Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH TEKS ANEKDOT

OLEH
KELOMPOK 8

ANGGOTA / PEMAKALAH :

1. Elisabet Katrin ( No. Absen 13 )

2. Miranda Azalia ( No. Absen 30 )  Moderator

3. Nabila Syafira ( No. Absen 32 )  Notulen

4. Rafiq Hafizh ( No. Absen 34 )  Ketua

5. William Pujianju ( No. Absen 46 )


I. PENGERTIAN TEKS ANEKDOT
Kata 'anekdot' dalam (Yunani: ἀνέκδοτον "tidak diterbitkan", secara harfiah "tidak
dikeluarkan") berasal dari Procopius of Caesarea, penulis biografi dari Justinian I, yang
membuat sebuah karya berjudul Ἀνέκδοτα (Aul nekdota, secara beragam diterjemahkan
dengan Memoar yang tak diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-
kejadian singkat dari kehidupan pribadi dari istana Bizantin. Secara bertahap,
makna anekdot dipakai untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk menekankan atau
mengilustrasikan apapun poin yang si penulis inginkan.

Teks Anekdot adalah cerita yang lucu dan mengesankan yang bermaksud mengkritik
atau menyingung orang penting atau terkenal dan mungkin menggambarkan kejadian yang
sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang lucu
atau menggelitik yang bertujuan memberikan suatu pelajaran dan tidak harus didasarkan
pada kenyataan yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

Anekdot terkadang menghibur, namun bukanlah semata-mata menyajikan lelucon atau


guyonan, melainkan dibalik cerita lucu tersebut tersirat pesan memberikan pelajaran kepada
khalayak. Teks Anekdot juga dapat berisi peristiwa yang membuat jengkel atau konyol
partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis
yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan anatara nyaman dan tidak nyaman, puas
dan frustasi , serta tercapai dan gagal.

Dengan demikian sebuah anekdot lebih dekat dengan tradisi tamsil daripada dongeng
yang secara terbuka diciptakan dengan karakter hewan dan tokoh manusia yang umum,
tetapi ia berbeda dengan perumpamaan dalam spesifitas sejarah yang diklaimkan.
II. STRUKTUR TEKS ANEKDOT

Struktur teks anekdot adalah urutan cerita atau susunan bagian dari suatu teks
anekdot. Teks anekdot pada umumnya terdiri atas 5 struktur , yaitu :

1. Abstark adalah bagian diawal paragraph yang berfungsi memberikan


gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang
aka nada di dalam teks.
2. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar
belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita tentang
detail di bagian ini.
3. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak
bisa yang terjadi pada si penulis atau orang di ceritakan.
4. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis
menyelesaikan masalah yang timbul dibagian krisis tadi
5. Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga memberi
kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Dan bisa juga memuat amanat dari cerita tersebut.

III. CIRI-CIRI TEKS ANEKDOT

Ciri-ciri teks anekdot sangat khusus dan mudah dipahami, berikut ini beberapa ciri
teks anekdot :

 Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya teks anekdot berisikan
kisah-kisah lucu atau buatan.
 Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya
merasa terhibur dengan lelucon yang ada dalam teks.
 Bersifat menyindir
 Bisa jadi mengenai orang terpenting
 Memiliki tujuan tertentu
 Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
 Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara
umum dan realistis

IV. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

Adapun kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam teks anekdot, sebagai
berikut :

 Menggunakan pertanyaan retorik, disebut juga kalimat tanya retorik.


Kalimat tanya retorik ini biasanya mengarah pada bentuk pernyataan
pemberi semangat, kritik ataupun gagasan.
 Menggunakan kalimat perintah. contohnya : Pergilah dari sini !
 Menggunakan kata penghubung atau konjungsi. contohnya : setelah
itu, kemudian, lalu, dan lain sebagainya
 Menggunakan verba atau kata kerja. contohnya : makan, mandi,
menulis, dan lain sebagainya.
 Menggunakan kata keterangan waktu lampau. contohnya yaitu saya
tidak bisa tidur sampai semalaman
 Urut berdasarkan kejadian waktu.
 Menggunakan kalimat seru atau ajakan.
V. FUNGSI DAN TUJUAN TEKS ANEKDOT

 Fungsi teks anekdot yaitu :

1. Fungsi primer, sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan


ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan dan sebagainya.

2. Fungsi sekunder, sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh


dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian dan sebagainyah.

 Tujuan Teks Anekdot


Seperti kita ketahui teks anekdot juga memiliki tujuan yang di
tujukan pada pembaca dalam setiap kisah cerita yang ditulis. Tujuan-
tujuan tersebut merupakan latar belakang bagi pengarang atau
penulis untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut ini merupakan
beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot :

1. Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.


2. Sebagai saran penghibur.
3. Sebagai saran pengkritik
4. Sebagai sarana untuk menyindir
5. Melukiskan karakter-karekter dengan singkat serta ringan hingga ia bisa
terhentak dalam sebuah kilasan permohonan yang mengarah langsung
pada intinya.
6. Mengandung arti akan cerita singkat seputar kenangan-kenangannya.
7. Untuk dapat melukiskan suatu karakter atau sikap
VI. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN TEKS ANEKDOT DENGAN
CERITA HUMOR

 Perbedaan dengan cerita humor

1. Teks anekdot adalah cerita lucu yang berisi sindiran, sedangkan teks humor hanya
sekedar cerita lucu.

2. Biasanya teks anekdot berisi tentang orang-orang penting, sedangkan teks humor
tidak.

3. Teks anekdot memiliki tujuan tertentu, sedangkan teks humor sebagian besar hanya
untuk menghibur.

 Persamaan dengan cerita humor

1. Antara Teks Anekdot dan Teks Humor keduanya merupakan jenis teks yang berasal dari
bahasa Inggris yang tergolong ke dalam golongan Narration (Narasi). Teks yang tergolong
ke dalam golongan Narration (Narasi) adalah jenis teks yang menceritakan kembali kisah
atau cerita pada masa lampu, atau biasa disebut teks yang menceritakan kembali suatu
kejadian di masa lalu.

2. Karena termasuk ke dalam golongan Narration (Narasi), antara Teks Anekdot dan Teks
Humor menggunakan Past Tense (Bentuk Kalimat untuk menceritakan kejadian di masa
lampau).

3. Tujuan komunikatif antara Teks Anekdot dan Teks Humor sama yaitu menceritakan
kembali pengalaman-pengalaman atau kejadian-kejadian yang terjdai pada masa lampau
dengan tujuan untuk menghibur dan memberi informasi pembaca atau pendengar.
4. Di dalam struktur kebahasaan antara Teks Anekdot dan Teks Humor, masing-masing
terdapat Orientation (Orientasi) yang mana bagian pengenalan cerita, tokoh, tempat, dll.

5. Antara Teks Anekdot dan Teks Humor terdapat beberapa kesamaan di ciri-ciri
kebahasaanya, seperti:
a. Tentunya menggunakan Past Tense (Bentuk Kalimat untuk menceritakan
kejadian di masa lampau).
b. Menggunakan Action Verb (kata kerja aksi).

VIII. Langkah-Langkah Penulisan Teks Anekdot

a. Menentukan topik yang menggelitik/lucu dan mengadung hikmah atau pelajaran.

b. Mengumpulkan bahan dengan observasi lapangan,imajinasi,membaca buku.

c. Menginventarisasi sub topik.

d. Menyusun kerangka anekdot dengan memanfaatkan subtopik yang tersedia.


Menyusun struktur atau tata letak dari susunan sebuah objek pada teks anekdot disebut
juga dengan mengonstruksi

 Hal-hal perlu diperhatikan dalam menulis anekdot

- Ide cerita dapat diambil dari pengalaman


- Ide cerita dapat ditulis dalam buku catatan
- Mengembangkan cerita menjadi cerita utuh
- Memeriksa kembali setelah selesai menulis teks
- Menilai teks anekdot
- Memahami tema dan ide cerita
- Kata atau bahasa yang digunakan
- Sesuai wawasan dan presepsi
- Menyatakan bahwa teks anekdot dapat dipahami dan berkesan baik ,juga
memiliki tujuan bagi pembaca.

 Teknik menulis teks anekdot

-Berani mengungkapkan ide-ide cerita


-Kreatif
-Menertawakan diri sendiri
-Memberikan kejutan bagi pembaca

 Format Dalam Penulisan Anekdot

Suatu Anekdot dapat disusun dalam dua format, diantaranya :

1. Format Naratif
Menilai kejelasan tokoh, alur peristiwa, dan latar.

2. Format Dramatik

Menyunting Teks Anekdot

Menyunting merupakan langkah terakhir dari tahap penyusunan suatu teks, termasuk
anekdot. Penyuntingan dilakukan untuk mendapat teks yang lebih baik dan terhindar dari
kesalahan-kesalahan. Setidaknya, ada tiga aspek yang harus diperhatikan di dalam
penyuntingan yakni aspek isi, ejaan, dan bahasa.
Beberapa hal yang perlu dicermati:

1. Isi
a. Kelucuan topik yang tersaji (karakteristik teks anekdot)
b. Keberadaan hikmah/pelajaran (disampaikan melalui sindiran)

2. Bahasa
Hal yang perlu dicermati
a. Keefektifan kalimat (kalimat efektif).
b. Ketepatan pilihan kata (diksi).

3. Ejaan (EYD)
Hal yang perlu dicermati:
a. Penggunaan tanda baca, seperti titik ( . ), koma ( , ), tanda titik koma (;), tanda titik dua
(:), tanda petik satu (’….’), tanda petik dua (”….”), dan sebagainya.
b. Penulisan huruf, seperti huruf kapital, huruf kecil, dan huruf miring.

IX. Jenis – jenis Teks Anekdot

Jenis-jenis Teks Anekdot tersebut terdapat 2 macam yakni lisan dan juga teks.

1. Teks Anekdot Lisan, contohnya ialah :

KUDIS : Kurang Disiplin


ASMA : Asal Mengisi Absen
TBC : Tidak Bisa Computer
KRAM : Kurang Terampil
ASAM URAT : Asal sampai kantor terus uring-uring atau tidur
GINJAL : Gaji Inginnya cepat tapi kerjannya lambat

2. Anekdot Teks, contohnya ialah :


Contoh Teks Anekdot Tentang Pendidikan

“Sekolah Bertaraf Internasional”

Abstraksi

Senin pagi ini di sekolah Ujang tepat pukul 10 pagi masuk seorang guru ke dalam
kelas dan memberitahukan kepada para murid bahwa sekolah mereka akan berubah status
menjadi sekolah SBI.

Orientasi

“Para murid, ada kabar gembira nih. Sebentar lagi Sekolah kita akan menjadi
sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).Nah, untuk menyambutnya apa yang kalian
siapkan? Tanya sang guru.

Krisis

“Ujang, sebentar lagi sekolah mau berganti status, Apa yang kamu siapkan?” Tanya
guru tersebut lebih lanjut.

Dengan sigap Ujang pun langsung menjawab pertanyaan guru. “Belajar komputer bu, agar
nanti kita pandai belajar komputer” jawab Ujang.

“Keren jang. Kalau kamu, Jono?” tanya guru kepada Jono

“Harus siapkan uang, jawab Jono

“Kok, uang?” Tanya guru lebih lanjut

Reaksi

“Ya Pak. Soalnya jika sekolah kita menjadi SBI, pasti bayarnya akan mahal Pak.
Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa?” Jelas Jono lebih lanjut.

“Jawaban kamu kok sinis sekali jono? Jadi gini, jika sekolah kita bertaraf internasional
berarti sekolah kita setara dengan sekolah luar negeri.” Sang guru melanjutkan
penjelasannya.
Koda

“Owh gitu, tapi kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional,
tapi Sekolah Bertarif Internasional Pak.” Lanjut Jono menjelaskan.
Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas
materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA ( SUMBER )

Buku Refrensi :

1. Smart book
2. Lks Bahasa Indonesia ( halaman 40 – 43 )

http://materi4belajar.blogspot.co.id/2016/02/teks-anekdot-pengertian-ciri-dan-struktur.html

http://ceritalucuabiz.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-teks-anekdot-ciri-ciri-dan.html

http://urangfadhil.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-anekdot-karakteristik.html

http://www.eduspensa.com/2016/02/contoh-teks-anekdot-layanan-publik.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Anekdot

http://materi4belajar.blogspot.co.id/2016/02/teks-anekdot-pengertian-ciri-dan-struktur.html

http://www.yuksinau.com/2016/06/anekdot-lengkap-pengertian-struktur-contoh.html

http://www.gurupendidikan.com/pengertian-teks-anekdot-beserta-contoh/
http://sarungpreneur.com/contoh-teks-anekdot/

Anda mungkin juga menyukai