BAHASA INDONESIA
KRITIK SASTRA NOVEL
DISUSUN OLEH :
Nama :
1. Revalia Nur Rahmat
PROGRAM KEAHLIAN
AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PRIMA UNGGUL
CILEDUG TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang semua nantikan syafaatnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “KRITIK SASTRA NOVEL.”
Demikianlah makalah ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada makalah ini, penulis
mohon maaf. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
LANDASAN TEORISTIS...........................................................................................2
BAB III..........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1 Analisis dan Kritik dengan Pendekatan Objektif.....................................................3
BAB IV........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
4.1 KESIMPULAN......................................................................................................10
4.2 SARAN............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Gadis Pantai karya
Pramoedya Ananta Toer?
1.
1.3 Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Gadis Pantai karya
Pramoedya Ananta Toer?
2.
1
BAB II
LANDASAN TEORISTIS
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
1. TEMA
Tema yang diangkat dalam novel Gadis Pantai adalah kritik pada feodalisme
Jawa, karena roman ini banyak menceritakan mengenai masyarakat yang berasal dari
golongan bawah dengan masyarakat yang berasal dari golongan
atas/ningrat/bangsawan, serta segala perlakuan tak berperikemanusiaan yang terjadi
dalam praktek feodalisme Jawa atas orang-orang yang dianggap “rendahan”/ berasal
dari kaum bawah yang umumnya lahir di kampung.
Kritikan : Adapun kritik yang ditujukan pada tema, sistem feodalisme adalah
melalui gambaran dalam cerita yang disebutkan bahwa semua yang ada di Gedung
Besar adalah rakyat jelata yang harus tunduk dan patuh pada Priyayi, dan mereka
tidak patut dihormati, disitu kami sedikit kesal mengapa semua orang dirumah
tersebut tunduk dan patuh kepada Bendoro besar, bagaikan Tuhan yang diagung-
agungkan. Sehingga salah seorang bujang atau pembantunya mau membohongi
orang agar tidak dianggap durhaka kepada Bendoro.
2. ALUR/PLOT
Maju, terbukti dari cerita mulai dari awal yaitu ketika Gadis Pantai tinggal di
kampung nelayan kemudian dibawa ke pendopo, bagaimana kehidupannya kemudian
di pendopo, bagaimana ia menyesuaikan diri sebagai ‘wanita utama’, menjalani hidup
dengan Bendoro, mengandung dan melahirkan bayinya dengan Bendoro serta
bagaimana ia diusir dari pendopo oleh Bendoro setelah melahirkan bayi pertamanya
yang berjenis kelamin perempuan dan ia memutuskan untuk pergi ke Blora karena
malu dengan Emak dan tetangganya di kampung.
4
Kritikan : Menurut kami, pada alur roman ini, Pram menyajikan cerita sangat
baik alurnya, semua berjalan maju tanpa sekalipun melihat masa lalu. Dengan
bagian awal cerita sebagai pendeskripsian tokoh utama, yaitu Gadis Pantai yang
bertubuh kecil, kulit putih bersih yang hidup di Kampung. Di bagian tengahnya
menghadirkan konflik baik yang terjadi dalam diri Gadis Pantai atau pun konflik
dengan tokoh yang lain. Lalu akhir dari bagian cerita tersebut yaitu keadaan yang
memprihatinkan yang terjadi pada diri Gadis Pantai akibat dari ‘keganasan’ praktik
Feodalisme.
3. GAYA BAHASA
Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa campuran. Bahasa indonesia
jaman dahulu dengan bahasa Jawa pada beberapa kata seperti “kanca” dan “colong”
serta sebutan bagi orang jawa seperti “Mas Nganten”, “Sahaya”, dan “Bendoro”.
Pramoedya hidup pada jaman penjajahan Belanda, dan memang setting dari cerita
ini adalah sekitar tahun 1930 atau 1940-an di mana penjajahan Belanda masih atau
bahkan sudah hampir berakhir karena pelayan tua pembantu Gadis Pantai, di dalam
cerita sering menceritakan mengenai bagaimana ia dan suaminya serta kakeknya
berjuang melawan penjajahan Belanda dan berulang kali mencoba untuk kabur dari
Kerja Rodi Belanda yang sangat menyiksa rakyat Indonesia pada saat itu.
5
Sehingga, bahasa yang digunakan pun masih bahasa kental pada saat itu dengan
sedikit perubahan dari pihak penerbit, kami rasa.
Di sisi lain, pada awal cerita, jujur kami merasa bosan membacanya karena sudah
tak sesuai lagi dengan perkembangan jaman pada saat ini, walaupun kami juga
mengerti bahwa justru novel-novel seperti ini yang banyak dicari dan digemari oleh
para sastrawan di Indonesia, lagipula novel ini juga telah diterjemahkan ke 42
bahasa, serta mendapatkan berbagai macam penghargaan dari berbagai pihak baik
dari dalam maupun di luar negeri. Tapi, kami akan bahas ini menurut sudut pandang
orang-orang biasa seperti kita.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Eseren, Ali. Potret Wanita Pesisir dalam Roman Gadis Pantai. Dalam:
http://imtcpt.wordpress.com/2009/01/21/potret-wanita-pesisir-dalam-roman-
gadis-pantai/ (diakses tgl 09 Maret 2016).
Jurual Studi Agama dan Masyarakat. Novel “Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta
Toer: Analisis Struktural Levi-Strauss”, Volume 5, Nomor I Juni 2008.