisional Bali yang terbuat dari bahan perunggu bentuknya bulat seperti nakara, memiliki
moncol pada sentralnya dan moncol itulah yang biasanya dipukul. Ukuran gong ini paling besar di antara
barungannya (unitnya). Fungsinya dalam barungan adalah sebagai finalis lagu.
Menurut I Nyoman Raweg (Sudiana, 1982: 4) istilah “Luang” berarti kurang. Dalam hal ini dikatakan mengatan
bahwa apabila unit gamelan tersebut kurang lengkap maka dinamakanlah Gong Luang. Tetapi, lebih lanjut
Raweg mengatakan bahwa pendapat ini pun ternyata simpang siur. Pendapat lain menyatakan bahwa justru
barungan yang lengkaplah bernama Gong Luang sedangkan yang kurang bernama “Saron” yaitu terdiri atas
saron, gangsa jongkok besar dan gangsa jongkok kecil. Kelompok masyarakat lain mengatakan bahwa lengkap
atau tidak barungan itu tetap saja namanya Gong Luang.
Terlepas dari pengertian “Luang” yang terpisah - pisah serta terkesan simpang siur tersebut. Pengertian Gong
Luang yang dimaksud dalam deskripsi ini tidaklah dalam artinya yang simpang siur itu bahwa yang dimaksud
dengan Gong Luang secara umum adalah barungan gamelan yang terdiri dari 7 (tujuh) nada. 5 (lima) buah nada
sebagai nada pokok dan 2 buah nada sebagai nada pemero berlaraskan pelog miring. Bentuk gamelan Gong
Luang serupa dengan gamelan gong kebyar hanya saja Gong Luang terdiri dari 8 (delapan) atau 9 (sembilan)
instrument sedangkan Gong Kebyar terdiri dari 25 sampai 30 instrumen. Sebagaimanina diinformasikan di atas,
bahwa dalam Gong Luang terdapat 5 buah nada pokok dan 2 buah nada pemero. Meskipun demikian, pada
suatu saat semua nada tersebut berfungsi sebagai nada pokok tergantung pepatutan yang dipakai.

• Bentuk Gong Luang


Susunan nada yang terdapat dalam gamelan Gong Luang berjumlah 7 (nada) atau disebut saih pitu yaitu: ndang,
ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Sedangkan pembagian larasnya secara proposional dibagi atas 3
(tiga) yaitu laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan. Dari sini dapat ditafsirkan bahwa Gamelan Gong
Luang merupakan babon dari semua jenis karawitan yang ada sebelumnya atau yang mengenal laras pelog dan
selendro. Arti sederhananya bahwa gamelan Gong Luang dapat dimainkan dalam laras pelog dan selendro. Hal
ini dapat dibuktikan dari susunan nada - nadanya yang diturunkan sedemikian rupa sehingga dikenal pembagian
tugas nada - nada yang disebut pepatutan: Selisir, Tembung, Sunaren, Pengenter, Baro, Lebeng. Semuanya ini
dapat dikelompokkan ke dalam laras pelog. Sedangkan dalam laras selendro dapat diturunkan patutan: Sekar
Kemuning, Pudak Sategal dan Isep Menyan.

• Instrumen Gong Luang


Gong Luang diklasifikasikan sebagai gamelan golongan tua. Barungan gamelan Gong Luang tersebut pada
umumnya terdiri dari:
1. Instrumen Berbilah: Gangsa jongkok (2 buah pemade dan 2 buah kantil). Jublag 2 buah, Jegog 2 buah dan
Saron.
2. Instrumen Bermoncol: Trompong 1 tungguh, riyong 1 tungguh, Gong, Kempur, Kajar, Kendang 2 buah,
Cengceng dan Suling.

Jumlah instrument tersebut tidaklah mutlak. Hal itu sangat tergantung pada kondisi Daerah atau Desa dimana
Gong Luang itu berasal.

A. Jumlah instrument Gong Luang Desa Kerobokan dapat diinformasikan sebagai berikut:
• Riyong 2 buah
• Kendang 1 buah
• Kenyong Ageng 1 buah
• Saron 2 buah
• Kenyong Alit 1 buah
• Jublag 1 buah
• Penyahcah 1 buah
• Cengceng Ricik 1 pangkon
• Jegogan 2 buah
• Kempur 1 buah
• Gong 2 buah (lanang - wadon)
B. Jumlah instrument Gong Luang Desa Apuan - Singapadu dapat diinformasikan sebagai berikut:
• Kendang 1 buah
• Gangsa Ageng 1 buah
• Cengceng Kopyak 1 pasang
• Riyong 2 buah
• Gong 1 buah
• Cengceng Ricik 1 pangkon
• Gangsa Alit 1 buah
• Kajar 1 buah
• Jegogan 2 buah
• Kempur 1 buah
• Saron 2 buah
C. Jumlah instrument Gong Luang Desa Tangkas - Klungkung dapat diinformasikan sebagai berikut:
• Gong 1 buah
• Riyong Pemetit 1 buah
• Riyong pemero 1 buah
• Gambang 2 buah
• Gangsa Alit 2 buah
• Kendang Bedug 1 buah
• Riyong Penyelat 1 buah
• Riyong Mananga 1 buah
• Gangsa Ageng 1 buah

• Teknik Permainan Gong Luang

Teknik atau gegebug dalam gamelan Bali merupakan suatu hal yang pokok, Gegebug atau teknik permainan
bukan hanya sekedar keterampilan memukul dan menutup bilah gamelan, tetapi mempunyai konotasi yang lebih
dalam dari pada itu. Gegebug mempunyai kaitan erat dengan orkestrasi dan menurut prakempa (sebuah lontar
gamelan Bali) bahwa hampir setiap instrument memiliki teknik tersendiri dan mengandung aspek ‟physical
behavior‟ dari instrumen tersebut. Sifat fisik dari instrumen-instrumen yang terdapat dalam gamelan memberi
keindahan masing-masing pada penikmatnya.
Teknik memainkan gamelan Gong Luang sangat khas dan unik yang tidak didominasi oleh teknik kotekan-
kotekan. Teknik permainan Gong Luang juga merupakan sumber dari teknik permainan gamelan Bali lainnya.
Dalam gamelan Gong Kebyar, teknik tersebut ditransformasikan dengan istilah ‟leluwangan‟. Berikut ini
merupakan teknik permainan yang dipakai dalam gamelan Gong Luang :

A. Teknik permainan pada instrumen Terompong atau Reyon


1. Pukulan Ngempat/ngembyang, yang dimaksudkan adalah, memukul secara bersamaan dua buah nada yang
sama dalam satu oktafnya.
2. Pukulan Ngempyung, yang dimaksudkan adalah memukul secara bersamaan dua buah nada yang tidak sama
yaitu memukul dua buah nada dengan mengapit dua buah nada ditengah-tengah.
3. Pukulan Nyilih Asih adalah memukul beberapa nada satu persatu, baik dilakukan dengan satu atau dua
tangan secara berurutan maupun berjauhan.
4. Pukulan Norot Pelan adalah memukul dengan tangan kanan dan kiridengan sistem pemain memukul sambil
menutup atau nekes dimanapelaksanaannya bergantian.
5. Pukulan ubit-ubitan adalah teknik ermainan yang dihasilkan dari perpaduan sistem on-beat (polos) dan of-
beat (sangsih). Pukulan polos dan sangsih jika dipadukanakan menimbulkan perpaduan bunyi yang
dinamakan jalinan atau bisa disebut interlocking.

B. Teknik permainan pada instrumen Gangsa Jongkok Besar dan Kecil

Pukulan Neliti/ Nyelah adalah memukul kerangka gending atau lagu secara polos dalam arti tidak memakai
variasi.
C. Teknik permainan pada instrumen Saron bamboo

1. Pukulan Neliti/ Nyelah adalah memukul kerangka gending atau lagu secara polos dalam arti tidak memakai
variasi.
2. Pukulan Niltil adalah pukulan satu nada dengan tangan kanan atau kiri yang temponya semakin lama
semakin cepat. Pukulan ini biasanya digunakan pada saat mencari pengalihan gending atau lagu.
3. Teknik Nyangsihin atau ngantung. Pukulan ini bertujuan untuk membuat suara instrumen saron lebih
terdengar.

D. Teknik permainan pada instrumen Jublag atau Calung

Pukulan Neliti/ Nyelah adalah memukul kerangka gending atau lagu secara polos dalam arti tidak memakai
variasi, pada instrumen Jublag atau Calung pukulannya lebih jarang.

E. Teknik permainan pada instrumen Jegog

Pukulan Ngapus menggunakan tutupan sambil memukul sebelum memukul nada/bilah selanjutnya.

F. Teknik permainan pada instrumen kendang

Pukulan kendang di dalam gamelan Gong Luang, hanya dimainkan pada waktu akan mencari gong atau
habisnya satu putaran lagu dan dipukulnya menggunakan panggul.

G. Teknik permainan pada Ceng-Ceng Kopyak


Pukulannya disini, dimainkan dengan sistem cecandetan ceng-ceng kopyak pada umumnya.

H. Teknik permainan Ceng-Ceng Kecek


Pukulan Ngajet adalah memukul intrumen ceng-ceng dengan kedua tangan secara bergantian.

I. Teknik permainan Kajar


Pukulan Penatas Lampah adalah pola pukulan kajar yang menggunakan pola ritme yang sama atau ajeg dari
satu pukulan kepukulan yang lain dan mempunyai jarak dan waktu yang sama.

J. Teknik permainan pada instrumen Kempul


Nama pukulannya adalah Selah Tunggul,yang dimana pukulan kempul jatuh sebelum instrumen Gong
dibunyikan.

K. Teknik permainan pada instrumen Gong


Jatuhnya pukulan Gong, menandakan lagu itu sudah berakhir karena fungsi dari instrumen gong merupakan
sebagai finalis dan nama pukulannya adalah Pukulan Purwa Tangi.

Dapat disimpulkan teknik-teknik gegebug atau pukulan pada gamelan Gong Luang sebagian besar sama dengan
teknik-teknik permainan pada gamelan Gong Kebyar dan Gong G

• Gambar dan sumber


http://k-pengetahuan.blogspot.com/2016/10/gamelan-bali-gong-luang.html

Anda mungkin juga menyukai