Disusun oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun Tugas Mata Kuliah
Sosiologi Sastra ini dengan baik dan tepat waktu.
Tugas ini saya buat untuk memberikan penjelasan tentang Analisis Sastra Maxkis
dalam novel Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia. Semoga makalah yang saya buat
ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi luas lagi.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
kesempurnaan makalah. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jebul Suroso
selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan kepada Ibu Sri Utorowati
selaku pengampu Mata Kuliah Sosiologi Sastra serta kepada pihak-pihak yang telah
membantu ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
DAFTAR IS
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... 1
A. KESIMPULAN..................................................................................................10
B. SARAN..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori Marxisme?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Teori Marxisme
Menurut Kristeva (2011: 68), teori marxisme digagas oleh Karl Marx
dengan tujuan mengkritik tindakan eksploitatif kelas borjuis terhadap kelas
proletariat dalam sebuah kapitalisme. Marx berpendapat bahwa pemenuhan materi
merupakan sebuah basis paling mendasar dari seluruh struktur kapitalisme.
Oleh karena itu, marxisme merupakan sebuah filsafat materialisme. Das Kapital
merupakan buah pikiran Marx tentang kritikan akan kapitalis dan sistem
perekonomiannya, dalam buku Das Kapital juga terdapat gagasan tentang surplus
value yang berujung pada penindasan buruh.
Ideologi feminisme marxist menyebutkan bahwa pada awalnya rutinitas
masyarakat terjadi dalam ranah domestik baik itu kegiatan reproduksi maupun
produksi. hal ini berubah ketika kapitalisme berkembang. Sebelumnya kaum
perempuan juga ikut andil dalam sanak keluarganya guna mempertahankan
kehidupannya dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Namun terjadi
perubahan yang signifikan saat kapitalisme berkembang. Perkembangan kapitalisme
membuat kesatuan produksi yang awalnya dilakukan di ranah domestik beralih
pada ranah yang skalanya lebih besar yaitu pabrik. berbeda dengan kaum laki-
laki, perempuan dianggap berada pada ranah reproduksi dan tidak layak
berpartisipasi pada kegiatan produksi. (Tong, 1998: 137)
Pemisahan seksual ranah produksi dan reproduksi dapat menimbulkan
suatu ketidakadilan karena produksi dan reproduksi tidaklah sebanding. Kegiatan
produksi yang beralih ke pabrik-pabrik ini menghasilkan nilai ekonomis
yangdapat menguntunkan pekerja di dalamnya. Sementara itu, kegiatan
reproduksi yang tetap di ranah domestik tidak demikian. Oleh karena itu,
perempuan mendapatkan ketidakadilan karena menempati posisi reproduksi yang
tidak menghasilkan nilai ekonomis. Perempuan dianggap lebih rendah dan
dinomor dua-kan karena nilai eksistensi ditentukan oleh materi. Feminisme marxist
mengkritik ketidakadilan ini dan menggegas pembebasan perempuan melalui
restrukturisasi seksis kapitalisme produksi dan reproduksi. (Tong, 1998: 152).
Novel ini mengajarkan kita tentang kesetiaan, kesabaran, dan perjuangan seseorang
dalam memdapatkan cinta, walaupun terhalang oleh perbedaan agama dan negara.
Novel ini banyak menceritakan kehidupan seorang muslimah, dalam menghadapi
berbagai cobaan atau rintangan hidup. Namun, ada beberapa kata pada novel ini
yang sulit dipahami. Tapi masih banyak sekali kelebihan yang bisa didapat dari
novel ini.
C. Unsur Feminisme
Feminisme marxist menyebutkan bahwa pada awalnya rutinitas
masyarakat terjadi dalam ranah domestik baik itu kegiatan reproduksi maupun
produksi. hal ini berubah ketika kapitalisme berkembang. Sebelumnya kaum
perempuan juga ikut andil dalam sanak keluarganya guna mempertahankan
kehidupannya dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Namun terjadi
perubahan yang signifikan saat kapitalisme berkembang. Perkembangan kapitalisme
membuat kesatuan produksi yang awalnya dilakukan di ranah domestik beralih
pada ranah yang skalanya lebih besar yaitu pabrik. berbeda dengan kaum laki-
laki, perempuan dianggap berada pada ranah reproduksi dan tidak layak
berpartisipasi pada kegiatan produksi. (Tong, 1998: 137)
Pemisahan seksual ranah produksi dan reproduksi dapat menimbulkan
suatu ketidakadilan karena produksi dan reproduksi tidaklah sebanding. Kegiatan
produksi yang beralih ke pabrik-pabrik ini menghasilkan nilai ekonomis yang
dapat menguntunkan pekerja di dalamnya. Sementara itu, kegiatan reproduksi
yang tetap di ranah domestik tidak demikian. Oleh karena itu, perempuan
mendapatkan ketidakadilan karena menempati posisi reproduksi yang tidak
menghasilkan nilai ekonomis. Perempuan dianggap lebih rendah dan dinomor
dua-kan karena nilai eksistensi ditentukan oleh materi. Feminisme marxist
mengkritik ketidakadilan ini dan menggegas pembebasan perempuan melalui
restrukturisasi seksis kapitalisme produksi dan reproduksi. (Tong, 1998: 152).
a. Feminisme Prilaku
Unsur feminisme prilaku merupaka sikap atau perbuatan seseorang dalam
melakukan sesuatu tindakan. Dari kutipan teks yang ada. Maka peneliti
dapat memilih kutipan unsur feminisme yang sesuai dalam novel beserta
analisisnya.
“Gue kira lo bakal nikah sama Ra!” “Kenapa jadi sama cewek ini sich?”
“Ya, Gue pikir lo sama Ra sudah kayak pranko sama amplop, jadi ya...”
“Simple aja, kalau ada cewek yang bisa memenuhi kebutuhan gue, kenapa
harus di tolak?”(hlm:78-79)
B. Saran
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2137/8/12.%20UNIKOM_Willi_BAB%202.pdf