Anda di halaman 1dari 124

PENGARUH MEDIA FILM TERHADAP PENGUASAAN

KOSAKATA BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK


KELAS VIII SMPN 276 JAKARTA

Tugas Akhir
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : SYAWLA INDAH MARDHIYAH


NPM : 201812500941

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : SYAWLA INDAH MARDHIYAH

NPM : 201812500941

Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

FAKULTAS : Bahasa dan Seni

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap Penguasaan

Kosakata Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII SMPN

276 Jakarta

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Pada tanggal: 2022

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Dr. Asti Ramadhani Endah Lestari, M.Pd. Larisa Yohanna, SE, MM

i
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Syawla Indah Mardhiyah

NPM : 201812500941

Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas : Bahasa dan Seni

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap Penguasaan

Kosakata Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII SMPN

276 JAKARTA

Panitia Ujian

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :

No Nama Tanda Tangan


1 Dr. Asti Ramadhani Endah Lestari, M.Pd
2 Larisa Yohanna, SE, MM
3

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SYAWLA INDAH MARDHIYAH

NPM : 201812500941

Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Penggunaan Media

FilmTerhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII

SMPN 276 JAKARTA beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya

sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang

tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi apabila dikemudian hari

ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini sesuai dengan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI

Pasal 25 ayat 2 dan Bab XX Pasal 70. Demikian pernyataan ini saya buat untuk

dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.

Jakarta, …………….

Yang menyatakan,

Materai

6.000

Syawla Indah Mardhiyah

iii
ABSTRAK

A. Syawla Indah Mardhiyah, NPM: 201812500941

B. Pengaruh Penggunaan Media FilmTerhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris

Peserta Didik Kelas VIII SMPN 276 JAKARTA. Skripsi/Tugas Akhir: Jakarta:

Fakultas Bahasa dan Seni: Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris: Universitas

Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia, Juli, 2020

C. xiv + 5 Bab halaman + Lampiran

D. Kata Kunci: Pengaruh, Media Film, Kosakata bahasa Inggris. Pengaruh

E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari penggunaan

media film terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik. Metode

yang digunakan untuk menganalisis penggunaan media film terhadap penguasaan

kosakata bahasa Inggris adalah metode kuantitatif eksperimen dengan desain.

Populasinya adalah peserta didik kelas VIII SMPN 276 Jakarta yang berjumlah 60

orang. sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 siswa untuk masing-masing kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian hipotesis menggunakan uji beda rata-rata

dua kelompok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara penggunaan media film terhadap penguasaan

kosakata bahasa Inggris, dimana t hitung sebesar 2,366 sedangkan t tabel dengan n =

58 pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,002 jadi t hitung lebih besar dari t tabel, adapun

hasil mean (84,22) median (90,35), dan modus (92,37) kelas eksperimen > hasil

mean (81,7), median (85,8), modus (84,5) kelas kontrol.

iv
F. Daftar Pustaka : 1.7 Buku (2011 - 2021)

2.6 Jurnal (2016-2021)

G. Pembimbing : (Dr. Asti Ramadhani Endah Lestari, M.Pd.)

Pembimbing Materi

(Larisa Yohanna, SE., MM.) Pembimbing Teknik

v
MOTTO

“When the pain of an obstacle is too great, challenge yourself to be stronger.”

“Skripsi ini

Aku persembahkan

Untuk ayah dan ibu tercinta

Terimakasih atas segala do’a yang kau panjatkan

Ayah dan ibu adalah bukti nyata dari baiknya Allah SWT padaku

Semoga kalian selalu disehatkan dan dimasukkan ke surganya Allah SWT”

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul

“Pengaruh Media Film Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa

Kelas VIII di SMPN 276 Jakarta”

Penyusunan skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat menempuh gelar

Sarjana Pendidikan, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu serta mendukung dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Ibu Dr. Asti Ramadhani Endah Lestari, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing

Materi Skripsi Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

2. Ibu Larisa Yohanna, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing Teknik Skripsi

Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. H. Sumaryoto, selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI

Jakarta.

4. Bapak Dr. Supeno, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

5. Ibu Ira Miranti, S.S, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris Universitas Indraprasta PGRI.

6. Bapak dan ibu dosen serta staff TU Universitas Indraprasta PGRI

vii
7. Dosen-dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dengan ikhlas sehingga dapat berguna khususnya bagi penulis,

8. Ibu Utami Bekti Pratiwi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMPN 276 Jakarta

yang telah mengizinkan saya untuk mengadakan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VIII SMPN 276 Jakarta yang telah berpartisipasi menjadi

responden dalam penelitian ini.

10. Bapak dan Ibu Guru SMPN 276 Jakarta yang selalu memberikan semangat

dan supportnya.

11. Kepada ayah dan ibuku tercinta yang selalu ada dan mendoakanku

12. Kepada kakak dan adik-adikku (Muhammad Raihan, Nur Azizah Amalia)

13. Kepada kakak Adhistiya Nugraha yang sudah membantu dengan sabar dan

baik sehingga dapat selesai dengan lancar.

14. Kepada Farhan Novian yang selalu menemani setiap proses pembuatan

skripsi ini dan supportnya sampai akhirnya skripsi ini selesai.

15. Teman-teman R8I yang saling memberi support satu sama lain dan sahabat

saya yang selalu mendukung satu sama lain yang telah memberikan semangat

dan bantuan serta meluangkan waktu untuk saling berbagi ilmu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik bentuk

isi maupun penyajiannya. oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun dari

berbagai pihak, penulis terima dengan tangan terbuka dan sangat diharapkan.

Jakarta, 07 Agustus 2022

viii
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHALUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
F. Kegunaan Penelitian ................................................................. 7
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS .......................................................................... 10
A. Landasan Teori ......................................................................... 10
B. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 24
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 29
D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 31

ix
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
B. Metode Penelitian .................................................................... 32
C. Populasi Dan Sampel ............................................................... 34
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 35
E. Instrumen Penelitian................................................................. 36
F. Teknik Analisis Data................................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 51
A. Karakteristik Responden .......................................................... 51
B. Deskripsi Data ......................................................................... 51
C. Analisa Persyaratan Data ......................................................... 59
D. Pengujian Hipotesis Penelitian................................................. 65
E. Interpretasi Hasil Peneltian ...................................................... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................ 72
A. Simpulan .................................................................................. 72
B. Saran ......................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 32

Tabel 3.2 Tabel Post-test Only Control Group Design............................... 33

Tabel 3.3 Tabel Kisi-kisi Instrumen ............................................................... 38

Tabel 3.4 Uji Validitas ................................................................................ 41

Tabel 4.1 Skor Hasil Tes Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 51

Tabel 4.2 Perhitungan Ukuran Statistik Data Skor Penguasaan Kosakata

Kelompok Eksperimen ............................................................... 53

Tabel 4.4 Skor Hasil Tes Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Kelompok

Kontrol ........................................................................................ 55

Tabel 4.5 Perhitungan Ukuran Statistik Data Skor Penguasaan Kosakata

Kelompok Kontrol ...................................................................... 57

Tabel 4.7 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ...................................... 60

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kelompok Kontrol ............................................. 62

Tabel 4.9 Perbandingan Lhitung dengan Ltabel untuk uji Normalitas

Data ............................................................................................. 63

Tabel 4.10 Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 64

Tabel 4.11 Data Nilai Kelas Eksperimen ..................................................... 65

Tabel 4.12 Data Nilai Kelas Kontrol ............................................................ 66

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Histogram Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Kelas

Eksperimen ............................................................................... 55

Gambar 4.2 Histogram Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Kelas

Kontrol...................................................................................... 59

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Butir Soal dan Kunci Jawaban (Alat Instrumen)

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 Skor Uji Validitas Instrumen

Lampiran 4 Skor Uji Reabilitas Instrumen

Lampiran 5 Tabel L

Lampiran 6 Tabel F

Lampiran 7 Tabel r

Lampiran 8 Tabel t

Lampiran 9 Persetujuan pengajuan judul penelitian

Lampiran 10 Pengajuan judul skripsi

Lampiran 11 Surat Tugas Bimbingan Skripsi Dosen Materi

Lampiran 12 Kartu Asistensi Bimbingan Skripsi Dosen Materi

Lampiran 13 Surat Tugas Bimbingan Skripsi Dosen Teknik

Lampiran 14 Kartu Asistensi Bimbingan Skripsi Dosen Teknik

Lampiran 15 Surat Permohonan untuk Mengadakan Penelitian

Lampiran 16 Surat Keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 17 Biodata

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kosakata merupakan kumpulan kata dalam bahasa yang akrab bagi

orang tersebut. Secara umum kosakata adalah daftar kata yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan

mereka. Menurut Megawati (2017:106), kosakata merupakan kata-kata yang

kita ajarkan dalam bahasa asing. Dalam pembelajaran bahasa Inggris terdapat

berbagai macam kosakata yang bisa diajarkan kepada siswa, bila dalam

pembelajaran bahasa asing tersebut merupakan bahasa Inggris maka kosakata

yang diajarkan tentunya adalah kosakata bahasa Inggris.

Bahasa dianggap perlu ketika kita mengajar. Zhang (2012:1) percaya

bahwa kosakata lebih penting daripada tata bahasa karena orang pada

umumnya menggunakan kosakata dan mengurangi tata bahasa terutama

ketika menyampaikan pesan dengan cepat dan tepat adalah yang paling

penting seperti telegram, situasi panik, atau saat-saat emosi yang sangat

tinggi. Jadi, kosakata sangat membantu anda saat berkomunikasi dengan

seseorang. Begitu banyak kosakata yang dimiliki sehingga akan sangat

mudah untuk mengungkapkan perasaan atau berkomunikasi dengan

penguasaan bahasa dan kosakata yang dianggap sebagai salah satu hal

yang paling penting dalam belajar

1
Vocabulary is the total number of words in a language. It is also a

collection of words a person knows and uses in speaking and writing.

Keterampilan berbahasa membutuhkan penguasaan kosa kata yang memadai

karena penguasaan kosa kata yang memadai dapat menentukan kualitas

seorang dalam berbahasa, tanpa pengetahuan yang cukup tentang kosakata

Bahasa Inggris, siswa tidak akan mampu menyampaikan atau menerima

pesan secara efektif. Pembelajaran kosa kata secara kontekstual,

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan komunikasi, pembelajaran yang

bermakna dalam kehidupan sehari-hari, dan dilaksanakan secara aktif, kreatif,

dan menyenangkan.

Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah pertama

hendaknya dapat dikemas dalam situasi yang dapat menarik perhatian siswa

untuk mengikuti proses pembelajarannya. Dengan menggunakan media yang

bervariasi, memungkinkan pembelajaran ini berlangsung dengan menarik.

Dalam hal ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih media yang

akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu media

yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media film. Trianton

(2013:57) menyatakan media yang menyatakan media film adalah “alat

penghubung yang berupa film; media massa alat komunikasi seperti radio,

televisi, surat kabar, majalah yang memberikan penerangan kepada orang

banyak (massa) dan mempengaruhi pikiran mereka”. Penggunaan media film

sebagai media belajar atau sumber belajar, dapat membantu pendidik dan

peserta didik menjalin komunikasi dan interaksi yang lebih hidup, sehingga
3

pesan pembelajaran yang ingin disampaikan dapat tercapai dengan lebih baik

dan sempurna.

Dengan menggunakan media film, siswa tidak hanya dapat melihat

gambar, akan tetapi siswa dapat mendengarkan suatu informasi dari media

tersebut. Kegiatan belajar mengajar yang menarik ini dapat memotivasi siswa

untuk mengikuti pelajaran dengan antusias, sehingga materi pelajaran dapat

diserap oleh siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran Bahasa Inggris ini salah satunya adalah untuk mengembangkan

kompetensi berkomunikasi siswa. Kemampuan berkomunikasi ini, didasari

oleh penguasaan kosakata. Penguasaan kosakata dinilai penting, karena

kosakata merupakan modal dasar dalam berkomunikasi.

Akan tetapi, pada kenyataannya siswa masih memiliki penguasaan

kosakata yang terbatas. Media yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa

Inggris dapat menjadi salah satu penyebab keterbatasan yang dimiliki siswa.

Kebanyakan guru hanya menggunakan media gambar dua dimensi, bahkan

buku sumber sebagai satu–satunya media dalam pembelajaran Bahasa

Inggris, sehingga dalam pengembangan kosakata siswa hanya memperoleh

informasi yang didapat dari guru. Guru menilai media film berbahasa Inggris

sulit diberikan kepada siswa. Karena guru menganggap siswa akan kesulitan

menyerap informasi dari film tersebut. Akan tetapi kenyatanya, siswa lebih

bersemangat mengikuti pelajaran apabila guru memberikan suasana baru

dengan memutarkan film, karena menurut siswa, siswa akan lebih cepat
4

menyerap informasi apabila dengan melihat, dan mendengar informasi dalam

film tersebut.

Dari sekian banyak media film yang dapat digunakan sebagai media

pembelajaran, Film Sofia The First merupakan salah satu media yang dapat

digunakan untuk membantu meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Dari

sekian banyak media film yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran,

Film Sofia The First merupakan, salah satu media yang dapat digunakan

untuk membantu meningkatkan penguasaan kosakata siswa.

Berdasarkan hasil penilitian dari Githa (2019:52) menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan dari nilai pretest dan posttest siswa. Yang berpengaruh

dalam peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa ini

dikarenakan penerapan media audiovisual. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Lubis (2019) bahwa penggunaan media audiovisual dapat

meningkatkan peningkatan kosakata anak. Menurut Haryoko (2019) media

audiovisual membantu siswa dalam meningkatkan retensi (ingatan) karena

kemampuan media audiovisual menyajikan gambar dan suara yang

memberinya daya Tarik sendiri sehingga menarik perhatian siswa dan

melekat dalam ingatan siswa.

Berdasarkan hasil penilitian dari Siti Nurrahmah, Romdanih, dan

Megawati (2020:6) dalam artikel ilmiahnya menunjukkan bahwa penggunaan

film dengan Subtitle Bahasa Inggris efektif untuk meningkatkan penguasaan

kosakata siswa, kelas eksperimen (85,5) memperoleh nilai rata-rata yang

lebih baik daripada kelas kontrol (74,6) dan setelah data dianalisis
5

menggunakan uji-tpada taraf signifikan 0,05 diperoleh hasil t hitung lebih

dari t tabel (3,123>1,667). Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan

terhadap penguasaan kosakata siswa setelah penerapan penggunaan film

Berbahasa Inggris antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa

menunjukkan pengaruh yang baik setelah menggunakan film dengan

subtitlebahasa Inggris di kelas dan setelah perlakuan. Di kelas eksperimen,

peningkatan nilai dari pre-test dan post-test tampak signifikan karena nilai

post-test mereka lebih besar dari nilai pre-test mereka. Akhirnya, peneliti

dapat mengatakan bahwa penggunaan film dengan subtitle Bahasa Inggris

dalam pengajaran kosakata membantu siswa dan guru juga, hal itu membantu

siswa mendapatkan banyak kosakata baru, mempelajari kosakata bahasa

Inggris dengan cara yang menyenangkan dan menyenangkan, karena siswa

merasa menarik. dan memotivasi dalam belajar kosakata

Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitan mengenai

Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap Pengguasaan Kosakata Bahasa

Iggris peserta didik Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 276 Jakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka timbul beberapa

masalah yang dapat diidentifikasikan. Masalah-masalah tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Media apa yang digunakan di kelas VIII di SMP Negeri 276 Jakarta saat

proses pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Inggris?


6

2. Apakah hasil belajar penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik

kelas VIII di SMP Negeri 276 Jakarta sudah optimal?

3. Apa faktor yang menyebabkan peserta didik kelas VIII di SMP Negeri

276 Jakarta masih mengalami kesulitan dalam hal mengartikan dan

memaknai kosakata dalam bahasa Inggris?

4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penguasaan

kosakata bahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 276

Jakarta?

5. Apakah Media Film dapat meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa

Inggris Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 276 Jakarta?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh penggunaan media film

terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik kelas VIII di

SMPN 276 Jakarta.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat

pengaruh penggunaan media film terhadap penguasaan kosakata bahasa

Inggris peserta didik kelas VIII di SMPN 276 Jakarta?


7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh

penggunaan media film terhadap penguasaan kosakata bahasa inggris peserta

didik kelas VIII di SMPN 276 Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan memiliki manfaat dalam pendidikan baik secara langsung dan

tidak langsung. Berikut manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis :

Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

a. Menyalurkan gagasan atau metode dalam mempelajari aspek

berbahasa inggris dan merangkum Kosakata melalui media short film.

b. Dapat memperluas gagasan tata berbahasa yaitu dalam meningkatkan

Kosakata melalui media short film Auntie Edna.

c. Sebagai referensi pada penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan media film.

2. Manfaat praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Dapat memudahkan siswa dalam mencerna kosakata dengan

wawasan yang luas.


8

b. Bagi Guru

Dapat menambah inovatif anak agar kreatif dalam menelaah film

yang baik dan berbahasa yang bagus.

c. Bagi Orang Tua

Dapat meningkatkan prestasi belajar pada anak yang sangat baik

untuk masa depan.

d. Bagi Sekolah

Untuk menyumbang gagasan pikiran dalam mempelajari aspek

berbahasa yang luas melalui media film secara inovatif, kreatif, dan

efisien.

G. Sistematik Penulisan Skripsi

Demi mempermudah memahami isi skripsi ini, maka disusun

sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN

HIPOTESIS

Bab ini membahas tentang teori-teori yang melandasi pokok

permasalahan yang akan dibahas, penelitian yang relevan,

kerangka berpikir.
9

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang pendekatan penelitian, teknik

penelitian, fokus dan subfokus penelitian, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

pemeriksaan keabsahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang karakteristik responden,

deskripsi data, analisis persyaratan data, pengujian hipotesis

penelitian, dan interpretasi hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN, DAN SARAN

Bab ini memaparkan tentang simpulan, implikasi, dan

saran.
BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN


HIPOTESIS

Pada bab ini penulis menjabarkan beberapa referensi terkait dengan teori-

teori yang relevan untuk menunjang skripsi yang dibuat penulis diantaranya:

hakikat film sebagai media pembelajaran, hakikat kemampuan kosakata bahasa

inggris dan penggunan media film dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris

untuk mengetahui pengaruh penggunaan media film terhadap penguasaan

kosakata bahasa inggris peserta didik kelas VIII SMPN 276 JAKARTA.

A. Landasan Teori

1. Hakikat film sebagai media pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media barasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti

“tengah”, perantara atau “pengantar”. Menurut Muinnah (2019:9)

media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan pendidik

dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas, sehingan

dapat menarik minat belajar peserta didik. Sedangkan Arsyad (2016: 3)

mengatakan media pembelajaran merupakan manusia, materi, atau

suatu kejadian yang membangun kondisi dan dapat membuat peserta

didik mampu memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Menurut Fitriana (2018:9) mengatakan media pembelajaran

merupakan sebuah alat atau sarana penunjang yang dapat digunakan

10
11

seorang guru dalam menyampaikan informasi agar diterima dengan

baik. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan suatu alat perantara yang digunakan

guru dalam proses belajar mengajar didalam kelas sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar peserta didik serta dapat memperoleh

ilmu pengetahuan, keterampilan atau sikap. Setiap pembelajaran perlu

adanya media untuk mempermudah pendidik dalam penyampaikan

materi dan membuat peserta didik lebih antusias dalam proses

pembelajaran berlangsung.

b. Pengertian Film

Menurut Wibowo (dalam Rizal, 2014:9) film merupakan suatu

alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada penonton umum

melalui media cerita, dan juga dapat diartikan sebagai media ekspresi

artistik bagi para seniman dan insan perfilman untuk mengungkapkan

gagasan dan ide cerita yang dimilikinya.

Sedangkan menurut UU no 33 tahun 2009 tentang perfilman,

mengatakan bahwa film adalah sebuah karya seni budaya yang

merupakan suatu pranata sosial dan media komunikasi massa yang

dibuat atas dasar kaidah sinematografi dengan ataupun tanpa suara dan

dapat dipertunjukkan.

Dari pengertian tentang film tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa film merupakan suatu karya seni yang berupa gambar bergerak

atau media komunikasi yang dapat dilihat dan dipertontonkan serta


12

memiliki fungsi untuk menyampaikan sebuah pesan kepada penonton

umum.

c. Penggunaan Film Sebagai Media Pembelajaran dan Teori

Implementasi

Media pembelajaran mempunyai berbagai macam jenis yang

bisa dipilih dan digunakan di kelas seperti, media avisual, media audio,

media audio visual, media cetak dan lain-lain. Dari berbagai macam

jenis media pembelajaran, media audio visual yaitu video merupakan

media yang bisa diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran.

Media audio visual pada hakikatnya adalah media perantara atau

penggunaan materi dimana penyerapannya melalui pengindraan

penglihatan dan pendengaran yang bertujuan untuk mempertunjukkan

pengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada siswa (Duludu,

2017:51). Cara ini dianggap lebih tepat, cepat dan mudah dibandingkan

dengan melalui pembicaraan, pemikiran dan cerita mengenai

pengalaman pendidikan.

Fitria (2014:3) menyatakan tujuan dari pembelajaran media

audio-visual merupakan:
13

1) kognitifnya :

a) dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut

kemampuan, mengenal kembali kemampuan memberikan

rangsangan gerak dan serasi.

b) dapat menunjaukan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai

media foto dan film bingkai, meskipun kurang ekominis.

c) melalui media audio visual, dapat pula diajarkan pengetahuaan

tentang hukum-hukum dan prinsip-prinsip tertentu.

d) media audio visual, dapat digunakan untuk menunjukan contoh

dan cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan,

khususnya yang menyangkut interaksi siswa.

2) Afektifnya:

a) media audio visual merupakan media yang baik sekali untuk

menyampaikan informasi dalam matra afektif.

b) dapat menggunakan efek dan teknik, media audio visual dapat

menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap, dan

emosi.

3) Psikomotoriknya:

a) media audio visual merupakan media yang tepat untuk

memperlihatkan contoh ketrampilan yang menyangkut gerak.

b) dengan alat ini dijelaskan, baik dengan cara memperlambat

maupun mempercepat gerakan yang ditampilkan.


14

Media audio-visual memiliki kelebihan diantaranya:

a) pesan akan tersampaikan lebih jelas, dan tidak terlalu verbalistis

(dalam bentuk kata tulisan maupun lisan).

b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, seperti

objek yang terlalu besar diganti dengan realitas, gambar, film

bingkai, film atau model, media audio visual bisa berperan dalam

pembelajaran tutorial. Dalam media audio-visual, peneliti

menggunakan film sebagai alat bantu dalam aktivitas

pembelajaran (Rahmi 2021:3).

Dengan demikian media film dianggap memiliki banyak sisi

positif yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa Inggris

peserta didik.

Beberapa penelitian yang sama mengenai implementasi film

sebagai media pendidikan pernah dilakukan oleh Widiani,

Darmawan, & Ma’mur (2018:3) dengan judul Penerapan Media Film

Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengolah Informasi Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah.

Karenanya, menjadi landasan peneliti untuk melakukan penelitian

yang sama namun dengan fokus yang berbeda. Penelitian-penelitian

yang sebelumnya dilakukan berfokus pada berbagai media elektronik

ataupun online, salah satunya film yang dapat digunakan dalam

proses belajar mengajar di kelas sekolah menengah ataupun tingkat

perguruan tinggi sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh


15

peneliti berfokus pada bagaimana implementasi filmsebagai media

pendidikan dimana film tersebut tak hanya digunakan dalam proses

belajar mengajar di kelas tapi juga di luar proses belajar mengajar.

2. Hakikat Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris

a. Pengertian kemampuan

Didalam kamus Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata

“mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat,

berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu

kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu

apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Sriyanto,

(2017:10)

Menurut Greenbrerk dan Baron (2013:93) memberikan

pengertian kemampuan sebagai kapasitas mental dan fisik untuk

mewujudkan tugas. Orang berbeda dalam hubungannya dengan

sejumlah kemampuan, namun dapat dikelompokan dalam dua kategori,

yaitu intellectual abilities dan physical bilities. Hanya ditekankan oleh

mereka bahwa dalam intellectual abilities termasuk mewujudkan

berbagai tugas kognitif.

Kemampuan juga bisa disebut dengan kompetensi. Kata

kompetensi berasal dari bahasa Inggris “competence” yang berarti

ability, power, authority, skill, knowledge, dan kecakapan, kemampuan

serta wewenang. Jadi kata kompetensi dari kata competent yang berarti

memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidangnya sehingga ia


16

mempunyai kewenangan atau atoritas untuk melakukan sesuatu dalam

batas ilmunya tersebut.

Kompetensi merupakan perpaduan dari tiga domain pendidikan

yang meliputi ranah pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang terbentuk

dalam pola berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Atas

dasar ini, kompetensi dapat berarti pengetahuan, ketrampilan dan

kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian

dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,

afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Pengertian-pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu

keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil

latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang

diwujudkan melalui tindakannya.

Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu

dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi kemampuan memahami

adalah kemampuan seseorang atau siswa bisa memahami atau mengerti

tentang apa yang telah dipelajari.

b. Pengertian Kosakata Bahasa Inggris

Dasar dari sebuah bahasa merupakan kosakata, apabila kosakata

tidak ada maka tidak pernah ada yang namanya bahasa. Kata

“kosakata” merupakan kata yang mewakili secara ringkas dari sejumlah

kumpulan kata dalam Bahasa (Joklova, 2009:170). Kosakata


17

merupakan sejumlah kata yang diketahui siswa pada sebuah bahasa.

Kosakata terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia yang

sangat berguna sebagai alat komunikasi (Komachali dan Khodareza,

2012:170).

Menurut Mohammadnejad, Nikdel dan Oroujlou (2012:168)

kosakata merupakan elemen dasar sebuah Bahasa yang digunakan

untuk memberi label pada hal-hal seperti benda, sifat dan kata kerja

untuk menjelaskan maksud dari apa yang ingin disampaikan. Khasanah,

Chamdani dan Susiani (2014) menyebutkan bahwa dalam proses

mempelajari bahasa Inggris, kosakata merupakan bagian penting,

namun sering diabaikan dalam kegiatan pembelajaran.

Tanpa mengetahui kosakata, siswa akan mengalami hambatan

dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris bagi

siswa Sekolah Dasar belum didasarkan pada acuan yang jelas dan

penyiapan guru yang tepat. Para guru tidak dilatih secara sungguh-

sungguh untuk menjadi pengajar bahasa Inggris bagi siswa Sekolah

Dasar. Akibatnya, pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar

dianggap sebagai beban. Padahal dengan memperkaya metode

pengajarannya, para guru bisa dengan mudah menyesuaikan

pembelajaran bahasa Inggris dengan kondisi peserta didik (Keswara,

2012:168).

Mempelajari kosakata adalah aspek penting dari perkembangan

Bahasa Pengetahuan kosakata sangat berkaitan dengan kecakapan


18

membaca, dan lagi pula pengetahuan kosakata bisa membantu

mencapai kesuksesan belajar di sekolah.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kosakata

adalah keseluruhan kata atau perbendaharaan kata atau istilah yang

mengacu pada konsep-konsep tertentu yang dimiliki oleh seseorang

anak dalam suatu lingkungan.

c. Pembelajaran Kosakata

Mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris di era

globalisasi merupakan suatu hal yang penting. Bahasa Inggris

merupakan salah satu bahasa internasional yang banyak digunakan

untuk saling berkomunikasi antar negara sehingga penting untuk

memperkenalkannya sejak dini. Pinter (Suhendan, 2013:96)

menjelaskan pada anak yang lebih muda dari usia 11-12 tahun dengan

keadaan yang menguntungkan, memiliki kemungkinan besar untuk

lebih fasih dalam memperoleh bahasa asing bahkan seperti penutur asli

tanpa adanya aksen.

Kosakata merupakan komponen utama yang harus diajarkan

dalam mempelajari bahasa Inggris. Richards dan Renandya

(Rahmadhani, 2015:96) menjelaskan kosakata merupakan hal dasar

untuk menentukan kemahiran seseorang dalam berbicara,

mendengarkan, membaca, maupun menulis. Purwaningsih, Sari &

Purwandari (2017:96) menjelaskan mengajarkan kosakata bahasa asing

pada anak tidak bisa dengan memberikan kumpulan berbagai kosakata


19

untuk dihafalkan karena anak hanya akan merasa dipaksa untuk

menghapal semuanya. Anak tidak bisa diajarkan bahasa Inggris secara

mandiri, hal tersebut membuat mereka akan merasa bingung dan

mungkin frustasi. Mengajarkan bahasa Inggris pada anak tidak bisa

disamakan dengan remaja atau orang dewasa. Guru perlu mengetahui

cara mengajarkan bahasa Inggris yang tepat bagi anak.

Nation (Wulanjani, 2016:96) menjelaskan guru harus

memberikan fasilitas dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris

dengan mengajarkan kata yang berguna dan membantu anak untuk

memahami maknanya dengan caranya sendiri. Guru perlu memberikan

pembelajaran menggunakan cara yang menarik untuk membuat anak

merasa menikmati proses belajar mengajar. Salah satunya yaitu

menggunakan metode yang tepat. Oemar Hamalik (Fanani, 2014)

berpendapat metode merupakan cara yang digunakan untuk

menyampaikan suatu materi pembelajaan sebagai upaya dalam

mencapai tujuan kurikulum. Anak merupakan individu yang sangat

menyukai kegiatan bersenang-senang dan bermain, maka dari itu guru

perlu memiliki metode pengajaran yang sesuai dengan karekteristik

anak.
20

d. Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris

kemampuan penguasaan kosakata peserta didik, banyak cara yang

dapat dilakukan untuk menguasai kosakata, mulai dengan menghafal

rangkaian kosakata, memahaminya melalui bacaan dan percakapan,

bisa juga melihat kamus dan menggunakannya dalam percakapan

sehari-hari. Setiap peserta didik mempunyai cara tersendiri dalam upaya

memperkaya pembendaharaan kosakatanya dalam bahasa yang sedang

dipelajari. Namun semakin banyak seseorang membaca akan semakin

banyak kosakata yang dia miliki. Semakin banyak dia gunakan kosakata

yang sudah dikuasainya semakin melekat kosa kata itu dalam

ingatannya. Sehingga, ketika dibutuhkan untuk komunikasi, maka

kosakata itu secara otomatis akan keluar saat dibutuhkan untuk

berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Adapun teori peniliaian kosakata ini adalah Menurut Thronbury

dalam Kurniasari (2014:9) mengatakan yang menjadi sebuah indicator

pencapaian atau penilaian penguasaan kosakata (vocabulary) adalah (1)

pelafalan atau pengucapan (pronouncation), (2) ejaan (spelling), (3) arti

atau makna (meaning).

Berdasarkan teori yang di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris siswa, untuk

menilai kemampuan penguasaan kosakata maka perlu diadakannya

sebuah tes, dimana bertujuan untuk mengukur pemahaman kita akan

suatu kosakata. Zaim, (2016: 163) menyatakan, “tes kosakata adalah tes
21

penguasaan bentuk, makna, dan fungsi kata dalam bahasa yang

dipelajari.” Ada dua jenis tes kosakata, reseptif dan produktif (receptive

and productive vocabulary). Receptive vocabulary adalah penguasaan

kosakata yang digunakan untuk memahami bahasa yang disampaikan

oleh orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis. Dengan kata

lain, kosa kata reseptif adalah pemahaman kita pada ungkapan yang

digunakan lawan bicara kita ketika kita berbicara atau yang kita baca

pada waktu membaca teks tertulis.

3. Pengaruh Media Film dalam pembelajaran kosakata Bahasa Inggris

Media film adalah sebuah media yang digunakan dalam sebuah

pembelajaran khususnya bahasa. Penggunaan media film sangat tepat

digunakan dalam pembelajaran yang membutuhkan keahlian mendengar

dan menyimak. Lutfiyah, Elly (2012:404) menyatakan bahwa, penggunaan

media film dilakukan dengan menerapkan beberapa langkah. Langkah-

langkah tersebut diterapkan oleh dosen pengampuh mata kuliah dan juga

oleh mahasiswa yang menjadi objek penelitian. Langkah-langkah tersebut

yaitu:

a. Memilih Film

Film yang dipilih dalam penelitian ini adalah film yang berbentuk

animasi yang berjudul Epic. Film animasi ini merupakan film yang

bersifat fiksi. Film animasi ini dipilih sebagai media film untuk

pembelajaran listening karena film animasi dapat memberikan hiburan

khusus kepada mahasiswa dalam memahami sebuah cerita sehingga


22

dalam pembelajaran tersebut terjadi suasana yang ceria dan tidak

membosankan.

b. Menonton

Film Dalam kegiatan ini mahasiswa diarahkan untuk menonton film

yang telah dipilih oleh dosen. Penanyangan film tersebut ditampilkan di

laboratorium bahasa dengan menggunakan LCD dan peralatan yang ada

di laboratorium bahasa seperti audible dan headset.

c. Menyimak

Dalam kegiatan ini diharapkan mahasiswa menyimak dan

memperhatikan film yang ditampilkan sehingga mahasiswa dapat

menceritakan kembali film yang telah ditayangkan dan mahasiswa

dapat memperoleh kosa kata baru dalam film serta mengembangkan

kemampuan mendengar mahasiswa melalui cara pengucapan kata-kata

dalam bahasa Inggris.

d. Menyimpulkan

Kegiatan terakhir dalam penerapan media film ini adalah

menyimpulkan. Setelah mahasiswa melihat media film yang telah

ditampilkan, mahasiswa menyimpulkan isi cerita dari film yang telah

mereka tonton.

Untuk mendukung kemampuan berbahasa Inggris yang baik, dosen

meminta mahasiswa mengasah kemampuan berbicara bahasa Inggrisnya

dengan membiasakan menonton film berbahasa Inggris yang

menggunakan English Subtitle. Film dapat menjadi salah satu media atau
23

sarana dalam pembelajaran. Menonton film merupakan suatu aktifitas

yang dapat dilakukan siapapun mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang

dewasa. Film menjadi suatu kegemaran tersendiri bagi orang-orang yang

hobi menonton film. Namun yang perlu digaris bawahi adalah

penyampaian alur cerita dalam film yang dapat dijadikan pembelajaran

berbicara / speaking adalah film berbahasa Inggris yang menggunakan

English subtitle. Dengan menggunakan English subtitle maka diharapkan

mahasiswa dapat mencari tahu arti dari istilah, kosakata, idiom yang di

dengar dan dibaca melalui teks berjalan.

Dengan melihat tayangan film berbahasa Inggris menggunakan

English subtitle, mahasiswa dapat melatih konsentrasi pendengaran.

Berbagai kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan aksen british

ataupun American dapat di dengar. Berbagai ungkapan/ idiom, frase yang

disampaikan aktor dan aktris dalam film tersebut akan menjadi bahan

pembelajaran bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat meniru ucapan yang ada

dalam film berbahasa Inggris serta dapat memperkaya perbendaharaan

kosakata. Menonton film merupakan suatu kebiasaan yang pada masa

pandemi Covid-19 saat ini digemari baik mahasiswa, anak-anak ataupun

orang tua dalam mengisi waktu senggang. Namun film yang berbahasa

Inggris menggunakan English subtitle dapat menambah pemahaman dalam

kemampuan bahasa Inggris. Berbagai kosakata yang didengar mahasiswa

kemudian diolah untuk menjadi kalimat, frase, idiom / ungkapan, istilah

yang dapat diucapkan mahasiswa serta memiliki makna. Hal yang


24

disampaikan mahasiswa tersebut dapat dipahami oleh orang lain, sehingga

proses komunikasi terjadi. Menurut Jeihan (2019: 174) pengusaan

kosakata yang baik dapat mendukung kemampuan berbahasa Inggris

seseorang. Kosakata menjadi salah satu pendukung dalam elemen atau

unsur berbicara. Apabila seseorang yang ingin berbicara bahasa asing

missal bahasa Inggris, memahami makna kosakata, maka orang tersebut

akan dengan mudah berbicara menggunakan bahasa Inggris.

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa film memberikan manfaat

bagi siswa dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggrisnya.

Dengan menggunakan media film akan lebih menyenangkan dan menarik

perhatian siswa, sehingga salah satu media pembelajaran untuk

meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik adalah

dengan menggunakan media film.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang pertama adalah

penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia

Toraja Githa S.I. Fa Biola dan Mersilina L. Patintingan (2021) “PENGARUH

MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR” Metode

penelitian yang digunakan adalah metode Desain Eksperimen Kelompok

Tunggal, dengan tujuan penelitian mampu mengontrol semua variabel dari luar

yang memberikan pengaruh pada berlangsungnya eksperimen dengan harapan


25

kualitas pelaksanaan rencangan penelitian menjadi lebih tinggi. Menurut

Sukandarrumidi ciri utama penelitian purposive sampling disesuaikan dengan

tujuan penelitian dan jumlah atau ukuran sampel tidak dipersoalkan. Sampel

penelitian ini yaitu siswa kelas III SDN 130 Tokesan yang berjumlah 20 orang.

Uji tersebut digunakan untuk menghitung keefektivitasan perlakuan yang

diberikan kepada subjek penelitian.

Dengan penelitian penulis, yakni menggunakan metode eksperimen,

metode penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab

akibat suatu variabel terhadap variabel lain. Selain itu, teknik pengambilan

sampel pada penilitian ini juga sama, yakni menggunakan teknik random

sampling, teknik Purposive Sampling atau teknik acak adalah teknik tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, dalam penelitian ini

peneliti juga menggunakan film sebagai media yang digunakan untuk treatment

di kelompok eksperimen. Terdapat juga perbedaan antara penilitian penulis

dengan penelitian ini yakni terletak pada sumber data, dalam penelitian ini

sumber data penelitiannya diambil dari siswa SD sedangkan penulis adalah

siswa SMP.

Selanjutnya yang kedua adalah penelitian yang telah dilakukan oleh

Silva Lisnawaty Hidayat, Arsyi Rizqia Amalia, dkk (2021) yang berjudul:

“Pengaruh Media Film Animasi Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa

Inggris Siswa Sekolah Dasar”. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode Eksperimen dengan menggunakan desain penelitian pre test,

treatment, dan post test, Pengukuran hasil test menggunakan bentuk pilihan
26

ganda. Penelitian ini Penelitian ini dilaksanakan di SDN Dayeuhluhur CBM

Kota Sukabumi secara daring pada bulan Juni 2021 jumlah responden 22

orang siswa. Berdasarkan hasil posttest di kelas kontrol dan kelas ekperimen,

maka dapat dikatakan bahwa kelas ekperimen memiliki rata-rata skor lebih

besar yaitu 88 sedangkan kelas kontrol sebesar 83. Hal tersebut menjelaskan

bahwa media film animasi berpengaruh terhadap penguasaan kosakata bahasa

Inggris siswa.

Dari hasil uji normalitas yang telah dilakukan pada kedua test, maka

data pre test dan post test dapat dianalisis menggunakan uji t untuk

membuktikan hipotesis. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah

terdapat pengaruh penggunaan penggunaan media film terhadap penguasaan

kosakata Bahasa Inggris Siswa SDN Dayeuhluhur CBM Kota Sukabumi. Dari

hasil analisis data menggunakan rumus uji Independent Sample t-test terhadap

hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa nilai t hitung 3.783 dengan

signifikansi 0,001 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini juga didukung oleh nilai mean kelas

eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yakni mean kelas kontrol

sebesar 73 sedangkan mean kelas eksperimen sebesar 74. Berdasarkan hasil

analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa media film animasi mampu memberikan

pengaruh cukup signifikan terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris

Siswa SDN Dayeuhluhur CBM Kota Sukabumi.


27

Dalam penelitian ini terdapat perasamaan dengan penelitian penulis

yakni metode yang digunakan sama-sama menggunakan metode eksperimen,

kemudian, variabel X, sama-sama menggunakan media film. Adapun

perbedaan dalam penelitian ini terletak pada design penelitiannya pada

penelitian ini digunakan desain penelitian pre test dan post test sedangkan

desain penelitian yang penulis gunakan adalah post test only control group

design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih

secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok

lainnya tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen

dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

Perbedaan lain dalam penelitian ini adalah rumus uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah

berdistribusi normal atau belum. Pada penelitian ini pengujian normalitas

dilakukan dengan jenis Kolmogorov-Smirnov dengan membandingkan nilai

signifikan dengan taraf sig. 5%.

Ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Eka Fitriyani, Putri Zulmi

Nulanda (2017) yang berjudul: “Efektivitas Media Flash Cards dalam

Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris” Desain eksperimen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah non equivalent pretest-posttest control group

designs (Gravetter dan Forzano, 2015). Analisis data penelitian ini

menggunakan independent t-test, independent t-test digunakan untuk

membandingkan dua kelompok yang saling bebas atau tidak terikat satu sama

lain.
28

Media flash cards dapat meningkatkan kemampuan kosakata bahasa

Inggris siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris, adanya peningkatan jumlah

kosakata yang dimiliki oleh siswa kelas II SDN di Pekanbaru. Kelompok

eksperimen yang mendapatkan perlakukan melalui media flash cards, terdapat

12 siswa yang mendapat skor sempurna yaitu 18, 2 siswa yang mendapat skor

16, 2 siswa yang mendapat skor 15, 1 siswa mendapat skor 14, 1 siswa

mendapat skor 12 dan 1 siswa mendapat skor 10. Hal tersebut menunjukkan

peningkatan yang signifikan dari pretest yang dilakukan sebelumnya. Adapun

persentase yang mencapai gain skor rendah 16% dengan range nilai X < 9, gain

skor sedang 37% dengan range nilai 9 < X < 13 dan gain skor tinggi 47%

dengan range nilai 13 < X. Artinya hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan nilai yang signifikan karena terdapat 84% siswa yang mengalami

peningkatan kosakata bahasa Inggris.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa flash cards dapat

meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris siswa, perubahan tersebut

dapat dilihat dari hasil pretest-posttest siswa, bahwa Flash cards dapat me

mbantu siswa belajar lebih fokus dan dapat mengenal kata dengan mudah.

Dalam penelitian ini terdapat persamaan dengan penelitian penulis yaitu

metode yang digunakan sama-sama eksperimen pretest-posttest. Adapun

perbedaan dalam penelitian ini terletak pada media. Penulis menggunakan

media film sedangkan peneliti memakai media flash card.


29

C. Kerangka Berpikir

Media film merupakan sarana media pembelajaran yang sangat tepat

untuk pendidik sebagai media pembangkit dalam pembelajaran yang dapat

membantu siswa dalam proses pembelajaran dan penyampaian materi

menjadi lebih efektif. Dengan menerapkan media film dalam pembelajaran

penguasaan kosakata bahasa Inggris, peserta didik dapat dengan cepat

menghafal kosakata bahasa Inggris yang diberikan oleh pendidik serta arti

dan makna dalam kosakata tersebut, membantu kelancaran peserta didik

dalam berbicara menggunkan bahasa Inggris, dan dapat membantu peserta

didik mengingat dalam jangka waktu yang lama, serta efektivitas waktu.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat diupayakan dapat memberikan

dampak baik bagi peningkatan prestasi peserta didik di sekolah.

Seiring dengan meningkatnya penguasaan kosakata bahasa Inggris,

maka bekembang pula kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa.

Kesimpulannya, semakin besar minat siswa dalam penggunaan media film

dalam penguasaan kosakata. Maka akan semakin bagus penguasaan kosakata

bahasa Inggris mereka, begitupun dengan keterampilan berbahasa Inggris

mereka. Berdasarkan penjelasan di atas, diduga terdapat hubungan yang

positif antara minat siswa dalam pengunaan media film dan penguasaan

kosakata bahasa Inggris siswa.


30

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

di atas. Hipotesis yang dapat diujikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Hipotesis Nol (Ho) : Penggunaan media film tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa

kelas VIII SMPN 276 JAKARTA.

Hipotesis Alternatif (Ha) : Penggunaan media film memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas

VIII SMPN 276 JAKARTA.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan waktu dan tempat penelitian, populasi,

sampel, teknis penarikan sampel, metode penelitian, instrumen penelitian, teknis

analisis data, dan hipotesis statistik. Selengkapnya adalah sebagai berikut:

A.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di SMPN 276 Jakarta yang berada di

Jalan Seroja, Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan Prov.

D.K.I. Jakarta. Jumlah siswa kelas VIII pada tahun ajaran 2021/2022

sebanyak 80 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas VIII C dan VIII

D.

Alasan penulis memilih sekolah ini adalah karena guru menerima

kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan di sekolah tersebut, siswa-siswi

yang ada di sekolah tersebut bisa diajak bekerja sama, belum pernah ada

peneliti yang mengembangkan Metode Eksperimen yang bertujuan untuk

menguji pengaruh atau hubungan sebab akibat suatu variabel terhadap

variabel lain. karena di sekolah ini metode pembelajaran yang digunakan

masih menggunakan metode konvensional yang terkesan monoton untuk

peserta didik, banyak peserta didik mengeluhkan akan metode yang

digunakan dan cara mengajar pendidik yang dinilai kurang menarik,

31
32

sehingga pembelajaran di kelas tidak efektif dan kurang maksimal.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan pada semester genap tahun ajaran

2021/2022. Tepatnya pada bulan Maret-juli 2022

Tabel I

Jadwal Kegiatan Penelitian

Tahun 2022

Maret April Mei Juni Juli


No Jadwal Kegiatan
Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Survei

Pengurusan Izin
3
Penelitian

Penyusunan Instrumen
4
Penelitian

Pelaksanaan

5 Pengumpulan

Data

6 Pengolahan Data

Penyusunan
7
Laporan

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yakni pendekatan


33

yang dalam penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan

kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek

pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian

ini bertujuan untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab akibat suatu

variabel terhadap variabel lain.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only

control group design, yang merupakan dalam desain ini terdapat dua

kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Dalam desain ini

baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dibandingkan. Kelas

eksperimen yang mendapatkan perlakuan (X) sedangkan kelas kontrol tidak

mendapatkan perlakuan. Bila nilai kelompok eksperimen lebih tinggi, maka

perlakuan berpengaruh positif, kalau rendah maka negatif.

Tabel II

Post-test Only Control Group Design

Kelompok Perlakuan Pascates

Eksperimen X O1

Kontrol - O2

Sumber :Sugiono (2019:116)

Keterangan:

X = perlakuan (penerapan model imajinasi (imagine)

O1 = keefektifan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan

O2 = keeefektifan hasil belajar siswa tanpa diberi perlakuan


34

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sebagai suatu keseluruhan elemen yang akan

dijadikan wilayah generelasisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan

subyek yang akan diukur, yang merupakan unit yang diteliti. Dalam hal ini

populasi adalah wilayah penelitian yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono,

2019 : 130)

Dengan hal ini maka, dalam penelitian ini Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 276 Jakarta dengan

total populasi sebanyak 80 orang peserta didik yang terbagi dari dua kelas

(VIII C dan VIII D). dari kelas VIII C penulis mengambil populasi

sebanyak 30 peserta didik dan dari kelas VIII D penulis mengambil

populasi sebanyak 30 peserta didik, maka data yang akan diambil dengan

menggunakan sampel sebanyak 60 peserta didik.

2. Sempel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono (2018: 118) . Sedangkan ukuran

sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang

diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik Random Sampling atau Teknik acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.


35

Tujuan dari pemilihan secara acak agar seluruh sampel mendapat

perlakuan yang adil. Jadi, setiap populasi memiliki kesempatan yang sama

untuk dipilih menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas VIII C dan VIII D SMPN 276 Jakarta dengan total 80 orang

peserta didik. Dari 80 peserta didik diambil sempel hanya 30 peserta didik

yang normalnya adalah 40 peserta didik dari kelas VIII C yang akan di

berikan oleh penulis untuk perlakuan (kelompok eksperimen), adapun 30

peserta didik lainnya penulis ambil 30 peserta didik dari kelas VIII D yang

tidak penulis berikan perlakuan (kelompok kontrol). Sugiyono, (2017: 91)

menyatakan ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30

sampai dengan 500. Dengan demikian, bila sampel dibagi dalam kategori

tersebut maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini (X) yaitu Penggunaan

Media Film sedangkan Variabel terikat (Y) penelitian ini yaitu

Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII SMPN

276 Jakarta.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai penelitian terkait. Data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data,yaitu sumber data


36

primer dan sumber data skunder. Sumber data primer merupakan sumber

data yang dikumpulkan oleh penulis dari sumber pertamanya, pada

penelitian ini sumber data primernya adalah nilai hasil tes peserta didik

kelas VIII SMPN 276 Jakarta.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Hal tersebut

berarti bahwa peneliti berperan sebagai pihak kedua, karena tidak

didapatkan secara langsung. pada penelitian ini sumber data sekundernya

adalah data nilai rapot pelajaran bahasa inggris peserta didik kelas VIII

SMPN 276 Jakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pertama siswa pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan,

yaitu dengan belajar Bahasa Inggris dengan menggunakan media film.

Selanjutnya seluruh siswa dari kelompok eksperimen ataupun kelompok

kontrol akan diberikan soal berupa percakapan, lalu siswa akan

melengkapi kalimat rumpangan tersebut (fill in the blank) berupa pilhan

ganda (multple choice) untuk mengetahui sejauh mana pengaruhnya.

E. Instrument Penelitian

a. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan suatu definisi yang masih berupa konsep

dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami

maksudnya. Penguasaan kosakata merupakan suatu kemampuan seorang


37

pembelajar dalam menguasai, memahami dan menggunakan kosakata yang

mencakup beberapa hal yang berhubungan dengan kosakata itu sendri secara

tepat, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. beberapa hal cukupkan tersebut

yaitu dapat mengguanakan kosakata sesuai situasi dan konteks pemakaiannya,

dan dapat mengetahui distribusi sintaksis, bentuk dasar kata, hubungan antar kata,

makna kata-kata, serta perbedaan dan variasi makna yang berhubungan dengan

kosakata.

Kosakata juga sangat penting untuk dikuasai, karena tujuan dari

penguasaan kosakata agar peserta didik mampu memahami kata atau

istilah dan mampu menggunakannya di dalam tindak berbahasa, baik itu

menyimak, berbicara, membaca, maupun menulis. Penguasaan kosakata

mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan, khususnya di dalam

komunikasi baru.

b. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang

akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi

operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran yang lebih baik. Misalnya tes objektif yang merupakan

seperangkat tes atau alat ukur yang setiap butirnya menuntut jawaban

memilih, yang terdiri dari butir tes bentuk jawaban singkat, benar-salah,

menjodohkan, dan pilihan ganda.


38

Tes pilihan ganda (multiple choice) adalah seperangkat tes yang

setiap butirnya menyediakan pilihan jawaban dan salah satu opsinya

merupakan jawaban yang benar. Tes dengan model pilihan ganda (multiple

choice) paling banyak digunakan oleh sekolah. Tes pilihan ganda disebut

tes objektif karena penilaiannya hanya ada 1 untuk jawaban benar dan 0

untuk jawaban salah. (Khaerudin 2016: 184).

c. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengobservasi

perencanaan pembelajaran keterampilan menulis pada siswa Kelas

VIII SMPN 276 Jakarta dapat dilihat pada pada tabel dibawah ini:

Tabel III

Kisi-kisi Instrumen

Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1. Siswa mampu mengisi soal Multiple choice


1-10
tentang Verb dengan tepat.

2. Siswa mampu mengisi soal

Multiple choice tentang Adverb 11-20 30 Soal

dengan tepat.

3. Siswa mampu mengisi soal fill in


21-30
the blank tentang, Noun dengan tepat.

Sumber Zaim, (2016: 163)

d. Uji Instrumen

Langkah yang tak kalah penting dalam rangka kegiatan

pengumpulan data adalah melakukan pengujian terhadap instrumen (alat


39

ukur) yang akan digunakan. Kegiatan pengujian instrumen penilaian

meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Pentingnya

pengujian validitas dan reliabilitas berkaitan dengan proses pangukuran

yang cendrung keliru. Uji validitas dan reliabilitas diperlukan sebagai

upaya memaksimalkan kualitas alat ukur.

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu standar atau dasar ukuran yang

menunjukan ketetapan (appropriateness), kemanfaatan (usefulness)

dan kesahihan yang mengarah pada ketepatan interpretasi suatu

prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan pengukurannya. Menurut

Arikunto (dalam Ali dan Abdurahman 2007: 30) “suatu instrumen

pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu

dengan tepat, apa yang hendak diukur. Ada dua jenis validitas untuk

instrumen penelitian, yaitu validitas logis (logical validity) dan

validitas empirik (empirical validity).”

Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan

hasil penalaran. Instrumen dinyatakan memiliki validitas apabila

instrumen tersebut telah dirancang dengan baik dan mengikuti teori

dan ketentuan yang ada. Artinya, apabila instrumen yang sudah

disusun berdasarkan teori penyusun instrumen, maka secara logis

instrumen tersebut sudah valid sedangkan, validitas empirik adalah

validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah

instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas apabila sudah teruji


40

dari pengalaman. Dengan demikian, syarat instrumen memiliki

validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui

sebuah uji coba.

Untuk validitas instrumen penguasaan kosakata bahasa Inggris

rumus yang digunakan untuk menguji validitas butir soal yaitu dengan

menggunakan korelasi Point Biserial. Rumus koefisien korelasi Point

Biserial digunakan pada analisis korelasi sederhana untuk variabel

nominal dengan analisis korelasi interval atau rasio yang bersifat

dikhotomi atau jika skor butir soal diskontinum (misalkan soal bentuk

objektif dengan skor butir soal 0 atau 1). Koefisien korelasi Point

Biserial dirumuskan :

r pbi =
SD t √
M p −M t P
Q

Keterangan:

r pbi = koefisien korelasi

Mp = rata-rata skor peserta yang menjawab benar

Mt = rata-rata skor total

SD t = standar deviasi total

P = Proporsi jumlah siswa yang menjawab benar dari jumlah

siswa keseluruhan

Q = Proporsi jumlah siswa yang menjawab salah dari jumlah

siswa keseluruhan

Ketentuan:
41

Jika r bis = < 0,361 : tidak valid

Jika r bis ≥ 0,361 : valid

“0,361” berasal dari r table dengan level signifikansi sebesar

5% dan N sebanyak 30 responden.

Tabel 3.4

Uji Validitas

Nomor
r bis r tabel Keterangan
Butir Soal
1 -0,178 0,361 Tidak Valid
2 0225 0,361 Tidak Valid
3 -0,025 0,361 Tidak Valid
4 0,182 0,361 Tidak Valid
5 -0,209 0,361 Tidak Valid
6 0,694 0,361 Valid
7 0,190 0,361 Tidak Valid
8 -0,097 0,361 Tidak Valid
9 0,528 0,361 Valid
10 0,426 0,361 Valid
11 0,298 0,361 Tidak Valid
12 0,527 0,361 Valid
13 0,694 0,361 Valid
14 0,333 0,361 Tidak Valid
15 0,375 0,361 Valid
16 0,528 0,361 Valid
17 0,550 0,361 Valid
18 0,527 0,361 Valid
19 0,426 0,361 Valid
20 0,447 0,361 Valid
21 0,182 0,361 Tidak Valid
22 0,374 0,361 Valid
23 0,447 0,361 Tidak Valid
24 0,182 0,361 Tidak Valid
25 0,515 0,361 Valid
26 0,186 0,361 Tidak Valid
27 0,552 0,361 Valid
28 -0,025 0,361 Tidak Valid
29 0,552 0,361 Valid
30 0,070 0,361 Tidak Valid

Dari Tabel IV terlihat bahwa ada enam belas butir item soal

yang valid dan dua puluh empat butir item soal yang tidak valid.
42

2) Uji Reliabilitas

Persyaratan pokok kedua dari instrumen pengumpulan

data adalah reliabilitas. Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan

hasil tes, dalam mengukur apa yang diukurnya. Untuk menguji

tingkat kepercayaan atau reliabilitas dalam penelitian ini digunakan

rumus yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson (K-R 20), yaitu

dengan membandingkan skor butir-butir tes. Skor yang akan

dihasilkan berkisar antara 0 sampai dengan 1. Rumus K-R 20

menurut Arikunto (2006: 100-101) adalah sebagai berikut:

(
k st −∑ piqi
)
2
r 11 =
k−1 st
2

Keterangan :

r 11 = koefisien reliabilitas instrument

k = jumlah butir instrument

k-1 = jumlah butir instrument dikurangi satu

Pi = proporsi dari responden yang menjawab benar

qi = proporsi dari responden yang menjawab benar

St 2 = varian skor total

Dari rumusan di atas maka didapatkan hasil dari perhitungan

sebagai berikut:

K : 16

∑ piqi : 1,97

2
St : 9,150
43

r 11 =
16−1 (
16 9,150−1,97
9,150 )
= 0,837

Untuk reliabilitas instrumen ¿ ) yang didapat dengan rumus

K-R 20, penulis menggunakan kriteria indeks korelasi berikut:

0,80 < r ≥ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r ≥ 0,80 Reliabilitas tinggi

0,40 < r ≥ 0,60 Reliabilitas sedang

0,00 < r ≥ 0,20 Reliabilitas sangat rendah

Berdasarkan hasil tes perhitungan di atas, maka koefisiensi

reliabilitas tes dengan 16 butir soal adalah 0,837 > 0,60 artinya soal

tes dinyatakan reliabel.

F. Teknik Analisis Data

Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh melalui media film

terhadap peningkatan pemahaman kosakata bahasa Inggris peserta didik,

maka data nilai hasil belajar peserta didik perlu diuji dengan persyaratan

hipotesis. Adapun untuk penguji tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut:

Teknik analisis data kuantitatif menurut Sugiyono (2018:147)

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden (populasi/sampel)

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data merupakan pengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan


44

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.Metode analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif presentase.

1. Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

menguji data secara sederhana. Langkah- langkah yang digunakan adalah

dengan menentukan data tabel distribusi frekuensi, rata-rata hitung (mean),

median, modus, dan simpangan baku. Rumus-rumus yang digunakan

dalam analisis deskriptif sebagai berikut:

a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat table distribusi

frekuensi:

1) Mengurutkan data dari terkecil ke terbesar.

2) Menghitung jarak / rentang kelas (R) R = data tertinggi –

data terendah

3) Menentukan jumlah kelas dengan aturan sturges

K = 1+ 3,3 log n

4) Menentukan panjang interval

Panjang kelas
P=
jumlah kelas

5) Menentukan ujung bawah kelas interval pertama

6) Kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung

bawah kelas dengan P tadi kurang Satu


45

7) Nilai f dihitung dengan menggunakan table penolong

8) Memindahkan nilai f ke tabel distribusi frekuensi

b. Menghitung Rata-Rata Hitung (mean)

X =∑ f i x i

Keterangan :

X : rata-rata

Xi : Jumlah nilai seluruh sampel

∑f ixi : jumlah nilai seluruh sampel

∑ fi : jumlah anggota sampel

c. Menentukan nilai tengah (median)

( )
n
−fk
Me = 2
tb .p
F

Keterangan :

Me : Nilai tengah (median)

tb : Tepi bawah kelas median

p : Panjang kelas median

n : Jumlah sampel

fk : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median

F : Frekuensi pada kelas median

d. Menghitung nilai yang paling sering muncul (modus)

Mo=tb 0 +1
( d1
d 1+ d 2 )
46

Mo = Modus

tb = Batas bawah kelas modus

P = Panjang kelas modus

d₁ = Selisih frekuensi modus dengan frekuensi sebelum kelas modus

d₂ = Selisih frekuensi modus dengan frekuensi setelah kelas modus.

e. Simpangan Baku dan Varians

S =n ∑ f i xi −¿ ¿ ¿
2 2

Keterangan:

𝑛 : anggota sampel

Σ𝑓𝑖 : jumlah seluruh nilai 𝑓𝑖

Σ𝑥𝑖 : jumlah seluruh nilai 𝑥𝑖

f. Membuat gambar grafik histogram

2. Teknis Analisis Persyaratan Data

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada penelitian ini adalah uji normalitas

parametik dengan menggunakan uji liliefors. Uji normalitas dilakukan

untuk mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak

berdasarkan data sample yang diperoleh. Rumus yang dipakai untuk

uji liliefors adalah:

Lo=F ( Z i ) −S ( Z i )

Dimana:

Lo : L (observasi) atau harga mutlak terbesar

F( Z i ) : Peluang angka baku


47

S( Z i ) : Proporsi angka baku

Langkah-langkah pengujian Liliefors adalah :

1) Menentukan hipotesis normal atau tidaknya data, yaitu :

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Tolak H 0 jika L0> Ltabel

Terima H 0 jika L0< Ltabel

2) Menentukan rata-rata (X) dan simpangan baku (s) data penelitian

3) Mengadakan pengamatan terhadap X 1 , X 2 , X 3 , …… …, X n selanjutnya

dijadikan angka baku Z1 , Z 2 , Z 3 , …… …, Z n dengan menggunakan

rumus:

Zi = ( X i −X
S )
4) Untuk setiap angka baku tersebut dapat dihitung peluang F( Z i )-

nya dengan menggunakan daftar distribusi normal, dengan

ketentuan :

a. Untuk Z1 yang (+) maka F(Z¿ ¿1)¿= 0,5+ Ztabel

b. Untuk Z1 yang (+) maka F(Z¿ ¿1)¿= 0,5+ Ztabel

5) Proporsi Z1 , Z 2 , Z 3 , …… …, Z n / S( Z ¿¿ i)¿= X n /N

6) Setelah F( Z¿ ¿1)¿- S( Z ¿¿ i) ¿ dihitung, kemudian ditentukan

harga

mutlaknya.
48

7) Menentukan L0 yaitu harga terbesar dari harga mutlak F(Z¿ ¿1) ¿-

S( Z ¿¿ i)¿

8) Menguji normalitas data dengan membandingkan L0 dengan Ltabel

sesuai dengan Kriteria pengujian.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat

kesamaan (homogeny) atau ketidak samaan varians populasi Apabila

ada kesamaan varians, maka dapat dikatakan bahwa populasi berasal

dari varians yang homogen, atau sebaliknya. Uji homogenitas

dilakukan pada penelitian eksperimen, dimana variable treatmennya

dikenakan perlakuan khusus oleh peneliti dan variable lainnya

digunakan sebagai pembanding. Uji homogenitas menggunakan uji F

(Fisher), dimana:

Variansterbesar
F hitung =
Variansterkecil

Langkah-langkah pengerjaan:

1) Menentukan nilai rata-rata kelompok data

X=
∑X
n

2) varians tiap-tiap kelompok data

X=∑ ¿¿ ¿

3) Melakukan pengujian Homogenitas data dengan uji F (Fisher)


49

Variansterbesar
F hitung =
Variansterkecil

4) Menentukan F tabel dengan db pembilang (untuk varians terbesar) dan

db penyebut (untuk varians terkecil) dengan taraf signifikasi a = 0,05

5) Membandingkan nilai F hitung dan F tabel. Jika pada taraf

signifikan

a = 0,05 jika F hitung < F tabel maka sampel memiliki varians yang

homogen.

3. Teknik Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan Uji

Beda Rata-Rata Dua Kelompok, Uji ini dilakukan untuk membandingkan

dua kelas penelitian yang berbeda. Kelompok pertama disebut sebagai

kelompok eksperimen dan kelompok kedua disebut sebagai kelompok

kontrol (sebagai pembanding).

Rumus yang digunakan untuk menghitung uji rata-rata adalah :

X 1− X 2
t= S 1 (n −1) S


2+¿

1 1 dengan S g =( n1−1) ¿ 2 22
Sg
+
2
n1 +n2−2
n1 n 2

Dengan:

X1 : mean kelompok eksperimen

X2 : mean kelompok kontrol

n : banyaknya subjek

S1 : Simpangan baku pertama

S2 : Simpangan baku kedua


50

Sg : Simpangan baku gabungan

Kriteria uji : jika t hitung > t tabel maka dikatakan eksperimen

mempunyai pengaruh yang signifikan. Jika t hitung <t tabel maka dikatakan

eksperimen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

4. Hipotesis Statistik

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan

yang sifatnya masih praduga atau menduga-duga, sebab masih harus

dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya melalui sebuah riset atau

penelitian. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis yang dapat ditemukan

sebagai berikut: terdapat Pengaruh yang signifikan antara Penggunaan

media film terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik dan

tidak terdapat pengaruh signifikan antara Penggunaan media film terhadap

penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik, atau bisa digambarkan

sebagai berikut:

H 0 : µ1 = µ2

H 1 : µ1 ≠ µ2

Keterangan:

H 0 : t hitung < t tabel

H 1 : t hitung > t tabel

Kesimpulan:
51

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Penggunaan media

film terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik

kelas VIII SMPN 276 Jakarta.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Penggunaan media film

terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik kelas

VIII 276 Jakarta.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan diperoleh semua responden

sesuai dengan tujuan penelitian. Responden penelitian dengan total sebanyak

60 peserta didik SMPN 276 Jakarta. Responden tersebut terdiri dari 30

peserta yang berasal dari kelas VIII C dan 30 peserta didik yang berasal dari

kelas VIII D, dengan usia rata-rata 13-14 tahun, serta lokasi rumah peserta

didik yang hampir rata-rata tinggal di sedkitar SMPN 276 Jakarta.

B. Deskripsi Data

Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh dari data hasil jawaban

tes penguasaan kosakata bahasa inggris dari peserta didik di kelas VIII C dan

VIII D yang dijadikan sampel, diperoleh skor data sebagai berikut:

1. Hasil Tes Penguasaan Kosakata Kelompok Eksperimen

Tabel 4.1

Skor Hasil Tes Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris

Kelompok Eksperimen

Responden Nilai
1 69
2 94
3 100
4 38
5 100

51
52

6 100
7 94
8 94
9 88
10 75
11 100
12 94
13 94
14 100
15 81
16 94
17 100
18 100
19 94
20 44
21 63
22 94
23 88
24 88
25 38
26 88
27 100
28 63
29 75
30 94

Dari data yang telah diurutkan di atas, maka dapat di hitung rata-rata

hasil tes penguasaan kosakata, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perhitungan distribusi frekuensi dilakukan dengan langkah – langkah

sebagai berikut:

1) Menghitung rentang kelas

R = data tertinggi – data terendah

= 100 – 38

= 62

2) Menentukan jumlah kelas dengan aturan sturges


53

K = 1+ 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,847

= 5,874 dibulatkan menjadi 6 kelas

3) Menentukan panjang interval

Rentang
P =
jumlah kelas

62
P = = 10,50 dibulatkan menjadi 10
6

b. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.2
Perhitungan Ukuran Statistik Data Skor Penguasaan Kosakata Kelompok
Eksperimen

Skor fi fk xi f i . xi x2 f . x2
38-47 3 3 42,5 127,5 1806,25 5418,75
48-57 0 3 52,5 0 2756,25 0
58-67 2 5 62,5 125 3906,25 7812,5
68-77 3 8 72,5 217,5 5256,25 15768,75
78-87 1 9 82,5 82,5 6806,25 6806,25
88-100 21 30 94 1974 8836 185556
Total 30 2526,5 29367,25 221362,3

c. Menghitung Mean ( X )

X =
∑ f i. xi
∑ fi
2526,5
=
30

= 84,22
54

d. Menghitung Median

∑ f i . = 30 = 15
2 2

( )
n
−fk
Me = 2
tb .P
F

( )
30
−9
= 87,5 + 2 .10
21

= 87,5 + ( 15−9
21 )
.10

= 87,5 + ( 216 ).10


=87,5 + 0,586

= 90,35

e. Menghitung nilai yang paling sering muncul (modus)

Mo = tb + ( d1
d 1 +d 2 )
.P

= 87,5 + ( 20+2021 ).P


= 87,5 + ( 2041 ).10
= 87,5 + 4,87

= 92,37

f. Simpangan Baku dan Varians

S =n ∑ f i xi −¿ ¿ ¿
2 2
55

2
2 30 X 221362,3−(2526,5)
S=
30 (30−1)

2 6.640 .869−6.383 .202,25


S=
870

2 257.666,75
S=
870
2
S =296,16

S❑=87.71

e. Membuat gambar Grafik Histogram

Gambar 4.1
Histogram Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
Kelompok Eksperimen

2. Hasil Tes Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Kelompok Kontrol

Tabel 4.4
Skor Hasil Tes Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Kelompok Kontrol

Responden Nilai
1 81
2 81
3 94
4 88
5 94
6 94
56

7 100
8 56
9 81
10 75
11 88
12 69
13 88
14 94
15 81
16 75
17 94
18 94
19 88
20 56
21 63
22 88
23 94
24 75
25 38
26 81
27 100
28 81
29 69
30 75

Dari data yang telah diurutkan di atas, maka dapat di hitung rata-rata

hasil tes penguasaan kosakata, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perhitungan distribusi frekuensi dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut

1) Menghitung jarak / rentang kelas (R)

R = data tertinggi – data terendah

= 100 – 38

= 62

2) Menentukan jumlah kelas dengan aturan sturges


57

K = 1+ 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,847

= 5,874 dibulatkan 6 kelas

3) Menentukan panjang interval

Panjang kelas
P=
jumlah kelas

62
P= = 10,33 dibulatkan menjadi 10
6

b. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.5
Perhitungan Ukuran Statistik Data Skor Penguasaan Kosakata
Kelompok Kontrol

Skor fi fk xi f i . xi x
2 2
f.x
38-47 1 1 42,5 42,5 1806,25 1806,25
48-57 2 3 52,5 105 2756,25 5512,5
58-67 1 4 62,5 62,5 3906,25 3906,25
68-77 6 10 72,5 435 5256,25 31537,5
78-87 6 16 82,5 495 6806,25 40837,5
88-100 14 30 94 1316 8836 123704
Total 30 2456 29367,25 207304

c. Menghitung Mean ( X )

X =
∑ f i. xi
∑ fi
2456
=
30

= 81,7

d. Menghitung Median
58

∑ f i . = 30 = 15
2 2

( )
n
−fk
Me = 2
tb .P
F

( )
30
−10
= 77,5 + 2 .10
6

= 77,5 + ( 15−10
6 )
.10

= 77,5 + ( 56 ).10
=77,5 + 8,3

= 85,8

e. Menghitung nilai yang paling sering muncul (modus)

Mo = tb + ( d1
)
d 1 +d 2
.P

= 87,5 + ( 14−614−6
+14−0 )
.P

= 87,5 + ( 248 ).10


= 87,5 + 3

= 90,5

d. Simpangan Baku dan Varians

S =n ∑ f i xi −¿ ¿ ¿
2 2

2
30 X 207304−(2456)
S2=
30(30−1)
59

2 6.219 .120−6.031 .936


S=
870

2 187.184
S=
870
2
S =215,15

S❑=46.28
60

e. Membuat gambar Grafik Histogram

Gambar 4.2
Diagram Histogram Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Kelompok
Kontrol

C. Analisis Persyaratan Data

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

terkumpul brdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas yang penulis

gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Lilifors, dengan rumus:

Lo=F ( Z i ) −S ( Z i )

Dimana:

Lo : L (observasi) atau harga mutlak terbesar

F( Z i ) : Peluang angka baku

S( Z i ) : Proporsi angka baku

a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen


61

Dalam membuat tabel uji normalitas kelompok eksperimen, langkah-

langkah yang harus ditempuh adalah:

1) Mencari X rata-rata

X = 84 (diperoleh dari perhitungan deskripsi data)

2) Mencari simpangan baku (S)

S = 87,71 (diperoleh dari perhitungan deskripsi data)

3) Mencari Nilai Zi (dalam tabel), yaitu dengan rumus:

X i− X
Zi =
S

Selanjutnya data akan dideskripsikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.7
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

No X Z Fz S(z) F(z)-S(z)
1 38 -2,51 0,01 0,07 0,586
2 38 -2,51 0,01 0,07 0,586
3 44 -2,19 0,01 0,10 0,09
4 63 -1,17 0,12 0,17 0,05
5 63 -1,17 0,12 0,17 0,05
6 69 -0,85 0,20 0,20 0,00
7 75 -0,53 0,30 0,27 0,03
8 75 -0,53 0,30 0,27 0,03
9 81 -0,20 0,42 0,30 0,12
10 88 0,17 0,57 0,43 0,13
11 88 0,17 0,57 0,43 0,13
12 88 0,17 0,57 0,43 0,13
13 88 0,17 0,57 0,43 0,13
14 94 0,49 0,69 0,73 0,04
15 94 0,49 0,69 0,73 0,04
16 94 0,49 0,69 0,73 0,04
17 94 0,49 0,69 0,73 0,04
18 94 0,49 0,69 0,73 0,04
19 94 0,49 0,69 0,73 0,04
20 94 0,49 0,69 0,73 0,04
62

21 94 0,49 0,69 0,73 0,04


22 94 0,49 0,69 0,73 0,04
23 100 0,81 0,79 1,00 0,21
24 100 0,81 0,79 1,00 0,21
25 100 0,81 0,79 1,00 0,21
26 100 0,81 0,79 1,00 0,21
27 100 0,81 0,79 1,00 0,21
28 100 0,81 0,79 1,00 0,21
29 100 0,81 0,79 1,00 0,21
30 100 0,81 0,79 1,00 0,21

Jumlah 2544

Rata-rata 84,22

Varian 296,16

S 87.71

b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Dalam membuat tabel uji normalitas kelompok kontrol, langkah-

langkah yang harus ditempuh adalah:

1) Mencari rata-rata

X = 81,17 (diperoleh dari perhitungan deskripsi data)

2) Mencari simpangan baku (S)

S = 84,5 (diperoleh dari perhitungan deskripsi data)

3) Mencari Nilai Zi (dalam tabel), yaitu dengan rumus:

X i− X
Zi =
S

Selanjutnya data akan dideskripsikan dalam tabel di bawah ini:


63

Tabel 4.8
Uji Normalitas Kelompok Kontrol

No X Z Fz S(z) F(z)-S(z)
1 38 -3,00 0,00 0,03 0,03
2 56 -1,75 0,04 0,10 0,586
3 56 -1,75 0,04 0,10 0,586
4 63 -1,26 0,10 0,13 0,03
5 69 -0,85 0,20 0,20 0,00
6 69 -0,85 0,20 0,20 0,00
7 75 -0,43 0,33 0,33 0,00
8 75 -0,43 0,33 0,33 0,00
9 75 -0,43 0,33 0,33 0,00
10 75 -0,43 0,33 0,33 0,00
11 81 -0,01 0,50 0,53 0,04
12 81 -0,01 0,50 0,53 0,04
13 81 -0,01 0,50 0,53 0,04
14 81 -0,01 0,50 0,53 0,04
15 81 -0,01 0,50 0,53 0,04
16 81 -0,01 0,50 0,53 0,04
17 88 0,47 0,68 0,70 0,02
18 88 0,47 0,68 0,70 0,02
19 88 0,47 0,68 0,70 0,02
20 88 0,47 0,68 0,70 0,02
21 88 0,47 0,68 0,70 0,02
22 94 0,89 0,81 0,93 0,12
23 94 0,89 0,81 0,93 0,12
24 94 0,89 0,81 0,93 0,12
25 94 0,89 0,81 0,93 0,12
26 94 0,89 0,81 0,93 0,12
27 94 0,89 0,81 0,93 0,12
28 94 0,89 0,81 0,93 0,12
29 100 1,31 0,90 1,00 0,10
30 100 1,31 0,90 1,00 0,10

Jumlah 2435
64

Rata-rata 82

Varian 215,5

S 46.28

Analisis persyaratan data diuji dengan menggunakan uji normalitas

dengan rumus Lilifors pada n = 30, α =0,05 yaitu 0,161 untuk kelompok

eksperimen dan kontrol Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.9
Perbandingan hitung dengan Ltabel untuk uji Normalitas data
L
Berdasarkan tabel di atas bahwa Lhitungkelompok eksperimen lebih besar

dari No Data Lhitung Ltabel Keterangan

1 Eksperimen 0,210 0,161 Tidak Normal

2 Kontrol 0,120 0,161 Normal


pada Ltabel sehingga dapat di katakana bahwa data tidak berdistribusi normal.

Penyebabnya dikarenakan terdapat 8 siswa yang mendapat skor 100 atau sekitar

26,7% dan terdapat 6 siswa yang mendapat nilai terkecil yakni sekitar 20% inilah

yang menyebabkan data tidak normal. Ini disebut juga sebagai outlier, menurut

Firdaus (2020: 56) Outlier merupakan data observasi dengan nilai-nilai ekstrim

baik ekstrim tinggi maupun ekstrem rendah. Yang dimaksud dengan nilai-nilai

ekstrim dalam observasi adalah nilai yang berbeda dengan sebagian besar nilai

lain dalam kelompoknya.

Adapun pada kelas kontrol tampak bahwa Lhitung < Ltabel maka data

kelompok tersebut berdistribusi normal.


65

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan metode

uji F, yang dilakukan dengan cara membandingkan varian terbesar dengan

varian terkecil. Berikut ini adalah data hasil post test penguasaan kosakata

bahasa Inggris kelas eksperimen dan kelas kontrol SMPN 276 Jakarta.

Tabel 4.10
Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Nilai
No Responden
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 69 81
2 94 81
3 100 94
4 38 88
5 100 94
6 100 94
7 94 100
8 94 56
9 88 81
10 75 75
11 100 88
12 94 69
13 94 88
14 100 94
15 81 81
16 94 75
17 100 94
18 100 94
19 94 88
20 44 56
21 63 63
22 94 88
23 88 94
24 88 75
25 38 38
26 88 81
66

27 100 100
28 63 81
29 75 69
30 94 75
Jumlah 2544 2435
Rata-rata 84,8 81,7
Varians 296,16 207,30
St. Deviasi 18,66 14,38

Setelah diperoleh hasil perhitungan dari data di atas, selanjutnya

kita cari F hitung sebagai berikut:

varian terbesar
F hitung ¿
varianterkecil

296,16
¿
207,30

= 1,4

Dengan db dbpembilang = 30-1= 29 (untuk varian terbesar) db penyebut =

30-1 = 29 (untuk varian terkecil), serta taraf signifikan [α] = 0,05 maka

diperoleh F tabel = 2,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel

yaitu, 1,4 < 2,002 yang berarti data kedua kelas tersebut berasal dari data

yang homogen.

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah mengadakan penelitian terhadap penguasaan kosakata kosakata

bahasa Inggris siswa kelas VIII 276 Jakarta dengan media konvensional

untuk kelas kontrol dan perlakuan media Film untuk kelas eksperimen, maka

diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel 4.11
Data Nilai Kelas Eksperimen
67

∑ 2544
X 84,22
∑¿ 10073,73
Varians ( S1) 296,16

Tabel 4.12
Data Nilai Kelas Kontrol

∑ 2435
X 81,7
∑¿ 6004,16
Varians ( S2) 215,5

Selanjutnya dari data-data tersebut dihitung dengan menggunakan rumus

Uji Beda Rata-Rata Dua Kelompok, dengan rumus:

X 1− X 2
t= S 1 (n −1) S


2+¿

1 1 dengan S g =( n1−1) ¿ 2 22
Sg
+
2
n1 +n2−2
n1 n1

S1 2+¿
(n2−1) S2
S g =(n1−1) ¿
2

2
n1 +n2−2

(30−1 ) 296,16+ ( 30−1 ) 215,5


Sg =
2
30+30−2

8.588,64+6.249,5
Sg =
2 = 255,83
58

S g=√ S g = √ 255,83 = 15,99


2

X 1−X 2
t hitung =


Sg 1 1
+
n1 n 1

84,22−81,7
t=
15,99

√ 1 1
+
30 30
68

2,52 √ 15
t=¿
1599

2,52
t=¿
1,064934

t= 2,366

Kemudian tentukan nilai t tabel pada tabel distribusi t dengan taraf

signifikansi 5% dan dk = n1 + n2 = 30 + 30 – 2 = 58 t tabel = 𝑡 (5% ; n1 + n2 ) = 𝑡

(5% ; 58) = 2,366 Ternyata nilai t hitung sebesar 2,366 dan t tabel sebesar 2,002

pada tingkat α = 0,05. Maka nilai t hitung > t tabel, sehingga H 0 ditolak berarti

signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa: terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari penggunaan media film terhadap penguasaan kosakata

bahasa Inggris peserta didik kelas VIII SMPN 276 Jakarta.

E. Interpretasi Hasil Penelitian

Penelitian ini menunjukkan bahwa media film memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris peserta didik kelas

VIII SMPN 276 Jakarta. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan analisis data,

bahwa hasil tes kosakata bahasa Inggris siswa kelas VIII D yaitu kelas

eksperimen yang diajar dengan menggunakan media Film memperoleh rata-

rata (mean) 84,22 Sedangkan pada kelas VIII C yaitu kelas kontrol yang diajar

dengan menggunakan media konvensional memperoleh rata-rata (mean) 81,7.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai kosakata siswa yang tidak

diberikan perlakuan menggunakan media lagu belum menunjukkan hasil yang

memuaskan. Dengan kata lain, nilai kosakata siswa kelas VIII SMPN 276
69

Jakarta masih membutuhkan peningkatan. Berikut adalah perbandingan nilai

penguasaan kosakata siswa dengan menggunakan media film dan media

konvensional.

Tabel 4.12
Perbandingan Nilai Mean, Standar Deviasi dan Varians Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen

Nilai Kelas Eksperimen(X 1) Kelas Kontrol (X 2)


Mean 84,8 81,17
Standar Deviasi 18,66 14,38
Varians 296,16 215,5

Dari hasil perhitungan statistik nilai mean, standar deviasi dan varians

hasil tes penguasaan kosakata bahasa Inggris kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Nilai-nilai pada kelas kontrol yang diajar dengan media

konvensional terlihat cukup maksimal dengan nilai-nilai kelas eksperimen yang

diajar dengan media film. Nilai mean dari kedua kelompok tersebut

diklasifikasikan kedalam kriteria “bagus” dan “cukup bagus”. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa/siswi kelas VIII SMPN 276 Jakarta memiliki

kemampuan dalam penguasaan kosakata. Walaupun kelas kontrol dan

eksperimen nilainya hampir sama nilainya, tetapi dengan hasil penilaian di atas

media film sangat cocok untuk dijadikan salah satu media pembelajaran peserta

didik karena sangat penting guna mestimulus dan merangsang perkembangan

kosakata peserta didik, Dari kegiatan belajar ini dapat menambah minat belajar

pada peserta didik dan dapat menumbuhkan fikiran peserta didik bahwa belajar

tidaklah membosankan. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan


70

media dilm animasi mampu memberikan pengalaman belajaran dengan proses

belajar yang sangat menyenagkan dan menggembirakan.

Dengan hasil analisis di atas, supaya mengetahui apakah terdapat

perbedaan yang signifikan atau tidak dari penguasaan kosakata kelas kontrol

dengan kelas eksperimen, hasil hitungan dengan t-test menunjukan bahwa nilai

t hitung adalah 2,366. Dengan menunjuk pada distribusi t tabel, ini bisa dilihat

bahwa kebebasan derajat (60-2=58) pada level signifikan 0,05, nilai t tabel,

adalah 2.002 Kenyataan bahwa nilai t tabel, (2,002) adalah lebih kecil daripada

nilai t hitung (2,366). Itu menunjukan bahwa hipotesis nol ( H 0) ditolak dan

hipotesa alternatif ( H 1) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang cukup signifikan karena adanya hasil yang positif

antar keduanya antara penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa yang diajar

dengan media konvensional dengan kelas yang diajar dengan media film.

Tetapi dengan cukup signifikan tersebut bukan berarti penelitian ini gagal,

karna siswa yang memakai media film sangatlah aktif dari cara mengikuti

setiap kosakata yang ada di film. Berbeda dengan media konvensional hanya

beberapa siswa yang mencatat dan mendengarkan dengan seksama dan

selebihnya sangat pasif.

Penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya oleh Itagaki dkk

(2020) bahwa media film memberikan pengaruh yang cukup signifikan

terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris yang merupakan salah satu cara

untuk menyajikan masukan otentik karena merupakan kombinasi dari tiga

media, yaitu aural, visual dan tekstual. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
71

teori X dari Ni Luh Putu Ekayani (2017:7) yang mengatakan bahwa ada beberapa

keuntungan dalam mengajarkan Bahasa Inggris menggunakan media film, adalah

sebagai berikut:

1. siswa menjadi lebih fokus terhadap materi yang telah diberikan melalui

media film.

2. Suasana dalam pembelajaran menjadi lebih kondusif dan rileks karena

siswa menikmati tontonan dalam bentuk animasi yang membuat imajinasi

dan kreatifitas siswa berkembang.

3. Media film bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini

mempunyai arti bahwa dengan media film siswa dapat menangkap tujuan

dan bahan pelajar lebih mudah dan lebih cepat.

4. siswa mengikuti setiap tahapan yang diberikan oleh guru dalam penerapan

media film.

5. Media pembelaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media

film akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki

nilai yang tinggi.

6. Nilai dari siswa meningkat setelah belajar dengan menggunakan media

film.

Dengan demikian media film dianggap memiliki banyak sisi positif yang bisa

dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa Inggris peserta didik. Dari

kegiatan belajar ini dapat menambah minat belajar pada peserta didik dan

dapat menumbuhkan fikiran peserta didik bahwa belajar tidaklah


72

membosankan. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan

media dilm animasi mampu memberikan pengalaman belajaran dengan

proses belajar yang sangat menyenagkan dan menggembirakan. Dan

hakikatnya, setiap orang memiliki potensi kosakata yang akan tersusun

mejadi sebuah bahasa yang dapat di ucapkan sebagai alat kominikasi.

Namun potensi ini perlu rangsangan yang di lakukan baik oleh orang tua

maupun oleh guru mulai sejak peserta didik uisi dini agar dapat

terwujudnya perkembangan kosakata peserta didik.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, menemukan

bahwa hasil penelitian dari penggunaan media film menunjukan bahwa

penelitian ini berpengaruh positif dan cukup signifikan terhadap penguasaan

kosakata bahasa Inggris peserta didik kelas VIII SMPN 276 Jakarta. Hal ini

dibuktikan dengan hasil pengolahan data yaitu hasil t hitung = 2,366 sedangkan

t tabel = 2,002. Kemudian t hitung dibandingkan dengan t tabel dan ternyata t hitung >

t tabel (2,366 > 2,002). Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa

penggunaan media film dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

penguasaan kosakata bahasa Inggris.

B. Saran

Terkait dengan hasil di atas, maka saran-saran relevan yang dapat

penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk sekolah

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan media film

yang memiliki pengaruh positif terhadap penguasaan kosakata bahasa

Inggris peserta didik, sebaiknya pihak sekolah dapat lebih memfasilitasi

pendidik agar mampu meningkatkan penguasaan kosakata menggunakan

media film. Karena fasilitas seperti lab bahasa masih sangat minim

72
73

disediakan di sekolah. Maka dari itu setelah adanya penelitian ini,

disarankan bagi pihak sekolah untuk lebih memfasilitasi pembelajaran

bahasa dengan media film, agar tahap perkembangan peserta didik lebih

optimal khusunya perkembangan kosakata peserta didik

2. Untuk pendidik (Guru)

Bagi Guru, dalam mengembangkan perkembangan kosakata anak

usia dini dapat berkembang sangat baik apabila melalui metode dan media

pembelajaran yang bervariasi dan menarik agar peserta didik tidak jenuh

dan bosan Selanjutnya, guru harus memilih metode dan teknik mengajar

yang baik sehingga peserta didik mampu dengan maksimal menambah

penguasaan kosakata mereka. Guru juga harus memotivasi peserta didik

agar memiliki pandangan bahwa penguasaan kosakata adalah sebuah

pondasi dasar dalam berbahasa serta mempersiapkan metode belajar yang

baik agar tercipta aktifitas pembelajaran yang menyenangkan dan menarik

bagi peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan mampu

meningkatkan kemampuan mereka dalam hal menguasai kosakata bahasa

Inggris.

3. Untuk peserta didik

Para peserta didik harus lebih giat, semangat serta tekun dalam

mempelajari pelajaran bahasa Inggris khususnya dalam penguasaan

kosakata bahasa inggris serta memanfaatkan media film sebagai media

pengembangan serta penguasaan kosakata bahasa Inggris.


Daftar pustaka

Abi Hamid, M., Ramadhani, R., Masrul, M., Juliana, J., Safitri, M., Munsarif, M.,
& Simarmata, J. (2020). Media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
Biola, G. S. I. F., & Patintingan, M. L. (2021). Pengaruh Media Audiovisual
Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas III Sekolah
Dasar. WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1), 48-54.
Ekayani, P. (2017). Pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2(1), 1-11.
Firmansyah, R. A., & Wrastari, A. T. (2014). Pengaruh penggunaan film sebagai
media belajar terhadap pencapaian higher order thinking skill pada
mahasiswa fakultas psikologi UNAIR. Jurnal Psikologi Klinis dan
Kesehatan Mental, 3(1), 40-47.
Herdiannanda, D. (2010). Pemanfaatan audio visual (film kartun) sebagai media
bantu siswa dalam penguasaan kosakata bahasa mandarin di SMA Negeri 4
Surakarta.
Hotimah, E. (2017). Penggunaan media flashcard dalam meningkatkan
kemampuan siswa pada pembelajaran kosakata bahasa Inggris kelas II MI
Ar-Rochman Samarang Garut. Jurnal Pendidikan UNIGA, 4(1), 10-18.
Marlianingsih, N. (2016). Pengenalan kosa kata Bahasa Inggris melalui media
audio visual (animasi) pada paud. Faktor: Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 3(2), 133-140.
Megawati, M. (2017). Pengaruh media poster terhadap hasil belajar kosakata
bahasa inggris (eksperimen di SDIT Amal Mulia Tapos Kota
Depok). Getsempena English Education Journal, 4(2), 217637.
Megawati, M., Harimurti, E. R., Nurwiatin, N., & Nurhasanah, N. (2021).
Hubungan Antara Kebiasaan Menonton Film Berbahasa Inggris
Menggunakan English Subtitle Dan Kemampuan Berbicara Bahasa
Inggris. Research and Development Journal of Education, 7(2), 363-372.
Mulyadi, D., & Mutmainnah, Y. (2015). Penggunaan Film Berbahasa Inggris
dengan English Subtitle dalam Meningkatkan Keterampilan Listening.
In Prosiding Seminar Nasional & Internasional.
Nurrahmah, S., Romdanih, R., & Megawati, M. (2020, November). Pengaruh
Media Film Barat dengan Subtitle Bahasa Inggris terhadap Penguasaan
Kosakata Siswa. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma
Negara III (pp. 1-6).
Shabrina, S. (2018). Nilai Moral Bangsa Jepang Jin dalam Film Sayonara
Bokutachi No Youchien (Kajian Semiotika John Fiske). Janaru Saja: Jurnal
Program Studi Sastra Jepang, 7(2), 61-71.
Ula, U. S. (2019). PENGARUH MEDIA FILM ANIMASI TERHADAP
PERKEMBANGAN KOSA KATA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN
KANAK-KANAK DHARMA WANITA PERSATUAN BANDAR
LAMPUNG (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Part of Speech

Verb, Noun, Adjective, Adverb

Name :

Class :

1. The word “Take” is included in word class…

a. Verb

b. Adverb

c. Adjective

d. Noun

2. “Thanks for inviting us your majesty”

The bold word in the dialog above belong the word class…

a. Verb

b. Adverb

c. Adjective

d. Noun

3. What is meaning of “doing”…..

a. sedang berjalan

b. sedang membaca

c. sedang mengerjakan

d. sedang berbicara

4. The word “see” included in word class…

a. Adjective

b. Noun
c. Adverb

d. Verb

5. “It's looks like they've started”

The bold word in the dialog above belong the word class…

a. Noun

b. Adverb

c. Verb

d. Adjective

6. What is meaning of “know”….

a. Mengerjakan

b. Bernyanyi

c. Belajar

d. Mengetahui

7. “I know if i would realize being the best student”

The bold word in the dialog above belong to the word class….

a. Adverb

b. Adjective

c. Verb

d. Noun

8. What is meaning of “speak”…..

a. Berbicara

b. Bernafas

c. Berteriak
d. Bercerita

9. The word “get” included in word class…


a. Adverb

b. Adjective

c. Noun

d. Verb

10. “I had some help”

The bold word in the dialog above belong to the word class….

a. Verb

b. Adverb

c. Noun

d. Adjective

11. What is the meaning of “here” …

a. Di Sana

b. Di mana

c. Di sini

d. Di situ

12. What is meaning of “already” …

a. Belum

b. Sudah

c. Hampir

d. Tidak pernah

13. The word “again” included in word class…


a. Adverb
b. Noun

c. Verb

d. Adjective

14. The word “later” included in word class…

a. Noun

b. Verb

c. Adverb

d. Adjective

15. “Being royal is truly”

The bold word in the dialog above belong the word class….

a. Verb

b. Adverb

c. Noun

d. Adjective

16. “That well I’m not”

The bold word in the dialog above belongs the word class….

a. Noun

b. Adjective

c. Adverb

d. Verb

17. The word “especially” included in word class…

a. Noun

b. Adjective
c. Verb

d. Adverb

18. The word “latter” included in word class…

a. Adverb

b. Noun

c. Adjective

d. Verb

19. What is meaning of “Especially”….

a. Harusnya

b. Khususnya

c. Supaya

d. Bagaimana

20. What is meaning of “well”….

a. Sebaiknya

b. Sebelumnya

c. Dengan baik

d. Dengan senang hati

21. It’s … to begin everyone.

a. Time

b. Well

c. Coming

d. Help

22. Please take your…


a. Could

b. True

c. Seats

d. As

23. Thank’s for inviting us your…, whre’s sofia?

a. Time

b. Majesty

c. Are

d. Later

24. …. Parents teachers this year’s graduating class.

a. Thanks

b. Good

c. Take

d. Welcome

25. We’re going to give up our …. Together

a. Speech

b. Especially

c. Prepred

d. Look

26. The …. taught us how to be better

a. Thought

b. Big

c. Teachers
d. Small

27. As we all prepare to go out other …. let’s take a moment

a. Schools

b. Back

c. Failed

d. Know

28. I’m going to miss this …

a. Too

b. Best

c. Place

d. Miss

29. A …. Don’t stop being friends

a. Friends

b. Some

c. Just

d. Starting

30. Starting with the big graduation … at our ….

a. Good and best

b. Take and inviting

c. Well and truly

d. Party and castle


Kunci Jawaban

1. A. verb

2. C. Adjective

3. C. sedang mengerjakan

4. D. verb

5. C. verb

6. D. mengetahui

7. C. verb

8. A. berbicara

9. D. verb

10. A. verb

11. C. Di sani

12. B. sudah

13. A. adverb

14. C. adverb

15. B. adverb

16. C. adverb

17. D. adverb

18. C. Adjective

19. B khusunya

20. C. dengan baik

21. A. time

22. C. seats
23. B. majesty

24. D. welcome

25. A. speech

26. C. teachers

27. A. schools

28. C. place

29. A. friends

30. D. party and castle


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Sekolah : SMP NEGERI 276

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/Semester : VIII/1

Materi Pokok : Part of Speech (Noun, Verb, Adverb, Adjective)

Alokasi Waktu : 2 x 25 menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator

3.2.Mengidentifikasi fungsi sosial, 3.2.1. Memahami arti kata dari Film yang

struktur teks, dan unsur kebahasaan teks berjudul “Sofia The First”

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi dan 3.2.2. Memahami penggunaan Noun, Verb,

meminta informasi terkait dengan sifat Adverb, dan Adjective yang tepat

orang, binatang, benda sesuai dengan sesuai dengan konteksnya.

konteks penggunaannya (Perhatikan


3.2.3. Mengidentifikasi kata Noun, Verb,
unsur kebahasaan be, adjective)
Adverb, dan Adjective dalam Film

yang berjudul “Sofia The First.”

4.2 Menyusun teks interaksi transaksional 4.2.1. Mengartikan Film yang berjudul “Sofia

lisan dan tulis sangat pendek dan The First.”

sederhana yang melibatkan tindakan 4.2.2. Mengidentifikasi kata sifat, verb dan

memberi dan meminta informasi terkait. noun dalam Film yang berjudul “Sofia

The First.”

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan audio visual melalui film peserta didik dapat

mengekspresikan serta mempraktekkan didepan kelas tentang Part of speech

dalam bentuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, peserta didik juga dapat

belajar serta menulis serta melatih banyaknya vocab yang di ketahui oleh

peserta didik tentang Part of speech (noun, verb, adverb, adjective) dengan

baik dan benar.

D. Materi Pembelajaran

a. Noun

Noun adalah kata yang digunakan untuk menamai atau menyebut

orang, benda, tempat, dan ide. Dengan kata lain, kata ini merujuk pada

benda fisik dan konsep abstrak. Noun dapat dicontohkan dengan kata-kata

seperti di bawah ini.


Benda fisik : table, house, phone, floor, water, wind, …

Konsep abstrak : time, idea, opinion, age, difficulty, …

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa noun tidak hanya merujuk benda

fisik, tetapi juga konsep abstrak yang ada di dunia ini.

b. Verb

Verb digunakan untuk menunjukkan tindakan dari subject, menunjukkan

peristiwa, atau keadaan.

Contoh:

It looks like they’ve started already

I know if I would realize being the best students

I’d have to get up and speak in from everyone

c. Adjective

kata sifat adalah kata yang digunakan untuk memodifikasi kata benda

(noun) dan kata ganti (pronoun) dengan memberi sifat pada benda, dan

memberikan informasi pada objek yang dimodifikasi. Sederhananya, kata

sifat atau adjectives adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata

benda

Contoh :

Better = lebih baik

To be better = menjadi lebih baik

Royal = kerajaan

Every = setiap
Every time = setiap waktu

Best = terbaik

To best friend

True = benar

d. Adverb

Biasanya digunakan untuk menggambarkan atau memodifikasi suatu kata

kerja (verb), kata sifat (adjective), atau adverb lainnya.

Contoh :

Truly = sungguh – sungguh

Together = Bersama

Really = benarkah

Do you really love her = apa kamu bener-benar mencitai dia (pr)

Nope = tidak

Again = lagi

Try again

D. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokas

Pembelajaran Offline i

Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Orientasi  Guru mengucapkan salam kepada siswa. 5 menit

 Guru memimpin doa sebelum memulai kegiatan


pembelajaran

 Guru mengecek kehadiran siswa.

 Guru memancing siswa tentang pelajaran yang

akan dipelajari dengan mengajukan pertanyaan

tentang apa yang telah mereka lakukan di masa

lalu

Apersepsi dan ● Guru mengecek kesiapan belajar peserta didik

pemberian baik secara fisik maupun psikologis.

motivasi ● Guru menginformasikan kompetensi yang

diharapkan, yaitu: Peserta didik dapat memahami

tentang noun, verb, adverb dan adjective sebelum

memulai pelajaran dan melanjutkan materi yang

akan dibahas.

Kegiatan Inti

Stimulation ● Memperkenalkan lagu kepada peserta didik 40

hendaknya diawali dengan penjelasan awal menit

tentang tema lagu bahasa Inggris yang akan

dinyanyikan.

● Lagu dinyanyikan oleh guru untuk pertama

kalinya dan meminta peserta didik untuk

mendengarkannya.

● Peserta didik diminta untuk menyanyikan lagu

bersama guru dengan irama ataupun tempo yang


lambat.

● Pendidik dan peserta didik mengartikan lagu ke

dalam bahasa Indonesia yang benar.

● Pendidik dan peserta didik menyanyikan lagu

bersama-sama berulang kali mulai dari tempo

yang lambat perlahan-lahan sampai pada irama

ataupun tempo yang sebenarnya.

● Pendidik menunjuk siswa secara berkelompok

ataupun secara sendiri-sendiri untuk menyanyikan

lagu bahasa Inggris di depan kelas (Wijayanti,

2016: 136)

● Pendidik menjelaskan tentang noun, verb,

adverb ,dan adjective

Problem ● Peserta didik mengamati contoh kalimat noun, verb,

statement adverb, dan adjective

● Peserta didik membaca contoh kalimat noun, verb,

adverb, dan adjective

● Peserta didik secara mandiri mengidentifikasi noun,

verb,adverb, dan adjective pada film Sofia The First

Fight Scene in Full: Jack-Jack vs. Raccoon

Data Collection ● Peserta didik mendapatkan cara pelafalan yang tepat

terkait materi kosakata pada film Sofia The First.

● Peserta didik mengamati penulisan noun, verb, dan


adjective pada film Sofia The Firstpada film yang

Guru putarkan

Data processing ● Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan.

● Peserta didik membuat contoh noun, verb, adverb, dan

adjective sebanyak 1 contoh tiap murid dan

menuliskannya di papan tulis.

Verification ● Peserta didik dan guru membahas contoh noun, verb,

adverb, dan adjective yang dikerjakan peserta didik.

Generalization ● Peserta didik dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan poin penting terkait materi pembelajaran.

Penutup

● Guru mengulas kembali materi yang telah 5 menit

disampaikan hari ini dengan menanyakan kepada

siswa tentang tujuan, unsur kebahasaan dan

struktur noun, verb, adverb, dan adjective

● Guru memotivasi siswa untuk sering membaca

dan berlatih membuat kalimat dengan noun, verb,

adverb, dan adjective

● Guru memimpin doa

● Guru mengucapkan salam kepada siswa untuk

menutup kelas.
E. Sumber/Media/Alat Pembelajaran

1. Media : Power Point Presentation, Media Film

2. Alat : Proyektor, Whiteboard. Board marker.

3. Sumber : Buku Bahasa Inggris LKS kelas VIII

F. Penilaian

a. Sikap melalui pengamatan:

1. Bekerja sama dan aktif saat diskusi

2. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

3. Disiplin, tidak terlambat masuk kelas.

b. Pengetahuan melalui tes tertulis berupa menjawab pertanyaan pilihan

ganda terkait noun, verb, adjective, ada arti kosakata Bahasa inggris pada

film “Graduation at Royal Preparatory Academy - Sofia The First” dengan

instrumen dan rubrik penilaian pengetahuan.

c. Penilaian pembelajaran dilakukan melalui test objektif yakni pilihan ganda

(multiple choice) dan kalimat rumpang (fill in the blank) Tes pilihan ganda

disebut tes objektif karena penilaiannya hanya ada 1 untuk jawaban benar

dan 0 untuk jawaban salah. (Khaerudin 2016: 184)

Jakarta,18 Juli 2022


Kepala Sekolah
SMPN 276 JAKARTA Peneliti
Utami Bekti Pratiwi,M.PD. Syawla Indah Mardhiyah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Syawla Indah Mardhiyah

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Januari 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : Islam

PENDIDIKAN FORMAL

SDIT Al-Hikmah 2011

MTSN 1 Jakara 2014

MAN 13 Jakarta 2017

KONTAK

Alamat : Jln Muamalah IV 84B RT.02 RW.003

Kel.Cipedak Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan

No. HP/WA : 085894594814

Email : syawlaindah170100@gmail.com

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebaik-baiknya

Hormat Saya,

Syawla Indah Mardhiyah

Anda mungkin juga menyukai