Anda di halaman 1dari 54

SMA

Drama
Pada pelajaran Bahasa Indonesia, Reza dan
kawan-kawannya sedang mempelajari materi
tentang drama. Sebelum mereka berpraktik
untuk bermain drama di kelas dan supaya
mereka lebih paham dengan peran dan drama
yang akan diperankan nantinya, mereka
berkelompok diberi tugas untuk terlebih dahulu
membedah dan menganalisis sebuah teks
drama. Tugasnya adalah untuk menemukan
unsur-unsur pembangun dalam teks drama
yang dipilih.
Tujuan utama
analisis teks drama

Menemukan
unsur ekstrinsik
drama

Menemukan Menemukan
unsur intrinsik jenis drama
drama
Sinopsis Drama
Dikisahkan pada suatu desa hiduplah Cinderlela beserta emak tiri serta kedua saudari tirinya yaitu
Cindelulu dan Cindelola. Tidak sama dengan cerita Cinderela umumnya. Cinderela pada kisah ini salah
memakai sepatu dengan memakai sepatu ibu tirinya.

Dialog Drama
Pangeran: Boleh aku mengetahui namamu, cantik ?
Ujar pangeran pada sicantik Cinderela.
Jam 12 malam tiba bel berbunyi, Cinderela berlari meninggalkan pangeran dan tertinggallah sepatunya.

Cinderlela: Sepatuku ketinggalan, bagaimana ini ? ( Monolog Cinderlela, namun ia kembali berlari).
Pangeran mencari gadis pemilik sepatu dengan mendatangi setiap rumah. Dan tibalah mereka dirumah
emak tiri Cinderela

Ajudan: Siapapun pemilik sepatu ini akan menikah dengan pangeran.

Emak: Aku seperti mengenal sepatu ini.


Cinderlulu dan Cinderlola saudari tiri Cinderela saling dorong-dorongan untuk bergantian mencoba
sepatunya. Sedangkan Cinderlela harus rela dikurung di gudang. Ternyata sepatu itu kekecilan pada
Cinderlulu dan kebesaran pada kaki Cinderlela.
Bersama kekuatan bulan dan bantuan Jin Cinderela keluar dari gudang itu.

Cinderlela: Aku mau mencoba sepatu itu.


Sepatu itupun kebesaran pada kaki Cinderela.

Emak: Apa saya juga boleh mencoba?

Pangeran: Silakan.
Tentu sepatu itu pas di kaki Emak, karena itu memang sepatunya. Pangeran terpaksa menepati janji
dengan menikahi Emak. Selang beberapa waktu emak dan kedua anak tirinya terusir dari istana karena
analisis teks drama

Teks drama tersebut berjenis komedi/parodi karena di


dalamnya terdapat percakapan yang lucu dan pengubahan
cerita dari cerita yang semestinya.
 
Kemudian, tema yang diangkat dalam drama tersebut
adalah sosial. Kita bisa mengetahuinya dari dan dialog yang
disampaikan oleh para pelaku.

Bagaimana dengan alurnya? Naskah tersebut memiliki alur


lengkap meski hanya naskah pendek. 1.Tahap
pengenalan , menampilkan pengenalan tokoh, situasi, dan
latar. 2. Tahap konflik , memunculkan masalah yang
menimbulkan pertentangan antartokoh. 3. Tahap klimaks ,
menunjukkan masalah yang berada pada titik puncak. 4.
Tahap resolusi , memperlihatkan penyelesaian dari
masalah yang terjadi.
analisis teks drama

Berdasarkan watak-nya, kita mengetahui dari dialog


naskah bahwa ibu dan dua saudara cinderela berwatak
antagonis licik dan picik. Watak cinderela digambarkan
protagonis pasrah dan penyabar. Watak pangeran adalah
protagonis, tepat pada janji.
 
Sementara itu, latar yang terlihat di teks drama tersebut
adalah tempat dan suasana. Latar tempat drama tersebut
adalah kerajaan tempat pangeran dan rumah keluarga
cinderela. Latar suasana pada naskah yaitu malam hari
dan siang hari, ini dapat dilihat dari bagian-bagian dialog
Bagaimana cara Reza dan kelompoknya membedah dan
menganalisis teks drama?
Ada berapa banyak jenis drama?
Ada apa saja unsur pembangun dalam drama?

Mari kita cari tahu bersama-sama..


Bersama-sama dengan Reza dan
kelompoknya yang belajar membedah dan
menganalisis teks drama, kita juga dapat
memahami tentang …

Pengertian Teks Drama


Unsur Instrinsik Drama

Jenis Teks Drama Analisis Teks Drama


Unsur Ekstrinsik Drama
1 4
Mengenal Menganalisis
Teks Drama Teks Drama

2 3
Memahami Jenis Memahami Unsur
Teks Drama Teks Drama
01 Pengertian, dan Jenis-jenis
Drama
Pengertian Drama

Secara pengertian, drama adalah karya sastra


berbentuk dialog yang dipentaskan. Seperti jenis
karya sastra lainnya, drama juga mempunyai unsur –
unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun drama dari dalam, sedangkan ekstrinsik
adalah unsur yang membangun drama dari luar.
Jenis-jenis Drama

Berdasarkan jenisnya, drama dibagi menjadi empat bentuk,


yaitu

1. Tragedi adalah sebuah drama yang kisahnya berakhir


dengan kedukaan atau dukacita (sad ending).

2. Komedi adalah sebuah drama yang ujung kisahnya


berakhir dengan sukacita.

3. Melodrama adalah sebuah pementasan drama musik


tanpa disertai dialog.

4. Satire adalah sebuah pementasan yang isinya berupa


kritik.
02 Unsur-unsur Dalam Drama
Unsur-unsur Intrinsik Drama

1. Tema
Tema adalah persoalan yang menjadi sumber inspirasi cerita.
Tema biasanya diambil dari permasalahan sehari-hari.
 
2. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama. Bagian-bagian
alur cerita adalah berikut.
a. Tahap pengenalan
Tahap ini menampilkan pengenalan tokoh, situasi, dan
latar.
b. Tahap konflik
Tahap ini memunculkan masalah yang menimbulkan
pertentangan antartokoh.
c. Tahap klimaks
Tahap ini menunjukkan masalah yang berada pada titik
puncak.
d. Tahap resolusi
Tahap ini memperlihatkan penyelesaian dari masalah yang
terjadi.
Unsur-unsur Intrinsik Drama

3. Pelaku
Pelaku adalah orang-orang yang berperan dalam suatu pementasan drama. Berdasarkan
perannya, tokoh dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (1) antagonis, dan (2) protagonis.
Antagonis adalah pelaku yang berhati jahat, yang selalu ingin menghalangi gerak langkah
tokoh protagonis. Protagonis adalah pelaku yang memiliki sifat baik. Protagonis biasanya
menjadi pelaku utama dalam drama.

4. Dialog
Dialog adalah segala ucapan dari tokoh sesuai dengan petunjuk dalam naskah drama.
Dialog bertujuan memperkenalkan watak tokoh, menerangkan isi naskah, dan menunjang
gerak pemain drama.

5. Latar
Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana dalam pementasan drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian, seperti di rumah, di sekolah, dan
di kantin.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian, seperti pagi hari, pada tanggal 17
Agustus, dan pada tahun 2017.
c. Latar suasana, yaitu penggambaran suasana yang melatarbelakangi adegan dalam
drama, seperti suasana gembira, sedih, dan seram.
Unsur-unsur Ekstrinsik Drama

Unsur ekstrinsik drama adalah unsur yang membangun drama dari luar. Artinya, unsur-
unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya cerita, tetapi keberadaan unsur ini sangat
mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Unsur ekstrinsik drama, yaitu

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam drama. Drama pasti memiliki nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai inilah yang juga membangun cerita drama tersebut. Nilai
tersebut dapat berupa nilai moral, agama, sosial, maupun budaya.

2. Latar belakang penulis. Dala menulis teks drama, penulis pasti memiliki cerita di
belakangnya, “mengapa dia menulis teks tersebut?”. Hal ini dapat disebabkan karena
pengalaman pribadi penulis, maupun hasil imajinasi dan penelitian penulis.
03 Analisis Teks Drama
Contoh Analisis Teks Drama
Atas Nama Cinta
Karya Agus R. Sarjono
 
Babak 1 Cinta-cintaan
(Lagu atau musik romantis, semacam La Vie en Rose, mengalun)
 
Lelaki : Lambaian bunga dan serbuk tawa
Manis sampainya cinta Adinda
Nyanyian Embun dan air mata
Asmara kakanda Dinda yang punya
 
Perempuan : Asmara kakanda di dalam pantun
Asmara Adinda di dalam jiwa
Hati kakanda Adinda tuntun
Adakah sama rasa getarnya
 
Lelaki : Tidak disangka Dinda pandai berpantun. Eh, ngomong-ngomong, pantun Dinda
tadi itu apa maksudnya?
Contoh Analisis Teks Drama

Perempuan : Ih, masak Abang enggak mengerti? Abang sendiri tadi main pantun. Terus
maksudnya apa?
 
Lelaki : Maksud Abang, sih, supaya mesra, begitu. Lagi pula kesannya, kan, jadi agak
berbudaya. Percintaan tinggilah. Orang pantun tadi Abang ambil dari pantun bikinan
penyair Alwy Farid Sumalna (sebut saja nama penyair sesukanya).
 
Perempuan : Ih, Abang, kalau enggak ngerti pantun, jangan main pantun, dong. Nanti
Dinda jawab pakai pantun, Abang kelimpungan seperti tadi. Salah-salah pengertian, kan,
bisa bahaya. Cinta kita, Bang, cinta kita bakal taruhannya.
 
Lelaki : Lo, Dinda jangan terlalu repot sama artinya, dong. Pokoknya, kalau Abang
main pantun, itu artinya mesra! Romantis gitu! Biar kelasnya rada lainan. Nanti kalau tidak
pakai pantun, disangka cinta kita murahan. Dinda tahu sendiri bukan, cinta Abang bukan
cinta murahan. Bukan cinta kodian. Nih ada pantun lagi dari Abang. Yang ini, sih, Abang
tahu maksudnya. Orang Abang pelajarin di sekolah, nih.
 
Kalau bukan karena tuan
Tak akan bintang meninggi hari
Kalau bukan karena puan
Tak akan Abang sampai kemari
Contoh Analisis Teks Drama
 Perempuan : Bener begitu, Bang? Jangan-jangan Abang kemari bukan karena saya.
Tapi, karena janda di sebelah rumah?
 
Lelaki : Tentu tidak! Lagi pula yang di sebelah rumah Dinda itu, kan, bukan
janda, tapi duda.
 
Perempuan : Ih, Abang. Bukan yang itu! Yang di bawah pohon kelapa itu.
 
Lelaki : Oh, yang itu? Yang itu, kan, bibi Abang. Itu bukan janda. Suaminya
sedang kerja, di Saudi Arabia.
 
Perempuan : Oh, begitu. Hampir saja hati Dinda dibakar cemburu. Diharu-biru tak
menentu. Kalau begitu, nih, Dinda jawab pantun Abang:
 
Pulau pandan jauh di tengah
Di balik pulau si Angsa
Dua Hancur badan berkalang tanah
Cinta Adinda membara jua
 
Lelaki : Duh, bener-bener Adinda ini bikin gemes Abang punya jiwa. Dinda
memang benar-benar pandai pantun. Nih. Abang jawab: Pohon randu pohon
kedondong Rindu, dong!
Contoh Analisis Teks Drama

Setelah membacanya, teks drama tersebut termasuk jenis apa?


Ya betul. Teks drama tersebut berjenis komedi karena di
dalamnya terdapat percakapan yang lucu. Misalnya, saat
Perempuan menduga bahwa Lelaki datang mendekatinya hanya
untuk menemui wanita lain, Lelaki membantahnya. “Tentu tidak!
Lagi pula yang di sebelah rumah Dinda itu, kan, bukan janda, tapi
duda.”
 
Kemudian, tema yang diangkat dalam drama tersebut adalah
percintaan. Kita bisa mengetahuinya dari judul dan dialog yang
disampaikan oleh para pelaku.
 
Bagaimana dengan alurnya? Kutipan drama tersebut adalah
tahap pengenalan. Pada tahap itu, kita dikenalkan oleh dua
tokoh, yaitu Lelaki dan Perempuan, yang terlihat asyik berbalas
pantun. Pada tahap itu, kita belum melihat munculnya masalah,
tetapi sudah mengetahui sifat dari pelakunya.
 
Contoh Analisis Teks Drama

Berdasarkan wataknya, kita mengetahui bahwa Lelaki


mempunyai watak yang pandai merayu. Sejak awal babak, dia
sudah memperlihatkan keterampilannya dalam merayu dengan
menyampaikan pantun percintaan. Sementara itu, Perempuan
memiliki watak yang mudah cemburu. Hal itu ditunjukkan
dengan kalimat “Oh, begitu. Hampir saja hati Dinda dibakar
cemburu.”
 
Sementara itu, latar yang terlihat di teks drama tersebut adalah
tempat dan suasana. Latar tempat drama tersebut adalah
rumah Perempuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat yang
diucapkan Perempuan: “Bener begitu, Bang? Jangan-jangan
Abang kemari bukan karena saya. Tapi, karena janda di sebelah
rumah?” Kemudian, latar suasana yang ditunjukkan adalah
kegembiraan. Hal itu diperlihatkan dengan dialog yang penuh
lelucon antar pelaku.
Bacalah kutipan teks drama berikut!

Van Dijk : Tadi kan bilang, bahwa isrimu cantik, bukan? Cantik sekali dan kau cinta sekali kepadanya?

Pedagang : (tergagap) ya.

Van Dijk : Kau juga mengatakan padaku bahwa kau lebih cinta kepadanya daripada nyawamu sendiri.
Masih ingat?

Pedagang : Ya…!

Van Dijk : Baik… baik, nyawamu akan kuselamatkan, asal istrimu kauserahkan padaku…. Bagaimana ….
setuju?

Pedagang : Setuju major, setuju.

Van Dijk : Tadi kau bilang kalau istrimu tak bisa dibeli; kini kau berikan untuk membeli nyawamu.
Begitu mudah, begitu enteng!
(Bunga-bunga Bangsa, Emil Sanosa)
Watak tokoh Van Dijk berdasarkan kutipan teks drama tersebut adalah ….
a. Pemarah
b. Kikuk
c. Penakut
d. Plin-plan
e. Otoriter
1. Jawaban E

Pembahasan :

Pembahasan: dalam teks drama tersebut, watak tokoh Van Dijk tampak otoriter. Hal itu
terlihat dengan adegan Van Dijk mengintimidasi pedagang untuk menyerahkan istrinya. Hal
itu memperlihatkan orang yang sok berkuasa. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan E.
Bacalah teks drama berikut dengan saksama.

Inu : Tenang, Jati. Tidak apa-apa!


Jati : Enak saja! Senang, ya, dapat membuat orang menangis?
Inu : Hei, bukan aku penyebabnya, Jati!
Jati : Mengapa kamu menjadi sewot begitu? Seharusnya kau minta maaf.
Inu : Karena kamu telah menuduhku yang bukan-bukan!

1. Karakter tokoh Inu dalam percakapan di atas adalah ....

a. sabar
b. pendendam
c. bijaksana
d. pemarah
e. egois
Bacalah penggalan drama berikut.

Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia, dan kita hanya menjalaninya.
Ibu : Nah, pikiran begitu itulah yang tak kusukai. Kau sudah ditakdirkan Tuhan punya
suami buta. Tak adakah niatmu, tidak adakah usahamu untuk mengubah takdir itu?
Sebab takdir itu baru jatuh setelah manusia berusaha. Tina, kau bukan anakku jika
kau tidak berani melawan takdir yang pahit.
Tina : Aku sudah berusaha. Abas juga sudah berusaha, dan inilah hasilnya. Kami dapat
membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.
 
2. Konflik yang terjadi antara tokoh Tina dan ibu didasari oleh ....
a. pandangan mengenai takdir
b. usaha melawan takdir
c. nasib merupakan takdir
d. perbedaan takdir manusia
e. pasrah menjalani takdir
Perhatikan penggalan naskah drama berikut!
Feri : Pukul berapa kamu akan mengantar adikmu ke tempat les?
Rima : Pukul 3 sore. Jadi, aku nanti datang belajar bersama di rumahmu agak terlambat.
Feri : Tidak apa-apa. Ayo, kita makan dulu di kantin! Jam istirahat sudah hampir habis.

3. Latar tempat lakon di atas adalah ....

a. ruang kelas
b. restoran
c. halaman rumah
d. tempat les
e. balkon hotel
Bacalah penggalan drama berikut untuk menjawab pertanyaan no 4 dan 5.
• Adun : "Betul Tin. Aku masih punya orang tua dan adik-adik. Namun, aku pun ikut merasakan
kesedihanmu dan satu hal itu aku tidak setuju, jangan menganggap pamanmu sebagai orang
yang tidak adil.“
• Tini : "Ah ... bohong. Aku memang menumpang di rumah paman. Aku tak punya orang tua.
Aku merasa selalu disakiti karena pamanku membedakan perlakuan kepadaku dan kepada
anaknya. Kalau ada masalah antara aku dan Mila, anak pamanku itu, selalu dia yang
dimenangkan paman ..."
• Nita: "Tenanglah, Tin. Aku merasakan kesedihanmu. Aku tahu, kamu terlalu menuruti
perasaanmu. Belum tentu pamanmu seperti yang kamu duga karena kesedihanmu, engkau
membayangkan yang tidak-tidak."
• Andri : "Benar, Tin, kamu harus bersabar."
4. Ungkapan kekecewaan diungkapkan oleh tokoh ….
a. Adun
b. Tini
c. Nita
d. Andri
e. Adun dan Tini
5. Persoalan yang terdapat pada kutipan drama di atas adalah ….

a. Perselisihan antarteman yang bersumber dari kesalahpahaman


b. Perbuatan anarki yang melibatkan siswa di sebuah sekolah
c. Perlakuan Paman Tini yang dianggap tidak adil
d. Kecerobohan seorang teman yang menyebabkan kematian
e. Kekerasan yang biasa terjadi di sekolah kedinasan
Bacalah penggalan drama berikut.
Tumanggung : Raja diperlukan untuk persatuan. Bila masing-masing jalan sendiri, apa
artinya negeri ini? Tanpa persatuan tidak akan berarti.
Perpatih : Persatuan kita terletak pada kata dan makna. Bukan pada pemegang
kekuasaan satu tangan. Persatuan yang dipaksakan tidak akan bertahan
lama.
Tumanggung : Kenapa kau takut mengangkat seorang raja? Tidak pernah kayu di
rimba sama besarnya.
Perpatih : Buat apa lagi raja kalau setiap negeri dapat diatur oleh penghulu masing-
masing?
6. Hal utama yang dikemukakan dalam penggalan drama tersebut adalah ….
a. masalah raja yang takut oleh rakyatnya
b. kesewenang-wenangan raja terhadap rakyatnya
c. pemilihan pemimpin dalam situasi politik kerajaan
d. seluruh pemerintahan hendaknya dipimpin oleh penghulu
e. seorang pemimpin sebaiknya dari kalangan rakyat biasa
Bacalah penggalan drama berikut.
Adegan Ponirah dan Marni dengan menggendong bakul dan mengenakan topi caping.
Marni : Pon... Ponirah!
Ponirah : Ada apa?
Marni : Aku melihat sepintas bayangan orang di sana!
Ponirah : Tenang saja!
Marni : Tenang... tenang? Tenang bagaimana? Kalau musuh?
Ponirah : Musuh? Marni, kita ini berjualan buah dan tidak punya musuh. Kita harus yakin, yang berani
bergerak pada malam hari hanya TNI. Ayo jalan!
Marni : Tapi bulu kudukku berdiri.
Ponirah : Maka jangan di sini, ayo terus jalan! Keduanya berjalan dengan sesekali menoleh ke belakang.
Topi caping di tangan kiri. Tangan kanan di balik seakan memegang senjata.
7. Situasi yang dilukiskan dalam penggalan drama tersebut adalah ....
a. mencekam
b. menggugah
c. menggembirakan
d. menjengkelkan
e. menggelisahkan
Perhatikanlah kutipan dialog drama berikut.

Citra : (Bangga) Sungguh pintar Mas…

(Masuk Harsono, seorang pemuda perlente)

Harsono : (Duduk di atas meja Citra) "Apa salahnya? Aku berkata yang sebenarnya. Bukankah anak
pungut kita yang satu dapur ini sudah naik pangkat sekarang? Jadi, pelayan.”

Sutopo : “Harsono! Jangan bicara begitu!"

Pak Bondo : “Selamat siang Tuan Muda." (kepada Citra) "Nak, persiapan rumah makan itu sudah
hampir selesai."
8. Tokoh antagonis yang terdapat dalam kutipan dialog drama tersebut adalah ....
a. Citra
b. Sutopo
c. Pak Bondo
d. Harsono
e. Sutopo dan Harson
Bacalah penggalan drama berikut.

Kardi : Begini, Ton, maksudku agar kau ....


Anton : Tidak. Aku tidak butuh perlindunganmu. Aku mesti digantung. Bukan kau!
Kardi : Sudah! Aku tahu, kau berlagak sebagai pahlawan agar orang-orang menaruh perhatian
kepadamu, sehingga dengan demikian kau ...
Rini : Anton! Ini apa? Ini apa?
Kardi : Anton, Sabaaar. Kau mau bunuh diri apa bagaimana? Masak, sedang gawat malah
bertengkar sendiri.
Anton : (membisu)
Trisno : Dimarahi atau dikeluarkan.
Rini : (membisu)
Trisno : Tetapi kau menolak pernyataan setia kawanku dengan kau. Sudahlah. Mungkin ... kita
memang tidak harus dalam satu ide. (keluar)

Kumpulan Drama Remaja, 1991


9. Tahap alur dalam kutipan drama tersebut berada dalam situasi ....
a. pengenalan
b. blocking
c. resolusi
d. konflik
e. babak
Perhatikan penggalan drama Domba-Domba Revolusi karya B. Sularto berikut!

Pedagang dan Petualang tertawa. Datanglah Politikus dari dalam. Wajah dan kepalan tangannya
menandakan badai amarah.

Politikus : Mana opsir itu?.

Pedagang : Siapa, Pak?

Politikus : Opsir yang dulu mengantarkan aku kemari. Aku akan perintahkan ia untuk menutup
losmen ini.

Petualang : Tapi, Pak, bukankah losmen ini sudah ditutup untuk umum?

Politikus : Maksudku, losmen ini kuperintahkan untuk disita guna kepentingan perjuangan. Biar
dipakai asrama.
10. Apa yang dikemukakan politikus dalam dialog di atas?
a. program perjuangannya
b. kesalahan lawan politiknya
c. niatnya untuk membeli losmen
d. keberhasilannya menguasai losmen
e. niatnya untuk mengubah status losmen
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti ‘berbuat’, ‘bertindak’, ‘beraksi’, dan
sebagainya. Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dipentaskan berdasarkan naskah dengan
menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pendukung, serta disaksikan oleh penonton.

Drama memiliki tiga ciri utama, yaitu

1) berupa cerita,
2) memiliki dialog, dan
3) bertujuan untuk dipentaskan.
Struktur Drama

Struktur drama terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

1. Prolog, yaitu bagian yang berupa kata-kata awal, pembuka, pengantar,


ataupun latar belakang drama.
2. Dialog, yaitu percakapan antartokoh yang dapat menggambarkan kehidupan,
watak, dan konflik yang dialami manusia beserta cara penyelesaiannya.
3. Epilog, yaitu bagian yang berisi kata-kata penutup yang berupa simpulan
maupun amanat tentang keseluruhan isi dialog.
Jenis Drama

Berdasarkan bentuk sastra cakapannya • Drama puisi dan drama prosa

Berdasarkan sajian isinya • Tragedi, komedi, dan tragikomedi

Berdasarkan kuantitas cakapannya • Pantomim, minikata, dan dialog-monolog

Berdasarkan pengaruh seni lainnya • Opera, sendratari, tablo

• Drama absurd, baca, borjuis, domestik, duka,


Berdasarkan bentuk drama lainnya
liturgis, satu babak, dan drama rakyat
Perhatikan kutipan drama berikut!

Malam hari di sebuah pos keamanan wilayah. Banyak pengaduan masuk. Para
petugas sibuk sekali. Di antara mereka adalah sepasang suami-istri, mengaku telah
kehilangan anak. Para petugas mempersilakan duduk, tapi tidak segera ditanya.
Sang istri mengusap-usap matanya. Mereka agak lama menunggu karena para
petugas sedang bertengkar tentang sesuatu. Kemudian setelah kegawatan itu agak
reda salah seorang mulai bertanya-tanya, disusul kemudian oleh yang lain.

(Dikutip dari naskah A U T karya Putu Wijaya)

1. Kutipan tersebut termasuk ke dalam struktur drama bagian ….

A. koda
B. epilog
C. prolog
D. dialog
E. monolog
Perhatikan kutipan dialog berikut!
PETUGAS : Apa, yang hilang ?
SUAMI : Anak saya, Pak.
PETUGAS : Anak ?
SUAMI : Ya.
PETUGAS : Sudah besar atau masih kecil ?
ISTRI : Ya kalau anak pasti masih kecil, Pak. Kecil sekali.
PETUGAS : Berapa tahun umurnya?
ISTRI : Enam bulan, Pak.
PETUGAS : Namanya siapa ?
ISTRI : Belum punya nama.
PETUGAS : Ciri-ciri?
ISTRI : Bagaimana saya tahu, belum jelas.

PETUGAS ITU BERPIKIR SEBENTAR LALU MENERUSKAN.

(Dikutip dari naskah A U T karya Putu Wijaya)


2. Hal yang menunjukkan bahwa kutipan dialog tersebut merupakan drama
domestik adalah ….

A. kutipan dialog di atas berlatar di sebuah tempat umum


B. kutipan dialog di atas menceritakan kehidupan rakyat biasa
C. kutipan dialog di atas berkembang melalui tokoh yang kehilangan
anaknya
D. kutipan dialog di atas membahas masalah anak yang belum memiliki
nama
E. kutipan dialog di atas hanya menampilkan dua tokoh utama, yaitu suami
dan istri
Bacalah kutipan drama berikut ini!

Tumanggung:
Raja diperlukan untuk persatuan. Bila masing-masing jalan sendiri, apa artinya
negeri ini? Tanpa persatuan tidak akan berarti.

Perpatih:
Persatuan kita terletak pada kata dan makna. Bukan pada pemegang kekuasaan
satu tangan. Persatuan yang dipaksakan tidak akan bertahan lama.

Tumanggung:
Kenapa kau takut mengangkat seorang raja? Tidak pernah kayu di rimba sama
besarnya.

Perpatih:
Buat apa lagi raja kalau setiap negeri dapat diatur oleh penghulu masing-masing?
3. Tema yang diangkat dalam kutipan drama tersebut adalah ….

A. menghargai pendapat orang lain


B. perbedaan pendapat tentang sosok raja
C. persatuan bangsa dapat ditentukan oleh raja
D. perbedaan pendapat antara pejabat kerajaan
E. pejabat kerajaan yang jujur dalam menjalankan tugas
Perhatikan kutipan drama berikut ini untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!

Kardi : Begini, Ton, maksudku agar kau ....

Anton : Tidak. Aku tidak butuh perlindunganmu. Aku mesti digantung. Bukan kau!

Kardi : Sudah! Aku tahu, kau berlagak sebagai pahlawan agar orang-orang menaruh perhatian
kepadamu, sehingga dengan demikian kau …

Rini : Anton! Ini apa? Ini apa?

Kardi :Anton, Sabaaar. Kau mau bunuh diri apa bagaimana? Masak, sedang gawat malah
bertengkar sendiri.

Anton : (membisu)

Trisno : Dimarahi atau dikeluarkan.

Rini : (membisu)

Trisno : Tetapi kau menolak pernyataan setia kawanku dengan kau. Sudahlah. Mungkin ... kita
memang tidak harus dalam satu ide. (keluar)

Sumber: Kumpulan Drama Remaja, 1991


4. Pernyataan yang tepat tentang struktur kutipan drama tersebut adalah …

A. Kutipan drama tersebut termasuk bagian dari struktur prolog.


B. Kutipan drama tersebut termasuk dalam struktur bagian dialog.
C. Dalam kutipan tersebut, terdapat bagian epilog atau penutup cerita.
D. Dalam kutipan tersebut, terdapat bagian orientasi, komplikasi, dan
resolusi.
E. Kutipan tersebut memiliki struktur lengkap, meliputi prolog, dialog,
dan epilog.
5. Karakter tokoh Anton pada kutipan drama tersebut adalah ….

A. kasar
B. pemarah
C. pengecut
D. terburu-buru
E. keras kepala
Carilah sebuah teks drama, bisa dari
internet atau dalam buku kumpulan
naskah drama. Lakukan analisis,
temukan unsur intrinsik dan
ekstrinsik dalam teks drama yang
kamu pilih! Sertakan penjelasannya!
(Terdengar jam berdentang 12 kali)

Ratih : Tengah malam, Bu. Kapal terakhir sudah meninggalkan pelabuhan setelah menurunkan para romusha.
Artinya kapal itu sudah tiga jam beristirahat sebelum berlayar kembali. Mana ayah kita? Kalau dia terkubur di
pelabuhan, apakah ada koran yang membuat berita tentang kematiannya? Atau mati di tengah laut dan jasadnya
diumpankan kepada ikan hiu?

Ibu : Jepang adalah Jepang, Ratih. Saudara Tua dapat bertindak sewenang-wenang terhadap saudara mudanya yang
terlantar. Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang ibu terima enam bulan yang lalu memberi
keyakinan bahwa ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang bercerita tentang perlakuan Jepang
terhadap romusha. Dan ayahmu pasti diperlakukan sama seperti kepada mereka. Nasib orang bodoh selalu tidak
menguntungkan.

Ratih : Jadi Ibu berkeyakinan kalau ayah telah meninggal dunia?

Ibu : Ibu tidak mengatakan demikian, tapi akh…..?

(Jam berdentang satu kali)

Ratih : Malam telah mulai berlalu. Selamat pagi, dunia! Kalau ayah kami tidak kembali….. terkutuklah penjajah itu!

Sebutkan dan jelaskan konflik yang terjadi dan dialami pada kutipan drama diatas!

Anda mungkin juga menyukai