Anda di halaman 1dari 4

Pelatihan-osn.

com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511 Telp. 021-2920 6201
Cabang : Kenjeran 256A, Surabaya. Telp. 031-3722 959
Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

JAWABAN SOAL QUIZ


PELATIHAN AKBAR TATAP MUKA OSN-P 2023
TINGKAT SMA (DEPOK, JAWA BARAT)

Bidang Studi : Kimia


Tanggal Tes : Sabtu, 13 Mei 2023
Materi Tes : 1. Teori Asam Basa
2. Kesetimbangan Asam Basa dan Kelarutan
3. Sifat Koligatif
Instruksi pengerjaan dan ketentuan penilaian: setiap jawaban benar memperoleh poin yang tertera
pada tiap bagian soal.

1. Teori Asam Basa @2 per jawaban benar


Dalam satu perioda, kekuatan asam biner H – X meningkat karena kenaikan kepolaran ikatan. Untuk
kumpulan senyawa – senyawa berikut: CH4, HF, NH3, H2O, senyawa yang paling asam adalah HF
sedangkan senyawa yang paling basa adalah CH4. Dalam satu golongan, kekuatan asam biner bertambah
dengan melemahnya ikatan akibat ukuran yang semakin besar. Untuk kumpulan senyawa – senyawa
berikut: HCl, HF, HI, HBr, urutan senyawa yang tepat berdasarkan naiknya keasaman adalah HF < HCl <
HBr < HI. Perhatikan gambar di bawah.

Gugus X adalah gugus halogen yang berperan sebagai gugus pendeaktivasi, atau dengan kata lain gugus
penarik elektron. Gugus tersebut memiliki kemampuan untuk menarik elektron menjauh dari atom C
sehingga kepolaran ikatan O – H meningkat dan akhirnya molekul menjadi lebih asam karena atom H
lebih mudah putus. Untuk senyawa – senyawa berikut: CH2ClCOOH, CHCl2COOH, CH3COOH, dan
CCl3COOH, urutan senyawa berdasarkan peningkatan harga konstanta kesetimbangan asam (Ka) adalah
CH3COOH < CH2ClCOOH < CHCl2COOH < CCl3COOH.

2. Kesetimbangan Asam Basa


Suatu peptida diasumsikan sebagai suatu asam triprotik (H3A) dengan nilai pKa1 = 2, pKa2 = 9, dan pKa3 =
11. Ketika 20 mL larutan peptida H3A dengan konsentrasi 0,055 M dititrasi dengan larutan KOH 0,08 M,
6
maka volume KOH yang diperlukan untuk mencapai tepat titik ekuivalen pertama adalah 13,75 mL.
Kemudian larutan peptida dan konjugasinya (yang sesuai) digunakkan untuk membuat buffer A dengan pH
4 4
= 2,6. Pasangan asam dan basa penyusun buffer A yang tepat berturut – turut adalah H3A dan H2A-
. Ke dalam satu liter larutan buffer A dengan konsentrasi total = 0,100 M ditambahkan 0,01 mol HCl.
Asumsi volume HCl yang ditambahkan dapat diabaikan terhadap volume buffer. pH larutan setelah
penambahan HCl tersebut adalah 2,366 7.

3. Kesetimbangan Kelarutan @5 per jawaban benar

PT. Pelatos Nasional Indonesia


Instagram, Twitter, Line dan Youtube : @pelatihan_osn
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511 Telp. 021-2920 6201
Cabang : Kenjeran 256A, Surabaya. Telp. 031-3722 959
Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

Kalsium sulfat adalah salah satu garam unik dibandingkan garam lainnya. Dalam larutan, hanya sebagian
kalsium sulfat yang terdisosiasi. Asumsi CaSO4 awal 1 mol.
CaSO4(aq) ⇌ Ca2+(aq) + SO42-(aq) 𝐾𝑑 = 5,2 × 10−3
Pada 298 K, 𝐾𝑠𝑝 𝐶𝑎𝑆𝑂4 = 2,6 × 10−5
Kelarutan CaSO4 dalam air adalah 𝟓, 𝟏 × 𝟏𝟎−𝟑 M dan persentase CaSO4 yang tidak terdisosiasi dalam
air adalah 99,49 %. 99.5%
Suatu sampel yang mengandung ion Ca2+ (0,15 M) dan Sr2+ (0,15 M) akan dipisahkan melalui pengendapan
selektif. Larutan Na2SO4 kemudian ditambahkan ke dalam larutan sampel. Diketahui 𝐾𝑠𝑝 𝑆𝑟𝑆𝑂4 =
3,2 × 10−7. Ion yang mengendap lebih dulu adalah (Sr2+ / Ca2+) . Konsentrasi Sr2+ ketika CaSO4 mulai
mengendap adalah 𝟏, 𝟖𝟒𝟔 × 𝟏𝟎−𝟑 M.

4. Sifat Koligatif
Sifat koligatif merupakan sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi atau jumlah zat terlarut
tetapi tidak dipengaruhi jenis zat terlarut. Penurunan titik beku adalah salah satu sifat koligatif yang banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari seperti pembuatan campuran pendingin yang memiliki titik
beku < 0oC dibuat dari es yang ditambahkan garam. Garam yang sering digunakkan adalah NaCl.

a. Untuk membuat 2,457 kg campuran pendingin dengan titik beku – 20,0oC, massa NaCl yang harus
6
ditambahkan adalah 587,87 g.
b. Jika campuran pendingin dibuat dengan menambahkan 0,12 g urea (CH4N2O) dengan ion berikut:

Ion Mol Ion Mol


Na+ 0,471 Cl- 0,623
Mg2+ 0,052 SO42- 0,028
Ca2+ 0,010 HCO3- 0,010
K+ 0,010 Br- 0,001
5o
dalam 1,0 L air (𝜌 = 0,9832 g/ml), maka titik beku campuran pendingin adalah −2,283 C.

b = titik tripel larutan


c = titik tripel pelarut

PT. Pelatos Nasional Indonesia


Instagram, Twitter, Line dan Youtube : @pelatihan_osn
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511 Telp. 021-2920 6201
Cabang : Kenjeran 256A, Surabaya. Telp. 031-3722 959
Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

c. Pada diagram di atas:


3 (i) d adalah titik beku air (𝑇𝑓 )

3 (ii) a adalah titik beku larutan (𝑇𝑓 ’)


3 (iii) a−d menunjukkan perubahan titik beku (∆𝑇𝑓 ).
d. Pada musim dingin, garam biasanya ditaburkan di jalanan yang tertutup salju untuk melelehkan es agar
kendaraan tidak mudah tergelincir. Kalsium klorida heksahidrat sering digunakkan untuk melelehkan
salju karena harganya yang murah dan efektif untuk melelehkan salju. Konsentrasi larutan jenuh kalsium
klorida pada air pada suhu 0oC adalah 60,93 g/ 100 mL. Jika densitas larutan 1,366 g/mL dan densitas
5
air pada 0oC 1,00 g/mL, titik beku larutan jenuh kalsium klorida adalah −40,48 oC.
Konsentrasi larutan jenuh kalsium klorida pada air pada suhu 0oC adalah 60,93 g/ 100 mL. Artinya, tiap
100 mL larutan, harus terdapat 60,93 g CaCl2.
Misal volume total larutan adalah 100 mL. Maka massa larutan:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = (100𝑚𝑙)(1,366𝑔/𝑚𝑙) = 136,6 𝑔
Massa larutan merupakan penjumlahan massa pelarut dan zat terlarut. Dengan demikian
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
136,6 𝑔 = 60,93 𝑔 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝟕𝟓, 𝟔𝟕 𝒈
60,93 1000
∆𝑇𝑓 = × × 1,86 × (1 + (3 − 1)1) = 40,48℃
111 75,67
𝑇𝑓 = 0℃ − 40,48℃ = −𝟒𝟎, 𝟒𝟖℃
e. Massa kalsium klorida heksahidrat (CaCl2 • 6H2O) yang ditambahkan ke dalam 100 mL air untuk
5
membuat larutan jenuh adalah 734,195 g.
Berdasarkan pemaparan pada bagian (d), maka kondisi jenuh tercapai ketika 60,93 g CaCl2 larut dalam
75,67 g air, atau dengan kata lain, rasio massa CaCl2 : air = 60,93 : 75,67.
Fraksi massa CaCl2 dalam CaCl2 • 6H2O =
111
X CaCl2 = = 0,5068
111 + 6(18)
Fraksi massa H2O dalam CaCl2 • 6H2O =
6(18)
X H2 O = = 0,4932
111 + 6(18)
Misalkan jumlah CaCl2 • 6H2O yang ditambahkan = a
jumlah CaCl2 yang bertambah = 0,5068a
jumlah H2O yang bertambah = 0,4932a

PT. Pelatos Nasional Indonesia


Instagram, Twitter, Line dan Youtube : @pelatihan_osn
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511 Telp. 021-2920 6201
Cabang : Kenjeran 256A, Surabaya. Telp. 031-3722 959
Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

Jumlah H2O mula – mula = 100 mL = 100 g


Mencari jumlah CaCl2 • 6H2O yang ditambahkan (a):
60,93 0,5068a
=
75,67 100 + 0,4932a
a = 𝟕𝟑𝟒, 𝟏𝟗𝟓 𝒈
f. Tabung A berisi larutan garam NaCl 0,8% (wt/wt) dan tabung B berisi larutan kalsium klorida 1,0%
(wt/wt) dengan volume sama. Kedua tabung diberi lapisan semipermeabel dan diletakkan pada wadah
terpisah berisi air. Jika densitas masing – masing larutan adalah 1,010 g/mL pada suhu 25, tekanan
5 5
osmosis A 6,84 x 105 Pa dan ketinggian larutan pada tabung B akan lebih rendah dibandingkan
ketinggian larutan pada tabung A.
(PA = 6,75 atm = 6,84 x 105 Pa, PB = 6,67 atm, PB < PA sehingga air akan mengalir dari B ke A. Dengan
demikian, ketinggian larutan pada tabung B akan lebih rendah dibandingkan tabung A, karena sebagian
air telah berpindah ke tabung A)

PT. Pelatos Nasional Indonesia


Instagram, Twitter, Line dan Youtube : @pelatihan_osn

Anda mungkin juga menyukai