Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Dengan segala kerendahan hati dan pikiran, tim penulis memanjatkan syukur atas ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas pengasihanan Dia serta cinta kasihNya kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul Masalah Sosial Pada Film “Sang Prawira” : Pendekatan
Sosiologi Sastra. Penyusunan makalah ini sendiri dilakukan dalam rangka pemenuhan tugas
dari Bapak K. Simanungkalit, S. Pd, M. Pd, melalui mata kuliah Sosiologi dan Antropologi
Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini, tak dapat dilepaskan dari kodrat kami sebagai manusia
yang tidak sempurna. Dan manusia oleh Pencipta kita memberikan suatu pelajaran berharga,
bahwa manusia dilahirkan telah memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya. Untuk
itu, kami hanya memahami hasil kerja kami saat ini adalah yang telah kami proses dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kami harapkan kepedulian kita semua dalam mengingatkan
berbagai kesalahan dalam penulisan makalah ini untuk kedepannya, makalah ini mampu
mencapai titik yang begitu maksimal dan memberikan informasi yang relevan untuk orang-
orang yang jauh dari tempat kita berpijak. Semoga makalah ini mampu menjadi sumber ilmu
bagi mereka yang haus dengan ilmu, setidaknya mampu menumbuh-kembangkan minat baca
kita.
Kami dengan penuh ketulusan juga tidak akan lupa dengan berbagai dukungan
eksternal, baik dari keluarga maupun teman yang lain di luar kelompok ini yang juga
memberikan motivasi sebagai penyemangat untuk kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
menegedukasi serta mampu memberikan pedoman hidup. Sedangkan karya sastra adalah hasil
pemahaman akan sastra yang dibuktikan dengan penerapan teori sastra hingga memasuki
Arti sastra menurut Plato adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan
(mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus
merupakan model kenyataan. Defenisi lain dari sastra ini adalah bentuk tiruan kehidupan yang
menggambarkan dan membahas kehidupan dan segala macam pikiran manusia. Lingkup
sastra adalah masalah manusia, kehidupan dengan segala perasaan, pikiran, dan pandangan
Sastra atau kesustraan ini adalah salah satu bentuk seni yang menampilkan mengenai
Dengan berdasarkan definisi yang tertulis di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) bahwa Seni sastra ini didefinisikan menjadi 3 point,diantaranya sebagai berikut :
Seni Sastra
Ialah suatu tulisan atau juga cerita yang berasal dari ungkapan perasaan manusia yang
Seni sastra atau pun juga kesusastraan ini merupakan suatu karya yang berbentuk
tulisan ataupun juga cerita yang memiliki nilai seni dan juga budaya yang menampilkan atau
menunjukan keindahan tutur serta juga bahasa di dalam menyampaikan makna tertentu.
Sastra
Sastra ini merupakan bahasa yang dipakai di dalam kitab-kitab serta bukan merupakan
bahasa sehari-hari. Selanjutnya sastra tersebut juga bisa atau dapat juga diartikan sebagai
karya tulis yang jikadibandingkan dengan tulisan lain itu memiliki berbagai ciri keunggulan,
seperti misalnya keartistikan, keaslian, serta keindahan di dalam isi ataupun juga
Dengan mengingat film menjadi genre dalam sastra modern sekaligus film merupakan
bentuk dari karya seni. Maka pengkajian sastra dapat dilakukan melalui film.
Pada tahun 2019 lalu terdapat sebuah film bergenre laga romantis berjudul Sang
Prawira. Sang Prawira merupakan film yang menceritakan tentang perjuangan seorang
pemuda bernama Horas yang meyakinkan ayahnya untuk merestui cita-citanya menjadi
seorang polisi. Diwaktu yang sama, ayahnya menuntut Horas untuk menjadi seorang
pengusaha.
Film yang meraih rekor MURI dengan pemeran polisi aktif terbanyak menjadi daya
tarik dalam meneliti masalah-masalah sosial yang terdapat pada film ini. Film yang
disutradarai oleh Ponty Gea ini menyuguhkan pergulatan yang terjadi dalam sebuah keluarga,
dimana antara suami dan istri memiliki pendapat yang berbeda mengenai cita-cita anaknya.
Ibu horas, merestui horas menjadi seorang polisi, sedangkan ayahnya menginginkan horas
menjadi pengusaha agar mampu mengangkat ekonomi keluarga mereka, yang dikenal miskin.
6
Ide cerita film ini lahir dari para pejabat utama polda Sumatra Utara, yang didukung
oleh wakapolda sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, kemudian diperkaya oleh
kapolda Irjen Pol Agus Andrianto, terutama tentang sosok seorang polisi yang berani dan
tangguh serta memiliki pesan moral pedagogis atau strategi pembelajaran kepada masyarakat.
Juga memperkenalkan berbagai kultur masyarakat, destinasi wisata daerah setempat dan
Berkaitan dengan persoalan sosial yang diangkat dari film Sang Prawira yang
mengangkat seorang milenial menjadi bentuk refleksi untuk kalangan milenial sekarang
dalam meraih cita-citanya. Di samping meraih cita-cita tersebut terdapat penggalan pada akhir
film yang mengatakan “kehilangan Ibunda tercinta, kekasih, sahabat bukanlah hal yang
mudah , tapi hidup harus terus berlanjut, sebab jalan ini yang telah kumulai maka harus
kuselesaikan apa yang telah kumulai”. Penggalan dalam film tersebut begitu nyata sebagai
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah dalam makalah ini
adalah, apa saja masalah sosial yang terjadi dalam film Sang Prawira?
C. Tujuan Penelitian
Sebagaimana rumusan masalah yang tersaji di atas, maka tujuan dari penelitian ini
yaitu mendeskripsikan dan menemukan masalah-masalah social yang terdapat pada film Sang
Prawira
D. Manfaat Penelitian
Yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Perkembangan sastra terus berubah mengikuti alur zaman, mulai dari masa periodisasi
sastra, hingga bentuk dan jenis-jenis sastra. Hal ini memungkinkan sebuah sastra berkembang
pesat dan membentuk periodisasi baru yang melahirkan bentuk dan jenis-jenis yang baru pula.
Beberapa orang menanggap film merupakan sebuah bentuk digitalisasi dari karya sastra dan
Mursal Esten (Esten, 1978: 9) berpendapat bahwa Sastra adalah pengungkapan dari
fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat
umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan
manusia. Hal ini diperkuat oleh pendapat Panuti Padjiman (1990:68) sastra merupakan karya
lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan,
Seni sastra yang merupakan sebuah seni yang menjadikan bahasa sebagai media, dapat
diartikan sebagai cabang seni yang didalamnya berisi segala sesuatu baik lisan maupun tulisan
yang mengandung unsur keindahan, seni, imajinatif dari hasil karya seseorang yang hasilnya
bisa dinikmati karena memiliki faktor keunggulan dan artistik. Dalam seni sastra selain kita
mengenal adanya unsur-unsur seni sastra, seni sastra juga memiliki beberapa jenis
Awalnya sastra hanya dikelompokkan menjadi satu jenis saja yakni cerita. Namun
seiring dengan berkembangnya seni sastra, muncul beberapa jenis baru. Bahkan pengertian
seni sastra juga mulai ditentukan definisinya, supaya jelas batas mana seni sastra dan mana
yang bukan. Sastra dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Puisi, Prosa, dan Drama. Drama adalah
Pengertian film menurut Effendi (1986:239) adalah hasil budaya dan alat ekspresi
kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai teknologi
seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan
arsitektur serta seni musik. Sebuah film memiliki sebuah alur cerita yang dituliskan atau
Pada drama pertelevisian dan perfilman Indonesia kerap kali mengambil cerita rakyat,
tragedi-tragedi, legenda dan sejarah untuk dijadikan ide cerita yang kemudian difilmkan.
Cerita-cerita inilah yang menemani sejarah perfilman Indonesia yang kemudian berkembang
mengikuti tema cerita sesuai dengan perkembangan globalisasi. Selain itu, bukti
pendigitalisasian karya sastra juga dapat dilihat melalui adaptasi cerpen maupun novel yang
Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi
sesuai dengan yang diinginkan. Skenario juga disimpulkan menjadi naskah cerita yang ditulis
dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk pembuatan film/drama.
Sekenario ini, juga memiliki alur interinsik dan eksterinsik seperti halnya sastra.
Jika menarik garis lurus, film sebenarnya gabungan antar seni pertunjukan dan sastra. Hal ini
diperkuat lagi dengan pengertian drama menurut Seni Handayani, Drama adalah bentuk
komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama
dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah film serupa
kemungkinan bahwa film juga merupakan bagian dari sastra. Bahkan pada saat ini digitalisasi
A. Masalah Sosial
zaman. Dalam proses perubahan tersebut, terkadang muncul kondisi yang tidak diharapkan
Kondisi yang tidak diharapkan tersebut lama kelamaan menjadi polemik dan
membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Kondisi inilah yang disebut sebagai
masalah sosial.
Dilansir dari buku Sosiologi Suatu Pengantar (2006) karya Soerjono Soekanto,
bersifat sosial dan berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Masalah sosial timbul akibat perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realitas yang ada. Sumber utama masalah sosial biasanya berupa proses-proses sosial
Ketika proses sosial dan gejala sosial memberikan dampak negatif bagi kehidupan
masyarakat, maka proses sosial dan gejala sosial tersebut dapat berubah menjadi masalah
sosial.
terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat. Contoh masalah sosial yang sering ditemui dalam
Suatu gejala bisa dikatakan sebagai masalah sosial apabila memenuhi beberapa syarat.
Dalam buku Pengendalian Masalah Sosial Melalui Kearifan Lokal (2015) karya Masrizal,
a. Sesuatu yang dilakukan oleh seseorang tertentu telah melanggar atau tidak sesuai
Dalam buku Pengantar Sosiologi (2011) karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip,
dijelaskan bahwa faktor penyebab kemunculan masalah sosial dibedakan menjadi empat
kategori, yaitu:
a. Faktor ekonomi
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena terjadi ketimpangan pendapatan,
b. Faktor budaya
12
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena ketidaksesuaian antara nilai,
norma, dan perilaku masyarakat. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor
sebagainya.
c. Faktor biologis
Masalah sosial karena faktor biologis biasanya berhubungan dengan kondisi fisik
d. Faktor psikologis
psikologis yang dialami suatu masyarakat. Misalnya depresi hingga gangguan jiwa.
B. Sosiologi Drama
Sastra itu adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya
Dalam drama, masalah kehidupan dan kemanusiaan yang dikemukakan biasanya tidaklah
terlepas dari aspek-aspek sosial masyarakat dalam hubungan manusia dengan manusia
lainnya. Drama juga menyajikan aspek-aspek perilaku manusia terhadap jenisnya dalam
atau pengetahuan untuk berbuat sesuatu secara lebih baik. Pendekatan sosiologi drama
dapat mulai digunakan sebagai sarana penelitian, karena ia memiliki afinitas yang
mendalam dengan masyarakat, apakah orang yang bersangkutan dengan masyarakat
dalam hal struktur sosial, atau dengan kelompok tertentu yang merupakan bagian integral.
BAB III
METODE PENELITIAN
Prawira oleh sutradara Ponty Gea dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Sumber
data penetilitian ini adalah seluruh cerita dalam film Sang Prawira. Data yang diperoleh
dengan menonton seluruh film Sang Prawira bagian pertama dan bagian yang kedua. Melalui
pemahaman yang dibarengi dengan catatan-catatan kecil yang mencatat berbagai masalah
social yang terjadi dalam masyarakat diharapkan mampu referensi dalam proses hingga
Adapun teknik dari analisis dan yang digunakan mengacu pada teknik analisis model
interaktif Miles dan Hubeberman (1992) yang terdiri atas komponen analisis, meliputi reduksi
data, sajian data dan penarikan simpulan. Dan aktivitas tersebut dilaksanakan dalam proses
penelitian ini.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
atau masyarakat, di mana dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat
kepincangan ikatan sosial. Suatu kondisi yang normal terdapat integrasi serta keadaan yang
Apabila antara unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan atau ketidaksesuaian, maka hubungan-
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun
sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan juga merupakan masalah
global.
Kemiskinan merupakan kendala dalam masyarakat ataupun dalam ruang lingkup yang
lebih luas. Kemiskinan menjadi masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai mewabah atau
bertambah banyak maka angka kriminalitas kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah
sosial dan ekonomi. Kemiskinan menjadi masalah sosial ketika stratifikasi dalam masyarakat
menciptakan tingkatan atau garis-garis pembatas. Sehingga adanya kejanggalan atau batas
pemisah dalam interaksi atau komunikasi antara orang yang berada di tingkatan yang di
merusak lingkungan itu sendiri. Penduduk miskin yang terdesak akanmencari lahan-lahan
kritis atau lahan-lahan konservasi sebagai tempat pemukiman. Lahan-lahan yang seharusnya
berfungsi sebagai kawasan penyangga atau mempunyai fungsi konservasi tersebut akan
Dalam film Sang Prawira telah menyajikan tentang tokoh utama yaitu Horas
mengalami kesulitan ekonomi, dimulai dari pernyataan teman ayahnya di lapo tuak
Teman 2 : lebih baik kau carikan kerja saja anakmu itu Amani Horas, kurasa tak
Teman 3 : betul itu Amani Horas… nelayan seperti kamu, trus berapa rupanya
penghasilanmu… udah malas lagi. Menangkap ikan satu hari, tidur tiga
hari.
Teman 1, 2, 3 : Hahahaha
Sikap menyepelekan ayah Horas sangat jelas memberikan kenyataan dari perkataan
teman-teman ayahnya.
16
Termotivasi karena berbagai sikap merendahkan dari temannya, membuat ayah Horas
semakin terpancing untuk bersih keras agar Horas mau mengikuti perintahnya bekerja di luar
Ama Horas : Iyalah. Kau tidak mengikuti lagi keinginanku, kau ikuti aja keinginan
mamakmu. Jadi polisi kau. Kalau kau bekerja di luar negeri, setidaknya
Demi mendapatkan uang, Horas dan ibunya rela bekerja di tempat yang sama, yaitu
menjadi kuli bangunan dan apa boleh buat, seorang ibu tak bisa berbuat apa-apa melihat
anaknya harus terkena amarah dari seorang atasan di tempat mereka bekerja.
Mandor : aku tidak mau tau alasanmu. Dasar kalian semua keluarga pemalas.
Merasa kasihan dengan anaknya, ibu Horas harus pergi menemui nai Tongam untuk
meminjam sejumlah uang sebagai bentuk pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Agar
Nai Horas : aku mau minta tolong eda. Tolong pinjamkan aku uang eda.
Nai Tongam : eda. Bukan aku tak mau menolongmu. Tapi kalo meminjam sama
aku harus ada agunannya. Karena kau tahulah eda, kalo orang
meminjam itu memelas, menyedih-nyedih kek kau. Tapi tiba ditagih,
Nai Tongam : bagus kutengok antingmu itu… itu aja bikin jadi agunannya.
Terlihat raut wajahnya ibu Horas yang begitu memelas hingga akhirnya harus
merelakan anting (pemberian suaminya) paling berharganya diberikan kepada ibu Tongam
selaku rentenir. Memberikan makna yang dalam bahwa tidak ada artinya barang berharga jika
harus mengorbankan kebahagiaan keluarga tercinta. Yang dalam budaya Batak orangtua yang
baik memegang teguh prinsip Anakhonki do Hamoraon di Au yang artinya anakkulah yang
Tak segan dan tak malu, ibu Horas harus merasakan kepahitan akan kemiskinan saat
suaminya mengalami kecelakaan. Ibu Horas mengekspresikan isi hati sejujurnya di sebuah
rumah sakit.
Dokter : … kalau tidak dioperasi, kaki suami ibu akan membusuk dan
Nai Horas : berapa lagilah biayanya itu Dok? Biaya di sini aja aku ga sanggup.
Bukanlah hal yang tega mengatakan nominal disamping keluarga terdekat yang
kesakitan. Mengingat ini bukanlah masalah tega tidak tega, namun bagaimana memuaskan isi
pikiran. Yang begitu penuh pemakluman akan seorang ibu yang harus berjuang menghidupi
18
Beralih kepada Lambok, sahabat Horas sejak masih menduduki bangku SMA. Ia
harus tidur di pinggir jalan kota, karena kurangnya uang untuk sekedar menyewa tempat
Pengamen : ngapain kau tidur sini. Wajahmu ganteng, badanmu juga bersih. Ga
Bagaimana seorang pengamen yang mengaku sebagai musisi di kota ini cukup
Istilah kriminalitas berasal dari bahasa Inggris crime yakni kejahatan. Kejahatan
secara formal dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial
Dalam pandangan sosiologis, kejahatan diartikan sebagai semua bentuk ucapan dan
tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial, serta merugikan dan mengganggu
1) Faktor internal, antara lain kondisi kejiwaaan seseorang, tingkat pendidikan seseorang,
Gomgom dan 2 orang temannya merencanakan tindakan kejahatan dengan alasan cemburu.
dan kecurigaan, serta perilaku interpretatif dan kontrol terhadap pasangan dan
terhadap pasangan dan reaktivitas yang berlebihan terhadap rangsangan eksternal dan
http://eprints.ums.ac.id/12392/5/BAB_II.pdf
Seperti halnya tipe di atas, Gomgom belum saja menjadi pasangan dari Nauli, sudah
yang paranoid yang nampak dari cara dia memperlakukan Horas dengan sikap miskin
moralnya. Pengeroyokan oleh Gomgom dan 2 temannya pada Horas terlihat pada durasi
Reki : Kau baru 5 bulan di sini Lek…Apa kabar si Horas 4 tahun di sana
Asido : 4 tahun kau bilang…jadi lapar aku kau buat. Eh… keknya jatah
Reki : Trus…?
Reki : Kau jangan gial Lek… Kalau ketahuan kadik, mampus kita.
Asido : Itu kan kalau ketahuan…main main cantik kita. Udahlah, tenang aja
Menjadi bandar narkoba pun digeluti oleh sahabat dekat Horas, yaitu Lambok.
Lambok yang awalnya berambisi menjadi seorang polisi, merasa kecewa dengan
pengumuman yang mengatakan bahwa dia tidak lolos dalam seleksi kepolisian. Diterpa oleh
keadaan ekonominya yang semakin memburuk membuatnya harus tidur di pinggir jalan. Dan
seperti tidak ada pilihan baginya dengan menerima penawaran menjadi bandar narkoba.
Dalam Negara kita telah ditekankan bahwa menjadi pengguna dan pengedar narkoba
kegiatan meyalurkan atau menyerahkan Narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan
Bagi pengedar, misalnya, mereka dapat dijerat dengan Undang-Undang No.35 tahun
2009 Pasal 111, 112, 113, dan 114. Pasal tersebut adalah sanksi pidana untuk pihak yang
mempunyai narkotika untuk diedarkan, dijual, atau menjadi pihak perantara (kurir). Ancaman
hukuman dalam pasal tersebut yaitu penjara minimal 4 tahun dan maksimal hukuman mati.
22
C. Masalah Sosial Disharmonisasi Keluarga
Keluarga merupakan tempat sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang anak,
dan satu-satunya media sosialisasi primer. Oleh karena itu keluarga memiliki peran yang
sangat penting bagi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Di dalam keluargalah
anak akan mendapatkan dasar-dasar penanaman nilai dan norma sosial. Serta di dalam
keluarga seharusnya anak mendapatkan pendidikan dan pengawasan yang lebih baik.
kuantitas dan kualitas. Berbagai kasus kenakalan seperti tawuran pelajar hingga pembunuhan
oleh anak usia remaja dinilai salah satunya disebabkan oleh ketidakharmonisan keluarga.
peran sosialnya.
adalah:
Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antara
anggota-anggotanya.
Krisis keluarga, oleh karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar
Krisis keluarga yang disebabkan oleh faktor-faktor intern, misalnya karena terganggu
keluarga yang kehidupannya tidak harmonis, tidak dapat dipungkiri hal ini akan berdampak
buruk bagi negara. Karena selain moral sosial yang rusak, hal ini juga akan berdampak pada
Keluarga Horas telah dikisahkan bahwa ia terlahir dari keluarga miskin yang memiliki
seorang ayah yang memiliki sentiment tinggi saat melakukan jajak pendapat. Sentimen ini
sangat bertentangan dengan ibu Horas yang memiliki tolak belakang dari ayah Horas. Ayah
horas begitu berapi-api saat ia harus dicecar dengan berbagai ejekan dari teman-temanya di
Lapo. Dan kemungkinan besar inilah hal yang semakain menyalakan api bagi ayah Horas.
Ama Horas : pintar pun kau di sekolah, dapat ranking, jadi juara kau, ga ada
tahun, punya modal untuk buka usaha. Kita kalahkan dulu bapak si
Rumondang : itu bukan cita-cita pak. Negara kita ini kaya, banyak yang bisa kita
lakukan pak
Ama Horas : itu Cuma teori, untuk berapa lama lagi banting tulang untuk jadi orang
Rumondang : Banyak kok pakorang yang bisa jadi kaya di kampong kita ini. Lihat
Ama Horas : berdebat aja kau bah. Kau kutengok dari kemarin asik mamak,
abngmu yang kau bela. Padahal akunya yang paling sayang kau di
rumah ini.
Ina Horas : pak, jangan keras kali sama anak boru kita itu.
24
Ama Horas : ya sudahlah. Kalian yang atur semua. Tapi ingat, aku tidak pernah
setuju
Mereka melakukan diskusi saat makan bersama, namun kesimpulan atau keputusan
diskusi dipaksakan harus sesuai dengan pernyataan ayah Horas yang menjadikan sistem
Secara etimologis, kebodohan berasal dari kata bodoh yang mendapat awalan ke dan
akhiran an. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bodoh diartikan sebagai sifat tidak lekas
mengerti, tidak mudah tahu, tidak memiliki pengetahuan, pendidikan dan pengalaman. Kata
ini, dalam bahasa Inggris identik dengan kata stupid. Dalam bahasa Arab, kata bodoh sepadan
dengan kata al-jahl dan al- safih yang berarti ‘adam al-ilmi bi al-syai’ (tidak ada pengetahuan
tentang sesuatu), sehingga orang yang tidak berpengatahuan disebut jahil. Sedangkan dalam
perspektif agama (Islam) jahil dapat diklasifikasikan menjadi jahil murakkab dan jahil basith.
Jahil murakkab adalah jahil yang terstruktur atau kebodohan di mana seseorang sama sekali
tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu. Sedangkan jahil basith adalah kebodohan di
mana seseorang memiliki pengetahuan tentang sesuatu, tetapi tidak sampai pada tingkat yang
memadai. Bertitik tolak dari pengertian etimologis di atas, dapat dipahami bahwa masalah
kebodohan tidak hanya bersifat mikro (bersifat pendidikan formal dan non formal) tetapi lebih
bersifat makro (mencakup wawasan, etos, skill dan peradaban). Hal ini sejalan dengan
sebutan jahiliyah, sebutan yang dahulu pada masa pra Islam ditujukan kepada orang-orang
yang bukan tidak memiliki pengetahuan dalam pengertian mikro seperti disebut di atas, tetapi
lebih berorientasi pada pengertian makro terutama yang berhubungan dengan wawasan, etos,
oleh orang lain. Selain itu kebodohan akan membawa orang sulit meraih cita-cita yang tinggi.
Kebodohan bisa disebabkan oleh pendidikan yang rendah ataupun kurangnya pemerataan
pendidikan.
namun dari hasil survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey menempatkan kualitas
SDM Indonesia masih rendah. Masyarakat kurang mampu, serta masyarakat yang terisolir
secara geografis merupakan anggota masyarakat yang rentan terhadap masalah ini. Karena
Maju dan tidaknya sebuah negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusianya. Maka jika sebuah negara ingin menjadi negara yang maju dan modern harus
memiliki kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. Itu semua hanya bisa diraih melalui
pendidikan. Akan sangat kesulitan sebuah negara bisa menjadi negara yang maju jika
Lambok yang tidak lulus kepolisian, menumbuhkan kebencian dalam dirinya tentang
bagaimana gambaran negatif polisi dalam dirinya. Dan akhirnya memilih menjadi kaki tangan
suatu sindikat obat terlarang. Tekanan ekonomi yang daatang kepadanya menyurutkan
Lambok : ngantuk juga kutengok soal kek gini. Setelah kupikir-pikir ngapain
pulak kita belajar. Masuk polisi itu nasib, antara hitam dan putih.
Lucu kau kutengok, pengen jadi polisi, tapi belum apa-apa udah malas.
26
Bagaimana Horas secara tidak langsung memberikan fakta yang memang benar
namun jika disimak, fakta tersebut secara tidak langsung memberikan efek negative yang
menumbuhkan rasa malas pada Lambok. Hingga akhirnya Lambok pun harus menelan akibat
dari kebodohannya.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Masalah-masalah yang terjadi dalam film Sang Prawira adalah :
1. Kemiskinan
Keluarga Horas adalah keluarga miskin yang mendapat tekanan dari teman
ayah Horas, teman Horas di sekolah serta rentenir yang pemarah. Di mana Horas
dipaksa menjadi pekerja di luar negeri oleh ayahnya. Berbeda dengan Lambok
yang sepertinya Lambok juga memiliki tujuan untuk mengangkat ekonomi
keluarga namun harus kandas pada pengumuman seleksi penerimaan polri.
2. Kejahatan
Tekanan mental yang mampu membutakan akal sehat membuatkan tindak
kejahatan menjadi keputusan oleh mereka yang tak mampu mengontrol emosi.
3. Disharmonisasi keluarga
Telah terlihat bagaimana sikap dari seorang ayah, yang memiliki sentimen
buruk akan masa depan anaknya hingga menimbulkan kesan pemimpin yang
otoriter.
4. Kebodohan
Dilandasi oleh kemalasan yang jika tak dilawan berakibat kegagalan di masa
depan, misalnya angka penggangguran meningkat karena faktor kebodohan
Pada film Sang Prawira mengingatkan serta menekankan dengan tegas sebuah
pesan, khusunya kepada para milenial bahwa membutuhkan berani bermimipi artinya
berani berusaha serta memperjuangkannya.
Dan kepada orangtua, setertekan ekonomi saat ini, teruslah mendukung setiap
anak dalam memilih cita-citanya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Alghifari, M. A. 2012. Problematika Sosial Anak Dalam Film “Punk In Love”: Pendekatan
Sosiologi Sastra. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Anwar, I. C. (2021, Juli 26). Mengetahui Ancaman Hukuman Bagi Pengedar & Pengguna
Narkoba di RI. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/mengetahui-ancaman-hukuman-
bagi-pengedar-pengguna-narkoba-di-ri-gh4u
http://eprints.ums.ac.id/12392/5/BAB_II.pdf
Guru, P. (2021, Oktober 20). Seni Sastra Adalah. Retrieved from pendidikan.co.id:
https://pendidikan.co.id/pengertian-seni-sastra/
Sembiring, B. P. (2020, Mei 21). Menelisik Film sebagai Sastra Modern. Retrieved from
analisa.id: https://analisa.id/menelisik-film-sebagai-sastra-modern/21/05/2020/