Drama
Pada pelajaran Bahasa Indonesia, Reza dan
kawan-kawannya sedang mempelajari materi
tentang drama. Sebelum mereka berpraktik
untuk bermain drama di kelas dan supaya
mereka lebih paham dengan peran dan drama
yang akan diperankan nantinya, mereka
berkelompok diberi tugas untuk terlebih dahulu
membedah dan menganalisis sebuah teks
drama. Tugasnya adalah untuk menemukan
unsur-unsur pembangun dalam teks drama
yang dipilih.
Tujuan utama
analisis teks drama
Menemukan
unsur ekstrinsik
drama
Menemukan Menemukan
unsur intrinsik jenis drama
drama
Sinopsis Drama
Dikisahkan pada suatu desa hiduplah Cinderlela beserta emak tiri serta kedua saudari tirinya yaitu
Cindelulu dan Cindelola. Tidak sama dengan cerita Cinderela umumnya. Cinderela pada kisah ini salah
memakai sepatu dengan memakai sepatu ibu tirinya.
Dialog Drama
Pangeran: Boleh aku mengetahui namamu, cantik ?
Ujar pangeran pada sicantik Cinderela.
Jam 12 malam tiba bel berbunyi, Cinderela berlari meninggalkan pangeran dan tertinggallah sepatunya.
Cinderlela: Sepatuku ketinggalan, bagaimana ini ? ( Monolog Cinderlela, namun ia kembali berlari).
Pangeran mencari gadis pemilik sepatu dengan mendatangi setiap rumah. Dan tibalah mereka dirumah
emak tiri Cinderela
Pangeran: Silakan.
Tentu sepatu itu pas di kaki Emak, karena itu memang sepatunya. Pangeran terpaksa menepati janji
dengan menikahi Emak. Selang beberapa waktu emak dan kedua anak tirinya terusir dari istana karena
analisis teks drama
2 3
Memahami Jenis Memahami Unsur
Teks Drama Teks Drama
01 Pengertian, dan Jenis-jenis
Drama
Pengertian Drama
1. Tema
Tema adalah persoalan yang menjadi sumber inspirasi cerita.
Tema biasanya diambil dari permasalahan sehari-hari.
2. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama. Bagian-bagian
alur cerita adalah berikut.
a. Tahap pengenalan
Tahap ini menampilkan pengenalan tokoh, situasi, dan
latar.
b. Tahap konflik
Tahap ini memunculkan masalah yang menimbulkan
pertentangan antartokoh.
c. Tahap klimaks
Tahap ini menunjukkan masalah yang berada pada titik
puncak.
d. Tahap resolusi
Tahap ini memperlihatkan penyelesaian dari masalah yang
terjadi.
Unsur-unsur Intrinsik Drama
3. Pelaku
Pelaku adalah orang-orang yang berperan dalam suatu pementasan drama. Berdasarkan
perannya, tokoh dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (1) antagonis, dan (2) protagonis.
Antagonis adalah pelaku yang berhati jahat, yang selalu ingin menghalangi gerak langkah
tokoh protagonis. Protagonis adalah pelaku yang memiliki sifat baik. Protagonis biasanya
menjadi pelaku utama dalam drama.
4. Dialog
Dialog adalah segala ucapan dari tokoh sesuai dengan petunjuk dalam naskah drama.
Dialog bertujuan memperkenalkan watak tokoh, menerangkan isi naskah, dan menunjang
gerak pemain drama.
5. Latar
Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana dalam pementasan drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian, seperti di rumah, di sekolah, dan
di kantin.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian, seperti pagi hari, pada tanggal 17
Agustus, dan pada tahun 2017.
c. Latar suasana, yaitu penggambaran suasana yang melatarbelakangi adegan dalam
drama, seperti suasana gembira, sedih, dan seram.
Unsur-unsur Ekstrinsik Drama
Unsur ekstrinsik drama adalah unsur yang membangun drama dari luar. Artinya, unsur-
unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya cerita, tetapi keberadaan unsur ini sangat
mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Unsur ekstrinsik drama, yaitu
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam drama. Drama pasti memiliki nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai inilah yang juga membangun cerita drama tersebut. Nilai
tersebut dapat berupa nilai moral, agama, sosial, maupun budaya.
2. Latar belakang penulis. Dala menulis teks drama, penulis pasti memiliki cerita di
belakangnya, “mengapa dia menulis teks tersebut?”. Hal ini dapat disebabkan karena
pengalaman pribadi penulis, maupun hasil imajinasi dan penelitian penulis.
03 Analisis Teks Drama
Contoh Analisis Teks Drama
Atas Nama Cinta
Karya Agus R. Sarjono
Babak 1 Cinta-cintaan
(Lagu atau musik romantis, semacam La Vie en Rose, mengalun)
Lelaki : Lambaian bunga dan serbuk tawa
Manis sampainya cinta Adinda
Nyanyian Embun dan air mata
Asmara kakanda Dinda yang punya
Perempuan : Asmara kakanda di dalam pantun
Asmara Adinda di dalam jiwa
Hati kakanda Adinda tuntun
Adakah sama rasa getarnya
Lelaki : Tidak disangka Dinda pandai berpantun. Eh, ngomong-ngomong, pantun Dinda
tadi itu apa maksudnya?
Contoh Analisis Teks Drama
Perempuan : Ih, masak Abang enggak mengerti? Abang sendiri tadi main pantun. Terus
maksudnya apa?
Lelaki : Maksud Abang, sih, supaya mesra, begitu. Lagi pula kesannya, kan, jadi agak
berbudaya. Percintaan tinggilah. Orang pantun tadi Abang ambil dari pantun bikinan
penyair Alwy Farid Sumalna (sebut saja nama penyair sesukanya).
Perempuan : Ih, Abang, kalau enggak ngerti pantun, jangan main pantun, dong. Nanti
Dinda jawab pakai pantun, Abang kelimpungan seperti tadi. Salah-salah pengertian, kan,
bisa bahaya. Cinta kita, Bang, cinta kita bakal taruhannya.
Lelaki : Lo, Dinda jangan terlalu repot sama artinya, dong. Pokoknya, kalau Abang
main pantun, itu artinya mesra! Romantis gitu! Biar kelasnya rada lainan. Nanti kalau tidak
pakai pantun, disangka cinta kita murahan. Dinda tahu sendiri bukan, cinta Abang bukan
cinta murahan. Bukan cinta kodian. Nih ada pantun lagi dari Abang. Yang ini, sih, Abang
tahu maksudnya. Orang Abang pelajarin di sekolah, nih.
Kalau bukan karena tuan
Tak akan bintang meninggi hari
Kalau bukan karena puan
Tak akan Abang sampai kemari
Contoh Analisis Teks Drama
Perempuan : Bener begitu, Bang? Jangan-jangan Abang kemari bukan karena saya.
Tapi, karena janda di sebelah rumah?
Lelaki : Tentu tidak! Lagi pula yang di sebelah rumah Dinda itu, kan, bukan
janda, tapi duda.
Perempuan : Ih, Abang. Bukan yang itu! Yang di bawah pohon kelapa itu.
Lelaki : Oh, yang itu? Yang itu, kan, bibi Abang. Itu bukan janda. Suaminya
sedang kerja, di Saudi Arabia.
Perempuan : Oh, begitu. Hampir saja hati Dinda dibakar cemburu. Diharu-biru tak
menentu. Kalau begitu, nih, Dinda jawab pantun Abang:
Pulau pandan jauh di tengah
Di balik pulau si Angsa
Dua Hancur badan berkalang tanah
Cinta Adinda membara jua
Lelaki : Duh, bener-bener Adinda ini bikin gemes Abang punya jiwa. Dinda
memang benar-benar pandai pantun. Nih. Abang jawab: Pohon randu pohon
kedondong Rindu, dong!
Contoh Analisis Teks Drama
Van Dijk : Tadi kan bilang, bahwa isrimu cantik, bukan? Cantik sekali dan kau cinta sekali kepadanya?
Van Dijk : Kau juga mengatakan padaku bahwa kau lebih cinta kepadanya daripada nyawamu sendiri.
Masih ingat?
Pedagang : Ya…!
Van Dijk : Baik… baik, nyawamu akan kuselamatkan, asal istrimu kauserahkan padaku…. Bagaimana ….
setuju?
Van Dijk : Tadi kau bilang kalau istrimu tak bisa dibeli; kini kau berikan untuk membeli nyawamu.
Begitu mudah, begitu enteng!
(Bunga-bunga Bangsa, Emil Sanosa)
Watak tokoh Van Dijk berdasarkan kutipan teks drama tersebut adalah ….
a. Pemarah
b. Kikuk
c. Penakut
d. Plin-plan
e. Otoriter
1. Jawaban E
Pembahasan :
Pembahasan: dalam teks drama tersebut, watak tokoh Van Dijk tampak otoriter. Hal itu
terlihat dengan adegan Van Dijk mengintimidasi pedagang untuk menyerahkan istrinya. Hal
itu memperlihatkan orang yang sok berkuasa. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan E.
Bacalah teks drama berikut dengan saksama.
a. sabar
b. pendendam
c. bijaksana
d. pemarah
e. egois
Bacalah penggalan drama berikut.
Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia, dan kita hanya menjalaninya.
Ibu : Nah, pikiran begitu itulah yang tak kusukai. Kau sudah ditakdirkan Tuhan punya
suami buta. Tak adakah niatmu, tidak adakah usahamu untuk mengubah takdir itu?
Sebab takdir itu baru jatuh setelah manusia berusaha. Tina, kau bukan anakku jika
kau tidak berani melawan takdir yang pahit.
Tina : Aku sudah berusaha. Abas juga sudah berusaha, dan inilah hasilnya. Kami dapat
membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.
2. Konflik yang terjadi antara tokoh Tina dan ibu didasari oleh ....
a. pandangan mengenai takdir
b. usaha melawan takdir
c. nasib merupakan takdir
d. perbedaan takdir manusia
e. pasrah menjalani takdir
Perhatikan penggalan naskah drama berikut!
Feri : Pukul berapa kamu akan mengantar adikmu ke tempat les?
Rima : Pukul 3 sore. Jadi, aku nanti datang belajar bersama di rumahmu agak terlambat.
Feri : Tidak apa-apa. Ayo, kita makan dulu di kantin! Jam istirahat sudah hampir habis.
a. ruang kelas
b. restoran
c. halaman rumah
d. tempat les
e. balkon hotel
Bacalah penggalan drama berikut untuk menjawab pertanyaan no 4 dan 5.
• Adun : "Betul Tin. Aku masih punya orang tua dan adik-adik. Namun, aku pun ikut merasakan
kesedihanmu dan satu hal itu aku tidak setuju, jangan menganggap pamanmu sebagai orang
yang tidak adil.“
• Tini : "Ah ... bohong. Aku memang menumpang di rumah paman. Aku tak punya orang tua.
Aku merasa selalu disakiti karena pamanku membedakan perlakuan kepadaku dan kepada
anaknya. Kalau ada masalah antara aku dan Mila, anak pamanku itu, selalu dia yang
dimenangkan paman ..."
• Nita: "Tenanglah, Tin. Aku merasakan kesedihanmu. Aku tahu, kamu terlalu menuruti
perasaanmu. Belum tentu pamanmu seperti yang kamu duga karena kesedihanmu, engkau
membayangkan yang tidak-tidak."
• Andri : "Benar, Tin, kamu harus bersabar."
4. Ungkapan kekecewaan diungkapkan oleh tokoh ….
a. Adun
b. Tini
c. Nita
d. Andri
e. Adun dan Tini
5. Persoalan yang terdapat pada kutipan drama di atas adalah ….
Harsono : (Duduk di atas meja Citra) "Apa salahnya? Aku berkata yang sebenarnya. Bukankah anak
pungut kita yang satu dapur ini sudah naik pangkat sekarang? Jadi, pelayan.”
Pak Bondo : “Selamat siang Tuan Muda." (kepada Citra) "Nak, persiapan rumah makan itu sudah
hampir selesai."
8. Tokoh antagonis yang terdapat dalam kutipan dialog drama tersebut adalah ....
a. Citra
b. Sutopo
c. Pak Bondo
d. Harsono
e. Sutopo dan Harson
Bacalah penggalan drama berikut.
Pedagang dan Petualang tertawa. Datanglah Politikus dari dalam. Wajah dan kepalan tangannya
menandakan badai amarah.
Politikus : Opsir yang dulu mengantarkan aku kemari. Aku akan perintahkan ia untuk menutup
losmen ini.
Petualang : Tapi, Pak, bukankah losmen ini sudah ditutup untuk umum?
Politikus : Maksudku, losmen ini kuperintahkan untuk disita guna kepentingan perjuangan. Biar
dipakai asrama.
10. Apa yang dikemukakan politikus dalam dialog di atas?
a. program perjuangannya
b. kesalahan lawan politiknya
c. niatnya untuk membeli losmen
d. keberhasilannya menguasai losmen
e. niatnya untuk mengubah status losmen
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti ‘berbuat’, ‘bertindak’, ‘beraksi’, dan
sebagainya. Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dipentaskan berdasarkan naskah dengan
menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pendukung, serta disaksikan oleh penonton.
1) berupa cerita,
2) memiliki dialog, dan
3) bertujuan untuk dipentaskan.
Struktur Drama
Malam hari di sebuah pos keamanan wilayah. Banyak pengaduan masuk. Para
petugas sibuk sekali. Di antara mereka adalah sepasang suami-istri, mengaku telah
kehilangan anak. Para petugas mempersilakan duduk, tapi tidak segera ditanya.
Sang istri mengusap-usap matanya. Mereka agak lama menunggu karena para
petugas sedang bertengkar tentang sesuatu. Kemudian setelah kegawatan itu agak
reda salah seorang mulai bertanya-tanya, disusul kemudian oleh yang lain.
A. koda
B. epilog
C. prolog
D. dialog
E. monolog
Perhatikan kutipan dialog berikut!
PETUGAS : Apa, yang hilang ?
SUAMI : Anak saya, Pak.
PETUGAS : Anak ?
SUAMI : Ya.
PETUGAS : Sudah besar atau masih kecil ?
ISTRI : Ya kalau anak pasti masih kecil, Pak. Kecil sekali.
PETUGAS : Berapa tahun umurnya?
ISTRI : Enam bulan, Pak.
PETUGAS : Namanya siapa ?
ISTRI : Belum punya nama.
PETUGAS : Ciri-ciri?
ISTRI : Bagaimana saya tahu, belum jelas.
Tumanggung:
Raja diperlukan untuk persatuan. Bila masing-masing jalan sendiri, apa artinya
negeri ini? Tanpa persatuan tidak akan berarti.
Perpatih:
Persatuan kita terletak pada kata dan makna. Bukan pada pemegang kekuasaan
satu tangan. Persatuan yang dipaksakan tidak akan bertahan lama.
Tumanggung:
Kenapa kau takut mengangkat seorang raja? Tidak pernah kayu di rimba sama
besarnya.
Perpatih:
Buat apa lagi raja kalau setiap negeri dapat diatur oleh penghulu masing-masing?
3. Tema yang diangkat dalam kutipan drama tersebut adalah ….
Anton : Tidak. Aku tidak butuh perlindunganmu. Aku mesti digantung. Bukan kau!
Kardi : Sudah! Aku tahu, kau berlagak sebagai pahlawan agar orang-orang menaruh perhatian
kepadamu, sehingga dengan demikian kau …
Kardi :Anton, Sabaaar. Kau mau bunuh diri apa bagaimana? Masak, sedang gawat malah
bertengkar sendiri.
Anton : (membisu)
Rini : (membisu)
Trisno : Tetapi kau menolak pernyataan setia kawanku dengan kau. Sudahlah. Mungkin ... kita
memang tidak harus dalam satu ide. (keluar)
A. kasar
B. pemarah
C. pengecut
D. terburu-buru
E. keras kepala
Carilah sebuah teks drama, bisa dari
internet atau dalam buku kumpulan
naskah drama. Lakukan analisis,
temukan unsur intrinsik dan
ekstrinsik dalam teks drama yang
kamu pilih! Sertakan penjelasannya!
(Terdengar jam berdentang 12 kali)
Ratih : Tengah malam, Bu. Kapal terakhir sudah meninggalkan pelabuhan setelah menurunkan para romusha.
Artinya kapal itu sudah tiga jam beristirahat sebelum berlayar kembali. Mana ayah kita? Kalau dia terkubur di
pelabuhan, apakah ada koran yang membuat berita tentang kematiannya? Atau mati di tengah laut dan jasadnya
diumpankan kepada ikan hiu?
Ibu : Jepang adalah Jepang, Ratih. Saudara Tua dapat bertindak sewenang-wenang terhadap saudara mudanya yang
terlantar. Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang ibu terima enam bulan yang lalu memberi
keyakinan bahwa ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang bercerita tentang perlakuan Jepang
terhadap romusha. Dan ayahmu pasti diperlakukan sama seperti kepada mereka. Nasib orang bodoh selalu tidak
menguntungkan.
Ratih : Malam telah mulai berlalu. Selamat pagi, dunia! Kalau ayah kami tidak kembali….. terkutuklah penjajah itu!
Sebutkan dan jelaskan konflik yang terjadi dan dialami pada kutipan drama diatas!