Anda di halaman 1dari 122

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM MENULIS KARANGAN


DESKRIPTIF BUGIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI
SISWA KELAS IV SDN 5 MATTIROPOLE LALABATA SOPPENG

IMPROVING LEARNING OUTCOMES IN WRITING BUGIS


DESCRIPTIVE ESSAYS USING SERIAL IMAGE FOR FOURTH GRADE
STUDENTS AT SDN 5 MATTIROPOLE LALABATA

ARSI PUTRI RAHMATULLAH


1855041002

i
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

PERSEMBAHAN

Sepenggal kisahku, terurai dalam karya ini


Bercerita tentang kesungguhanku melawan aral hidup
Sebagai bukti kepada kedua Orang teristimewaku di dunia
Ayah Ibuku bagimu bulil cinta karya ini kupersembahkan

Kala suka duka melanda tetap kau hadirkan kasih saying untukku
Di hembus Nafasku selalu saja terasa ada jiwamu dalam jiwaku
Kebahagianmu abadi bagiku bila melihatmu tersenyum

Bagimu seluruh jiwa yang mencintai jiwaku


Betapa lincah hidupku memahat namamu di hatiku
Dan itu akan sulit untuk terhapus
Untukmu, keluargaku, guruku, sahabatku

Untuk jiwa yang selama ini menyayangiku


Terima kasih untuk cinta dan kasihnya
Terima kasih telah menemani hari-hariku
Akupun akan selalu menyayangimu

ii
MOTO

“Jika hari ini engkau belum bergerak disaat orang lain sudah berjalan, maka

besok, bersiaplah untuk berlari! Jika tidak, maka tak usah berdiksi tentang mimpi

besar, aksimu terlalu komedi untuk dikhayalkan”.

( Arsi Putri Rahmatullah,2022)

iii
ABSTRAK

Arsi Putri Rahmatullah. 2022. “Peningkatan Hasil Menulis Karangan


Deskriptif Bugis menggunakan Media Gambar Berseri siswa kelas IV SDN 5
Mattiropole Lalabata Soppeng..” Dibimbing oleh Dr. Syamsudduha, M.Hum dan
Dr. Andi Agussalim Aj,.M.Hum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Daerah, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra,
Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran menulis karangan deskriptif bugis menggunakan
Stimulus-Respon media gambar berseri, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat secara teoretis dan praktis.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus, mulai dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng sebanyak 28 siswa. Data yang
diperoleh diolah secara deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini yakni, observasi, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa daerah Bugis
siswa dengan menggunakan Stimulus-Respon media gambar berseri siswa kelas
IV SDN 5 Mattiropole mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
tes terakhir siswa pada siklus I, 18 Siswa atau 78,26% dinyatakan tuntas, dan
nilai tes terakhir pada siklus II terjadi peningkatan dengan ketuntasan siswa
sebanyak 21 siswa atau 91,30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar menulis karangan deskriptif bugis pada siklus I dalam
kategori baik, dan siklus II dalam kategori Sangat Baik, sedangkan observasi
aktivitas guru dan murid dalam kategori baik. Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah hasil menulis karangan deskriprif bugis menggunakan Stimulus-Reapon
Media gambar berseri siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng
Meningkat.

Kata Kunci : Hasil Belajar Menulis Karangan Deskriptif

iv
ABSTRACT

Arsi Putri Rahmatullah. 2022. "Improvement of Bugis Descriptive Writing


Results using Serial Picture Media for fourth grade students of SDN 5 Mattiropole
Lalabata Soppeng.." Supervised by Dr. Syamsudduha, M. Hum and Dr. Andi
Agussalim Aj,.M.Hum Regional Language and Literature Education Study
Program, Department of Indonesian Language and Literature, Faculty of
Language and Literature, Makassar State University.

This study aims to describe the planning, implementation, and evaluation of


learning to write descriptive essays using Bugis Stimulus-Response media, this
research is expected to provide theoretical and practical benefits.

This research is a classroom action research (CAR) which is carried out in two
cycles, starting from (1) planning, (2) implementing actions, (3) Observing, and
(4) Reflecting. The subjects of this research were the fourth grade students of
SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng as many as 28 students. The data obtained
were processed descriptively quantitatively. The data collection techniques in this
study were observation, tests, and documentation.

The results of this study indicate that the learning outcomes of students' Bugis
regional language using the Stimulus-Response media of serial images of fourth
grade students of SDN 5 Mattiropole have increased. This can be seen from the
final test scores of students in the first cycle, 18 students or 78.26% were declared
complete, and the last test scores in the second cycle increased with 21 students or
91.30% completeness. The results showed that there was an increase in learning
outcomes to write Bugis descriptive essays in the first cycle in the good category,
and the second cycle in the Very Good category, while the observations of teacher
and student activities were in the good category. The conclusion in this study is
the result of writing descriptive essays using Stimulus-Reapon Bugis. Serial
image media for fourth grade students of SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng
Increases.

v
Keywords: Learning Outcomes to Write Descriptive Essay

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. atas segala rahmat dan

hidayah yang tiada henti diberikan kepada hambanya-Nya. Shalawat dan salam

tak lupa pula penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad saw. beserta para

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai

manakala penulisan skripsi yang berjudul “ Peninngkatan Hasil Belajar dalam

menulis Karangan Deskriptif Bugis menggunakan Stimulus-Respon media

gambar berseri siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng”, ini dapat

diselesaikan sebagai salah satu syarat akademik menjadi sarjana Pendidikan di

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibunda dan Ayahanda yang telah

mendidik, merawat dan membesarkan penulis hingga penulis dapat menikmati

kehidupan, mengenyam bangku pendidikan dan akhirnya dapat menyelesaikan

pennyusunan tulisan ini. Tak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung

dan memberikan semangat sampai akhir studi ini, kepada seluruh keluarga besar

atas segala pengorbanan serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu

vi
yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menutut ilmu. Semoga apa

yang telah mereka berikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu dapat

menjadi ibadah dan sebagai cahaya penerang kehidupan baik di dunia dan di

akhirat.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.T.P., IPI., ASEAN Eng.

selaku Rektor Universitas Negeri Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. Syukur Saud, M.Pd. selaku Dekan Fakultas

Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar.

3. Bapak Dr. Mayong, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Negeri Makassar.

4. Ibu Dr. Hajrah, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Daerah Universitas Negeri Makassar.

5. Ibu Dr. Syamsudduha, M.Hum. selaku Pembimbing I yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian

skripsi.

6. Bapak Dr. Andi Agussalim Aj. M.Hum. selaku pembimbing II

yang senang tiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

7. Ibu Prof. Dr. Hj. Johar Amir, M.Hum. selaku penguji I yang telah

memberikaan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi

vi
i
hingga ujian skripsi.

8. Ibu Andi Fatimah, S.Ag.,M.Pd. selaku penguji II yang telah

memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi hingga

ujian skripsi.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas

Negeri Makassar yang tak kenal lelah menuangkan ilmunya kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan.

10. Segenap Staff dan Karyawan Fakultas Bahasa dan Sastra

Universitas Negeri Makassar.

11. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah kelas A angkatan

2018 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya

dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

12. Kepada saudara saya Melisa Angelica yang selalu menemani dan

membantuku dalam segala hal, dan terimakasih telah membantuku

melewati hari tersulitku.

13. Kepada saudara saya Riska, Henny Alfiana, dan Nur Fadilah, S.Pd.

yang selalu menjadi tempat menumpahkan segala cinta, keluh-

kesah, dan amarah bagi penulis.

14. Ucapan Terimakasih kepada teman-teman Kampus Mengajar

Merdeka Belajar ( Arinil Mustaqimah Latief, Lukman Feri ) yang

selalu menemani dan membantu penulis dalam segala hal.

vi
ii
15. Tidak ketinggalan penulis ucapkan terima kasih kepada semua

teman-teman yang sangat berkontribusi, selalu membantu dan

mendorong penulis hingga bisa sejauh ini.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah disebutkan semoga segala

bantuan serta perhatiannya dapat bernilai ibadah disisi Allah swt. dan mendapat

pahala yang berlipat ganda.

Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Makassar, 17 Mei 2022

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN
JUDUL............................................................................................................i
PERSETUJUAN
PEMBIMBING.......................................................................................ii
PERSEMBAHAN......................................................................................................
.........ii
MOTO ..............................................................................................................................
.........iii
ABSTRAK ................................................................................................................
..........iv
KATA PENGANTAR......................................................................................................iv
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................xi
DAFTARLAMPIRAN.....................................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.............................................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah
......................................................................................................... 5
C. Tujuan
Penelitian........................................................................................................... 5
D. Manfaat
Penelitian......................................................................................................... 6

x
1. Manfaat
Teoretis….................................................................................. 6
2. Manfaat Praktis
........................................................................................ 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.Kajian Teori
……………………................................................................................ 8
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
……............................................. 8
2. Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif.........................................11
3. Media Gambar Berseri ........................................................................17
4. Stimulus- Respon ................................................................................24
B. KERANGKA PIKIR..................................................................................................26

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.................................................................................................28
B. Desain Penelitian..............................................................................................29
C. Pelaksanaan Tindakan......................................................................................30
D. Fokus penelitian..............................................................................................32
E. Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................................34
F. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................36
G. Teknik Analisis Data........................................................................................37
H. Kriteria Penilaian.............................................................................................37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian..........................................................................................40
1. Peningkatan Hasil Belajar Pada Tahap Perencanaan...........................41
2. Peningkatan Hasil Belajar Pada Tahap Pelaksanaan............................41
3. Peningkatan Hasil Belajar Pada Tahap Penilaian................................56
B. Pembahasan................................................................................................57
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................................60
B. SARAN..............................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................63

xi
LAMPIRAN.....................................................................................................................65
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………..
………………113

xi
i
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Taraf Keberhasilan Menulis Karangan Deskriptif ……………...………………..….38


2.2. Hasil Belajar menulis Karangan Deskriptif Bugis pada Siklus I………………… 47
2 .3 Hasil Belajar menulis Karangan Deskriptif Bugis Pada Siklus II...........................55

xii
i
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Bagan Kerangka Pikir...............................................................................................28

Gambar Alur Penelitian.............................................................................................30

xiv
Nomor Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................................................66

2. Media Gambar Siklus I & II.........................................................................68

3. Materi Ajar Siklus I& II...............................................................................70

5 Tes Evaluasi Siklus I&II...............................................................................72

6 Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I&II.....................................................73

7 Lembar Kerja Siswa………………………………………………………..74

7. Pedoman Penskoran Tes Evaluasi Siklus I...................................................75

8. Data Hasil Belajar Bahasa Daerah Bugis Siswa Siklus I.............................76

9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I.......................................................78

10 Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus I......................................................80

11 Data Hasil Belajar Bahasa Daerah Bugis Siswa Siklus II………………….82

12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I.......................................................86

13 Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus I......................................................88

14 Rekapitulasi Nilai Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas IV SDN 5 Mattiropole


Lalabata Soppeng……………………………………………………... ……90

15 Hasil Tulisan Siswa………………………………………………………….92

16 Dokumentasi Kegiatan ………………………………………………….......97

xv
17 Persuratan…………………………………………………………………..104

18 Riwayat Hidup……………………………………………………………...113

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi pembelajaran bahasa daerah di lembaga pendidikan formal dari hari ke

hari semakin sarat dengan berbagai persoalan. Hal ini disebabkan berbagai faktor,

diantaranya latar belakang guru, metode yang digunakan dan buku bacaan penunjang

pembelajaran bahasa daerah di sekolah, di SD dan SMPN yang terbatas. Hal ini

menyebabkan kurangnya minat siswa mengikuti pembelajaran bahasa daerah yang

berdampak pada hasil belajar siswa.

Pembelajaran bahasa daerah Bugis di SDN 5 Mattiropole, hampir sama dengan

keadaan pembelajaran bahasa daerah Bugis di Sekolah Dasar yang lain. Sesuai dengan

hasil observasi yang dilakukan penulis yakni, siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole kurang

berminat mengikuti pelajaran dengan berbagai alasan diantaranya: materi yang diajarkan

membosankan, metode dan media yang digunakan tidak menarik, belum bisa membaca

aksara lontarak, dan lain-lain. Hal ini terbukti dari kondisi pembelajaran bahasa daerah

Bugis yang belum mengalami kemajuan.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar, seorang guru

harus tahu kondisi atau keadaan siswa, karena setiap siswa memiliki perbedaan kondisi,

berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana

proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Daryanto, 2009: 1).

Keberhasilan proses pembelajaran di kelas salah satunya dapat diukur dari sejauh

mana guru dapat menyajikan materi pembelajaran yang dapat menarik minat siswa

untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.

xvii
Peranan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah.

Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan

pendidikan dapat tercapai, termasuk dalam memilih metode mengajar. Seorang guru

harus dapat menyesuaikan antara metode yang dipilihnya dengan kondisi siswa, agar

proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

Sehubungan dengan kendala yang telah dipaparkan di atas, penulis mengambil

judul Peningkatan Hasil Belajar Dalam Menulis Karangan Deskriptif Bugis

Menggunakan Stimulus-Respon Media Gambar Berseri Siswa Kelas IV SDN 5

Mattiropole Lalabata Soppeng. Alasan peneliti mengangkat topik permasalahan tersebut

karena diketahui bersama bahwa sekarang ini minat siswa untuk mengikuti pelajaran

bahasa daerah semakin menurun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti

menggunakan media gambar berseri sebagai media pembelajaran yang akan membantu

dan memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran agar hasil belajar siswa

meningkat. Alasannya karena, media gambar lebih menampilkan realita sehingga yang

disampaikan sesuai dengan penggambaran dan pertanyaan siswa dapat terjawab.

Melalui media pembelajaran, khususnya pada pembelajaran Bahasa Bugis

memungkinkan timbulnya interaksi edukatif antara guru dan siswa, dan antara siswa

dengan siswa. Hal ini dapat mempengaruhi proses belajar mengajar menjadi lebih

efektif dalam segala aktivitas belajar. Melalui penggunaan media Visual (gambar) anak

dapat belajar lebih aktif. Aktivitas belajar anak akan bergantung pada metode

pembelajaran bervariasi yang digunakan oleh guru.

Penelitian tentang pengembangan karangan telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.

Penelitian Iskandar (2001) menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri

1 Bajeng menulis wacana persuasi bahasa Indonesia belum memadai, Penelitian Suriani

xviii
(2005) juga menyimpulkan bahwa peningkatan kreativitas menulis karangan deskriptif

bahasa Bugis kelas VIII SMPN 2 Lilirilau mengalami keberhasilan.

Satu lagi Penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawati Aribe dalam hal

peningkatan hasil belajar IPA kelas 4 di SDN 5 Mattiropole pada tahun akademik

2019/2020 tentang materi sistem indera manusia. Dari hasil penelitian dilihat dari titik

fokus pembelajaran dalam penelitian yang telah diselesaikan oleh Rahmawati Aribe,

khususnya pembelajaran IPA, sedangkan titik fokus penelitian ini adalah pada

pembelajaran Bahasa Daerah Bugis. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk menerapkan

media gambar berseri sebagai karya untuk lebih mengembangkan Karangan Deskriptif

untuk memukau siswa pada mata pelajaran bahasa daerah. Selanjutnya, Penulis berharap

untuk menyelesaikan masalah ini dengan mengangkat penelitian tindakan kelas (PTK)

yang berjudul:

Peningkatan Hasil Belajar dalam menulis karangan Deskriptif Bugis

menggunakan Stimulus-Respon media gambar berseri siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole

Lalabata Soppeng.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah

penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimanakah perencanaan menulis karangan deskriptif Bugis menggunakan

Stimulus-Respon Media Gambar Berseri siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole

Lalabata Soppeng.

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskriptif Bugis

menggunakan Stimulus-Respon Media Gambar Berseri siswa kelas IV SDN 5

xix
Mattiropole Lalabata Soppeng.

3. Bagaimana peningkatan hasil menulis karangan deskriptif Bugis

menggunakan Stimulus-Respon Media Gambar Berseri siswa kelas IV pada

tahap penilaian?

C. Tujuan Penelitian

Bertolak pada rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis karangan deskriptif

bugis dengan menggunakan Stimulus-Respon Media Gambar Berseri siswa

kelas IV SDN 5 Mattiropole.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan menulis karangan deskriptif Bugis dengan

menggunakan Stimulus-Respon Media Gambar Berseri siswa kelas IV SDN 5

Mattiropole.

3. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil menulis karangan deskriptif bugis

dengan menggunakan Stimulus-Respon Media Gambar Berseri.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang

membutuhkannya, baik itu secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

pembelajaran bahasa daerah Bugis dengan menggunakan Teori Bihavioristik,

terutama pada aspek untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran melalui media gambar berseri.

2. Manfaat Praktis

xx
a. Bagi seorang pendidik, mengetahui metode yang tepat sehingga dapat

memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas, agar

permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru dapat diminimalkan.

b. Bagi peserta didik, hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi untuk

meningkatkan motivasi dan kemampuannya dalam memahami konsep-konsep

dalam pembelajaran bahasa daerah bugis sehingga prestasi belajarnya dapat

meningkat.

c. Bagi sekolah, sebagai data dan model pemecahan problematika yang dihadapi

oleh seorang pendidik dalam pembelajaran dan sebagai bahan pertimbangan

penentuan kebijakan untuk meningkatkan mutu guru.

d. Bagi peneliti, penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang cara meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis

karangan Deskriptif Bugis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. KajianTeori

1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

Belajar adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan.

Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

organisme atau pribadi.

Menurut Gredler (Sahabuddin,1999:84), bahwa belajar adalah proses


xxi
orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan (

Hammalik, 2001:27).

Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar

merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan ( Surya,

1981:32).

Darsono (2001: 4), belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan

perubahan tingkah laku terhadap diri seseorang dalam memperoleh berbagai

kecakapan, keterampilan, dan sikap.

2. Prinsip–prinsip belajar

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan

minat dan membimbing untuk mencapai tujuan yang intruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk

mencapai tujuan instruksional.

3. Pengertian Hasil Belajar

xxii
Hasil pembelajaran adalah serangkaian pernyataan yang mengemukakan

apa yang harus dapat dilakukan atau dipahami oleh para peserta di akhir

penyelenggaraan pelatihan, sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia artinya

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb).

Selain itu, Dimyati dan Mudjiono (2006: 56) mengatakan bahwa hasil

belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah

diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Sudjana (2010: 40)

menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

Kutipan di atas dapat disimpulkan dengan mengatakan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki siswa sebagai hasil pembelajaran, dan untuk

mengetahui hasil belajar yang dicapai diadakan penilaian, dan salah satu alat ukur

yang digunakan adalah tes. Oleh karena itu, dalam penelitian ini hasil belajar

bahasa daerah Bugis yang dimaksud adalah kemampuan atau tingkat penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran setelah mengikuti proses belajar melalui media

gambar.

4. Hasil belajar rana kognitif, afektif, dan psikomotorik

Perumusan aspek-aspek kemampuan yang menggambarkan prestasi-

prestasi peserta didik yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat digolongkan

ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan taksonomi Bloom. Menurut Bloom (Yunita,

2011) tujuan pendidikan atau pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam tiga

domain, yaitu:

1) Domain Kognitif, mencakup kemampuan dan kecakapan intelektual;

2) Domain Afektif, meliputi sikap, kemampuan, dan penguasaan segi

emosional, yaitu perasaan, sikap, dan nilai;

xxiii
3) Domain Psikomotorik, yaitu usaha keterampilan-keterampilan atau gerak

fisik.

Hasil belajar yang digunakan untuk diteliti dalam penelitian ini adalah

hasil belajar ketiga ranah tersebt dengan memperhatikan semua aspek yang

mempengaruhi hasil belajar melalui proses pembelajaran dalam setiap siklus.

2. Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif

a. Kemampuan Menulis

Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa

Indonesia mampu adalah sanggup, jadi kemampuan adalah sebagai

keterampilan yang dimiliki seseorang dalam menghasilkan atau melakukan

sesuatu untuk mencapai tujuannya sesuai dengan yang diharapkan.

Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia

mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang lain.

Kemampuan menulis ini dimiliki melalui latihan dan bimbingan yang

intensif yang sudah mesti dilatihkan di sekolah dasar. Menulis adalah

menurunkan, menirukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga

orang lain tersebut dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut,

sehingga mereka dapat memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Berdasarkan penjelasan diatasdi atas menunjukkan bahwa dengan

tulisan dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca, hal ini dapat

terjadi apabila penulis dan pembaca memahami lambang-lambang grafik

yang dipergunakan untuk menulis tersebut. Misalnya seseorang dapat

dikatakan sedang menulis huruf latin jika seseorang tersebut memahami

lambang, grafik dari huruf latin tersebut, demikian pula seseorang dapat

xxiv
dikatakan sedang menulis huruf arab kalau orang tersebut memahami

lambang dan grafik dari huruf arab. Dalam hal ini seseorang tidak dapat

dikatakan sedang menulis huruf latin atau huruf arab jika orang tersebut

tidak memahami lambang, gambar grafik dari kedua huruf tersebut.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang diperlukan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pengertian

menulis (dalam Taringan, 2013:4) sebagai berikut: 1) Proses mengabadikan

bahasa dengan tanda-tanda grafis, 2) Representasi dari kegiatan-kegiatan ekpresi

bahasa, 3) kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan, 4) To Put

down the graphic symbols that represent a language one understands, so that

other can read these graphic representation.

Menurut Dalman (2015:3) menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi

berupa penyampaian peran (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menurut Suhalmi, (2016:

3) keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

bersifat produktif dan memiliki sifat yang sama dengan keterampilan membaca.

Menulis dapat diartikan sebagai media untuk meluapkan ide dan menulis adalah

sebuah Imajinative (Yenik,2013:2). Menulis sangat penting bagi pendidikan

karena memudahkan para pelajar berpikir juga dapat memudahkan kita

merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya piker,

memecahkan masalah-masalah dan menyusun urutan bagi pengalaman.

b. Jenis-jenis Karangan

Karangan merupakan suatu bentuk karya tulis yang dipakai untuk

mengungkapkan gagasan kepada para pembaca. Karangan terbagi menjadi 5 jenis

xxv
karangan, diantaranya yaitu: deskriptif/deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi,

dan persuasi.

1)

2) Karangan Narasi

Karangan Narasi adalah karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu

peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian

tersebut. Karangan narasi memiliki tiga unsur utama sebagai bahannya, yaitu

adanya tokoh-tokoh, kejadian, dan adanya latar ruang dan waktu.

3) Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah

pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan

pengetahuan dengan sejelas-jelasnya.

4) Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi adalah karangan yang mengemukakan alas an,

contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Tujuannya menyakinkan

pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan penulis.

5) Karangan Persuasi

Karangan Persuasif adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi,

mengimbau, membujuk, atau merayu pembaca, sehingga terpengaruh untuk

mengikuti keinginan penulis.

6) Karangan Deskripsi

Deskripsi adalah karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih

terperinci sehingga apa yang dilaporkan seolah-olah hidup dan tergambar dalam

imajinasi pembaca Alwi,dkk. (2005: 258). Sejalan dengan hal tersebut, Juanda

xxvi
(2011: 33) mengemukakan bahwa deskriptif adalah pemaparan atau

penggambaran dengan kata-kata suatu tempat, benda, keadaan, atau suasana.

Karangan Desktiptif adalah tulisan yang sifatnya melukiskan sesuatu melalui

kata-kata, dengan kata lain karangan deskriptif adalah karangan yang memaparkan

rincian atau detil tentang suatu objek sehingga imajinasi dan sensivitas pembaca

bagaikan melihat, menggambarkan, merasakan atau mengalami langsung objek

atau peristiwa tersebut. Desktiptif adalah jenis karangan yang bertujuan untuk

memberikan atau melukiskan suatu hal.

Suparno (2015: 9) menyatakan bahwa: Karangan deskripsi adalah

ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan

kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.

Sasarannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi

(daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan

merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.Berdasarkan pernyataan

tersebut penulis menyimpulkan bahwa karangan deskripsi merupakan

karangan yang kita susun untuk melukiskan sesuatu dengan maksud untuk

menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca. Lukisan

dalam karangan deskripsi harus diusahakan sedemikian rupa agar pembaca

seolah-olah melihat sendiri apa yang kita lukiskan tersebut. Membuat

karangan deskripsi ini membutuhkan keterlibatan emosi (perasaan)

pengarang.

c. Strategi Menulis Karangan Deskriptif di SD

Strategi kemampuan menulis karangan deskriptif di SD guru tidak

seharusnya hanya berorienatasi pada hasil tetapi harus berorientasi pada

proses yang dilakukan. Kemampuan menulis karangan deskriptif

xxvii
merupakaan kemampuan yang sangat kompleks dibanding dengan

kemampuan lainnya. Karena didalam kemampuan menulis karangan

deskriptif diperlukan pemahaman tentang konsep yang akan di bahas,

pemahaman mengenai apa yang di bahas, penyusunan kalimat yang jelas

serta penggunaan tanda baca yang benar. Selain itu harus ada perbedaan

yang mendasar antara bahasa tulis dan bahasa lisan.Dalam upaya

meningkatkan kemampuan menuliskarangan deskriptif khususnya di kelas

IV maka perlu adanya rambu-rambu di dalam menilai sejauh mana tingkat

keberhasilan yang dilakukan oleh seorang guru didalam mengajarkan

penggunaan media gambar seri dalam meningkatan kemampuan menulis

karangan deskriptif siswa.Menurut Warsidi (2014: 24) strategi menulis

karangan deskriptif sebagai berikut: (1) Menentukan topik karangan, topik

karangan adalah gagasan inti yang dijadikan landasan pengembangan

karangan; (2) merumuskan tema, tema adalah suatu perumusan dari topik

yang akan dijadikan pembahasan dari tujuan yang akan dicapai melalui

topik yang sudah dirumuskan; (3) menyusun kerangka karangan, kerangka

adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan dan; (4)

mengembangkan kerangka karangan, pengembangan karangan adalah

memaparkan bukti yang mendukung dalam bentuk paragraf.

Sejalan dengan penjalasan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

pelaksanaan menulis harus disesuikan dengan langkah-langkah pembelajaran

yang kita buat sehingga keterpaduan antara media yang digunakan dengan

strategi dalam pembelajaran bahasa daerah terjadi saling berkaitan sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.

Hakikat Pembelajaran Bahasa Daerah di Sekolah Dasar

xxvii
i
Pengertian Bahasa Daerah

Bahasa Bugis merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia, khususnya di

Sulawesi Selatan. Bahasa Bugis mempunyai aksara tersendiri yang disebut Lontarak.

Lontarak adalah naskah kuno yang memberikan gambaran budaya mereka dimasa

silam. Naskah Lontarak berisi kesusastraan suci, mantra-mantra, dan kepercayaan

mitologis.

d. Tujuan Pembelajaran Bahasa Daerah

Untuk memperkenalkan budaya bangsa yang memang beraneka ragam,

agar anak didik atau penerus bangsa dapat melestarikan bahasa daerahnya

pada lingkungan yang modern dan tidak terpengaruh budaya asing yang tidak

sesuai dengan norma pancasila. Bahasa Bugis merupakan salah satu bahasa daerah

di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Bahasa Bugis mempunyai aksara

tersendiri yang disebut Lontarak. Lontarak adalah naskah kuno yang memberikan

gambaran budaya mereka dimasa silam. Naskah Lontarak berisi kesusastraan suci,

mantra-mantra, dan kepercayaanmitologis.

Berdasarkan penjelasan tersebut disimpulkan bahwa bahasa daerah

berpengaruh dalam kehidupan manusia. Mata pelajaran Bahasa Daerah

diberikan untuk megembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang Bahasa

Daerah dalam hal berbicara sebagai bekal di masa depan yang semakin

kompetetif. Jadi guru hendaknya menerapkan strategi dan metode yang tepat

untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Daerah Bukan hanya

memberikan pengetahuan berupa fakta, namun mengembangkan keterampilan

berbicara dalam proses untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-

hari.

xxix
3. Media Gambar bersSeri

a. Media

Latihan komponen penyusun adalah latihan untuk menyampaikan pesan yang

melibatkan bahasa tersusun sebagai instrumen atau media. Komponen yang

dimaksud adalah pengarang sebagai pemberi data, substansi komposisi, media

melalui komposisi, dan pembaca sebagai penerima pesan. Bagi seorang guru,

diyakini bahwa mereka tidak melihat latihan kemampuan mengarang, terutama

menyusun eksposisi yang menjelaskan sebagai tugas yang selesai dalam waktu

cepat, namun dapat dianggap sebagai interaksi yang stabil dalam kesempatan

tertentu untuk menyelesaikan komposisi yang bagus. Sebuah media pembelajaran

sangat berpengaruh terhadap tercapainya proses pembelajaran dan pengajaran. Isu

muncul karena media, strategi atau teknik yang digunakan pendidik dipandang

kurang tepat dan tidak sesuai dengan minat siswa. Salah satu media yang dapat

dimanfaatkan untuk direkam sebagai hard copy makalah pencerahan

membutuhkan keahlian, inovasi dan pikiran kreatif, sehingga akan membingkai

sebuah artikel yang layak dan lengkap. Salah satu cara untuk lebih

mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam mencari tahu cara menulis

makalah adalah dengan memanfaatkan media yang menarik.

Proses pelaksanaan pembelajaran, media pendidikan berperan penting untuk

menunjang tujuan pendidikan. Maka seorang guru memerlukan suatu alat untuk

memudahkan tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Alat tersebut dapat berupa

media pendidikan. Penggunaan media dapat mempertinggi kualitas pembelajaran

yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Kata Media

berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang

secara harfiyah berarti perantara atau pengantar. Berdasarkan arti ini maka media

xxx
secara etimologis berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan

(sender) kepada penerima pesan (receiver).

Menurut Ely (2013: 25) bahwa: Media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus,

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-

alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal.Berdasarkan beberapa definisi dapat

diambil kesimpulan bahwa media adalah segala benda yang dapat menyalurkan

pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar. Selain itu,

media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau

isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa,

sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.

b. Media Gambar Seri

Media gambar seri yang dipakai dalam pembelajaran menulis karangan

adalah rangkaian gambar yang tersusun secara kronologis. Rangkaian gambar

tersebut akan membentuk sebuah cerita yang nantinya menjadi sumber ide bagi

siswa untuk mengarang yang sesuai dengan imajinasi anak terhadap rangkaian

gambar tersebut. Media pembelajaran gambar seri adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), yang berupa

tiruan tiruan benda, orang atau pandangan yang dihasilkan pada permukaan yang

rata dengan adanya rangkaian yang berturut-turut baik itu cerita, buku, peristiwa,

dan sebagainya. Gambar seri merupakan serangkaian gambar yang terpisah antara

satu dengan yang lain tetapi memiliki satu-kesatuan urutan cerita. Gambar seri

xxxi
akan sulit dipahami ketika berdiri sendiri-sendiri dan belum diurutkan. Gambar

seri akan memiliki makna setelah diurutkan berdasarkan pola-pola tertentu atau

sesuai dengan urutan sebuah cerita.

Menurut Huda (2015: 89) bahwa: Media gambar seri merupakan media

visual yang bersifat sederhana, mudah dilihat, tidak terlalu mahal, mudah

dipahami, dan gambar seri digunakan sebagai media dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan.Sedangkan menurut Mangunwijaya (2015: 43)

bahwa: Media gambar seri merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu

peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah atau

dalam satu lembaran yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu-satu atau

sekaligus ditunjukkan kepada siswa, tergantung materi yang akan

disampaikan.Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

penggunaan media dalam pembelajaran khususnya media gambar seri akan sangat

membantu mempercepat pemahaman atau pengertian dari siswa khususnya pada

mata pelajaran Bahasa Daerah dengan materi membuat karangan

deskriptif.Penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk membantu

siswa dalam kemampuan mengarang. Melalui media gambar, siswa dapat menarik

isi kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk

tulisan.

Selain itu media gambar berseri mampu meningkatkan kemampuan dan

minat siswa dalam proses pembelajaran. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan media gambar berseri dijadikan sebagai sarana dalam pembelajaran

mengarang deskriptif. Pengembangan media gambar tersebut dapat menumbuhkan

daya kreatifitas siswa sehingga mereka dapat mengembangkan daya nalar dan

xxxii
dapat terlibat secara aktif dalam situasi belajar. Penggunaan media secara tepat

dan bervariasi mempunyai nilai praktis antara lain; mengatasi keterbatasan

pengalaman belajar siswa, mengkongkritkan pesan yang abstrak, menanamkan

konsep dasar yang benar, menimbulkan keseragaman, memberikan pengalaman

dasar pada anak, membuat ruang kelas menarik sehingga suasana belajar

menyenangkan, meningkatkan minat siswa, perhatian, dan meningkatkan

pengetahuan siswa dan akhirnya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi

proses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu dan hasil

pembelajaran yang memuaskan.

c. Kriteria Media Gambar Seri

Memperhatikan kecocokan media yang akan digunakan dari sudut

kemampuan media untuk menyampaikan komunikasi yang diinginkan merupakan

salah satu pertimbangan dalam memilih media pembelajaran. Supaya media

gambar seri mencapai tujuan yang maksimal sebagai alat visual, maka gambar itu

harus dipilih menurut kriteria tertentu. Rohani (2015) menjelaskan bahwa kriteria

media gambar seri adalah: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai; (2)  gambar harus autentik, artinya menggambarkan situasi yang serupa

jika dilihat dalam keadaan sebenarnya; (3) sederhana, sehingga tampak poin-poin

pokoknya; (4) gambar mengandung unsur artistik, yang meliputi komposisi,

pewarnaan, teknik; dan (5) gambar sebaiknya mengandung unsur gerak atau

perbuatan, gambar yang tidak menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi

memperlihatkan aktivitas tertentu.

Menurut Mangunwijaya (2015: 45) kriteria media gambar seri adalah: (1)

keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah menunjukkan keaslian; (2)

xxxii
i
kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan

tertentu, mempunyai nilai estesis secara murni dan mengandung nilai praktis; (3)

bentuk item, diusahakan agar anak memperoleh tanggapan yang tepat tentang

objek-objek dalam gambar; (4) harus diperhatikan nilai fotografinya, biasanya anak-

anak memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang lebih menarik; dan (5) segi

artistik juga perlu diperhatikan, penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan

yang ingin dicapai.

Sejalan dengan pendapat di atas disimpulkan bahwa kriteria media gambar

adalah media yang cukup mudah baik dari segi pembuatan maupun penggunannya,

selain itu juga memiliki peranan yang cukup penting dalam proses mudahnya

penyampaian pembelajaran.

d. Langkah-langkah Media Gambar Seri

Secara sistematis sintaks atau langkah-langkah penggunaan media gambar seri

menurut Shoimin, (2014: 53) yaitu:

1) Guru merumuskan tujuan pembelajaran.

2) Guru menempelkan gambar seri dipapan tulis lalu siswa diminta mengamati

gambar tersebut.

3) Guru meminta siswa mengidentifikasikan unsur-unsur peristiwa yang terjadi (alur,

tokoh, latar) dalam gambar.

4) Guru mengarahkan siswa membuat karangan sesuai dengan gambar seri tersebut

dengan menggunakan kalimat yang efektif.

5) Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil karangannya, siswa yang lain

mendengarkan lalu memberi tanggapan terhadap hasil karangan temannya

6) kesimpulan.

xxxi
v
Digunakanya suatu media yaitu gambar seri, maka siswa akan dituntut

untuk mengungkapkan cerita dengan lebih baik dan runtut serta

pengambaran latar yang lebih jelas. Selain itu, gambar seri juga akan

memicu ketertarikan siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk menulis

karangan deskriptif.

e. Kelemahan dan Kelebihan Media Gambar berseSeri

Adapun kelebihan dari media gambar seri menurut Suparno(2015: 26) antara lain:

1) Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika

dibandingkan dengan bahasa verbal.

2) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan.

4) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa

memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5) Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan.

Sedangkan kekurangan dari media gambar seri menurut Saifulloh,

(2012: 14) adalah:

1) Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat

terlihat oleh sekelompok siswa

2) Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.

3) Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam

pembelajaran.

4) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan belajar.

4. Stimulus-Respon

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari

xxxv
interaksi antara Stimulus dan Respons Jadi dapat dikatakan bahwa teori

behavioristik ini memandang bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku,

yang bisa diamati, diukur, dan dinilai secara konkret, karena adanya interaksi

antara Stimulus dan Respon. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulus)

yang menimbulkan perilaku reaktif (respons) berdasarkan hukum-hukum

mekanistik. Stimulus tidak lain adalah lingkungan belajar anak itu sendiri, baik

dari internal-maupun ekternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan

respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimultans.

Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat, dan kecenderungan S-R (Wahab,

Rohmalina 2015).

Penulis menggunakan Stimulus-Respon untuk meningkatkan minat belajar

siswa di kelas. Penulis menggunakan media gambar berseri sebagai Stimulus

yang diberikan guru kepada murid untuk menimbulkan Respon bersyarat, yaitu

adanya peningkatan minat belajar siswa terhadap pembelajaran. Dengan

menggunakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif diharapkan dapat

menimbulkan respon yang aktif, kreatif, inovatif, terampil juga bagi murid.

Perilaku sebagian besar orang merupakan hasil pengalaman yang dialami mereka

dengan adanya stimulusstimulus dari lingkungannya (Kadir , Tulus Handra 2016).

Implementasi dalam pendidikan contoh dari rangsangan tidak bersyarat adalah

guru yang senantiasa mengajar dengan pembelajaran yang aktif dan kreatif

menggunakan media pembelajaran gambar berseri, setiap kali siswa dapat

menjawab soal latihan pada proses pembelajaran tersebut dengan baik dan benar

serta antusias terhadap soal yang diberikan, kemudian guru memberikan pujian

pada siswa, dan siswa akan merasa bangga sehinga memiliki minat belajar yang

baik. Stimulus telah membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

xxxv
i
tertentu (misalnya matematika) menggunakan media gambar berseri, akan melekat

pada dirinya minat tersebut. Dan bila siswa dihadapkan dengan mata pelaajaran

lainnya dengan menggunakan media gambar berseri juga maka minat untuk

mempelajari mata pelajaran tersebut akan sama besarnya dengan mata pelajaran

sebelumnya. Bagi guru yang setuju dengan teori behavioristik ini bahwasanya

perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar, ini mengasumsikan

bahwa tingkah laku siswa merupakan suatu respon terhadap stimulus yang

diberikan oleh lingkungannya.

B. Karangka Pikir

Berdasarkan Kurikulus Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran

Bahasa Daerah di Sekolah Dasar. Menurut siswa mampu menguasai empat

keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Agar

siswa terampil menulis, seorang guru harus mampu memilih dan menerapkan

pendekatan pembelajaran yang tepat. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan

oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran menulis karangan deskriptif, yaitu

menggunakan Stimulus-Respon media gambar berseri. Untuk mengetahui kompetensi

siswa dalam menulis karangan deskriptif bugis, peneliti merancang penelitian tindakan

kelas yang dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan guru

melalui kegiatan diskusi materi, merancang rencana pelaksanaan pembelajaran,

memelih media pembelajaran yang sesuai tingkat materi ajar dan alat penilaian,

metode dan alat pengumpulan. Alat pengumupulan data yang meliputi pedoman

observasi guru dan siswa, dan menyusun rencana teknik pengelolaan data yang

didasarkan pada model Deskriptif Kuantitatif.

Mengatasi permasalahan yang telah ditemukan, maka diperlukan inovasi

dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis

xxxv
ii
karangan deskriptif melalui Stimulus-Respon Media Gambar Berseri. Salah

satunya adalah penggunaan media gambar seri dengan langkah-langkah

pembelajarannya sebagai berikut: (1) guru merumuskan tujuan pembelajaran;

(2) guru menempelkan gambar seri dipapan tulis lalu siswa diminta mengamati

gambar tersebut; (3) guru meminta siswa mengidentifikasikan unsur-unsur

peristiwa yang terjadi (alur, tokoh, latar) dalam gambar; (4) guru mengarahkan

siswa membuat karangan sesuai dengan gambar seri tersebut dengan

menggunakan kalimat yang efektif; (5) guru meminta salah satu siswa

membacakan hasil karangannya, siswa yang lain mendengarkan lalu memberi

tanggapan terhadap hasil karangan temannya; (6) kesimpulan. Media

pembelajaran gambar seri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), yang berupa tiruan tiruan benda,

orang atau pandangan yang dihasilkan padapermukaan yang rata dengan

adanya rangkaian yang berturut-turut baik itu cerita, buku, peristiwa, dan

sebagainya. Adapun bentuk kerangka pikir dari tindakan penelitian ini adalah

sebagaiberikut:

xxxv
iii
39

Bagan Kerangka Pikir

Pembelajaran Bahasa Daerah


K13
di Sekolah Dasar

Menyimak Berbicara Membaca Menulis

Karangan Karangan Karangan Karangan Karangan


Deskriptif Eksposisi Narasi Persuasif Argumentasi

Hasil Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Kemampuan Menulis
Karangan Deskriptif
Bugis

Analisis

Hasil
40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian ini “Peningkatan Hasil Belajar

Menulis Karangan Deskriptif Bugis Menggunakan Stimulus-Respon

Media Gambar Berseri siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata

Soppeng”, Penelitian Tindakan Kelas meliputi tindakan perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi. Model penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Model

penelitian Kemmis dan Mc Taggart yakni, dalam penelitian terdiri dari

empat tahapan yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Di

samping itu, terdiri dari dua siklus atau bahkan lebih tergantung dari hasil

penelitian yang akan dicapai (Elfani. 2013: 23).

Penelitian Tindakan Kelas dikategorikan sebagai penelitian

kualitatif karena pada saat data dianalisis digunakan pendekatan kualitatif,

tanpa ada perhitungan statistik. Dikatakan sebagai penelitian eksperimen,

karena penelitian ini diawali dengan perencanaan, adanya perlakuan

terhadap subjek penelitian, dan adanya evaluasi terhadap hasil yang

dicapai sesudah adanya perlakuan. (Elfanani, 2013: 25).


41

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan ini adalah penelitian tindakan

kelas. Hal ini didasarkan pada masalah yang akan dipecahkan berasal dari

praktik pembelajaran dikelas sebagai upaya untuk memperbaiki

pembelajaran dengan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis.

Kegiatan penelitian ini melibatkan guru wali kelas di SDN 5 Mattiropole

sebagai praktisi dalam kegiatan perencanaan, pelakasaan, dan evaluasi.

Kegiatan yang dilakukan peneliti bersama guru wali kelas di antaranya

bersama-sama membuat perencanaan untuk tindakan pembelajaran,

pelaksanaan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran menulis karangan

Deskiptif . pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan model penelitian

tindakan kelas yang dikembang oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam

Hopkins: 2011), yang diawali dengan perencanaan, tindakan,

pengidentifikasian, kemudian refleksi.

Rincian alur pada setiap siklus pelaksanaan penelitian diatas digambarkan

pada bagan berikut:


42

Alur Penelitian

Refleksi

Observasi Siklus 1
Perencanaa
n

Pelaksanaa
n

Refleksi

Observasi
Siklus 2

Perencanaan

Pelaksanaan

B. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada penelitian tindakan kelas ini terdiri ata

beberapa siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang

dicapai. Untuk melihat penguasaan siswa dalam menulis, maka diberikan

tugas menulis, sedangkan observasi digunakan untuk mengetahui

aktivitas siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan selama dua

siklus kegiatan, yaitu siklus I (Pertama) dilakukan dua kali pertemuan

dan siklus II (ke dua) dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Secara
43

lebih rinci rencana tindakan ini jabarkan sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

1) Menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati kondisi

pembelajaran di kelas ketika pelaksanaan tindakan

berlangsung dengan baik yang terkait dengan guru maupun

yang terkait dengan siswa.

4) Membuat LKS

b. Tahap Pelaksanaan

Bentuk-bentuk tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1) Pengajaran Bahasa Daerah dengan pokok bahasa menulis dilakukan

sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yakni:

a) Guru memberikan apersepsi

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan

d) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil

e) Guru menjelaskan materi

f) Memberikan contoh teks karangan Deskriptif

g) Guru membimbing siswa dalam pemberian tugas


44

2) Mengamati aktivitas-aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskriptif bugis

menggunakan media gambar berseri.

3) Pemberian tugas untuk mengetahui pencapaian indicator belajar

setelah proses pembelajaran.

4) Perbaikan jawaban, dan menulis komentar tentang kekurangan dan

kelebihan siswa terhadap tugas yang dikerjakan.

5) Tiap pertemuan guru mencatat semua kegiatan yang dianggap

penting seperti kehadiran siswa dan keaktifan siswa mengikuti

pembelajaran.

c. Tahap observasi dan interpretensi dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan aktivitas pendekatan proses yang telah dilaksanakan

untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan kemajuan aplikasi

tindakan pertama.

d. Tahap analisis dan refleksi, hasil yang diperoleh dalam tahap observasi

dikumpulkan dan dianalisis. Dari analisis tersebut peneliti dapat melihat

dan merefleksikan apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan

proses pembelajaran menulis karangan deskriptif bugis. Hal-hal yang

dianggap kurang diperbaiki dan yang sudah baik dipertahankan untuk

selanjutnya.

2. Siklus II

Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II ini merupakan

hasil refleksi dari siklus I. Oleh karna itu, langkah-langkah yang dilakukan
45

relative sama dengan siklus I dengan mengadakan beberapa perbaikan dan

penyempurnaan sesuai dengan kenyataan yang telah ditemukan di lapangan.

a. Perencanaan

1) Merancang tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran di

kelas ketika pelaksanaan tindakan sedang berlangsung.

4) Menyusun LKS

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah mengulangngi

kembali tahap-tahap pada siklus I sambil mengadakan perbaikan atau

penyempurnaan sesuai hasil yang diperoleh pada siklus I.

c. Observasi

Proses observasi yang dilaksanakan pada putaran kedua mengikuti teknik

observasi pada putaran pertama.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis. Dari

hasil tersebut peneliti merefleksi diri dengan melihat kegiatan-kegiatan yang

dilakukan. Dari hasil analisis dapat membuat kesimpulan pendekatan

pembelajaran yang dilakukan selama dua siklus.


46

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester Genap tahun pelajaran 2021/2022

dimulai pada bulan Maret hingga April 2022, sedangkan Observasi

dilaksanakan pada bulan Januari 2022. Penelitian ini merupakan Penelitian

Tindakan Kelas yang dilakukan di dalam kelas IV SDN 5 Mattiropole.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Kecamatan

Lalabata, Kelurahan Botto, Kabupaten Soppeng sebanyak 23 siswa yang

terdiri dari 10 Siswa Putra dan 13 Siswa Putri dan guru wali kelas yaitu Ibu

Arwini Rahayu, S.Pd. Sedangkan Objek Penelitian ini Yaitu Menulis

Karangan Deskriptif Bugis menggunakan Stimuluss-Respon Media gambar

berseri.

E. Data dan Sumber Data

Berikut akan dirinci data dan sumber data yang digunakan pada penelitian

ini:

1. Data

Data pada penelitian ini terdiri atas dua jenis. Jenis data pertama yaitu

data proses dan jenis data kedua yaitu data hasil. Proses yang dimaksud

adalah prilaku guru dan siswa, sedangkan hasil adalah nilai yang

diproleh siswa dalam menulis karangan Deskriptif.


47

a. Data Proses Pelaksanaan Pembelajaran

1) Aktivitas guru yang mengalami perubahan kinerja ketika

pendekatan proses dalam menulis karangan deskriptif bugis

berlangsung. Setiap aktivitas guru diamati melalui format

observasi dengan mencentang dengan memberi tanda (√)

2) Aktivitas siswa yang mengalami perubahan kinerja ketika

pendekatan proses dalam menulis karangan deskriptif

berlangsung. Setiap aktivitas guru diamati melalui format

observasi dengan mencentang dengan memberi tanda (√)

b. Data Hasil Pembelajaran

Data hasil pembelajaran dalam penelitian ini berupa

perolehan/skor hasil belajar siswa pada aspek menulis karangan

Deskriptif Bugis siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole, agar penilaian

dapat dilakukan secara objektif, maka pemeriksaan hasil belajar

siswa diperiksa oleh Ibu Arwini Rahayu, S.Pd.SD.,Gr. Dan Peneliti

sendiri

2. Sumber Data

Menurut Arikunto, dkk. (2011:129), data yang baik adalah data

yang diambil dari sumber yang akurat. Oleh sebab itu, sumber data

pada penelitian ini meliputi guru dan siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole

pada kegiatan pembelajaran menulis Karangan Deskriprif dengan


48

menerapkan pendekatan Proses.

F. Instrumen Penelitian

Instumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa format observasi

siswa dan guru, dan intrumen yang berupa tugas menulis Karangan

Deskriptif. Jumlah pemberian tugas yang disediakan sebanyak 3 butir dan

jumlah skor maksimal 40.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan

pemberian tugas yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan mengadakan

pencatatan terhadap apa yang menjadi sasaran pengamatan. Observasi ini

dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung dengan tujuan

untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam

kelas sejak sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan

sampai akhir tindakan. Bentuknya berupa lembar pengamatan yang sudah

rinci menampilkan aspek-aspek dari proses yang harus diamati dengan

cara membubuhkan tanda cek (√). Kegiatan observasi ini dilakukan oleh

seorang observer dalam hal ini adalah peneliti dan yang akan diobservasi

adalah guru kelas yang melaksanakan pembelajaran di kelas.

2. Tes

Tes merupakan serangkaian pertanyaan untuk menguji kemampuan

pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Tes diberikan


49

dengan tujuan untuk menguji ketuntasan belajar siswa dan untuk

mengetahui keberhasilan implementasi pembelajaran dengan

menggunakan media gambar berseri. Oleh karena itu, data tentang hasil

belajar siswa diambil dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk

essai yang menghendaki jawaban menyelesaikan soal. Tes yang

diberikan kepada siswa tersebut dikerjakan dalam waktu 2x30 menit

disesuaikan dengan jam pelajaran bahasa daerah (Bahasa Bugis) di

sekolah yang dilakukan oleh peneliti

3. Tes merupakan serangkaian pertanyaan untuk mengukur

pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Tes diberikan dengan

tujuan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa dan untuk mengetahui

keberhasilan implementasi pembelajaran dengan menggunakan media gambar

seri. Oleh karena itu, data tentang hasil belajar siswa diambil dengan

menggunakan tes tertulis dalam bentuk essai yang menghendaki jawaban

menyelesaikan soal.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mencatat atau mengabadikan kegiatan

berupa foto atau melihat arsip-arsip (rapor atau data-data dari sekolah,

Lembar Kerja Siswa (LKS), tes formatif dan lembar observasi yang

dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain

berupa arsip perencanaan pembelajaran serta hasil pekerjaan siswa yang

dapat memberi informasi data serta dokumen berupa foto yang

menggambarkan situasi pembelajaran.


50

H. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan

1. Teknik Analisisi Data

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

deskriptif kuantitatifTeknik analisis data dalam penelitian tindakan

kelas ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan

kuantitatif, menurut Sugiyono (2013) mengemukakan data

kualitatif dan data kuantitatif yaitu: (a) Data yang berupa informasi

berbentuk yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa

berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata

pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode

belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran,

perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi

belajar, dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif; dan (b)

Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara

deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik

deskriptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, persentase

keberhasilan belajar, dan lain-lain. Desain yang dimaksud untuk

menggambarkan tingkat kemampuan menulis karangan deskriptif

bahasa bugis dengan menggunakan Stimulus-Respon media

gambar berseri oleh siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata

Soppeng yang ditemukan dilapangan.

2. Indikator Keberhasilan
51

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua

aspek yaitu aspek proses dan aspek hasil. Keberhasilan proses

dapat dilihat pada kemampuan guru mengimplementasikan

perencanaan pembelajaran serta perubahan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran sesuai dengan rencana dan tahap-tahap

pembelajaran dengan menerapkan media gambar berseri melalui

lembar observasi yang menunjukkan kategori baik. Adapun kriteria

yang digunakan untuk mengungkapkan kemampuan siswa adalah

sesuai dengan kriteria standar yang digunakan di SDN 5

Mattiropole Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, yaitu:

Tabel 2.1 Taraf Keberhasilan Menulis Karangan Desktiptif pada

mata pelajaran Bahasa Daerah

Taraf
Kategori
Keberhasilan

85-100 Sangat Baik

75-84 Baik

60-74 Cukup

<59 Kurang

(Modifikasi Nurgiyantoro, 2010:253)


52

Kriteria keberhasilan dari aspek siswa dapat dilihat pada hasil pekerjaan

yang dicapai dalam pembelajaran bahasa bugis. Bilamana secara klasikal

menunjukan tingkat pencapaian ketuntasan 70%65% telah mencapai nilai 80 65

maka tindakan telah berhasil, sebaliknya jika belum mencapai 7065% maka

tindakan belum berhasil yang ditetapkan oleh SDN 5 Mattiropole.

Dari hasil penskoran dari siswa akan ditentukan nilai rata-rata kelas dengan

menghitung ketuntasan hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar dari siswa

akan dianalisis dengan menggunakan rumus .

X = ∑xi

Keterangan :

X = Mean ( Jumlah nilai rata-rata)

∑xi = Jumlah tiap data ( jumlah nilai seluruh kelas )

n = Jumlah data (jumlah siswa)

p = ∑k X 100 %

∑N

Keterangan : P = Kebutuhan Siswa

∑k = Jumlah Jawaban yang diperoleh

∑N = Jumlah Siswa

100% =Konstanta
53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian terdiri dari temuan keberhasilan atau efektivitas

peneliti dalam penerapan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Daerah Bugis siswa kelas IV SDN 5

Mattiropole Lalabata Soppeng.

1. Peningkatan Hasil Belajar dalam Menulis Karangan Deskriptif

Bahasa Bugis menggunakan Stimuluss-Respon Media Gambar

Berseri pada Tahap Perencanaan .

Sebelum melakasanakan penelitian terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi mengenai masalah yang terjadi dalam kelas pada

mata pelajaran bahasa daerah Bugis. Dimana peneliti bertanya kepada

guru pamong tentang masalah apa yang terjadi di dalam kelas, didapatlah

masalah dalam pembelajaran bahasa daerah Bugis yakni mengenai hasil

belajar siswa. Setelah berembuk dengan guru peneliti mengambil media

gambar sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada pembelajaran bahasa daerah Bugis.

Setelah melakukan observasi, sebelum dilaksanakan tindakan

untuk setiap siklus dalam penelitian ini, peneliti melakukan pertemuan

awal pada hari Senin, 11 April 2022 dengan Kepala Sekolah SDN 5
54

Mattiropole Lalabata Soppeng untuk menyampaikan maksud kedatangan

peneliti ke sekolah tersebut. Dengan menyerahkan surat izin penelitian

kepada kepala sekolah SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng menyambut

baik peneliti dan memberikan izin pelaksanaan penelitian. Selain itu,

kepala sekolah mempersilahkan untuk berinteraksi langsung dengan guru

pamong wali kelas untuk menetapkan jadwal pelaksanaan tindakan kelas.

2. Peningkatan Hasil Belajar Menulis Karangan Deskriptif Bugis

dengan menggunakan Stimuluss-Respon Media Gambar Berseri pada

Tahap Pelaksanaan

1. Siklus I

Kegiatan yang dilaksanakan pada pembelajaran bahasa daerah pada

siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Masing-masing kegiatan diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti bersama guru

pamong wali kelas SDN 5 Mattiropole yaitu Arwini Rahayu, S.Pd.

secara kolaboratif menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus

I. Perencanaan tersebut disusun dan dikembangkan berdasarkan

program semester I yang sesuai dengan K13. Materi pembelajaran

yang dilaksanakan pada tindakan siklus I adalah “Menulis Karangan

Deskriptif Bugis”. Pembelajaran tindakan kelas siklus I dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x30 menit sekali

pertemuan. Dari standar kompetensi yaitu: Memahami pengertian


55

Karangan Deskriptif melalui kegiatan mendengarkan, maka ditetapkan

indicator sebagai berikut:

1) Menjawab pertanyaan cerita yang didengar

2) Menuliskan kembali cerita yang didengarkan tadi

3) Menceritakan kembali secara singkat cerita yang telah

didengar

adapun langkah-langkah pembelajaran ini, yakni mengikuti

langkah-langkah pembelajaran yang guru lakukan. Media yang

digunakan, yakni media gambar berseri, gambar yang dugunakan

sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Pada penelitian ini penelti memberikan tes formatif di setiap

akhir siklus untuk itu secara kolaboratif peneliti dan guru bersama

membuat tes evaluasi sesuai dengan indicator yang akan dicapai

dengan tidak mengindahkan alokasi waktu yang ada.

Hasil penelitian ini juga tidak terlepas dari hasil observasi

yang dilakukan terhadap guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Sehingga diperlukan pula alat

observasi terhadap guru dan murid yang juga dibuat bersama

dengan guru. Lembar observasi ini berisi hal-hal penting yang

harus diperhatikan selama pemberian tindakan.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan untuk siklus I tidak terlepas dari Rencana


56

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya.

Dengan alokasi waktu 2x30 menit yang dilaksanakan 2x pertemuan

yaitu kamis, 14 April 2022. Masing-masing pertemuan mempunyai

alokasi waktu 2x30 menit.

Adapun pelaksanaan tindakan dijelaskan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu siswa berdoa dipimpin

oleh ketua kelas.

b. Guru mengabsensi kehadiran siswa.

c. Apersepsi

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran menggunakan media gambar.

2) Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan materi tentang Karangan Deskriptif sebagai

awal pembelajaran.

b. Guru memasang beberapa gambar berseri di papan tulis.

c. Siswa memperhatikan gambar di papan tulis yang akan dijawab

pertanyaannya.

d. Setelah menjawab pertanyaan masing-masing siswa menceritkan

kembali cerita dengan kata-kata sendiri.

e. Guru dan murid bersama-sama membahas jawaban dari setiap

pertanyaan

3) Kegiatan Akhir
57

Pada kegiatan akhir ditiap pertemuan guru selalu memberikan tindak

lanjut serta pesan moral dan menutup pembelajaran dengan berdoa.

c. Observasi

Pada saat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan

pertama dan pertemuan kedua observasi melakukan kegiatan

pengamatan baik terhadap siswa maupun guru dengan hasil sebagai

berikut:

1) Hasil Observasi aktivitas guru

Keberhasilan tindakan pada siklus I ini diamati selama proses

pelaksanaan dan setelah tindakan. Fokus pengamatan adalah prilaku

guru dan siswa dengan menggunakan lembar observasi tindakan

siklus I. Adapun aspek yang diamati adalah aktivitas guru dan

murid dalam proses pembelajaran.

Dari hasil Observasi guru pada siklus I menunjukksn bahwa guru

telah melaksanakan beberapa indicator yang direncanakan. Indicator

yang telah dilaksanakan oleh guru dengan baik yaitu melakukan

apersepsi, menjelaskan materi, pemberian motivasi,

memperlihatkan gambar berseri kepada siswa, dan evaluasi.

Tidak bias dipungkiri bahwa ada beberapa indicator yang belum

dilaksanakan secara optimal yaitu:

a) Membimbing siswa dalam mencari jawaban yang sulit

disebabkan banyaknya siswa yang kurang tepat

menjawab soal.
58

b) Memberikan kesimpulan dari materi pelajaran, hal ini

tidak terlaksana karena suasana kelas yang kurang

kondusif.

c) Menyampaikan pesan moral dan menutup pelajaran, hal

ini juga tidak terlaksana karena jam pelajaran telah usai.

Berdasarkan hasil observasi guru pada tindakan siklus I

dapat disimpulkan bahawa rencana pembelajaran pada

siklus ini guru belum mampu melaksanakan secara

maksimal keseluruhan indicator yang direncanakan.

Dengan persentase 66,67% pada pertemuan pertama dan

meningkat 79,17% pada pertemuan kedua. Berdasarkan

hal tersebut maka kinerja yang dilakukan oleh guru

selama proses pembelajaran berlangsung dapat

dikategorikan baik.

2) Hasil Observasi aktivitas belajar siswa

Aktivitas guru pada tindakan siklus I berpengaruh pada

keberhasilan siswa dalam melakukan aktivitas belajar serta

berpengaruh pada peningkatan pemahaman siswa mengenai

materi pelajaran. Pada tindakan siklus I menunjukkan bahwa,

dari sekian indicator yang direncanakan terdapat beberapa

indikator yang dapat dilaksanakan dengan baik yaitu : keaktifan

siswa menjawab pertanyaan, dan kehadiran siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Selama proses pembelajaran


59

berlangsung, terdapat beberapa indicator yang kurang optimal

bahkan tidak terlaksana oleh siswa kelas IV sebagai subjek

penelitian yaitu:

a) Ketertiban siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran, hal ini diakibatkan oleh siswa yang

kurang mampu mengerjakan soal dengan baik.

b) Antusias siswa saat guru menyimpulkan materi

hal ini tidak terlaksana karena guru tidak

menyimpulkan materi pembelajaran.

Proses pembelajaran tindakan kelas siklus I dapat dikategorikan

baik. Hal ini disebabkan karena presentase keberhasilan yang

dicapai berdasarkan lembar observasi yaitu 66% kategori cukup

baik pada pertemuan pertama dan meningkat pada pertemuan

kedua yaitu 77% kategori baik. Observasi tersebut dapat dilihat

pada lampiran. Oleh karena itu, data observasi pada siklus I akan

menjadi bahan refleksi pembelajaran tindakan siklus II.

3) Hasil Belajar Menulis Karangan Deskriptif Siswa

Hasil belajar siswa pada tindakan siklus I, menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa pada materi menulis karangan Deskriptif Bugis

belum sesuai dengan indicator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Dari data hasil jawaban siswa tersebut terungkap bahwa masih ada

sebagian besar siswa yang belum lancer membaca aksara lontarak.

Berdasarkan hasil analisis maka gambaran umum rangkuman hasil


60

belajar bahasa daerah bugis dengan materi menulis karangan

deskriptif bugis setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan media gambar berseri pada siklus I, sebagai berikut:

Tabel. 2.1 Hasil Belajar Menulis Karangan Deskriptif

Pada Siklus I

Tingkat Kategori Frekue Persentase

Penguasaan nsi

(Nilai) (Siswa)

90-100 Sangat Tinggi 5 13,04

80-89 Tinggi 13 %

65-79 Sedang 3 65,22

55-64 Rendah 2 %

<54 Sangat Rendah 0 13,04

8,7%

0%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan table 2.1 tersebut, tampak bahwa dari 23 siswa

terdapat 5 siswa yang memiliki hasil belajar sangat tinggi dengan

presenatse 13,04%, 13 siswa dalam kategori tinggi dengan presentase

65,22%, 3 siswa dalam kategori sedang dengan presentase 13,04%, 2

siswa dalam kategori rendah dengan presentase 8,7%, dan 0 siswa


61

dalam kategori sangat rendah dan hasil akhirnya sudah mencapai

ketentutasan namun masih ada yang 4 siswa yang belum mencapai

ketuntasan, sehingga melanjutkan pada siklus ke II.

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap pengukuran keberhasilan

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan pada materi menulis

karangan desktiptif bugis dengan menggunakan stimuluss respon media

gambar berseri pada siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata

Soppeng dengan menggunakan tes hasil belajar dan tindakan-tindakan

yang perlu menjadi pertimbangan dalam melaksanakan perbaikan pada

siklus II.

1). Hasil Observasi Aktivitas Mengajar guru

Pengajaran guru pada siklus I, pertemuan I dan II masih kurang

diperhatikan atau tidak dilaksanakan oleh guru. Misalnya pada siklus I

dan pertemuan I ada dua aktifitas guru yang kurang yaitu indicator ke-5

dimana guru tidak mengarahkan siswa sebelum batas waktu habis,

sehingga waktu habis masih ada siswa yang mencari jawaban dari soal

yang diberikan. Pada indicator ke-6 guru tidak sempat mengevaluasi

materi yang telah diajarkan karena waktu yang sudah habis. Setelah

pertemuan ke II pada siklus I,guru sudah lebih memperhatikan indicator

yang harus dilaksanakan sehingga pertemuan ini sudah lebih baik dari
62

pertemuan sebelumnya.

2). Hasil Observasi Aktuvitas Belajar Siswa

Pertemuan awal kegiatan siswa berlangsung seperti biasanya,

tidak ada perubahan-perubahan yang berarti dari sebelumnya hal ini

terlihat dari sikap siswa yang pada umumnya masih kurang memberikan

respon positif melalui penerapan pembelajaran dengan menggunakan

media gambar berseri. Pertemuan pertama hanya beberapa siswa yang

antusias mengikuti proses pembelajaran.

Selanjutnya pada saat pemberian materi dengan media gambar

berseri, sebelum diberi arahan ada beberapa siswa yang mengerjakan

soal yang berkaitan dengan materi pada sesi pertama hanya beberapa

siswa yang mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu/ selanjutnya

pada sesi kedua terlihat siswa sudah berusaha mengerjakan soal tepat

waktu.

Kelemahan yang ditemukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan media gambar pada siklus I yakni

guru belum maksimal dalam persiapan pengajaran menggunakan media

gambar berseri. Ini terlihat pada saat guru mengajar mash ada indicator-

indikator aktivitas guru yang kurang dan tidak terlaksanakan. Aktivitas

belajar muridpun demikian, mereka kebanyakan bermain sehingga ter

hasil belajarnya masih ada yang tidak tuntas.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan pada

siklus I belum berhasil walaupun dari segi proses sudah memenuhi


63

standar akan tetapi dari segi hasil belajar belum menuai keberhasilan.

Atas dasar ini penelitian melanjutkan penelitiannya kesiklus berikutnya

yakni siklus II.

2. Siklus II

Tahapan siklus II merupakan tahapan perbaikan yang perlu

dilakukan pada siklus I dengan kegiatan yang relative sama. Proses

pembelajaran pada tindakan siklus II meliputi perencanaan,

tindakan, observasi dan reflekasi. Masing-masing kegiatan

diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II

dilaksanakan hari Sabtul, 16 April 2022. Sama halnya pada

siklus I Perencanaan pembelajaran ini yakni: secara kolaboratif

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II, dan

lembar kerja siswa. Perencanaa tersenut disusun dan

dikembangkan berdasarkan program semester I Kelas IV.

Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II adalah

lanjutan materi pada siklus I yaitu menyimpulkan isi berita

yang didengar. Pembelajaran tindakan siklus II juga

dilaksanakan 2x30 menit, dari standar kompetensi yaitu

menyimpulkan isi berita yang didengar, maka ditetapkan


64

beberapa indicator sebagai berikut:

1) Menuliskan Pokok-pokok cerita yang didengar

2) Menyimpulkan isi cerita yang didengar dalam

beberapa kalimat.

Adapun langkagh-langkah pembelajaran yaitu mengikuti

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media

gambar sesuai dengan tindakan yang diberikan pada siklus I.

Pada penelitian siklus II ini, peneliti mempersiapkan materi

pembelajaran. Menyiapkan gambar, menyiapkan LCD,

menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa

pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari kamis, 14 April 2022, dan pada

pertemuan kedua dilaksanakan Sabtu, 16 April 2022. Proses

pelaksanaan siklus II pertemun I dan Pertemuan II pada

dasarnya sama dengan yang dilakukan pada siklus I tetapi

dilakukan perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I.

Adapun pelaksanaan tindakan dijelaskan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

a. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu siswa

berdoa dipimpin oleh ketua kelas.


65

b. Guru mengabsen kehadiran siswa

c. Apersepsi

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-

langkah pembelajaran menggunakan media gambar

berseri.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan materi tentang kalimat deskriptif

sebagai awal pembelajaran.

b. Guru memasang beberapa gambar media berseri di

papan tulis

c. Setiap siswa memperhatikan gambar berseri.

d. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah disiapkan.

e. Guru dan siswa bersama-sama membahas jawaban dari

tiap pertanyaan.

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ditiap pertemuan guru selalu

memberikan tindak lanjut serta pesan-pesan moral, dan

menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

c. Observasi

1. Hasil Observasi aktivitas mengajar guru

Keberhasilan tindakan pada siklus II ini diamati

selama proses pelaksanaan dan setelah tindakan. Focus

pengamatan adalah prilaku guru dan siswa dengan


66

menggunakan lembar observasi tindakan siklus II. Adapun

aspek yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

Guru memperlihatkan gambar yang sesuai dengan

materi yang akan diajarkan. Pada pertemuan pertama

dikategorikan baik kemudian pertemuan ke II dikategorikan

baik, guru menjelaskan materi yang akan dibahas dengan

memperhatikan gambar kepada siswa. Guru memberikan

waktu kepada siswa untuk memperhatikan gambar. Guru

memberikan waktu kepada siswa untuk mencari jawaban

pada pertmuan pertama dikategorikan baik dan pada

pertemuan kedua dikategorikan baik. Waktu yang telah

ditentukan pada pertemuan pertama dikategorikan baik dan

pada pertemuan kedua dikategorikan baik.

Guru memberikan arahan dan kesempatan kepada

murid bertanya apabila mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal. Pada pertemuan pertama dikategorikan

baik dan pada pertemuan kedua dikategorikan baik, guru

membuat kesimpulan dari materi pembelajaran pada

pertemuan pertama dikategorikan cukup dan pertemuan

kedua dikategorika baik.

Berdasarkan hasil observasi guru pada tindakan

siklus II dapat disimpulksn bahwa rencsna pembelajaran


67

pada siklus ini, guru mampu melaksanakan secra maksimal

keseluruhan indicator yang direncanakan. Berdasarkan hal

tersebur maka kinerja yang dilakukan oleh guru selama

proses pembelajaran berlangsung dapat dikategorikan

sangat baik. Dengan persentase meningkat dari pertemuan

pertama 83% menjadi 95%

2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa

Aktivitas guru pada tindakan siklus II berpengaruh pada

keberhasilan siswa dalam melakukan aktivitas belajar, serta

berpengaruh pada peningkatan siswa dengan materi yang

diajarkan. Pada tindakan siklus II diharapkan siswa mampu

melakukan setiap indicator yang telah ditetapkan untuk

keseluruhan siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole yang

berjumlah 23 orang.

Berdasarkan observasi maka aktivitas siswa kelas IV

selama proses pembelajaran tindakan siklus II meningkat

dari hasil observasi siklus I. Dari enam indicator, semua

berada dalam kategori sangat baik dan baik. Berdasarkan

lembar observasi yaitu 88,9% kategori baik pada pertemuan

pertama dan meningkat pada pertemuan kedua yaitu

94,44% kategori sangat baik. Observasi tersebut dapat

dilihat pada lampiran.

3. Hasil belajar siswa


68

Hasil belajar siswa pada tindakan siklus II, menunjukkan

bahwa hasil belajar siswa pada materi menyimpulkan isi

berita yang didengar dalam menjawab soal yang diberikan

dengan indicator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu

apabila siswa memperoleh nilai ≥ 70 dengan 65% dari

seluruh peserta didik. Berdasarkan hasil analisis, maka

gambaran umum rangkuman hasil belajar bahasa bugis

dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

media gambar berseri pada siklus II, sebagai berikut:

Tabel. 2.2 Hasil Belajar Menulis Karangan Deskriptif

Pada Siklus II

Tingkat Kategori Frekue Persentase

Penguasaan nsi

(Nilai) (Siswa)

90-100 Sangat Tinggi 10 43,5%

80-89 Tinggi 8 47,8%

65-79 Sedang 5 8,7%

55-64 Rendah 0 0%

<54 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan table 2.2 tersebut, tampak bahwa dari 23


69

murid terdapat 10 murid yang memiliki hasil belajar kategori sangat

tinggi dengan persentase 43,5%, 8 murid dalam kategori tinggi

dengan persentase 47,8%, dan 5 murid dalam kategori sedang

dengan persentase 8,7%, dan tidak ada siswa dalam kategori rendah

dan sangat rendah.

d. Refleksi

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa,

penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa terlihat dari nilai yang diperoleh murid antara siklus I dan

siklus II. Disamping peningkatan nilai, dari segi aktivitas murid

dalam proses pembelajaran juga meningkat, terlihat dari

antusias, minat, dan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran.

3. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Daerah Bugis dengan

menggunakan Media Gambar Berseri pada tahap penilaian.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa

pembelajaran bahasa daerah bugis dengan menggunakan media gambar

berseri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Tindakan

tersebut telah berhasil menjawab rumusan masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya. Hasil yang diperoleh pada siklus I yakni dari

23 orang siswa terdapat 5 siswa yang memiliki hasil belajar kategori

sangat tinggi dengan persentase 13,04%, 13 siswa dalam kategori tinggi

dengan persentase 65,22%, 3 siswa dalam kategori sedang dengan


70

persentase 13,04%, 2 siswa dalam kategori rendah dengan persentase

8,07%, dan tidak ada siswa dalam kateogri sangat rendah, sedangkan

pada siklus II dari 23 siswa terdapat 10 siswa yang memiliki hasil

belajar kateogori sangat tinggi dengan persentase 43,05%, 8 siswa dalam

kategori tinggi dengan persentase 47,08%, 5 siswa dalam kategori

sedang dengan persentase 8,07%, dan tidak ada siswa dalam kategori

rendah dan sangat rendah.

Dapat dilihat perbedaan jumlh siswa pada siklus I dan II yang

berbeda pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat

rendah. Disamping peningkatan hasil belajar, siswa juga mengalami

peningkatan dari segi minat, antusias, dan keaktifan.

B. Pembahasan

Hasil temuan di Lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan media gambar pada siklus I dari segi proses sudah

memenuhi standar akan tetapi dari segi hasil belajar belum menuai

keberhasilan (masih kurang). Hal ini disebabkan oleh guru belum

memberikan penekanan secara khsusu terhadap proses pembelajaran.

Misalnya: pada saat guru mengajat masih ada indicator-indikator yang

kurang dan tidak dilaksanakan. Siklus I kategori kurang terlihat dari

penerimaan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media

gambar berseri diawali dengan penerimaan yang acuhn. Beberapa siswa

juga masih tidak sepenuhnya mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

berbagai alasan misalnya sakit perut, tidak tahu membaca dan


71

sebagainya, sehingga tes hasil belajar siswa masih ada yang mendapat

nilai rendah. Namun pada siklus II guru melakukan perbaikan dan

perubahan sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini

lebih menekankan mengenai materi yang akan diajarkan. Kegiatan yang

dilakukan ini telah membuat suasana belajar menyenangkan dan lebih

menarik, sehingga siswa lebih mudah mengerjakan soal pada siklus II.

Guru memperlihatkan gambar cerita, kemudian menceritakannya.

Setelah guru selesai membacakan cerita, guru kemudian memberikan

soal sehubungan dengan cerita yang telah diceritakan tadi. Usaha siswa

untuk saling membantu dan bertukar pikiran adalah factor yang

memperlancar proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan

prestasi belajar siswa. Guru memberikan arahan dan kesempatan

kepada siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan

soal.

Penerapan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa daerah

bugis, diperoleh beberapa temuan bahwa dengan menggunakan media

gambar berseri proses pembelajaran lebih menarik, keaktifan siswa

tampak pada saat mengerjakan soal, dan dapat meningkatkan minat dan

antusias siswa mengikuti pembelajaran bahasa daerah Bugis, yang

berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat (Sadiman,dkk 2007:7) yang

mengatakan bahwa dengan menggunakan media pesan dari pengirim ke


72

penerima tersalurkan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi. Hal ini didukung dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Nurhayati. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

kesimpulan bahwa, terdapat peningkatan proses dan nilai hasil belajar

setelah dilakukan kegiatan belajar dengan menggunakan media gambar.

Persamaan dari penelitian yang peneliti lakukan yakni sama-sama

menggunakan media gambar, dan mengalami peningkatan hasil belajar,

serta subjek penelitian siswa SLTP, dan perbedaannya yakni Nurhayati

meneliti peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi,sedangkan

peneliti meneliti peningkatan hasil belajar mata pelajaran bahasa daerah

Bugis.
73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua

siklus pada siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa pembalajran

bahasa daerah Bugis dengan menggunakan media gambar berseri dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata

Soppeng. Tindakan tersebut telah berhasul menjawab perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian dalam peningkatan hasil belajar Bahasa

Bugis siswa dengan menggunakan media gambar sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan peningkatan hasil belajar bahasa daerah Bugis

siswa pada siklus I dengan membuat rencana pembelajaran dengan

menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SDN 5

Mattiropole Lalabata Soppeng. Dalam rencana pembelajaran

dimasukkan materi tentang cerita, dan pada siklus II dimasukkan

materi tentang cerita.


74

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar

berseri dinilai dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Pada siklus I aktivitas mengajar guru termasuk baik

dilihat dari hasil observasi dari 66,67% pada pertemuan pertama dan

meningkat pada pertemuan kedua dari 79, 17%, namun

pada siklus II hasil observasi aktivitas siswa pada setiap

pelaksanaan tindakan dalam dua siklus meningkat dari 83% pada

pertemuan pertama, menjadi 95% pada pertemuan kedua dan

termasuk sangat baik.

3. Penilaian hasil belajar dengan menggunakan media gambar pada

siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng terlihat dari

Hasil yang diperoleh pada siklus I yakni dari 23 orang siswa terdapat

5 siswa yang memiliki hasil belajar kategori sangat tinggi dengan

persentase 13,04%, 13 siswa dalam kategori tinggi dengan

persentase 65,22%, 3 siswa dalam kategori sedang dengan

persentase 13,04%, 2 siswa dalam kategori rendah dengan

persentase 8,07%, dan tidak ada siswa dalam kateogri sangat rendah,

sedangkan pada siklus II dari 23 siswa terdapat 10 siswa yang

memiliki hasil belajar kateogori sangat tinggi dengan persentase

43,05%, 8 siswa dalam kategori tinggi dengan persentase 47,08%, 5.

Siswa yang memiliki hasil belajar kategori sedang dengan persentase

8,7%, dan tidak ada siswa dalam kategori rendah dan sangat rendah.

Disamping itu terjadi peningkatan pada aktivitas, antusias, dan minat


75

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan

beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

sebagai bahan uraian penutup skripsi ini antara lain:

a. Bagi sekolah, sebaiknya senantiasa memberikan dukungan dan

motivasi bagi guru agar selalu mengadakan perbaikan dalam hal

proses pembelajaran seperti pemilihan metode pembelajaran yang

tepat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan, minat, dan

pemahaman siswa.

b. Bagi guru, diharapkan selalu mengikuti perkembangan yang

berhubungan dengan inovasi dalam pembelajaran sehingga

metode pembelajaran yang konvensional dan membosankan bagi

siswa bisa diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang

lebih inovatif agar pembelajaran menjadi lebih menarik bagi

siswa dan tujuan pembelajaran bisa tercapai.

c. Bagi siswa, hendaknya meningkatkan keterampilan menulis

karangan dan benar-benar mengikuti pembelajaran dengan baik

dan tertib agar tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara

efektif karena pembelajaran dengan penggunaanmedia gambar

seri ini sangat bermanfaat bagi siswa yaitu untuk mempermudah

siswa dalam menemukan gagasan/ide pokok dan mampu


76

mengembangkan kerangka karangan deskripsi berdasarkan

gambar seri yang didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Rofiuddin. 2012. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:


Remaja Rosdakarya.
Aqib, Zainal. 2015. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Asrom, dkk,. 1997. Belajar Mengarang dari Narasi hingga Argumentasi. Jakarta:
Rineka Cipta. Dalman. 2012.
Darmadi. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Depdikbud.
Diana Ariani. 2018. “Komponen Pengembangan E-learning.” , Jurnal
Pembelajaran Inovatif Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNJ, no 1, Vol 1:
58–64. Elizabeth B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta:
PT Gelora Aksara Pratama. Familius. 2016. “Teori Belajar Aliran
Behavioristik Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran.” Jurnal PPKn &
Hukum, No. 2, Vol. 11 (Oktober).
Ely, Abdullah dkk. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2015.  Model-model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu-isu
Metodis dan Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kaswan. 1996. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers. Jakarta.
Mangunwijaya. 2015. Berbagai pendekatan Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Rahman, Ahmad. 1996. Pelestarian dan perkembangan aksara lontarak: Proyek
pengkajian dan pembinaan.
Rohani, Ahmad. 2015. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
77

Saifulloh, A. Dkk. 2012. Bahan Ajar Cetak Strategi Pembelajaran. Bandung:


Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharyanto dan Adele B. L. Mailangkay. 2016. “Penerapan E-Learning Sebagai
Alat Bantu Mengajar Dalam Dunia Pendidikan.” Jurnal Ilmiah Widya,
No. 4, Vol. 3 (Desember).
Suparno, Yunus. 2015. Ketrampilan Dasar Menulis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susilo, Herawati. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayumedia
Publishing.
Tarigan, Jago. 2011. Keterampilan Menulis. Bandung: PT Angkasa.
Titin Nurhidayati. 2012. “Implementasi Teori Belajar Ivan Petrovich Pavlov
(Classical Conditioning) Dlam Pendidikan.” Jurnal Falasifa, No. 1, Vol.
3 (Maret). “Undang-Undang Republik Indonesia.” 2005.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing.
Wahab, Rohmalina. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Wahyudi, Muchamad Agus Slamet. 2017. “Konsep Pendekatan Behavior Dalam
Menangani Perilaku Indisipliner Pada Siswa Korban Perceraian.”
Jurnal Konseling GUSJIGANG, No. 1, Vol. 3
78

LAMPIRAN
79

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN 5 Mattiropole


Mata pelaran : Bahasa Daerah
Kelas/semester : IV
Materi pokok : Menulis
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menulis Kalimat Deskriptif menggunakan media gambar berseri dengan
kalimat yang sopan dan santun.
2. Membacakan hasil menulis kalimat Deskriptif Bugis dengan
menggunakan kalimat yang sopan dan santun.
B. Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar
Media, Alat/Bahan : Laptop, Smarthphone, gambar dan fasilitas
internet
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Bahasa Daerah Kelas
IV(Gambar Berseri), Media Massa cetak maupun
media online.
80

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat
dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
3. Memahami materi mengenai percakapan.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar
yang akan ditempuh.
Kegiatan Inti (50 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dengan melihat, mengamati, membaca dan
Literasi menuliskannya kembali berupa bahan materi mengenai karangan deskriptif.

Critical Guru memberikan kesempatan untuk hal yang belum dipahami, dimulai dari
Thinking pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik tentang
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kalimat deskriptif.

Collaboration Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompok terkait materi yang telah
diberikan dan saling bertukar informasi.

Peserta didik diberi kesempatan untuk membacakan hasil menulis karangan


Communication
deskriptif didepan kelas serta saling memberikan tanggapan atau pendapat dan
saling bertukar pikiran terkait materi kaarangan deskriptif
Guru dan peserta didik membuat contoh percakapan sesuai dengan materiyang
Creativity
didengar dan dibaca Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta Peserta didik membuat simpulan pelajaran tentang hal-hal penting yang muncul dalam
Didik kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Guru Guru melakukan penilaian dan membuat rangkuman pelajaran tentang hal-hal penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Pengetahuan : Teknik Penilaian : Tes Uraian
2. Penilaian Keterampilan : Penilaian Praktik

Watansoppeng, 16 April 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah, Wali Kelas,
81

Asrianto, S.Pd.,M.Pd Arwini Rahayu, S.Pd.


NIP: 19760111199903100 NIP: 19871003 200902 2 006

LAMPIRAN 2

MEDIA GAMBAR

SIKLUS I&II

( Gambar yang diangkat oleh penulis adalah gambar yang menjelaskan tentang
sejarah munculnya Permandian Air Ompo yang terdapat di kawasan Waduk
Ompo Kabupaten Soppeng.)

( Pada gambar pertama memperlihatkan sawah yang berlumpur)


82

( Pada gambar kedua memperlihatkan seorang petani bersama dengan kerbaunya


akan membajak sawah )

( Pada gambar ketiga memperlihatkan Munculnya mata air tepat di tempat


hilangnya petani dan kerbaunya)
83

( Pada gambar keempat menceritakan bahwa mata air yang kemudian di sulap
menjadi tempat permandian )

LAMPIRAN 3

MATERI AJAR

Assalenna Na Ri Aseng Ompo


( Asal Mula Permandian Ompo)

Ri Manoranna Madello Ri Tellai Galung Sobo

Mulanna Maa Ro Riyolo Seuwa Tau Rakkalai Kuro

Tenna senna Nattasobo Lenye Tenri Seppe Gillao

Ri Sappani Esso-Esso Na Terri Lolongeng Muto

Ri Toddanna Onrongero Si Teppo Galung Mallobo

Tenri Senna Ni Na Ompo Enrengnge Bubbu Massolo

Macinnong Massolo-solo Seuwa Esso Madeceng

Ri Ebbuni Cemme-Cemmeng Ri Tella Mu Toni Ompo


84

aseln n ri aes aoPo

ri mnorn medlo

ri etlai glu sobo

muln m ro riaolo

esw tau rkl kuro

etn esn ntsobo

elyE etRi esep gilao

ri spni easo-easo

n etri loloGE muto

ri todn aoRoGEro

si etpo glum lobo

etRi esn ni n aoPo

eaREGE bubu msolo


85

mcino msolo-solo

esauw easo medec

ri eabuni ecem-ecem

ri etl mutomi aoPo

LAMPIRAN 4

TES EVALUASI AKHIR SIKLUS I&II

Baliwi Pakkutana Engkae ri yawa’e ?

1. Aga ri aseng Karangan Deskriptif?


Jawaban :

2. Oki’I dua tanra-tanranna ri yaseng karangan deskriptif?


Jawaban :
86

3. Aga Tujuanna Karangan Deskriptif?


Jawaban :

LAMPIRAN 5

KUNCI JAWABAN TES EVALUASI AKHIR SIKLUS I&II

1) Karangan Deskriptif adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek

dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat diri sendiri objek

yang digambarkan, Menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara

jelas dan terperinci

2) * Karangan yang menggambarkan suatu objek yang nyata atau bias

diterima oleh panca indera

* Karangan yang menunjukkan suatu objek dengan sangat jelas sehingga

membuat pembaca seolah-olah ikut merasakan atau mengalami sendiri

yang dijelaskan oleh penulis

3) Agar pembaca dapat membayangkan atau seolah-olah merasakan atau

melihat ke dalam wacana yang diberikan.


87

LAMPIRAN 6

( LEMBAR KERJA SISWA )

Kelompok :

Angota kelompok : 1.

2.

Ebbui Seddi Karangan Deskripsi gambara bereseri engkae ri yase?


88

LAMPIRAN 7

PEDOMAN PENSKORAN TES EVALUASAKHIR SIKLUS I &II

Item
Soal Aspek yang dinilai Bobot Skor

1. a. Jika karangan sesuai dengan gambar 3


3
b. Jika karangan kurang tepat 2
c. Jika karangan kurang 1

2. a. Jika jawaban tepat 3


b. Jika jawaban kurang tepat 2 3

c. Jika jawaban kurang 1

3. a. Jika jawaban tepat 3


b. Jika jawaban kurang tepat 2 3

c. Jika jawaban kurang 1

4. a. Jika jawaban tepat 3


b. Jika jawaban kurang tepat 2 3

c. Jika jawaban kurang 1


89

5. a. Jika tulisan karangan deskriptif tepat 3


b. Jika tulisan karangan kurang tepat 2 3

c. Jika karangan kurang 1

Skor Maksimal 15

LAMPIRAN 8

DATA HASIL BELAJAR DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF


BUGIS SIKLUS I

No Nama Murid Nomor Soal / Bobot


Skor Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
1 001 3 3 2 3 3 14 9,3 Tuntas
2 002 3 3 2 1 2 11 7,3 Tuntas
3 003 2 1 3 2 2 10 6,6 Tidak tuntas
4 004 2 2 3 3 2 12 8 Tuntas
5 005 2 3 3 3 2 13 8,6 Tuntas
6 006 2 2 2 2 1 9 6 Tidak tuntas
7 007 2 3 2 3 2 12 8 Tuntas
8 008 1 2 2 3 1 9 6 Tidak tuntas
9 009 3 3 2 2 2 12 8 Tuntas
10 010 3 3 3 2 2 13 8,6 Tuntas
11 011 3 2 2 2 3 12 8 Tuntas
12 012 3 1 3 2 2 11 7,3 Tuntas
13 013 3 2 2 2 2 11 7,3 Tuntas
14 014 3 3 2 2 2 12 8 Tuntas
15 015 3 3 3 2 3 14 9,3 Tuntas
16 016 2 2 2 2 3 11 7.3 Tuntas
17 017 3 2 2 2 3 12 8 Tuntas
90

18 018 3 2 2 2 1 10 6,6 Tidak tuntas


19 019 3 2 2 2 2 11 7,3 Tuntas
20 020 2 3 2 2 2 11 7,3 Tuntas
21 021 3 3 3 2 2 13 8,6 Tuntas
22 022 2 2 3 2 2 11 7,3 Tuntas
23 023 3 2 2 3 3 13 8,6 Tuntas

Jumlah 177,3

80
Rata-rata kelas 177,3 7,7
23
% Ketidaktuntasan Belajar 5 x 100% 21,7
23

Menentukan Nilai = Jumlah skor yang didapat x 100 =


.....................................
Skor maksimum

Menentukan rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa =


.........................................
Jumlah Siswa
91

LAMPIRAN 9

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU


SIKLUS I

Pelaksanaan : Kamis, 14 APRIL 2022

Petunjuk : Berilah tanda (√ ) pada kolom yang

tersedia sesuai dengan pengamatan anda pada saat guru

melaksanakan pembelajaran.

NO. Pertemuan I Pertemuan II

Indikator Kualifikasi Kualifikasi

3 2 1 3 2 1
B C K B C K
1. Melakukan Apersepsi √

2. Menjelaskan materi √ √

3. Pemberian motivasi √

4. Strategi guru dalam



menerapkan media gambar

5. Keterlibatan guru dalam √



mengarahkan siswa. √
92

6. Evaluasi √

7. Refleksi √ √

8. Penguatan √

1 6 1 3 5

Jumlah 16 19

Skor Maksimal 24 24

Persentase Keberhasilan 66% 79%

Persentase Keberhasilan = Jumlah X 100%=………………..

Skor Maksimal
93

LAMPIRAN 10

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MURID SIKLUS I

Pelaksanaan : Kamis, 14 April 2022

Petunjuk : Berilah tanda (√ ) pada kolom


yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru
melaksanakan pembelajaran.

NO. Pertemuan I Pertemuan II


Kualifikasi Kualifikasi
Indikator
3 2 1 3 2 1
B C K B C K
1. Siswa tertib dalam √

mengikuti pembelajaran.

2. Murid mengerjakan soal √ √

3. Kehadiran siswa √ √

4. Keaktifan siswa √ √

5. Antusias siswa belajar √ √

dengan media gambar

6. Siswa menarik kesimpulan √ √

1 4 1 2 4
94

Jumlah 12 1

Skor Maksimal 18 14

Persentase Keberhasilan 66% 77%

Persentase Keberhasilan = Jumlah X 100%=………………..

Skor Maksimal
95

LAMPIRAN 11

DATA HASIL BELAJAR DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF


BUGIS SIKLUS II

No Nama Murid Nomor Soal / Bobot


Skor Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
1 001 3 3 3 3 3 15 10 Tuntas
2 002 3 3 2 2 3 13 8,6 Tuntas
3 003 2 2 3 2 2 12 7,3 Tuntas
4 004 2 3 3 3 3 14 9,3 Tuntas
5 005 2 3 3 3 2 13 8,6 Tuntas
6 006 2 2 2 2 2 10 6,6 Tidak tuntas
7 007 2 3 2 3 3 13 8,6 Tuntas
8 008 2 2 2 3 3 10 6,6 Tidak tuntas
9 009 3 3 2 3 3 14 9,3 Tuntas
10 010 3 3 3 3 2 14 9,3 Tuntas
11 011 3 2 2 3 3 13 8,6 Tuntas
12 012 3 2 3 3 2 13 8,6 Tuntas
13 013 3 2 2 2 2 12 8 Tuntas
14 014 3 3 2 2 3 13 8,6 Tuntas
15 015 3 3 3 3 3 15 10 Tuntas
16 016 2 3 2 3 3 13 8,6 Tuntas
17 017 3 3 2 3 3 14 9,3 Tuntas
18 018 3 2 2 2 3 12 7,3 Tuntas
19 019 3 2 3 2 3 13 8,6 Tuntas
20 020 3 3 2 3 3 14 9,3 Tuntas
21 021 3 3 3 3 5 15 10 Tuntas
22 022 2 3 3 2 3 13 8,6 Tuntas
96

23 023 3 2 3 3 3 14 9,3 Tuntas

Jumlah 199

Rata-rata kelas 199 8,7%


23
% Ketuntasan Belajar 21 x 100% 91,30%
23

% Ketidaktuntasan Belajar 2 x 100% 8,7%


23

Menentukan Nilai = Jumlah skor yang didapat x 100 =


.....................................
Skor maksimum

Menentukan rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa =


.........................................
Jumlah Siswa
97

LAMPIRAN 12

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS II

Pelaksanaan : Sabtu, 16 April 2022

Petunjuk : Berilah tanda (√ ) pada kolom


yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru
melaksanakan pembelajaran.

NO. Pertemuan I Pertemuan II

Indikator Kualifikasi Kualifikasi

3 2 1 3 2 1
B C K B C K
1. Melakukan Apersepsi √ √

2. Menjelaskan materi √ √

3. Pemberian motivasi √ √

4. Strategi guru dalam


√ √
menerapkan media gambar

5. Keterlibatan guru dalam √ √

mengarahkan siswa.

6. Evaluasi √ √

7. Refleksi √ √

8. Penguatan √ √

4 4 7 2

Jumlah 20 23

Skor Maksimal 24 24
98

Persentase Keberhasilan 83% 95%

Persentase
Keberhasilan = Jumlah X 100%=………………..

Skor Maksimal
99

LAMPIRAN 13

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MURID

SIKLUS II

Pelaksanaan : Sabtu, 16 April 2022

Petunjuk :. Berilah tanda (√ ) pada kolom


yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru
melaksanakan pembelajaran.

NO. Pertemuan I Pertemuan II

Indikator Kualifikasi Kualifikasi

3 2 1 3 2 1
B C K B C K
1. Siswa tertib dalam √ √

mengikuti pembelajaran.

2. Murid mengerjakan soal √ √

3. Kehadiran siswa √ √

4. Keaktifan siswa √ √

5. Antusias siswa belajar √ √

dengan media gambar

6. Siswa menarik kesimpulan √


12 4 15 2
Jumlah 16 17
100

Skor Maksimal 18 18

Persentase Keberhasilan 88,8% 94%

Menentukan rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa =


.........................................
Jumlah Siswa
101

LAMPIRAN 14

REKAPITULASI NILAI SIKLUS I DAN SIKLUS II SISWA KELAS IV


SDN 5 MATTIROPOLE LALABATA SOPPENG

No Nama Murid Hasil Penilaian Keterangan


Siklus I Siklus II
1 001 9,3 10 Meningkat
2 002 7,3 8,6 Meningkat
3 003 6,6 7,3 Meningkat
4 004 8 9,3 Meningkat
5 005 8,6 8,6 Meningkat
6 006 6 6,6 Meningkat/ tidak tuntas
7 007 8 8,6 Meningkat
8 008 6 6,6 Meningkat/ tidak tuntas
9 009 8 9,3 Meningkat
10 010 8,6 9,3 Meningkat
11 011 8 8,6 Meningkat
12 012 7,3 8,6 Meningkat
13 013 7,3 8 Meningkat
14 014 8 8,6 Meningkat
15 015 9,3 10 Meningkat
16 016 7.3 8,6 Meningkat
17 017 8 9,3 Meningkat
18 018 6,6 7,3 Meningkat
19 019 7,3 8,6 Meningkat
20 020 7,3 9,3 Meningkat
21 021 8,6 10 Meningkat
102

22 022 7,3 8,6 Meningkat


23 023 8,6 9,3 Meningkat
Jumlah 177,3 199 Meningkat
Rata-rata kelas 7,7% 8,7% Meningkat
% Ketuntasan Belajar 78,3% 91,3% Meningkat
%ketidaktuntasan 21,74% 13% Meningkat
Belajar
Nilai Tertinggi 9,3 10 Meningkat
Nilai Terendah 6 6,6 Meningkat

LAMPIRAN 15
103

HASIL TULISAN SISWA


104
105
106

LAMPIRAN 16
DOKEMENTASI KEGIATAN

SIKLUS I
( Guru Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Karangan Deskriptif)

( Guru memperlihatkan yang dimaksud dengan gambar berseri)


107

( Guru menempelkan Gambar Berseri di papan Tulis)

( Peneliti Membagikan Lembar Kerja Siswa dan Lembar Evaluasi)


108

( Peneliti Melakukan Pendampingan Belajar Kepada Siswa)

( Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa dan Lembar Evaluasi )


109

( Siswa Mengerjakan Tugas dengan tenang)


110

SIKLUS II

( Peneliti Menjelaskan Secara Singkat tentang Media Gambar yang


diperlihatkan )

( Wali Kelas Menjalskan Materi Kalimat Deskriptif)


111

( Siswa Mmeperhatikan guru menjelaskan )

( Siswa Mengerjakan Tugas yang diberikan )


112

( Peneliti mendatangngi satu persatu siswa untuk melakukan pendampingan


Belajar)
113

LAMPIRAN 17

PERSURATAN

(SURAT PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL)


114

( SURAT PENGESAHAN PERSETUJUAN PERBAIKAN SEMINAR


PROPOSAL)
115

( LEMBAR PENILAIN SEMINAR PROPOSAL DARI

IBU PROF. Dr. Hj. Johar Amir, M.Hum.)


116

( LEMBAR PENILAIN SEMINAR PROPOSAL DARI

IBU ANDI FATIMAH YUNUS, S.Ag.,M.Pd.)


117

( LEMBAR PENILAIN SEMINAR PROPOSAL

DARI BAPAK ANDI AGUSSALIM AJ, M.Hum.)


118

( LEMBAR PENILAIN SEMINAR PROPOSAL DARI

IBU Dr. Syamsudduha, M.Hum. )


119

( SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN )


120

( SURAT IZIN PENELITIAN DPMPTNT SOPPENG)


121

( SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN DI

UPTD SPF SDN 5 MATTIROPOLE LALABATA SOPPENG)


122

RIWAYAT HIDUP

Arsi Putri Rahmatullah, Lahir di Watansoppeng pada


tanggal 10 November 1999. Penulis anak ketiga dari tiga
bersaudara buah kasih dari pasangan . Muslimin, Sm.Hk
dan Tiharni, S.Pd. Penulis memulai jenjang pendidikan
Sekolah Dasar Negeri 5 Mattiropole pada tahun 2006 dan
tamat pada tahun 2012.

Ditahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke MTs. Negeri Takalala dan
tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke
SMA Negeri 1 Watansoppeng dan berhasil lulus pada tahun 2018. Melalui jalur
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2018,
penulis terdaftar sebagai Mahasiswa pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (S-1), Universitas Negeri
Makassar.

Berkat rahmat Allah subhanahu wa’ taala dan kerja keras penulis serta
doa dari keluarga sehingga penulis saat ini dalam proses penyelesaian skripsi.
Semoga atas izin Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas
Negeri Makassar dengan tersusunnya skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil
Belajar dalam menulis Karangan Deskriptif Bugis menggunakan Stimulus-Respon
Media gambar berseri siswa kelas IV SDN 5 Mattiropole Lalabata Soppeng”.

Anda mungkin juga menyukai