KELOMPOK 8:
Dosen Pengampu :
Juwati,M.Pd.
Puji Syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat dan
karunia-Nya lah. Kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah “MEMAHAMI KONSEP BEBERAPA
PENDEKATAN DALAM SATRA” pada kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
2. Ibu Juwati,M.Pd. selaku dosen pengampu yang telah memberikan pengaarahan dan
dukungan.
3. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan makalah ini
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
Namun tidak lepas dari semua itu, kami memnyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik bagi segi penyusun bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberikan saran dan keritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki
laporan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1. Latar Belakang............................................................................................4
2. Rumusan Masalah.......................................................................................5
3. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................6
A. Hakikat Pendekatan.....................................................................................6
B. Pendekatan Dalam Sastra............................................................................6
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................12
1. Kesimpulan................................................................................................12
2. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Karya sastra merupakan komunikasi antara sastrawan dan pembacanya.
Bentuk komunikasi itu berupa karya sastra. Apa yang ingin di ungkakan
sastrawan kepada para pembacanya. Bentuk komunikasi ternyata melahirkan
berbagai kejadian dalam teori sastra. Setiap kajian itu ada yang
menitikberatkan kejadiannya pada diri sastrawan, ada juga yang
menitikberatkan kajiannya pada kesusastraan antara karya sastra dan alam
semesta.
Dari keempat hal itu – karya sastra , sastrawan , semesta, dan pembaca –
terdapat empat pendekatan dalam kajian sastra. Pendekatan sastra yang
menitikberatkan pada karya sastra disebut pendekatan objektif. Pendekatan
karya sastra yang menitikberatkan pada penulis disebut pendekatan ekspresif.
Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada kajian terhadap semesta
atau alam disebut pendekatan mimetik. Dan pendekatan kajian sastra yang
menitikberatkan pada pembaca disebut pendekatan pragmatik.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan sastra?
2. Apa saja pendekatan dalam sastra?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatan sastra
2. Untuk mengetahui maksud dan tujuan pendektan sastra
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendekatan
Pendekatan adalah suatu metode atau cara sistematis untuk mendekati,
memahami, atau menangani suatu subjek atau masalah. Dalam berbagai konteks,
pendekatan memberikan kerangka kerja atau strategi untuk mencapai tujuan
tertentu atau mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu hal.
Pendekatan dalam konteks apapun mencakup cara mendekati atau memahami
suatu subjek. Dalam hal pendekatan sastra, ini berkaitan dengan cara
menganalisis, menginterpretasi, dan menghargai karya sastra. Pendekatan
tersebut mencakup penggunaan metode kritik dan alat analisis untuk
mengeksplorasi makna dan estetika dalam teks sastra.
1. Pendekatan Mimetik
Pendekatan objektif ialah pendekatan karya sastra yang menitikberatkan
kajiannya pada karya sastra. Pembicaraan kesusastraan tidak akan ada bila
tidak ada karya sastra. Karya sastra menjadi sesuatu yang inti (Junus, 1985:2).
Di bidang ilmu sastra, penilaian yang menitikberatkan kajiannya pada karya
sastra di rintis oleh kelompok peneliti Rusia tahun 1915-1930. Mereka
biasanya disebut kaum formalis, dengan tokoh utama Roman Jakobson,
Shklovsky, Eichenbaum, dan Tyanjanov. Pada awalnya, para formalis
pertama-pertama ingin membebaskan ilmu sastra dari kungkungan ilmu-ilmu
lain , misalnya psikologi, sejarah, atau kebudayaan (Teeuw, 1984 : 128-129).
Karena tidak puas dengan cara kerja kritik spritualitas poetika Romantik,
kaum formalis Rusia mengusahakan pendekatan teori sastra dengan tujuan
untuk menggali apa yang secara khusus bersifat kesusastraan dalam berbagi
teks. Studi-studi formalis menjadi mantap sebelum Revolusi 1917. Kaum
formalis berpendapat bahwa kesusastraan sebagai satu pemakaian bahasa yang
khas mencapai perwujudannya lewat deviasi dan distori dari bahasa praktis.
Bahasa praktis digunakan untuk tindak komunikasi, sedangkan bahasa sastra
tidak mempunyai fungsi praktis. Kaum formalis memperkenalkan konsep
defamiliarisasi dan deotomatisasi (Selden, 1985: 8-11). Karya sastra
dipandang sebagai tanda, lepas dari fungsi refensial atau mimetiknya. Karya
sastra menjadi tanda yang otonom, yang berhubungan dengan kenyataan yang
bersifat tidak langsung. Konsep yang penting kaum formalis adalah konsep
dominan, ciri menonjol atau utama dalam sebuah karya sastra, misalnya rima,
matra, irama, aliterasi dan asonansi (Teeuw, 1984: 12-14).
Sebagai bentuk perkembangan formalisme dalam kajian sastra, muncul
kajian strukturalisme, kajian sastra harus berpusat pada karya sastra itu
sendiri, tanpa memperhatikan sastrawan sebagai pencipta atau pembaca
sebagai penikmat. pengarang telah mati (Selden, 1985:2). Analisis struktural
bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, dan
semendalam mungkin berkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya
sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Dalam
pandangan struktural yang sebenarnya, tidak mungkin ada pembedaan bentuk
dan isi.
2. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang
menitikberatkan kajiannya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis
(Abrams, 1981:189). Pada abad ke-18 , pada masa Romantik , perhatian
terhadap sastrawan sebagai pencipta karya sastra menjadi dominan. Karya
sastra adalah anak kehidupan kreatif seorang penulis dan mengungkapkan
pribadi pengarang (Selden 1985-52). Karya sastra tidak akan hadir bila tidak
ada yang menciptakannya sehingga pencipta karya sastra sangat penting
kedudukannya (Junus,1985:2). Teeuw (1984) mengatakan bahwa karya sastra
tidak bias dikaji dengan mengabaikan kajian terhadap latar belakang sejarah
dan system sastra : semesta, pembaca, dan penulis. Informasi tentang penulis
memiliki peranan penting dalam kegiatan kajian dan apresiasi sastra. Ini
diarenakan karya sastra pada hakikatnya adalah tuangan pengalaman penulis
(Teeuw, 1984; Selden, 1985; Roekhan, 1995; Eneste, 1982). Dalam
pendekatan ini, penilaian terhadap karya seni ditekankan pada keaslian dan
kebaruan.
3. Pendekatan Pragmatik
Pendekatan pragmatik adalah pendekatan kajian sastra yang
menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima,
memahami, dan menghayati karya sastra. Pembaca sangat berperanan dalam
menentukan sebuah karya itu merupakan karya sastra atau bukan. Sadar atau
tidak, akhirnya karya sastra akan sampai juga kepada pembaca, ditujukan
kepada pembaca.
4. Pendekatan Objektif
Pendekatan objektif ialah pendekatan karya sastra yang menitikberatkan
kajiannya pada karya sastra. Pembicaraan kesusastraan tidak akan ada bila
tidak ada karya sastra. Karya sastra menjadi sesuatu yang inti (Junus, 1985:2).
Di bidang ilmu sastra, penilaian yang menitikberatkan kajiannya pada karya
sastra di rintis oleh kelompok peneliti Rusia tahun 1915-1930. Mereka
biasanya disebut kaum formalis, dengan tokoh utama Roman Jakobson,
Shklovsky, Eichenbaum, dan Tyanjanov. Pada awalnya, para formalis
pertama-pertama ingin membebaskan ilmu sastra dari kungkungan ilmu-ilmu
lain , misalnya psikologi, sejarah, atau kebudayaan (Teeuw, 1984 : 128-129).
Karena tidak puas dengan cara kerja kritik spritualitas poetika Romantik,
kaum formalis Rusia mengusahakan pendekatan teori sastra dengan tujuan
untuk menggali apa yang secara khusus bersifat kesusastraan dalam berbagi
teks. Studi-studi formalis menjadi mantap sebelum Revolusi 1917. Kaum
formalis berpendapat bahwa kesusastraan sebagai satu pemakaian bahasa yang
khas mencapai perwujudannya lewat deviasi dan distori dari bahasa praktis.
Bahasa praktis digunakan untuk tindak komunikasi, sedangkan bahasa sastra
tidak mempunyai fungsi praktis. Kaum formalis memperkenalkan konsep
defamiliarisasi dan deotomatisasi (Selden, 1985: 8-11). Karya sastra
dipandang sebagai tanda, lepas dari fungsi refensial atau mimetiknya. Karya
sastra menjadi tanda yang otonom, yang berhubungan dengan kenyataan yang
bersifat tidak langsung. Konsep yang penting kaum formalis adalah konsep
dominan, ciri menonjol atau utama dalam sebuah karya sastra, misalnya rima,
matra, irama, aliterasi dan asonansi (Teeuw, 1984: 12-14).
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dapat kami simpulkan beberapa hal pada materi ini. di antaranya
pembagian pendekatan sastra ada empat, antara lain : pendekatan ekspresif
yaitu pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya pada
ekspresi perasaan dan temprament penulis, pendekatan objektif yaitu
pendekatan sastra yang menitikberatkan kajiannya pada karya sastra,
pendekatan mimetik adalah pendekatan sastra yang menitikberatkan pada
kajiannya terhadap hubungan karya sastra yang kenyataannya di luar karya
sastra (meliputi imitasi dan realitas), pendekatan pragmatik adalah pendekatan
sastra yang menitikberatkan pada peranan pembaca dalam menerima,
memahami dan menghayati karya sastra, dan yang terakhir pendekatan
interdisipliner adalah pendekatan sastra yang menitikberatkan pada ilmu sastra
dengan ilmu lain. Misalnya , psikologi sastra, sosiologi sastra, sejarah sastra
dan pendidikan sastra.
2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://anfaituazizah.blogspot.com/2012/03/makalah-sastra.html?m=1
https://harjonbasri.blogspot.com/2014/11/pendekatan-karya-sastra.html?m=1
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132049472/pendidikan/materi-kuliah-pengantar-
ilmu-sastra-ii-pendekatan-dalam-pengkajian-sastra.pdf?shem=ssusxt