NURHIDAYAH
SKRIPSI
Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
Oleh
NURHIDAYAH
A 111 16 178
SKRIPSI
Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
ABSTRAK
Nurhidayah, 2020. Penerapan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual
dalam Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VII SMA Negeri 1 Palasa. Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Yunidar.
Kata Kunci: Teknik Tayasi, Media Audio Visual, Menulis, Teks Berita.
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah penerapan
teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Palasa, dan (2) bagaimanakah hasil penerapan teknik tayasi
dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Palasa. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah (1).
mendeskripsikan penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam
menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa. (2). mendeskripsikan
hasil penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks
berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian deskripsi kuantitatif dan kualitatif pre-experimental atau pra ekperimen.
Jenis penelitian ini tidak ada kelompok pembanding. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa yang berjumlah 26 orang. Teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan
teknik nontes. Teknik tes berupa tes menulis keterampilan menulis teks berita,
sedangkan teknik nontes terdiri atas observasi, jurnal guru dan siswa, wawancara, dan
dokumentasi yang berupa foto. Data hasil evaluasi dianalisis dengan menggunakan
rumus mean/rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita dengan menggunakan teknik
tayasi berbantuan media audio visual adalah 80,26. Apabila nilai rata-rata tersebut
dimasukkan kedalam interval penilaian, terdapat pada rentang skor 70-84. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual
dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dengan
berdasarkan aspek kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa,
mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan (isi urut dan
mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan
dalam menulis teks berita, kemenarikan judul, ketepatan penggunaan ejaan dalam
berita adalah baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik
tayasi dengan bantuan media audio visual berpengaruh terhadap hasil nilai rata-rata
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita.
vi
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT, atas karunia dan
senantiasa berfikir dan bersikap bijak dalam menjalani segala sesuatunya. Hanya
karunia dan kuasanya yang mengantarkan peneliti pada penyelesaian skripsi yang
Menulis Teks Berita oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa”. Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan
pada program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, tak sedikit tantangan yang peneliti
hadapi. Namun, berkat doa dan ikhtiar pada akhirnya semua bias terlewati. Tentunya
semua tidak akan sampai pada tahap ini tanpa arahan dan dukungan moral maupun
financial dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat peneliti. Oleh karena itu
teristimewa kepada Ayahanda tercinta Topan Ag. Tahir dan Ibunda terkasih Fatma
sayang, serta untaian do‟a yang tiada henti-hentinya untuk kesuksesan penulis.
viii
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi umur panjang, kesehatan dan kebahagiaan
terimakasih kepada Dr. Yunidar, M.Hum. selaku pembimbing yang dengan sabar
dan penuh keikhlasan membimbing, dan mengarahkan penulis mulai dari penyusunan
2. Dr. IrAmiruddin Kece, S.Pd., M.Si Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
3. Dr.H. Nurhadi, M.Si Wakil Dekan Bidang Akdemik Fakultas Keguruan dan
6. Dr. Hj. Sriati Usman, M.Hum Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
8. Dr. Sitti Harisah, S.Ag.,M.Pd. pembahas 1 yang memberikan kritik dan saran
10. Dosen staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako,
13. Ayah Topan Ag. Tahir dan ibu Fatma Masri yang tercinta.
Hidayat, Adik Moh.Fadil, dan Adik Husnan. Yang selalu memberikan doa
skripsi ini.
15. Zulkifli S.Sos., Ahmad Nur Paneo dan Alfaed Paneo yang juga turut
16. Teman-teman Angkatan 2016 Khususnya kelas D, Rafika Safiti S.Pd, Farman
R. S.Pd, Moh Irfan S.Pd. Moh efendi S.Pd. Moh Fiqi S.pd, Nofer bunkudapu,
Jannatul Uzlifat, Silfi Mantiri, Sukma Agustin Triska Sodu S.Pd. dan yang
lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, yang selama
x
17. Sahabat terkasih Moh. Raisul Marif S.Pd. yang senantiasa memberikan
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN SAMPUL ii
HALAMAN PENGESAHAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xv
BAB I PENDAHULUAN
Audio Visual 24
5.1 Kesimpulan 69
5.2 Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 72
LAMPIRAN 73
xv
DAFTAR TABEL
Keruntutan Pemaparan 61
Penggunaan Kalimat 62
Kosakata 63
xvi
Kemenarikan Judul 64
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
Silabus Pembelajaran 87
Alat Evaluasi 93
Teks Berita 94
SK Pembimbing 127
Biodata 129
1
BAB I
PENDAHULUAN
untuk membekali siswa agar terampil berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tertulis. Siswa perlu dilatih lebih banyak menggunakan pengetahuan tentang bahasa
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Berkaitan
dengan belajar mengajar, strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru
dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran diartikan juga sebagai satu set
materi dan prosedur yang digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar
siswa atau peserta didik terlatih (dalam Asih, 2016: 2). Menurut Moedjiono (dalam
Asih, 2016: 2) bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan
siasat tertentu.
1
2
kesulitan, siswa masih merasa kurang percaya diri akan tulisan atau ide yang ditulis.
diberikan khususnya materi penulisan teks berita pada mata pelajaran bahasa
Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil observasi peneliti di dalam kelas, ketika siswa
diberi kesempatan untuk menulis teks berita, para siswa tidak mementingkan isi
berita. Mereka masih belum memahami teknik penulisan teks berita dengan
memperhatikan enam unsur berita (apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana jalanya
peristiwa itu). Siswa lebih mementingkan bagaimana cara menyelesaikan tugas yang
Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada guru mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia SMP Negeri 1 Palasa, pada saat ini keterampilan siswa dalam
menulis teks berita masih rendah belum mencapai nilai KKM. Adapun rendahnya
ketempilan siswa dalam menulis teks berita ini disebabkan karena siswa kurang dapat
memahami enam unsur-unsur berita dalam menulis teks berita. Terjadinya faktor
3
tersebut kebanyakan disebabkan oleh faktor, siswa belum memiliki kosakata yang
dalam sebuah tulisan. Oleh karena itu, penulis ingin melihat proses pembelajaran
menulis teks berita dengan menggunakan teknik tayasi berbantuan media audio visual
yang akan diterapkan oleh guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.
Dengan demikian penulis dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam materi
menulis teks berita dengan menggunakan teknik tayasi. Selain itu, penulis memilih
SMP Negeri 1 Palasa sebagai lokasi penelitian, karena sekolah tersebut masih
Menurut Abidin (2013: 187) secara esensial ada tiga tujuan utama
siswa dalam menulis, (3) membina jiwa kreativitas para siswa untuk menulis.
Menulis teks berita hampir sama dengan menulis teks laporan peristiwa. Hal- hal
yang ditulis harus berupa fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan
harus memperhatikan pokok-pokok berita (peristiwa apa yang terjadi, siapa yang
terlibat, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan dan di mana kejadian tersebut, dan
bagaimana peristiwa tersebut terjadi). Pada kegiatan menulis teks berita, seorang
piramida terbalik. Piramida terbalik terdiri dari headline (judul berita), lead (teras
4
berita), dan body (penjelasan lebih mendalam dan nilai beritanya berangsur kurang
penting).
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan penulisan teks berita adalah
penulisan informasi ataupun fakta yang terjadi dan disusun berdasarkan prinsip
piramida terbalik. Hal ini tentunya akan membuat siswa kurang maksimal jika siswa
mengikuti aturan dalam penulisan teks berita dan juga lebih rumit lagi kalau siswa
siswa kemudahan dalam memahami, menalar, dan mengelola informasi yang mereka
TAYASI (dari tayangan hingga investigasi) adalah pembelajaran menulis teks berita
membaca teks berita (model teks berita) yang isinya pemberitaan peristiwa yang ada
dalam tayangan tersebut. Setelah membaca teks berita, siswa mengadakan diskusi
untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks
5
berita yang dibacanya. Setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta
bentuk susunan teks berita yang dibacanya, siswa berlatih menulis teks berita tentang
peristiwa yang baru saja terjadi atau dialami di kelasnya. Kegiatan selanjutnya adalah
siswa melakukan 5 investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber
berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan
berita. Setelah melakukan investigasi siswa menulis teks berita dengan bahasa yang
singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya. Siti Muayyidah, ( 2011 ).
yang berjudul: Penerapan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual dalam
Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.
1. Bagaimanakah penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam
menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa?
2. Bagaimanakah hasil penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual
dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa?
6
1. Penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks
2. Hasil penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis
pihak yang terlibat baik siswa, guru, peneliti, maupun bagi sekolah.
1. Bagi Siswa
Melatih siswa agar lebih aktif, kreatif, percaya diri dan mandiri dalam belajar
belajar.
2. Bagi Guru
alternatif pilihan yang dapat dipilih oleh guru dalam tujuannya untuk mencapai
3. Bagi Peneliti
Dapat belajar menciptakan suasana belajar yang efektif, efisien dan menarik
4. Bagi Sekolah
BAB II
oleh beberapa peneliti. Ini terbukti bahwa banyaknya penelitian yang dilakukan
(Think Talk Write) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Pesawaran menjelaskan
bahwa hasil penilaian hasil pembelajaran menulis teks berita melalui model
pembelajaran TTW (Think Talk Write) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 16
psikomotorik) 71,83 dalam kategori baik/bdlum tuntas dan hasil penelitin pada siklus
II memperoleh nilai rata-rata 87,17 dalam kategori sangat baik atau tuntas.
Dinding sebagai Media Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siswa
majalah dinding berhasil meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas
X2 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2005 dan adanya perubahan perilaku siswa
8
9
dengan membandingkan hasil tes pratindakan, tes siklus I dan tes siklus II. Hasil tes
Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Teknik Adopsi Siaran Berita Televisi pada
Siswa Kelas VIII SMPN I Pegandon Kabupaten Kendal menjelaskan bahwa teknik
adopsi siaran berita televisi dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita
siswa kelas VIII SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal dan adanya perubahan
bahwa keterampilan menulis teks berita siswa dari pratindakan, siklus I, sampai
siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 43% dari
tes pratindakan dengan nilai rata-rata 73,9 dan pada siklus II mengalami peningkatan
sebesar 13,2% dari tes siklus I, dengan nilai rata-rata sebesar 84. Jadi, peningkatan
Menulis Teks Berita melalui Metode Group Investigation pada Siswa Kelas VIII E
dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri
prasiklus 68,45, siklus I 74,82, dan nilai prasiklus 84,34. Hal ini menunjukkan
peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 6,37%, sedangkan dari siklus I ke siklus
10
II meningkat 9,2%. Jadi, peningkatan dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II
Menulis termasuk salah satu metode terbaik yang dapat digunakan uuntuk
mengenai hal menyusun gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis juga dapat dimaknai
sebagai kegiatan mencoretkan huruf atau angka di atas kertas. Definisi tersebut sesuai
secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya
menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam hal
orang lain. Berkenaan dengan hal tersebut Tarigan (2008: 3) berpendapat bahwa
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
suatu bahasa sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang
grafik tersebut. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Lado (dalam Tarigan,
11
2008: 22) bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang. Selain itu,
yang berupa ide atau hasil pemikiran penulis maupun fakta yang sedang terjadi
Secara umum fungsi utama tulisan adalah sebagai alat kominikasi secara tidak
langsung. Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25-26) menyebutkan tujuan penulisan,
pemecahan masalah.
Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25) adalah
sebagai berikut (1) Assigment purpose (tujuan penugasan), penulis menulis karena
ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri, (2) Altruistic purpose (tujuan altruistik),
penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih
menyenangkan dengan karyanya itu, (3) Persuasif purpose (tujuan persuasif), tujuan
penulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada para
pembaca, (5) Self-ekspressive purpose (tujuan pernyataan diri), tulisan yang bertujuan
memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca, (6)
kesenian, (7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah), tujuan penulis
Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 14) tujuan menulis adalah
untuk menghasilkan suatu kegiatan yang produktif yang dapat bermanfaat unyuk
gagasan ataupun ide sang penulis yang di priyeksikan melalui tulisan dan bertujuan
manfaat menulis dalam dunia pendidikan. Manfaat tersebut antara lain: (1)
memudahkan pelajar dalam berpikir, (2) menolong kita berpikir kritis, (3)
daya tanggap dan persepsi kita, (4) memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi,
Pada bagian ini akan dibahas teori tentang menulis teks berita. Menulis berita
mencakup pengertian teks berita, unsur teks berita, dan struktur teks berita. Adapun
digunakan untuk mengungkapkan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun
tulisan dengan struktur berpikir yang lengkap. Bahasa yang digunakan untuk tujuan
terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi
yang disampaikan oleh wartawan dimedia massa. Peristiwa dan keadaan yang ada di
dalam berita merupakan fakta atau kondisi yang sesungguhnya terjadi, bukan
merupakan karangan fiksi penulisnya. Oleh karena itu, isi berita haruslah
mengandung suatu kebenaran yang benar-benar terjadi agar isi berita tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.
14
tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang
melibatkan fakta dan data yang ada di alam semesta ini, yang terjadipun aktual dalam
Menurut Harahap (2006: 4) berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau
pendapat yang aktual, menarik, dan berguna yang dipublikasikan melalui media
Berita adalah laporan tercepat tentang suatu peristiwa atau kejadian faktual
(nyata), penting, dan menarik bagi pembaca dan menyangkut kepentingan pembaca
(Charnley).
merupakan kejadian atau informasi berupa fakta yang terjadi di lapangan dan dapat
berita agar isi berita tersebut mengandung informasi yang lengkap dan akurat. Chaer
(2010: 17-19) menyatakan bahwa teks berita harus mengandung unsur 5W+1H.
Pertama adalah what, yakni peristiwa apa yang terjadi. Unsur ini berkenaan dengan
fakta-fakta yang berhubungan dengan hal-hal yang dilakukan pelaku atau korban
dalam kejadian tersebut. Kedua adalah who,yakni siapa yang terlibat dalam peristiwa
tersebut. Unsur ini berkenaan dengan fakta-fakta yang berhubungan dengan orang
15
atau pelaku yang terlihat dalam suatu kejadian. Orang yang diberitakan harus
diidentifikasi nama, umur, pekerjaan, dan berbagai keterangan mengenai orang itu.
Ketiga adalah why, yakni mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi. Unsur ini
berkenaan dengan fakta-fakta mengenai latar belakang dari suatu tindakan atau
kejadian yang telah diketahui unsur what-nya. Misalnya what-nya adalah banjir,
maka unsur what-nya adalah penyebab banjir itu dapat terjadi. Keempat adalah
where, yakni berkenaan dengan tempat peristiwa terjadi. Nama tempat harus
Kelima adalah when, yakni berkenaan dengan kapan (waktu) peristiwa itu
terjadi. Waktu mungkin ada yang sudah terjadi, sedang terjadi, ataupun yang akan
terjadi. Keenam adalah how, yakni berkenaan dengan proses terjadinya suatu
Unsur-unsur teks berita tersebut sangat penting dan harus ada dalam berita
diberitakan apabila memiliki unsur teks berita yaitu 5W+1H, what (apa), where
(dimana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Isi di
dalam teks berita akan menjadi lebih lengkap dengan adanya unsur 5W+1H. Unsur-
16
unsur tersebut akan lebih memudahkan jurnalis dalam menyusun sebuah berita dan
Struktur teks berita tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal
merupakan bagian pokok dan semakin kebawah teks berita itu merupakan perincian-
perinciannya yang sifat cenderung tidak terlalu penting. Piramida terbalik bertujuan
untuk memudahkan pembaca dengan cepat dapat mengetahui isi suatu teks berita.
Menurut Sudarman (2008: 90) struktu teks berita terdiri dari judul teks berita,
teras teks berita, perangkai teks berita, tubuh teks berita, dan kaki teks berita. Judul
teks berita merupakan identitas suatu beita. Judul berita haruslah menarik agar
pembaca tertarik dengan berita tersebut. Dengan adanya judul berita, pembaca akan
Dalam menulis teks berita, bagian terpenting adalah teras teks berita. Teras
teks berita adalah kalimat pembuka pada paragraf pertama yang mengandung fakta
atau informasi terpenting dari keseluruhan berita yang disajikan. Teras berita harus
menarik dan dapat menggambarkan isi teks berita yang terdapat pada tubuh teks
berita. Sementara itu, perangkai teks berita adalah kata-kata penghubung antara teras
teks berita dengan tubuh teks berita agar saling berkaitan. Teras teks berita dan tubuh
teks berita perlu dirangkai terlebih dahulu sebelum disajikan agar penyusunan
kelanjutan dari teras berita. Dalam menulis tubuh berita perlu mempertahankan
kesatuan gagasan dengan teras teks berita. Selanjutnya bagian yang terakhir yaitu
kaki teks berita. Kaki teks berita adalah bagian terakhir dari penulisan teks berita.
Biasanya pada bagian kaki teks berita diikuti dengan siapa yang menulis teks berita
tersebut.
Menurut Kosasih (2014: 244) struktur penulisan teks berita sistem piramida
terbalik terdiri atas tiga bagian, yakni kepala, tubuh, dan ekor teks berita. Posisi
paling atas adalah kepala dan paling bawah adalah ekor teks berita. Dengan struktur
penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan informasi teks berita semakin ke
bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak pada
bagian atas. Penggunaan piramida terbalik bertujuan agar pembaca mudah dan cepat
Menurut Sudarman (2008: 91) pada umumnya teks berita dapat ditulis dengan
teknik deskripsi, narasi, dan eksposisi. Deskripsi yaitu teknik penulisan teks berita
teknik ini seolah-olah penulis terlibat langsung dalam kejadian tersebut. Narasi yaitu
teknik penulisan teks berita dengan pola tutur berdasarkan cerita orang lain. Biasanya
ditulis dengan kalimat-kalimat langsung dari narasumber yang dikutip dari hasil
wawancara. Eksposisi yaitu teknik penulisan teks berita yang disertai dengan kiasan-
18
kiasan tertentu dari penulisnya. Biasanya teknik menulis teks berita digunakan untuk
mengungkapkan isi teks berita dengan penulisannya yang tidak lepas dari unsur
5W+1H. Keenam unsur tersebut mutlak diperlukan saat menulis teks berita, sehingga
informasi yang disampaikan kepada pembaca lengkap dan tidak membuat pembaca
Djuraid (2009: 73) mengungkapkan bahwa dasar menulis teks berita dimulai
dengan pengenalan bagian berita yaitu 5W+1H. (what, where, when, who, why, dan
5W+1H. Siapa tokohnya, dimana kejadiannya, apa yang terjadi, mengapa terjadi,
bagaimana bisa terjadi dan seterusnya. Dengan demikian akan muncul gambaran
tentang kerangka berita yang akan ditulis. Bagi siswa dalam pembelajaran menulis
teks berita hal itu akan sangat membantu, karena siswa hanya perlu merangkai
kalimat yang sesuai dengan unsur yang sudah didapatkan agar berita tersebut menjadi
Teknik menulis teks berita menurut Harahap (2006: 68), sebagai berikut.
(1) Judul berita hendaknya dibuat dengan kalimat pendek, namun dapat
apakah pembaca akan tertarik membaca berita yang ditulis atau tidak, (2) inti berita,
selain judul inti berita dapat menjadi penentu seorang pembaca akan melanjutkan
bacaannya atau tidak. Beberapa buku panduan menulis berita menyebut lebih dari 10
inti yang dapat dipakai dalam sebuah berita. Namun, hal yang tidak dapat dilupakan
dalam menulis inti berita adalah unsur 5W+1H yang meliputi what „apa‟, who
19
„siapa‟, where „di mana‟, when „kapan‟, why „mengapa‟, dan how „bagaimana‟,
(3) tubuh berita adalah penjelasan lebih rinci dari inti berita. Tubuh berita sebagai
pengurai lebih lanjut mengenai unsur 5W+1H. Penguraian ini meliputi penjelasan
tentang kelengkapan peristiwa atau pendapat narasumber yang diberitakan dan dinilai
penting.
dengan dua cara, yaitu piramida dan piramida terbalik. Penulisan dengan piramida
dan piramida terbalik. Penulisan dengan piramida ditulis dengan urutan: headline
(judul berita), lead (teras berita), dan body atau isi berita. Sedangkan penulisan 32
dengan konstruksi piramida terbalik, susunannya sebagai berikut: lead atau teras
berita yang isinya merupakan topik utama, body atau isi berita, dan yang terakhir
dianggap cocok dan khas untuk penulisan berita. Piramida terbalik ialah suatu bentuk
penulisan yang diprioritaskan pemuatan informasi yang penting dan yang terakhir
teks berita yang diawali dengan penayangan rekaman peristiwa, kemudian siswa
diberi teks berita yang isinya pemberitaan peristiwa yang ditayangkan sebagai contoh
teksberita(http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:q8jYDuu8S8J:poj
okhermanto.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran inovatif.html+teknik+tayasi
20
Gempa Palu
Sudah 1.948 yang ditemukan tewas, sementara yang masih hilang 843, dan
BNPB memastikan proses pencarian dan evakuasi korban hilang akibat gempa dan
tsunami di Sulawesi Tengah, akan tetap dihentikan pada kamis (11/10) mendatang.
lebih darri 10 hari akan luar biasa susah dan bisa menimbulkan penyakit, lapor
pencarian itu dilakukan tujuh hari dan ditambah tiga hari. Setelah konsultasi,
(pencarian akan dihentikan kamis) dengan pertimbangan kalau sudah 14 hari jenazah
yaitu mempersiapkan media yang akan digunakan sebagai pembelajaran, (2) setelah
media siap, langkah selanjutnya yaitu penayangan rekaman peristiwa, (3) mencermati
penayangan peristiwa, (4) siswa diberi teks berita yang berisi tentang pemberitaan
tayangan rekaman peristiwa, (5) siswa mengadakan diskusi untuk menemukan dan
menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita, (6) setelah
menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita,
siswa diminta investigasi diluar kelas dalam bentuk wawa ncara dengan sumber
berita dan tinjauan lokasi atau observasi ketempat peristiwa yang dijadikan bahan
21
berita, (7) setelah melakukan investigasi, siswa diminta menulis teks berita dengan
bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya secara
individu.
gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter
sama dengan obek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio
visual adalah televisi, video-VCD, sound slide, dan film. Media audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media, media yang pertama
adalah media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
seperti film bingkai suara, film rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang
kedua adalah audio visual gerak, yaitu 37 media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video- cassette.
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan gabungan audio dan visual atau
biasa disebut media pandang-dengar (Hamdani, 2011: 249). Audio visual akan
Media ini dalam batasan-batasan tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas
guru. Sebab, penyajian materi pembelajaran bisa digantikan oleh media, dan guru
bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa
22
untuk belajar. Contoh media audio visual diantaranya video atau televisi, televisi
Menurut Arsyad (2014: 32) audio visual adalah cara menghasilkan atau
pesan audio dan visual. Pengajaran media audio visual menggunakan perangkat keras
menyampaikan materi pembelajaran yang bersifat didengar dan dilihat yang dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperjelas atau
mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari. Oleh karena itu,
perlu pemahaman yang lebih oleh guru untuk dapat mengoprasionalkan media audio
visual.
(Musfiqon, 2012: 72). Audio Visual adalah media instruksional modern yang sesuai
media yang dapat dilihat dan didengar”. Media audio visual merupakan media
Menurut Yudhi Munadi (2008: 85) media audio visual adalah media yang
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat
23
pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat juga berupa pesan verbal dan non
verbal yang terdengar layaknya media audio. Pesan visual yang terdengar dan terlihat
itu dapat disajikan melalui program audio visual seperti film dokumenter, film drama,
dan lain-lain.
adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan konsep,
gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran siswa
unruk memahami materi pelajaran yang dapat berupa program video, film, dan
televisi.
teks berita dengan media audio visual. Guru perlu menyiapkan semua yang
dibutuhkan dalam pembelajaran seperti RPP, LCD dan proyektor. Guru menentukan
vidio apa saja yang akan ditayangkan di depan kelas. Video berita tersebut juga harus
memperhatikan norma kesopanan. Selain itu, guru perlu memperhatikan bahasa yang
digunakan dalam video tersebut agar siswa mudah memahaminya. Sebelum memulai
pelajaran. Setelah itu, guru memberikan penjeasan materi tentang menulis teks berita,
seperti pengertian berita dan unsur-unsur berita. Selajutnya guru dan siswa
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa media audio visual digunakan untuk
24
menayangkan contoh video yang lebih jelas tentang berita. Penggunaan media audio
visual diharapkan akan memberikan dampak positif untuk proses pembelajaran. Hal
ini dikarenakan video yang ditampilkan merupakan salah satu cara untuk
merangsang pikiran, sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik.
Kemampuan video menggambarkan objek yang bergerak dan bersuara akan menjadi
Setelah video ditayangkan, guru bertanyan kepada siswa mengenai isi video
tersebut untuk mengetahui pemahaman mereka tentang materi berita. Media audio
visual digunakan untuk membantu guru untuk menyampaikan pesan dan informasi
yang lebih lengkap mengenai berita sehingga dapat diterima siswa dengan baik.
Apabila siswa masih ada yang belum memahami materi menulis teks berita, guru
memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas.
Setelah semua siswa memahami materi menulis teks berita, siswa diberi tugas untuk
Menurut Daryanto (2010: 46), terdapat beberapa langkah (secara umum) yang perlu
1. Langkah Persiapan
Dalam langkah persiapan ada beberapa hal yang perlu dilakukan pendidik,
peserta didik.
program (radio, radio tape atau CD Player atau komputer atau radio satelit
c. Pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya atau CD atau
f. Jika memerlukan lembar kerja siswa atau bahan penyerta, pastikan bahwa
2. Langkah Pelaksanaan
antara lain:
c. Jelaskan kepada peserta didik tentang topik yang akan dibahas, dan tujuan
f. Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka mengikuti
melalui ide-ide. Dalam menyampaikan maksud dari hasil tulisan perlu adanya
27
beberapa aspek yang harus diperhatikan agar dapat menciptakan tulisan yang dapat
Menulis teks berita merupakan penulisan informasi ataupun fakta yang terjadi
dan disusun berdasarkan prinsip piramida terbalik. Dalam penulisan teks berita
banyak hal yang menjadi dasar acuan agar informasi yang ditulis dapat diterima dan
Berdasarkan hasil observasi, materi penulisan teks berita pada mata pelajaran
berita yang siswa dapatkan. Hal ini mendorong sang peneliti untuk memaksimalkan
penulisan berita siswa yaitu dengan menggunakan teknik TAYASI ( tayangan hingga
investigasi) dengan bantuan media audio visual. Menurut Siti Muayyidah (2011)
dalam pembelajaran menulis teks berita yang dimaksud dengan teknik tayasi
(dari tayangan hingga investigasi) adalah pembelajaran menulis teks berita yang
tayangan tersebut. Setelah mencermati tayangan tersebut, siswa membaca teks berita
(model teks berita) yang isinya pemberitaan peristiwa yang ada dalam tayangan
tersebut. Setelah membaca teks berita, siswa mengadakan diskusi untuk menemukan
dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita yang dibacanya.
Setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks
berita yang dibacanya, siswa berlatih menulis teks berita tentang peristiwa yang baru
28
saja terjadi atau dialami di kelasnya. Kegiatan selanjutnya adalah siswa melakukan
investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber berita dan tinjauan
lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan berita. Setelah
melakukan investigasi siswa menulis teks berita dengan bahasa yang singkat, padat,
dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya. Diharapkan penggunaan teknik TAYASI
ini dapat memaksimalkan penulisan berita sebagaimana yang diajarkan pada mata
Menulis
Teks berita
Teknik pengumpulan
Jenis data data
data kualitatif tes tertulis
data pemberian
Kesimpulan
kuantitatif skor
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskripsi kuantitatif dan kualitatif pre-
experimental atau pra ekperimen. Jenis penelitian ini tidak ada kelompok pembanding
(Sukmadinata, 2010)..
design satu kelompok. Rancangan penelitian ini, kelompok tidak diambil secara acak
melakukan penilaian diawal dan diakhir kegiatan penelitian. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui perubahan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dan
30
31
(Sukmadinata, 2010)
Keterangan:
A : Kelas eksperimen
Subjek dalam penelitian ini adalah penerapan teknik tayasi dengan bantuan
media audio Visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Palasa terdiri dari 33 orang guru mata pelajaran dan 7 orang tata usaha. Kelas VII
32
terbagi menjadi 4 kelas, yaitu kelas VII A, kelas VII B, kelas VII C dan kelas VII D
sedangkan kelas VIII terdiri dari 4 ruangan kelas yaitu kelas VIII A, kelas VIII B,
kelas VIII C dan kelas VIII D serta kelas IX teridiri dari 4 kelas yaitu kelas IX A,
kelas IX B, kelas IX C dan kelas IX D. Penelitian hanya dilakukan pada satu kelas
VII, yaitu kelas VII A. Alasan peneliti memilih siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia menunjukkan bahwa siswa kelas VII
memiliki rata-rata nilai yang rendah dalam pembelajaran menulis teks berita
dibandingkan dengan kelas yang lain sehingga kelas ini digunakan sebagai
responden penelitian.
2. Siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
3. Supaya keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa
mengalami peningkatan, serta untuk mengasah kreativitas siswa kelas VII dalam
Permasalahan menulis teks berita pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa
Menurut Sugiyono (2011: 38) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
Sementara menurut Jakni (2016: 47) variabel penelitian adalah gejala-gejala yang
timbul dan menjadi fokus penelitian peneliti. Penelitian ini menggunakan dua macam
variabel, yaitu variabel keterampilan menulis teks berita dan variabel teknik tayasi
dalam menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas dengan indikator yang
tertuang dalam kompetensi dasar menulis teks berita kelas VII SMP. Siswa
diharapkan mampu menulis teks berita yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas
serta memuat unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana).
Target yang diharapkan adalah siswa mampu menulis teks berita sesuai aspek
penilaian.
Aspek penilaian pembelajaran menulis teks berita meliputi (1) kelengkapan isi
berita, (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan
kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita,
(5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Pembelajaran
34
menulis teks berita yang diterapkan oleh peneliti dikatakan berhasil apabila nilai rata-
rata tes secara klasikal mencapai nilai ketuntasan belajar 75 dan secara individu
Variabel teknik tayasi dengan media audio visual merupakan sebuah teknik
pembelajaran yang diawali dengan tayangan hingga investigasi. Melalui teknik tayasi
yaitu (1) persiapan, yaitu mempersiapkan media yang akan digunakan sebagai
pembelajaran, (2) setelah media siap, langkah selanjutnya yaitu penayangan rekaman
peristiwa, (3) mencermati penayangan rekaman peristiwa, (4) siswa diberi teks berita
yang berisi tentang pemberitaan tayangan rekaman peristiwa, (5) siswa mengadakan
diskusi untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan
teks berita, (6) setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk
susunan teks berita, siswa diminta investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara
dengan sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang
dijadikan bahan berita, (7) setelah melakukan investigasi, siswa diminta menulis teks
berita dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya
secara individu.
Dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media
audio visual diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita dan
35
dapat mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih baik dalam pembelajaran
keterampilan menulis.
melakukan pengkuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Dalam penelitian ini
jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis
teks berita adalah tes (pretest dan postest). Pretest digunakan untuk mengetahui
yaitu tes menulis teks berita. Tes ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan menulis
teks berita awal siswa dan kemampuan menulis teks berita akhir siswa. Instrumen
pelajaran. Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan tes awal (pretest) untuk
mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa tentang teks berita. Pada tes awal ini
36
siswa juga menulis teks berita untuk mengetahui keterampilan siswa menulis teks
berita. Setelah proses pembelajaran, diadakan tes menulis teks berita. Tes ini
Ada enam aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian, yaitu (1)
kelengkapan isi berita, (2) keruntututan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah
dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan
bahasa yang tepat, (5) kemenarikan judul, dan (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam
berita. Soal untuk kelas eksperimen yaitu: “Buatlah sebuah teks berita berdasarkan
unsur 5W+1H!”.
2 Kerunrutan pemaparan 4 4 16
3 Penggunaan kalimat 4 3 12
5 Kemenarikan judul 4 6 24
6 Ketepatan penggunaan 4 3 12
ejaan
Jumlah 24 25 100
37
Pada tabel berikut dapat dilihat aspek-aspek yang dinilai dengan rentang skor dan
kategori penilaian.
berita)
2 Keruntututan pemaparan
dipahami.
3 Penggunaan kalimat
dipahami
4 Kosakata
5 Kemenarikan judul
isi
d. singkat 1 Kurang
2 Baik 70-85 3
3 Cukup 60-69 2
4 Kurang >59 1
2. Keruntutan Pemaparan
b. Tidak urut, jelas: jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, tetapi jelas dan
mudah dipahami
c. Urut, kurang jelas: jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat
dipahami
40
d. Tidak urut, tidak jelas: jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas
serta tidak dapat dipahami.
3. Penggunaan Kalimat
b. Tidak terlalu panjang tetapi jelas: penyusunan kalimat tidak terlalu panjang dan
jelas
c. Panjang dan kurang jelas: penyusunan kalimat panjang dan kurang jelas
d. Tidak jelas dan terlalu panjang: penyusunan kalimat tidak jelas dan terlalu
panjang
4. Kosakata
a. Tepat dan mudah dipahami: kata-kata merupakan bahasa yang tepat, dinamis
dan demokratis (bermakna satu), dan mudah dipahami
b. Terdapat kata yang tidak baku: terdapat kata yang tidak baku dan kurang dapat
dipahami
c. Terdapat kata yang tidak lazim dipakai: terdapat kata yang tidak boleh atau tidak
lazim digunakan
5. Kemenarikan Judul
a. Menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan isi: sesuai dengan syarat judul
yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan siswa atau peserta
tes tanpa melalui tes dengan alat tes. Sebagaimana diketahui bahwa informasi tentang
siswa yang dibutuhkan untuk menilai hasil belajar tidak semuanya harus berupa skor
hasil pengukuran yang salah satunya melalui tes. Dalam penelitian ini, peneliti
informasi hasil belajar atau informasi tentang peserta didik antara lain observasi,
1. Pedoman Observasi
dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik
tayasi dengan media audio visual berlangsung. Aspek yang diamati meliputi: (1)
siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, (2) keseriusan dan
keantusiasan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, (3) siswa
42
membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru, (4) keaktifan
siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, (5) siswa investigasi ke luar kelas, (6)
2. Pedoman Wawancara
pembelajaran menulis teks berita. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang nilai
tesnya tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara ini untuk mengetahui minat siswa
permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks berita, tanggapan
disajikan, perasaan ketika menulis teks berita, keinginan siswa dalam pembelajaran
menulis teks berita, dan saran pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi
3. Pedoman Dokumentasi
dokumentasi foto. Pengambilan data dengan dokumentasi foto ini digunakan untuk
yang diambil pada pedoman dokumentasi foto meliputi (1) guru melakukan
apersepsi, (2) sikap siswa menyimak tayangan berita, (3) kegiatan siswa membaca
contoh teks berita yang diberikan guru, (4) kegiatan siswa mendiskusikan teks berita
43
yang diberikan guru, (5) kegiatan siswa mencari bahan menulis teks berita, (6)
teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik tes dan teknik nontes. Teknik
tes berupa tes menulis keterampilan menulis teks berita, sedangkan teknik nontes
terdiri atas observasi, jurnal guru dan siswa, wawancara, dan dokumentasi yang
berupa foto.
1. Teknik Tes
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes awal dan tes akhir. Tes
awal dilakukan sekali untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang teks
berita dan sampai di mana keterampilan mereka menulis teks berita. Setelah itu, pada
akhir diadakan tes akhir. Tes akhir dilakukan dengan memberikan tugas untuk
menulis teks berita secara individu. Tes ini untuk mengetahui kemampuan siswa
menulis teks berita dengan memperhatikan aspek kelengkapan isi berita (mengandung
enam unsur berita), keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah
44
dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan bahasa
yang tepat, kemenarikan judul, dan ketepatan penggunaan ejaan dalam berita.
2. Teknik Nontes
yang berkenaan dengan soft skil, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat
dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik (Widiyoko: 2009). Adapun teknik nontes
a. Observasi
objek yang diteliti. Berkenaan dengan hal tersebut Noor (2011: 138) berpendapat
bahwa teknik observasi ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun observasi yang dilakukan oleh penulis
pada penelitian ini adalah dengan mengamati proses belajar siswa kelas VII SMP
b. Wawancara
informasi tentang suatu hal. Berkaitan dengan hal tersebut Noor (2011: 138-139)
berpendapat bahwa wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
45
dapat juga diberi daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.
berbagai hal yang berkaitan dengan keterampilan menulis melalui teknik tayasi
dengan media audio visual. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang nilai tesnya
tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara ini untuk mengetahui minat siswa terhadap
permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks berita, tanggapan
menulis teks berita, keinginan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita, dan
saran pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio
visual. Dari wawancara ini juga digali saran siswa untuk memperbaiki pembelajaran
c. Dokumentasi
nontes yang berupa gambar (foto) yang diambil peneliti pada proses pembelajaran
menulis teks berita menggunakan teknik tayasi dengan media audio visual benar-
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Adapun Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara
1. Teknik Kuantitatif
dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Data kuantitatif tersebut diperoleh dari hasil tes menulis teks berita.
Analisis data tes secara kuantitatif dihitung dengan cara presentasi melalui
langkah-langkah: (1) menghitung skor tiap aspek yang diperoleh, (2) menghitung
skor komulatif dari seluruh aspek, (3) menghitung skor rata-rata, dan (4) menghitung
persentase nilai.
S=
Keterangan:
S = nilai yang diharapkan (dicari)
47
tersebut ke dalam tabel data dengan ketentuan, apabila nilai yang diperoleh siswa
kurang dari 75 (KKM) maka dinyatakan tidak tuntas dan apabila nilai yang diperoleh
siswa adalah 75 atau lebih dari 75 (KKM) maka dinyatakan tuntas. Setelah nilai
masing-masing dimasukkan ke dalam tabel, nilai tersebut diolah secara statistik untuk
mengetahui nilai rata-rata siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rata-
Mean (M) ∑
Keterangan:
N = Jumlah sampel
70-84 = Baik
55-69 = Cukup
0-54 = Kurang
Hasil perhitungan persentase menulis teks berita siswa dari hasil tes awal dan
tes akhir. Hasil dari perbandingan tersebut, akan dapat diketahui persentase mengenai
peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media
audio visual.
2. Teknik Kualitatif
Menurut Sugiyono (2003: 14) data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,
skema dan gambar. Teknik kualitatif untuk memberi gambaran perubahan perilaku
siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi
dengan media audio visual dan mengacu pada data nontes yang ada yaitu berupa hasil
Data yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir dibandingkan dengan cara
melihat hasil tes dan nontes, sehingga akan dapat diketahui adanya perubahan
perilaku siswa dan kemampuan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan
yang diberikan oleh guru. Apabila siswa secara individual mendapat nilai 75 maka siswa
tersebut dinyatakan berhasil menulis teks berita. Nilai tersebut mengacu pada KKM yang
BAB IV
media audio visual terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa dapat dijelaskan sebagai berikut: Salah satu kriteria yang digunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menulis teks berita di Sekolah
adalah melalui evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil
evaluasi yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini, ternyata diperoleh sejumlah
nilai kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam pembelajaran menulis
teks berita.
4.1.1 Skor Hasil Pretest Evaluasi Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa
teks berita yang berkenaan dengan kegiatan masyarakat di Pasar Palasa dengan
memperhatikan (1) kelengkapan isi berita, (2) keruntutan pemaparan, (3) penggunaan
kalimat, (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan
judul, dan (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari masing-masing siswa sangat bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat
50
51
1 2 1 1 2 2 2 10 43
Aning
2 2 2 1 2 2 2 11 47
Anisa
3 1 1 2 2 2 1 9 37
Andri
4 2 2 1 2 2 2 11 47
Anggun
5 2 2 2 1 2 2 11 44
Bhie Nisa H.
6 3 2 2 2 2 2 13 56
Duta Alfareza
7 2 1 1 2 2 2 10 43
Dita Faradila
8 2 1 2 2 2 1 10 43
Devvan Verrel
9 3 2 2 3 2 2 14 59
Enjeli saputri
10 1 2 1 2 2 1 9 38
Ferdi togao
11 2 1 1 2 2 2 10 43
Ferdynand
12 2 1 1 2 2 2 10 43
Fadli
13 2 1 1 2 2 2 10 43
Hapsa
14 3 2 2 2 3 2 14 62
Intan
15 2 2 2 1 2 2 11 47
Itra fani
16 3 2 2 2 2 2 13 56
Kalista
17 3 2 2 2 2 1 12 53
Lili
18 2 1 2 2 2 1 10 43
Leni
19 2 1 1 2 2 2 10 43
Varel Arga A.
20 2 1 2 2 1 1 9 38
Moh. Farel
21 2 2 1 2 2 2 11 47
Moh. Aril
22 2 1 2 1 2 1 9 38
Moh. Sahrul
23 2 2 2 2 2 2 12 53
Moh. Ilham
52
24 2 1 2 2 2 2 11 47
Nisrawati
25 3 3 3 2 3 2 16 69
Neza Fransiska
26 2 2 1 2 2 1 10 43
Rifal afandi
Keterangan:
b. Keruntutan pemaparan
c. Ketetapan kalimat
d. Ketetapan kosakata
e. Kemenarikan judul
Setelah diperoleh data dari hasil evaluasi pretest tentang kemampuan menulis
teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa, kemudian penulis menghitung data
tersebut untuk mencari nilai yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus:
S=
Keterangan:
Adapun hasil perhitungan skor yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Palasa dalam menulis teks berita, dapat dilihat pada tabel berikut:
53
Tabel 4.2 Nilai Hasil Evaluasi Pretest Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa
4.1.2 Persentase Pretest Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Palasa
Setelah diperoleh nilai hasil evaluasi seperti terlihat pada tabel 4.2 di atas,
selanjutnya akan dihitung persentase tiap nilai yang diperoleh siswa, dengan
DP = 100%
Keterangan:
f = Jumlah siswa
Adapun gambaran presentase hasil evaluasi menulis teks berita siswa kelas
4.2.1 Pembahasan Skor dan Nilai Hasil Evaluasi Pretes Menulis Teks Berita
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan tabel 4.3, dapat diketahui persentase
menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa sebagai berikut: Aspek yang
dinilai pada teks berita terdiri atas enam bagian yang tiap-tiap bagian memiliki skor 4
dengan skor maksimal 24. Penilaian tersebut mengacu pada tabel 2. Setelah diperoleh
skor dari masing-masing siswa, kemudian skor tersebut diubah kedalam bentuk nilai
agar diketahui apakah nilai yang diperoleh siswa tersebut sudah mencapai KKM atau
55
belum. Sedangkan untuk KKM, terdiri atas tuntas disingkat T dan tidak tuntas
disingkat TT. Oleh karena itu, sesuai dengan data pada tabel 4.2 dan 4.3 diketahui
bahwa perolehan siswa dalam menulis teks berita adalah sebagai berikut:
1. Terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai antara 55-69 (kategori cukup) atau
2. Terdapat 21 siswa yang memperoleh nilai antara 0-54 9 (kategori kurang) atau
Hasil tes tersebut dapat diperinci dengan siswa yang mengikuti tes berjumlah
26 orang siswa. Pada hasil tes tersebut nilai dikategorikan sangat baik apabila nilai
tersebut mencapai antara 85-100, dan pada hasil tes tersebut tidak terdapat siswa yang
memperoleh nilai kategori sangat baik atau dinyatakan Tuntas. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa masih kurang dan belum
Agar lebih jelas , nilai yang telah berhasil dicapai siswa digambarkan pada
Frekuensi
25
20
15
10 Frekuensi
0
85-100 70-84 55-69 0-54
Sangan Baik Baik Cukup Kurang
pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa belum ada
siswa yang memperoleh jumlah nilai antara 85-100 atau berkategori sangat baik dan
belum ada siswa yang memperoleh jumlah nilai antara 70-84 atau berkategori baik.
Terdapat 5 siswa yang memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori
cukup dan 21 siswa memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori
kurang.
lagi. Karena pada hasil Prestes yang diperoleh peneliti belum mencapai KKM, maka
diperlukan variasi pembelajaran dalam hal ini peneliti tertarik dengan menggunakan
teknik pembelajaran TAYASI dengan media audio visual yang akan diterapkan
dalam proses pembelajaran menulis teks berita di kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.
57
Nilai hasil tes di atas didasarkan atas enam aspek yang harus diperhatikan
dalam menulis teks berita. Enam aspek tersebut yaitu (1) kelengkapan isi berita
mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan
bagaimana), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3)
penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis
teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita.
4.3 Skor Hasil Postets Evaluasi Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik
Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Palasa
kemampuan menulis teks berita menggunakan teknik tayasi dengan bantuan media
audio visual oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa yang dapat dilihat pada tabel
1 4 3 3 4 2 3 19 78
1 Aning
2 4 4 3 3 3 2 19 82
Anisa
3 4 3 3 2 3 2 17 75
Andri
4 4 3 3 3 3 2 18 78
Anggun
5 4 3 3 3 3 4 20 85
Bhie Nisa Hayati
6 4 4 3 3 3 2 19 82
Duta Alfareza
7 4 3 3 3 3 2 18 78
Dita Faradila
58
8 4 3 3 2 3 2 17 75
Devan Verrel
9 4 4 3 4 3 2 20 85
Angelica Putri
10 4 3 3 2 3 2 17 75
Ferdi togao
11 4 3 2 2 3 3 17 75
Ferdynand
12 4 3 3 3 3 2 18 78
Fadli
13 4 3 2 3 3 2 17 75
Hapsa
14 4 4 3 3 3 3 20 85
Intan
15 4 3 3 2 3 3 18 78
Itra fani
16 4 4 3 3 3 3 20 85
Kalista
17 4 4 3 3 3 2 19 82
Lili
18 4 3 3 2 3 2 17 75
Leni
19 4 4 3 3 3 2 19 82
Varel Arga A.
20 4 3 3 4 2 3 19 78
Moh. Farel
21 4 3 2 3 3 3 18 78
Moh. Aril
22 4 4 3 4 3 2 20 85
Moh. Sahrul
23 4 4 3 3 3 2 19 82
Moh. Ilham
24 4 3 3 3 3 2 18 78
Nisrawati
25 4 4 4 4 4 4 24 100
Neza Fransiska
26 4 3 3 3 3 2 18 78
Rifal afandi
Keterangan:
b. Keruntutan pemaparan
c. Ketetapan kalimat
d. Ketetapan kosakata
e. Kemenarikan judul
Setelah memperoleh data dari hasil evaluasi tentang menulis teks berita
menggunakan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual oleh siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Palasa, kemudian penulis menghitung data tersebut. Adapun hasil
perhitungan skor yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Nilai Hasil Evaluasi Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik Tayasi
dengan Bantuan Media Audio Visual oleh Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa
Untuk mengetahui Nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Palasa dalam menulis teks berita menggunakan teknik tayasi berdasarkan skor hasil
evaluasi, selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel dengan meggunakan rumus
4.4.1 Pembahasan Skor dan Nilai Hasil Evaluasi Postest Menulis Teks Berita
Menggunakan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa hasil rata-rata tes menulis
teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual mencapai 80,26 % dan
dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata setelah
dilakukan pembelajaran melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Hasil
tersebut sudah mencapai hasil yang diinginkan oleh peneliti. Oleh karena itu , sesuai
dengan data pada tabel 4.4 dan 4.5 diketahui bahwa perolehan siswa dalam menulis
Kesimpulannya, terdapat 26 orang siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa yang
dijadikan sampel penelitian dinyatakan tuntas sesuai dengan KKM. Nilai tertinggi
adalah 100 dan nilai terendah adalah 75. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat
dengan bantuan media audio visual dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam
Frekuensi
25
20
15
10 Frekuensi
0
85-100 70-84 55-69 0-54
Sangan Baik Baik Cukup Kurang
Berdasarkan diagram 2 di atas dapat diketahui bahwa pada hasil Postest dalam
pembelajaran menulis teks berita yaitu terdapat 6 siswa yang mendapatkan nilai
62
antara 85-100 atau berkategori sangat baik, dan 20 orang siswa yang mendapatkan
tayasi dengan bantuan media audio visual oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa
dilihat pada hasil pretest siswa yang hanya mencapai nilai rata-rata 47,11%
Untuk lebih rinci hasil tes pada postest akan diuraikan pada tiap aspek
penilaian tes keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media
4.4.2 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kelengkapan Isi Berita
Penilaian pada aspek kelengkapan isi berita pada kegiatan menulis teks berita
difokuskan pada kelengkapan unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan
bagaimana). Hasil tes aspek kelengkapan isi berita dapat dilihat pada tabel berikut:
63
Tabel 4.7 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kelengkapan Isi Berita
2 Baik 13-18 0 0 0
3 Cukup 7-12 0 0 0 %
rentang skor pada aspek kelengkapan isi berita dalam kategori sangat baik sebanyak
kejadian yang dipaparkan dalam menulis teks berita. hasil tes pada aspek keruntutan
Tabel 4.8 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Keruntutan Pemaparan
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan rentang
skor pada aspek keruntutan pemaparan dalam kategori sangat baik terdapat 10 orang
siswa atau 38,46 % dan dalam kategori baik sebanyak 16 siswa atau 61,24 %.
kalimat yang digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis
teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan kalimat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Penggunaan Kalimat
4 Kurang 0-3 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan rentang
skor pada aspek penggunaan kalimat dalam kategori sangat baik terdapat 1 orang
siswa atau 3,84 %, dalam kategori baik sebanyak 21 orang siswa atau 80,76 %, dan
digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita. Hasil
tes pada aspek penggunaan kosakata dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kosakata
4 Kurang 0-3 0 0 0
rentang skor pada aspek penggunaan kosakata dalam kategori sangat baik terdapat 5
orang siswa atau 19,23 %, dalam kategori baik sebanyak 15 orang siswa atau
57,69%, dan dalam kategori cukup sebanyak 6 orang siswa atau 23,07%.
66
yang digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita.
Hasil tes pada aspek kemenarikan judul dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kemenarikan Judul
rentang skor pada aspek kemenarikan judul dalam kategori sangat baik terdapat 1
orang siswa atau 3,84%, dalam kategori baik sebanyak 23 orang siswa atau 88,46%,
ejaan yang digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks
berita. Hasil tes pada aspek ketepatan penggunaan ejaan dapat dilihat pada tabel
berikut:
67
Tabel 4.12 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Ketepatan
Penggunaan Ejaan
4 Kurang 0-3 0 0 0
rentang skor pada aspek ketepatan penggunaan ejaan dalam kategori sangat baik
terdapat 2 orang siswa atau 7,69%, dalam kategori baik sebanyak 7 orang siswa atau
26,92%, dan dalam kategori cukup sebanyak 17 orang siswa atau 65,38%. Hasil dari
120
100
80
60
40
20
0 Series1
Pada diagram 3 diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa dalam aspek
kelengkapan isi berita sebesar 100, keruntutan pemaparan sebesar 85, penggunaan
4.5 Pembahasan Hasil Penerapan Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual
Dalam Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.
dalam penelitian ini. Pembahasan dari rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
berita dan memberikan gambaran yang jelas mengenai contoh sebuah berita. Guru
69
menayangkan contoh berita didepan kelas menggunakan LCD proyektor agar dapat
disaksikan dengan baik dan diperhatikan siswa. Penayangan contoh video berita yang
dapat dilihat dan didengar akan berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks berita
siswa.
Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan nilai siswa SMP Negeri 1
Palasa dalam menulis teks berita sesudah mendapat perlakuan menggunakan media
audio visual. Adapun aspek penilaian hasil menulis teks berita terdiri dari
Berikut tabel selisih nilai siswa SMP Negeri 1 Palasa dari hasil tes pretest dan postest
Tabel 4.13 Selisih Nilai Rata-rata Pretest dan Postest Siswa SMP Negeri 1
Pretest 47,11 %
siswa setelah melakukan pembelajaran menulis teks berita tanpa menggunakan media
menggunakan media audio visual. Nilai postest yang diperoleh siswa mengalami
peningkatan pada semua aspek penilaiannya. Nilai rata-rata postest lebih baik yakni
sebesar 80,26% dibandingkan dengan nilai rata-rata pretest yang hanya sebesar
diterima adalah penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam
menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dapat mempengaruhi
kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya
rata-rata nilai yang diperoleh siswa dalam menulis teks berita, yakni sebesar 33,15%.
71
BAB V
5.1 Kesimpulan
dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII
. Dari data awal yang telah diketahui bahwa nilai siswa kelas VII SMP Negeri
1 Palasa dalam menulis teks berita masih rendah, sehingga dalam penelitian ini
penulis melakukan penelitian untuk mengetahui hasil penerapan teknik tayasi dengan
bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa. Dalam penelitian ini, dilakukan pemberian tes menulis teks berita.
kemudian siswa diminta investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan
sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan
bahan berita.
rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita dengan
menggunakan teknik tayasi berbantuan media audio visual adalah 80,26. Apabila
nilai rata-rata tersebut dimasukkan kedalam interval penilaian, terdapat pada rentang
skor 70-84. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknik tayasi dengan bantuan
71
72
media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Palasa dengan berdasarkan aspek kelengkapan isi berita mengandung enam unsur
berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan
(isi urut dan mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang
ejaan dalam berita adalah baik. Dengan demikian hasil menulis teks berita oleh siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Palasa menggunakan teknik tayasi dengan bantuan media
audio visual secara keseluruhan tergolong baik dengan rata-rata nilai 80,26 dan telah
mencukupi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa secara
umum siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa mampu menulis teks berita.
penerapanan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dapat mempengaruhi
kemampuan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dengan persentase nilai tes
5.2 Saran
a. Kepala sekolah sebaiknya selalu memantau kemampuan guru dalam mengajar agar
bisa mengetahui kualitas pembelajaran menulis teks berita yang telah dilaksanakan
oleh guru.
73
b. Kepala sekolah hendaknya meberikan motivasi kepada guru agar dapat melakukan
2. Bagi guru
b. Guru dapat menentukan dan memilih metode atau teknik pembelajaran lain yang
lebih kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
c. Guru sebaiknya memilih teknik dan sumber belajar yang relevan dengan materi
menulis teks berita yang diajarkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
d. Guru sebaiknya menggunakan teknik atau media dalam pembelajaran teks berita
yang bervariasi salah satunya dengan teknik tayasi dan media audio visual seperti
yang telah dilakukan untuk menumbuhkan rasa minat siswa terhadap pembelajaran
3. Bagi siswa
a Siswa sebaiknya aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis dan berlatih menulis
melalui berbagai media, baik media cetak maupun elektronik untuk mendukung
teknik TAYASI dengan strategi pembelajaran yang lebih kreatif dan dapat
b. Peneliti lain diharapkan mampu menciptakan metode pembelajaran baru yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
Herawan Rudi. 2019. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Model
Pembelajaran Think Talk Write Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 16
Pesawaran. Tesis. Universitas Lampung.
Kosasih, E. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Yrama Widya.
75
76
Mulyadi, Nadi dan Asti Musman. 2013. Jurnalisme Dasar Panduan Praktis Jurnalis.
Yogyakarta: Citra Media.
4. Dalam setiap kelas, ada berapa jumlah siswa kelas VII di sekolah ini?
6. Media apa yang Ibu gunakan dalam mengajarkan materi menulis teks berita?
7. Kendala-kendala apa saja yang ibu dapatkan dalam mengajarkan materi teks
berita?
9. Apakah siswa selalu bertanya apabila mengalami hambatan dengan materi yang
diajarkan?
10. Berapakah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata
A. STANDAR KOMPETENSI
B. KOMPETENSI DASAR
9.2 Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa, di mana, kapan, dan
bagaimana)yang didengar atau ditonton melalui radio/televisi.
C. TUJUAN
D. MATERI POKOK
1. Pengertian berita
2. Unsur-unsur berita
3. Cara penulisan teks berita
4. Contoh teks berita
5. Pengertian teknik tayasi dan media audio visual
6. Langkah-langkah menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio
visual
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Tayasi
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
81
F. SKENARIO PEMBELAJARA
Eksplorasi
Guru memberikan pertanyaan
Inti kepada siswa mengenai teks yang 25 menit
dibagikan guru sebelumnya,
pertanyaan yang diberikan
tentang karakteristik teks berita
Elaborasi
Siswa diminta berdiskusi untuk
menentukan unsur-unsur berita
dan susunan teks berita
Siswa meyampaikan hasil
diskusinya
Konfirmasi
Guru memberi penguatan kepada
siswa tentang pembelajaran yang
5 menit
telah dilakukan
Penutup
Guru bersama-sama siswa
memberikan kesimpulan
mengenai materi pembelajaran
yang telah dilakukan
Guru memotivasi siswa untuk
82
Eksplorasi
Guru memberi pertanyaan kepada
siswa tentang isi tayangan berita
Elaborasi
Guru mengelompokkan siswa tiap
kelompok terdiri atas 4-5 siswa
Guru membagikan teks berita
sebagai pemodelan yang berisi
Inti tentang pemberitaan berita yang 20 menit
ditayangkan
Siswa diminta untuk menemukan
unsur-unsur berita, kemudian
siswa diminta membacakan hasil
kerja diskusinya
Siswa diminta menulis teks berita
dengan cara investigasi keluar
kelas dengan memperhatikan
karakteristik berita
83
Konfirmasi
Siswa menukar hasil pekerjaan
menulis teks berita dengan teman
sebangku
Siswa menyunting teks berita
teman sebangku dipandu oleh
guru
Guru memberi penguatan kepada
siswa tentang pembelajaran yang
telah dilakukan
Guru bersama siswa
menyimpulkan mengenai
pembelajaran yang telah
dilakukan
Penutup Guru memberi motivasi kepada 5 menit
siswa untuk terus berlatih menulis
teks berita
Siswa bersama dengan guru
merefleksi pembelajaran hari itu
Siswa mengisi jurnal yang
diberikan guru
Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
Rekaman berita
Teks berita
Buku paket dan pelengkap Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP kelas
VII
84
H . PENILAIAN
Penilaian
Indikator Teknik Bentuk No.
Instrumen
1. Siswa mampu menyusun Unjuk kerja Rubrik 1
data pokok berita
2. Siswa mampu merangkai data
pokok-pokok berita yang
singkat dan jelas
3. Siswa mampu menyunting
teks berita
Contoh soal:
Buatlah teks berita dengan tema lingkungan sekolah berdasarkan aspek berikut:
a. Kelengkapan isi berita (mengandung 5W+1H)
b. Keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami)
c. Penggunaan kalimat (singkat dan jelas)
d. Penggunaan kosakata
e. Kemenarikan judul
f. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita
RUBRIK PENILAIAN
Skor
No Aspek Penilaian Rentang Skor Bobot X
Bobot
1 2 3 4
1. Kelengkapan isi berita 6 24
2. Keruntutan pemaparan 4 16
3. Penggunaan kalimat 3 12
4. Kosakata yang digunakan adalah bahasa yang
tepat 3 12
5. Kemenarikan judul 6 24
6. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita 3 12
Jumlah 100
85
Keterangan:
1. Kurang 3. Baik
2. Cukup 4. Sangat baik
S=
Keterangan:
S = nilai yang diharapkan
R = jumlah skor dan item atau soal yang dijawab benar
N = skor maksimum dari tes tersebut
Skor maksimum = 20
86
SMPN 1 Palasa
SILABUS PEMBELAJARAN
Kelas/Semester : VII/Genap
SMPN 1 Palasa
berita)
2 Keruntututan pemaparan
dipahami.
3 Penggunaan kalimat
dipahami
4 Kosakata
90
5 Kemenarikan judul
isi
d. singkat 1 Kurang
2. Keruntutan Pemaparan
b. Tidak urut, jelas: Jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, tetapi jelas dan
mudah dipahami.
c. Urut, kurang jelas: Jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat
dipahami.
d. Tidak urut, tidak jelas: Jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas
serta tidak dapat dipahami.
3. Penggunaan Kalimat
b. Tidak terlalu panjang tetapi jelas: Penyusunan kalimat tidak terlalu panjang dan
jelas.
c. Panjang dan kurang jelas: Penyusunan kalimat panjang dan kurang jelas.
d. Tidak jelas dan terlalu panjang: Penyusunan kalimat tidak jelas dan terlalu
panjang.
4. Kosakata
a. Tepat dan mudah dipahami: Kata-kata yang digunakan merupakan bahasa yang
tepat, dinamis dan demokratis (bermakna satu), dan mudah dipahami.
92
b. Terdapat kata yang tidak baku: Terdapat kata yang tidak baku dan kurang dapat
dipahami.
c. Terdapat kata yang tidak lazim dipakai: Terdapat kata yang tidak boleh atau
tidak lazim digunakan.
5. Kemenarikan Judul
a. Menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan isi: Sesuai dengan syarat judul.
Alat Evaluasi
Teks Berita
Gempa Palu
Sudah 1.948 yang ditemukan tewas, sementara yang masih hilang 843, dan
BNPB memastikan proses pencarian dan evakuasi korban hilang akibat gempa dan
tsunami di Sulawesi Tengah, akan tetap dihentikan pada kamis (11/10) mendatang.
lebih darri 10 hari akan luar biasa susah dan bisa menimbulkan penyakit, lapor
pencarian itu dilakukan tujuh hari dan ditambah tiga hari. Setelah konsultasi,
(pencarian akan dihentikan kamis) dengan pertimbangan kalau sudah 14 hari jenazah
Tabel 4.5 Nilai Hasil Evaluasi Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik Tayasi
dengan Bantuan Media Audio Visual oleh Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa
DOKUMENTASI FOTO
Penayangan Berita
BIODATA
I. Umum
1. Nama : Nurhidayah
5. Agama : Islam
II. Pendidikan
1. SD : SD Inpres 2 Palasa
4. PT : Universitas Tadulako