Proposal skripsi
persyaratan mencapai
gelar sarjana
NPM : 201712500206
2021
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
NPM : 201712500206
Judul Skripsi : Psikologi Tokoh Utama dalam Film Perfume: The Story of
i
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 201712500209
Panitia Ujian
Anggota :
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NPM : 201712500209
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi/tugas akhir, dengan judul “Psikologi Tokoh
Film Perfume : The Story of A Murderer” beserta isinya adalah benar-benar karya
saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
penyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim pihak lain terhadap
keaslian karya say aini sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 25 ayat 2.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
Yang menyatakan,
Mulya Tarmidzi
iii
ABSTRAK
PGRI, 2020.
Story of A Murderer”
tertinggi sebesar 45%, Ego sebesar 33% dan juga Superego sebesar 22%.
2. Internet 4 buah
Materi)
iv
ABSTRACT
PGRI, 2020
qualitative. After analyzing, finally the writer can draw the conclusion that the
blooded personality. With the highest number of Id at 45%, Ego at 33% and
Superego at 22%.
2. 4 internets
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Rizkiku tidak akan hilang atau dicuri orang, maka hatiku tenang; Amalku tidak
akan dikerjakan orang, maka aku rajin mengerjakan.
(Harun Al Rasyid)
Jadilah orang terbaik dihadapan Tuhan, biasa dihadapan orang lain, dan yang
terburuk dihadapan diri sendiri.
Persembahan
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah
melimpkahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi yang penulis
ambil sebagai berikut : “Psikologi Tokoh Film Pefume : The Story of A Murderer.”
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris S-1 pada Fakultas Bahasa dan Seni.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak,
maka penulis skripsi ini tidak akan lancer. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Venny Eka Meidasari, S.Pd, M.Hum selaku Dosen Pembimbing
Materi yang telah banyak memberikan petunjuk, nasihat, arahan hingga
terelesaikannya penulisan skripsi ini.
2. Ibu Reknosari, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Tehnik yang telah
banyak memberikan petunjuk, nasihat, arahan hingga terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Sumaryoto selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.
4. Bapak Dr. Bambang Sumadyo selaku Wakil Dekan Universitas Indraprasta
PGRI.
5. Bapak Dr. Supeno, M.Hum, selaku Dekan Universitas Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Indraprasta PGRI.
6. Ibu Hj. Ira Miranti, S.S, M.Hum selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI.
7. Ibu Any Cakrawati M.M, M.Pd selaku Penasehat Akademik Universitas
Indraprasta PGRI.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI.
vii
9. Keluarga tercinta, kedua orang tua, kaka, adik, istri, serta keluarga besarku,
terima kasih atas doa, dukungan moril, perhatian, cintah dan kasih saying
kalian.
10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan memotivasiku
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, baik
bentuk, ini, maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak akan penulis terima dengan senang hati.
Semoga kehadiran skripsi ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa lain dan
memenuhi sasarannya.
Mulya Tarmidzi
viii
DAFTAR ISI
ix
A. Deskripsi Informasi Penelitian ........................................................ 32
1. Informasi Objek Penelitian ........................................................ 32
2. Sinopsis film Perfume: The Story of a Murderer karya Tom
Tykwer .......................................................................................... 33
B. Deskripsi Temuan Penelitian ........................................................... 37
1. Deskripsi Temuan Data ............................................................. 37
C. Penafsiran dan Uraian ...................................................................... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 65
A. Simpulan ............................................................................................ 65
B. Implikasi ............................................................................................ 66
C. Saran .................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69
LAMPIRAN ......................................................................................................... 71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 72
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sempurna, karena manusia memiliki kemampuan untuk berpikir baik secara nalar
yang diikuti oleh perubahan pola pikir manusia. Karya-karya yang dibuat manusia
dikenal sebagai karya sastra. Karya sastra menurut garis besar merupakan suatu
hasil karya manusia baik lisan maupun non-lisan (tulisan) yang menggunakan
bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai estetik atau keindahan bahasa
yang dominan. Ada beberapa jenis-jenis karya sastra yang kita ketahui: puisi,
Film merupakan bentuk seni kompleks dan media komunikasi unik yang
hanya merupakan media hiburan yang luar biasa, tetapi film juga memberikan
semacam rasa kehadiran dan kedekatan dengan suatu dunia yang tidak tertandingi
dengan tempat lain, dunia yang tidak dapat terbayangkan. Film dapat memberikan
perasaan yang intens dan melibatkan orang secara langsung dan nyata dengan
dunia “di luar sana” dan di dalam kehidupan orang lain. Menonton film membawa
2
penonton keluar dari kehidupan mereka sehari-hari dan serasa berada di dunia
dalam film, dan terus terpikat oleh kombinasi warna, cahaya dan suara yang
artistik.
nilai kehidupan sosial yang terdapat di dalam masyarakat yang diceritakan oleh
para tokoh dalam yang film dibuatnya. Nilai-nilai yang biasanya muncul di film
biasanya dikenal dengan nilai moral, nilai sosial, nilai religius/agama, nilai
budaya, nilai pendidikan, nilai etika, nilai estetika, nilai politik, nilai
pembahasan skripsi ini difokuskan pada analisis psikologi pada tokoh utama.
dalam diri setiap individu. Nilai-nilai tersebut berupa sifat dan karakter seseorang
yang bisa berubah seiring berjalan dan bertumbuhnya individu tersebut dalam
rentang usia. Psikologi seseorang bisa digambarkan pada karakter dan sifat
individu itu sendiri di mana setiap orang pasti memiliki psikologinya masing-
masing. Dalam hal ini penulis ingin menganalisa nilai psikologi karakter, yaitu
memiliki karakter psikopat di mana dalam film ini ia berambisi untuk membuat
parfum yang super, untuk itu ia harus membunuh beberapa gadis untuk dijadikan
bahan dalam membuat parfumnya. Dalam skripsi ini, penulis ingin menganalisis
aspek psikologi yang diukur dari perbuatan, tingkah laku, serta ucapan tokoh
3
tema tentang kehidupan pemeran utama yang memiliki latar belakang keluarga
yang miskin yang berjuang dalam melanjutkan hidup setelah dihantui oleh
bayang-bayang rasisme.
Barat. Mulai menggemari film sejak usia muda dengan membuat film amatir
Super 8, pada usia sebelas tahun. Setelah lulus sekolah menengah, dia pindah ke
Berlin untuk bekerja. Pada tahun 1987, saat usianya 22 tahun, dia menjadi
Jerman.
masyarakat mengapresiasikan film secara umum, dan di dalam film yang berjudul
film ini yaitu karena di film ini menceritakan tentang konsep aspek psikologi di
mana pemeran utama dalam film ini yaitu Jean-Baptise Grenouille memiliki
ambisi untuk membuat sebuah parfum yang memiliki kekuatan yang sangat besar
film “Perfume: The Story of a Murderer” dan akan meneliti secara mendalam dan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kemukakan dalam filmatas, masalah
2. Faktor psychologial problem apa yang ada dalam tokoh utama Jean-
4. Apa nilai sosial yang dalam filmdapat dalam film “Perfume: The Story of
a Murderer”?
5. Apa makna inspiratif yang terdapat pada film “Perfume: The Story of a
6. Apa pesan moral yang terdapat dalam film “Perfume: The Story of a
Murderer” ?
C. Batasan Masalah
batasan hanya menganalisis nilai psikologi tokoh utama, Jean-Baptise dalam film
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Masalah
F. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut:
makna psikologi dalam diri seseorang terutama pada karakter utama film
Murderer”.
a) Dapat menjadi panduan atau referensi bagi penulis lain yang akan
Story of a Murderer”.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
7
Pada bab ini akan menguraikan bagaimana dan dengan apa penulis
keabsahan data.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
A. Landasan Teori
Dalam landasan teori ini mendeskripsikan teori para ahli bahasa yang
dipergunakan sebagai dasar dalam penelitian penulis. Adapun landasan teori yang
akan diuraikan adalah hal yang berhubungan dengan psikologi, film, karakter
1. Psikologi
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan dipelajari
adalah psikologi. Psikologi berasal dari kata Yunani yaitu “psyche” yang artinya
jiwa, dan “logos” yang artinya adalah ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi,
psikologi adalah ilmu yang membahas segala sesuatu tentang jiwa, baik gejalanya,
Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila kita melihat dari pandangan ilmu
ditunjukkan oleh manusia adalah ruang lingkup yang bisa dipelajari. Serta dapat
9
10
dijelaskan oleh ilmu psikologi. Misalnya saja, mengapa seseorang menjadi mudah
marah, atau mengapa ada orang yang senang berbohong dan berbuat jahat. Kedua
Penulis dapat menyimpulkan bahwa psikologi adalah salah satu ilmu yang
psikologi juga mempelajari segala hal yang berhubungan dengan manusia. Pada
2. Film
Film secara kolektif sering disebut sebagai sinema. Sinema bersumber dari
kata kinematik atau gerak. Film juga memiliki berbagai perpaduan unsur seni untuk
memenuhi kebutuhan dalam proses pembuatannya. Dalam hal ini unsur seni yang
terdapat dalam menunjang sebuah film meliputi seni rupa, seni fotografi, seni
arsitektur, seni tari, seni puisi, seni teater, seni musik, seni pantomim dan novel.
Semua seni tersebut merupakan gabungan proses pembuatan dari hasil sebuah
karya seni film yang biasa kita lihat. Butler (2012:5) menjelaskan mengenai konsep
“The film is built frame by frame, shot by shot, scene by scene, sequence by
sequence, as if the film maker is a brick layer building a wall. The viewer's
reactions are shaped and marshalled, with a slow increase of tension
throughout the film's duration careful not to exhaust the audience by peaking
too early. It is in editing that the meaning of the film actually lies. the sensible
director being careful not to exhaust the audience by praking too early.”
film dibuat melalui beberapa tahapan, dari mulai merekam suara, menangkap setiap
11
adegan, penyuntingan dan proses lainnya sampai selesai hingga menghasilkan suatu
film tersebut untuk diputar dan dinikmati para penonton. Keberadaan film saat ini
memperlihatkan gambar hidup dalam sebuah layar sehingga menjadi salah satu
karya sastra yang paling berpengaruh dalam seni dan akan terus berkembang.
Film itu sendiri merupakan suatu media komunikasi massa yang diperankan
oleh aktor maupun aktris dengan penjiwaan yang sesuai dengan karakter untuk
mempengaruhi emosi para penikmat film. Menurut Widjaja (2008: 84) “Film
penontonnya. Ini merupakan kombinasi dari drama dengan paduan suara dan
musik, serta dari tingkah laku dan emosi, dan dinikmati benar-benar oleh
gelap dan terang”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa film
merupakan salah satu media hiburan yang mampu mempengaruhi emosi dan
perasaan para penikmat film, sehingga mereka akan terbawa alur dan masuk dalam
cerita tersebut. Di samping itu kekuatan audio visual mampu mendukung sebuah
film dalam proses penyampaian berbagai pesan positif maupun negatif kepada para
penonton serta membentuk imajinasi dan karakter dari sudut pandang masyarakat
Film terdiri dari berbagai genre. Genre film merupakan metode yang paling
mudah dan sering digunakan untuk mengklasifikasikan film dengan kategori sejenis
yang memiliki kesamaan bentuk, latar, tema, dan suasana dan yang lainnya. Fungsi
12
klasifikasi sebuah film sesuai dengan spesifikasinya.” Genre juga dapat dibagi
Genre ini merupakan genre induk primer yang telah ada dan populer
pasti mengandung kurang leih satu jenis genre induk, namun bisa juga
a. Aksi
b. Drama
c. Fantasi
d. Fiksi ilmiah
(2014)
e. Horror
f. Komedi
g. Musikal
(2017)
h. Petualangan
Hours (2007)
a. Bencana
b. Biografi
(2013)
c. Olahraga
Running (1993)
d. Roman
e. Superhero
f. Thriller
dua genre yaitu genre induk primer dan genre sekunder. Satu genre film dapat
menghasilkan puluhan, bahkan ratusan judul film yang akan terus berkembang
secara dinamis dan tidak akan berhenti seiring dengan perkembangan sinema.
misalnya perpaduan genre thriller dan genre horor yang banyak kita jumpai saat ini
A. Jenis Film
Film yang muncul mempunyai daya tarik tersendiri untuk membuat khalayak
memiliki ciri khas yang menonjol sesuai kategori jenis film. Film sendiri menurut
Effendy (2009: 3-6) saat ini film terbagi dalam berbagai jenis yaitu:
1. Film Dokumenter
(2009)
2. Film Pendek
cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa
3. Film Panjang
dalam kelompok ini. Beberapa film bahkan berdurasi lebih dari 120
menit. Contohnya adalah sama halnya pada film umum yang sudah
cara menghibur khalayak umum. Film sendiri terdiri dari berbagai macam jenis,
mulai dari film dokumenter, film cerita pendek, film cerita panjang dan film yang
lainnya. Dengan demikian penulis tertarik akan membahas jenis film cerita panjang
yang berdurasi lebih dari 60 menit dengan judul “Perfume: The Story of a
Murderer”.
Dari seluruh uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa film merupakan
suatu media komunikasi massa yang bersifat menghibur. Film diperankan para
sedemikian rupa dan menyalurkan emosi melalui media karya sastra. Film juga
diklasifikasikan kedalam beberapa genre dan jenis sesuai dengan kategori film.
1) Psikopat
Secara harfiah psikopat berarti sakit jiwa. Berasal dari kata psyche yang
artinya jiwa dan pathos yang artinya penyakit. Orang awam lazimnya menyebut
gila. Tahun 1952 dalam ilmu psikiatri terjadi perubahan nomenklatur kepribadian
yang dipakai hingga saat ini. Menurut Freud (dalam Sarwono 2009:266) “Psikopat
adalah orang yang ego-nya terlalu dikuasai oleh id dan superego tidak ada wibawa
atau pengaruh sama sekali terhadap ego.” Jadi ego hanya mendengarkan apa kata
id, yang artinya semua tindakan seorang psikopat didasari oleh keinginan id semata,
merupakan gabungan kata dari bahasa Yunani yaitu psyche dan pathos yang berarti
penyakit jiwa.” Psikopat berbeda dengan gila (psikosis), karena seorang psikopat
manipulatif, tanpa rasa belas kasihan, serta tidak bersalah setelah menyakiti orang
lain. Bahkan terkadang seorang psikopat dapat bertindak kejam kepada siapapun,
20
tidak peduli saudara, kerabat, atau orang tua. Selain tidak peduli terhadap siapun,
bahwa psikopat merupakan kelainan dan gangguan jiwa yang ciri utamanya yaitu
juga tidak memiliki tanggung jawab moral dan sosial, berkepribadian labil serta
Dari penjelasan beberapa teori dari para ahli di atas penulis dapat
menyimpulkan bahwa psikopat adalah salah satu penyakit mental atau kejiwaaan
yang sifatnya disadari oleh pelaku. Sifatnya yang pembohong, manipulatif, tanpa
rasa belas kasihan, serta tidak bersalah setelah menyakiti orang lain. perilaku
psikopatik biasanya muncul dan berkembang pada masa dewasa. Puncaknya yaitu
ketika seseorang berada di usia sekitar 40 tahun, kemudian mengalami fase plateau
pada usia sekitar 50 tahun kemudian sedikit demi sedikit menghilang. Psikopat juga
utama dari film “Perfume: The Story of a Murderer” ini beberapa kali telah diteliti
oleh peneliti lain terdahulu. Penelitian tersebut memiliki beberapa persamaan dan
pustaka oleh penulis terhadap penelitian relevan seputar karakter pemeran utama
Amallia dari Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2016 dengan judul
roman dan karakterisasi serta menjelaskan makna literal dan kontekstual dari jenis-
jenis karakter roman dan psikologi yang terdapat dalam film tersebut.
terletak pada analisa karakter utama dalam film. Persamaan lainnya dengan
Adapun perbedaan penelitian antara peneliti dengan penulis adalah sumber data
yang berbeda dan menggunakan teori yang berbeda, peneliti menggunakan sumber
data dari novel sementara penulis menggunakan sumber data film. Peneliti
Penelitian relevan yang kedua yaitu skripsi yang dilakukan oleh Fabiola
Nimas Ayu Sukeswari dari Universitas Sanata Darma Yogyakarta pada tahun 2017
kepribadian Maslow. Hasil dari penelitian ini adalah kepribadian dibagi menjadi
22
lima kategori yaitu psychological needs, safety needs, love and belongingness
utama dalam film “Perfume: The Story of a Murderer” sebagai bentuk ekspresif
menjadi ciri khas dari karakter dalam film tersebut. Terdapat beberapa persamaan
dalam penelitian yang dilakukan peneliti dengan penulis yaitu pada analisa
psikologi dan metode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Adapun
perbedaan penelitian antara peneliti dengan penulis adalah teori utama yang
Penelitian relevan yang ketiga yaitu skripsi yang dilakukan oleh Sri Lestari
dari Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2012 dengan judul “Jean
pendekatan psikoanalitik Freud. Hasil dari penelitian ini adalah kepribadian dibagi
dalam film “Perfume: The Story of a Murderer” dalam bentuk cerita eksposisi dan
peneliti dengan penulis yaitu pada analisa psikologi dan metode yang digunakan
23
yaitu metode kualitatif deskriptif dan juga teori yang digunakan. Adapun perbedaan
penelitian antara peneliti dengan penulis adalah kategori pada teori utama yang
digunakan dalam melakukan analisis, penulis menggunakan Id, Ego dan Superego
C. Kerangka Berpikir
Psikologi adalah ilmu yang membahas segala sesuatu tentang jiwa, baik
memiliki berbagai macam cabang ilmu pengetahuan dan salah satunya adalah
sampai lanjut usia. Pada setiap proses perkembangan terdapat perpaduan antara
psikologi yang menampilkan kepribadian yang baik, namun bisa juga kepribadian
seseorang itu menjadi buruk yang dipengaruhi oleh lingkungan dan faktor-faktor
Film adalah sebuah karya seni berisi gambar hidup yang disebut sinema.
Tujuan utama film adalah menciptakan sebuah karya untuk menghibur orang
banyak. Dalam sebuah film karakter yang diperangkan sangat variatif, tidak hanya
sebuah film termasuk karakter utama pada film “Perfume: The Story of a
Murderer”.
24
Dalam penelitian psikologi karakter utama pada film “Perfume: The Story
dalam 3 jenis yaitu, Id, Ego dan Superego. Penulis akan membahas aspek-aspek
dalam naskah dialog dari film “Perfume: The Story of a Murderer”. Penulis juga
karakter psikologi pemeran utama dalam film “Perfume: The Story of a Murderer”
sehingga dapat mengetahui apa saja karakter psikopat dan juga ambisi dalam Film
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
menekankan pada makna dan proses daripada hasil suatu aktivitas. Oleh
researchers want to collect richer information and get more detailed picture
kualitatif salah satu metode untuk mendapatkan data dengan car menggali,
25
26
kata tertulis atau lisan yang diamati dari subjek itu sendiri secara subjektif
2010:55). Dengan acuan inilah penelitian ini bertumpu pada asumsi dasar
penelitian yang dapat berasal dari ucapan dan tulisan serta sikap maupun
cerita.
B. Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian
mengumpulkan data dan mencatat setiap bagian penting dalam film yang
data yang akan dianalisis. Penelitian ini tergolong library research yakni
dengan buku, artikel, dan internet. Sumber data yang didapat dalam
penelitian ini adalah film “Perfume: The Story of a Murderer” karya Tom
agar penelitian ini lebih terarah dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh
28
penulis. Fokus dalam penelitian ini adalah karakter psikologi tokoh Jean-
D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
2. Setiap data yang diperoleh dari dalam cerita berupa teks cerita, tokoh-
sebagai berikut:
29
TABEL 3.1
Psikologi
No. Dialog Durasi
Id Ego Superego
1.
2.
Jumlah
Presentasi
Total
sebagai berikut:
tentang aspek yang akan diteliti yaitu aspek psikologi karakter Jean-
Jean-Baptise Grenouille.
30
Jean-Baptise Grenouille.
Grenouille.
sebagai berikut:
secara cermat dan mencatat data yang diperlukan sesuai dengan judul
skripsi.
Murderer”.
pembimbing.
berkaitan dengan film Perfume: The Story of a Murderer karya Tom Tykwer
film Perfume: The Story of a Murderer karya Tom Tykwer sebagai objek
penelitian dan cerita singkat film tersebut untuk keperluan data dan
informasi yang terkait dan agar pembaca dapat dengan mudah memahami
pada tanggal 14 September 2006. Film yang bergenre thriller ini disutradarai
oleh Tom Tykwer, dan ditulis oleh Tom Tykwer. Film ini diperankan oleh
Karoline Herfurth dan Simon Chandler. Film ini merupakan adaptasi novel
32
33
dengan indra penciuman yang luar biasa. Pada usia dewasa saat pertama kali
pada abad ke-18 di Prancis. Film ini mendapat kritik yang baik dari para
kolong meja tempat ibunya memotong ikan. Diketahui oleh orang sekitar
yang luar biasa. Pada usia dewasa saat pertama kali ke Paris ia tertarik
wanita terkejut dan ingin menjerit, tetapi dicegahnya dengan menutup mulut
wanita itu tewas karena rupanya bukan mulutnya saja yang ditutup, tetapi
hidung untuk bernapas juga ditutup oleh tangannya. Setelah sadar si wanita
berambut merah tadi tidak bernyawa dan memudarnya aroma yang begitu
Grenouille dibuat takjub oleh sang pemilik toko, Giuseppe Baldini (Dustin
yang super bahkan ia mampu membuat parfum yang jauh lebih baik dari
parfum yang populer saat itu dan sulit diketahui komposisinya. Baldini
aroma, tetapi ada formula ke-13 yang masih menjadi misteri yang tidak
memutuskan bahwa wanita itulah yang akan menjadi "aroma ke-13" untuk
pelacur yang melihat gelagat anehnya menolak untuk diolesi dengan lemak
dengan aroma istimewa yang dimiliki mereka yang hanya Grenouille yang
wanita suci yang langka keberadaannya. Aroma ini seperti yang dimiliki
harinya, Antoine sangat terkejut dan sedih melihat anaknya telah tewas di
dibawa untuk dieksekusi dan dianiaya para penjaga tahanan. Semua orang
dengan kebencian yang memuncak atas kematian anaknya juga ikut takhluk
dan ingin menonton eksekusinya juga menjadi tak sadarkan diri dengan
harinya, semua yang tersisa hanya pakaian yang dikenakan Grenouille dan
botol parfum yang ia miliki dengan sisa setetes parfum di ujung bibir botol.
Grenouille.
38
yaitu teori Freud (1923), yang mengatakan bahwa ada tiga langkah-
diungkapkan dalam dialog dan adegan dari tokoh utama dalam film
a. Id (Das Es)
1) (00:27:03.04) – (00:27:16.01)
the girl's scent made it clear to him why he'd come to his own life so
tenaciously, so savagely.”
Pembahasan:
2) (00:41:40.23 - 00:43:15.17)
again, Master, I'll make it more better. Now it's a really good
Pembahasan:
aspek id. Grenouille yang menunjukan rasa ingin tahunya dan juga
lebih baik dari parfum terkenal pada saat itu yaitu Amor & Psyche.
3) (00:48:38.21 - 00:49:32.10)
forever. I will make you as many perfumes as you want but you have
everything you know and I'll make you the best perfume in the whole
world.”
Pembahasan:
Dan keinginan merupakan sifat alami yang berada pada dalam diri
seseorang.
4) (00:53:37.02 - 00:55:13.15)
Grenouille : “You lied, you lied to me. You said I could capture the
Baldini : “Experiment? Experiment? But not with the cat, What kind
Pembahasan:
5) (01:01:47.11 - 01:02:03.08)
41
of sand, stone, moss. Even the smell of the sausage he'd eaten weeks
Pembahasan:
hal yang tidak bisa ia cium yaitu dirinya sendiri. Tindakan yang
tidak semua hal dapat dibuat aromanya. Karena hal tersbut membuat
6) (01:02:40.18 - 01:02:56.04)
He realized that all his life he had been a nobody to everyone. What
Pembahasan:
siapa-siapa bagi semua orang. Apa yang dia rasakan sekarang adalah
42
7) (01:03:06.13 - 01:03:32.17)
Narrator : “By the first light of next morning, Grenouille had a new
the world not only that he existed, that he was someone, but that he
was exceptional. And with this decision, it seemed that the gods had
Pembahasan:
sebuah ambisi, di sana dia akan mengajari dunia tidak hanya bahwa
dia ada, bahwa dia adalah seseorang, tetapi dia luar biasa. Dan
bentuk dari id yang ada dalam dirinya. Dia ingin semua memandang
dirinya baha dia adalah seseorang. Oleh karena itu kutipan dialog di
8) (01:54:34.07 - 01:56:46.18)
Richis : “Very well, But remember this. I will be looking at you when
you are laid on the cross and the twelve blows are crashing down
on your limbs. And when the crowd has finally tired of your screams
and wandered home, I will climb up through your blood and sit
beside you. I will look deep into your eyes and drop by drop I will
trickle my disgust into them like burning acid, until finally you
perish.”
Pembahasan:
keinginan adalah salah satu sifat manusia atau naluri yang terbentuk
gelisah.
44
1) (00:11:14.07 - 00:11:25.02)
Pembahasan:
2) (00:14:10.10) - 00:15:05.03)
Pembahasan:
45
dan akhirnya dia berada di elemennya, dia tidak pilih-pilih dan dia
3) (00:33:49.05 - 00:35:16.22)
Grenouille : “I'm from Grimal's tannery. I've got the goatskins you
ordered. You want to make this leather smell good, don't you?”
Pembahasan:
aspek ego. Situasi pada kutipan dialog di atas adalah, saat Grenouille
Rasa ingin tahu Grenoille pada saat itu adalah tindakan yang
didasarkan pada Ego karena atas rasa ingin tahu tersebut akhirnya
membuat parfum.
4) (01:16:50.18 - 01:17:55.24)
eh?”
46
Pembahasan:
5) (00:56:24.18 - 00:58:11.07)
Grenoille : “Is there any other way to preserve smell besides distill
art of enfleurage.”
Pembahasan:
Grenouille yang sedang sakit dan hampir sekarat tapi merasa belum
6) (00:57:35.03 - 00:58:11.07)
provide them on condition that Grenouille left him not less than one
Pembahasan:
lain.
1) (00:03:45.16 - 00:04:13.09)
Narrator : “By the age of five, Jean-Baptiste still could not talk. But
he was born with a talent that made him unique among mankind.”
Pembahasan:
Baptiste masih belum bisa bicara tapi dia terlahir dengan bakat yang
moral dari orang tua dan sekitar yang ada sejak lahir. Untuk itu
Grenoille.
2) (00:03:45.16 - 00:04:13.09)
Narrator : “There lived a man who was one of the most gifted, and
scent”
Pembahasan:
yang merupakan salah satu tokoh paling berbakat dan terkenal pada
3) (00:35:26.14 - 00:35:30.05)
Baldini : “Whatever gave you the absurd idea I would use someone
else's perfume?”
Grenoulle : “It's all over you, It's on your forehead, your nose, your
hands... It's bad, Amor & Psyche is, Master There's too much
rosemary in it, And too much of that and that And this.”
Pembahasan:
ini supergo Grenouille ditunjukan yaitu apa yang dia dapatkan pada
4) (00:36:57.08 - 00:37:04.07)
Grenouille : “My nose knows all the smells in the world It's the best
nose in Paris, only I don't know the names I need to learn the names,
Pembahasan:
terbaik di Paris, hanya saja dia tidak tahu nama-namanya, dia perlu
1. Temuan Penelitian
membagi struktur kejiwaan manusia menjadi tiga bagian, yaitu id, ego,
Murderer”.
Tabel 4.1
Id Ego Superego
mankind.”
(00:03:45.16 -
00:04:13.09)
52
savagely.”
(00:11:14.07 -
00:11:25.02)
realm of scent”
(00:03:45.16 -
00:04:13.09)
53
Psyche!”
(00:41:40.23 -
00:43:15.17)
matter ?”
Grenouille : “I have to ü
whole world.”
(00:48:38.21 -
00:49:32.10)
6 Baldini : “Jean-Baptiste,
had to experiment”
Baldini : “Experiment?
(00:53:37.02 -
00:55:13.15)
accumulating within
himself.”
(00:11:14.07) -
00:11:25.02
own.”
(01:01:47.11 -
01:02:03.08)
he had no smell. He
oblivion.”
56
(01:02:40.18 -
01:02:56.04)
perfume?”
And this.”
(00:35:26.14 -
00:35:30.05)
11 Narrator : “Jean-Baptiste
(00:14:10.10 - 00:15:05.03)
and so it shall.”
(00:33:49.05 -
00:35:16.22)
perfume, eh?”
please.”
(01:16:50.18 -
01:17:55.24) ü
58
there, master?”
enfleurage.”
learn it in Grasse?”
in Grasse?”
(00:56:24.18 -
00:58:11.07)
(00:57:35.03 -
00:58:11.07)
all!”
(00:36:57.08 -
00:37:04.07)
of next morning,
him.”
(01:03:06.13 -
01:03:32.17)
my daughter? Why?”
you perish.”
(01:54:34.07 -
01:56:46.18)
Total Data 8 6 4
2. Grafik Presentase
Diagram 4.1
ID
22%
EGO
45%
SUPEREGO
33%
Sigmund Freud (1923), yaitu id, ego dan superego. Dapat disimpulkan
lalu diikuti dengan aspek ego sebanyak 6 data atau 33% dan yang
sebanyak 4 data atau 22%. Penulis dapat menyimpulkan dari hasil data
penelitian yang sudah penulis teliti bahwa aspek id lebih dominan dalam
untuk kepuasan segera dari semua yang dilakukannya dan menolak sakit
atau tidak nyaman. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa dialog atau
ditelaah melalui psikologi dasar manusia oleh Sigmun Freud adalah ambisi
ambisi diri yang ada. Alasan dasar mengapa ia bertindak demikian adalah
untuk menjadi seorang pribadi yang memiliki ambisi dan hasrat keinginan
hal yang telah dipelajari sebagai pembuat parfum. Hal ini dibuktikan dengan
kuat dalam mencapai tujuannya dalam membuat parfum. Hal ini dibuktikan
keinginannya karena apabila hal-hal tersebut itu tidak segera terpenuhi, akan
muncul rasa marah hingga cemas. Membunuh secara kejam, dan juga
Aspek ego menempati persentase kedua dan superego di posisi ketiga. Hal
memburu para wanita di kota untuk dibunuh dan dijadikan bahan dalam
Grenouille selalu berusaha menjauh dari sosial karena dia sadar apa yang
bertanggung jawab dan dapat berfikir lebih logis dalam bertindak. Hal-hal
yang dilakukan oleh Grenoille tidak patut untuk dicontoh seperti yang
banyak ditemukan dalam film ini, namun ada aspek-aspek yang bisa
mencari makna dan nilai-nilai dalam sebuah karya. Dapat mencari pesan
yang bermakna dari sebuah karya sastra. Dengan melihat karya sastra
A. Simpulan
“Psikologi dasar manusia adalah orang yang ego-nya terlalu dikuasai oleh id
dan superego tidak ada wibawa atau pengaruh sama sekali terhadap ego.”
Jadi ego hanya mendengarkan apa kata id, yang artinya semua tindakan
untuk memenuhi kaingin dan ambisinya dalam membuat parfum super, dia
pembuatan parfumnya.
65
66
presentase tertinggi sebanyak 8 data atau 45% lalu diikuti dengan aspek ego
sebanyak 6 data atau 33% dan yang terakhir adalah aspek superego yang
menyimpulkan dari hasil data penelitian yang sudah penulis teliti bahwa
dilakukannya dan menolak sakit atau tidak nyaman. Hal tersebut dapat
dilihat dari beberapa dialog atau adegan yang dilakuan oleh Jean-Baptiste
Grenouille.
B. Implikasi
relevan.
yang baik saja yang perlu diambil, sedangkan ciri kepribadian yang
C. Saran
karya Tom Tykwer ini masih terbatas pada psikologi yang dialami oleh
dasar manusia setiap individu yang telah menonton film “Perfume: The
tentang psikologi.
peduli apapun rintangan dan kesulitan yang akan dihadapi, dan usaha
mewujudkan mimpi.
3. Film-film yang ada saat ini khususnya karya Tom Tykwer, diharapkan
Berantai Di Indonesia dan Dunia. Jakarta Timur: PT. Grafindo Media Pratama
eprints.ums.ac.id/19507/23/JURNAL_SKRIPSI
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/137/jbptunikompp-gdl-s1-2007-emmayuniar-
6821-bab-ii.pdf
https://www.kitareview.com/film/thriller/perfume-the-story-of-a-murderer-film
https/lib.unnes.ac.id/21064/1/2350408010-S
Sajogo, Ivana & Budiono, Didi, Aryono Kepribadian Antisosial: Fokus pada
White-Coolar Crime Jurnal 6 Maret 2015
Sarwono, Sarlito W . 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Penulis memulai pendidikan dari SDN 02 Jakarta Timur (lulus tahun 2006),
PGRI dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni.
dengan penulisan tugas akhir skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
dunia Pendidikan dan semoga skripsi ini bisa membantu dan menjadi referensi
bagi mahasiswa lain dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi mereka. Akhir kata
dan semua pihak yang turut membantu atas terselesaikannya skripsi yang
berjudul “Psikologi Tokoh Film Perfume : The Story of A Murderer Karya Tom
Tykwer.