Sosiologi Sastra
Disusun oleh :
1. Ludianto (BI822065)
3. Mustaman (BI822074)
Bismillahhirrahmanirrahim
2. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menulis makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
C. Latar belakang masalah
Sosiologi sastra adalah studi ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam
masyarakat, studi mengenai lembaga dan proses sosial. Sosiologi memiliki
berbagai macam pendekatan, salah satunya pendekatan menurut Wellek dan
Warren. Menurut kritikus literasi asal Amerika Wellek dan Warren, sosiologi
sastra dapat diklasifikasikan masalah-masalahnya ke dalam tiga hal, seperti
yang dikutip dari buku Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. Pertama,
sosiologi pengarang yang mempersoalkan status sosial, ideologi sosial, dan
hal lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra. Kedua,
sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri; sehingga
yang menjadi pokok penelaahan adalah hal yang tersirat dan tujuannya dalam
karya sastra. Ketiga, sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan
pengaruh sosial karya sastra. Oleh kedua penulis tersebut, sosiologi sastra
dianggap sebagai pendekatan ekstrinsik dengan pengertian yang cukup
negatif.
Gadis Kretek adalah sebuah novel karangan Ratih Kumala yang
diterbitkan pada tahun 2012 oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel ini masuk
dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun
2012. Gadis Kretek lebih banyak menggunakan narasi dibandingkan dengan
dialog dan mengangkat budaya Jawa khususnya mengenai pergerakan pabrik
kretek pada masa awal berdirinya di Indonesia.
D. Rumusan Masalah
1. apa saja latar belakang pengarang novel gadis kretek
2. apa saja latar belakang sosial karya sastra gadis kretek
E. Tujuan Pembahasan
1. mengetahui tentang latar belakang pengarang
2. mengwtahui latar belakang sosial karya sastra
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar belakang pengarang
"awalnya saya menulis untuk diri sendiri, karena pada saat awal-
awal saya menulis saya memiliki banyak kegelisahan didalam diri saya,
tetapi semakin tulisan saya banyak dibaca orang, saya baru sadar kalau
tulisan itu bisa hidup, dan sekarang saya tidak hanya menulis untuk diri
saya sendiri tetapi juga untuk orang yang mau membacanya," ungkapnya.
"gadis kretek" adalah novel yang ditulis oleh ratih kumala. Novel
ini dapat menarik berbagai kalangan pembaca, terutama mereka yang
tertarik pada cerita yang menggali kehidupan sehari-hari, sejarah, dan
budaya indonesia. Kalangan pembaca yang dituju mungkin melibatkan:
Peminat sastra indonesia: orang yang menikmati sastra indonesia
dan cerita yang menggambarkan kehidupan lokal.
Pembaca yang tertarik pada budaya lokal: bagi mereka yang ingin
mendalami aspek-aspek budaya indonesia, termasuk tradisi dan
kebiasaan sehari-hari.
Ratih kumala adalah seorang penulis dan juga terlibat dalam dunia
perfilman. Sebagai penulis, mata pencahariannya didapatkan melalui
royalti dari penjualan bukunya. Selain itu, keterlibatannya dalam penulisan
skenario film juga bisa menjadi sumber pendapatan.
1. Kemiskinan
"idroes moeria pernah mendengar ramalan itu dari kyai lyang dia temui di
langgar; bahwa djojobojo telah mera- malkan indonesia akan menderita
selama tiga setengah abad di bawah pemerintahan orang kulit putih. "ya
londo iku sing gawe sengsoro!" demikian ucap kyai. Ramalan itu, tak
berhenti di situ, ada lanjutannya: dan akan dimerdekakan oleh saudara tua
yang berkulit kuning. Diam-diam, idroes moeria mengingat-ingat ramalan
itu dan menghitung. Jika hitungannya tidak salah, maka tahun depan
adalah waktu- nya belanda hengkang dari indonesia. Setelah itu, ia ya- kin
akan bisa meraih masa depan yang lebih baik. Idroes moeria ingin
menaikkan derajatnya, dari sekadar buruh menjadi pemilik usaha kecil.
Meskipun ibunya senantiasa berkata, "jangan mimpi ketinggian, le!" idroes
moeria memang hanya tinggal bersama simboknya." (kumala, 2012 ; 49)
“mbah djagad pun tidak serta merta terlahir dengan nama soedjagad. Soe
berarti ‘sumber’, djagad berarti ‘dunia’. Nama yang besar bukan? Nama
yang berat. Senyatanya ia lahir dengan nama yang sederhana, sesederhana
doa: uripno. Dalam bahasa jawa, urip berarti ‘hidup’ sedang tambahan –
no berarti ‘kan’. Uripno berarti hidupkan. Dia terlahir sebagai bayi yang
nyaris mati kurang gisi (kumala, 2012: 190).
2. Kejahatan
"industri tembakau juga sedang jatuh, sebab banyak yang diambil oleh
jepang langsung di perkebunannya. Pak trisno minta maaf, tak bisa
membayar upah minggu terakhir buruh bekerja. Dia sama sekali tak punya
uang, sebab semua miliknya juga telah diambil jepang untuk modal
perang. Buruh pun bubar dengan hati cemas dan kecewa. Nampaknya
saudara tua yang digadang-gadang telah menjadi kakak tiri yang jahat.
Sore harinya, idroes moeria dan beberapa teman" (kumala, 2012 ; 57-58)
Pada novel gadis kretek karya ratih kumala yang dituangkan pada
data berikut. Keluarga soeraja menyadari rahasia dari kesuksesan pabrik
kretek mereka, pada data berikut.
"ya allah... Berarti selama ini perusahaan kita...!" mas karim tiba-tiba
pucat. Dia duduk, menata perasaannya. "kita sudah makan barang haram,
mas. Barang curian." (kumala, 2012 ; 269)
Dalam novel gadis kretek masalah yang di alami oleh para generasi
muda yakni sudah biasa mengkonsumsi kretek di usianya yang masih
muda bahkan yang lebih bahaya lagi yaitu mengkonsumsi ganja. Berikut
kutipannya:
Idroes moeria masih takjub dengan keajaiban yang baru saja terjadi. Tuhan
memang mahabaik, pikirnya. Hari yang berawan tiba-tiba menjadi cerah
kembali. Digenjotnya sepeda dengan laju. Malamnya, ia berpikir arti
ucapan roemaisa: belajar membaca. Kata-kata itu seperti meresap dalam
dirinya. Belajar membaca. Belajar membaca. Belajar membaca. Belajar
membaca. Pasti yang dimaksud roemaisa belajar membaca huruf abjad.
(kumala, 2012 ; 56)
Dari kutipan diatas menjelaskan bahwa idroes moeria tidak bisa membaca
dan menulis maka roemaisa memberi isyarat untuk belajar membaca
dikarenakan itulah yang syarat dari ayah roemaisa jika ingin
mempersunting putrinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Menurut kritikus literasi asal Amerika Wellek dan Warren, sosiologi sastra
dapat diklasifikasikan masalah-masalahnya ke dalam tiga hal, seperti yang dikutip
dari buku Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. Pertama, sosiologi
pengarang yang mempersoalkan status sosial, ideologi sosial, dan hal lain yang
menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra. Kedua, sosiologi karya sastra
yang memasalahkan karya sastra itu sendiri; sehingga yang menjadi pokok
penelaahan adalah hal yang tersirat dan tujuannya dalam karya sastra. Ketiga,
sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra.
Oleh kedua penulis tersebut, sosiologi sastra dianggap sebagai pendekatan
ekstrinsik dengan pengertian yang cukup negatif.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gadis_Kretek
https://tirto.id/mengenal-definisi-sosiologi-sastra-menurut-wellek-dan-warren-
gigy
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/ratih_kumala
Https://www.google.com/amp/s/www.inforedaksi.com/wanita/amp/pr-
1213878726/mengenal-sosok-ratih-kumala-sang-penulis-novel-gadis-
kretek
https://wandimashum.blogspot.com/2017/04/sosiologi-pengarang.html?m=1
Https://ilmubahasajawa.wordpress.com/2014/01/05/sosiologi-pengarang-
karya-sastra-dan-pembaca/