SKRIPSI
Oleh:
NIM 1414015055
Sastra Indonesia S1
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
RIWAYAT HIDUP
Babulu pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan
pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 003 Babulu pada tahun 2002 dan lulus pada
Negeri 3 Penajam Paser Utara tahun 2008 dan lulus pada tahun 2011. Kemudian
tahun 2011 dan lulus pada tahun 2014. Setelah itu, pada tahun 2014 penulis
vi
ABSTRAK
Riyani, Ratih Widia. 2019. Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Prahara
Cinta Alia Karya Arif YS: Kajian Psikologi Sastra. Skripsi. Program
Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Mulawarman. Pembimbing I: Dr. H. Yusak Hudiyono, M.Pd.,
Pembimbing II: Dahri D., S.S., M.Hum.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Prahara Cinta Alia Karya Arif YS:
Psikologi Sastra.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
sebagai berikut.
3. Dahri D., S.S., M.Hum. selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia
6. Kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Iswanto dan Ibu Sulingatin,
Kakak Agus Suselo, Nurvianti Amelia, serta keluarga besar yang telah
viii
memberikan motivasi, semangat, kasih sayang, dukungan dan doa
Penulis,
NIM.1414015055
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................v
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
2.2.1 Novel……………………………………………………………….8
3.1DefinisiOperasional………………………..……………………………….23
3.3.1 Data………………………………………………………………24
Arif YS ……………………………………………………………………..28
4.2.1 Hasil Penelitian Struktur Faktual dalam Novel Prahara Cinta Alia
4.3 Pembahasan………………..……………………………………………86
BAB V PENUTUP................................................................................................88
5.1 Simpulan…………………………………………………………………88
5.2 Saran……………………………………………………………………...89
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................90
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
tercermin dalam karya sastra serta menemukan nilai-nilai yang dikonstruksi oleh
pengarang.
Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan tempat
terdapat tokoh utama yang menjadi pusat utama dalam cerita. Segala konflik yang
terdapat dalam novel dialami tokoh utama dan tokoh-tokoh lain yang saling
fiksi belaka. Pengarang dalam menciptakan sebuah karya, tidak lepas dari kerja
sejak lama dan semakin berkembang hingga kini. Kemunculan fenomena ini
xiii
menjadi salah satu penyebab lahirnya karya-karya yang mengangkat isu tindakan
xiii
2
seharusnya mampu mencegah tindakan negatif tersebut yang saat ini menjadi
sebuah masalah besar dalam kehidupan sosial. Peristiwa seperti ini sering terjadi
di lingkungan sekitar. Seperti halnya dengan novel Prahara Cinta Alia karya Arif
YS yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2016. Novel
asusila.
bernama Alia. Alia menjalin hubungan dengan tiga laki-laki, yaitu Antonio,
Andika, dan Rangga dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun, karena
percintaannya, Alia harus rela kehilangan kehormatan. Berawal dari surat yang
dikirim oleh beberapa laki-laki, membuat Alia semakin penasaran untuk membaca
surat-surat itu. Alia yang saat itu diam-diam membaca dan membalas surat
tempat, Alia yang saat itu hendak pulang dari salah satu pusat perbelanjaan tiba-
tiba motornya tidak bisa dinyalakan. Tidak lama kemudian Rangga lewat
Hubungan Alia dengan kedua laki-laki tersebut terjalin dalam waktu yang
bersamaan tanpa sepengetahuan Antonio, pacar pertama Alia. Saat itu, Alia ingin
mengakhiri kisah cintanya dengan Rangga karena sifat kasar dan ringan tangan.
Akan tetapi, saat itu Rangga tidak terima diputuskan. Hal tersebut membuat
Rangga kecewa kemudian balas dendam dengan menyebarkan foto-foto syur Alia
di media sosial.
perubahan dalam diri Alia. Perubahan itu terlihat sejak almarhum kakeknya
sekolah menengah kejuruan dan berlangsung hingga Alia tamat sekolah. Berbeda
sekolah dengan Antonio adalah awal Alia berani mendua bahkan menigakan
Antonio. Ketidakadanya peran orang tua juga memengaruhi perubahan diri dan
karya sastra sebagai hasil aktivitas kejiwaan. Dalam novel Prahara Cinta Alia
di dalam novel Prahara Cinta Alia. Penelitian ini akan menganalisis struktur
faktual dalam novel yang meliputi tokoh dan penokohan, alur, dan latar serta
1. Bagaimana struktur faktual dalam Novel Prahara Cinta Alia karya Arif
YS?
Tujuan yang menjadi dasar dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
Arif YS.
positif dalam upaya meningkatkan prestasi. Adapun manfaat dalam penelitian ini
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
bermasyarakat.
BAB I : Pendahuluan
dalam penelitian.
6
BAB V : Penutup
yang dikemukakan .
BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian yang dilakukan oleh Fajriyah pada tahun 2017 yang berjudul
tersebut menunjukan struktur kepribadian berupa id, ego, dan superego dan faktor
perubahan kepribadian tokoh utama wanita dalam novel Alisya karya Muhammad
Makhdlori.
7
8
deskriptif kualitatif dengan data berupa paragraf yang terdapat dalam novel. Hasil
penelitian tersebut menunjukan struktur kepribadian tokoh Marni berupa id, ego,
dan superego.
Penelitian lain dilakukan oleh Amran pada tahun 2018 dalam skripsi yang
pada objek dan analisis yang dilakukan. Penelitian ini akan menganalisis struktur
kepribadian tokoh utama dalam novel Prahara Cinta Alia karya Arif YS. Dalam
penelitian ini akan dianalisis struktur faktual yang meliputi tokoh dan penokohan,
alur, dan latar sebagai analisis pertama. Kemudian akan dilanjutkan dengan
2.2.1 Novel
Novel biasanya berisi tentang percintaan, keagamaan, sosial dan politik yang
mencerminkan masyarakat tertentu. Selain itu, novel dapat diadaptasi dari kisah
9
nyata atau pun kisah imajinatif. Novel merupakan salah satu bentuk dari dua
prosa, yakni novel dan cerita pendek (cerpen). Secara harfiah, novel berasal dari
Itali novella yang berarti sebuah barang baru yang kecil dan diartikan sebagai
cerita pendek dalam bentuk prosa. Namun, istilah novella mengandung pengertian
yang sama dalam istilah Indonesia novelet (Inggris novelette) yang berarti sebuah
karya prosa yang panjangnya cukup, tidak terlalu panjang, namun tidak terlalu
Selain itu, novel dibagi menjadi dua jenis, yaitu novel populer dan novel
serius. Novel populer adalah novel yang populer pada masanya dan banyak
permasalahan secara intens, sebab jika demikian novel populer akan menjadi berat
dan serius. Sedangkan, novel serius tidak bersifat mengabdi kepada selera
pembaca dan pembaca jenis novel ini tidak (mungkin) banyak. Untuk membaca
novel serius diperlukan daya konsentrasi yang tinggi dan disertai dengan kemauan
diri. Pengalaman dan permasalahan kehidupan ditampilkan dalam novel jenis ini.
Novel serius juga bertujuan untuk memberikan pengalaman yang berharga kepada
pembangun sebuah novel dalam tiga bagian, yaitu fakta, tema, dan sarana
pengucapan. Fakta (facts) dalam sebuah cerita meliputi karakter, alur, dan latar.
imajinatif dari sebuah cerita. Ketiga elemen ini dinamakan struktur faktual atau
tingkatan faktual cerita. Struktur faktual merupakan salah satu aspek cerita yang
orang yang ditampilkan dalam suatu karya fiksi atau drama yang memiliki
sebuah cerita sehingga sanggup memberi gambaran yang jelas kepada pembaca.
jenis. Perbedaan sudut pandang dan tinjauan dapat dikategorikan ke dalam jenis
penamaan, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh
yang diutamakan dalam sebuah fiksi, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang
dengan tokoh-tokoh yang lain. Ia hadir sebagai pelaku dan penentu perkembangan
plot secara menyeluruh. Tokoh utama dalam cerita fiksi, mungkin saja lebih dari
(2) Alur
pengurutan dan penyajian peristiwa untuk mencapai efek artistik dan emosional
Selain itu, ada tahapan lain untuk mendukung terjadinya peristiwa dalam
1. Tahap Awal
2. Tahap Tengah
tahap sebelumnya.
3. Tahap Akhir
Selain tahap di atas terdapat tahap yang merupakan rangkaian dari peristiwa-
peristiwa yang menjadi bagian dari alur atau jalan cerita. Tasfir (dalam
12
berikutnya.
Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh utama yang berperan
(3) Latar
dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Latar biasanya dapat berupa latar
tempat, latar waktu, dan latar sosial yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Latar tempat
oleh latar sosial dan latar spiritual yang menentukan ketipikalan latar
2. Latar waktu
3. Latar sosial
di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Mencakup tata cara
studi ilmiah tentang prilaku dan proses mental. Dalam hal ini, definisi psikologi
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan
tingkah laku manusia selengkap mungkin dan berusaha menjauhkan diri dari
segala prasangka. Oleh karena itu, orang akan mendapat jawaban yang terpercaya
penelitian semacam ini sangat membantu menganalisis karya sastra yang kental
dengan kepribadian atau perwatakan tokoh dapat menjadi bahan kajian lewat
karya sastra.
meninggal di London pada usia 83 tahun. Freud juga seorang neurolog yang
merupakan anak yang istimewa dalam segala hal dan genius. Freud
kepribadiannya hingga dewasa. Hal ini dilakukan dengan cara berdialog dengan
mentransformasinya pada bahasa, terutama dalam hal hasrat dan identitas. Secara
umum, ketidaksadaran itu sendiri diartikan sebagai satu rumah dari pengalaman-
kesedihan, keinginan dan seksual. Ketidaksadaran berasal dari masa lalu atau
16
masa muda seseorang melalui keinginan yang ditekan atau repression (Susanto,
2012:57).
lampau dan faktor kontemporer, analoginya faktor bawaan dan faktor lingkungan
a. Id
bersifat biologis. Menurut Freud, id berada di alam bawah sadar dan tidak
ada kontak dengan realita. Id bekerja dangan dua cara, yakni secara
refleksi dan melalui proses primer. Misalnya, ketika menginjak api maka
manusia memerlukan satu kesan yang ideal dari objek yang ingin
diraihnya. Cara kerja ini sering disebut sebagai cara primer yang dicirikan
tidak masuk akal, tidak dapat membedakan antara khayalan dan realitas.
(Susanto, 2012:61).
sakit, dan perasaan lain yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu,
b. Ego
luar untuk kepentingan seluruh kepribadian dan keperluan yang luas (Hall,
Ego berada di antara alam sadar dan alam bawah sadar. Tugasnya,
c. Superego
seseorang mengenai hal yang baik atau buruk. Superego terdiri dari ego
ideal dan hati nurani. Ego ideal adalah pengertian seseorang tentang apa
dan agresif, (2) mendrong ego untuk menggantikan tujuan realitis dengan
2011:22).
Penelitian ini mengambil objek, yaitu novel Prahara Cinta Alia karya
Arif YS yang terbit pada tahun 2016. Penelitian ini akan mendeskripsikan
kepribadian tokoh utama dalam novel dengan kajian psikologi sastra khususnya
perlu adanya tahapan atau alur analisis dalam penelitian, seperti struktur fatual
yang meliputi tiga bagian, yaitu tokoh dan penokohan, alur, dan latar. Dalam
struktur faktual, penelitian berfokus pada tokoh utama yang saling berhubungan
20
dengan alur dan latar. Setelah diketahui tiga bagian tersebut selanjutnya
menggunakan teori struktur kepribadian yang meliputi tiga bagian, yaitu id, ego,
dan superego untuk mencari kepribadian tokoh. Hasil dari penelitian kemudian
utama inilah menjadi tujuan utama penelitian ini. Secara sederhana kerangka
Id Ego Superego
dalam penelitian ini, maka definisi konseptual yang berhubungan dengan yang
Sigmund Freud.
Tokoh utama yang dimaksud adalah tokoh Alia dalam novel yang
dan Rangga.
(3) Novel
Novel yang dimaksud adalah novel Prahara Cinta Alia karya Arif YS
METODE PENELITIAN
petunjuk yang berkaitan dengan judul atau kajian penelitian. Oleh karena itu,
berikut.
berikut.
b. Alur
c. Latar
berikut.
a. Id
b. Ego
c. Superego
23
24
Tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis
faktual dan akuratnya fakta, objek atau subjek dengan fenomena yang diselidiki
3.3.1 Data
Data dalam penelitian ini adalah berupa kutipan kata, kalimat, dan
ungkapan yang akan digunakan untuk menganalisis struktur faktual dan struktur
kepribadian dalam novel Prahara Cinta Alia karya Arif YS yang terkait dengan
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Prahara Cinta Alia karya
Penulis : Arif YS
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca dan
teknik catat. Teknik baca adalah membaca secara berulang-ulang novel yang
menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data. Sedangkan teknik catat adalah
teknik yang dilakukan untuk mencatat data dari sumber data yang berupa kalimat
Kemudian dilanjutkan dengan teknik catat untuk mencatat data yang didapatkan
dalam novel. Untuk mencatat data digunakan instrument penelitian yang berisi
nomor data, kutipan, jenis data, dan halaman yang dijelaskan sebagai berikut.
Tabel
Instrument data
berdasarkan perolehan data sesuai dengan jenis data yang dicari. Kemudian
kutipan yang dimaksud merupakan potongan kalimat atau paragraf yang menjadi
data dalam penelitian ini. Sedangkan jenis data yang dimaksud merupakan isu
yang akan diteliti. Selanjutnya, halaman merupakan nomor halaman novel yang
struktur kepribadian.
urutan tata kerja atau tahap-tahap kegiatan yang ditempuh untuk menyusun
Reduksi data adalah proses awal menelaah data yang dihasilkan dengan
cara melakukan pengujian data dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti
penelitian yang telah dibuat. Dari data-data tersebut peneliti dapat memastikan
mana data yang terkait dan mana data yang tidak terkait dalam penelitian ini.
Data yang telah disortir kemudian dianalisis mengguakan teori yang berhubungan
dengan penelitian. Proses ini berlanjut hingga penelitian ini selesai. Adapun
simpulan tentang kepribadian tokoh utama dalam novel Prahara Cinta Alia.
4.1.1 Analisis Struktur Faktual Novel Prahara Cinta Alia Karya Arif YS
Struktur faktual dalam sebuah novel memiliki tiga unsur yang saling
karakter yang terdapat dalam novel. Unsur kedua, alur atau plot adalah struktur
peristiwa yang terjadi dalam novel. Unsur ketiga, latar adalah penggambaran
mengenai waktu, tempat, dan sosial dalam novel. Untuk lebih jelas, berikut
penjelasan mengenai tiga unsur struktur faktual dalam novel Prahara Cinta Alia.
Tokoh dalam karya fiksi novel adalah pelaku cerita yang menimbulkan
terjadinya konflik. Tokoh yang mendominasi jalan cerita dalam novel Prahara
Cinta Alia karya Arif YS antara lain Alia, Mery, Nenek, Antonio, Imam,
Andika, Rangga, Mama Alia, Papa Alia, dan Mama Rangga. Berikut
a. Alia
Alia adalah tokoh utama dalam novel Prahara Cinta Alia yang
cerita, baik dalam unsur alur maupun unsur latar. Alia digambarkan sebagai
anak yang patuh terhadap nasihat kakeknya. Sifat patuh terlihat saat Mery
membuat Alia meyakini bahwa pacaran adalah prilaku kuno. Namun setelah
28
29
akhirnya membuka dan membaca surat dari teman lelakinya. Hal itu terlihat
Kutipan 1
“Oh, iya Alia. Surat dari Fulan kok nggak dibalas sih. Anaknya nanya aku,
tahu.” Tanya Mery menyampaikan pesan sang cowok.
“Nggak ah. Aku mau konsentrasi belajar. Kakekku bilang jangan pacaran
dulu, masih kecil. Masih SMP. Nanti aja kalau sudah sarjana. Gitu pesan
kakek.” Jawab Alia serius menirukan perkataan kakeknya.
“Alah.. sok alim kamu Alia. Hari gini nggak pacaran…Kuno.” Ledek
Mery.
“Eh Mer, dengar ya. Kata kakek justru yang pacaran itu kuno. Tahu nggak
kamu. Hubungan seks bebas, homo, lesbian itu ada sejak dulu, sejak
zaman kolo bendu (lama banget). Sejak Nabi Luth sudah ada. Karena itu
Nabi Luth diutus Allah untuk memperbaiki kaumnya yang rusak itu agar
menjadi baik. Jadi kalau pacaran itu bukannya modern, itu justru yang
kuno” (Yosodipuro, 2016:10-11).
Kutipan 2
Memasuki pertengahan semester II kelas II SMP, awal April 2004, Alia
memberanikan diri membaca suratnya. Surat pertama yang ia baca dari
Agustian. Agustian anaknya hitam manis, mirip keturunan India.
Hidungnya macung, badannya tegap, lumayan tinggi. Rambutnya lebat
ikal, alisnya tebal, matanya tajam.
Alia yang imut,
Terima kasih ya kemarin sudah mau bantu aku minjamin buku Sejarah
Indonesia. Aku gak tau apa jadinya kalau kamu nggak pinjamin….
….
Yang keempat ini seorang anak manajer personalia pabrik baja terbesar di
Indonesia, PT Inspat Indo, di sepanjang taman tepatnya di Medaeng.
Potongan rambutnya bergaya klasik, Eropa tahun enam puluhan, pendek
disisir ke belakang dan berminyak klimis.
Dear Alia,
Maaf mengganggu ya. Aku tak ingin ini menganggu hari-hari indah Alia.
Biarlah ini mengalir seperti air dari hulu ke hilir….(Yosodipuro, 2016:14-
17)
30
Dari kutipan satu di atas dapat diketahui bahwa Alia menuruti pesan dari
kakeknya untuk tidak berpacaran terlebih dulu. Hal itu disampaikan kakeknya
agar Alia fokus dengan sekolahnya. Di usia yang menginjak belasan tahun,
Mempunyai rasa penasaran yang tinggi adalah sifat kedua Alia. Hal ini
dirasa wajar di seumuran Alia karena banyak remaja yang memiliki rasa
penasaran terhadap dunia luar. Pikiran yang labil sering terjadi dalam masa
perjalanan cintanya dengan Antonio tidak semulus jalan raya. Alia mulai
Kutipan 3
“Dengan siapa?”
“Dengan sepupu aku. Anaknya Pak De. Oh iya, Imam ketemu. Malah
sempat ngobrol sebentar. Ngomong, ya, Imam?” Ganti Alia memancing
Antonio (Yosodipuro, 2016:137-138).
Kutipan 4
Andika adalah kencan pertama Alia dengan Andika kekasih keduanya. Tidak
hanya Antonio, kecurigaan itu juga terbesit dalam pikiran neneknya, namun
asmara. Selain pandai berbohong Alia juga pandai dalam urusan cinta. Alia
Kutipan 5
Dalam waktu yang sama Alia membagi cintanya kepada Antonio dan
Andika. Di hadapan Antonio, Alia bermanja ria seolah Antonio satu-
satunya cowok yang ada di hatinya. Di belakang Antonio, Alia beralih
kepada Andika yang hampir setiap hari ketemu di sekolah (Yosodipuro,
2016:128).
“Siapa dia?”
“Teman. Teman sekolah. Mau diskusikan tugas. Ada kamu jadinya dia
malu.” Kata Alia menutup-nutupi (Yosodipuro, 2016:264).
Kutipan 6
32
kekasihnya, yaitu Antonio, Andika, dan Rangga. Selain itu, ia juga pandai
mengatur jadwal kencan bersama ketiga kekasihnya. Hal itu ia lakukan untuk
karakter tokoh yang penurut ketika kakek belum meninggal dunia. Ia juga
maupun kekasihnya. Selain itu, ia pun juga suka bersandiwara dengan ketiga
kekasihnya.
b. Mery
Mery adalah tokoh pendamping yang mendukung jalan cerita tokoh utama.
Gadis belia ini merupakan teman Alia di sekolah maupun di rumah. Mery
merupakan teman dekat yang baik dan suka menolong dalam hal percintaan
Alia. Selain itu, Mery memiliki sifat amanah. Pesan-pesan dari Alia ia
sampaikan kepada Antonio. Hal tersebut terlihat pada kutipan di bawah ini.
Kutipan 1
33
Alia. Dalam urusan asmara dengan Antonio, Alia selalu melibatkan Mery
untuk urusan surat menyurat dan pesan lisan kepada Antonio. Maklum saja di
saat itu telepon genggam masih jarang yang memiliki. Surat-menyurat adalah
hal yang wajar jika ingin mengabarkan berita ataupun menyatakan cinta.
Selain penolong, Mery juga memiliki sifat amanah dalam menyampai pesan
karakter tokoh yang amanah dalam menyampaikan pesan dari Alia untuk
Antonio maupun sebaliknya. Selain itu, Mery sering membantu Alia dalam
c. Nenek
merupakan orang tua kedua bagi Alia. Nenek digambarkan sebagai orang tua
yang sabar dan sayang kepada Alia. Kesabaran tokoh nenek dapat dilihat
Kutipan 1
“Maaf, Nek. Sekali lagi maaf banget. Bukan saya usil, juga bukan nggak
suka. Begini, Nek, ibu-ibu ngomong kepada saya kalau mereka tak tahan
dengan bau yang ditimbulkan dari tubuh Alia. Maaf, Nek. Ibu-ibu
menyarankan, sebaiknya Alia diungsikan saja ke tempat yang tidak ramai
penduduk.”
Kutipan 2
“Dengan setia, nenek Alia menunggui cucunya. Kondisi Alia sangat miris.
Bentolan yang melepuh itu memburuk, menjadi luka. Selanjutnya luka itu
mengeluarkan belatung di beberapa titik.”
“Alia benar-benar tersiksa. Sungguh pedih dan memilukan. Neneknya tak
tega melihat cucunya menderita begitu berat. Dengan hati-hati dan iba, ia
mengeluarkan belatung itu dengan mencutik, menjepit, dan menarik
menggunakan lidi.” (Yosodipuro, 2016: 384).
Dari dua kutipan di atas dapat dilihat bahwa nenek Alia sabar menghadapi
agar bau yang timbul dari badan Alia tidak mengganggu tetangganya. Merasa
tersebut. Rasa sayang terhadap cucunya ia buktikan saat kondisi Alia semakin
memburuk.
keras dari tetangga. Rasa sayangnya kepada Alia ia tunjukkan ketika Alia
diisolasikan ke daerah Blora. Tak hanya itu tanpa merasa geli dan jijik Nenek
d. Antonio
utama. Antonio merupakan cinta pertama Alia pada masa sekolah menengah
Namun hal itu tidak membuat Antonio tidak gegabah dalam mengambil
Kutipan 1
Kutipan 2
Dari dua kutipan di atas terlihat bahwa ketampanan Antonio tidak serta-
merta hanya dengan sosok perlentenya. Hidung mancung dan badan atletis
Selain itu, Antonio memiliki sifat yang tidak gegabah saat mengambil
benar atau tidaknya. Hal itu terlihat ketika Imam mengabarkan bahwa dirinya
bertemu dengan Alia di lampu merah dengan laki-laki yang ia kira Antonio.
Mendengar kabar tersebut Antonio tidak langsung percaya dengan Imam dan
Antonio, namun Antonio masih menaruh rasa kepada Alia. Melihat hal itu,
Kutipan 3
kembali diuji setelah mendapat kabar bahwa Alia sedang sakit dan kritis.
karakter tubuh yang gagah dengan potongan rambut bergaya klasik. Selain
e. Imam
anak yang humoris. Sifat kehumorisannya sering kali membuat Antonio tak
segan meminta pertolongan kepada Imam untuk mencari info tentang laki-laki
yang bersama Alia di kebun binatang saat itu. Kehumorisan itu terlihat dalam
kutipan berikut.
Kutipan 1
Imam gelagepan, tak bisa menjawab pertanyaan Pak Agung, Karena saat
itu Imam sedang memikirkan skenario untuk mengerjai Alia. Pikirannya
kosong. “Apa Pak? Anton? Dia teman saya, Pak.” Kata Imam sekenanya.
Ha ha ha ha… huuu….! Teman sekelasnya menertawakan Imam. Imam
menoleh kanan kiri, merasa keheranan melihat teman-temannya
menertawakannya. Kenapa mereka menertawakanku? Tanyanya dalam
hati (Yosodipuro, 2016: 49-50).
Kutipan 2
“Tolong kamu cari info. Alia masih dengan cowok yang kemarin itu atau
nggak?...”
“Oalah, gitu? Oke, nanti aku cari tahu. Demi teman setia, aku siap
mengembang misi.” Kata Imam mantap sambil mengepalkan tangan kanan
dan tersenyum (Yosodipuro, 2016:162).
Dari dua kutipan di atas terlihat sifat humoris dan penolong Imam.
Kehumorisan Imam terjadi ketika dirinya tidak fokus saat jam pelajaran
berlangsung. Selain humoris Imam juga teman yang baik bagi Antonio.
setujui. Hal itu ia lakukan karena pertemanan mereka yang sudah cukup lama.
karakter tokoh humoris ketika di dalam kelas dan sifat penolong bagi
f. Andika
39
sekretaris kelas. Pertemanan mereka berawal dari satu kelompok piket kelas.
Andika berusaha mencari perhatian Alia saat bertugas dalam kebersihan kelas.
Kutipan 1
berusaha mencari perhatian Alia agar terbilang anak yang baik. Usaha
merasa tidak canggung lagi hubungan mereka semakin dekat. Sifat buruk
Andika terlihat ketika dirinya bersama Alia. Tak hanya sekali, Andika sering
melakukan hal tak senonoh untuk melampiaskan nafsu seksual. Hal tersebut
Kutipan 2
Keasyikan itu membuat mereka lupa akan norma dan etika. Bujuk rayu
setan telah merasuk ke dalam sukma mereka. Walhasil, tak jarang tangan
Andika nakal, meraba, dan memegang daerah terlarang Alia. Apalagi
peluk, kecup, dan cium sudah tak bisa disebutkan (Yosodipuro, 2016:239).
Kutipan 3
Di atas motor itu, Andika mulai operasi nakal. Nafsu setannya bagaikan
virus yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Tangannya dengan cekatan
memegang-megang daerah terlarang kewanitaan. Alia pun pasrah
memejam terbuai rayuan setan (Yosodipuro, 2016:260).
40
Dari dua kutipan di atas diketahui sifat buruk Andika sebenarnya. Andika
melakukan hubungan itu untuk melampiaskan rasa rindu yang ada pada diri
mereka.
karakter tokoh suka cari perhatian kepada Alia ketika mereka bersama. Selain
g. Rangga
utama. Rangga adalah kekasih ketiga Alia setelah Antonio dan Andika.
Sosoknya yang bertubuh atletis ini terlihat gagah. Memiliki fisik yang baik
tentunya tidak sama dengan hatinya. Sifat buruk yang dimiliki Rangga
melunturkan kesan sempurna bagi Rangga. Sifat penafsu juga dimiliki Rangga
Kutipan 1
Kutipan 2
Dari dua kutipan di atas terlihat ketampanan Rangga yang bertubuh atletis,
muka oval, dan beralis tebal. Ketampanan Rangga mampu menyihir Alia sore
suaminya. Selain itu, Rangga yang masih menyusun skripsi itu memiliki sifat
temperamental. Hal itu terjadi ketika Rangga dan Alia mulai membela diri
terjadi Rangga tidak terima dan balas dendam seperti kutipan berikut.
Kutipan 3
“Alah.. mana ada maling itu ngaku. Sudah ditembak kakinya dengan timah
panas juga, masih mengelak. Kecuali kalau terpojok oleh saksi dan alat
bukti, baru dia mau ngaku. Itu pun kadang masih mencari-cari alasan
untuk bela diri.”
“Eh Alia, kamu nuduh aku maling? Kamu samakan aku dengan maling?”
Rangga terpancing emosinya. “Kurang ajar kamu, ya.” PLAAKK…
Tangan kanan Rangga mendarat di pipi kiri Alia keras.
Kutipan 4
Rangga terus berpikir celah mana yang bisa ia lakukan untuk membalas
Alia dan mengekspresikan sakit hatinya. Awas… ya. Memangnya, aku
juga nggak bisa balas? Ia berdiri mencari inspirasi.
Saat Rangga sedang mondar-mandir, terlintas sebuah ide. Oh iya, ada foto
waktu di Kenjeran. Katanya dalam hati. Ia buka akun facebooknya,
kemudian foto-foto bugil Alia yang ia ambil ketika bermesraan haram di
42
Dari kutipan di atas diketahui sikap ringan tangan Rangga. Dengan mudah
Rangga kepada Alia. Keduanya saling membela diri dan terjadilah pukulan
kecil itu. Rasa kecewa yang dialami Alia membuatnya untuk memutuskan
hubungan dengan Rangga. Rangga yang tidak terima saat itu membalas
tersebut adalah foto Alia tanpa busana alias bugil. Rangga mengirim foto-foto
Alia tanpa busana di dinding Alia. Seketika foto-foto tersebut terlihat oleh
karakter tokoh yang gagah dan tampan. Rangga memiliki sifat penafsu untuk
yang dimiliki Rangga membuatnya gigit jari karena Alia meminta untuk
mengakhiri cintanya. Merasa sakit hati atas sikap Alia kepadanya, Rangga
h. Mama Alia
Mama Alia adalah tokoh pendamping yang mendukung jalan cerita. Mama
Walaupun kesalahan itu berada pada Alia, ia tetap melindungi anaknya karena
merasa telah dilecehkan. Rasa kecewa yang dihadapi Mama Alia tidak dapat
Rangga kepada pihak yang berwajib. Perminta maafa orang tua Rangga di
tolak tegas oleh Mama Alia. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
Kutipan 1
“Kamu itu gimana, Alia? Suruh yang bener, malah begitu” keluar juga
kekesalan mama Alia meskipun ia berusaha menyimpannya. “Kan malu,
malu Alia, aib itu. Aib… Mau ditaruh di mana mama? Gimana kalau
nenek tahu? Taruh di mana mukanya?” (Yosodipuro, 2016:295).
Kutipan 2
“Mamanya Alia, saya selaku orang tua Rangga, Pertama saya ingin
memohon maaf. Selanjutnya kedatangan saya kemari, ingin membicarakan
masalah berkenaan dengan Rangga.”
“Ya, masalahnya kan Rangga, Kok bicaranya dengan saya?” jawab mama
Alia ketus, buang muka.
“Betul Bu. Tetapi ini berkaitan dengan aduan ibu ke polisi.”
“Ya kalau aduan ke polisi, ibu bicara ke polisi bukan ke saya.” Sahutnya
sewot.
“Tapi tolonglah, Bu. Maafkan, anak saya salah. Anak saya khilaf. Sebagai
pertanggungjawabannya Rangga bersedia menikahi Alia.
“Nggak, nggak bu.” Kata mama Alia tegas. “Saya tidak mau anak saya
diperlakukan kasar oleh anak ibu yang sok itu. Saya seorang ibu. Saya
mamanya yang melahirkan. Meskipun Alia tinggal bersama neneknya,
tetapi ia masih menjadi tanggung jawab saya.” (Yosodipuro, 2016:312-
313).
Dari dua kutipan di atas terlihat kekecewaan Mama Alia dengan Alia.
Bagaimanapun Mama Alia tidak sampai hati untuk memarahi anaknya terus
menerus. Upaya demi upaya Mama Alia lakukan agar anaknya merasa
kantor polisi dan bersikukuh tetap menyerahkan semua kepada polisi. Sikap
keras kepala Mama Alia terlihat saat Mama Rangga meminta agar
i. Mama Rangga
Alia membuat Mama Rangga pasrah dalam menghadapi Mama Alia. Hal itu
Kutipan 1
“Ya sudah, Bu, kalau begitu. Saya pamit dulu. Tapi sekali lagi, mohon ibu
berkenan mempertimbangkan apa yang sudah saya sampaikan kepada ibu.
Permisi. Mari, Nek, Alia.”
“Ya terserah saya. Ibu nggak usah ngatur-ngatur saya,” kata mama Alia
Kesal (Yosodipuro, 2016:314).
Dari kutipan di atas terlihat kepasrahan Mama Rangga, dirinya hanya bisa
anaknya. Kekukuhan orang tua Alia membuatnya tunduk dan tak bersuara.
j. Papa Alia
Papa Alia adalah tokoh pendamping yang mendukung jalan cerita. Papa
Selain itu, Papa Alia juga menjadi sosok penenang untuk Mama Alia yang
Kutipan 1
yang menimpa anaknya. Papa Alia juga berusaha menenangkan Mama Alia
agar meredakan suasana yang panas itu. Hingga akhirnya mereka mengambil
4.1.1.2 Alur
Alur dalam karya fiksi ini adalah alur campuran yang ditandai oleh
berikut.
Berikut uraian tahapan alur dalam novel Prahara Cinta Alia karya Arif YS.
dalam cerita. Seperti halnya saat Alia pertama kali mengenal Antonio.
Antonio adalah teman laki-laki keempat yang telah mengirim surat kepada
Alia. Surat dari Antonio mampu membuat Alia tidak lepas dari lamunan.
berikut.
Kutipan 1
Pukul 10.15, usai makan malam, Alia membuka kembali surat dari
Antonio. Lipatan dibalik satu per satu sehingga kertas ukuran HVS A4
membentang. Surat itu ia pandang tenang sambil pikirannya terus
membayangkan.
Sosok perlente anak seorang manajer. Potongan rambutnya bergaya klasik,
Eropa tahun Enam puluhan, disisir klimis…
Alia duduk di depan. Kedua kakinya menggantung digoyang-goyang. Ia
tersenyum-senyum sambil mendekap bantal dipangkuannya. Matanya
yang kosong menatap tembok, namun bagai screen proyektor yang sedang
mendisplay sebuah adegan. Adegan yang membuat hati deg-degan
(Yosodipuro, 2016,17-18).
Memasuki bulan Juli 2006, Alia bertemu dengan Andika yang tidak lain
adalah teman satu kelasnya. Pertemuan mereka semakin dekat setelah mereka
tergabung dalam satu kelompok piket harian kelas. Lima minggu berjalan
kedekatan mereka saling memberi respons positif. Hal itu terlihat dalam
kutipan berikut.
47
Kutipan 2
Juli 2006, Alia duduk di kelas II SMK. Ia dan teman sekolahnya mulai
masuk kembali setelah libur selama dua minggu, usai kenaikan kelas. Alia
dan temannya tidak langsung belajar. Mereka mendapat pengarahan dari
wali kelas (Yosodipuro, 2016:117).
Eh, piketku bersama Alia. Kata Andika dalam hati, senang, melihat
namanya tertulis dalam satu kelompok piket harian bersama Alia. Sejak
pertama melihat Alia, Andika sudah ingin mendekatinya, namun belum
ada momen yang tepat (Yosodipuro, 2016:122).
Kutipan 3
Pemotor yang terlihat lebih tua darinya berhenti melihat ada cewek yang
sedang mengalami kesulitan, ia mendekati Alia. “Ada apa, Mbak?”
kekasih dalam kondisi yang berbeda. Pertama, Alia mengenal Antonio lewat
dari surat yang dikirimkan. Hubungan keduanya terus berlanjut hingga mereka
keduanya didapati dalam satu kelompok piket harian kelas. Hubungan mereka
halnya pemunculan konflik yang dialami antara Antonio dan Alia. Hal itu
Kutipan 1
“Ton, main nggak ajak-ajak sih?” kata Imam ketika ia bermain ke rumah
Antonio, malam harinya setelah tadi pagi ia menjenguk tetangganya di
RSI Siti Khadijah, Surabaya.
“Main ke mana?” jawab Antonio membantah sambil nyengir. “Aku nggak
ke mana-mana.”
“Kamu nggak main bersama Alia?”
“Enggak. Aku di rumah aja mengerjakan tugas dari guru IPS, menggambar
peta.”
“Masak, sih, yang benar?” Kata Imam tidak yakin. “Tadi aku melihat
kamu boncengan dengan Alia di depan Polda.” Kata Imam serius.
“Enggak. Sumpah.”
“Terus Alia dengan siapa? Kirain dengan kamu, Ton.”
“Jangan fitnah kamu, Mam.”
“Benar, Ton. Aku sempat menyapanya. Aku dan Alia sempat ngobrol di
atas kendaraan. Aku di bonceng Ayah, pas berdampingan dengan Alia.
Aku sapa dia.” (Yosodipuro, 2016:133-134).
“Minggu kemarin ke mana? Aku kan , nggak ke sini.”
“Oh, itu. Aku pergi ke Pasar Kembang, nengok saudara.”
Imam menyampai kabar bahwa dirinya bertemu Alia bersama laki-laki yang ia
kira Antonio. Saat itu, Antonio menaruh curiga kepada Alia. Namun, Antonio
49
tidak ingin percaya begitu saja dengan Imam sekalipun ia bersahabat dengan
Kutipan 2
rumahnya. Pada sore itu Rangga berkunjung ke rumah Alia seperti biasanya.
Rangga curiga.
langsung kepada Alia. Namun, hal itu ditepis langsung oleh Alia dan mengaku
bahwa dirinya pergi bersama sepupunya. Selain itu, pemunculan konflik yang
terjadi ketika kecurigaan Rangga kepada Alia saat mengetahui tamu yang
Kutipan 1
Mendengar jawaban Alia yang masih berbohong, Antonio tak tahan, habis
kesabarannya. “Nengok saudara, apa ke bonbin?”.
Wajah Alia spontan berbah pucat pasi. Lho, kok, Antonio tahu kalau aku
ke bonbin? Sekedar nebak, apa ngelihat? Atau jangan-jangan ada yang
ngasih tahu? Alia berkata dalam hati. Ia bengong sesaat, heran.
“Eh, ditanya, kok, malah bengong? Nengok saudara, apa ke Bonbin?” kata
Antonio mengulangi, merasa di atas angin.
“terus terang aja, nggak usah berkelit. Dosa lho.” Antonio memandang
Alia sambil tersenyum sinis (Yosodipuro, 2016:151-152).
51
ringan tangan kepada Alia. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.
Kutipan 3
“Tentang cowok yang datang tempo hari. Sebenarnya dia itu siapa?” Kata
Rangga serius tak berkedip.
Bener dugaanku. Gumam Alia sebelum menjawab. “Bener, teman sekolah.
Kok, kamu nggak percaya, sih? (Yosodipuro, 2016:267).
“Eh , Alia, kamu nuduh aku maling? Kamu samakan aku dengan maling?”
Rangga terpancing emosinya. “Kurang ajar kamu, ya” PLAAKK… tangan
kanan Rangga mendarat ke pipi kiri Alia keras.
Ternyata Rangga orangnya kasar, emosional ya. Aku kira baik dewasa…
belum jadi istrinya aja sudah main pukul. Gimana nanti sudah menikah?
Kata Alia dalam hati sambil memendam kejengkelan dan kesal
(Yosodipuro, 2016:268).
Dari kutipan di atas diketahui bahwa peningkatan konflik dipicu oleh
Selain itu, peningkatan konflik terjadi ketika Rangga mulai curiga dengan
pucak. Artinya, semua permasalahan ada di titik ini. Seperti rasa kecewa yang
kecewa kepada Alia. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut.
Kutipan 1
Saat Rangga sedang mondar-mandir, terlintas sebuah ide. Oh iya, ada foto
waktu di Kanjeran. Katanya dalam hati. Ia buka akun facebooknya,
kemudian foto-foto bugil Alia yang ia ambil ketika bermesraan haram di
Kenjean diunggah. Ia bagikan foto itu ke dinding/beranda Alia.
Silahkan lihat facebook kamu. Ada suatu kejutan.
“Haahh?!”Mata Alia membelalak, melotot. Detak jantungnya seketika
mendebar. Rasa kesal dan sakit hatinya bertambah…. (Yosodipuro,
2016:284-285).
53
Dari kutipan di atas terlihat puncak masalah yang terjadi. Rasa kecewa
Rangga. Saat itu, Rangga berusaha untuk meminta maaf kepada Alia namun
ini terjadi ketika Rangga mengunggah foto-foto tanpa busana Alia di jejaring
sosial. Hal itu dilakukan karena Alia tak kunjung membalas pesan singkatnya
jalan keluar masalah yang dihadapi. Seperti halnya dengan masalah antara
Rangga dan Alia. Mama Alia merasa tidak terima foto-foto tanpa busana
berwajib. Negosiasi antara keluarga Alia dan keluarga Rangga berujung pada
kesepakatan pernikahan antara Alia dan Rangga. Hal itu terlihat pada kutipan
berikut.
Kutipan 1
Pagi hari sesuai dengan kesepakatan, orang tua Rangga, mama dan nenek
Alia mengadakan pertemuan di rumah nenek Alia. Wawan dan Alia ikut
menyaksikan. Keduanya hanya duduk mendengarkan diskusi yang
ditengahi oleh nenek Alia.
54
Dalam pertemuan itu, diambil kata sepakat bahwa mama Alia bersedia
mencabut nuntutannya dan Rangga harus menikahi Alia. Kesepakatan itu
mereka tuangkan dalam pernyataan tertulis dan ditandatangani kedua
pihak (Yosodipuro, 2016: 322).
diambil untuk menutupi aib kedua belah pihak. Pernikahan itu terjadi di kantor
cara ini juga dianggap untuk menutupi aib yang menimpa keluarga Alia.
4.1.1.3 Latar
peristiwa dalam cerita. Latar biasanya berupa tempat, waktu, dan sosial.
Berikut pemaparan latar dalam novel Prahara Cinta Alia karya Arif
Yosodipuro.
a. Latar Tempat
Prahara Cinta Alia. Selain terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan, Surabaya
juga terkenal dengan kata Joyoboyo. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.
Kutipan 1
Dari kutipan di atas terlihat bahwa kata Joyoboyo adalah salah satu nama
jalan atau sebutan khas yang ada di Kota Surabaya. Selain itu, Surabaya juga
terkenal dengan kebun binatang yang menjadi salah satu objek berlibur.
Kebun binatang juga menjadi saksi bisu saat Alia sedang berduaan dengan
Andika yang diketahui oleh Antonio. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.
Kutipan 2
Belum lama setelah mereka duduk, pegutas dari bagian informasi menyapa
pengunjung melalui pengeras suara. “Selamat datang kepada seluruh
pengunjung Kebun Binatang Surabaya…” (Yosodipuro, 2016:113).
Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa Antonio dan Imam berada di
kebun binatang tersebut Antonio melihat secara langsung Alia dengan lelaki
lain. Inilah awal kekecewaan Antonio terhadap Alia, wanita yang ia cintai.
Selain kebun binatang, Kota Surabaya juga terkenal dengan Wisata Pacetnya.
Kutipan 3
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lebih, Andika dan Alia
sampai di tempat yang ia tuju, Pacet. Wow udaranya sejuk, kata Alia
dalam hati. Pantesan Andika ngajak ke sini. Pemandangan juga bagus.
Asri. (Yosodipuro, 2016:236).
56
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa Alia dan Andika berada di Pacet. Di
tempat ini Alia dan Andika memadu cinta dan melakukan perbuatan telarang.
Kutipan 4
Dari kutipan di atas terlihat bahwa Alia dan Rangga sedang berada di
Pantai Kanjeran. Pantai Kenjeran adalah salah satu destinasi yang biasa
hasrat terlarang mereka. Selain Pantai Kenjeran, rumah nenek Alia juga
sebagai saksi bisu antara Alia dengan ketiga kekasihnya seperti kutipan
berikut.
Kutipan 5
Rangga curiga melihat ada cowok bertamu ke rumah Alia, juga ekspresi
wajah yang tampak gugup. Gejolak jiwanya tak kalah dahsyat dengan
Andika, panas meradang (Yosodipuro, 2016:263).
Dari kutipan di atas terlihat bahwa Alia dan Rangga berada di ruang tamu
rumah Alia. Hal itu diperjelas dengan kata ‘ruang tamu’. Di tempat inilah awal
pertemuan Andika dan Rangga, kekasih kedua dan kekasih ketiga Alia. Latar
tempat selanjutnya gubuk isolasi yang berada di Blora. Gubuk itu digunakan
sebagai tempat pengasingan untuk Alia yang mengidap penyakit aneh. Hal itu
Kutipan 6
Dari kutipan di atas terlihat bahwa gubuk isolasi telah siap huni. Gubuk ini
cerita ini berdomilisi di Kota Surabaya. Seperti halnya Wisata Pacet terletak di
wisata yang populer bagi masyarakat Surabaya. Selain itu, Blora merupakan
b. Latar Waktu
58
Tahun 2004 merupakan waktu pertama kali Alia memberanikan diri untuk
kutipan berikut.
Kutipan 1
Kenapa kata-kata Antonio nggak bisa kulupakan ya? “Dari sekian banyak
teman hanya Alia yang ada dipikiranku”. Kok aku jadi kepikiran, ya?
Lamunan itu terus datang menghampiri pikiran Alia usai membaca surat
Antonio (Yosodipuro, 2016:17).
membaca surat-surat yang telah diberi oleh beberapa teman lelakinya. Dari
Antonio. Inilah awal Alia menaruh hati kepada Antonio dan melanggar pesan
SMK semester ganjil. Tahun 2006 merupakan awal kedekatan Alia dengan
Kutipan 2
Juli 2006, Alia duduk di kelas II SMK. Ia dan teman sekolahnya mulai
masuk kembali setelah libur selama dua minggu, usai kenaikan kelas.
Bener pula ledekan tetangga Alia. Di hari pertama masuk, Alia dan
temannya tidak langsung belajar. Mereka mendapat pengarahan dari wali
kelas (Yosodipuro, 2016:117).
Eh, piketku bersama Alia. Kata Andika dalam hati, senang, melihat
namanya tertulis dalam satu kelompok piket harian bersama Alia. Sejak
59
Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa awal pertama masuk sekolah Alia
kelas dan struktur piket harian. Kedekatan antara Andika dan Alia berawal
dari teman satu kelompok piket harian. Pertemuan mereka semakin intens
karena setiap hari mereka saling bertemu. Memasuki tahun 2007 Alia tidak
sengaja bertemu Rangga di salah satu tempat parkir pusat perbelanjaan. Hal
Kutipan 3
Eh cantik juga cewek ini. Gak salah aku bantuin. Katanya dalam hati.
“Kenalkan, aku Rangga.”
“Alia, Mas. Tinggal di mana, Mas Rangga.” (Yosodipuro, 2016:182).
Kutipan 4
Hampir tiap malam Alia rebahan di tempat tidur, tak pernah belajar. Ia
asyik dengan MP3-nya. Pakaiannya seksi, celana pendek sepanjang 30-an
cm yang menutupi pangkal paha dan kaos lekton… (Yosodipuro,
2016:213).
Masa ujian paruh tahun kedua, Juni 2007, tiba. Ujian akan dilaksanakan
selama satu minggu. Namun hal ini tidak membuat nyali Alia peduli.
Kalau tidak keluar, Alia chattingan bersama Rangga. Alia lakukan hampir
tiap hari (Yosodipuro, 2016:222).
sengaja bertemu dengan Rangga. Inilah awal hubungan Rangga dan Alia
60
terjalin. Hubungan mereka semakin dekat hingga saat ujian di semester genap
tiba, Alia tinggal kelas karena kesempatannya untuk belajar tidak pernah ia
tahun 2008 Alia berubah menjadi anak yang durhaka. Pada tahun ini
bertepatan dengan libur semester ganjil kelas III SMK. Saat itu Andika
mengajak Alia berlibur ke wisata Pacet. Namun, yang terjadi di sana mereka
memadu kasih tanpa mengenal norma. Kejadian tersebut dapat dilihat pada
kutipan berikut.
Kutipan 5
Keasyikannya itu membuat mereka lupa norma dan etika. Bujuk rayu
setan telah merasuk ke dalam sukma mereka. Walhasil, tak jarang tangan
Andika nakal, meraba dan memegang daerah terlarang Alia. Apalagi
peluk, kecup, dan cium sudah tak bisa disebutkan (Yosodipuro, 2016:239).
Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa di tahun 2008 Alia dan Andika telah
tidak dengan Andika melainkan dengan Rangga. Hal itu terlihat pada kutipan
berikut.
Kutipan 6
Malam sekitar pukul 19.30 pertengahan semester genap kelas III SMK,
Maret 2008, Alia membuka akun facebooknya. Icon obrolan ia klik untuk
mengaktifkan. Muncul di pinggir halaman sisi kanan sederet akun yang
OL (online) dengan tanda warna hijau (Yosodipuro, 2016:242).
terlarang yang seharusnya mereka tidak lakukan. Selain itu, pada pertengahan
tahun 2009 terjadi konflik antara Alia dan Rangga. Saat itu Alia memutuskan
busana Alia di jejaring sosial facebook. Hal itu membuat semua keluarga Alia
Kutipan 7
tanpa busana Alia. Hal itu dilakukan Rangga untuk membalaskan dendamnya
tersebut keluarga Alia dan keluarga Rangga sepakat untuk menikahkan Alia
dengan Rangga. Memasuki tahun 2010 Alia menderita penyakit yang tidak
Kutipan 8
Tiga bulan setelah berpisah dengan Rangga, Januari 2010, Alia merasakan
badannya panas dan gatal. Ia menderita penyakit aneh. “Aduh. Jangan
dipegang, Nek. Sakit.” Kata Alia meringis, menahan rasa sakit
(Yosodipuro, 2016:331).
Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa setelah Alia dan Rangga berpisah,
Alia mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh sehingga kondisi Alia
semakin memburuk. Selain itu, pada tahun yang sama Alia meminta untuk
karena ingin meminta maaf kepada mereka. Namun, Andika dan Rangga
Kutipan 9
enam tahun Alia banyak mengalami masa penjajakan diri. Dalam waktu enam
kekasihnya. Januari sampai Maret 2010 adalah waktu yang paling menyiksa.
Dalam waktu tiga bulan Alia mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh.
63
c. Latar Sosial
Latar sosial yang digambarkan pada cerita dimulai dari tanggapan tetangga
Latar sosial yang terdapat dalam cerita ini adalah tanggapan masyarakat
mengenai penyakit yang diderita oleh Alia. Lama-kelamaan bau yang ada di
tubuh Alia tercium oleh tetangga terdekat Alia. Begitupun sepulangnya dari
rumah sakit, bau busuk yang ditimbulkan dari badan Alia menjadi bahan
Kutipan 1
Lama kelamaan, bau itu tericum oleh anak dan sang ibu. Ia spontan
berkomentar. “Eh.. iya, bau anyir dan bau busuk. Kira-kira bau apa ya, bu?
(Yosodipuro, 2016:350).
Kutipan 2
Ketika Alia lewat naik becak pun, tetangga lainya juga mencium bau yang
sama dengan bau yang dicium Bu Iwan. Mereka masih mencari-cari dari
mana sumber bau tersebut. Setelah mereka menjenguk Alia, mereka baru
tahu dan bisa memastikan, bahwa bau itu berasal dari tubuh Alia.
Tak ingin menyinggung perasaan nenek Alia yang dikenal sudah akrab
dengan para tetangga dan juga baik, mereka tak berani berkomentar.
Mereka hanya membatin saja.
Bau anyir dan busuk yang ditimbulkan dari tubuh Alia menjadi bahan
gosipan banyak orang. Tua muda, laki-laki perempuan, ramai
menggunjingkan masalah tersebut (Yosodipuro, 2016:352).
Semakin hari, bau busuk itu tercium oleh tetangga sekitar rumah Alia.
Tetangga sekitar mulai tidak tahan dengan bau yang ditimbulkan dari tubuh
Alia. Mereka mendesak nenek Alia untuk memindahkan Alia ke tempat yang
Kutipan 3
“Maaf, Nek. Sekali lagi maaf banget. Bukan saya usil, juga nggak suka.
Begini, Nek, ibu-ibu ngomong kepada saya kalau mereka tak tahan dengan
bau yang ditimbulkan dari tubuh Alia. Maaf ya, nek. Ibu-ibu menyarankan
sebaiknya Alia diungsikan saja ke tempat yang tidak ramai dengan
penduduk (Yosodipuro, 2016:355).
Alia merasa tidak terima jika anaknya harus dipindahkan ke tempat yang tidak
Kutipan 4
Papa Alia harus menerima teguran dari tetangganya karena penyakit yang
Blora. Sesampainya di Blora, Pak Yadi dibantu oleh tiga tetangganya untuk
membuatkan gubuk isolasi. Tradisi gotong royong masih terlihat pada cerita
Kutipan 5
ada yang meratakan tanah untuk lokasi gubuk, dan ada yang menyiapkan
papan untuk dinding dan juga genting (Yosodipuro, 2016:373).
Tradisi gotong royong dalam membuat rumah atau gubuk masih terjadi di
daerah perkampungan seperti Blora. Tradisi ini nantinya akan menjadi sistem
masalah penyakit Alia tidak hanya tetangga sekitar rumah Alia, tetapi tetangga
sekitar rumah Pak Yadi pun ikut membicarakan tentang bau yang ditimbulkan
Kutipan 6
Dari kutipan di atas terlihat bahwa kondisi sekitar Alia merasa terganggu
akibat bau yang ditimbulkan dari tubuh Alia. Selain itu, pergunjingan tentang
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial saat itu
memiliki kondisi yang tidak kondusif. Bau yang timbul dari badan Alia
membuat para tetangga protes karena tidak kuat mencium bau anyir yang terus
timbul. Bentuk protes ini menjadi kesalahpahaman antara orang tua Alia dan
salah satu keluarganya. Di Blora Alia di tempatkan di sebuah hutan yang tak
jauh dari rumah saudaranya. Sistem gotong royong masih digunakan untuk
4.4.2 Analisis Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Prahara Cinta Alia
Karya Arif YS
Prahara Cinta Alia merupakan fiksi karangan Arif YS. Dari judul novel,
tokoh Alia. Kata prahara dalam KBBI berarti badai. Artinya, dalam novel
tersebut terdapat masalah besar yang menimpa Alia terutama dalam urusan
Analisis dimulai pada bagian pertama dalam novel. Pada bagian satu
halaman 1 tertulis kalimat Gempar Dunia Maya. Kata gempar diartikan sebagai
kabar yang akan meramaikan jagad raya. Kabar tersebut tidak lain adalah kabar
beredarnya foto-foto Alia tanpa busana. Hal itu diperjelas oleh Neti ketika
“Alia bugil Mbak.” Kata Neti gugup di ponsel sambil menghela nafas
kepada kakak iparnya, Ida. Neti adalah ipar papa Alia, istri Wawan,
adiknya. Neti memberitahu perihal prahara yang dialami oleh Alia
keponakannya (Yosodipuro, 2016:1).
Pada kutipan di atas terdapat kata bugil. Kata tersebut sudah mewakili
sumber permasalahan dalam novel tersebut. Tentu terdapat alasan mengapa Alia
melakukan hal yang dipandang buruk oleh masyarakat. Pemaparan tentang tokoh
berikut.
67
a. Id
rasa sakit. Id bekerja tanpa mengenal norma-norma moralitas dan tidak dapat
membuka dan membaca satu per satu surat tersebut sebagaimana yang
Kutipan 1
Dear Alia,
Maaf mengganggu ya. Aku tak ingin ini menganggu hari-hari indah Alia.
Biarlah ini mengalir seperti air dari hulu ke hilir….(Yosodipuro, 2016:13-
17)
Dari kutipan di atas diketahui naluri Alia, yaitu keinginannya untuk
penasaran yang selama ini menjadi tekanan emosional dalam dirinya. Hal itu
ditambah dengan ketiadaan kakeknya yang selama ini sering mengawasi dan
Kutipan 2
Alia duduk di depan. Kedua kakinya menggantung digoyang-goyang. Ia
senyum-senyum sambil mendekap bantal di pangkuannya. Matanya
kosong menatap tembok, namun bagai screen proyektor yang sedang
mendisplay sebuah adegan. Adegan yang membuat hati deg-degan.
….
“Eh teman-teman kayaknya pas deh. Coba lihat…! Serasi kan?” Tanya
Imam memegang pundak Antonio lalu menunjuk Alia. Ia belum tahu
kalau Antonio sudah mengirim surat kepada Alia.
“Apa sih. Ngaco kamu,” celoteh Antonio mendorong Imam dengan
bahunya.
Alia senyum-senyum malu sambil makan bakwan dan menggigit cabe. Ia
agak kepedesan. Untuk mengalihkan perhatian. Alia menawari Mery yang
duduk di sebelah kanannya. “Eh Mer pakai cabe nggak kamu? Pedes …
kamu. Cobain deh.”
….
“Eh…! Tahu nggak kamu apa bedanya gula dengan Alia.”
“Ya jelas bedalah. Alia manusia sedangkan gula makanan,” jawab Antonio
percaya diri.
“Bukan.”
“Aku tahu,” sahut Mery. “Alia cewek, kalau gula e.. anu… apa?”
69
“Anu apa? Tahu nggak? Bedanya, kalau gula dikerubung semut, kalau
Alia dikerubung cowok.”
….
Plek…. IIIIIIIHHHH…! Alia meloncat. Bantal di pangkuannya melenting,
membumbung mengenai langit-langit. Kakinya gedrug-gedrug – jingkrak-
jingkrak geli. Seluruh badannya bergerak, menjingkat. Seekor cicak jatuh
tepat di kepalanya.
…
Alia mengambil bantal yang terpelanting dan duduk kembali. Ia berusaha
menyambung kembali cerita yang ditayangkan di tembok tapi tidak bisa,
ibarat media player sudah di off. Sulit di-on kembali. Hilang lamunan,
Alia pun merebahkan diri dengan muka ditutup bantal (Yosodipuro,
2016:18-19).
Kutipan di atas memperlihatkan id Alia sedang membayangkan sosok
kembali memutar cerita yang ada di dalam id-nya. Nalurinya berlanjut ketika
Kutipan 3
Setali tiga uang. Alia tak ubahnya dengan Antonio. Melihat Antonio
berjalan bersama temannya mengarah ke kelasnya, Alia jadi caper, alias
cari perhatian. Ia pasang aksi agar saat Antonio lewat, Alia bisa
melihatnya dan beradu akting (Yosodipuro, 2016:24).
Naluri Alia terus bergulir hingga akhirnya terpenuhi oleh ego. Keinginan
Dorongan ini diperjelas dengan kalimat Alia jadi ceper. Kalimat tersebut
70
secara tidak langsung membuktikan bahwa Alia merespons isi surat dari
Alia mulai membuka hati dan menerima Antonio. Dorongan biologis Alia
Kutipan 4
“Eh, ngomong-ngomong, mau nanya nih. Minggu kemarin ke mana?”
Waduh, Antonio tahu. Pasti Imam. Apa alasannya? Kata Alia dalam hati.
“Jadi minum apa ini? Jawab Alia pura-pura tidak dengar, ,emgalihkan
perhatian, lalu ia beranjak berjalan ke belakang mengambil (Yosodipuro,
2016:137).
Dorongan biologis Alia kembali muncul ketika Antonio menanyakan
berikut.
Kutipan 5
Sejak menjalin asmara dengan Rangga, hari-hari sepulang sekolah, Alia
hanya tiduran di kamar. Selesai Maghrib, dua adik lelakinya
mempersiapkan buku pelajaran untuk esok hari, kemudian membaca dan
mengerjakan PR, pekerjaan rumah tetapi tidak untuk Alia.
Hampir tiap hari Alia rebahan di tempat tidur, tak pernah belajar. Ia asyik
dengan MP3-nya. Pakaianya seksi, celana pendek sepanjang 30-an yang
hanya menutupi pangkal paha dan kaos lekton, kelek katon (ketiaknya
kelihatan), ala gadis metropolitan (Yosodipuro, 2016:213).
71
Alia juga berubah. Frasa pakaianya seksi adalah tanda perubahan Alia yang
terlihat. Selain itu juga memberi kesan negatif untuk Alia, yakni naluri ingin
kekasih, Alia mengidap penyakit serius dan harus di asingkan ke daerah yang
Kutipan 6
“Nek… tolong sampaikan permintaan maaf Alia kepada Antonio, Andika,
dan Rangga.” Mata Alia larak-lirik. Dengan semangat yang memaksakan,
Alia menguatkan untuk bicara kepada neneknya dengan suara sangat
pelan, nyaris tak terdengar (Yosodipuro,2016:381).
Naluri Alia untuk meminta maaf kepada Antonio, Andika, dan Rangga
Rangga sudah terlebih dahulu meninggal karena penyakit yang sama seperti
Alia.
nalurinya ingin berpacaran. Pada dasarnya, keinginan Alia untuk memiliki tiga
berangsur hilang setelah kepergian kakeknya. Alia merasa tidak ada lagi yang
b. Ego
Sebagai manusia, Alia juga memiliki ego. Ego tersebut muncul setelah
Kutipan 1
Kenapa kata-kata Antoni nggak bisa kulupakan ya? “Dari sekian banyak
teman hanya Alia yang ada di pikiranku”. Kok aku jadi kepikiran, ya?
Lamunan itu terus datang menghampiri pikiran Alia usai membaca surat
Antonio.
Pukul 10.15, usai makan malam, Alia membuka kembali surat dari
Antonio. Lipatan dibalik satu per satu sehingga kertas seukuran HVS, A4
membentang. Surat itu ia pandang tenang sambil pikirannya terus
membayangkan (Yosodipuro, 2016:17).
Kutipan 2
“Mer, semalam aku nggak bisa tidur….” Kata Alia sambil menuntun
sepeda di kiri Mery setelah menyebrang, memasuki jalan ke sekolahnya
(Yosodipuro,2016:21).
Tekanan emosional Alia terus memicu ego-nya untuk memikirkan
ego-nya muncul karena adanya kebutuhan naluri Alia kurang terpenuhi yakni
rasa kurang puas. Kebutuhan biologis Alia terus berlanjut hingga malam hari.
Kalimat Mer, semalam aku nggak bisa tidur pada kutipan 2, menjelaskan
bahwa ego Alia terus berkembang dan pikirannya terpusat pada Antonio. Ego
Alia selanjutnya adalah keinginan Alia untuk menanggapi surat dari Antonio
Kutipan 3
Tak puas dengan hasil tulisannya yang penuh coretan, kertas itu ia remas-
remas dan ia buang ke keranjang sampah. Khawatir neneknya tak sengaja
membaca isinya, kertas yang sudah ia buang ke tempat sampah, ia ambil
kembali, lalu ia robek-robek dan ia buang kembali ke tempat sampah.
Alia mengambil selembar kertas surat yang ia beli tadi pagi, dan mulai
menulis dari awal dengan hati-hati, sehingga tidak ada coretan
(Yosodipuro,2016:35).
Frasa tak puas adalah sebuah ungkapan yang menegaskan bahwa dirinya
halnya membalas surat dari Antonio, ego Alia menginginkan hasil yang
kertas. Tidak hanya itu, keegoannya kembali muncul ketika Alia tidak jadi
Kutipan 4
“Lia, tega benar… surat, kok, dirobek? Apa kamu nggak sayang?”
“Sayang, sih. Tapi aku harus mengambil keputusan. Pokoknya Alia nggak
mau surat-suratan selagi masih SMP.”
Melihat Alia keukeuh, Mery terdiam, tak mau bersitegang dengannya.
Apalagi urusan pribadi Alia. Mery tahu hubungannya mereka berdua
hanyalah sebatas teman. Tak mau memperuncing masalah, Mery
mengalihkan pembicaraan mereka ke topik lain (Yosodipuro,2016:37).
Frasa sayang sih merupakan ego Alia dalam kutipan tersebut. Kutipan
untuk menitipkan surat balasan kepada Mery. Di saat yang sama, ego hadir
Dari kutipan di atas, terlihat pula sifat Alia yang keras kepala dalam
kutipan berikut.
Kutipan 5
Bener juga kata Mery. Bisa-bisa Antonio nyantol ke cewek lain kalau aku
nggak segera balas. Alia berkata dala hati, masih berdiri, sambil tangan
kirinya berpegangan tiang teras (Yosodipuro, 2016:65).
Kutipan 6
Setelah menganalisis dengan matang, akhirnya Alia memutuskan untuk
membalas surat dari Antonio. Ia mengambil buku tulis yang berukuran
besar dari tasnya, dan merobek bagian tengahnya. Lalu ia mengambil pena
dan mulai menulis surat balasan untuk Antonio (Yosodipuro,2016:72).
Dua kutipan di atas memperlihatkan ego Alia telah memilih dan
memutuskan kebutuhan id-nya. Hal itu dipicu oleh kekhawatiran Alia jika
muncul sejak ia tahu bahwa Antonio mencintainya. Secara tidak langsung ego
Alia meredakan ketegangan yang ada dalam id-nya, yakni untuk tidak
berpacaran. Ego Alia terus berkembang ketika Alia dan Antonio pertama
Kutipan 7
Alia membiarkan tangan Antonio memegang erat jemarinya. Antonio pun
lega. Gejolak asmara telah membara di antara sepasang remaja yang sama
usia. Alia serasa terbang ke angkasa bersama sang Arjuna memadu cinta.
Indahnya… (Yosodipuro,2016:115).
Kalimat Alia membiarkan tangan Antonio memegang jemarinya adalah
tanda bahwa Alia menerima dan menikmati genggaman dari Antonio yang
75
masa remaja seperti itu sering kali menyalahi aturan. Naluri berpacaran terus
puas dengan satu kekasih. Alia menjalin hubungan dengan teman sekelasnya
Kutipan 8
Dalam waktu yang sama Alia membagi cintanya kepada Antonio dan
Andika. Di depan Antonio, Alia bermanja ria seolah Antoniolah satu-
satunya cowok yang ada di hatinya. Di belakang Antonio, Alia beralih
kepada Andika yang hampir setiap hari bertemu di sekolah
(Yosodipuro,2016:128).
Kutipan di atas menunjukan sifat Alia yang dijelaskan pada penokohan
kedua belah pihak. Hal ini memberikan kenikmatan tersendiri bagi Alia karena
kembali muncul ketika dirinya tidak ingin kehilangan Antonio seperti yang
Kutipan 9
“Aku khilaf, Mery. Tadi aku tetap ngotot bahwa Andika sepupuku, karena
aku tak ingin kehilangan Antonio. Tolong aku, gimana caranya agar
Antonio mau memaafkan dan tidak meninggalkan aku.” Kata Alia melas
(Yosodipuro,2016:155).
76
Kutipan di atas memperlihatkan ego Alia yang tidak ingin berpisah dengan
Antonio. Hal itu dilakukan karena ego-nya telah mengontrol dan memutuskan
berpisah dengan Antonio kekasih pertama dan Andika kekasih kedua. Tak
ada penyesalan bagi Alia atas prilakunya terhadap Antonio. Frase Aku khilaf
Kutipan 10
Masa ujian paruh tahun kedua, Juni 2007, tiba. Ujian akan dilaksanakan
selama satu minggu. Namun hal ini tidak membuat nyali Alia peduli.
Kalau tidak keluar, Alia chattingan bersama Rangga. Alia lakukan hampir
tiap malam (Yosodipuro, 2016:222).
Kedekatannya dengan Rangga membuat Alia berubah menjadi pemalas.
terjadi karena proses ego-nya membawa ke suatu titik yang dapat memuaskan
dirinya seperti chatting dengan Rangga. Ego terus berkembang hingga dirinya
Kutipan 11
Senin-Jumat malam, kecuali Rabu, ia gunakan untuk chattingan dengan
Rangga. Rabu malamnya, keduanya kopi darat. Pada pertemuan tersebut,
kalau tidak jalan-jalan, Alia dan Rangga sekedar mengobrol di ruang tamu
atau di kursi depan rumah.
Selanjutnya Sabtu dan Minggu untuk pertemuannya dengan Antonio dan
Andika. Kalau minggu ini keluar bersama Andika, minggu berikutnya
77
10 dikarenakan waktu yang dimiliki Alia dan Rangga sangat banyak. Berbeda
dengan Antonio dan Andika yang memiliki waktu lebih sedikit. Di samping
itu pembentukan karakter Alia dipicu oleh kurangnya pengawasan yang tidak
sayang dari kedua orang tuanya. Pengawasan yang minim membuat Alia
semakin tidak dapat diatur dalam kisah asmaranya yang berujung pada
Kutipan 11
Keasyikannya itu membuat mereka lupa akan norma dan etika. Bujuk rayu
setan telah merasuk ke dalam sukma mereka. Walhasil, tak jarang tangan
Andika nakal, meraba dan memagang daerah terlarang Alia. apalagi peluk,
kecup, dan cium sudah tidak bisa disebutkan (Yosodipuro, 2016:239).
Kutipan di atas memperlihatkan kebutuhan id Alia telah dipenuhi oleh
Kutipan 12
Alia pun mendesah, memancing gairah. Keduanya kesetanan, tak lagi
memedulikan ajaran agama dan nilai-nilai moral. Dan… dan… akhirnya
78
untuk memuaskan rasa yang ada dalam diri mereka. Untuk memuaskan diri,
Alia melakukan perbuatan itu dua atau tiga minggu sekali bersama Andika dan
Rangga. Ego Alia tidak terpisah dengan id-nya bahkan Alia tidak menolaknya.
almarhum kakeknya adalah angin lalu baginya. Kepuasan adalah hal utama
untuk Alia dan bersandiwara adalah hal selanjutnya yang ia harus lakukan
Kutipan 14
Alia segera pasang aksi, menetralkan diri. Ia tarik nafas dalam-dalam
hingga terasa nyaman dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kalau
tidak, bisa ketahuan keduanya. Dengan wajah berseri, Alia menyilahkan
masuk Andika (Yosodipuro, 2016:263).
Kutipan di atas memperlihatkan kegugupan Alia ketika Andika datang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ego dalam diri Alia
c. Superego
Meskipun Alia memiliki sifat yang keras kepala dan merasa tidak puas,
namun Alia memiliki kesadaran tentang nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral ini
didapat dari orang tua yang mengajarkannya. Hal ini yang terjadi ketika
Kutipan 1
“Alah sok Alim kamu Alia. Hari gini nggak pacaran…? Kuno,” ledek
Mery.
“Eh Mer, dengar ya. Kata kakek justru yang pacaran itu kuno. Tahu nggak
kamu. Hubungan seks bebas, homo, lesbian itu sudah ada sejak dulu, sejak
zaman kolo bendu (lama banget).Sejak Nabi Luth sudah ada. Kemarin itu
Nabi Luth diutus Allah untuk memperbaiki kaumnya yang rusak itu agar
menjadi baik. Jadi kalau pacaran itu bukannya modern, itu justru yang
kuno.” (Yosodipuro, 2016:11).
Kutipan 2
“Terus terang, Mer. Aku tidak mau gegabah menentukan pacar. Siapa tahu
dia baik karena ada maunya. Setelah diterima, ia berubah. ‘Kan, kita nggak
tahu?” (Yosodipuro, 2016:64).
Dua kutipan di atas menunjukkan superego Alia muncul ketika diledek
oleh Mery tentang tidak ingin pacaran. Secara langsung Alia mengingat apa
pengawasan yang minim Alia mulai membaca dan membalas surat dari
80
Antonio. Ego-nya terus berkembang dan memaksa Alia untuk membalas surat
Kutipan 3
Tak puas dengan hasil tulisannya yang penuh coretan, kertas itu ia remas-
remas dan ia buang ke keranjang sampah. Khawatir neneknya tak sengaja
membaca isinya, kertas yang sudah ia buang ke tempat sampah, ia ambil
kembali, lalu ia robek-robek dan ia buang kembali ke tempat sampah.
Alia mengambil selembar kertas surat yang ia beli tadi pagi, dan mulai
menulis dari awal dengan hati-hati, sehingga tidak ada coretan
(Yosodipuro,2016:35).
Kutipan di atas menunjukan superego Alia ketakutan. Seperti kalimat
ketakutan Alia jika neneknya tahu bahwa dirinya membalas surat dari
Kutipan 4
Alia berpikir-pikir antara membalas dan tidak. Banyak hal yang menjadi
pertimbangan. Di antaranya, ia masih ingat pesan kakeknya semasa hidup,
sedangkan Alia belum siap belum siap mental. Alia bimbang (Yosodipuro,
2016:72).
Kebimbangan yamg terjadi membuat Alia merasa serba salah jika tidak
suratnya akan terjadi konsekuensi. Maklum saja, saat itu Alia tinggal bersama
muncul ketika hubungannya dengan Rangga mulai berselisih. Hal itu terlihat
Kutipan 5
Ternyata Rangga orangnya kasar, emosional ya. Aku kira baik dewasa…
belum jadi istrinya saja sudah main pukul. Gimana nanti sudah menikah?
Kata Alia dalam hati sambil kejengkelan dan kesal (Yosodipuro,
2016:269).
Kutipan di atas menunjukan ketika superego Alia muncul dan mulai
menyesali. Kalimat belum jadi istrinya saja sudah main pukul merupakan
menyelimutin diri Alia. Rasa kecewa yang diterima muncul ketika Alia mulai
Kutipan 6
Gimana, ya? Diteruskan apa nggak? Apa diputus saja. Kalau diteruskan,
belum jadi istri aja sudah begitu sikapnya kepadaku. Tapi aku terlanjur
memberikan kegadisanku. Waduh, gimana ini? Katanya dalam hati
sekembalinya ke kamar sambil duduk di pinggir tempat tidur, mengingat-
ingat sikap kasar Rangga kepadanya (Yosodipuro, 2016:274).
Kutipan di atas memperlihatkan penyesalan Alia kepada Rangga. Alia
Superego-nya berkembang dari ego sebagai akibat prilaku Alia yang buruk di
segi asmara, mendorong ego Alia untuk terus memuaskan nalurinya. Selain
82
itu, dalam struktur kepribadian Alia terdapat pertentangan antara ego dan
moral yang ada dalam masyarakat. Seperti saat keinginan Alia untuk tidak
cara yang Alia pilih salah, yakni memiliki tiga kekasih dalam waktu hampir
lakukan adalah salah dan melanggar norma dan etika. Untuk menebus
4.2.1 Hasil Penelitian Struktur Faktual dalam Novel Prahara Cinta Alia
Karya Arif YS
Dari hasil data analisis di atas, penelitian psikologi sastra dalam novel
Prahara Cinta Alia karya Arif YS ditinjau dari struktur faktual meliputi tokoh dan
penokohan, alur, dan latar yang terjadi dalam novel. Dalam penelitian ini aspek
tokoh dan penokohan terdiri dari; (1) Tokoh Alia yang digambarkan sebagai anak
berbohong dan suka menjalin hubungan dengan laki-laki. (2) Tokoh Mery
membantu Alia dalam mengirimkan surat untuk Antonio. (3) Tokoh Nenek
digambarkan sebagai orang yang sabar dan penyayang dalam menghadapi cobaan
keluarganya. (4) Tokoh Antonio digambarkan sebagai anak yang gagah, memiliki
sikap tidak gegabah dalam mengambil keputusan, dan setia. (5) Tokoh Imam
83
digambarkan sebagai anak yang humoris dan suka menolong Antonio. (6) Tokoh
Andika digambarkan sebagai anak yang suka cari perhatian kepada Alia dan
memililki sifat penafsu. (7) Tokoh Rangga digambarkan sebagai anak yang gagah,
memiliki sifat penafsu, temperamental, dan pendendam. (8) Tokoh Mama Alia
digambarkan sebagai orang yang memiliki sifat keras kepala dan kecewa saat
mengetahui foto Alia beredar. (9) Tokoh Mama Rangga digambarkan sebagai
orang yang pasrah dalam menghadapi masalah anaknya. Dan (10) Tokoh Papa
4.2.1.2 Alur
Dalam aspek alur terdapat lima tahap alur, yakni (1) Tahap pengenalan
Antonio melalui dari surat yang dikirimkan kepada Alia. Hubungan keduanya
terus berlanjut hingga mereka lulus sekolah menengah pertama. Kedua, Alia
mengenal Andika ketika keduanya satu kelompok piket harian kelas. Hubungan
mereka berlanjut hingga Alia lulus sekolah menengah kejuruan. Ketiga, Alia
mengenal Rangga di salah satu pusat perbelanjaan. Pertemuan yang tidak sengaja
itu berlanjut hingga mereka menikah. (2) Tahap pemunculan konflik (generating
dari informasi yang disampaikan Imam kepada Antonio bahwa dirinya bertemu
Antonio langsung bertanya kepada Alia. Namun, hal itu ditepis langsung oleh
Alia dan mengaku bahwa dirinya pergi bersama sepupunya. Selain itu,
pemunculan konflik yang terjadi ketika kecurigaan Rangga kepada Alia saat
mengetahui tamu yang datang adalah Andika. (3) Tahap peningkatan konflik
84
(rising action) dalam cerita dideskripsikan sebagai berikut. Tahap ini diawali
dengan Antonio yang mengetahui langsung tentang hubunga Alia dan Andika.
Namun, Alia masih saja mengelak tuduhan Antonio. Selain itu, peningkatan
konflik terjadi ketika Rangga mulai curiga dengan kedatangan Andika ke rumah
masa depannya. (4) Tahap puncak masalah (climaks) dalam cerita dideskripsikan
tanpa busana Alia di jejaring sosial. Hal itu dilakukan karena Alia tak kunjung
sakit hati, Rangga membalaskan rasa sakit hatinya dengan melakukan itu. (5)
Tahap penyelesaian yang dipilih adalah menikah. Menurut mereka ini cara yang
4.2.1.3 Latar
Dalam penelitian ini terdapat aspek latar berupa; (1) Latar tempat dalam
Mojokerto, Jawa Timur. Pantai Kenjeran merupakan tempat wisata yang populer
bagi masyarakat Surabaya. Selain itu, Blora merupakan lokasi pengasing untuk
Alia. (2) Latar waktu dalam cerita terdapat kurun waktu enam tahun Alia banyak
mengalami masa penjajakan diri. Dalam waktu enam tahun Alia menjadi
berbohong, dan suka berhubungan badan dengan dua kekasihnya. Januari sampai
Maret 2010 adalah waktu yang paling menyiksa. Dalam waktu tiga bulan Alia
mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh. (3) Latar sosial yang terdapat dalam
85
cerita terjadi ketika bau yang timbul dari badan Alia membuat para tetangga
protes karena tidak kuat mencium bau anyir tersebut. Bentuk protes ini menjadi
di sebuah hutan yang tak jauh dari rumah saudaranya. Sistem gotong royong
masih digunakan untuk membantu warga yang kesulitan dalam membuat rumah
ataupun lainnya.
yang meliputi id, ego dan superego. (1) Ditinjau dari struktur id, Alia memiliki
rasa ingin pacaran. Pada dasarnya keinginan untuk memiliki tiga kekasih bukanlah
keinginan dari hatinya. Dorongan dari ego membuat Alia melakukan itu.
kakeknya. Alia merasa tidak ada lagi yang mengawasinya dalam segala hal.
Keinginan Alia yang lain adalah bertemu Antonio, Andika, dan Rangga.
Nalurinya ingin meminta maaf kepada mereka yang telah Alia bohongi selama ini.
(2) Ditinjau dari struktur ego, bahwa terdapat keseimbangan antara id dan ego
dalam diri Alia. Alia mampu memenuhi kebutuhan id-nya, yaitu berpacaran.
mempedulikan norma dan etika yang berlaku. (3) Ditinjau dari struktur superego,
bahwa dalam kepribadian Alia memiliki rasa tidak ingin berpacaran. Namun,
86
karena dorongan yang cukup besar, semua keinginan pada diri Alia terealisasi
dalam ego.
4.3 Pembahasan
kepribadian tokoh Alia dalam novel Prahara Cinta Alia karya Arif YS kajian
kejiwaan manusia. Hal ini terefleksi dalam novel Prahara Cinta Alia, tokoh Alia
merupak tokoh utama dalam novel. Dalam novel Alia digambarkan sebagai anak
yang penurut semasa kakeknya masih hidup namun berubah menjadi anak
pacaran berbanding balik dengan realita yang ada. Merasa tidak ada yang
mengawasinya lagi, Alia leluasa mengekspresikan dirinya saat itu. Diusia yang
masih remaja wajar saja jika Alia mengenal dunia cinta, namun pergaulan di masa
remaja banyak disalah gunakan oleh penikmatnya termasuk Alia. Diusianya yang
menginjak belasan tahun harus ia harus menerima hal pahit dihidupnya, yakni
ego-nya dapat mengontrol id itu sendiri. Memiliki tiga kekasih dalam waktu yang
hampir bersamaan sebenarnya bukan keinginan dari hatinya, namun dorongan dari
Perilaku seperti ini rasanya bukan hanya di dunia fiksi tetapi di dunia nyatapun
87
ada. Yang membedakannya jika di dalam dunia fiksi dengan dunia nyata adalah
dipenuhi oleh ego, Alia tidak memikirkan apa yang bakal terjadi pada dirinya
nanti. Ia hanya menikmati id-nya tanpa memikirkan karma apa yang akan
menimpanya.
melakukan hubungan badan di luar nikah. Diending cerita, Alia dan dua
kekasihnya Andika dan Rangga mendapat azab dari Tuhan karena perilakunya.
Hal ini adalah salah satu contoh pengarang mengingatkan pembaca bahwa
melakukan hubungan badan adalah perbuatan yang dibenci Tuhan dan akan
mendapat ganjarannya. Tak hanya itu dalam novel ini selain mengingatkan lewat
sangat kontras dengan Alia. Mengabaikan itu dan melakukannya dengan laki-laki
yang berbeda.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Prahara Cinta Alia karya Arif YS di atas, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan mengenai penokohan dan kepribadian yang dialami oleh tokoh Alia
sebagai berikut.
5.1.1 Gambaran struktur faktual dalam novel Prahara Cinta Alia karya
Arif YS
a. Tokoh penokohan Alia dalam cerita memiliki karaktek penurut dan patuh
c. Latar dalam cerita ini miliki tiga bagian pertama, latar tempat dalam cerita
dalan kurung waktu enam tahun dari tahun 2004 hingga 2010. Ketiga latar
sosial dalam cerita adalah pergunjingan dan sistem gotong royong masih
berjalan.
88
89
berpacaran. Hal itu di buktikan oleh Alia yang memiliki tiga kekasih,
Hal ini di latar belakangi oleh nasihat-nasihat sang kakek yang masih Alia.
5.2 Saran
masih jarang ditemukan sehingga referensi yang didapat terbatas. Oleh karena itu,
dalam karya sastra. Selain itu, diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat
Emzir, Saifur Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Minderop, Albertine. 2011. Psikologo Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan
Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
90
91
YS. Arif. 2016. Prahara Cinta Alia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
92
LAMPIRAN 1
IDENTITAS NOVEL
ISBN :978-602-03-3316-8
93
LAMPIRAN 2
SAMPUL NOVEL
94
LAMPIRAN 3
RINGKASAN NOVEL
Dalam sebulan ia mendapat empat surat dari teman laki-lakinya. Suatu ketika
salah satu teman laki-lakinya menanyakan kabar surat balasan dari Alia. Namun,
belajar dan berpegang teguh pada nasihat kakeknya untuk tidak berpacaran.
Rasa ingin membaca dan menanggapi surat-surat itu dilakukan. Surat pertama
dari Agustian, anaknya hitam manis, keturunan India, hidungnya mancung dan
lumayan tinggi. Surat kedua dari Beni, anak seorang pengusaha bangunan
terbesar di Waru, anaknya periang dan romantis. Surat ketiga dari Feri, anaknya
posesif. Surat keempat dari Antonio, anak seorang manajer personalia pabrik
baja terbesar di Indonesia, potongan rambutnya gaya klasik, kulitnya putih dan
badan atletis. Dari keempat surat yang dibaca, Alia merasa bahwa surat dari
waktu yang sangat special bagi Alia. Hari itu Alia sedang berulang tahun tanpa
memberikan kejutan kecil di kantin sekolah. Keributan antara Alia dan Antonio
tak terhindarkan. Sambil berjalan mendekati Alia dan Antonio, Imam memberikan
95
brownies cake seraya menyanyikan lagu ulang tahun untuk Alia. Hari itu menjadi
hari yang sangat berkesan bagi Alia. Setelah libur kenaikan kelas III SMP, Alia
benar-benar dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit yakni, membalas surat dari
Antonio dan menjalin hubungan khusus atau tetap menuruti nasihat almarhum
terhadap Antonio. Setalah berpikir dan menganalis dengan matang, Alia memilih
Alia dan Antonio terus berlanjut hingga mereka lulus sekolah menengah pertama.
Hari itu Antonio mengajak Imam, Alia, dan Mery untuk berlibur ke kebun
binatang yang ada di Kota Surabaya. Sesampainya di kebun binatang, Mery dan
Memasuki kelas II SMK, Alia bertemu dengan Andika yang tak lain
adalah teman sekelasnya. Pertemuan mereka semakin dekat lantaran Alia dan
Andika namanya tertulis dalam satu kelompok piket harian. Setelah memasuki
akhir semester I, sikap Alia mulai berubah. Ia tidak lagi takut berpacaran dan
seolah lupa akan pesan almarhum kakeknya. Kedekatannya dengan Andika mulai
tercium oleh Imam yang tidak sengaja bertemu Alia dan Andika di jalan. Dalam
waktu yang sama Alia membagi cintanya kepada Antonio dan Andika. Saat
bermain kerumah Antonio, Imam bercerita bahwa ia bertemu dengan Alia di jalan
depan Polda dengan laki-laki yang ia kira adalah Antonio. Setelah mendapat
informasi dari Imam, Antonio mulai memikirkan Alia apakah betul ia berkhianat.
Tidak mau menduga-duga Antonio berkunjung ke rumah Alia pada hari Minggu
berikutnya.
96
Tidak sabar ingin bertemu Alia, dengan perasaan yang tidak tenang
sempat bertemu Imam di jalan. Percaya akan yang dibicarakan Alia, Antonio
dan Imam bertemu Alia dengan Andika di kebun binatang pada siang itu. Tak
ingin melewatkannya Antonio dan Imam terus mengawasi Alia dan Andika.
Sedih, geram, dan cemburu setelah melihat kelakuan Alia di belakang bersama
Andika.
Memasuki awal semester genap kelas II SMK 2007, Alia berniat pergi ke
CITO untuk membeli kado ulang tahun sepupunya Rita. Setelah mendapat barang
yang dibeli Alia bergegas pergi ke tempat parkir. Setelah mengeluarkan karcis di
membantu Alia. Dia adalah Rangga, mahasiswa tingkat akhir di salah satu
melalui SMS. Di sisi lain, hubungan Alia dan Antonio kembali berjalan normal.
rencana, jam Sembilan Minggu pagi Alia sudah bersiap dari tiga puluh menit yang
lalu. Kali ini Alia pergi bersama Antonio ke bandara Juanda hanya untuk melihat-
lihat bandara. Tak ingin kalah dengan Antonio, Andika bergegas menjemput Alia
di tempat biasa mereka janjian. Asyik berduaan dengan Antonio, Alia lupa bahwa
ia juga mempunyai janji kepada Andika. Saat itu, Andika menelpon Alia dengan
nada yang sedikit kesal. Lupa dengan janjinya, Alia berbohong kepada Andika
Sejak menjalin hubungan dengan Rangga, hampir tiap malam Alia rebahan
di tempat tidur dan tidak pernah belajar. Hari-hari sepulang sekolah hanya ia
Alia dengan mengenakan kaos warna putih, celana jeans biru, dan sandal gunung.
Dilihat dari cara penampilan, Rangga tampak anak orang menengah. Setidaknya
tiga minggu sekali, Rangga bersama Alia berduaan mencari hiburan. Sampai
akhirnya, pada tahun kedua Juni 2007, ujian sekolah akan dilaksanakan dalam
seminggu. Namun tidak untuk Alia, kesempatan belajar tak pernah ia perhatikan.
Kalau tidak keluar, Alia chattingan dengan Rangga tiap malam. Kerena
kelalaiannya, Alia tinggal kelas dan tidak naik ke kelas III. Tinggal kelas tidak
membuat Alia berubah. Senin sampai Jumat malam kecuali Rabu, ia gunakan
chattingan dengan Rangga. Rabu malam, keduanya kopi darat. Selanjutnya, Sabtu
Libur semester ganjil kelas III, Antonio mengajak Alia untuk pergi ke
Padaan daerah Pasuruan. Namun, Alia menolak karena terlebih dahulu janji
dengan Andika. Alia beralasan bahwa ia akan pergi di acara keluarganya. Pagi itu,
sesudah sarapan, Alia meminta izin kepada neneknya untuk mengerjakan tugas di
rumah temannya. Dari ketiga pacarnya, hanya Andika yang belum pernah
Keasyikannya itu membuat mereka lupa akan norma dan etika. Tak jarang tangan
nakal Andika meraba dan memegang area terlarang Alia. Sejak kunjungan ke
wisata Pacet, Andika dan Alia menjadi ketagihan dengan kemesraan ilegalnya.
Pertengahan semester genap kelas III SMK 2009, Rangga mengajak Alia
ke pantai Kenjeran. Keduanya sepakat untuk pergi pukul lima sore. Sesampainya
nasi rames, rawon, dan soto madura. Rangga dan Alia berjalan bergandengan
mesra mengikuti luasnya hamparan pasir. Malam beranjak kelam, setan semakin
beraksi merapat kepada keduanya. Tak ingin momen itu berkesudahan, tanpa
basa-basi Rangga memesan satu buah kamar. Mereka pun berjalan menuju kamar
tersebut. Di kamar itu keduanya sudah tak tahan ingin melampiaskan hasrat yang
dilakukan bagi pasangan yang belum sah. Malam itu Rangaa dan Alia kehilangan
Kejadian itu juga diabadikan di ponsel Rangga dalam berbagai pose Alia tanpa
busana.
beralasan kepada neneknya. Bahkan ia tak lagi takut ancaman Tuhan, setidaknya
dua atau tiga minggu sekali Alia melakukan hubungan badan dengan Rangga dan
Andika untuk melampiaskan nafsu seksual tanpa memedulikan norma susila dan
agama. Rabu malam, Andika untuk pertama kali berkunjung ke rumah Alia.
Namun, yang terjadi kekecewaan menimpa dirinya. Ia melihat Alia dan Rangga
duduk mesra di ruang tamu. Tak ingin Rangga tahu, Alia bersandiwara mengajak
Andika untuk gabung bersama-sama. Tetapi Andika menolak dan pilih pergi dari
boomerang bagi Alia. Pertikaian antara mereka tidak dapat dihindarkan. Rangga
Seusai pertikaian tersebut, Alia mulai menghindar dan sampailah saat Alia
memutuskan hubungannya dengan Rangga. Hari itu juga Rangga mencari akal
untuk membalas Alia yang dianggapnya telah melukai hatinya. Terlintas foto-foto
Alia di Pantai Kenjeran kemarin. Tanpa pikir panjang Rangga mengirim foto-foto
Alia tanpa busana ke beranda atau dinding facebook Alia. Geram, benci, dan
detak jantung berdebar kencang itu yang di rasa Alia. Takut jika keluarganya tahu
soal foto-foto itu. Mendengar berita itu, Mama Alia tidak terima dan merasa sakit
hati kepada Rangga. Disarankan temannya, Mama Alia melaporkan hal tersebut
ke pihak berwajib. Kurang dari 24 jam Rangga ditangkap. Namun untuk menutupi
100
kejadian tersebut, kedua belah pihak keluarga sepakat jika Alia dan Rangga
dinikahkan karena melihat kondisi Alia yang seperti itu, kemungkinan jika Alia
sudah tidak perawan lagi. Usia perkawinan Rangga dan Alia hanya berumur
hitungan bulan. Alia memilih untuk pulang ke rumah neneknya lantaran Rangga
tidak mau diajak tinggal dikontrakan. Tidak ada surat nikah, karena mereka hanya
menikah siri.
Tiga bulan setelah pisah dengan Rangga, Januari 2010, Alia merasakan
badannya panas dan gatal-gatal. Dua hari berlalu, namum belum ada tanda-tanda
Alia membaik. Penyakit yang ia derita semakin hari semakin parah. Segala upaya
diusahakan oleh pihak keluarga Alia. Namun penyakit yang diderita alia semakin
mengeluarkan bau anyir. Bau yang ditimbulkan dari badan Alia tidak dapat
dihindari. Tetangga yang tinggal di sekitar rumah Alia merasa terganggu dengan
bau itu. Banyak pergunjingan antarmasyarakat baik yang muda maupun yang tua.
penduduk. Gejolak batin yang dihadapi keluarga Alia semakin pasrah. Akhirnya
untuk bertemu dengan ketiga pacarnya itu, (Antonio, Andika, dan Rangga) di
usahakan. Sayangnya, Andika dan Rangga juga memiliki penyakit yang sama
Kematian kedua laki-laki itu menyisakan Antonio yang masih setia dengan Alia.
Antonio dengan perasaan yang sama datang menemui Alia di gubuk isolasi. Alia
101
pun meminta maaf kepada Antonio atas segala kesalahan dan pengkhianatan yang
LAMPIRAN 4
DATA KUTIPAN NOVEL
4.1 Fakta Cerita
kamu.
“Gitu ya? Tolong sampaikan
kepada Alia. Aku mau
menenangkan pikiran dulu
untuk sementara waktu. Lihat
ajalah nanti. Toh, perjalanan
masih panjang.” Antonio
mendongak sejenak. “Kalau
jodoh, juga nggak ke mana.”
“Ya sudah, nanti aku sampaikan
kepada Alia. Udah ya, aku
pulang dulu.”
8. “Maaf, Nek. Sekali lagi maaf Penokohan Nenek 355
banget. Bukan saya usil, juga Alia
bukan nggak suka. Begini, Nek, (Sabar)
ibu-ibu ngonong kepada saya
kalau mereka tak tahan
denganbau yang ditimbulkan
dari tubuh Alia. Maaf, Nek.
Ibu-ibu menyarankan,
sebaiknya Alia di ungsikan saja
ke tempat yang tidak ramai
penduduk.”
Nenek Alia diam sejenak,
berpikir. Ia tersentak. Batinnya
hancur mendengar perkataan Bu
Iwan. Tapi itu adalah fakta.
Mau tidak mau, nenek Alia
mesti berbesar hati dan
berlapang dada. Nenek Alia
menyadari dan memakluminya
9. “Dengan setia, nenek Alia Penokohan Nenek 384
menunggui cucunya. Kondisi Alia
Alia sangat miris. Bentolan (Penyayang dan sabar)
yang melepuh itu memburuk,
menjadi luka. Selanjutnya luka
itu mengeluarkan belatung di
beberapa titik.”
“Alia benar-benar tersiksa.
Sungguh pedih dan memilukan.
Neneknya tak tega melihat
cucunya menderita begitu berat.
Dengan hati-hati dan iba, ia
mengeluarkan belatung itu
dengan mencutik, menjepit dan
menarik menggunakan lidi.”
105
teman-temannya
menertawakannya. Kenapa
mereka menertawakanku?
Tanyanya dalam hati
meminggirkan kendaraannya
menunggu penumpang. Ia
berteriak-teriak menawari calon
penumpang. “Ayo Boyo, Boyo,
Boyo. Ayo, Bu, Joyoboyo.”
Katanya kepada seorang ibu
yang sedang berjalan.
35. Belum lama setelah mereka Latar Tempat 113
duduk, pegutas dari bagian (Surabaya)
informasi menyapa pengunjung
melalui pengeras suara.
“Selamat datang kepada seluruh
pengunjung Kebun Binatang
Surabaya…”
36. Setelah menempuh perjalanan Latar Tempat 236
hampir satu jam lebih, Andika (Pacet)
dan Alia sampai di tempat yang
ia tuju, Pacet. Wow udaranya
sejuk, kata Alia dalam hati.
Pantesan Andika ngajak kesini.
Pemandangan juga bagus. Asri.
37. Di pintu masuk, terpampang Latar Tempat 246
tulisan berwarna keperakan (Pantai Kenjeran)
dengan background biru tua
berbunyi ‘TAMAN HIBURAN
PANTAI KANJERAN
SURABAYA’, diatapi genteng
bermodel joglo.
Buka saja hamparan pasir yang
membentang di sepanjang
pantai saja yang bisa dinikmati,
tetapi juga karya kreatif yang
bisa memanjakan mata
pengunjung…
38. DAARR… JGEERR.. geledek Latar Tempat 263
menyambar. Ketika Andika (Rumah Nenek Alia)
melongok ke ruang tamu,
tenyata sudah ada seorang
cowok berduaan dengan Alia.
Alia gugup. Waduh Andika...
Rangga curiga melihat ada
cowok bertamu ke rumah Alia,
juga ekspresi wajah yang
tampak gugup. Gejolak jiwanya
tak kalah dasyat dengan
Andika, panas meradang.
112
Memasuki pertengahan
semester II kelas II SMP, awal
April 2004, Alia memberanikan
diri membaca suratnya. Surat
pertama yang ia baca dari
Agustian. Agustian anaknya
116
Alia.
“Apa sih. Ngaco kamu,” celoteh
Antonio mendorong Imam
dengan bahunya.
Alia senyum-senyum malu
sambil makan bakwan dan
menggigit cabe. Ia agak
kepedesan. Untuk mengalihkan
perhatian. Alia menawari Mery
yang duduk di sebelah
kanannya. “Eh Mer pakai cabe
nggak kamu? Pedes … kamu.
Cobain deh.”
….
“Eh…! Tahu nggak kamu apa
bedanya gula dengan Alia.”
“Ya jelas bedalah. Alia manusia
sedangkan gula makanan,”
jawab Antonio percaya diri.
“Bukan.”
“Aku tahu,” sahut Mery. “Alia
cewek, kalau gula e.. anu…
apa?”
“Anu apa? Tahu nggak?
Bedanya, kalau gula dikerubung
semut, kalau Alia dikerubung
cowok.”
….
Plek…. IIIIIIIHHHH…! Alia
meloncat. Bantal di
pangkuannya melenting,
membumbung mengenai langit-
langit. Kakinya gedrug-gedrug
– jingkrak-jingkrak geli.
Seluruh badannya bergerak,
menjingkat. Seekor cicak jatuh
tepat di kepalanya.
…
Alia mengambil bantal yang
terpelanting dan duduk kembali.
Ia berusaha menyambung
kembali cerita yang
ditayangkan di tembok tapi
tidak bisa, ibarat media player
sudah di off. Sulit di-on
kembali. Hilang lamunan, Alia
118
mengambil keputusan.
Pokoknya Alia nggak mau
surat-suratan selagi masih
SMP.”
Melihat Alia keukeuh, Mery
terdiam, tak mau bersitegang
dengannya. Apalagi urusan
pribadi Alia. Mery tahu
hubungannya mereka berdua
hanyalah sebatas teman. Tak
mau memperuncing masalah,
Mery mengalihkan pembicaraan
mereka ke topik lain
11. Bener juga kata Mery. Bisa- Ego 65
bisa Antonio nyantol ke cewek
lain kalau aku nggak segera
balas. Alia berkata dala hati,
masih berdiri, sambil tangan
kirinya berpegangan tiang teras
…
12. Setelah menganalisis dengan Ego 72
matang, akhirnya Alia
memutuskan untuk membalas
surat dari Antonio. Ia
mengambil buku tulis yang
berukuran besar dari tasnya, dan
merobek bagian tengahnya.
Lalu ia mengambil pena dan
mulai menulis surat balasan
untuk Antonio.
13. Alia membiarkan tangan Ego 115
Antonio memegang erat
jemarinya. Antonio pun lega.
Gejolak asmara telah membara
di antara sepasang remaja yang
sama usia. Alia serasa terbang
ke angkasa bersama sang
Arjuna memadu cinta.
Indahnya…
14. Dalam waktu yang sama Alia Ego 128
membagi cintanya kepada
Antonio dan Andika. Di depan
Antonio, Alia bermanja ria
seolah Antoniolah satu-satunya
cowok yang ada di hatinya. Di
belakang Antonio, Alia beralih
121
disebutkan
19. Alia pun mendesah, memancing Ego 251
gairah. Keduanya kesetanan, tak
lagi memedulikan ajaran agama
dan nilai-nilai moral. Dan…
dan… akhirnya mereka terseret
dalam lumpur kehinaan,
perangkap setan. …