Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“MENULIS NASKAH”

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVI INDRIA


PRODI : TARBIYAH
JURUSAN : MPI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI YASBA)


LAMPUNG SELATAN
TA. 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menonton sebuah film atau sinetron, apakah setiap kejadian atau peristiwa
yang ada dalam sinetron atau film yang ditonton tersebut sama dengan kejadian
atau peristiwa yang ada dalam dunia nyata.
Selain sinetron dan film, juga dimengenal istilah sandiwara atau teater yang juga
berhubungan dengan istilah drama. Apakah sandiwara atau teater juga merupakan
bagian dari drama? Agar dapat lebih memahami sebuah drama, berikut ini akan
dipaparkan pengertian drama yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu jenis-jenis
drama dan unsur-unsur intrinsik yang dapat membangun sebuah drama.  Agar
dapat membedakan istilah-istilah yang berhubungan dengan drama, pahamilah
istilah berikut:
1) Film adalah lakon atau cerita gambar hidup;
2) Sinetron adalah pertunjukan sandiwara (drama) yang dibuat khusus
untuk penayangan di media elektronik, seperti televisi;
3) Sandiwara adalah pertunjukan lakon atau cerita (yang dimainkan oleh
orang): drama; teater; tonil;
4) Teater adalah seni drama; sandiwara; pementasan drama sebagai sebuah
seni atau profesi; drama.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.      Jelaskan pengertian Penulisan Naskah Drama?
2.      Jelaskan tentang jenis-jenis drama?
3.      Jelaskan tetang unsur intrinsik yang terkanung dalam drama
4.      sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam membuat naskah drama
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Menulis Naskah Drama


Menulis  naskah drama  berbeda dengan menulis puisi, cerpen atau novel, kalau
puisiditulis  dengan  bentuk  beris  dan  bait.  Cerpen  dan  novel  ditulis  dengan 
kalimat  yang membentuk  paragraph dengan  kutipan  langsung  atau 
percakapan.  Sedangkan,  pada drama ditulis dengan dua bagian. Bagian pertama
berisi percakapan dan bagian kedua berisi petunjuk  pemanggungan, misalnya 
ketentuan  gerak, mimik  para  pemain  drama  atau  situasi panggung.

B.     Jenis –Jenis Drama


Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
a.       Drama Baru/Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan memberikan pendidikan kepada
masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. Contoh
drama baru/modern adalah sinetron, opera, dan film. 

b.      Drama Lama/Drama Klasik


Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang
kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar
biasa, dan sebagainya. Contoh drama tradisional/klasik, seperti  lenong
(pertunjukan sandiwara dengan gambang kromong dari Jakarta), topeng Betawi,
dagelan/ketoprak (sandiwara tradisional Jawa dengan iringan musik gamelan,
diringi tarian dan tembang), wayang yang dimainkan seorang dalang, dan randai
(tarian yang dibawakan oleh sekelompok orang yang berkeliling membentuk
lingkaran dan menarikannya sambil bernyanyi dan bertepuk tangan).
Drama menurut   kandungan isi ceritanya, yaitu:
a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh
keceriaan.
b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
c. Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
d. Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
e. Dagelan/Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola
jenaka merangsang gelak tawa penonton.
f. Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh
atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
h. Tablo adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-
gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
i. Passie adalah drama yang mengandung unsur agama/relijius.
j. Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang.

C.    Langkah Menulis Drama


1.      Menentukan Tema
Tema merupakan unsur yang sangat penting dalam  penulisan naskah, baik puisi,
prosa, maupun drama. Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung di dalam
drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-
tokohnya. Tema drama misalnya  kehidupan, persahabatan, kesedihan, dan
kesedihan. Kriteria tema  yang baik yaitu:
a.       Aktual
Aktual dapat diartikan dengan kejadian yang benar-benar terjadi atau sesuai
dengan kenyataan.
b.      Tidak menyinggung SARA
SARA adalah  kependekan dari suku, agama, ras, dan antargolongan. Artinya,
tema sebuah karya sastra tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, atau
antargolongan tertentu.
c.       Memberi suatu pengajaran/pendidikan bagi pembacanya
Tema  sebuah cerita yang baik adalah yang dapat memberikan pengajaran dan
pendidikan bagi pembacanya. Dengan kata lain, tema yang dipilih bukanlah tema
yang tidak bermanfaat.
2.      Mendata Satuan Peristiwa
Peristiwa yang kita alami sehari-hari dapat dijadikan dasar untuk menulis sebuah
naskah drama. Coba pilihlah satu peristiwa yang paling berkesan atau sangat
istimewa dalam kehidupanmu untuk diangkat menjadi naskah drama. Pada materi
ini, kita akanmempelajari cara membuat naskah drama satu babak. Satu babak
dalam naskah drama terdiri atas beberapa adegan.
3.      Menyusun Sinopsis/Kerangka
Contoh identifikasi peristiwa yang umumnya pernah dialami, yaitu
a.       Saat pertama kali belajar naik sepeda,
b.      Saat menanti pengumuman kelulusan dari Sekolah Dasar,
c.       Saat orang tua sedang dirawat di rumah sakit.

F.     Penulisan Naskah Drama Berdasarkan Cerpen


Penulisan itu terdiri atas beberapa tahap berikut ini.
1. Tuliskan pokok-pokok cerita cerpen menjadi tahapan alur yang nanti
akan dibagi menjadi adegan atau babak dalam drama!
2. Tuliskan rincian penokohan yang ada dalam cerpen beserta
perwatakannya!
3. Mengidentifikasi suasana-suasana latar dalam cerpen untuk dijadikan
latar drama!
4. Tuliskan berupa dialog antara tokoh!

BAB III

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam mengubah cerpen menjadi drama, hal-hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut.
1.      Menentukan pokok-pokok cerita yang akan dijadikan alur.
2.      Susunlah naskah drama berupa dialog-dialog dan petunjuk lakuan.

B.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

DAFTAR PUSTAKA
Maryati, Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII, Semarang: CV.
Aneka Ilmu
Noor, Redyanto, dkk, 2004, Pengantar Pengkajian Sastra, Semarang: fasindo
Yuli eti, Nunung, dkk, 2005, Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Klaten: Intan
Pariwara

http://sendratasik.wordpress.com/2008/12/05/pengertian-drama-dan-teknik-
penulisan-naskah-drama/
http://www.slideshare.net/hanifphone/drama-429983
http://aamovi.wordpress.com/2009/03/26/pengertian-drama-dan-teater-2/

Anda mungkin juga menyukai