Anda di halaman 1dari 139

PENGGUNAAN MEDIA ULAR TANGGA RAKSASA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN


SISWA KELAS VII SMP NEGERI 216 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh
Anisya Gustiani
11190130000004

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

iv
ABSTRAK

Anisya Gustiani (NIM: 11190130000004). Penggunaan Media Ular Tangga


Raksasa dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Siswa Kelas VII SMP
Negeri 216 Jakarta Tahun Pelajaran 2022/2023. Skripsi Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juli 2023.

Skripsi ini meneliti tentang penggunaan media pembelajaran ular tanggsa raksasa
dalam pembelajaran menulis teks tanggapan siswa SMP Negeri 216 Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan
media ular tangga raksasa pada pembelajaran menulis teks tanggapan siswa kelas
VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta tahun pelajaran 2022/2023; 2) Mengetahui dan
mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis teks tanggapan menggunakan media
ular tangga raksasa pada siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta tahun pelajaran
2022/2023.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif.
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes. Adapun responden pada penelitian ini adalah
siswa kelas VII.7 yang berjumlah 34 dari total 36 orang siswa di semester genap.
Aspek penilaian dalam menulis teks tanggapan berdasarkan penggunaan media
pembelajaran ular tangga yaitu kesesuaian isi teks tanggapan, kelengkapan dan
kesesuaian stuktur teks tanggapan, dan penggunaan bahasa teks tanggapan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis
permainan ular tangga raksasa pada kelas VII.7 di SMP Negeri 216 Jakarta tahun
pelajaran 2022/2023 pada semester genap dinyatakan efektif serta sesuai karena
siswa berhasil memperoleh nilai rata-rata 80,12. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian dalam analisis data siswa. Hasilnya terdapat 23 siswa memperoleh nilai
pada kategori sangat baik atau baik sekali (A) berada pada rentang nilai 80-100, 9
siswa memperoleh nilai kategori baik (B) dengan rentang 66-79, dan 2 siswa
memperoleh nilai dengan kategori cukup (C) dengan rentang nilai 55-65, dan tidak
ada siswa yang mendapat nilai dalam kategori kurang (D), maupun gagal (E).

Kata Kunci: Media Pembelajaran; Menulis; Teks Tanggapan; Ular Tangga


Raksasa.

iv
v

ABSTRACT

Anisya Gustiani (NIM: 11190130000004). The Use of Giant Snakes and Ladder
Media in Learning to Write Response Texts for Class VII Students of SMP Negeri
216 Jakarta for the Academic Year 2022/2023. Thesis of Indonesian Language
and Literature Education Study Program. Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training. Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, July 2023.
This thesis examines the use of giant tanggsa snake learning media in learning to
write response texts from students of SMP Negeri 216 Jakarta. This study aims to
1) Know and describe the use of giant ladder snakes in learning to write response
texts for class VII.7 students of SMP Negeri 216 Jakarta for the academic year
2022/2023; 2) Knowing and describing the results of learning to write response
texts using giant snakes and ladders media for class VII.7 students of SMP Negeri
216 Jakarta for the 2022/2023 academic year.
The research method used is descriptive qualitative method. The data collection
carried out in this study consisted of observations, interviews, documentation, and
tests. The respondents in this study were students of class VII.7, totaling 34 out of
a total of 36 students in the even semester. The assessment aspects in writing
response texts are based on the use of snakes and ladders learning media, namely
the suitability of the response text content, the completeness and appropriateness
of the response text structure, and the use of response text language.
The results showed that the use of learning media based on the giant snake and
ladder game in class VII.7 at SMP Negeri 216 Jakarta for the 2022/2023 academic
year in the even semester was declared effective and appropriate because students
managed to get an average score of 80.12. This can be seen from the results of
research in the analysis of student data. The result was that 23 students scored in
the very good or very good category (A) in the range of 80-100, 9 students scored
in the good category (B) in the range of 66-79, and 2 students scored in the fair
category (C). with a score range of 55-65, and no students scored in the poor
category (D) or failed (E).

Keywords: Instructional Media; Write; Response Text; Giant Ladder Snake.


vi

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamiin. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt.,
atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul
“Penggunaan Media Pembelajaran Ular Tangga Raksasa dalam Pembelajaran
Menulis Teks Tanggapan Siswa Kelas VII SMP Negeri 216 Jakarta Tahun
Pelajaran 2022/2023”.
Penelitian skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan kesadaran hati, saya mengakui bahwa skripsi ini tidak akan selesai
dengan baik tanpa adanya bantuan serta bimbingan dari pihak lain. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penulisan skripsi ini, terkhusus peneliti sampaikan kepada:
1. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memfasilitasi
terciptanya iklim perkuliahan yang berorientasi pada sumbangsih
pengetahuan di masa depan;
2. Dr. Ahmad Bahtiar, M.Hum., selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, yang tidak pernah bosan mencurahkan perhatian dan
bimbingannya terhadap peneliti dan mahasiswa lainnya agar dapat
menyelesaikan studi dengan baik di universitas;
3. Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah berluas hati memberikan bimbingan, arahan, saran, motivasi,
hingga petuah kepada peneliti dalam proses penelitian sehingga skripsi
dapat diselesaikan dengan baik;
4. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Dosen Penasehat Akademik yang
turut serta memberikan support dan motivasi baik selama menyelesaikan
perkuliahan di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;
5. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang tak
dapat saya sebutkan satu per satu, namun tidak mengurangi rasa hormat
vii

saya. Terima kasih telah berperan memberi khazanah keilmuan kepada


peneliti dan menyuguhkan pengalaman berharga selama perkuliahan;
6. Imam, S.Pd, M.M., dan Drs. H. Subadi, M.Pd., selaku Kepala dan Wakil
Kepala SMP Negeri 216 Jakarta yang telah memberikan izin dan
memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini. Terima kasih pula telah berkenan
memberikan nasihat-nasihat baik kehidupan disela-sela penelitian;
7. Sabrina Imawati, S.Pd., dan Endah Sugiasih, S.Pd., selaku Guru bidang
studi bahasa Indonesia yang telah berluas hati membimbing, mengarahkan,
membersamai dan menjadi tempat berbagi yang menyenangkan selama
proses penelitian;
8. Ani Anjiani, S.Ag, M.Pd., selaku guru luar biasa yang dengan penuh
kehangatan telah merekomendasikan serta mengantarkan peneliti untuk
melakukan penelitian di SMP Negeri 216 Jakarta;
9. Para siswa VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta yang sangat kooperatif dalam
proses penggunaan media pembelajaran dan pengambilan data;
10. Teristimewa kedua orang tua, Agus Kuswanda dan Dede Nur Farida yang
tidak pernah surut mencurahkan kasih sayang, doa, perhatian, nasihat, dan
dukungan berupa moril maupun materil, serta selalu menjadi akar penopang
utama saat peneliti merasa ingin menyerah.
11. Natasha Salsabila, Chila Meisya Kuswanda, Muhammad Azzam
Faturrahman, selaku adik dan kemenakan tersayang yang selalu menghibur
peneliti saat sedang kalut serta menjadi alasan kuat peneliti lekas
menyelesaikan penelitian dan studi di universitas agar dapat menjadi teladan
yang baik bagi mereka.
12. Rudi Hartono, S.Pd., dan Dhea Ramadhanti, S.Pd., selaku paman dan kakak
tersayang yang menjadi alasan peneliti melanjutkan pendidikan di
universitas dan bertanggung jawab menyelesaikan penelitian untuk meraih
gelar yang sama, S.Pd.
13. Nurjanah, Ilma Yassifa, Haeni Relawati, Tarmidzi S.Pd., Irsyaad Hafizd,
S.Pd., Malik Ibrahim, S.Ab., selaku rekan seperjuangan yang selalu
viii

mendukung, mendorong, menghibur, membersamai, dan bersedia


mendengar keluh kesah saya selama menyusun skripsi ini;
14. Kang Anwar Syapei, M.Pd., Uda Arif Rahmat Triasa, S.Pd., Mas Ifan
Setiawan, S.Pd., dan Uni Rima Syukhria, S.Pd., selaku kakak asuh yang
turut mendukung dan membimbing adiknya selama berkuliah di universitas
melalui keteladanan yang mereka cerminkan;
15. Teman-teman seperjuangan kelas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
angkatan 2019 yang turut membersamai proses, memberikan pengetahuan
dan pengalaman baru selama menyelesaikan studi di universitas;
16. Jeon Jungkook, anak baik kesayangan yang turut menjadi power supply bagi
peneliti. Curahan cinta melalui siaran langsungnya, perhatian melalui
afirmasi kata setiap harinya, serta kasih sayangnya turut membantu menjaga
semangat peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah Swt senantiasa membalas kebaikan yang telah
ditorehkan oleh semua pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan
penelitian ini. Dengan penuh rasa sadar peneliti menyadari skripsi ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
ke depannya dari semua pihak. Semoga hasil penelitian ini dapat menebarkan
kebermanfaatan bagi setiap penerimanya.

Jakarta, 29 Juli 2023

Anisya Gustiani
ix

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ....................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II .................................................................................................................... 9
KAJIAN TEORETIS ............................................................................................ 9
A. Deskripsi Teoretis ........................................................................................ 9
1. Media Pembelajaran ................................................................................. 9
2. Pemainan Ular Tangga ........................................................................... 12
3. Ular Tangga Raksasa.............................................................................. 14
a. Papan permainan .................................................................................... 15
b. Dadu ....................................................................................................... 17
c. Set Kartu ................................................................................................. 17
d. Aturan permainan ................................................................................... 18
4. Strategi Pembelajaran Menyenangkan (Joyful Learning) .......................... 19
5. Menulis....................................................................................................... 21
x

6. Teks Tanggapan ......................................................................................... 22


B. Penelitian Relevan...................................................................................... 24
BAB III ................................................................................................................. 29
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 29
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 29
B. Metode Penelitian....................................................................................... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 31
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 41
BAB IV ................................................................................................................. 43
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 43
A.Biodata Sekolah…. .................................................................................... 43
1. Sejarah Sekolah....................................................................................... 43
2. Profil Sekolah.......................................................................................... 44
3. Visi dan Misi Sekolah ............................................................................. 44
4. Siswa, Guru dan Sarpras ......................................................................... 45
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 45
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 50
1. Pengamatan atau Observasi Proses Belajar Mengajar di Kelas VII.7 .... 50
2. Analisis Data Tes Menulis Teks Tanggapan .......................................... 51
BAB V ................................................................................................................... 73
SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 73
A. Simpulan .................................................................................................... 73
B. Saran........................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75
LAMPIRAN ......................................................................................................... 79
LAMPIRAN PENULIS
xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1............................................................................................................... 34
Tabel 3. 2............................................................................................................... 34
Tabel 3. 3............................................................................................................... 36
Tabel 3. 4............................................................................................................... 37
Tabel 3. 5............................................................................................................... 40
Tabel 4. 1............................................................................................................... 48
Tabel 4. 2............................................................................................................... 52
Tabel 4. 3............................................................................................................... 54
Tabel 4. 4............................................................................................................... 57
Tabel 4. 5............................................................................................................... 59
Tabel 4.6................................................................................................................ 62
Tabel 4. 7............................................................................................................... 64
Tabel 4. 8............................................................................................................... 66
Tabel 4. 9............................................................................................................... 69
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Desain Papan Permainan Ular Tangga Raksasa ............................... 16


Gambar 2. 2 Dadu Permainan ............................................................................... 17
Gambar 2. 3 Set Kartu ........................................................................................... 18
xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi ........................................................................ 80


Lampiran 2 Modul Pembelajaran .......................................................................... 86
Lampiran 3 Lembar Wawancara Guru .................................................................. 94
Lampiran 4 Lembar Wawancara Siswa ................................................................ 97
Lampiran 5 Teks Tanggapan Siswa Kelas VII.7 ................................................ 103
Lampiran 6 Lembar Dokumentasi Penelitian ..................................................... 117
Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi .................................................................. 122
Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 123
Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian ................................................... 124
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum sekolah pada
dasarnya berfokus dalam upaya peningkatan keterampilan berbahasa siswa
dalam empat aspek di antaranya menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Dalam pengelompokannya, keterampilan menyimak dan membaca
merupakan aspek reseptif, sementara berbicara dan menulis merupakan
aspek produktif. Keempat keterampilan berbahasa tersebut dituangkan
dalam materi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bentuk usaha
pencapaian keterampilan peserta didik. Menyimak merupakan keterampilan
dasar manusia dalam menafsirkan makna dari bunyi-bunyi bahasa. Melalui
proses perkembangannya, manusia mendapatkan keterampilan berbicara
untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Kemudian mampu
menafsirkan makna dari bentuk bahasa tertulis setelah memiliki
keterampilan membaca. Keterampilan menulis merupakan keterampilan
berbahasa terakhir yang dikuasai setelah keterampilan menyimak,
berbicara, dan membaca.
Menulis merupakan keterampilan yang bersifat aktif-produktif.
Keterampilan ini dianggap kompleks dan paling rumit di antara
keterampilan berbahasa yang lain karena aktivitas menulis tidak terbatas
pada proses menyalin kata dan kalimat, melainkan kegiatan menuangkan
ide, pikiran, dan gagasan dengan stuktur tulisan yang sesuai kaidah, logis,
serta teratur. Menulis memiliki peranan yang sangat penting di zaman
sekarang ini, seseorang perlu belajar menulis bukan hanya untuk
mendokumentasikan ide dan gagasan saja tetapi untuk melahirkan tulisan
yang dapat berdampak baik pada perubahan sosial.
Pembelajaran menulis yang dianggap terlahir kompleks ini tidak jarang
menyulitkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran yang

1
2

efektif, sehingga hal ini berpengaruh pada menurunnya minat menulis


siswa. Keterampilan guru dalam mengajar menjadi sangat penting, karena
kemampuan siswa lahir dari keberhasilan cara mengajar guru. Guru pada
zaman dahulu biasanya lebih banyak menggunakan metode konvensional
dalam mengajar, utamanya metode ceramah, maka di era perkembangan
teknologi yang semakin cepat ini guru didorong untuk menciptakan
pembaharuan terhadap metode, cara, dan media ajar yang menarik dengan
memanfaatkan media digital atau media kreatif lain yang sesuai dengan
semangat zamannya untuk menstimulus minat belajar siswa. Penggunaan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas membantu
membangun minat, memberi stimulus dan motivasi belajar siswa dan dapat
memberi pengaruh psikologis kepada peserta didik. Namun guru tetap harus
selektif dalam mempertimbangkan media yang akan digunakan agar efektif
dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran.
Salah satu pembelajaran keterampilan menulis dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia adalah teks tanggapan. Menulis teks tanggapan
merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP
kelas VII yang terdapat dalam kurikulum merdeka dengan alur tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia fase D, atau tingkatan perkembangan yang
harus dicapai oleh siswa yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi,
serta kebutuhannya. Capaian pembelajaran pada fase D adalah siswa
mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan
pengalamannya dengan lebih terstuktur, dan menuliskan tanggapannya
terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya. Teks tanggapan sangat penting diajarkan kepada siswa
untuk membantu meningkatkan daya nalar kritis siswa dalam menanggapi
dan mengemukakan suatu fenomena atau karya.
Teks tanggapan adalah teks yang berisi penilaian, ulasan, atau resensi
terhadap suatu karya (film, buku, novel, drama, dan lainnya) sehingga orang
lain mengetahui kelebihan dan kekurangan karya tersebut. Dalam menulis
teks tanggapan penulis perlu memerhatikan dua faktor penting dalam
3

melakukan penelitian secara obyektif di antaranya: pertama, penting bagi


penulis untuk memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya. Kedua,
penulis perlu menyadari sepenuhnya maksud dari tanggapan atau ulasan
tersebut.
Penulis yang memperhatikan faktor penting dalam menulis teks
tanggapan akan memiliki bahan yang cukup kuat untuk menyampaikan
sesuatu kepada pembaca dan pesan yang dituliskan dapat sampai berkesan
serta berdampak pada pembacanya. Sehubungan dengan itu, menjadi
tanggung jawab seorang pengajar untuk memfasilitasi siswa dalam
memahami kompetensi menulis teks tanggapan baik melalui pengelolaan
pembelajaran yang hidup dan bervariasi atau penggunaan media
pembelajaran yang menarik serta menyenangkan sehingga tujuan
pembelajaran tercapai dengan optimal.
Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti dengan siswa dan guru
bahasa Indonesia di SMP Negeri 216 Jakarta ditemukan beberapa kendala
yang mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia dan pembelajaran menulis di sekolah, di antaranya bahasa
Indonesia dianggap membosankan, penuh dengan teks atau bacaan, selalu
dibawakan dengan model pembelajaran yang monoton, cukup kompleks
dalam kegiatan belajar menulisnya, namun minim inovasi dalam
pemanfaatan media dan metode.
Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan guru yang menyatakan bahwa
siswa lebih cepat bosan, mudah mengantuk dan tidak kondusif dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia utamanya ketika siswa diberikan
penugasan atau intruksi untuk membaca teks, minat dan daya baca siswa
sangat rendah.
Penguatan lainnya berdasarkan pernyataan murid melalui wawancara
pra-penelitian, dari jumlah 36 siswa kelas VII.7, 10 siswa menyatakan
kurang tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
pembelajaran menulis alasan lainnya karena cara mengajar guru yang
dianggap kurang kreatif dan lebih banyak menggunakan cara konvensional
4

dengan metode ceramah (lecture method), kemudian dilanjutkan dengan


penugasan menulis.
Selanjutnya, guru belum dapat memanfaatkan sarana prasarana di
dalam kelas padahal fasilitas pembelajaran di kelas seperti proyektor dan
sound system sudah tersedia dan berfungsi dengan baik, sehingga siswa
kesulitan dalam memahami materi khususnya materi pembelajaran menulis
teks yang dianggap kompleks ini. Kemudian, media yang digunakan oleh
guru bersifat minim interaksi, pemanfaatan media berputar pada buku dan
modul saja. Media buku dan modul memiliki kekurangan sebab dalam
pelaksanaannya bersifat satu arah atau kurang interaktif sehingga dalam
pembelajaran menulis teks kurang dapat menstimulasi siswa dalam
menyampaikan tanggapan atau opininya secara langsung atau melalui
tulisan.
Hal tersebut menjadi sisi menarik bagi peneliti untuk melakukan
penelitian di kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta yang dalam proses
pembelajarannya siswa jarang menggunakan media pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa
dapat lebih tertarik serta antusias dalam pembelajaran bahasa Indonesia
serta dapat memahami pembelajaran menulis teks tanggapan secara efektif.
Peneliti menggunakan media ular tangga raksasa yakni media
pembelajaran berbasis permainan dengan strategi pembelajaran
menyenangkan (joyful learning) yang didesain menggunakan aplikasi
pengolah grafis Corel Draw X7 dan dicetak dengan bahan banner flexi
China dengan ukuran keseluruhan 240 x 260 sentimeter. Penggunaan media
ular tangga raksasa dipilih karena media tersebut didesain secara mandiri
oleh peneliti serta disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa dengan
harapan agar tercapainya tujuan pembelajaran khususnya dalam
keterampilan menulis teks tanggapan yang menyenangkan dan tetap efektif.
Media ini pada dasarnya menyajikan grafis dan aturan permainan yang
menarik, mengandung informasi yang relevan dengan materi pembelajaran
sehingga dapat memberi stimulus kepada siswa dan menjadi penunjang
5

siswa dalam memahami materi dan menulis teks tanggapan. Media ular
tangga raksasa ini didesain dengan strategi permainan yang interaktif dan
menyenangkan agar melahirkan gerak, interaksi dalam proses
pembelajarannya sehingga siswa tidak cepat bosan dan mudah mengantuk
selama pembelajaran.
Suyanto dalam Rohdiana mengemukakan bahwa penggunaan media
permainan menarik minat siswa karena salah satunya mendorong siswa
untuk belajar, memberikan kesegaran dan variasi dalam aktivitas kelas,
menndorong partisipasi aktif siswa, memberi penguatan, dan memperluas
pengalaman siswa.1 Sejalan dengan Suyanto, Uberman berteori bahwa
game dapat membantu menciptakan suasana yang menyenangkan dan
santai.2
Permainan dalam pembelajaran membantu peserta didik dalam
mengekspresikan cara belajarnya menjadi lebih santai dan tidak merasa
terbebani. Kegiatan belajar konvensional yang mengharuskan peserta didik
duduk di bangku selama puluhan menit mendengar ceramah gurunya
didampingi dengan materi pembelajaran yang sulit dipahami bukanlah cara
belajar yang merdeka. Keadaan gembira dalam belajar yang dirasakan oleh
siswa dapat memberikan dampak yang baik dalam mencapai keberhasilan
belajar. Menurut Akour, perbedaan antara pembelajaran berbasis permainan
dan permainan berbentuk hiburan terletak pada tujuannya, pada
pembelajaran dimaksudkan untuk tujuan pendidikan selain tujuan hiburan.3
Selanjutnya, fungsi permainan adalah untuk meningkatkan motivasi
dan mendorong rasa ingin tahu peserta didik. Menurut Nunan dalam
Rohdiana, bermain dalam sebuah kelompok pembelajaran dapat

1
Ana Rohdiana, Joyful Learning; Inspirasi dan Ide-Ide Mengajar, Penggunaan Media dan
Teknik Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Surabaya: Pustaka Media Guru,
2018), h.17.
2
Ibid., h. 18.
3
Mohammed Akour dkk, “Game-Based Learning Approach to Improve Self-Learning
Motivated Students”, Int. J. Technology Enhanced Learning, Vol. 12 (2), 2020, h. 148.
6

membangun karakter siswa untuk bekerja dan belajar secara kooperatif,


percaya diri, kreatif, bertanggung jawab, dan jujur.4
Permainan ular tangga merupakan permainan yang sudah tidak asing
bagi sebagian anak. Permainan yang dapat dimainkan secara berkelompok
ini cocok dan sangat menarik untuk dikolaborasikan dengan pembelajaran
bahasa Indonesia pada mata pelajaran teks tanggapan. Media pembelajaran
ular tangga raksasa ini digunakan karena memiliki korelasi dengan materi
teks tanggapan yang dianggap rumit oleh siswa menjadi berkesan
menyenangkan serta melibatkan interaksi fisik siswa sehingga siswa
memiliki daya fokus yang cukup untuk belajar. Tujuan utama penggunaan
media ular tangga raksasa ini berkaitan erat dengan usaha untuk
menciptakan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran
menulis teks tanggapan menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi
siswa, mendorong kemampuan menulis teks tanggapan siswa. Penggunan
media pembelajaran ular tangga raksasa ini dapat membantu siswa dalam
mendapatkan pengetahuan yang lebih luas serta mendukung praktik dalam
menulis teks tanggapan.
Penggunaan media pembelajaran ular tangga raksasa diharapkan dapat
membawa perhatian siswa dan memberi pengalaman baru yang
menyenangkan dalam pembelajaran teks tanggapan. Selain itu, media
pembelajaran berbasis permainan ini dapat menjadi pembaharuan atau
perubahan pembelajaran yang biasanya berpusat pada guru menjadi
melibatkan siswa secara penuh dan aktif.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti
termotivasi untuk melakukan penelitian pada peserta didik kelas VII.7 di
SMPN 216 Jakarta sebagai subjek yang mempelajari teks tanggapan dengan
judul “Penggunaan Media Ular Tangga Raksasa dalam Pembelajaran
Menulis Teks Tanggapan Siswa Kelas VII SMP Negeri 216 Jakarta Tahun
Pelajaran 2022/2023”.

4
Ibid., h. 18.
7

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yang telah disusun
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Siswa masih kesulitan dalam menulis teks tanggapan dan memiliki
daya serta minat belajar menulis yang rendah.
2. Ular tangga raksasa sebagai media pembelajaran dapat membantu
memudahkan siswa dalam menulis teks tanggapan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini akan
memfokuskan permasalahan pada penggunaan media pembelajaran ular
tangga raksasa dalam pembelajaran menulis teks tanggapan kelas VII.7 di
SMP Negeri 216 Jakarta Tahun Pelajaran 2022/2023.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di
atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana minat belajar menulis teks tanggapan siswa kelas VII.7
SMP Negeri 216 Jakarta tahun pelajaran 2022/2023?
2. Bagaimana hasil menulis siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta
setelah menggunakan media ular tangga raksasa dalam kemampuan
menulis teks tanggapan tahun pelajaran 2022/2023?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
penelitian ini adalah untuk:
1. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana minat belajar
menulis teks tanggapan siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta
tahun pelajaran 2022/2023.
2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
hasil pembelajaran menulis teks tanggapan menggunakan media
ular tangga raksasa pada siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta
tahun pelajaran 2022/2023.
8

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia
pendidikan yakni sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis:
Secara teoretis manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan
pemahaman serta pengetahuan baru dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, utamanya dalam menyelesaikan kesulitan siswa dalam
memahami teks tanggapan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
inspirasi penggunaan media kreatif pada pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi Guru
Memberikan wawasan baru tentang penggunaan media ular
tangga raksasa sebagai inovasi media pembelajaran yang
kreatif, menarik dan efektif.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian diharapkan mampu menjadi bahan
pertimbangan sekolah dalam mengakomodasi media
pembelajaran agar hasil belajar dicapai secara optimal.
c. Bagi Peneliti lain
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi
penelitian awal atau lanjutan untuk didapati data-data yang
lengkap, rinci serta mendalam.
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Deskripsi Teoretis
1. Media Pembelajaran
Media secara garis besar merupakan manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam definisi tersebut,
pelibatan guru, buku teks, lingkungan sekolah merupakan media
pembelajaran.1 Media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu
yang membawa pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran.2 Pengertian lain terkait
media juga dinyatakan oleh National Education Assocation dalam
Satrianawati sebagai sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Sehingga media
pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu ajar yang digunakan
pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. 3
Berdasakan pendapat di atas maka, media merupakan perantara yang
dimanfaatkan oleh guru sebagai upaya memudahkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang disampaikan.
Pengertian lain terkait media juga dinyatakan oleh Saonadi Odi,
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses pembelajaran pada diri siswa.4 Suwarna dalam Fauziah
mengungkapkan bahwa, ada dua unsur yang terkandung dalam media
pembelajaran, yaitu pesan atau materi pembelajaran yang akan
disampaikan, atau disebut perangkat lunak (software); dan alat

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h. 3.
2
Wasis D. Dwiyogo, Media Pembelajaran, (Malang: Wineka Media, 2013), h. 81.
3
Satrianawati, Media dan Sumber Belajar, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 6-7.
4
Ondi Saondi, Penelitian Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2012), h. 3.

9
10

penampil atau perangkat keras (hardware). Contohnya: seorang guru


akan mengajarkan cara mengucapkan kata-kata bahasa asing, kemudian
bahasan pembelajarannya tersebut direkam ke dalam cassete-recorder.
Berikutnya, hasil rekaman tersebut diperdengarkan kepada peserta
didik di kelas atau di laboratorium bahasa, dan peserta didik menirukan
pengucapan kata-kata tersebut. Susilana dan Riyana membagi media
pembelajaran ke dalam tujuh jenis kelompok media, di antaranya (1)
kelompok media grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (2) media
proyeksi diam, (3) media audio, (4) media audio visual diam, (5) media
film, (6) televisi, dan (7) multimedia.5
Sumantri membagi empat tujuan dari media pembelajaran, yakni
sebagai berikut:
1. Memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami konsep,
sikap, dan keterampilan tertentu.
2. Memberikan pengalaman belajar yang baru dan berbeda,
sehingga dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar.
3. Dapat menambah keterampilan tertentu dalam teknologi.
4. Dapat menciptakan situasi belajar yang tidak dapat mudah
dilupakan oleh siswa.6
Media pembelajaran memiliki tiga fungsi dasar, yakni membantu
guru dalam bidang tugasnya, membantu para pembelajar, dan
meningkatkan pembelajaran.7 Lebih lanjut, Syafrizal membagi fungsi
praktis media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai
berikut, 1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar; 2) media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi

5
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 7.
6
Hasnul Fikri dan Ade Sri Madona, Pengembangan Media Pembelajaran: Berbasis
Multimedia Interaktif, (Yogyakarta: Sumudra Biru, 2018), h. 12.
7
Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran (Cetakan
ke-2), (Jakarta: Kencana, 2021), h. 2-3.
11

belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,


dan memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya; 3) media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang dan waktu; 4) media pembelajaran dapat
memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-
peristiwa di lingkungan mereka.8 Berdasarkan penjelasan terkait media
pembelajaran oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran
memiliki peranan penting dalam membantu meningkatkan
pembelajaran sehingga siswa dapat memahami materi yang
disampaikan dan tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal.
Penelitian ini akan menggunakan jenis media grafis yang
dimainkan sebagai media pembelajaran teks tanggapan berbentuk
papan dan kartu. Media grafis merupakan media yang menyajikan
visual dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar,
tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk
menggambarkan, mengikhtisarkan, dan merangkum suatu ide, data,
atau kejadian.9 Media ular tangga ini menjadi media yang memuat
informasi mengenai materi pembelajaran yang juga diintegrasikan
dengan platform Google Workspace yakni Goggle Slide. Media
berbasis permainan ini membantu memudahkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran yang disajikan dalam media permainan
ini. Desain yang menarik penuh dengan warna dan beragam elemen
permainan akan mengundang perhatian siswa selama pembelajaran
berlangsung.

8
Syafrizal, Media Pembelajaran: Teori dan Praktik, (Padang: Sukabina Press, 2016), h.
82.
9
Daryanto, Media Pembelajaran Perananannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), h. 19.
12

2. Pemainan Ular Tangga


Permainan ular tangga merupakan permainan yang familier di
kalangan anak-anak maupun remaja dan sudah dikenal luas oleh
berbagai kalangan. Kartikaningtyas dalam Zulfa mengemukakan
bahwa ular tangga adalah permainan tradisional yang memanfaatkan
papan dengan petak bernomor, bidak dan dadu serta melibatkan lebih
dari satu pemain.10
Lebih lanjut, M.Husna dalam Fauziah mengemukakan bahwa,
permainan ular tangga merupakan permainan yang memanfaatkan dadu
dalam menentukan jumlah langkah yang diambil oleh pemain di atas
petak. Permainan ini termasuk “board game” yang sejenis dengan
permainan monopoli, halma, ludo, dan sebagainya.
Menurut sejarahnya, The Museum of Gaming Newsletter
menerangkan sebagai berikut “The game originated in Ancient India
where it was known as “Moskha Patamu”. The original game was
designed to embrace the Hindu philosophies of Karna a causality based
on good or bad deeds, and Samskara which are ritual life events.” Yang
berarti permainan ular tangga ini lahir dari India kuno yang dikenal
sebagai “Moksha Patamu”. Perancangan permainan ini ditujukan untuk
merangkul filosofi Hindu dari Karma kausalitas berdasarkan perbuatan
baik atau buruk, dan Samkara merupakan acara kehidupan ritual.11
Menurut Mulyani dalam Zulfa, permainan ular tangga yang sering
dimainkan oleh anak-anak ini dapat melatih kemampuan berkompetisi
anak. Selain itu, permainan ini dapat melatih jiwa sportif dan kerja sama
anak.12 Lebih lanjut, Ariesta menyebutkan beberapa kelebihan dari
media pembelajaran ular tangga, di antaranya:

10
Dyah Kartikaningtyas, dkk., Pengembangan Media Game Ular Tangga Bervisi Sets
Tema Energi pada Pembelajaran IPA Terpadu untuk Mengembangkan Karakter dan Aktivitass
Siswa SMP/MTs, Unnes Science Education Journal, Vol. 3 No.3, 2014, h. 663.
11
Phil Robinson, History of Snakes and Ladder, (The Museum of Gaming Newsletter, Edisi
Tanggal 2 Februari 2015).
12
Febryana Widowati., dkk. Penggunaan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Tema Hiburan, Jurnal PGSD, Vol. 2 No.1, 2014, h. 2.
13

1) Media pembelajaran ular tangga dapat dipergunakan di dalam


kegiatan belajar mengajar karena kegiatan ini menyenangkan
sehingga anak tertarik untuk belajar sambil bermain.
2) Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara
langsung.
3) Media permainan ular tangga dapat dipergunakan untuk
membantu semua aspek perkembangan anak salah satunya
mengembangkan kecerdasan logika matematika.
4) Media permainan ular tangga dapat merangsang anak belajar
memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh anak.
5) Penggunaan media ular tangga dapat dilakukan baik dalam
kelas maupun di luar kelas.13
Permainan yang memuat pembelajaran merupakan permainan yang
lebih menonjolkan pengetahuan bukan hanya sekadar hiburan namun
berfungsi untuk merangsang daya pikir siswa dan melatih kemampuan
pemecahan masalah. Dananjaya berpendapat bahwa penggunaan media
pembelajaran berbasis permainan memberi peran pelibatan siswa dalam
proses pengalaman, menghayati tantangan, mendapat inspirasi,
memupuk kreativitas, dan menciptakan ruang interaksi antar siswa.14
Menurut Robinson sebelum memainkan permainan ular tangga
para pemain terlebih dahulu diundi untuk menentukan siapa yang jalan
pertama kali dan seterusnya. Pemain pertama mengocok dan melempar
dadu, kemudian melangkah pada kotak sesuai jumlah titik dadu yang
keluar. Jika dadu menunjukkan 6 titik berarti pemain berkesempatan
untuk melewati 6 petak dan mengocok kembali dadu. Bidak yang
berhenti di ekor ular diharuskan turun ke kotak yang terdapat kepala
ularnya. Jika bidak berhenti di bawah tangga maka pemain dapat

13
Ariesta, F. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Strategi Peer Lessons
dengan Media Ular Tangga pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang”,
Repository Universitas Negeri Semarang, Skripsi, 2019, h. 43.
14
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2013),
h.165–166.
14

langsung naik ke kotak tempat ujung tangga terakhir. Pemain yang


mendarat pertama di petak finish berhak menjadi pemenangnya.15
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa permainan ular
tangga adalah permainan yang bisa dimainkan secara berkelompok atau
perorangan dengan memanfaatkan papan permainan yang telah dibagi
ke dalam beberapa kotak kecil dan dilengkapi elemen gambar berupa
ular dan tangga dan permainan ini memiliki peraturan yang mudah
sehingga orang dewasa, remaja, hingga anak-anak dapat mudah
memainkannya. Permainan ini juga memiliki banyak manfaat di
antaranya tercipta ruang interaksi dan gerak antar pemain, hingga
meningkatkan kemampuan berpikir strategis, sehingga permainan ini
bertalian untuk dijadikan media pembelajaran yang menyenangkan.
3. Ular Tangga Raksasa
Ular tangga raksasa merupakan jenis media pembelajaran
permainan yang pernah dikembangkan oleh peneliti sebagai media
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak
tingkat sekolah dasar. Kemudian dikembangkan kembali sesuai
kebutuhan penelitian di kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta.
Media yang digunakan pada penelitian ini dilengkapi dengan papan
permainan ular tangga raksasa berbahan flexi China dengan desain
grafis yang diolah melalui aplikasi Corel Draw X7. Petak ular tangga
tidak didesain kosong tapi diisi dengan gambar kartu intruksi, kode
batang, kotak reward, dan lainnya. Komponen lainnya yaitu dadu
raksasa, set kartu yang terdiri dari kartu tantangan, kartu teori, dan
kartu analisis, kemudian kertas aturan permainan dan bidak ular tangga
yang merupakan siswa itu sendiri.
Pemilihan lar tangga raksasa sebagai media pembelajaran materi
teks tanggapan berangkat dari kurangnya daya serta minat belajar siswa
di dalam kelas sehingga berdampak pada minimnya keterampilan

15
Phil Robinson, op.cit, h. 145-146.
15

menulis siswa. Kondisi lainnya pembelajaran di dalam kelas masih


didominasi oleh gaya mengajar konvensional yang hanya berpusat pada
guru dan minim penggunaan media pembelajaran interaktif. Oleh sebab
itu media ini digunakan sebagai kebaharuan media pembelajaran yang
menyenangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII.7
SMP Negeri 216 Jakarta.
Adapun komponen media pembelajaran ular tangga raksasa
sebagai berikut:
a. Papan permainan
Papan permainan ular tangga pada dasarnya memiliki 100
kotak namun pada ular tangga raksasa didesain dengan jumlah 43
kotak dan setiap lajurnya memiliki 7 kotak. Ukuran kotak yang
disesuaikan dengan ukuran rata-rata kaki remaja SMP yakni 30 x
30 sentimeter. Papan permainan ini didesain menggunakan aplikasi
pengolah grafis Corel Draw X7 dan dicetak menggunakan bahan
banner flexi China dengan ukuran keseluruhan 240 x 260
sentimeter.
Media ular tangga raksasa yang digunakan memiliki
perbedaan dengan papan permainan ular tangga biasa pada
umumnya. Papan media ular tangga raksasa pada setiap kotak
dalam papan memiliki konten yang akan menjadi pendukung
permainan di antaranya 9 kotak berisi intruksi untuk mengambil
kartu tantangan, 7 kotak intruksi kartu teori, 4 kotak intruksi kartu
analisis, 3 kotak intruksi scan barcode yang terintegrasi dengan
salah satu Google Workspace yakni Google Slide, pada bagian ini
akan disajikan teori singkat dari materi teks tanggapan buku fiksi
dan nonfiksi kemudian dibacakan dengan lantang oleh pemain agar
siswa lain dapat menyimak, 3 kotak apresiasi bagi siswa yang
beruntung akan mendapatkan hadiah acak dari fasilitator, 5 ular, 4
tangga, 1 kotak start, dan 1 kotak finish.
16

Gambar 2. 1
Desain Papan Permainan Ular Tangga Raksasa

Ukuran asli dari permainan ular tangga raksasa ini adalah


240 x 260 Cm dengan bahan banner flexi China.
17

b. Dadu
Seperti permainan ular tangga pada umumnya, dadu memiliki
urgensi dalam permainan. Dadu dalam ular tangga raksasa
memiliki ukuran yang tidak seperti biasanya, berukuran 50x50 cm
dan terbuat dari kardus bekas yang didaur ulang.

Gambar 2. 2
Dadu Permainan

c. Set Kartu
Jumlah kartu dalam media ular tangga raksasa adalah 25 kartu.
Jumlah tersebut terbagi menjadi, 12 kartu tantangan, 5 kartu
analisis, dan 8 kartu teori. Kartu tantangan dirancang dengan
intruksi menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi teks
tanggapan buku fiksi dan nonfiksi. Kartu analisis berisi intruksi
untuk menganalisis secara singkat kesalahan dari bagian-bagian
teks tanggapan pendek yang disediakan oleh fasilitator, dan
menebak struktur. Kartu teori berisi penggalan materi penting dari
teks tanggapan yang harus dibacakan dengan lantang oleh pemain.
Kartu-kartu ini didesain dengan harapan siswa dapat merecovery,
mengingat materi dengan mudah karena teori, pertanyaan, dan
analisis terus diulang oleh pemain lainnya secara acak dan
diperdengarkan kepada siswa lain, pengulangan tersebut akan
membuat siswa familier, sehingga membantu siswa dalam menulis
18

nantinya karena pengulangan berkontribusi pada pembelajaran


keterampilan.

Gambar 2. 3
Set Kartu

d. Aturan permainan
Setiap permainan pasti memiliki aturan main sendiri termasuk
ular tangga raksasa yang memiliki aturan permainan berbeda dari
ular tangga konvensional, yakni:
1) fasilitator membentuk 36 siswa kelas VII.7 ke dalam 6
kelompok yang berjumlah masing-masing 6 orang untuk 6
kloter permainan;
2) Masing-masing kelompok menunjuk perwakilan satu orang
untuk menjadi bidak (pemain) di setiap kloternya;
3) Para pemain terlebih dahulu melakukan hopimpa untuk
menentukan urutan giliran;
4) Pemain yang maju pertama harus melemparkan dadu terlebih
dahulu;
5) Pemain yang sudah melaju akan mendapatkan kartu atau
intruksi sesuai dengan kotak yang disinggahinya. Pada bagian
kotak kartu tantangan pemain harus menjawab pertanyaan
19

dengan tepat, skor jawaban tepat adalah 10. Jika pemain tidak
dapat menjawab anggota kelompoknya dapat membantu, jika
benar nilai poin adalah 5. Selanjutnya kartu analisis, pemain
akan diberikan teks tanggapan singkat dari fasilitator dan
diperkenankan untuk menebak struktur atau kesalahan dalam
teks. Skor jawaban tepat adalah 10. Jika pemain tidak dapat
menjawab anggota kelompoknya dapat membantu, jika benar
nilai poin adalah 5. Kartu teori berisi materi singkat yang
relevan dengan materi pembelajaran, pemain harus membaca
materi pada kartu dengan suara lantang agar siswa lainnya
dapat mendengar. Pada kotak bersimbol scan barcode yang
terdapat pada nomor 12 dan 19 pada kotak permainan
terintegrasi pada google slide yang berisi teori teks tanggapan,
siswa dipersilakan untuk memindai menggunakan smartphone
dan membacakan penggalan materi yang disajikan dalam hal
ini tidak ada pemberian poin. Kotak kejutan adalah bonus bagi
pemain yang beruntung, fasilitator akan memberikan apresiasi
kepada pemain.
6) Pemain yang mendapatkan 6 pada dadu berhak melewati 6
kotak dan melempar dadu kembali.
7) Pemain yang sampai di kotak finish akan mendapatkan poin 50
dan dinyatakan sebagai pemenang dalam kloternya.
8) Permainan selesai per kloternya jika batas waktu permainan
telah berakhir yakni 10 menit per kelompok atau jika salah satu
pemain sudah sampai di kotak finish.
9) Poin dijumlahkan di akhir permainan untuk menentukan
kelompok pemenang secara keseluruhan.
4. Strategi Pembelajaran Menyenangkan (Joyful Learning)
Strategi pembelajaran menurut Kemp adalah kegiatan yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
20

secara efektif dan efisien.16 Depdiknas menjelaskan bahwa strategi


pembelajaran adalah sudut pandang dan pola pikir seorang guru pada
saat mengajar guna menciptakan kondisi belajar yang efektif.
Kemudian dikemukakan kembali oleh depdiknas bahwa penting bagi
seorang guru untuk memperhatikan beberapa hal yang memungkinkan
dapat terciptanya kondisi belajar mengajar yang efektif dan berhasil
baik.
Bobby De Porter menyatakan bahwa strategi pembelajaran
menyenangkan (Joyful Leaning) adalah strategi yang digunakan untuk
menciptakan lingkungan belajar efektif, menerapkan kurikulum,
menyampaikan materi, mempermudah proses belajar.17 Mulyasa
berpendapat bahwa strategi pembelajaran menyenangkan adalah proses
pembelajaran yang dilakukan antara peserta didik dan guru tanpa ada
perasaan terpaksa ataupun tertekan (not under pressure).18
Lebih lanjut, DePorter, Reardon dan Singer menyatakan bahwa
menciptakan strategi pembelajaran menyenangkan (joyful learning)
adalah konteks menata panggung belajar yang terkait dengan empat
aspek: (1) suasana, (2) landasan, (3) lingkungan, dan (4) rancangan.
Suasana yang penuh kegembiraan akan membawa kegembiraan juga
dalam belajar, jika aspek ini ditata dengan cermat, kelas akan menjadi
komunitas belajar dan tempat yang dituju siswa dengan senang hati,
bukan karena keterpaksaan.19
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran menyenangkan (joyful learning) adalah rencana cermat
yang digunakan untuk membangun suasana kelas yang bebas dari
kejenuhan sehingga siswa dapat menikmati pembelajaran dengan

16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2006), h. 126.
17
Bobby DePorter, Dkk, Quantum Teaching Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-
Ruang Kelas , (Bandung: Kaifa: 2008), h. 14.
18
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 191-194.
19
Bobby DePorter, Dkk. Op.cit, h. 14.
21

gembira, bahagia, dan merdeka yang kemudian melahirkan


pembelajaran bermakna serta tercapainya tujuan pembelajaran yang
efektif. Strategi ini berkorelasi dengan media pembelajaran permainan
yang peneliti gunakan.
5. Menulis
Menulis adalah tingkatan terakhir dalam empat keterampilan
berbahasa. Menulis tidak terbatas pada kegiatan menuangkan gagasan
individu pada sebuah tulisan, namun proses kreatif yang mendorong
peserta didik untuk menciptakan hasil tulisan. Tarigan mendefinisikan
menulis sebagai kegiatan melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh orang lain atau
pembaca, sehingga orang tersebut dapat membaca lambang-lambang
grafik tersebut.20
Keterampilan menulis memiliki keterikatan dengan keterampilan
membaca, untuk memiliki keterampilan menulis, seseorang harus
memiliki keterampilan membaca yang baik. Karena sebuah tulisan
yang baik lahir dari individu yang memiliki keterampilan membaca dan
menyimak yang baik. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
paling kompleks dan memiliki beragam jenis keluaran, salah satu
bentuknya adalah teks tanggapan. Dalman mendefinisikan menulis
sebagai kegiatan penyampaian pesan melalui bahasa tulis sebagai
medianya.21
Dalman membagi empat manfaat jika seseorang melakukan latihan
menulis, yaitu 1) dengan menulis, penulis akan meningkatkan
kecerdasan sehingga penulis mengetahui seberapa besar kapasitas dan
potensinya, 2) penulis mudah mengembangkan daya inisiatif dan
kreativitas, 3) dapat memotivasi dan menumbuhkan percaya diri, dan
4) pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. 22

20
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), h. 21.
21
Dalman, Keterampilan Menulis, (Depok: PT Rajagrafindo Persada: 2016), h. 4.
22
Ibid., h. 6.
22

Berdasarkan fungsinya, Tarigan menyebutkan fungsi menulis di


antaranya, dapat memudahkan peserta didik berpikir, melatih tiap
individu untuk berpikir secara kritis, selanjutnya dapat memudahkan
untuk menikmati dan merasakan hubungan-hubungan, menjadi media
pemecahan masalah, serta berfungsi untuk menyusun urutan bagi
pengalaman.23 Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli, secara garis
besar kegiatan menulis adalah upaya untuk menyebarkan segala bentuk
informasi yang dimiliki oleh penulis kepada pembaca melalui tulisan
yang utuh dan bermakna.
Pembelajaran menulis yang hingga dewasa ini masih sering
dilakukan di kelas oleh guru adalah dengan lebih banyak memberikan
penugasan menulis di rumah sehingga tidak jarang dalam praktiknya
siswa menulis dengan teks yang penuh tanpa mempertimbangkan
kebermaknaan tulisannya. Hal ini berdampak pada beralihnya orientasi
keterampilan menulis hanya pada hasil tanpa memperhatikan dengan
sungguh-sungguh perkembangan keterampilan menulis pada siswa.
Oleh sebab itu, kondisi demikian harus diubah dengan pendekatan
proses. Dalman membagi pendekatan proses dalam menulis menjadi
tiga tahap, yakni 1) tahap awal (pramenulis), 2) tahap menulis dan, 3)
tahap pascamenulis.24 Dengan demikian, pembelajaran menulis dapat
menjadi wadah untuk menuangkan ide, gagasan, pikiran, eskpresi dan
kreativitas siswa.
6. Teks Tanggapan
Teks Tanggapan merupakan materi yang dimunculkan dalam
kurikulum merdeka pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII. Pada
kurikulum sebelumnya teks tanggapan dibelajarkan pada kelas 9 dan
kelas 8 dengan teks ulasannya. Pada teks tanggapan kelas VII siswa
diminta untuk memberikan atau menyampaikan kritik terhadap suatu
karya utamanya buku fiksi dan nonfiksi. Kritik atau tanggapan yang

23
Henry Guntur Tarigan, op.cit, h. 22.
24
Dalman, op.cit, h. 15-19.
23

ditulis dan dilisankan oleh siswa harus membangun dengan tujuan


membantu memajukan karya yang ditanggapi.
Teks tanggapan merupakan teks yang berisi penilaian, ulasan, atau
resensi terhadap suatu karya berupa film, buku, novel, drama, dan
sebagainya sehingga orang lain dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan karya tersebut. Teks tanggapan juga dikenal dengan
‘resensi’. Teks tanggapan terhadap buku merupakan jenis teks yang
digunakan untuk meringkas, menganalisis, dan menanggapi sebuah
buku, baik buku fiksi maupun nonfiksi. Dalam teks tanggapan, juga
terdapat penilaian yang berupa kritik dan pujian disertai alasan yang
objektif, sopan, logis, serta jelas. Penilaian tersebut berkaitan dengan
kelebihan dan kekurangan terhadap buku disertai dengan saran
(rekomendasi). Teks tanggapan harus bersifat kritis dalam
mengevaluasi sebuah karya agar temuan ulasan dapat membantu
memperbaiki karya tersebut menjadi lebih baik. Teks tanggapan
berfungsi sebagai sarana untuk mengevaluasi karya atau peristiwa yang
dievaluasi dan menawarkan kritik.
Teks tanggapan memiliki ragam kalimat yang digunakan yaitu, 1)
tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pendapat penulis; 2)
tanggapan yang menolak pendapat penulis dan, 3) tanggapan yang
memberikan saran kepada penulis. Seperti jenis teks lainnya, teks
tanggapan memiliki strukturnya sendiri meliputi, 1) Konteks, yaitu
bagian yang memuat pengenalan atau gambaran umum tentang buku
yang ditanggapi sesuai dengan konteksnya, seperti jenis buku atau topik
atau teman yang dibahas. 2) Deskripsi, berisi gambaran terhadap isi
buku secara ringkas, tetapi utuh dan lengkap. 3) Penilaian, yaitu bagian
yang berisi penilaian pribadi pembaca terhadap buku, di dalamnya
termasuk kelebihan (dalam bentuk pujian) dan kekurangan (dalam
bentuk kritik) disertai dengan alasan pendukung secara objektif. Bagian
ini sudah termasuk simpulan berupa saran atau rekomendasi terhadap
buku yang ditanggapi.
24

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


teks tanggapan merupakan teks yang dibuat berdasarkan analisis,
penilaian, pengamatan, pertimbangan dan penelitian seseorang
terhadap suatu karya yang ditulis secara sistematis.
B. Penelitian Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan relevan
dengan penelitian yang peneliti lakukan ialah sebagai berikut:
1. Resti Ade Fauziah
Penelitian pertama terkait media pembelajaran ular tangga adalah
skripsi berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Ular Tangga pada
Materi Biografi Sastrawan Indonesia Angkatan 1945 di SMAN 1
Leuwiliang Bogor Tahun Pelajaran 2018/2019” yang dibuat untuk
memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan pada 2019.
Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah kualitatif
deskriptif dan teknik yang digunakan dalam megumpulkan data adalah
wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran ular tangga pada
pembelajaran menulis teks biografi sastrawan Indonesia angkatan 1945
sangat efektif karena peserta didik menjadi lebih baik dalam menulis
teks biografi. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan 20 peserta didik
yang memeroleh nilai dengan kategori sangat baik (86-100), 7 peserta
didik memeroleh nilai dengan kategori baik (76-85), dan 2 peserta didik
memeroleh nilai dengan kategori cukup (56-75).25
Penelitian yang dilakukan oleh Resti Ade Fauziah memiliki
persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni
menggunakan ular tangga sebagai media pembelajarannya. Perbedaan
antara penelitian yang dilakukan oleh Resti Ade Fauziah dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu penelitian yang dilakukan

25
Resti Ade Fauziah, "Penggunaan Media Pembelajaran Ular Tangga Pada Materi Biografi
Sastrawan Indonesia Angkatan 1945 Di SMA Negeri 1 Leuwiliang, Bogor Tahun Pelajaran
2018/2019", Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi, 2019, h. 24-84.
25

Resti Ade Fauziah menggunakan materi teks biografi sebagai objek


penelitiannya, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan
mengangkat materi pembelajaran teks tanggapan buku fiksi dan
nonfiksi.
2. Silfia Junita
Penelitian kedua dilakukan oleh Silfia Junita, dalam skripsinya
yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Menyenangkan (Joyful
Learning) terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 12 Pekanbaru”, yang dipublikasikan pada
2021 oleh program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru. Penelitian yang dilakukan oleh Silfia dilatarbelakangi oleh
kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi dan
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah baik namun
masih kurang efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut
adalah metode purposive sampling dan teknik pengumpulan data
digunakan adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh Silfia Junita adalah penggunaan strategi
pembelajaran joyful learning memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di SMA
Negeri 12 Pekanbaru.26 Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi
yang menunjukan adanya perbedaan minat belajar siswa antara kelas
yang menggunakan strategi pembelajaran menyenangkan (joyful
learning) dengan kelas yang tidak menggunakan strategi pembelajaran
tersebut.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Silfia Junita dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni pada penggunaan strategi
pembelajarannya (joyful learning). Perbedaan penelitian Silfia dan

26
Silfia Junita, "Pengaruh Pembelajaran Menyenangkan (Joyful Learning) terhadap
Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 12 Pekanbaru", Repository
UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Skipsi, 2021, h.87.
26

peneliti terletak pada pembelajaran yang disampaikan dan metode


penelitian yang dipakai. Perbedaan lain antara penelitian yang
dilakukan oleh Silfia Junita dengan penelitian yang peneliti lakukan
yakni penelitian Silfia Junita menggunakan subjek penelitian siswa
kelas X IPS 2, sementara subjek dari penelitian yang peneliti lakukan
adalah siswa kelas VII SMP.
3. Ika Nor Safitri
Penelitian ketiga dilakukan oleh Ika Nor Safitri dalam penelitian
skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Film Urip Iku Urup
dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Siswa SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2022/2023”, dari program studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya
minat dan keterampilan menulis teks ulasan siswa serta minimnya
penggunaan media interaktif yang digunakan oleh guru. Metode yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode kualitatif deskriptif
dan teknik pengumpulan data digunakan adalah observasi, wawancara,
dokumentasi, dan tes. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ika Nor
Safitri adalah penggunaan media film Urip Iku Urup dalam
pembelajaran teks ulasan siswa kelas VII.5 SMP Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan menunjukkan bahwa penggunaan media tersebut
sangat baik dan sesuai dibuktikan dengan hasil tes yang berada dalam
kriteria baik sekali berada pada rentang 80-100 sebanyak 26 siswa atau
74,28%, kriteria baik dengan rentang nilai 66-79 sebanyak 6 siswa atau
17,14% dan dengan kriteria cukup dengan rentang nilai 56-65 sebanyak
3 siswa atau 8,57%.27
Penelitian yang dilakukan oleh Ika Nor Safitri dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan, yakni objek kajian

27
Ika Nor Safitri, "Penggunaan Media Film Urip Iku Urip dalam Pembelajaran Menulis
Teks Ulasan dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan Tahun Pelajaran 2022/2023", Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skipsi, 2023,
h.114.
27

penelitian menggunakan teks ulasan yang ditulis oleh siswa. Perbedaan


penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang dilakukan Ika
Nor Safitri adalah penggunaan media pembelajaran yang digunakan,
Ika menggunakan media film sementara peneliti menggunakan ular
tangga raksasa.
4. Khusniatus Solihah
Penelitian ketiga dilakukan oleh Khusniatus Solihah dalam
penelitian skripsinya yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran
Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif Menggunakan Model
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Model Team Assisted
Individualization dengan Media Pop Up Berwawasan Lingkungan pada
Siswa Kelas VII SMP”, dari program studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang yang dipublikasikan pada tahun 2019.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keterampilan siswa
dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Metode yang digunakan
dalam penelitian tersebut adalah metode eksperimen semu dengan
desain non equivalent control group design dan teknik pengumpulan
data digunakan adalah tes, non tes, observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Khusniatus
Solihah adalah penerapan model TS-TS dengan media pop up
berwawasan lingkungan lebih efektif dibanding penerapan model TAI
dengan media pop up berwawasan dalam keterampilan menyusun teks
tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP.28 Penelitian yang dilakukan
oleh Khusniatus Solihah dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
memiliki kesamaan, yakni pada pemilihan materi pembelajaran menulis
teks tanggapan.

28
Khusniatus Solihah, "Keefektifan Pembelajaran Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Model Team Assisted
Individualization dengan Media Pop Up Berwawasan Lingkungan pada Siswa Kelas VII SMP",
Repository Universitas Negeri Semarang, Skipsi, 2019, h.136.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 216 Jakarta, yang
beralamat di Jl. Salemba Raya No.18, RT.3/RW.6, Kenari, Kec. Senen,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak proposal disetujui hingga skripsi
selesai ditulis, yaitu pada bulan Desember 2022 - Juli 2023 bertepatan
dengan tahun pelajaran semester ganjil 2022/2023.
B. Metode Penelitian
Suresh Naryana mendefinisikan, research methodology is a science of
studying how research is done and is a systematic way to solve a problem.33
Artinya metodologi penelitian merupakan sebuah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana sebuah penelitian dilakukan dan merupakan sebuah cara
sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Skripsi ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian ini tidak
menggunakan prosedur statistik atau hitungan, dan memiliki prinsip atau
tujuan mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui
pengumpulan data dari latar alami dengan pemanfaatan peneliti sebagai
instrumen pertama. Sejalan dengan pendapat Anggito dan Setiawan, peneliti
dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis
data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan dari apa yang ditemukan
34
di lapangan. Menurut Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian
yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan

33
Suresh Narayana, dkk, Research Methodology in Zoology, (India: Scientific
Publishers, 2018), h.4.
34
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV
Jejak, 2018), h.76.

29
30

pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang


berkonteks khusus.35
Lebih lanjut, Libarkin C. Julie mengemukakan bahwa penelitian
kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menggunakan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
36
yang dapat diamati. Sejalan dengan itu, menurut Juliansyah penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Makna dan proses
(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. 37 Dengan
demikian, penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang
menghasilkan data-data deskriptif baik tulis maupun lisan tanpa adanya
manipulasi, sehingga menghasilkan suatu pemahaman.
Berdasarkan teori di atas, penelitian pada skripsi ini akan
mendeskripsikan keterampilan menulis teks tanggapan dengan pemanfaatan
media ular tangga raksasa yang dilakukan pada siswa kelas VII.7 SMP
Negeri 216 Jakarta, tahun pelajaran 2022/2023 serta menjadi informasi
mengenai pemanfaatan media pembelajaran ular tangga raksasa sebagai
stimulus pembelajaran menulis teks tanggapan di kelas VII.7 SMP Negeri
216 Jakarta menggunakan kata-kata tertulis.
Selain itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan
mendeskripsikan bagaimana hasil keterampilan menulis teks tanggapan
siswa setelah menggunakan media pembelajaran ular tangga raksasa yang
dipaparkan menggunakan kata-kata secara detail sesuai dengan hasil dan
kejadian sebenarnya. Oleh sebab itu, metode penelitian kualitatif deskriptif
dianggap sesuai dengan penelitian dalam skripsi ini.

35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), h.5.
36
Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas &
Studi Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak, 2017), h. 44.
37
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana, 2017), h. 34.
31

C. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII.7 yang dipilih
dari 9 rombongan belajar kelas VII di SMP Negeri 216 Jakarta tahun
pelajaran 2022/2023, berjumlah 34 orang dari 36 siswa aktif yang terdiri
dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Subjek penelitian ini dipilih
karena kurangnya ketertarikan siswa dalam pembelajaran menulis teks
tanggapan yang disebabkan oleh kurangnya daya dan motivasi belajar
siswa, model belajar yang monoton, pembelajaran menulis yang dianggap
kompleks sehingga siswa kesulitan menulis serta kurangnya inovasi
penggunaan media pembelajaran yang interaktif. Maka dari itu, diperlukan
adanya media yang menarik serta dapat meningkatkan daya belajar siswa
dalam pembelajaran menulis teks tanggapan. Sementara objek dalam
penelitian ini adalah teks tanggapan yang ditulis oleh siswa kelas VII.7 SMP
Negeri 216 Jakarta pada saat pembelajaran. Pemilihan teks tanggapan
sebagai objek didasarkan pada tujuan untuk melihat kemampuan menulis
teks tanggapan setelah siswa belajar menggunakan media pembelajaran ular
tangga raksasa.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya
adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi
jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian
sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan
dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.38
Dapat disimpulkan bahwa, instrumen penelitian dalam penelitian ini
adalah peneliti itu sendiri sebagai instrumen utama atau instrumen kunci
yang menguji kebenaran hasil penelitiannya. Selain itu, peneliti sebagai
instrumen utama menggunakan instrumen lainnya untuk dijadikan data
dukung yang akan membantu menguatkan penelitian berupa hasil praktik

38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), h. 222.
32

menulis teks tanggapan siswa, buku catatan, alat dokumentasi (kamera), dan
sebagainya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menjadi langkah yang paling disoroti karena
menjadi tujuan utama dalam mendapatkan data. Peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar jika tidak mengetahui teknik
pengumpulan data.39 Maka, menjadi suatu keharusan bagi peneliti untuk
menguasai teknik-teknik dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan
data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik non-tes dan tes, di
antaranya sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Suharsimi, observasi merupakan suatu teknik yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis.40 Lebih lanjut, Nasution mengemukakan
observasi menjadi dasar dalam ilmu pengetahuan. Selanjutnya,
Marshall mendefinisikan observasi sebagai “Through observation, the
researcher learn about behavior and the meaning attacted to those
behavior.” Memiliki arti bahwa dengan adanya sebuah observasi,
peneliti dapat mengambil pelajaran tentang perilaku dan makna apa
yang terkandung pada tingkah laku yang dilakukan.41
Sebagai langkah pertama pengumpulan data dalam penelitian ini,
maka peneliti melakukan pengamatan dengan cara mengunjungi dan
berinteraksi langsung dengan guru dan siswa kelas VII.7 di SMP Negeri
216 Jakarta. Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui kondisi
sekolah, peserta didik, tenaga pendidik, kondisi ruang belajar, media
pembelajaran hingga sumber belajar yang digunakan oleh guru dan
sebagainya. Pengamatan dilakukan peneliti untuk selanjutnya dibuat
catatan.

39
Ibid., h. 224.
40
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016),
h. 30.
41
Sugiyono, op.cit, h. 226.
33

2. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan pengumpulan data yang
dilakukan oleh seorang peneliti dengan tujuan mendapatkan informasi
sebagai data penunjang penelitiannya. Elvi Susanti mendefinisikan
wawancara sebagai pertemuan dua orang atau lebih dengan satu
sasaran.42 Orang yang menjadi narasumber, biasanya adalah orang
istimewa. Tugas pewawancara adalah untuk menjaring informasi
sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya jika waktu wawancara
memadai. Namun, jika waktunya terbatas, pewawancara cukup
menanyakan kepada narasumber tentang pokok-pokok masalah yang
dianggap relevan untuk ditanyakan.43
Peneliti melakukan wawacara dalam penelitian ini bersama guru
bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII.7 sebelum melakukan uji
coba pada media pembelajaran pada 16 Maret 2023 dan peserta didik
kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta pada 13 April 2023. Wawancara
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
kondisi siswa kelas VII.7 saat pembelajaran, informasi keterampilan
siswa dalam menulis teks tanggapan, media yang digunakan, serta
kesulitan yang mungkin dijumpai oleh peserta didik dalam
pembelajaran teks tanggapan. Wawancara pada siswa dipilih secara
acak untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penggunaan media
pembelajaran ular tangga raksasa pada pembelajaran menulis teks
tanggapan. Wawancara dilakukan setelah penggunaan media
pembelajaran ular tangga raksasa.

42
Elvi Susanti, Keterampilan Berbicara, (Depok: Rajawali Press, 2018), h. 53-54.
43
Ibid., h. 54.
34

Tabel 3. 1
Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta

No Pertanyaan
Sejauh ini metode pembelajaran apakah yang pernah Ibu
1
gunakan dalam pembelajaran teks tanggapan di kelas VII?
Bagaimana kondisi kelas saat pembelajaran menulis teks
2
tanggapan berlangsung?
Bagaimana keterampilan siswa dalam menulis teks
3
tanggapan?
Media pembelajaran apa yang biasa Ibu gunakan dalam
4
pembelajaran menulis teks tanggapan?
Melalui penggunaan media tersebut, bagaimana respon yang
5
diberikan peserta didik?
Menurut Ibu apakah penggunaan media pembelajaran di
6
pembelajaran menulis teks tanggapan penting?
Apakah Ibu mengetahui media pembelajaran ular tangga
7
raksasa?
Apakah sebelumnya Ibu pernah menggunakan media
8
tersebut?
9 Bagaiman hasil menulis teks tanggapan siswa?

Tabel 3. 2
Pertanyaan Wawancara untuk Siswa Kelas VII.7
SMP Negeri 216 Jakarta
No Pertanyaan
Apakah kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia,
1
terutama materi teks tanggapan?
Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat belajar menulis teks
2
tanggapan?
35

No Pertanyaan
Apakah kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia,
1
terutama materi teks tanggapan?
Apakah kamu mengetahui media pembelajaran ular tangga
3
raksasa?
Bagaimana pendapat kamu jika materi menulis teks
4
tanggapan menggunakan media ular tangga raksasa?
Apakah penggunaan media ular tangga raksasa memudahkan
5
kamu dalam menulis teks tanggapan?

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan penelitian, laporan kegiatan, foto-foto, film
dokumenter, data lainnya yang relevan dengan penelitian.44 Dalam
teknik dokumentasi, peneliti memanfaatkan dokumen berupa foto
selama kegiatan penelitian berlangsung, RPP, modul belajar, jadwal
jam pembelajaran, buku agenda kelas, daftar hadir siswa, rekaman
wawancara, dan lembar hasil praktik menulis teks tanggapan siswa.
4. Tes
Tes merupakan latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan terhadap suatu kelompok atau individu.
Nurgiyantoro, mendefinisikan tes dalam bentuk menulis karangan
bukan hanya untuk menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana
mengungkapkan gagasan dengan mempergunakan sarana bahasa yang
tepat. Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau
sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.45

44
Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018), h. 219.
45
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan &
Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 264.
36

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan tes merupakan


beberapa pertanyaan yang disusun secara sistematis dengan tujuan
untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa melalui jawaban
atau hasil praktiknya.
Tes yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes
terhadap kualitas teks tanggapan yang ditulis oleh siswa menggunakan
media pembelajaran ular tangga raksasa. Tiga minggu sebelum
penelitian, peneliti meminta siswa untuk memilih salah satu dari 40
judul buku fiksi bergambar dengan tema kebudayaan terbitan badan
pengembangan bahasa untuk pelajar tingkat SMP, yang sudah
disiapkan untuk kemudian dibaca dan diulas pada pertemuan yang akan
datang. Pada hari pengambilan data, siswa mempelajari teks tanggapan
melalui media ular tangga raksasa dan diminta untuk membuat
tanggapan terhadap buku yang telah dibaca dengan tema sesuai buku
yang telah dibaca siswa. Pengerjaan tes dilakukan secara individu guna
mengukur kemampuan menulis teks tanggapan siswa. Selain itu, tes ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan media
pembelajaran ular tangga raksasa dalam pembelajaran menulis teks
tanggapan selain media audio visual.
Komponen dalam penilaian ini terdiri atas tiga aspek yaitu,
kesesuaian isi teks, kelengkapan dan kesesuaian struktur teks
tanggapan, dan penggunaan bahasa teks tanggapan. Berikut adalah
komponen penilaian menulis teks tanggapan yang digunakan dalam tes
hasil adaptasi kriteria penilaian tugas menulis Nurgiyantoro:
Tabel 3. 3
Komponen Penilaian Teks Tanggapan46

No Aspek Penilaian Skor


1 Kesesuaian isi teks tanggapan 4

46
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2016), h. 473-479.
37

No Aspek Penilaian Skor


Kelengkapan dan kesesuaian struktur teks
2 4
tanggapan
3 Penggunaan bahasa teks tanggapan 4
Jumlah 12

Tabel di atas perlu diuraikan dengan lebih jelas agar dapat


membantu siapa pun yang menjadi penilai memahami kriteria penilaian
yang digunakan dalam teks tanggapan. Berikut adalah penjabarannya.

Tabel 3. 4
Rincian Indikator Penilaian Menulis Teks Tanggapan
Hasil adaptasi penilaian tugas menulis menurut Nurgiyantoro.

No Aspek Indikator Skor Kategori

Isi teks mengenai


tanggapan tentang buku Sangat
4
yang dibaca siswa baik Baik
dan sesuai
Isi teks mengenai
tanggapan tentang buku
Kesesuaian 3 Baik
yang dibaca siswa
isi teks
cukup baik dan sesuai
tanggapan
Isi teks tanggapan
kurang sesuai dengan 2 Cukup
buku yang dibaca siswa
Isi teks tanggapan tidak
sesuai dengan buku 1 Kurang
yang dibaca siswa.
38

No Aspek Indikator Skor Kategori

Memiliki struktur
penulisan teks
tanggapan yang mudah
diidentifikasi sebagai
judul teks tanggapan,
konteks (identitas dan Sangat
4
pengenalan buku), Baik
deskripsi (detail isi
buku), dan penilaian
(penilaian pribadi,
kekurangan, kelebihan
dan saran).
Kelengkapan Struktur penulisan tekss
dan tanggapan dapat
2 kesesuaian diketahui secara jelas
struktur teks yakni terdapat judul teks
tanggapan tanggapan, konteks
(identitas dan
3 Baik
pengenalan buku),
deskripsi (detail isi
buku), namun tidak
memiliki penilaian dan
saran. Sehingga struktur
tidak lengkap.
Memiliki struktur
penulisan teks
tanggapan namun tidak 2 Cukup
lengkap, hanya
memiliki 2 struktur saja.
39

No Aspek Indikator Skor Kategori

Teks hanya memiliki 1


struktur penulisan teks
tanggapan, sehingga 1 Kurang
struktur tidak dapat
diketahui dengan jelas.
a. Tidak terdapat
kesalahan ejaan pada
pemakaian huruf,
penulisan huruf, dan
tanda baca pada
kalimat.
b. Menggunakan diksi
Sangat
yang baku. 4
Baik
c. Memiliki unsur
kebahasaan yang
Penggunaan lengkap meliputi,
3 bahasa teks konjungsi penerang,
tanggapan konjungsi sebab-
akibat, dan
pernyataan saran.
a. Terdapat 1-8
kesalahan ejaan pada
kalimat.
b. Terdapat 1-8 diksi
Baik
yang tidak baku.
c. Memiliki unsur 3
kebahasaan yang
lengkap.
40

No Aspek Indikator Skor Kategori

a. Terdapat 9-16
kesalahan ejaan pada
kalimat.
b. Terdapat 9-16 diksi
yang tidak baku. 2 Cukup
c. Unsur kebahasaan
cukup, hanya
terdapat 2 unsur
kebahasaan.
a. Terdapat 17-22
hingga lebih
kesalahan ejaan pada
kalimat.
b. Terdapat 17-22 diksi
yang tidak baku. 1 Kurang
c. Memiliki unsur
kebahasaan yang
kurang. Hanya
terdapat 1 unsur
kebahasaan.

Tabel 3. 5

Kategori Nilai Akhir Keterampilan Menulis Teks Tanggapan. 47

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Predikat


80-100 A Baik Sekali
66-79 B Baik

47
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), h. 35.
41

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Predikat


56-65 C Cukup
46-55 D Kurang
45 ke bawah E Gagal

Penghitungan nilai akhir adalah sebagai berikut:


Nilai siswa = Jumlah skor siswa
X 100
Jumlah skor maksimal

F. Teknik Analisis Data


Sugiyono berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif, teknik
analisis data ditujukan untuk menjawab rumusan masalah yang telah
diidentifikasikan. Penelitian ini, mengadopsi analisis data model Milles dan
Huberman. Aktivitas analisisnya berupa data reduction, data display, dan
verification:48
1. Reduksi data (data reduction)
Peneliti melakukan penyeleksian pada data untuk diambil data
yang relevan, penting, menarik dan dapat digunakan. Apabila terdapat
data yang tidak sesuai kriteria, maka data dapat disingkirkan. Melalui
pertimbangan tersebut, informasi dikumpulkan ke dalam kelas yang
berbeda yang ditetapkan sebagai titik fokus pengamatan.49
2. Penyajian data (data display)
Setelah data direduksi, berikutnya adalah penyajian data. Penyajian
data dilakukan agar data hasil reduksi tersusun dalam pola hubungan
sehingga dapat dipahami dengan mudah. Tertera dalam Sugiyono,
penelitiaan kualitatif, pemaparan informasi berupa deskripsi singkat,
grafik, keterkaitan antar klasifikasi, diagram alir, dan lain sebagainya.
Miles dan Huberman mengungkapkan “the most frequent from of

48
Sugiyono, op.cit, h. 247.
49
Ibid., h. 246.
42

display data for qualitative research data in the past has been narrative
text”. Bahwa, Pendekatan yang paling sering digunakan untuk
memperkenalkan informasi pada peneliatian kualitatif adalah berupa
teks naratif.50 Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dalam
bentuk tabel dan pendeskripsian data dengan bahasa yang mudah
diapahami.
3. Penarikan kesimpulan (verification)
Langkah selanjutnya yang menjadi bagian akhir pada analisis data
kualitatif adalah tahap penarikan kesimpulan. Simpulan bertujuan
untuk menemukan penemuan baru yang tidak pernah ada. Penemuan
dapat berbentuk penggambaran atau pendeskripsian suatu penemuan
yang sebelumnya tidak tepat, kemudian setelah diteliti ternyata
penelitiannya menjadi jelas.51 Kesimpulan ditarik berdasarkan hasil
menulis siswa dalam memberikan tanggapan setelah menggunakan
media ular tangga raksasa selama pembelajaran. Penarikan simpulan ini
dapat membantu untuk melihat efektivitas penggunaan media
pembelajaran ular tangga raksasa dalam pembelajaran menulis teks
tanggapan.

50
Ibid., h. 249.
51
Ibid., h. 253.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Biodata Sekolah
1. Sejarah Sekolah
SMPN 216 Jakarta dalam riwayatnya diresmikan pada tanggal 29
Agustus 1981 oleh presiden kedua Indonesia yakni presiden Soeharto
dalam rangka meresmikan pemanfaatan gedung komplek pendidikan
Salemba Raya dan SMPN 216 Jakarta tergabung di dalamnya.
Peresmian tersebut juga disaksikan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia pada masanya, yakni Prof. Dr. Daoed Joesoef
dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bapak Tjokropranolo. Sekolah ini
pada awalnya masih satu gedung dengan SMA Negeri 68 Jakarta yang
menyebabkan lahirnya kebijakan kelas siang bagi siswa SMPN 216
Jakarta. Namun pada 4 Januari 1982 sekolah ini baru menempati
gedungnya secara utuh dan memiliki kelas pagi dan siang.
Selama berdirinya SMP Negeri 216 Jakarta, sekolah ini pernah
dipimpin oleh 11 kepala sekolah. Pada tahun 1981 dipimpin oleh S.
Budiono, BE., selanjutnya dipimpin oleh Buchari Sibat, S.H., mulai
dari tahun 1986 hingga 1991, estafet kepemimpinan berlanjut pada Drs.
Soenarto yang memimpin mulai dari tahun 1991 sampai 1994,
dilanjutkan oleh Basir Haryadi dengan masa kepemimpinannya hingga
2001, Drs. Waidjo Naibaho, M.Pd dengan masa jabatan hingga 2006,
kemudian 2006 hingga 2008 dipimpin oleh Drs. H. Tawar Daulay,
M.Pd., berterusan pada kepemimpinan Drs. H. Nasrul Narun hingga
tahun 2011, dilanjutkan oleh Dra. Hj. Ajisarni M.Pd., yang menjadi
kepala sekolah perempuan pertama di SMPN 216 Jakarta hingga tahun
2014, tahun 2014 hingga 2016 sekolah dipimpin oleh Wahyudi, S.E.,
kemudian tahun 2016 hingga 2021 sekolah dikepalai oleh Drs.
Suherman, M.Pd., estafet kepemimpinan terus berlanjut, pada tahun
2021 SMPN 216 Jakarta dikepalai oleh Imam, S.Pd., M.Pd., hingga
sekarang 2023.

43
44

2. Profil Sekolah
SMP Negeri 216 Jakarta beralamat di Jalan Salemba Raya No.18,
RT.3/RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10430. SMP Negeri 216 Jakarta memiliki NPSN
20100237 dan terakreditasi A (Sangat Baik).
3. Visi dan Misi Sekolah
a) Visi SMP Negeri 216 Jakarta
“Menjadi sekolah kolaborasi yang berkarakter utuh menyeluruh,
dinamis dan berkualitas”.
b) Misi SMP Negeri 216 Jakarta
1) Menanamkan karakter religius melalui pembiasaan;
2) Menanamkan perilaku jujur, disiplin dan anti korupsi;
3) Mengoptimalkan pembiasaan memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup;
4) Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah;
5) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik peserta
didik;
6) Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan;
7) Menerapkan bahasa asing dalam berbagai kegiatan;
8) Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah, lingkungan
masyarakat, dan dunia usaha;
9) Meningkatkan peran serta sekolah dalam era digitalisasi;
10) Mengembangkan kerjasama pendidikan dan kepramukaan
secara global;
11) Mengoptimalkan peran komite sekolah dan pengurus kelas
dalam pemberdayaan lingkungan hidup;
12) Menanamkan jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif.
45

4. Siswa, Guru dan Sarpras

Jumlah siswa SMP Negeri 216 Jakarta sebanyak 1.017 siswa yang
terdiri dari 499 siswa laki-laki dan 518 siswa perempuan. Keseluruhan
siswa SMP Negeri 216 Jakarta dikelompokkan menjadi 27 rombongan
belajar, yaitu 9 rombongan belajar kelas VII, 9 rombongan belajar kelas
VIII dan 9 rombongan belajar kelas IX. SMP Negeri 216 Jakarta
Memiliki 61 jumlah guru dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 18
guru laki-laki, 26 guru perempuan, 11 tendik laki-laki, dan 6 tendik
perempuan.

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 216 Jakarta


sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar adalah 27 ruang kelas, 3
ruang lab, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang BK, 1 ruang koperasi, 1 ruang
satpam, 1 ruang tata usaha, 1 ruang UKS, 1 ruang wakasek/PKS, 2
ruang wc guru, 10 wc siswa, 1 mushola, 1 ruang aula, lapangan serba
guna, dan 1 ruang kantin.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian


Penelitian skripsi ini dilakukan pada bulan November-April 2022/2023.
Selasa 22 November 2022 proposal skripsi peneliti disetujui oleh penguji,
kemudian peneliti mengikuti program PLP (Praktik Lapangan
Persekolahan) selama kurang lebih satu bulan mulai dari 30 Januari – 03
April 2023. Di sela-sela hari libur PLP peneliti menyempatkan waktu untuk
melakukan kunjungan ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
Kamis, 16 Maret 2023, peneliti berkunjung ke sekolah setelah kunjungan
terakhir pra-penelitian untuk proposal skripsi yaitu Kamis, 07 Oktober
2022, survei pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan bahan dasar
penyusunan proposal skripsi. Di tanggal 16 Maret 2023, peneliti menemui
wakil kepala sekolah yakni H. Subadi, M.Pd., untuk meminta izin
mengadakan observasi, wawancara dan penelitian di sekolah secara formal
dengan membawa surat resmi dari kampus. Peneliti mempresentasikan alur
pelaksanaan penelitian yang sudah direncanakan namun setelah berdiskusi
46

terjadi perubahan waktu, karena menyesuaikan dengan kalender kegiatan


sekolah selama bulan Maret. Setelah mendapatkan izin, peneliti
dipertemukan dengan semua guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan guru
yang akan membimbing selama proses penelitian kemudian mendapatkan
rekomendasi kelas dan melakukan wawancara untuk mendapatkan data atau
informasi yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dalam keterampilan
menulis teks tanggapan. Setelah wawancara, peneliti melakukan studi
dokumenter ke tata usaha dibantu oleh wakil kepala sekolah untuk
mendapatkan data dan informasi mengenai sekolah.
Jumat, 17 Maret 2023, peneliti mendapatkan kesempatan untuk
mengamati guru pamong mengajar di kelas, dalam kegiatan observasi kelas
ini peneliti melakukan perkenalan dan menyampaikan tujuan penelitian
serta meminta kerja sama siswa yang akan dijadikan subjek penelitian untuk
menyelesaikan buku bacaan yang akan dibagikan oleh peneliti melalui grup
WhatsApp selama 3 minggu, peneliti juga memberikan ice breaking untuk
siswa di kelas dan mengamati budaya, perilaku, dan proses pembelajaran di
kelas VII.7. Setelah melakukan observasi kelas, peneliti berdiskusi dengan
guru pamong dan mendapatkan jadwal jam mengajar, daftar hadir siswa dan
buku paket pelajaran. Selama melewati hari menuju hari penelitian, peneliti
selalu mengecek perkembangan kegiatan membaca siswa yang sudah
diintruksikan sebelumnya secara daring.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan kelas dengan jumlah
6 jam pelajaran atau 240 menit. Pengambilan data dimulai pada Senin, 10
April 2023, peneliti melakukan penelitian hari pertama di kelas VII.7 yang
direkomendasikan oleh guru pamong. Peneliti melakukan pembukaan
sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam modul pembelajaran,
kemudian peneliti mengulas kembali materi yang sudah disampaikan oleh
guru pada subab buku fiksi dan nonfiksi, dan membahas materi yang akan
menjadi fokus penelitian yaitu bab menyajikan teks tanggapan secara detail.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi. Peneliti
menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya yakni penggunaan media
47

pembelajaran berbasis game dengan media ular tangga raksasa. Peneliti


menyampaikan aturan permainannya, mengenalkan medianya, hingga
membagi siswa ke dalam 6 kelompok. Pembelajaran ditutup dengan ice
breaking. Pada pertemuan pertama, terdapat 4 siswa yang tidak hadir karena
sakit, izin dan tanpa keterangan di antaranya, Nur Anjani Adinda Putri,
Syalva Aulia, Rayhan Shermarhaenis Putra, dan Cameilia Tsabita.
Pertemuan kedua di hari Selasa 11 April 2023, peneliti membuka kelas
seperti biasanya dengan berdoa, mengecek kehadiran siswa dengan
keterangan 1 orang siswa tidak hadir yakni Given Andrew Manoppo karena
sakit. Kemudian peneliti menertibkan siswa berdasarkan kelompoknya
karena akan menggunakan media pembelajaran ular tangga raksasa di ruang
kelas. Peneliti menyampaikan kembali aturan permainan dan
mempersilakan siswa untuk membaca kembali hasil catatan di pertemuan
sebelumnya selama 7 menit. Permainan dimulai dengan 4 kelompok yang
bermain dengan memanfaatkan waktu hingga jam pembelajaran bahasa
Indonesia habis. Setelah 4 kelompok melakukan permainan dengan baik,
kelas ditutup dengan rencana kegiatan selanjutnya yakni 2 kelompok sisa
yang akan bermain dan selanjutnya menulis teks ulasan.
Pertemuan ketiga, Rabu 12 April 2023. Peneliti membuka kelas seperti
biasa dan mengecek presensi siswa dengan keterangan 2 orang tidak hadir
karena sakit, yakni Baihaqi Safwan Pohan dan Given Andrew Manoppo.
Dua kelompok sisa melanjutkan permainan dengan menggunakan waktu 20
menit. Kemudian, peneliti memberikan tugas menulis teks tanggapan
terhadap buku yang sudah dibaca siswa. Setiap siswa harus menulis teks
tanggapan sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan melalui permainan
dan kelas sebelumnya, yakni memberikan judul, identitas buku, terdapat
stuktur teks tanggapan, dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam
menulis teks tanggapan. Selama siswa menulis, peneliti mengamati serta
membimbing siswa agar hasil menulis teks tanggapan siswa optimal.
Kemudian siswa dipersilakan untuk mengumpulkan hasil tulisannya yang
nanti akan diolah sehingga menjadi data penelitian ini. Peneliti
48

mempersilakan kepada 2 orang siswa untuk mempresentasikan hasil


tulisannya dan memberikan apresiasi. Kelas ditutup dengan menyampaikan
kegiatan selanjutnya di hari Kamis, yakni pengumuman kelompok dengan
perolehan nilai tertinggi serta perpisahan.
Penelitian selesai di hari Rabu, kemudian pada Kamis, 13 April peneliti
menemui kepala sekolah untuk konfirmasi bahwa penelitian telah selesai
dilakukan dan menyampaikan ucapan terima kasih, kepala sekolah
memberikan intruksi untuk meminta surat keterangan penelitian di tata
usaha. Peneliti mengurus administrasi dan berterima kasih kepada pihak tata
usaha. Selanjutnya peneliti masuk ke kelas untuk berpamitan dengan siswa
dan memberikan apresiasi kepada kelompok yang memeroleh nilai tertinggi
serta dua orang siswa yang telah melakukan presentasi. Peneliti melakukan
wawancara kepada peserta didik yang dipilih secara acak di perpustakaan
bersama guru pamong, setelahnya peneliti menyampaikan ucapan terima
kasih kepada guru pamong karena telah memberikan kesempatan untuk
melakukan penelitian di kelasnya. Data penelitian yang telah diperoleh
kemudian diproses sesuai kriteria penilaian yang telah disusun.
Peneliti melakukan pengodean pada data nama siswa dengan
menggunakan tiga huruf agar lebih sistematis. Berikut adalah data tabel
siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta.

Tabel 4. 1
Pengodean Nama Siswa Kelas VII.7
SMP Negeri 216 Jakarta
No Nama Siswa Kode Data
1 Adinda Putri Maharani APM
2 Aira Cecilia Hambali ACH
3 Alief Yutachaz AYZ
4 Andine Firyal Utami AFU
5 Anindya Bunga Kirana ABK
6 Azzam Ibnu Rasyid AIR
49

No Nama Siswa Kode Data


7 Cameilia Tsabita CTA
8 Decko Satria Jatmiko DSJ
9 Fajar Maulana FMA
10 Farhan Roihan FRN
11 Fitri Chinthia Hairany FCH

12 Gabrielle Engeline Sophia GSB


Benino
13 Gilang Ramadhan GRN
14 Guazaga Raja Ibrahim GRI
15 Hawar Mulla Muhammad HMM
16 Ihsan Syakir ISR
17 Jasmine Malika Azzahra JMA
18 Kalalo Maria Evelyn Victoria KEV
19 Muhammad Elvin Arkana MEA
20 Muhammad Ghazi Adz Dzikra MGA
21 Muhammad Ibrahim MIM
22 Muhammad Imron Firmansyah MIF
23 Nur Anjani Adinda Putri NAP
24 Nurvita Fauziah NFH
25 Putu Xaviera Prima Mudana PXM
26 Rayhan Shermarhaenis Putra RSP
27 Rubby Callista Nur’aini RCN
28 Safa Rizkia Salsabila SRS
29 Sayyid Mufid SMD
30 Surya Kurnianto SKO
31 Syalva Aulia SAA
32 Tirmidzi Afkarul Ilmi TAI
33 Yuni Nurul Aeni YNA
34 Zahra Salsabila ZSA
50

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Berikut adalah deskripsi hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas VII.7 di SMP Negeri 216 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2022/2023.
1. Pengamatan atau Observasi Proses Belajar Mengajar di Kelas VII.7
Jumat, 17 Maret 2023 peneliti melaksanakan observasi awal di
kelas VII.7 bersama guru mata pelajaran yang juga sebagai wali kelas.
Pengamatan dilakukan ketika guru menyampaikan materi teks
tanggapan dengan media buku, papan tulis dan spidol. Dalam
pengamatan awal ini, peneliti melihat kurangnya antusias siswa dalam
belajar dilihat dari masih adanya siswa yang gaduh di kursi belakang,
siswa yang terlihat tidak semangat, mengantuk serta tidak fokus
memperhatikan. Hal tersebut agaknya tidak hanya terjadi di kelas VII.7
namun juga terjadi di kelas lainnya. Observasi selanjutnya dilaksanakan
pada 10-11 April 2023 sekaligus pengambilan data menulis teks
tanggapan siswa dengan menggunakan media pembelajaran ular tangga
raksasa. Berikut adalah uraian hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti di kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta.
a. Hasil pengamatan awal: Jumat, 17 Maret 2023.
1) Kurang kondusifnya pembelajaran di dalam kelas karena
masih didapati siswa yang tidak acuh, seperti masih ada yang
mengobrol dengan temannya, hingga mengantuk dengan
menyenderkan kepalanya di atas meja.
2) Siswa tidak terlihat antusias dalam pembelajaran.
3) Siswa kurang aktif terlibat dalam pembelajaran dan
pembelajaran hanya berjalan satu arah.
4) Siswa masih kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
b. Hasil pengamatan kedua: 10-11 April 2023.
1) Kegiatan pembelajaran berlangsung kondusif saat peneliti
menggunakan proyektor untuk menyampaikan materi dan saat
belajar menggunakan media ular tangga raksasa. Hal tersebut
51

dilihat dari tertibnya aktivitas kelompok siswa dalam


menyimak materi yang disampaikan oleh guru dan teman
sebayanya. Tidak ada siswa yang duduk di bangku untuk
sekadar tidur atau tidak ikut fokus dalam proses pembelajaran.
Bahkan, siswa turut aktif membantu peneliti dalam
menyiapkan media pembelajaran.
2) Siswa terlihat antusias dalam pembelajaran, dilihat dari
aktivitas masing-masing kelompok yang kompetitif menjawab
setiap pertanyaan dan tantangan dalam permainan.
3) Siswa sangat aktif dalam pembelajaran karena melibatkan
mereka sepenuhnya, pembelajaran tidak berjalan satu arah.
Siswa melakukan diskusi untuk saling membantu dan
menjawab pertanyaan. Dan menyimak apa yang dibacakan
oleh temannya.
4) Siswa tidak kesulitan dalam memahami materi pembelajaran
karena terus dilakukan pengulangan atas materi yang terdapat
dalam permainan, sehingga siswa familier dengan penggalan
materi tersebut untuk kemudian dijadikan sebagai modal
menulis teks tanggapan.
2. Analisis Data Tes Menulis Teks Tanggapan
Penulis menyajikan hasil analisis data siswa kelas VII.7 untuk
menggambarkan hasil tes keterampilan menulis teks tanggapan secara
individual. Peneliti hanya menyajikan 6 hasil analisis dari 34 hasil
analisis menulis teks tanggapan siswa berdasarkan pemerolehan siswa.
Pengambilan berdasarkan 2 hasil analisis data dengan kategori nilai
sangat baik, 2 hasil analisis data dengan kategori nilai baik, dan 2 hasil
analisis data dengan kategori nilai cukup. Berikut adalah rincian hasil
analisis data tes menulis teks tanggapan siswa kelas VII.7 SMP Negeri
216 Jakarta.
52

a) JMA

Tabel 4. 2
Analisis Data Tes Siswa JMA
(Lihat lampiran hal. 103)

No Aspek Penilaian Skor Interpretasi


1 Kesesuaian isi teks tanggapan 4 Sangat Baik
Kelengkapan struktur teks
2 4 Sangat Baik
tanggapan
3 Penggunaan bahasa teks tanggapan 3 Baik
Nilai: 11 x 100 = 91,6 (Baik Sekali)
12

Deskripsi Penilaian Siswa JMA


Siswa JMA memperoleh nilai akhir 91,6 dengan interpretasi baik
sekali. Nilai akhir ini berdasarkan jumlah skor dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian isi, kelengkapan struktur teks, dan
penggunaan kaidah kebahasaan teks tanggapan.
Penilaian pertama berdasarkan aspek kesesuaian isi teks
tanggapan mengenai buku yang dibaca oleh siswa dengan judul Nyi
Rengganis dan Taman Banjarsari, peserta didik memperoleh skor 4
dengan kriteria sangat baik. Hal ini dikarenakan isi teks siswa sesuai
dengan isi buku yang ia baca. Adapun bukti kutipannya adalah “Cerita
ini berlatar di kawasan Argapura. Nyi Rengganis merupakan
perempuan yang cantik. Bukan hanya cantik, Nyi Rengganis juga
dikenal sebagai putri yang baik budi bahasanya, cerdas, serta memiliki
keterampilan dalam membuat kerajinan tangan.”, “Kisah ini dimulai
saat putri Rengganis terbang dan memetik bunga di taman Banjarsari
milik Raden Iman Suwangsa. Raden Iman Suwangsa yang merupakan
calon pewaris tahta merasa kesal dan marah.” Kutipan tersebut
merupakan kutipan kalimat dalam teks siswa yang sesuai dengan isi
buku pilihannya.
53

Penilaian kedua berdasarkan struktur teks, siswa JMA memperoleh


skor 4 dengan kriteria sangat baik. Hal ini dikarenakan siswa JMA
menuliskan struktur teks dengan tepat dan lengkap yang terdiri dari
(1) Konteks, berupa pengenalan buku yang ditanggapi, meliputi judul
teks tanggapan, identitas karya yang terdiri dari judul buku, penulis,
ilustrator, penerbit, tahun terbit hingga jumlah halaman. Hal tersebut
dibuktikan dengan kutipan teks yaitu “Putri Cantik Berbudi Luhur
dalam Buku Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari, Judul Buku : Nyi
Rengganis dan Taman Banjarsari, Penulis: Resti Nur Faidah,
Ilustrator: Studio Plankton, Penerbit: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Tahun terbit: 2016, Jumlah Halaman: 60 halaman.”,
selanjutnya dijelaskan kembali dengan kutipan berikut, “Nyi
Rengganis dan Taman Banjarsari merupakan cerita fiksi yang
mengangkat kisah seorang anak bernama Rengganis yang hidup
berdua dengan sang ayah. Buku ini memiliki beberapa gambar dan
ilustrasi yang memudahkan pembaca untuk memahami alur cerita dari
buku ini. Cerita ini ditulis oleh Resti Nur Faidah, Kak Resti ialah
lulusan sastra Inggris Universitas Padjajaran dan memiliki kegemaran
dalam dunia kepenulisan.” (2) Deskripsi, berisi penjelasan lebih detail
tentang isi buku yang dibuktikan dengan kutipan “Nyi Rengganis dan
Taman Banjarsari merupakan cerita fiksi yang mengangkat kisah
seorang anak bernama Rengganis yang hidup berdua dengan sang
ayah. Buku ini memiliki beberapa gambar dan ilustrasi yang
memudahkan pembaca untuk memahami alur cerita dari buku ini.”
(3) Penilaian, pada bagian ini siswa JMA menuliskan penilaiannya
mengenai kelebihan dan kekurangan buku yang telah dibaca serta
memberikan saran bagi penulis atau pembaca. Hal tersebut dibuktikan
pada kutipan “Saya sangat menyukai cerita ini karena dilengkapi
dengan gambar dan ilustrasi sehingga pembaca dapat dengan mudah
memahami isi buku tersebut dan tidak jenuh saat membacanya.”,
“Sangat disayangkan karena buku ini memiliki halaman yang sedikit
54

dan cerita yang sedikit pendek. Kata-kata dari buku ini terlalu baku
terkadang membuat saya kurang memahami isi bacaan. Alangkah
baiknya jika di bagian akhir penulis memberi daftar glosarium.
Menurut saya buku ini cocok di baca siapa saja, terlebih mereka yang
menyukai cerita rakyat.”
Penilaian ketiga berdasarkan penggunaan bahasa teks tanggapan,
siswa memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Hal ini dibuktikan
dengan penemuan 1 kesalahan ejaan. Berikut bukti kutipannya
“Menurut saya buku ini cocok di baca siapa saja”. Berdasarkan
kutipan tersebut, kata yang menunjukan kata kerja dengan imbuhan
‘di’ seharusnya digabung bukan dipisah, sehingga menjadi ‘dibaca’
bukan ‘di baca’. Siswa JMA hanya memiliki 1 kesalahan penggunaan
bahasa saja pada teks yang ditulisnya. Kemudian untuk kelengkapan
kaidah kebahasaan sudah lengkap, siswa JMA memuat konjungsi
penerang, konjungsi sebab-akibat dan kalimat saran. Hal tersebut
dibuktikan pada penggunaan kata ‘adalah, karena, alangkah baiknya’.
b) YNA

Tabel 4. 3

Analisis Data Tes Siswa YNA


(Lihat lampiran hal. 105)

No Aspek Penilaian Skor Interpretasi


1 Kesesuaian isi teks tanggapan 3 Baik
Kelengkapan struktur teks
2 4 Sangat Baik
tanggapan
3 Penggunaan bahasa teks tanggapan 3 Baik
Nilai: 10 x 100 = 83 (Baik Sekali)
12

Deskripsi Penilaian Siswa YNA


Siswa YNA memperoleh nilai akhir 83 dengan interpretasi baik
sekali. Nilai akhir ini berdasarkan jumlah skor dari beberapa aspek
55

penilaian, yaitu kesesuaian isi, kelengkapan struktur teks, dan


penggunaan kaidah kebahasaan teks tanggapan.
Penilaian pertama berdasarkan aspek kesesuaian isi teks tanggapan
mengenai buku yang dibaca oleh siswa dengan judul Terdampar di
Renah Manjuto, peserta didik memperoleh skor 3 dengan kriteria baik.
Hal ini dikarenakan isi teks siswa sudah cukup sesuai dengan isi buku
yang ia baca. Berikut adalah bukti kutipannya “Buku ini menceritakan
tentang seorang gadis yang beranjak remaja bernama Riri yang
membaca di perpustakaan kota Jambi namun Riri tiba-tiba berada di
sebuah hutan.”, “Riri dan para penduduk yang selamat pun pergi
mengungsi di renah Manjuto.” Kutipan tersebut merupakan kutipan
kalimat dari hasil menulis siswa yang sesuai dengan isi buku
pilihannya.
Penilaian kedua berdasarkan struktur teks, siswa YNA
memperoleh skor 4 dengan kriteria sangat baik. Hal ini dikarenakan
siswa YNA menuliskan struktur teks dengan tepat dan lengkap yang
terdiri dari (1) Konteks, berupa pengenalan buku yang ditanggapi,
meliputi judul teks tanggapan, identitas karya yang terdiri dari judul
buku, penulis, ilustrator, penerbit, tahun terbit hingga jumlah halaman.
Hal tersebut dibuktikan dengan kutipan teks yaitu “Petualangan Seru
di Buku Terdampar di Renah Manjuto, Judul Buku : Terdampar di
Renah Manjuto, Penulis: Dina Amalia, Ilustrator: Dewi Minda Sari,
Penerbit: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Tahun terbit:
2016, Jumlah Halaman: 55 halaman.”, “Buku fiksi berjudul
Terdampar di Renah Manjuto ini merupakan buku yang bertema
petualangan yang ditulis oleh Dina Amalia. Dina Amalia adalah
seorang guru bahasa Inggris dan Jerman juga penulis yang sudah
menerbitkan 11 buku.” (2) Deskripsi, berisi penjelasan lebih detail
tentang isi buku yang dibuktikan dengan kutipan “Buku ini
menceritakan tentang seorang gadis beranjak remaja bernama Riri
yang membaca di perpustakaan kota jambi namun riri tiba-tiba berada
56

di sebuah hutan. Ia bersembunyi di bawah pohon randu besar


memperhatikan seseorang yang menggunakan baju serba hitam
sedang berbicara dengan orang asing yang memakai seragam dengan
sesuatu berwarna merah putih biru pada bagian dada kiri seragam.”
(3) Penilaian, pada bagian ini siswa YNA menuliskan penilaiannya
mengenai kelebihan dan kekurangan buku yang telah dibaca serta
memberikan saran bagi penulis atau pembaca. Hal tersebut dimiliki
pada kutipan, “Cerita dalam buku ini sangat menginspirasi dan sangat
bagus karena menceritakan betapa besar perjuangan pahlawan untuk
mengusir para penjajah. Sayang sekali, penulis tidak memberitahu
bagaimana dan apa penyebab Riri bisa sampai di masa penjajahan
belanda membuat saya penasaran.”, “Saran saya seharusnya penulis
lebih memperhatikan lagi alur cerita dengan detail agar pembaca tidak
merasa bingung. Namun bahasa yang di gunakan oleh penulis cukup
mudah dipahami dan enak dibaca.”
Penilaian ketiga berdasarkan penggunaan bahasa teks tanggapan,
siswa memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Hal ini dibuktikan
dengan penemuan 4 kesalahan ejaan. Berikut bukti kutipannya
“…Riri yang membaca di perpustakaan kota jambi”. Berdasarkan
kutipan tersebut, seharusnya penggunaan nama kota menggunakan
huruf kapital, sehingga menjadi ‘Jambi’ bukan ‘jambi’. Kemudian
pada kutipan, “…warga yang selesai berperang dengan belanda”,
seharusnya nama negara menggunakan huruf kapital di bagian awal,
sehingga menjadi ‘Belanda’ bukan ‘belanda’. Selanjutnya pada
kutipan, “yang diatur oleh depati parbo dan melakukan penyerangan
keesokan harinya”, ‘depati parbo’ seharusnya menggunakan huruf
kapital di awal kata karena merupakan nama dan gelar seseorang.
Sebagaimana Depati berarti pemimpin suku anak dalam. Siswa YNA
memiliki 1 kesalahan pada penggunaan diksi, berikut adalah
kutipannya “riri pun menyaksikan peperangan itu hingga para
pahlawan mati dengan jasa yang sangat besar.” Penggunaan kata
57

‘mati’ yang ditujukan kepada pahlawan sebaiknya diganti dengan kata


‘tewas’. Pada kutipan tersebut siswa masih menggunakan huruf kecil
pada penulisan nama ‘riri’ yang seharusnya ‘Riri’. Kemudian untuk
kelengkapan kaidah kebahasaan sudah lengkap, siswa YNA memuat
konjungsi penerang, konjungsi sebab-akibat dan kalimat saran. Hal
tersebut dibuktikan pada penggunaan kata ‘adalah, karena, dan
seharusnya’.
c) FCH

Tabel 4. 4
Analisis Data Tes Siswa FCH
(Lihat lampiran hal. 107)

No Aspek Penilaian Skor Interpretasi


1 Kesesuaian isi teks tanggapan 4 Sangat Baik
Kelengkapan struktur teks
2 4 Sangat Baik
tanggapan
3 Penggunaan bahasa teks tanggapan 3 Baik
Nilai: 11 x 100 = 91,6 (Baik Sekali)
12

Deskripsi Penilaian Siswa FCH


Siswa FCH memperoleh nilai akhir 91,6 dengan interpretasi baik
sekali. Nilai akhir ini berdasarkan jumlah skor dari beberapa aspek
penilaian, yaitu kesesuaian isi, kelengkapan struktur teks, dan
penggunaan kaidah kebahasaan teks tanggapan.
Penilaian pertama berdasarkan aspek kesesuaian isi teks tanggapan
mengenai buku yang dibaca oleh siswa dengan judul Cerita dari Suku
Baduy, peserta didik memperoleh skor 4 dengan kriteria sangat baik.
Hal ini dikarenakan isi teks siswa sudah sesuai dengan isi buku yang
ia baca. Berikut adalah bukti kutipannya, “Buku ini mengangkat kisah
tentang perjalanan seorang anak bernama dika yang sedang ada di
Desa Saba suku baduy atas tantangan dari pamannya yaitu, paman
58

Ajo. Dika ke sana tidak sendiri, melainkan dia ditemani oleh paman
Ajo bersama keluarganya.”, “Di tengah perjalanan pun terpampang
spanduk yang bertuliskan aturan-aturan Desa Saba suku baduy yakni,
tidak boleh mendengarkan musik, menggunakan media elektronik,
memakai sabun dan sikat gigi.” Kutipan tersebut merupakan kutipan
kalimat dari hasil menulis siswa yang sesuai dengan isi buku
pilihannya.
Penilaian kedua berdasarkan struktur teks, siswa FCH memperoleh
skor 4 dengan kriteria sangat baik. Hal ini dikarenakan siswa FCH
menuliskan struktur teks dengan tepat dan lengkap yang terdiri dari
(1) Konteks, berupa pengenalan buku yang ditanggapi, meliputi judul
teks tanggapan, identitas karya yang terdiri dari judul buku, penulis,
ilustrator, penerbit, tahun terbit hingga jumlah halaman. Hal tersebut
dibuktikan dengan kutipan teks yaitu “Mengenal Suku Baduy Melalui
Buku Cerita dari Suku Baduy, Judul Buku : Cerita dari Suku Baduy,
Penulis: Tuti Adhayati, Ilustrator: Mantox Studio, Penerbit:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Tahun terbit: 2021,
Jumlah Halaman: 44 halaman.”, “Buku ini mengangkat kisah tentang
perjalanan seorang anak bernama dika yang sedang ada di Desa Saba
suku baduy atas tantangan dari pamannya yaitu, paman Ajo.” (2)
Deskripsi, berisi penjelasan lebih detail tentang isi buku, siswa FCH
menggambarkan alur cerita yang dibuktikan dengan kutipan “Selama
perjalanan Paman Ajo menjelaskan perbedaan antara suku baduy luar
dan dalam, suku baduy dalam masih memegang teguh ajaran nenek
moyang dan adat istiadat sedangkan suku baduy luar lebih terbuka.”
(3) Penilaian, pada bagian ini siswa FCH menuliskan penilaiannya
mengenai kelebihan dan kekurangan buku yang telah dibaca serta
memberikan saran bagi penulis atau pembaca. Hal tersebut dimiliki
pada kutipan, “Menurut saya, buku ini cocok di baca oleh berbagai
umur karena menceritakan salah satu yang ada di indonesia. Selain itu
buku ini juga dapat menambah wawasan bagi semua orang.”,
59

“…kekurangan nya itu adalah penjelasan peraturan-peraturannya


Tidak Detail. Menurut saya, akan lebih baik jika cerita ini lebih
diperjelas lagi sehingga pembaca dapat menerima pengetahuan yang
lebih.” Siswa FCH juga melengkapi tulisannya dengan memberikan
rekomendasi kepada pembaca seperti pada kutipan berikut, “Ayo
semuanya, kalian harus membaca buku fiksi ini.”
Penilaian ketiga berdasarkan penggunaan bahasa teks tanggapan,
siswa memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Hal ini dibuktikan
dengan penemuan 4 kesalahan ejaan. Berikut bukti kutipannya
“…perjalanan seorang anak bernama dika”. Berdasarkan kutipan
tersebut, seharusnya penggunaan nama seseorang atau tokoh
menggunakan huruf kapital, sehingga menjadi ‘Dika’ bukan ‘dika’.
Kemudian pada kutipan, “…kain tenun berwarna biru tua yang
ukurannya kecil seperti sinyal.”, seharusnya siswa FCH menulis ‘syal’
bukan ‘sinyal’. Kesalahan yang sama terjadi pada penulisan ilustrasi
yang ditulis ‘ilustri’ serta penggunaan huruf kapital yang salah pada
kutipan, “Tetapi ada kekurangannya dari buku ini, kekurangan nya itu
adalah penjelasan peraturan-peraturannya Tidak Detail.” Pada tulisan
siswa FCH tidak didapati kesalahan penggunaan diksi. Kemudian
untuk kelengkapan kaidah kebahasaan sudah lengkap, siswa FCH
memuat konjungsi penerang, konjungsi sebab-akibat dan kalimat
saran. Hal tersebut dibuktikan pada penggunaan kata ‘yakni, karena,
sehingga, dan seharusnya’.
d) SKO

Tabel 4. 5
Analisis Data Tes Siswa SKO
(Lihat lampiran hal. 109)

No Aspek Penilaian Skor Interpretasi


1 Kesesuaian isi teks tanggapan 3 Baik
60

Kelengkapan struktur teks


2 4 Sangat Baik
tanggapan
3 Penggunaan bahasa teks tanggapan 2 Cukup
Nilai: 9 x 100 = 75 (Baik)
12

Deskripsi Penilaian Siswa SKO


Siswa SKO memperoleh nilai akhir 75 dengan interpretasi baik.
Nilai akhir ini berdasarkan jumlah skor dari beberapa aspek penilaian,
yaitu kesesuaian isi, kelengkapan struktur teks, dan penggunaan
kaidah kebahasaan teks tanggapan.
Penilaian pertama berdasarkan aspek kesesuaian isi teks tanggapan
mengenai buku yang dibaca oleh siswa dengan judul Dalem Boncel,
peserta didik memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Hal ini
dikarenakan isi teks siswa sudah cukup sesuai dengan isi buku yang
ia baca. Berikut adalah bukti kutipannya “Dalem Boncel adalah cerita
rakyat dari Jawa Barat yang menceritakan tentang anak durhaka yang
sudah sukses menjadi dalem di sebuah daerah di Jawa Barat. Dalem
dalam bahasa berarti bupati.”, “Boncel anak keluarga miskin di Desa
Bungbulang merantau ke luar desa.” Kutipan tersebut adalah kutipan
kalimat dari hasil menulis siswa yang sesuai dengan isi buku
pilihannya.
Penilaian kedua berdasarkan struktur teks, siswa SKO memperoleh
skor 4 dengan kriteria sangat baik. Hal ini dikarenakan siswa SKO
menuliskan struktur teks dengan tepat dan lengkap yang terdiri dari
(1) Konteks, berupa pengenalan buku yang ditanggapi, meliputi judul
teks tanggapan, identitas karya yang terdiri dari judul buku, penulis,
ilustrator, penerbit, tahun terbit hingga jumlah halaman. Hal tersebut
dibuktikan dengan kutipan teks yaitu “Cerita Rakyat dari Jawa Barat,
Judul Buku : Dalem Boncel, Penulis: Sunarsih, Ilustrator: Rizqia
Sadida Sari, Penerbit: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Tahun terbit: 2016, Jumlah Halaman: 56 halaman.”, “Buku ini ditulis
61

oleh Bu Sunarsih ahli bahasa yang suka menulis dan sastra.” (2)
Deskripsi, berisi penjelasan lebih detail tentang isi buku yang
dibuktikan dengan kutipan “Cerita di mulai saat Boncel anak keluarga
miskin di Desa Bungbulang merantau ke luar desa. Ia pergi ke Desa
Cidaun di Cianjur dan kerja di sana namun tidak lama dia pindah lagi
ke Caringin Banten di sana ia bekerja di juragan kuda yang juga kepala
desa.” Siswa mendeskripsikan isi buku dengan baik. (3) Penilaian,
pada bagian ini siswa SKO memberikan pandangan dan penilaiannya
mengenai kelebihan dan kekurangan buku yang telah dibaca serta
memberikan saran bagi penulis atau pembaca. Hal tersebut terdapat
pada kutipan, “Menurut saya ceritanya seperti mirip dengan cerita
Malin Kundang tapi ini versi jawa barat. Tapi buku ini bagus.”,
“Kekurangan buku ini adalah ukuran tulisannya kecil-kecil jadi tidak
begitu jelas kalau menurut saya.”
Penilaian ketiga berdasarkan penggunaan bahasa teks tanggapan,
siswa memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup. Hal ini dibuktikan
dengan penemuan 6 kesalahan ejaan. Pertama, siswa menggunakan
huruf kecil pada kata ‘rakyat’ bagian judul, semestinya siswa
menggunakan huruf kapital. Pada kutipan “…cerita rakyat dari jawa
barat”. Berdasarkan kutipan tersebut, seharusnya penggunaan nama
kota atau provinsi menggunakan huruf kapital, sehingga menjadi
‘Jawa Barat’ bukan ‘jawa barat’. Kemudian pada kutipan,
“…keluarga miskin Di Desa Bungbulang”, seharusnya imbuhan di
tersebut menggunakan huruf ‘D’ kecil karena berada di tengah
kalimat. Selanjutnya pada kutipan, “Karena boncel pintai ia diangkat
jadi sekretaris”, ‘boncel’ seharusnya menggunakan huruf kapital di
awal kata karena merupakan nama seseorang atau tokoh dan kata
‘pintai’ keliru penulisannya. Kesalahan penulisan juga terdapat pada
kata ‘ciringin’ karena menggunakan huruf ‘c’ kecil serta tidak tepat
makna, seharusnya ‘Caringin’. Kemudian untuk kelengkapan kaidah
kebahasaan, siswa SKO tidak lengkap memuatnya dalam tulisan.
62

Hanya terdapat 2 kaidah kebahasaan yang ia gunakan yakni konjungsi


penerang dan sebab akibat saja. Hal tersebut dibuktikan pada
penggunaan kata ‘adalah’ dan ‘karena’.
e) FMA

Tabel 4.6
Analisis Data Tes Siswa FMA
(Lihat lampiran hal. 110)

No Aspek Penilaian Skor Interpretasi


1 Kesesuaian isi teks tanggapan 3 Baik
Kelengkapan struktur teks
2 3 Baik
tanggapan
3 Penggunaan bahasa teks tanggapan 2 Cukup
Nilai: 8 x 100 = 66 (Baik)
12

Deskripsi Penilaian Siswa FMA


Siswa FMA memperoleh nilai akhir 66 dengan interpretasi baik.
Nilai akhir ini berdasarkan jumlah skor dari beberapa aspek penilaian,
yaitu kesesuaian isi, kelengkapan struktur teks, dan penggunaan
kaidah kebahasaan teks tanggapan.
Penilaian pertama berdasarkan aspek kesesuaian isi teks tanggapan
mengenai buku yang dibaca oleh siswa dengan judul Mari Mengenal
Bumbu Nusantara, peserta didik memperoleh skor 3 dengan kriteria
baik. Hal ini dikarenakan isi teks siswa sudah cukup sesuai dengan isi
buku yang ia baca. Berikut adalah bukti kutipannya “Buku ini
menceritakan tentang bagaimana Indonesia dikenal sebagai negeri
yang subur. Memiliki berbagai sumber daya alam yang melimpah.
Salah satu bentuk sumber daya alam indonesia yaitu berbagai bumbu
dari Rempah seperti yang telah diuraikan pada buku ini”, “Dalam
buku ini telah diuraikan beberapa Rempah-rempah khas Indonesia...”
63

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa siswa memahami isi dari buku


yang telah dibaca dan menuliskannya dengan tepat.
Penilaian kedua berdasarkan struktur teks, siswa FMA
memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Hal ini dikarenakan siswa
FMA menuliskan struktur teks dengan cukup tepat walaupun didapati
dua yang terlewat, berikut adalah struktur yang dimuat oleh siswa
pada tulisannya, (1) Konteks, berupa pengenalan buku yang
ditanggapi, meliputi judul teks tanggapan, identitas karya yang terdiri
dari judul buku, penulis, ilustrator, penerbit, tahun terbit hingga
jumlah halaman. Hal tersebut dibuktikan dengan kutipan teks yaitu
Judul Buku : Mari Mengenal Bumbu Nusantara, Penulis: Ria Nita
Fatimah, Ilustrator: Priyanto, Penerbit: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Tahun terbit: 2017, Jumlah Halaman: 53 halaman.”,
(2) Deskripsi, berisi penjelasan lebih detail tentang isi buku yang
dibuktikan dengan kutipan “Dalam buku ini telah diuraikan beberapa
Rempah-rempah khas Indonesia yang sangat dikenal di dunia di
antaranya, jahe, cabai merah, dan serai.” Siswa mendeskripsikan isi
buku dengan cukup baik. (3) Penilaian, pada bagian ini siswa FMA
memberikan pandangan dan penilaiannya mengenai kelebihan dan
kekurangan buku yang telah dibaca serta memberikan saran bagi
penulis atau pembaca. Hal tersebut terdapat pada kutipan, “gambaran
umum saya terhadap buku ini adalah ilustrator buku sangat jelas dan
bahasa yang digunakan gampang dimengerti“, “Saran saya gambar
ilustrator lebih diperjelas penulisan bahasa sudah bagus detail dan
gampang dimengerti” Siswa FMA melewatkan penulisan judul dan
kekurangan buku pada teks tanggapannya sehingga struktur dianggap
tidak lengkap.
Penilaian ketiga berdasarkan penggunaan bahasa teks tanggapan,
siswa memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup. Hal ini dibuktikan
dengan penemuan 14 kesalahan ejaan. Pertama, siswa menggunakan
huruf kecil pada kata ‘indonesia’, semestinya siswa menggunakan
64

huruf kapital ‘I’ pada awal kata ‘Indonesia’ karena merupakan unsur
resmi negara. Pada kutipan “…beberapa Rempah-rempah” adalah
keliru karena menggunakan huruf kapital ‘r’ di tengah kalimat.
Kesalahan penulisan lainnya terdapat pada kutipan “gambaran umum
saya terhadap buku ini…” siswa FMA menggunakan huruf kecil di
awal kalimat. Selanjutnya kesalahan pada penulisan kata ‘di baca’
karena dibaca adalah kata kerja maka imbuhan di- seharusnya
digabung bukan terpisah. Selanjutnya, terdapat 5 kesalahan
penggunaan tanda baca titik (.), 2 tanda koma(,) dan 1 tanda hubung
(-). Selain pada ejaan, FMA memiliki kesalahan pada penggunaan
diksi yakni pada kutipan “…ilustrator buku sangat jelas dan bahasa
yang digunakan gampang dipahami”. Pada kutipan tersebut terdapat
dua kesalahan penggunakan diksi yakni, ‘ilustrator’ seharusnya
‘ilustrasi’ karena lebih sesuai dengan konteksnya dan ‘gampang’ akan
lebih baik jika diganti dengan kata ‘mudah’. Kemudian untuk
kelengkapan kaidah kebahasaan, siswa FMA tidak lengkap
memuatnya dalam tulisan. Hanya terdapat 2 kaidah kebahasaan yang
ia gunakan yakni konjungsi penerang dan sebab akibat saja. Hal
tersebut dibuktikan pada penggunaan kata ‘di antaranya’ dan ‘karena’.
f) HMM

Tabel 4. 7
Analisis Data Tes Siswa HMM
(Lihat lampiran hal. 111)

No Aspek Penilaian Skor Interpretasi


1 Kesesuaian isi teks tanggapan 2 Sangat Baik
Kelengkapan struktur teks
2 3 Sangat Baik
tanggapan
3 Penggunaan bahasa teks tanggapan 2 Baik
Nilai: 7 x 100 = 58 (Cukup)
12
65

Deskripsi Penilaian Siswa HMM


Siswa HMM memperoleh nilai akhir 58 dengan interpretasi cukup.
Nilai akhir ini berdasarkan jumlah skor dari beberapa aspek penilaian,
yaitu kesesuaian isi, kelengkapan struktur teks, dan penggunaan
kaidah kebahasaan teks tanggapan.
Penilaian pertama berdasarkan aspek kesesuaian isi teks tanggapan
mengenai buku yang dibaca oleh siswa dengan judul Koki Kumis dan
5 Cerita Kuliner, peserta didik memperoleh skor 2 dengan kriteria
cukup. Hal ini dikarenakan isi teks siswa masih kurang sesuai dan
tidak detail. Penilaian kedua berdasarkan struktur teks, siswa HMM
memperoleh skor 3 dengan kriteria baik. Hal ini dikarenakan siswa
FMA menuliskan struktur teks dengan cukup tepat walaupun didapati
dua yang terlewat, berikut adalah struktur yang dimuat oleh siswa
pada tulisannya, (1) Konteks, berupa pengenalan buku yang
ditanggapi, meliputi judul teks tanggapan, identitas karya yang terdiri
dari judul buku, penulis, ilustrator, penerbit, tahun terbit hingga
jumlah halaman. Hal tersebut dibuktikan dengan kutipan teks yaitu
Judul Buku : Koki Kumis dan 5 Cerita Kuliner, Penulis: Mustajab,
Ilustrator: Ajpebriana/Freepik, Penerbit: Kementrian Pendidikan,
Tahun terbit: 2017, Jumlah Halaman: 52 halaman, Ukuran buku: 21
cm.”, (2) Deskripsi, berisi penjelasan lebih detail tentang isi buku
yang dibuktikan dengan kutipan “Buku ini pun bercerita tentang koki
kumis yang bercerita sejarah-sejarah makanan tradisional dan resep-
resep masakannya.”, “tema yang diangkat koki berkumis yang tahu
sejarah makanan Indonesia”, Siswa mendeskripsikan isi buku dengan
cukup baik. (3) Penilaian, pada bagian ini seharusnya siswa
memberikan pandangan dan penilaiannya mengenai kelebihan dan
kekurangan buku yang telah dibaca serta memberikan saran bagi
penulis atau pembaca. Namun siswa HMM hanya memuat penilaian
kelebihan buku dengan sangat singkat dan tidak detail serta idak
memuat kekurangan buku serta saran kepada penulis atau ilustrator.
66

Penilaian ketiga berdasarkan penggunaan bahasa teks tanggapan,


siswa memperoleh skor 2 dengan kriteria cukup. Siswa HMM masih
banyak melakukan kesalahan ejaan pada penggunaan huruf kapital di
tengah kalimat, terdapat 13 kata dengan penggunaan kata yang salah
dan 3 kesalahan penggunaan tanda baca titik (.). Selanjutnya, terdapat
kesalahan penggunaan diksi pada kutipan “Buku ini pun cocok dibaca
saat lagi berkumpul bareng keluarga.” Akan lebih baik jika kata ‘lagi’
diganti menjadi ‘sedang’ dan kata ‘bareng’ menjadi ‘bersama’.
Kemudian untuk kelengkapan kaidah kebahasaan, siswa FMA tidak
lengkap memuatnya dalam tulisan. Hanya terdapat 2 kaidah
kebahasaan yang ia gunakan yakni konjungsi penerang dan sebab
akibat saja. Hal tersebut dibuktikan pada penggunaan kata ‘adalah’
dan ‘karena’.
Perolehan nilai siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta dalam
pembelajaran menulis teks tanggapan menggunakan media ular
tangga raksasa dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4. 8

Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Tanggapan Siswa


Kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta
Aspek
No Nama Siswa Kode Penilaian Skor Nilai Ket
Data
1 2 3

1 Adinda Putri APM 3 4 2 9 75 B


Maharani
2 Aira Cecilia ACH 4 4 3 11 91,6 A
Hambali
3 Alief Yutachaz AYZ 3 4 2 9 75 B

4 Andine Firyal AFU 4 4 3 11 91,6 A


Utami
5 Anindya Bunga ABK 3 4 3 10 83 A
Kirana
6 Azzam Ibnu Rasyid AIR 3 4 2 9 75 B
67

Aspek
No Nama Siswa Kode Penilaian Skor Nilai Ket
Data
1 2 3
7 Cameilia Tsabita CTA 3 4 3 10 83 A

8 Decko Satria DSJ 3 4 3 10 83 A


Jatmiko
9 Fajar Maulana FMA 3 3 2 8 66 B
10 Farhan Roihan FRN 2 4 2 8 66 B

11 Fitri Chinthia FCH 4 4 3 11 91,6 A


Hairany
12 Gabrielle Engeline GSB 3 4 4 11 91,6 A
Sophia Benino
13 Gilang Ramadhan GRN 2 3 2 7 58 C

14 Guazaga Raja GRI 4 3 3 10 83 A


Ibrahim
15 Hawar Mulla HMM 2 3 2 7 58 C
Muhammad
16 Ihsan Syakir ISR 3 4 3 10 83 A

17 Jasmine Malika JMA 4 4 3 11 91,6 A


Azzahra
18 Kalalo Maria KEV 4 4 3 11 91,6 A
Evelyn Victoria
19 Muhammad Elvin MEA 3 4 3 10 83 A
Arkana
20 Muhammad Ghazi MGA 3 4 3 10 83 A
Adz Dzikra
21 Muhammad MIM 3 4 3 10 83 A
Ibrahim
22 Muhammad Imron MIF 3 2 3 8 66 B
Firmansyah
23 Nur Anjani Adinda NAP 4 4 2 10 83 A
Putri
24 Nurvita Fauziah NFH 4 4 2 10 83 A

25 Putu Xaviera Prima PXM 4 4 3 11 91,6 A


Mudana
Rayhan
26 Shermarhaenis RSP 3 3 3 9 75 B
Putra
68

Aspek
No Nama Siswa Kode Penilaian Skor Nilai Ket
Data
1 2 3

27 Rubby Callista RCN 3 4 3 10 83 A


Nur’aini
28 Safa Rizkia SRS 3 4 3 10 83 A
Salsabila
29 Sayyid Mufid SMD 3 4 3 10 83 A
30 Surya Kurnianto SKO 3 4 2 9 75 B
31 Syalva Aulia SAA 3 3 2 8 66 B

32 Tirmidzi Afkarul TAI 3 4 3 10 83 A


Ilmi
33 Yuni Nurul Aeni YNA 3 4 3 10 83 A
34 Zahra Salsabila ZSA 3 4 3 10 83 A

Jumlah 2.724,2
2.724,2
Nilai Rata-Rata 80,12 A
34

Keterangan tabel:
Aspek Penilaian 1: Kesesuaian isi teks tanggapan
Aspek Penilaian 2: Kelengkapan struktur teks tanggapan
Aspek Penilaian 3: Penggunaan bahasa teks tanggapan
Berdasarkan data di atas, hasil rekapitulasi keterampilan menulis
teks tanggapan siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta dengan
menggunakan media pembelajaran ular tangga raksasa memperoleh
kategori sangat baik. Hal tersebut relevan dengan skor perolehan siswa yang
telah sesuai dengan skor yang ditentukan, dari data tersebut menunjukkan
terdapat 23 siswa dengan kategori baik sekali (A), 9 siswa dengan kategori
baik (B), dan 2 orang siswa dengan kategori cukup (C), serta tidak ada siswa
yang memperoleh nilai dalam kategori kurang (D), maupun gagal (E).
Berikut adalah diagram lingkaran rekapitulasi hasil tes menulis teks
tanggapan siswa.
69

Tabel 4. 9

Jumlah Kategori dan Pencapaian Nilai Teks Tanggapan

Perolehan Nilai Siswa

Kategori Baik Sekali (A) rentang nilai 80-100


Kategori Baik (B) rentang nilai 66-79
Kategori Cukup (C) rentang nilai 56-65
Kategori Kurang dan Gagal rentang 46-45 ke bawah

No Nilai Jumlah Siswa Kategori


1 80-100 23 Baik Sekali (A)
2 66-79 9 Baik (B)
3 56-65 2 Cukup (C)
4 46-55 0 Kurang (D)
5 45 ke bawah 0 Gagal (E)

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai dari 34 siswa kelas VII.7 SMP


Negeri 216 Jakarta, perolehan nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran
menulis teks tanggapan dengan menggunakan media pembelajaran ular
tangga raksasa, adalah 80,12 dengan kategori sangat baik (A). Nilai tertinggi
yang diperoleh siswa adalah 91,6, sedangkan nilai terendah adalah 58.
Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa terdapat 23 siswa memperoleh
nilai pada kategori sangat baik atau baik sekali (A), 9 siswa memperoleh
nilai dengan kategori baik (B), dan 2 siswa memperoleh nilai dengan
70

kategori cukup (C) dan tidak ada siswa yang mendapat nilai dalam kategori
kurang (D), maupun gagal (E).
Penggunaan media pembelajaran berbasis permainan ular tangga
raksasa dalam pembelajaran menulis teks tanggapan siswa kelas VII.7 SMP
Negeri 216 Jakarta tahun pelajaran 2022/2023 berdasarkan pada tabel
kategori penelitian di atas, dapat disimpulkan termasuk dalam kategori
sangat baik. Hal ini karena perolehan nilai dengan kategori sangat baik lebih
tinggi. Dengan demikian, secara keseluruhan siswa kelas VII.7 SMP Negeri
216 Jakarta tahun pelajaran 2022/2023 memiliki kemampuan menulis teks
tanggapan dengan memanfaatkan media pembelajaran ular tangga raksasa
pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Penggunaan media
pembelajaran berbasis permainan ular tangga raksasa efektif digunakan
dalam pembelajaran menulis teks tanggapan di kelas VII.7.
3. Wawancara
Wawancara merupakan proses mengumpulkan data pendukung
penelitian. Proses wawancara dilakukan pada guru Bahasa Indonesia kelas
VII.7 yang juga merangkap sebagai wali kelas dan lima siswa kelas VII.7
yang dipilih secara acak sebagai objek dalam penelitian ini. Wawancara
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan berupa uraian yang
membutuhkan jawaban responden secara langsung tanpa pilihan jawaban.
(Hasil wawancara antara peneliti dengan guru dan siswa kelas VII.7
terlampir).
a. Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII.7
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru
pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII.7 SMP Negeri 216
Jakarta, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang kondusif dan cepat bosan
dalam kelas bahasa Indonesia. Proses transfer pengetahuan atau proses
pembelajaran yang hanya berjalan satu arah serta kurangnya penggunaan
media pembelajaran yang kreatif juga memengaruhi hal tersebut.
Guru Bahasa Indonesia kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta
menyebutkan bahwa siswa tidak memiliki minat dan daya baca yang cukup
71

baik dan memiliki mindset bahwa pembelajaran bahasa Indonesia itu terlalu
banyak teks yang perlu dibaca dan ditulis sehingga sudah kalah dan lelah
lebih dulu. Namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan adanya media
pembelajaran yang kreatif, inovatif serta menyenangkan. Namun
berdasarkan wawancara pasca penelitian, guru memberikan pernyataan
bahwa ternyata siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran menulis
menggunakan media berbasis permainan.
Oleh karena itu, pemanfaatan media pembelajaran ular tangga raksasa
yang didesain dan dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa di
kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta, dianggap berhasil serta efektif. Hasil
penggunaan media pembelajaran ini sesuai dengan tujuan dan harapan
peneliti yakni, meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa utamanya
dalam keterampilan menulis teks tanggapan siswa.
b. Wawancara dengan Siswa
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada
siswa yang dipilih secara acak di SMP Negeri 216 Jakarta, dapat
disimpulkan bahwa masih terdapat siswa yang tidak menyenangi mata
pelajaran bahasa Indonesia karena dianggap kompleks serta membosankan.
Tetapi setelah peneliti hadir dengan membawa media pembelajaran kreatif
yang melibatkan siswa secara penuh dalam penggunaannya, kebanyakan
siswa menikmati dan menyenanginya. Hal tersebut dikuatkan dengan
lampiran hasil wawancara dengan siswa pada lampiran.
Mengenai tanggapan siswa terhadap penggunaan media kreatif ini
siswa memiliki ketertarikan dan antusias yang luar biasa bahkan ada yang
merekomendasikan untuk digunakan pada mata pelajaran lain yang
dianggap sulit. Media ini dianggap efektif karena memberikan rangsangan
baik kepada siswa untuk tetap fokus dan memiliki daya belajar kuat dengan
cara yang menyenangkan dan tidak membuat tertekan.
72
73

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil perolehan dan pengolahan data mengenai penggunaan
media pembelajaran berbasis permainan ular tangga raksasa dalam pembelajaran
menulis teks tanggapan siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta tahun pelajaran
2022/2023
1. Siswa masih mengalami kesulitan dan kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran menulis teks tanggapan sebelum menggunakan media pembelajaran
ular tangga raksasa. Kemudian setelah menggunakan media ular tangga raksasa
siswa menjadi lebih aktif, antuasias dan dapat menulis teks tanggapan dengan
baik. Sehingga, penggunaan media ular tangga raksasa dianggap sangat efektif
dan sesuai, hal ini dibuktikan dengan terdapatnya siswa yang berhasil menulis teks
tanggapan terhadap buku yang telah mereka baca dengan kategori baik sekali.
Media ini mampu mendorong minat belajar menulis siswa, membantu siswa
dalam mengingat unsur-unsur menulis teks tanggapan sehingga berhasil menulis
teks tanggapan dengan baik.
2. Hasil kemampuan menulis teks tanggapan melalui 34 data yang terhimpun
berdasarkan aspek penilaian kesesuaian isi teks tanggapan, kelengkapan dan
kesesuaian stuktur teks tanggapan, dan penggunaan bahasa teks tanggapan dengan
menggunakan media ular tangga raksasa sudah menunjukkan hasil yang sangat
baik. Hal ini karena hasil rata-rata nilai siswa adalah 80,12. Dibuktikan dengan
hasil tes yang berada pada kriteria baik dengan rentang nilai 80-100 sebanyak 23
siswa, kriteria baik dengan rentang nilai 66-79 sebanyak 9 siswa, dan kriteria
cukup dengan rentang nilai 56-55 sebanyak 3 siswa. Adapun nilai tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 91,5 sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
58. Sehingga, secara keseluruhan siswa kelas VII.7 SMP Negeri 216 Jakarta
memiliki kemampuan dalam menulis teks tanggapan.
74

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penggunaan media ular tangga raksasa pada
pembelajaran menulis teks tanggapan, terdapat beberapa saran yang dapat
disampaikan. Saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siswa disarankan untuk kritis terhadap guru yang dianggap monoton cara
mengajarnya karena keberhasilan dalam pembelajaran di kelas lahir dari
kolaborasi yang baik. Selain itu, agar guru dapat mengevaluasi kemudian
terdorong untuk menciptakan inovasi pada pembelajaran di kelas.
2. Guru disarankan untuk menggunakan media pembelajaran yang kreatif,
inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang
dianggap kompleks oleh siswa khususnya dalam menulis teks tanggapan
sehingga pembelajaran tidak hanya berjalan dengan satu arah namun dua
arah. Karena belajar yang merdeka membutuhkan kolaborasi yang
menyenangkan.
3. Untuk sekolah, perlu memfasilitasi penggunaan media pembelajaran
kreatif di sekolah seperti ular tangga raksasa untuk meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar di sekolah, utamanya pada mata pelajaran bahasa
Indonesia teks tanggapan.
4. Untuk penelitian selanjutnya, agar penelitian berjalan dengan efektif dan
efisien, sebaiknya persiapkan segala sesuatu yang mendukung penelitian
secara optimal. Akan lebih baik jika peneliti membuat kebaharuan pada
media pembelajaran untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang
menyenangkan, efektif dan sesuai dengan semangat zamannya.
75

DAFTAR PUSTAKA

Akour, Mohammed. Dkk. “Game-Based Learning Approach to Improve Self-


Learning Motivated Students”. Int. J. Technology Enhanced Learning. 12 (2).
2020.
Anggito, Albi., dan Setiawan, Johan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:
CV Jejak. 2018.

Ariesta, Freddy Widya. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Strategi Peer
Lessons dengan Media Ular Tangga pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Pakintelan 03 Kota Semarang”. Repository Universitas Negeri Semarang.
Skripsi. 2019.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2016.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Depok : PT Rajafindo Persada.2014.

Dalman. Keterampilan Menulis. Depok: PT. Rajagrafindo. 2016.

Dananjaya, Utomo. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit NUANSA. 2013.

Daryanto. Media Pembelajaran Perananannya Sangat Penting dalam Mencapai


Tujuan Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media.2016.

DePorter, Bobby., Dkk. Quantum Teaching Mempraktikan Quantum Learning di


Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa. 2008.

Dwiyogo, Wasis D. Media Pembelajaran. Malang: Wineka Media. 2013.

Fauziah, Resti Ade. “Penggunaan Media Pembelajaran Ular Tangga pada Materi
Biografi Sastrawan Indonesia Angkatan 1945 di SMA Negeri 1 Leuwiliang,
Bogor Tahun Pelajaran 2018/2019.” Repository UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi. 2019.
76

Fikri, Hasnul dan Madona, Ade Sri. Pengembangan Media Pembelajaran: Berbasis
Multimedia Interaktif, Yogyakarta: Sumudra Biru. 2018.

Fitrah dan Luthfiyah. Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas


& Studi Kasus. Jawa Barat: CV Jejak. 2017.

Junita, Silfia. "Pengaruh Pembelajaran Menyenangkan (Joyful Learning) terhadap


Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 12
Pekanbaru". Repository UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Skipsi. 2023.
Kartikaningtyas, Dyah. Dkk. Pengembangan Media Game Ular Tangga Bervisi Sets
Tema Energi pada Pembelajaran IPA Terpadu untuk Mengembangkan
Karakter dan Aktivitas Siswa SMP/MTs. Unnes Science Education Journal. Vol.
3 No.3. 2014.

Khusniatus Solihah, "Keefektifan Pembelajaran Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif


Menggunakan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Model Team
Assisted Individualization dengan Media Pop Up Berwawasan Lingkungan
Pada Siswa Kelas VII SMP". Repository Universitas Negeri Semarang. Skipsi.
2019.

Kustandi, Cecep dan Darmawan, Daddy. Pengembangan Media Pembelajaran


(Cetakan ke-2). Jakarta: Kencana. 2021.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya. 2014.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006.

Narayana, Suresh. Research Methodology in Zoology. India: Scientific Publishers. 2018.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya


Ilmiah. Jakarta: Kencana. 2017.
77

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis


Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. 2016.

Phil Robinson. History of Snakes and Ladder. The Museum of Gaming Newsletter.
EdisiTanggal 2 Februari 2015.

Rohdiana, Ana. Joyful Learning; Inspirasi dan Ide-Ide Mengajar, Penggunaan


Media dan Teknik Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Surabaya: Pustaka Media Guru.2018.

Safitri, Ika Nor. “Ika Nor Safitri, "Penggunaan Media Film Urip Iku Urip dalam
Pembelajaran Menulis Teks Ulasan dalam Pembelajaran Menulis Teks
Ulasan Siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2022/2023”. Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. 2023.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana. 2006.

Saondi, Ondi. Penelitian Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.2012.

Satrinawati. Media dan Sumber Belajar Utomo. Yogyakarta: DEEPUBLISH. 2017.

Sudaryono. Metodologi Penelitian. Depok: PT Rajagrafindo Persada. 2018.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


2017.

Sulisana, Rudi dan Riyani, Cepi. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima. 2009.

Susanti, Elvi. Keterampilan Berbicara. Depok: Rajawali Press. 2018.

Syafrizah. Media Pembelajaran: Teori dan Praktik. Padang: Sukabina Press. 2016.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Angkasa. 2008.
78

Trianto. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan


& Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana. 2010.

Widowati, Febryana., dkk. Penggunaan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Tema Hiburan. Jurnal PGSD, Vol. 2. No.1. 2014.
79

LAMPIRAN

Lembar Uji Referensi


Modul Pembelajaran
Lembar Wawancara Guru
Lembar Wawancara Siswa
Teks Tanggapan Siswa Kelas VII.7
Lembar Dokumentasi Penelitian
Surat Bimbingan Skripsi
Surat Permohonan Izin Penelitian
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Riwayat Penulis
80

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi


81
82
83
84
85
86

Lampiran 2 Modul Pembelajaran


87

TEKS TANGGAPAN
Nama Penyusun Anisya Gustiani
Institusi SMP Negeri 216 Jakarta
Tahun Ajaran 2022/2023
Jenjang sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kelas VII
Alokasi Waktu 6 Jam pelajaran @40 menit

Kompetensi Awal Peserta didik mampu mengidentifikasi informasi


berupa kritik atau pujian dari teks tanggapan yang
pernah didengar atau dibaca. Peserta didik mampu
menyimpulkan isi teks tanggapan yang pernah
didengar atau dibaca.
Profil Pelajar Pancasila 1. Bergotong royong
Peserta didik diharapkan mampu memiliki sikap
gotong royong dan saling menghargai melalui
kegiatan diskusi kelompok
2. Berakhlak mulia
Peserta didik diharapkan mampu memiliki sikap
berakhlak mulia yang ditunjukkan melalui
penggunaan norma kesopanan pada saat
menyimak dan melaporkan.
3. Bernalar kritis
Peserta didik diharapkan mampu memiliki sikap
bernalar kritis yang ditunjukkan melalui
pengungkapan kembali informasi yangdisimak.
88

Sarana dan Prasarana 1. Media : 1. Salindia materi (proyektor)


2. Ular tangga raksasa
3. Buku teks fiksi kemendikbud
4. LKPD
2. Bahan : 1. Kertas
2. Spidol, pensil, bolpoin,
3. Sumber : Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia
hlm. 160-170.
Target Peserta Didik Peserta didik regular (36 siswa)
Model Pembelajaran Tatap muka, joyful learning

A. Tujuan Pembelajaran
Membaca-memirsa
Setelah membaca teks tanggapan, peserta didik dapat:
a. Memahami dan menilai teks tanggapan secara kritis
b. Menjelaskan fungsi teks tanggapan
c. Menyimpulkan isi teks tanggapan
d. Menjelaskan perbandingan perbedaan serta persamaan buku fiksi dan non
fiksi
e. Memahami jenis ragam kalimat dan struktur teks dalam teks tanggapan
Menulis
a. Mampu menulis teks tanggapan dari hasil bacaannya dengan baik dan
efektif
Berbicara
a. Mendorong siswa untuk mampu menjelaskan tangapannya secara lisan
dengan efektif dan santun

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari materi ini, ada beberapa manfaat yang diperoleh peserta
didik yaitu:
1. Pada saat kegiatan membaca dan menulis teks tanggapan siswa dapat
mengembangkan kecakapan literasi kritisnya.
2. Teks tanggapan bertujuan agar peserta didik dapat memberikan tanggapan
(pujian/kritik) dengan baik, sopan, dan santun.
3. Siswa dapat memahami dan membedakan buku fiksi dan nonfiksi.
89

C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa sajakah informasi yang kalian dengar pagi ini?
2. Apa tanggapan kalian terhadap informasi tersebut?
3. Bagaimana cara memberikan tanggapan dengan baik, benar, dan santun?
4. Apa judul buku yang pernah dibaca?

D. Persiapan Mengajar
1. Menyiapkan salindia materi teks tanggapan
2. Menyiapkan media pembelajaran interaktif
3. Memahami hal-hal penting mengenai teks tanggapan
4. Memastikan sarana dan prasarana siap untuk digunakan.
E. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Pertemuan I
Waktu
Pendahuluan
1. Peserta didik dengan sungguh-sungguh merespon salam dan 10’
berdoa tanda mensyukuri anugerah Tuhan.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
4. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
5. Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang kompetensi
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
Inti
1. Peserta didik menyimak informasi dasar mengenai “Teks 60’
Tanggapan Buku Fiksi dan Nonfiksi” yang dijelaskan oleh guru.
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan akan dijelaskan oleh guru.
3. Guru mengenalkan media pembelajaran yang akan digunakan pada
pertemua selanjutnya
4. Guru menyampaikan teknis permainan
5. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan masing-masing
anggota 6 orang.
Penutup
1. Peserta didik merefleksi terhadap proses pembelajaran terkait 10’
dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan.
2. Guru melakukan formatif asesmen dengan cara melontarkan
pertanyaan kesiswa dan menilai respon siswa.
3. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral yang dapat
diterapkandalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
5. Guru memberi intruksi pada siswa untuk menyelesaikan bacaan
buku bergambar dari kemendikbud yang sudah disebarkan.
6. Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk menyelesaikan
bacaaan buku bergambar dari kemendikbud yang sudah
disebarkan melalui grup.
7. Kegiatan pembelajaran telah usai, peserta didik berdoa dan memberi
salam.
Alokasi
Pertemuan II
Waktu
Pendahuluan
1. Peserta didik dengan sungguh-sungguh merespon salam dan 10’
berdoa tanda mensyukuri anugerah Tuhan.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
4. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
5. Peserta didik dan guru menyiapkan ruangan untuk uji coba media
pembelajaran.
Inti
1. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya untuk melakukan 60’
permainan.
2. Guru kembali menyampaikan aturan atau teknis permainan.
3. Peserta Didik dipersilakan membaca kembali hasil catatan selama
5 menit.
4. Peserta didik mulai bermain dengan masing-masing durasi
permainan 10 menit per kloter dengan jumlah permainan 4 kloter
atau 4 kelompok.
Penutup
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang 10’
belum dipahami dan akan dijelaskan oleh
guru.
2. Peserta didik merefleksi terhadap proses pembelajaran terkait
dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
3. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran di pertemuan
selanjutnya.
5. Guru memberi intruksi pada siswa untuk menyelesaikan bacaan
buku bergambar dari kemendikbud yang sudah disebarkan.
6. Kegiatan pembelajaran telah usai, peserta didik berdoa dan
memberi salam.
Alokasi
Pertemuan III Waktu
Pendahuluan
1. Peserta didik dengan sungguh-sungguh merespon salam dan 10’
berdoa tanda mensyukuri anugerah Tuhan.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
4. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
5. Peserta didik dan guru menyiapkan ruangan untuk uji coba media
pembelajaran.
Inti
1. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya untuk melakukan 60’
permainan.
2. 2 kelompok terakhir melanjutkan permainan selama 20 menit.
3. Peserta didik menulis teks tanggapan terhadap buku fiksi terbitan
kemendikbud yang telah dibaca sesuai dengan teori yang telah
dipelajari selama permainan selama 35 menit.
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil teks
tanggapan di depan kelas.

Penutup
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan kesan dan 10’
pesannya selama penggunaan media pembelajaran Ular tangga
raksasa.
2. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan pembelajaran telah usai, peserta didik berdoa dan
memberi salam.

Jakarta, 09 April 2023

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

Imam, S.Pd. M.M. Anisya Gustiani.


NIP.197104271994011001 NIM. 111901300000
LAMPIRAN
Lampiran 3 Lembar Wawancara Guru

Nama Sekolah : SMP Negeri 216 Jakarta


Narasumber : Sabrina Imawati, S.Pd.

No Pertanyaan Jawaban
1 Sejauh ini metode Karena pada kurikulum kemarin
pembelajaran apa yang pernah materinya teks ulasan yang sebetulnya
ibu gunakan dalam juga tidak jauh beda dengan teks
pembelajaran teks tanggapan tanggapan ya. Sejauh ini saya seringnya
di kelas VII? menggunakan metode ceramah
setelahnya tanya jawab atau diskusi
untuk memantik keaktifan siswa selama
pembelajaran.
2 Bagaimana kondisi kelas saat Dinamika kelas kan selalu ada, apalagi
pembelajaran menulis teks bahasa Indonesia itu mereka
tanggapan berlangsung? menganggapnya pembelajaran yang
membosankan terutama ketika kita
menjelaskan tidak memakai media yang
menarik, mereka cepat buyar
konsentrasinya, mengobrol, ngantuk,
dan tidak kondusif. Ini kondisi real ya. 1
jam pertama mungkin mereka bisa fokus
di jam selanjutnya ya pikiran dan
fokusnya entah kemana.
3 Bagaimana keterampilan Keterampilan menulis siswa masih harus
siswa dalam menulis teks terus didorong, karena banyaknya dari
tanggapan? mereka masih kesulitan menulis karena
tidak suka membaca juga. Dan bagian
kegiatan ini juga yang biasanya siswa
hindari. Katanya, pelajaran bahasa

94
95

Indonesia itu terlalu banyak bacaan dan


banyak menulis.
4 Media pembelajaran apa yang Buku teks pelajaran dan non pelajaran
biasa ibu gunakan dalam untuk mereka baca dan ulas. Sesekali
pembelajaran menulis teks saya pernah memakai media powepoint
tanggapan? yang saya tampilkan di infocus untuk
menyampaikan materi.
5 Melalui penggunaan media Media yang pakai powerpoint dan
tersebut, bagaimana respon infocus itu lumayan membantu
yang diberikan peserta didik? memancing perhatian mereka. Ada
antusias buat sedikit lebih lama fokus
memperhatikan materinya. Saya juga
menyadari dengan hanya menggunakan
media buku teks saja, siswa di kelas akan
cepat bosan dan tidak bisa fokus. Karena
mereka disajikan oleh banyak tes yang
harus mereka baca. Kalau anaknya
senang membaca atau punya
ketertarikan pada kegiatan membaca, ini
akan terasa ringan dilakukan tapi untuk
anak-anak yang sebaliknya, ini jauh dari
kata enjoy.
6 Menurut ibu apakah Penting. Karena itu bisa menunjang
penggunaan media supaya anak bisa kreatif kemudian tidak
pembelajaran di pembelajaran membuat bosan, bete dan ngantuk.
menulis teks tanggapan Anak-anak merasa cape jika kegiatannya
penting? hanya mendengarkan saja. Anak
sekarang kan tertariknya dengan
tontonan atau visual juga permainan
yang melibatkan mereka sepenuhnya ya.
96

7 Apakah ibu mengetahui media Saya tahu karena waktu kecil sering
pembelajaran ular tangga bermain, tapi kalau untuk dimasukan ke
raksasa? dalam media pembelajaran saya baru
dengar. Saya baru tahu ternyata media
ular tangga bisa ya menjadi media
pembelajaran terutama dalam bahasa
Indonesia.
8 Apakah sebelumnya ibu Belum pernah menggunakannya dalam
pernah menggunakan media pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.
tersebut? Tapi cukup menarik juga ya.
9 Bagaimana tanggapan ibu Menarik. Ternyata bisa ya media ular
terhadap penggunaan media tangga ini digunakan pada pembelajaran
pembelajaran ular tangga menulis siswa. Saya juga sempat
raksasa yang telah digunakan? bertanya kepada anak-anak terhadap
respon mereka setelah belajar bersama
Bu Ica, ternyata mereka memberi respon
yang baik dan antusias.
97

Lampiran 4 Lembar Wawancara Siswa

Nama Siswa : Putu Xaviera Prima Mudana

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu menyukai pelajaran Iya, saya menyukai materi tentang
bahasa indonesia, terutama materi teks tanggapan secara spesifik,
teks tanggapan? tetapi kurang menyukai pelajaran
Bahasa Indonesianya sendiri. Saya
menyukai materi pembelajaran
teks tanggapan karena saya suka
membaca buku, terutama novel
dan mengulasnya.
2 Adakah kesulitan yang kamu hadapi Kesulitan yang saya hadapi adalah
saat belajar menulis teks tanggapan? merangkai kata-kata agar baku dan
benar.
3 Apakah kamu mengetahui media Kalau permainan ular tangga saya
pembelajaran ular tangga raksasa? tahu tapi media pembelajaran ular
tangga raksasa sebelumnya saya
tidak tahu, saya baru tahu sekarang
setelah kemarin belajar bersama
Bu Ica.
4 Bagaimana pendapat kamu jika Ini cara belajar yang unik dan
materi menulis teks tanggapan menyenangkan Bu menurut saya.
menggunakan media ular tangga Tidak monoton juga.
raksasa? Menyenangkan, Bu.
5 Apakah penggunaan media ular Membantu, Bu. Kita jadi ingat
tangga raksasa memudahkan kamu stuktur teksnya pas menulis,
dalam menulis teks tanggapan? karena diulang-ulang oleh teman-
teman selama main games.
98

Nama Siswa : Andine Firyal Utami

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu menyukai pelajaran Saya cukup menyukai pelajaran
bahasa indonesia, terutama materi Bahasa Indonesia terutama materi
teks tanggapan? teks tanggapan buku fiksi dan
nonfiksi. Karena menurut saya
cukup menyenangkan memberikan
tanggapan pada sebuah buku.
2 Adakah kesulitan yang kamu hadapi Menurut saya, saya sedikit
saat belajar menulis teks tanggapan? kesulitan saat merangkai kata-kata.
3 Apakah kamu mengetahui media Saya tidak tahu media belajar ini
pembelajaran ular tangga raksasa? sebelumnya. Sekarang sudah tahu.
4 Bagaimana pendapat kamu jika Menarik, Bu. Mungkin akan lebih
materi menulis teks tanggapan menyenangkan kalau semua
menggunakan media ular tangga matpel yang susah-susah pakai
raksasa? media belajar ini.
5 Apakah penggunaan media ular Memudahkan, Bu. Karena
tangga raksasa memudahkan kamu belajarnya jadi seru dan unik, tidak
dalam menulis teks tanggapan? seperti pembelajaran biasanya.
99

Nama Siswa : Muhammad Elvin Arkana


No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu menyukai pelajaran Ya, saya menyukai pelajaran
bahasa indonesia, terutama materi Bahasa Indonesia.
teks tanggapan?
2 Adakah kesulitan yang kamu hadapi Iya, ada kesulitan. Saya kesulitan
saat belajar menulis teks tanggapan? untuk memakai kata-kata yang
baku untuk membuat teks
tanggapan.
3 Apakah kamu mengetahui media Ya, saya tahu.
pembelajaran ular tangga raksasa?
4 Bagaimana pendapat kamu jika Menurut saya, jika belajar teks
materi menulis teks tanggapan tanggapan menggunakan media
menggunakan media ular tangga ular tangga raksasa adalah
raksasa? menyenangkan, dan dapat
kekompakkan.
5 Apakah penggunaan media ular Iya, saya setuju. Memudahkan
tangga raksasa memudahkan kamu saya untuk menulis teks
dalam menulis teks tanggapan? tanggapan.
100

Nama Siswa : Gabrielle Engeline Sophia Benino

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu menyukai pelajaran Ya, saya suka. Karena saya bisa
bahasa indonesia, terutama materi memberikan opini saya kepada
teks tanggapan? orang lain setelah saya menikmati
sebuah karya.
2 Adakah kesulitan yang kamu hadapi Ya, ada. Terkadang saya tidak bisa
saat belajar menulis teks tanggapan? menulis tanggapan karena saya
tidak mengerti isi bukunya.
3 Apakah kamu mengetahui media Ya, saya tahu.
pembelajaran ular tangga raksasa?
4 Bagaimana pendapat kamu jika Cukup menarik. Anti mainstream.
materi menulis teks tanggapan
menggunakan media ular tangga
raksasa?
5 Apakah penggunaan media ular Ya. Media pembelajaran ini
tangga raksasa memudahkan kamu membantu saya menulis.
dalam menulis teks tanggapan?
101

Nama Siswa : Kalalo Maria Evelyn Victoria

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu menyukai pelajaran Saya tidak terlalu suka pelajaran
bahasa indonesia, terutama materi Bahasa Indonesia, tapi saya suka
teks tanggapan? menulis teks tanggapan buku fiksi
dan nonfiksi. Saya tidak terlalu
suka pelajaran Bahasa Indonesia
karena saya tidak jago dalam
pelajaran tersebut.
2 Adakah kesulitan yang kamu hadapi Terkadang saya tidak tahu kata-
saat belajar menulis teks tanggapan? kata yang tepat atau baku untuk
suatu tanggapan.
3 Apakah kamu mengetahui media Iya saya tau.
pembelajaran ular tangga raksasa?
4 Bagaimana pendapat kamu jika Bagus. Dicoba pada materi yang
materi menulis teks tanggapan lain juga akan bagus.
menggunakan media ular tangga
raksasa?
5 Apakah penggunaan media ular Mudah. Saya jadi ingat struktur
tangga raksasa memudahkan kamu dan kaidah kebahasaannya ketika
dalam menulis teks tanggapan? main ular tangga raksasa.
102

Nama Siswa : Muhammad Ghazi Adz Dzikra

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu menyukai pelajaran Saya suka belajar bahasa Indonesia
bahasa indonesia, terutama materi karena membantu memperbaiki
teks tanggapan? cara berbahasa kita. Saya juga suka
materi teks tanggapan.
2 Adakah kesulitan yang kamu hadapi Ada. Saya susah ingat kaidah
saat belajar menulis teks tanggapan? bahasanya dan kadang-kadang
stukturnya masih sering tertukar
urutannya.
3 Apakah kamu mengetahui media Saya sudah tahu dari Bu Ica.
pembelajaran ular tangga raksasa?
4 Bagaimana pendapat kamu jika Tidak membosankan, Bu. Seru
materi menulis teks tanggapan kalau belajar pakai games seperti
menggunakan media ular tangga ular tangga. Teman-teman bilang
raksasa? juga seru.
5 Apakah penggunaan media ular Insya Allah mudah, Bu. Aman. Itu
tangga raksasa memudahkan kamu buktinya saya sudah selesai
dalam menulis teks tanggapan? menulis dengan baik.
103

Lampiran 5 Teks Tanggapan Siswa Kelas VII.7


JMA
104
105

YNA
106
107

FCH
108
109

SKO
110

FMA
111

HMM
112

APM
113
114

MEA
115
116

CTA
117

Lampiran 6 Lembar Dokumentasi Penelitian


118
119
120
121
122

Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi


123

Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian


124

Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian


125

RIWAYAT PENULIS

Anisya Gustiani, lahir di tatar Pasundan Sukabumi, tepat


pada hari Veteran, 10 Agustus 2000. Mojang Sukabumi ini
adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari
rahim seorang ibu kreatif, tangguh, yang selalu menjadi
sumber keteladanan utama bagi anaknya, beliau bernama
Dede Nur Farida. Dirawat dan dibesarkan oleh seorang
ayah yang penuh tanggung jawab dan penyayang bernama
Agus Kuswanda. Penulis pernah menjadi siswa madrasah
di Madrasah Ibtidaiyah Citarik, kemudian melanjutkan
pendidikan di sekolah negeri, SMP Negeri 2
Palabuhanratu, mendarat untuk menjadi programer karbitan di SMK Doa Bangsa
Palabuhanratu dengan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak dan memutuskan
berproses serta belajar di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta karena ketertarikannya pada bidang pendidikan,
bahasa, literasi, teknologi dan politik.
Penulis bernama panggilan “Ica / Nisya /Anisya Potter” ini sering berlangganan
menjadi ketua OSIS dan beberapa organisasi serta komunitas yang akhirnya
melahirkan ia untuk menjadi seorang pemimpi besar, saking besar mimpinya ia
pernah terobsesi menjadi Anggota Parlemen komisi X DPR RI, seperti srikandi
Sukabumi almarhumah Dr. Hj. Reni Marlinawati, dan sempat ingin mengambil
jurusan ilmu politik di UGM. Namun kini penulis lebih yakin untuk beralih cita,
ingin menjadi anak pungut Raja Arab Saudi saja. Penulis percaya diri karena
memiliki modal hobi dan kemampuan mengaji, membaca, mendesain, menulis,
public speaking, menjadi kreator konten, mencari sumber cuan (berniaga), dan
menjadi pendengar yang baik. Insya Allah bisa diandalkan oleh Raja. *(Doakan
penulis lekas bangun dari mimpinya).
Selama berkuliah, penulis pernah menjabat sebagai Duta Baca Kabupaten
Sukabumi, founder taman baca masyarakat “Pojok Baca Anak Desa”, menjabat
sebagai ketua Kominfo KOHATI Tarbiyah, staf Divisi Pengembangan Bahasa
DEMA FITK, staff Departemen Keagamaan, Pendidikan dan Kemasyarakatan
(DKPM) HMPS PBSI, Sekretaris Penelitian dan Pengembangan RIMASI, staff
Sosial Masyarakat FORMABI, sekretaris PESTARAMA 7 dan mentor Duta
Literasi Pelajar Sukabumi. Penulis juga pernah meraih juara 1 menulis cerpen
pelajar tingkat provinsi, juara 2 desain blog tingkat provinsi, juara 2 pemilihan duta
pelajar peduli HIV/AIDS Kabupaten Sukabumi 2018, dan juara 3 duta baca
Kabupaten Sukabumi 2021.

Anda mungkin juga menyukai