MAKALAH
Oleh:
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami
juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kritik Sastra dengan judul
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dr. Sesilia Seli, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kritik Sastra yang telah
memberikan tugas ini sehingga menambah khazanah pengetahuan dan wawasan saya.
DAFTAR ISI
ii
A. Simpulan........................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................. 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu dalam apresiasi karya sastra. Kritik
sastra dapat diatrikan sebagai objek studi karya sastra yang melakukan analisis,
penafsiran, serta penilaian terhadap teks sastra. Menurut Hough dalam ipeng, kritik
sastra meliputi masalah yang luas mengenai apa itu kesusatraan itu sendiri. Menurut
Jassin, kritik kesusastraan adalah pertimbangan baik dan buruknya suatu hasil
kesusastraan dengan alasan yang sesuai mengenai isi dan bentuk dari karya tersebut
Kritik sastra memiliki fungsi sebagai berikut (1) mengembangkan dan membina
karya sastra; (2) pembinaan apresiasiasi dan pemahaman karya sastra untk masyarakat;
(3) menunjang dan mengembangkan ilmu sastra. Selain tiga fungsi tersebut fungsi
1. Bagi Pembaca
1
2
2. Bagi Pengarang
pendekatan sosologi sastra dan resepsi sastra. Maka dari ini kamiakan membahas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Sosiologi
Sastra merupakan hasil seni bahasa yang indah yang dapat menimbulkan
keindahan, tetapi belum menunjukkan sifat khusus dari tulisan yang berupa karya
sastra yang indah, baik bahasa maupun isinya. Sedangkan kata sosiologi berasal
dari bahasa latin, socius, yang artinya kawan dan logos, yang berasal dari bahasa
Menurut Ratna (2013: 1), sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan
sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio (Yunani) (socius berarti bersama-
sama, bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda, perkataan,
soio/socius berarti masyarakat, logi/logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu
sifatnya umum, rasional, dan empiris. Sastra dari akar kata sas (sansekerta) berarti
mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan instruksi. Akhiran tra berarti alat,
buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik. Makna kata sastra bersifat lebih
5
kemasyarakatan oleh beberapa penulis disebut sosiologi sastra (Sapardi, 2020: 5).
pertimbangan bahwa sosiologi sastra sudah menjadi suatu disiplin ilmu yang baru,
pada aspek dokumenter sastra, dengan landasan suatu pandangan bahwa sastra
merupakan karya yang hidup dan berfungsi bagi manusia. Teori sosio-
fungsionalisme pun demikian ruhnya. Asumsi dasar dari teori ini, didorong
oleh suatu anggapan bahwa sastra lahir untuk memenuhi sebagian kebutuhan
manusia.
b. Kajian Sosio-fenomenologis
dari sisi sosiologi sastra, dan sejumlah khasus yang dapat dikaji dari aspek-
makna. Makna sastra dari sisi sosial, dikaitkan dengan tempat kelahiran karya
c. Teori Sosio-hermeneutik
aspek sosial. Aspek sosial tersebut menyangkut berbagai unsur di luar dan di
makna objek, yaitu metode dialektik antara masa lalu dengan masa kini dan
antara bagian dengan keseluruhan. Kedua metode itu memaksa penafsir untuk
d. Teori Sosio-ideologis
hal itu dengan caranya sendiri. Akan tetapi, pada saat yang sama dalam isinya
bagiannya.
menyerap lingkungan ideologis general dengan caranya sendiri. Oleh karena itu,
pemahaman mengenai karya sastra sebagai fenomena ideologi harus bermula dari
luas lagi ke lingkuungan ideologis dan akhirnya baru masuk ke dalam lingkungan
a. Sosiologi Pengarang
Menyangkut eksistensi karya itu sendiri, yang memuat isi karya sastra,
tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri, dan yang
c. Sosiologi Pembaca
pembaca. Dalam pokok ini termasuk juga faktor-faktor sosial yang bisa
dalam karya sastra itu sudah tidak berlaku lagi pada waktu ia ditulis.
cermin masyarakat.
10
seperti “sampai berapa jauh nilai sastra berkaitan dengan nilai sosial?”, dan
“Sampai berapa jauh nilai sastra dipengaruhi nilai sosial?”, ada tiga hal yang
harus diperhatikan.
penghibur belaka.
B. Resepsi Sastra
sejarah.
11
pembaca terhadap teks. Reaksi tersebut dapat positif dan juga negatif. Resepsi
yang bersifat positif mungkin akan membuat pembaca senang atau tertawa,
sebaliknya resepsi negatif mungkin akan membuat pembaca sedih, jengkel, atau
Resepsi sastra merupakan aliran sastra yang meneliti teks sastra dengan
kata recipere (Latin), reception (Inggris), yang diartikan sebagai penerimaan atau
penyambutan pembaca. Dalam arti luas resepsi diartikan sebagai pengolahan teks,
periode tertentu.
negatif terhadap sebuah karya sastra oleh pembaca. Zaman yang berbeda ketika
meresepsi sebuah karya sastra yang sama, dapat menghasilkan resepsi yang
berbeda.
12
Ada dua metode resepsi yaitu metode resepsi sinkronis dan diakronis.
maupun teknik kuasioner. Oleh karena itu, penelitian resepsi sinkronis ini
sastra maupun para mahasiswa sastra. Hal ini dapat disebabkan karena
resepsi sinkronis.
pembaca dalam beberapa periode. Tetapi periode waktu yang dimaksud masih
pembaca dalam beberapa periode yang berupa kritik sastra atas karya sastra
yang dibacanya, maupun dari teks-teks yang muncul setelah karya sastra yang
13
pembaca yang berupa kritik sastra, baik yang termuat dalam media massa
PENUTUP
A. Simpulan
Sastra merupakan hasil seni bahasa yang indah yang dapat menimbulkan
keindahan, tetapi belum menunjukkan sifat khusus dari tulisan yang berupa karya
sastra yang indah, baik bahasa maupun isinya. Sedangkan kata sosiologi berasal dari
bahasa latin, socius, yang artinya kawan dan logos, yang berasal dari bahasa Yunani,
B. Saran
Demikanlah makalah ini dibuat, semoga untuk kedepannya kita semua dapat
memahami lebih lanjut mengenai pendekatan sosiologi sastra dan resepsi sastra,
sehingga dapat mengaplikasikanya ke dalam kritik sastra. Terima kasih atas pertisapasi
dan apresiasi dari pembaca yang telah mencoba memahami isi makalah ini. Tentunya
kurangnya referensi. Kami harap pembaca dapat memberi saran dan kritik kepada kami
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Utama.
CAPS.
Endraswara. 2013. Teori Kritik Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service).
Ibeng, Parta. 2021. Pengertian Kritik Sastra, Fungsi, Ciri, Manfaat dan Pendekatan,
Ratna. Nyoman Kutha. 2012. Penelitian Sastra: Teori, Metode, dan Teknik,
Pelajar.
https://www.indonesiastudents.com/pengertian-kritik-sastra-dan-fungsinya-