Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA DALAM

APRESIASI DAN KRITIK SASTRA

Disusun oleh :

Mohammad Imam Ghozali Fajar Septian (22101071086)

Iffat Muhammad Tsaqif (22101071087)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


MATA KULIAH SASTRA TRANSDISIPLINER
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, ma’unah, taufik dan
Inayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam pembelajaran.

Tujuan dibuatnya makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Helmi
Wicaksono S.Pd, M.Pd  di mata kuliah Sastra Transdisipliner. Selain itu, juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan mengenai Psikologi Sastra yang ada dalam pembelajaran sastra.
Terma kasih kami ucapkan kepada Bapak Helmi Wicaksono S.Pd, M.Pd selaku  dosen di
mata kuliah Sastra Transdisipliner yang memberikan tugas pembuatan makalah ini sehingga
kami dapat menambah pengetahuan dan waawasan mengenai studi yang kami pelajari.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

18 September 2021

Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Psikologi Sastra......................................................................................................6
2.2 Kajian Psikologi dalam Sastra..................................................................................................7
2.3 Pendekatan Psikologi Sastra dalam Apresiasi dan Kritik Sastra..........................................7
2.4 Konsep Dasar dan Pelaksanaan Psikologi Sastra....................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................9
4.2 Saran...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran
kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Hal tersebut selaras dengan pendapat Semi (1998:8)
sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan
kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra merupakan karya seni
yang imajinatif sehingga ia harus diciptakan dengan suatu daya kreativitas, kreativitas itu tidak
saja dituntut dalam upaya melahirkan pengalaman batin dalam bentuk karya sastra, tetapi lebih
dari itu. Ia harus pula kreatif dalam memilih unsur-unsur terbaik dari pengalaman hidup manusia
yang dihayatinya.
Sastra adalah ciptaan kreatif imajinatif manusia bertolok dari kehidupan nyata yang ditulis
atau dicetak serta memiliki ekspresi estetis, misalnya puisi, drama, dan cerita rekaan. Ekspresi
estetis merupakan upaya pengeluaran pengalaman, perasaan, dan pikiran dari dalam diri
manusia. Wellek dan Austin Warren (1993:12) berpendapat selaras bahwa sastra adalah segala
sesuatu yang tertulis dan tercetak dan membatasinya pada mahakarya yang menonjol karena
bentuk dan ekspresi sastranya

Kebanyakan orang masih belum mengerti mengenai esensi dari satra seutuhnya. Cukup
banyak masyarakat yang menyangka bahwa satra hanyalah ilmu yang tidak terlalu penting,
sehingga sering diremehkan. Padahal sebenarnya sastra memiliki peranan penting dalam
memahami jiwa. Demikian pula, psikologi adalah ilmu pengetahuan sekaligus terapan dalam
memahami jiwa serta perilaku seseorang. Dua hal tersebut memiliki keterkaitan dalam aspek
keilmuan.Maka pada makalah ini, kami ingin menjelaskan sekilas mengenai psikologi sastra
dalam apresiasi dan kritik sastra.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi, antara lain:

1. Apa pengertian psikologi sastra


2. Apa kajian psikologi dalam sastra
3. Bagaimana pendekatan psikologi sastra dalam apresiasi dan kritik sastra
4. Bagaimana konsep dasar dan kriteria pelaksanaan psikologi sastra

5
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.

1. Memahami definisi dari psikologi sastra


2. Memahami kajian psikologi dalam sastra
3. Memahami keterkaitan ilmu psikologi dan ilmu sastra
4. Memahami pendekatan psikologi sastra dalam apresiasi dan kritik sastra

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Sastra

Sastra sebagai ilmu humaniora memiliki berbagai macam aliran sebagai wilayah kajian,
mulai dari filsafat, psikologi, sosiologi, antropologi, dan religi. Psikologi merupakan bagian dari
studi sastra yang di dalamnya mengaji masalah psikologis manusia (tokoh) yang terdapat dalam
karya sastra, baik dalam perspektif karya, pengarang, dan juga pembacanya. Melalui psikologi
sastra seseorang bisa mempelajari psikologi tanpa harus bersusah payah belajar psikologi murni
yang di dalamnya menggunakan bahasa akademis dan teknis yang kadang tidak membuat
manusia kurang begitu menyukainya
Psikologi tidak lepas dari sastra dan sastra tidak lepas dari psikologi. Dalam pandangan
masyarakat selama ini, memang sastra terkesan lebih banyak menggunakan kajian psikologi
sebagai ilmu bantu. Padahal, sastra juga menyumbangkan penamaan teori dalam psikologi. Hal
tersebut didasarkan pada fakta bahwa beberapa teori dalam psikologi tidak lepas dari kontribusi
sastra, misalnya teori oedipus complex, electra komplex, eros, thanatos. Istilah dalam psikologi
tersebut diadaptasi dari sastra klasik atau yang lebih dikenal dengan mitologi. Hal itu
menunjukkan bahwa secara empiris sastra dan psikologi merupakan dua bidang keilmuan yang
saling memberikan kontribusi dalam hal penguatan keilmuan
Ratna (2004:343) sebagai dunia, karya sastra memasukkan berbagai aspek kehidupan ke
dalamnya, khususnya manusia. Pada umumnya, aspek-aspek kemanusiaan inilah yang
merupakan objek utama psikologi sastra, sebab dalam diri manusia aspek kejiwaan
dicangkokkan dan diinvestasikan.
Satu hal yang tidak mungkin terlepas dari penciptaan karya sastra adalah kejiwaan, baik
kejiwaan pengarang, kejiwaan tokoh-tokoh fiksional dalam karya sastra maupun kejiwaan
pembaca. Sastra merupakan pencerminan dari segi kehidupan manusia yang di dalamnya
memuat sikap, tingkah laku, pemikiran, pengetahuan, tanggapan, perasaan, imajinasi mengenai
manusia itu sendiri. Pengarang berusaha merefleksikan segi-segi kehidupan manusia itu ke
dalam karya sastra sehingga terciptalah sebuah karya sastra yang menarik untuk diteliti.
Psikologi dan sastra adalah dua aspek yang berbeda namun memiliki berbagai keterkaitan.
Menurut Endaswara (2011:96), psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya
sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya.
Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek
kejiwaan.
Wellek dan Austin (1989:90) menjelaskan bahwa psikologi satra memiliki empat arti, yakni:
1. Psikologi sastra adalah pemahaman kejiwaan sang penulis sebagai pribadi atau tipe
2. Pengkajian terhadap proses kreatif dari karya tulis tersebut.

7
3. Analisa terhadap hukum-hukum psikologi yang diterapkan dalam karya sastra
4. Psikologi sastra juga diartikan sebagai studi atas dampak sastra terhadap kondisi
kejiwaan daripada pembaca.
Sementara itu, menurut Ratna (1989:90) menjelaskan bahwa psikologi sastra adalah analisa
terhadap sebuah karya sastra dengan menggunakan pertimbangan dan relevansi ilmu psikologi.
berarti penggunaan ilmu psikologi dalam melakukan analisa terhadap karya sastra dari sisi
kejiwaan pengarang, tokoh, maupun para pembaca.
Maka melalui psikologi sastra seseorang bisa mempelajari psikologi tanpa harus bersusah
payah belajar psikologi murni yang di dalamnya menggunakan bahasa akademis dan teknis yang
kadang tidak membuat manusia kurang begitu menyukai.
Adapun tujuan utama dari psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang
terdapat dalam sebuah tulisan. Secara hakiki karya sastra memberikan cara untuk memahami
perubahan kontradiksi dan berbagai penyimpangan dalam masyarakat terutama dalam kaitannya
kondisi kejiwaan.

2.2 Kajian Psikologi dalam Sastra


Wellek & Warren (2014) memberikan batasan bahwa psikologi dalam sastra terbagi
menjadi empat kajian, yakni
1. Studi tentang proses kreatif sang pengarang
2. Studi pengarang
3. Studi tentang hukum psikologi dalam karya sastra
4. Studi tentang pembaca sastra
Pandangan Wellek & Warren tersebut masih banyak digunakan oleh para peneliti psikologi
sebab pandangan tersebut dianggap yang paling representatif dalam kajian psikologi sastra.
Dalam konteks perkembangan studi sastra interdisipliner, psikologi sastra tidak hanya
berpijak pada psikologi klasik yang mengarah pada monodisipliner, tetapi merambah juga pada
studi psikologi kontemporer yang mengarah pada studi yang lebih komprehensif dalam berbicara
tentang psikologi dan terutama dalam kaitannya dengan sastra. Dengan demikian, ilmu psikologi
dan ilmu sastra masih terus mengalami perkembangan dan tidak monoton dalam hal penelitian
perspektif psikologi sastra. Studi tersebut, misalnya psikologi sastra konteks psikologi
maskulinitas, psikologi sastra konteks psikologi gender. Studi tersebut merupakan studi dalam
psikologi yang digunakan dalam studi sastra.

8
2.3 Pendekatan Psikologi Sastra dalam Apresiasi dan Kritik Sastra
Menurut Roekhan (dalam Endaswara, 2011:97-98) psikologi akan ditopang oleh tiga
pendekatan sekaligus. Pertama, pendekatan tekstual, yang mengkaji aspek psikologis tokoh
dalam karya sastra. Kedua, pendekatan reseptif-paragmatik, yang mengkaji aspek psikologis
pembaca sebagai penikmat karya sastra yang terbentuk dari pengaruh karya yang dibacanya,
serta proses resepsi pembaca dalam menikmati karya sastra. Ketiga, pendekatan ekspresif, yang
mengkaji aspek psikologis sang penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksi lewat
karyanya, baik penulis sebagai pribadi maupun wakil masyarakatnya.
Menurut Semi, (1993:76) pendekatan psikologis adalah pendekatan yang bertolak dari
asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan manusia.
2.4 Konsep Dasar dan Pelaksanaan Psikologi Sastra
Di dalam pelaksanaan pendekatan psikologis  dalam kajian sastra hanya diambil bagian-
bagian yang berguna dan sesuai dengan pembahasan sifat dan dan perwatakan manusia. Berikut
ini beberapa konsepsi dasar dan kriteria yang digunakan pendekatan psikologis.
1. Karya sastra merupakan produk dari suatu keadaan kejiwaan pemikiran pengarang yang
berada dalam situasi setengah sadar atau subconcius  setelah mendapat bentuk yang jelas
dituangkan ke dalam bentuk tertentu cara sadar concius dalam bentuk penciptaan karya
sastra.
2. Mutu sebuah karya sastra ditentukan oleh bentuk proses penciptaan dari tingkat pertama,
yang berada di alam bawah sadar, kepada tingkat kedua yang berada dalam keadaan
sadar.
3. Disamping membahas proses penciptaan dan kedalaman segi perwatakan tokoh perlu
pula mendapat perhatian dan kajian aspek makna, pemikiran, dan falsafah yang terlihat di
dalam karya sastra.
4. Karya yang bermutu menurut pendekatan psikologis, adalah karya sastra yang mampu
menyajikan simbol-simbol, wawasan, perlambangan yang bersifat universal yang
mempunyai kaitan dengan mitologi, kepercayaan, tradisi, moral, budaya, dan lain-lain.
5. Karya sastra yang bermutu menurut pandangan pendekatan psikologis adalah karya sastra
yang mampu menggambarkan kekalutan dan kekacauan batin manusia karena hakikat
kehidupan manusia itu adalah perjuangan menghadapi kekalutan batinnya sendiri.
 kebebasan individu penulis sangat dihargai dan kebebasan mencipta juga mendapat tempat
yang istimewa. (Semi, 1993:77-78)

9
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Secara umum berdasarkan psikologi sastra di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi
sastra merupakan kajian sastra yang pusat perhatiannya pada aktivitas kejiwaan baik dari tokoh
yang ada dalam suatu karya sastra, pengarang yang menciptakan karya sastra, bahkan pembaca
sebagai penikmat karya satra. Hal tersebut dikarenakan karya sastra merupakan cerminan
psikologis pengarang dan sekaligus memiliki daya psikiologis terhadap pembaca.

4.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf atas kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan.

Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca terutama dosen
pengampu mata kuliah demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2015). Psikologi Sastra (Vol. 1). Surabaya: Unesa University Press.

Sudikan, S. S. (2016). Pendekatan Interdisipliner, multidsipliner, dan Transdisipliner Dalam Studi Sastra.
Unesa, 1, 2-3.

dkampus. (2017, 4). dkampus.com. Retrieved 4 2017, from Psikologi Sastra Menurut Para Ahli:
www.google.com/amp/s/www.dkampus..com/2017/04/psikologi-sastra-menurut-para-ahli/
amp/

Psikologi, D. (2017, 6). posenpsikologi.com. Retrieved 6 2017, from Psikologi Sastra:


https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/psikologi-sastra/amp

Ulpa, M. (2010). Skripsi. Nilaii-nilai edukatif dalam tinjauan psikologi sastra, 1-7.

11

Anda mungkin juga menyukai