Anda di halaman 1dari 147

i

PENERAPAN TEKNIK TAYASI DENGAN BANTUAN


MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENULIS
TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 1 PALASA

NURHIDAYAH

SKRIPSI
Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHAS DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
i

PENERAPAN TEKNIK TAYASI DENGAN BANTUAN


MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENULIS
TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 1 PALASA

Oleh
NURHIDAYAH
A 111 16 178

SKRIPSI
Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHAS DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
ii
iii
iv
v

ABSTRAK

Nurhidayah, 2020. Penerapan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual
dalam Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VII SMA Negeri 1 Palasa. Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Yunidar.
Kata Kunci: Teknik Tayasi, Media Audio Visual, Menulis, Teks Berita.
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah penerapan
teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Palasa, dan (2) bagaimanakah hasil penerapan teknik tayasi
dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Palasa. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah (1).
mendeskripsikan penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam
menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa. (2). mendeskripsikan
hasil penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks
berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian deskripsi kuantitatif dan kualitatif pre-experimental atau pra ekperimen.
Jenis penelitian ini tidak ada kelompok pembanding. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa yang berjumlah 26 orang. Teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan
teknik nontes. Teknik tes berupa tes menulis keterampilan menulis teks berita,
sedangkan teknik nontes terdiri atas observasi, jurnal guru dan siswa, wawancara, dan
dokumentasi yang berupa foto. Data hasil evaluasi dianalisis dengan menggunakan
rumus mean/rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita dengan menggunakan teknik
tayasi berbantuan media audio visual adalah 80,26. Apabila nilai rata-rata tersebut
dimasukkan kedalam interval penilaian, terdapat pada rentang skor 70-84. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual
dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dengan
berdasarkan aspek kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa,
mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan (isi urut dan
mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan
dalam menulis teks berita, kemenarikan judul, ketepatan penggunaan ejaan dalam
berita adalah baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik
tayasi dengan bantuan media audio visual berpengaruh terhadap hasil nilai rata-rata
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita.
vi
vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT, atas karunia dan

keberkahan dan anugerah-Nya yang melimpahkan potensi kepada manusia untuk

senantiasa berfikir dan bersikap bijak dalam menjalani segala sesuatunya. Hanya

karunia dan kuasanya yang mengantarkan peneliti pada penyelesaian skripsi yang

berjudul“Penerapan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual dalam

Menulis Teks Berita oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa”. Skripsi ini

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan

pada program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni, FKIP UniversitasTadulako.

Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, tak sedikit tantangan yang peneliti

hadapi. Namun, berkat doa dan ikhtiar pada akhirnya semua bias terlewati. Tentunya

semua tidak akan sampai pada tahap ini tanpa arahan dan dukungan moral maupun

financial dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat peneliti. Oleh karena itu

perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan yang tulus dan terimakasih,

teristimewa kepada Ayahanda tercinta Topan Ag. Tahir dan Ibunda terkasih Fatma

Masri, yang telah membesarkan, mendidik, menasehati, memotivasi, dan

membimbing penulis dengan penuh kesabaran, keiklasan, limpahan cinta, kasih

sayang, serta untaian do‟a yang tiada henti-hentinya untuk kesuksesan penulis.
viii

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi umur panjang, kesehatan dan kebahagiaan

yang berlimpah kepada kalian.

Melalui kesempatan ini pula penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terimakasih kepada Dr. Yunidar, M.Hum. selaku pembimbing yang dengan sabar

dan penuh keikhlasan membimbing, dan mengarahkan penulis mulai dari penyusunan

proposal, penelitian, hingga penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih dan penghargaan penulis ucapkan kepada pihak yang

turut membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

1. Prof. Dr. Ir. H. Mahfuds MP. Rektor Universitas Tadulako.

2. Dr. IrAmiruddin Kece, S.Pd., M.Si Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako

3. Dr.H. Nurhadi, M.Si Wakil Dekan Bidang Akdemik Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

4. Dr. Iskandar Ahmad, M.Hum. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

5. Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed.,Ph.D Wadek Bidang Umum dan Keuangan

6. Dr. Hj. Sriati Usman, M.Hum Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

7. Dr. Ulinsa, M.Hum. Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia UniversitasTadulako.

8. Dr. Sitti Harisah, S.Ag.,M.Pd. pembahas 1 yang memberikan kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan penyusunan skripsi ini.


ix

9. Drs. Saharudin Barasandji, M.Pd. Pembahas 2 yang memberikan kritik serta

saran demi perbaikan penyusunan skripsi ini.

10. Dosen staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako,

khususnya Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama

penulis mengikuti pendidikan di Universitas Tadulako.

11. Pihak sekolah SMP Negeri 1 Palasa

12. Keluarga besar Nurhidayah semen yang senantiasa memberikan dukungan

dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Ayah Topan Ag. Tahir dan ibu Fatma Masri yang tercinta.

14. Keluarga terkhusus Kakak Moh.Taufik, Nenek Jawaidah, Adik Wahyu

Hidayat, Adik Moh.Fadil, dan Adik Husnan. Yang selalu memberikan doa

dan dorongan kepada penulis untuk selalu semangat selama penyusunan

skripsi ini.

15. Zulkifli S.Sos., Ahmad Nur Paneo dan Alfaed Paneo yang juga turut

memberikan dorongan kepada penulis untuk tetap semangat dalam

penyusunan skripsi ini.

16. Teman-teman Angkatan 2016 Khususnya kelas D, Rafika Safiti S.Pd, Farman

R. S.Pd, Moh Irfan S.Pd. Moh efendi S.Pd. Moh Fiqi S.pd, Nofer bunkudapu,

Jannatul Uzlifat, Silfi Mantiri, Sukma Agustin Triska Sodu S.Pd. dan yang

lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, yang selama
x

ini telah berjuang bersama-sama, saling memberikan motivasi hingga

penyelesaian skripsi ini.

17. Sahabat terkasih Moh. Raisul Marif S.Pd. yang senantiasa memberikan

dukungan serta doa kepada penulis hingga sampai saat ini.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.


xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN SAMPUL ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

UCAPAN TERIMA KASIH vii

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR DIAGRAM xvii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Tujuan Penelitian 6

1.4 Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Relevan 8

2.2 Kajian Pustaka 10

2.2.1 Pengertian Menulis 10


xii

2.2.2 Tujuan Menulis 11

2.2.3 Manfaat Menulis 13

2.3 Hakikat Teks Berita 13

2.3.1 Pengertian Teks Berita 14

2.3.2 Unsur Teks Berita 15

2.3.3 Struktur Teks Berita 16

2.3.4 Teknik Penulisan Berita 18

2.4 Teknik Tayasi 20

2.5 Media Audio Visual 21

2.6 Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Media

Audio Visual 24

2.7 Kerangka Pemikiran 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 28

3.2 Desain Penelitian 28

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.3.1 Lokasi Penelitian 29

3.3.2 Waktu Penelitian 29

3.4 Subjek Penelitian 29

3.5 Variabel Penelitian 31

3.5.1 Variabel Keterampilan Menulis Teks Berita 31

3.5.2 Variabel Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual 32


xiii

3.6 Instrumen Penelitian 33

3.6.1 Instrumen Tes 33

3.6.2 Instrumen Non-tes 39

3.7 Teknik Pengumpulan Data 41

3.8 Teknik Analisis Data 44

3.9 Indikator Kerja 47

BAB IV HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 48

4.1.1 Skor Hasil Pretest Evaluasi Menulis Teks Berita

Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa 48

4.1.2 Persentase Kemampuan Menulis Teks Berita

Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa 51

4.2 Pembahasan Pretest 52

4.2.1 Pembahasan Skor dan Nilai Hasil Evaluasi

Pretes Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa

Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa 52

4.3 Skor Hasil Postets Evaluasi Menulis Teks

Berita Menggunakan Teknik Tayasi dengan

Bantuan Media Audio Visual Siswa Kelas

VII SMP Neger 1 Palasa 55

4.3.1 Nilai Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks

Berita Menggunakan Teknik Tayasi Dengan

Media Audio Visual Oleh Siswa Kelas


xiv

VII SMP Negeri 1 Palasa 57

4.4 Pembahasan Postest 58

4.4.1 Pembahasan Skor dan Nilai Hasil Evaluasi Postest

Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik Tayasi

dengan Bantuan Media Audio Visual Siswa Kelas

VII SMP Negeri 1 Palasa 58

4.4.2 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada

Aspek Kelengkapan Isi Berita 60

4.4.3 Aspek Keruntutan Pemaparan 61

4.4.4 Aspek Penggunaan Kalimat 61

4.4.5 Aspek Kosakata 62

4.4.6 Aspek Kemenarikan Judul 63

4.4.7 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan 64

4.5 Pembahasan Pengaruh Teknik Tayasi dengan

Media Audio Visual Terhadap Kemampuan

Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 Palasa 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 69

5.2 Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 72

LAMPIRAN 73
xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian One Group Pretest-Posttest Design 29

Tabel 3.2 Skor Penilaian 34

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Menulis Teks Berita 35

Tabel 3.4 Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita 37

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest Siswa 49

Tabel 4.2 Nilai Hasil Evaluasi Pretest Kemampuan Menulis

Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa 51

Tabel 4.3 Persentase Hasil Pretest 52

Tabel 4.4 Data Hasil Postest Siswa 55

Tabel 4.5 Nilai Hasil Evaluasi Kemampuan Menulis Teks

Berita Menggunakan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media

Audio Visual oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa 57

Tabel 4.6 Persentase Hasil Postest 58

Tabel 4.7 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek

Kelengkapan Isi Berita 60

Tabel 4.8 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek

Keruntutan Pemaparan 61

Tabel 4.9 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek

Penggunaan Kalimat 62

Tabel 4.10 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek

Kosakata 63
xvi

Tabel 4.11 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek

Kemenarikan Judul 64

Tabel 4.12 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek

Ketepatan Penggunaan Ejaan 65

Tabel 4.13 Selisih Nilai Rata-rata Pretest dan Postest Kemampuan

Menulis Teks Berita Siswa SMP Negeri 1 Palasa 67


xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Persentase Hasil Pretest 54

Diagram 4.2 Persentase Hasil Postest 59

Diagram 4.3 Hasil Postes Menulis Teks Berita Setiap Aspek 66


xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Wawancara dengan Guru 79

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 80

Silabus Pembelajaran 87

Tabel Rubrik Penilaian Menulis Teks Berita 89

Alat Evaluasi 93

Teks Berita 94

Tabel Hasil Penilaian Menulis Teks Berita Siswa 95

kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

Dokumentasi Hasil Kerja Siswa 96

Dokumentasi Foto 119

Surat Izin Permohonan Penelitian 125

Surat Keterangan Penelitian 126

SK Pembimbing 127

Pernyataan Keaslian Tulisan 128

Biodata 129
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Indonesia sangatlah penting dalam dunia pendidikan

untuk membekali siswa agar terampil berkomunikasi, baik secara lisan maupun

tertulis. Siswa perlu dilatih lebih banyak menggunakan pengetahuan tentang bahasa

dalam berkomunikasi. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran bahasa, salah

satunya yaitu strategi pembelajaran.

Secara umum, strategi mempunyai pengertian sebagai garis-garis besar haluan

untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Berkaitan

dengan belajar mengajar, strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru

dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran diartikan juga sebagai satu set

materi dan prosedur yang digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar

siswa atau peserta didik terlatih (dalam Asih, 2016: 2). Menurut Moedjiono (dalam

Asih, 2016: 2) bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan

dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen

pembentuk sistem pembelajaran yang berfungsi untuk strategi guru menggunakan

siasat tertentu.

1
2

Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi

pembelajaran mencakup pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran secara

spesifik. Strategi pendidikan khususnya di Sekolah Menengah Pertama dalam

pelaksanaan pembelajaran khususnya menulis siswa masih banyak mengalami

kesulitan, siswa masih merasa kurang percaya diri akan tulisan atau ide yang ditulis.

Berdasarkan hasil observasi pada tingkat pendidikan menengah pertama

terdapat beberapa permasalahan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran

khususnya pembelajaran yang menyangkut penulisan teks berita. Permasalahan yang

dihadapi siswa di lapangan, siswa cenderung kurang memahami materi yang

diberikan khususnya materi penulisan teks berita pada mata pelajaran bahasa

Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil observasi peneliti di dalam kelas, ketika siswa

diberi kesempatan untuk menulis teks berita, para siswa tidak mementingkan isi

berita. Mereka masih belum memahami teknik penulisan teks berita dengan

memperhatikan enam unsur berita (apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana jalanya

peristiwa itu). Siswa lebih mementingkan bagaimana cara menyelesaikan tugas yang

diberikan gurunya dapat selesai dengan cepat.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada guru mata pelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia SMP Negeri 1 Palasa, pada saat ini keterampilan siswa dalam

menulis teks berita masih rendah belum mencapai nilai KKM. Adapun rendahnya

ketempilan siswa dalam menulis teks berita ini disebabkan karena siswa kurang dapat

memahami enam unsur-unsur berita dalam menulis teks berita. Terjadinya faktor
3

tersebut kebanyakan disebabkan oleh faktor, siswa belum memiliki kosakata yang

cukup sehingga mengakibatkan sulitnya mengungkapkan ide maupun gagasan ke

dalam sebuah tulisan. Oleh karena itu, penulis ingin melihat proses pembelajaran

menulis teks berita dengan menggunakan teknik tayasi berbantuan media audio visual

yang akan diterapkan oleh guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.

Dengan demikian penulis dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam materi

menulis teks berita dengan menggunakan teknik tayasi. Selain itu, penulis memilih

SMP Negeri 1 Palasa sebagai lokasi penelitian, karena sekolah tersebut masih

menggunakan kurikulum KTSP.

Menurut Abidin (2013: 187) secara esensial ada tiga tujuan utama

pembelajaran menulis yang dilaksanakan para guru di Sekolah adalah (1)

menumbuhkan kecintaan menulis pada diri siswa, (2) mengembangkan kemampuan

siswa dalam menulis, (3) membina jiwa kreativitas para siswa untuk menulis.

Menulis teks berita hampir sama dengan menulis teks laporan peristiwa. Hal- hal

yang ditulis harus berupa fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan

harus memperhatikan pokok-pokok berita (peristiwa apa yang terjadi, siapa yang

terlibat, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan dan di mana kejadian tersebut, dan

bagaimana peristiwa tersebut terjadi). Pada kegiatan menulis teks berita, seorang

penulis berita haruslah terampil memanfaatkan struktur, bahasa dan kosakata.

Menurut Mulyadi (2013: 69) menulis berita disusun berdasarkan prinsip

piramida terbalik. Piramida terbalik terdiri dari headline (judul berita), lead (teras
4

berita), dan body (penjelasan lebih mendalam dan nilai beritanya berangsur kurang

penting).

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan penulisan teks berita adalah

penulisan informasi ataupun fakta yang terjadi dan disusun berdasarkan prinsip

piramida terbalik. Hal ini tentunya akan membuat siswa kurang maksimal jika siswa

mengikuti aturan dalam penulisan teks berita dan juga lebih rumit lagi kalau siswa

dalam penerapan kurikulum 2013 dituntut harus menemukan sendiri dan

menganalisis sendiri sumber informasi yang mereka peroleh.

Permasalahan yang terjadi diatas dapat diminimalisir dengan memberikan

siswa kemudahan dalam memahami, menalar, dan mengelola informasi yang mereka

peroleh melalului metode, pendekatan maupun teknik dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Teknik TAYASI merupakan teknik yang sesuai untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi siswa di lapangan.

Dalam pembelajaran menulis teks berita yang dimaksud dengan teknik

TAYASI (dari tayangan hingga investigasi) adalah pembelajaran menulis teks berita

yang diawali dengan penayangan rekaman peristiwa, kemudian siswa disuruh

mencermati tayangan tersebut. Setelah mencermati tayangan tersebut, siswa

membaca teks berita (model teks berita) yang isinya pemberitaan peristiwa yang ada

dalam tayangan tersebut. Setelah membaca teks berita, siswa mengadakan diskusi

untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks
5

berita yang dibacanya. Setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta

bentuk susunan teks berita yang dibacanya, siswa berlatih menulis teks berita tentang

peristiwa yang baru saja terjadi atau dialami di kelasnya. Kegiatan selanjutnya adalah

siswa melakukan 5 investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber

berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan

berita. Setelah melakukan investigasi siswa menulis teks berita dengan bahasa yang

singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya. Siti Muayyidah, ( 2011 ).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian

yang berjudul: Penerapan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual dalam

Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam

menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa?

2. Bagaimanakah hasil penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual

dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa?
6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan:

1. Penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks

berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.

2. Hasil penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam menulis

teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua

pihak yang terlibat baik siswa, guru, peneliti, maupun bagi sekolah.

1. Bagi Siswa

Melatih siswa agar lebih aktif, kreatif, percaya diri dan mandiri dalam belajar

menyelesaikan masalah-masalah. Selain itu, membantu siswa dalam memahami

tentang penulisan berita, serta diharapkan dapat mencapai ketuntasan hasil

belajar.

2. Bagi Guru

Menjadikan teknik TAYASI dengan berbantuan media audio visual sebagai

alternatif pilihan yang dapat dipilih oleh guru dalam tujuannya untuk mencapai

ketuntasan hasil belajar siswa yang diinginkan dan membantu untuk

mengembangkan metode pembelajaran di kelas.


7

3. Bagi Peneliti

Dapat belajar menciptakan suasana belajar yang efektif, efisien dan menarik

sebagai bekal seorang calon guru.

4. Bagi Sekolah

Dapat menjadikan TAYASI dengan berbantuan media audio visual sebagai

bahan masukan terutama dalam mencapai ketuntasan hasil belajar dan

memperkuat retensi siswanya.


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Relevan

Penelitian tentang kemampuan siswa dalam menulis telah banyak dilakukan

oleh beberapa peneliti. Ini terbukti bahwa banyaknya penelitian yang dilakukan

mahasiswa mengenai kemampuan menulis.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Rudi Hermawan (2019) mahasiswa

magister pendidikan bahasa Indonesia Universitas Lampung dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Model Pembelajaran TTW

(Think Talk Write) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Pesawaran menjelaskan

bahwa hasil penilaian hasil pembelajaran menulis teks berita melalui model

pembelajaran TTW (Think Talk Write) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 16

Pesawaran terjadi peningkatan. Hasil penilaian pembelajaran pada siklus I

memperoleh nilai rata-rata dari ketiga aspek penilaian (kognitif, efektif, dn

psikomotorik) 71,83 dalam kategori baik/bdlum tuntas dan hasil penelitin pada siklus

II memperoleh nilai rata-rata 87,17 dalam kategori sangat baik atau tuntas.

Hastuti (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi Majalah

Dinding sebagai Media Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siswa

Kelas X2 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2005 menjelaskan bahwa optimalisasi

majalah dinding berhasil meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas

X2 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2005 dan adanya perubahan perilaku siswa

8
9

selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan

dengan membandingkan hasil tes pratindakan, tes siklus I dan tes siklus II. Hasil tes

pratindakan, siswa hanya mencapai nilai rata-rata sebesar 63,05.

Sumartanti (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Teknik Adopsi Siaran Berita Televisi pada

Siswa Kelas VIII SMPN I Pegandon Kabupaten Kendal menjelaskan bahwa teknik

adopsi siaran berita televisi dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita

siswa kelas VIII SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal dan adanya perubahan

perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa keterampilan menulis teks berita siswa dari pratindakan, siklus I, sampai

siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 43% dari

tes pratindakan dengan nilai rata-rata 73,9 dan pada siklus II mengalami peningkatan

sebesar 13,2% dari tes siklus I, dengan nilai rata-rata sebesar 84. Jadi, peningkatan

keseluran dari pratindakan sampai siklus II sebesar 61,8%.

Janah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan

Menulis Teks Berita melalui Metode Group Investigation pada Siswa Kelas VIII E

SMP Negeri 2 Ulujami Pemalang menjelaskan bahwa metode group investigation

dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri

2 Ulujami Pemalang dan adanya perubahan perilaku siswa selama pembelajaran

berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai beikut, nilai

prasiklus 68,45, siklus I 74,82, dan nilai prasiklus 84,34. Hal ini menunjukkan

peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 6,37%, sedangkan dari siklus I ke siklus
10

II meningkat 9,2%. Jadi, peningkatan dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II

meningkat sebesar 15,89%.

2.2.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa tulis.

Menulis termasuk salah satu metode terbaik yang dapat digunakan uuntuk

mengembangkan pembelajaran yang berkaitan dengan aspek berpikir siswa, terutama

mengenai hal menyusun gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis juga dapat dimaknai

sebagai kegiatan mencoretkan huruf atau angka di atas kertas. Definisi tersebut sesuai

dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011: 774)

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan

secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya

menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam hal

menulis penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, kosakata, struktur kalimat,

pengembangan paragraf dan logika berbahasa (Wagiran & Doyin 2005: 2)

Menulis merupakan kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung dengan

orang lain. Berkenaan dengan hal tersebut Tarigan (2008: 3) berpendapat bahwa

menulis merupakan keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi

secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis juga merupakan teknik melukiskan lambang-lambang grafik kedalam

suatu bahasa sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang

grafik tersebut. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Lado (dalam Tarigan,
11

2008: 22) bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang. Selain itu,

menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis tulisan merupakan

media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan

(Nurjamal, D. dkk, 2014: 4).

M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis

adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan

yang berupa ide atau hasil pemikiran penulis maupun fakta yang sedang terjadi

dilapangan dapat diungkapkan melalui tulisan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

suatu kegiatan menyampaikan informasi secara non-lisan yang bertujuan untuk

memberikan informasi kepada para pembaca.

2.2.2 Tujuan Menulis

Secara umum fungsi utama tulisan adalah sebagai alat kominikasi secara tidak

langsung. Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25-26) menyebutkan tujuan penulisan,

yaitu penugasan, altruistik, persuasif, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan

pemecahan masalah.

Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25) adalah

sebagai berikut (1) Assigment purpose (tujuan penugasan), penulis menulis karena

ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri, (2) Altruistic purpose (tujuan altruistik),

penulis bertujuan menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para

pembaca, ingin menolong para pembaca, memahami, menghargai perasaan dan


12

penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih

menyenangkan dengan karyanya itu, (3) Persuasif purpose (tujuan persuasif), tujuan

19 yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang

diutarakan, (4) Informational purpose (tujuan informasional atau tujuan penerangan),

penulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada para

pembaca, (5) Self-ekspressive purpose (tujuan pernyataan diri), tulisan yang bertujuan

memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca, (6)

Creative purpose (tujuan kreatif), tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai

kesenian, (7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah), tujuan penulis

ingin memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara menjelaskan, menjernihkan,

menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya

sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.

Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 14) tujuan menulis adalah

untuk menghasilkan suatu kegiatan yang produktif yang dapat bermanfaat unyuk

meningkatkan kecerdasan, mengembangkan inisiatif dan kreatifitas, meningkatkan

keberanian dan mendorong kemauan serta keterampilan mengumpulkan informasi.

Berdasarkan uraian di atas tujuan menulis adalah menuangkan gagasan-

gagasan ataupun ide sang penulis yang di priyeksikan melalui tulisan dan bertujuan

untuk dapat dimengerti oleh pembaca.

2.2.3 Manfaat Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki manfaat

dalam dunia pendidikan. Tarigan (2008: 22) mengemukakan pendapatnya mengenai


13

manfaat menulis dalam dunia pendidikan. Manfaat tersebut antara lain: (1)

memudahkan pelajar dalam berpikir, (2) menolong kita berpikir kritis, (3)

memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam

daya tanggap dan persepsi kita, (4) memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi,

dan (5) menyususn urutan bagi pengalaman.

2.3 Hakikat Teks Berita

Pada bagian ini akan dibahas teori tentang menulis teks berita. Menulis berita

mencakup pengertian teks berita, unsur teks berita, dan struktur teks berita. Adapun

pemaparannya sebagai berikut:

2.3.1 Pengertian Teks Berita

Mahsun (2014: 1) mengungkapkan bahwa teks adalah satuan bahasa yang

digunakan untuk mengungkapkan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun

tulisan dengan struktur berpikir yang lengkap. Bahasa yang digunakan untuk tujuan

sosial tertentu itulah yang akan melahirkan sebuah teks.

Menurut Djuraid (2009: 9) berita adalah laporan yang berisi pemberitahuan

terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi

yang disampaikan oleh wartawan dimedia massa. Peristiwa dan keadaan yang ada di

dalam berita merupakan fakta atau kondisi yang sesungguhnya terjadi, bukan

merupakan karangan fiksi penulisnya. Oleh karena itu, isi berita haruslah

mengandung suatu kebenaran yang benar-benar terjadi agar isi berita tersebut dapat

dipertanggungjawabkan.
14

Menurut Suhandang (2004: 103) berita adalah laporan atau pemberitahuan

tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang

melibatkan fakta dan data yang ada di alam semesta ini, yang terjadipun aktual dalam

arti “baru saja” atau hangat dibicarakan orang banyak.

Menurut Harahap (2006: 4) berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau

pendapat yang aktual, menarik, dan berguna yang dipublikasikan melalui media

massa periodik, surat kabar, majalah, radio, dan TV.

Berita adalah laporan tercepat tentang suatu peristiwa atau kejadian faktual

(nyata), penting, dan menarik bagi pembaca dan menyangkut kepentingan pembaca

(Charnley).

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berita

merupakan kejadian atau informasi berupa fakta yang terjadi di lapangan dan dapat

disajikan melalui media tulisan ataupun secara visual.

2.3.2 Unsur Teks Berita

Dalam menulis teks berita, seorang penulis mengacu kepada unsur-unsur

berita agar isi berita tersebut mengandung informasi yang lengkap dan akurat. Chaer

(2010: 17-19) menyatakan bahwa teks berita harus mengandung unsur 5W+1H.

Pertama adalah what, yakni peristiwa apa yang terjadi. Unsur ini berkenaan dengan

fakta-fakta yang berhubungan dengan hal-hal yang dilakukan pelaku atau korban

dalam kejadian tersebut. Kedua adalah who,yakni siapa yang terlibat dalam peristiwa

tersebut. Unsur ini berkenaan dengan fakta-fakta yang berhubungan dengan orang
15

atau pelaku yang terlihat dalam suatu kejadian. Orang yang diberitakan harus

diidentifikasi nama, umur, pekerjaan, dan berbagai keterangan mengenai orang itu.

Ketiga adalah why, yakni mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi. Unsur ini

berkenaan dengan fakta-fakta mengenai latar belakang dari suatu tindakan atau

kejadian yang telah diketahui unsur what-nya. Misalnya what-nya adalah banjir,

maka unsur what-nya adalah penyebab banjir itu dapat terjadi. Keempat adalah

where, yakni berkenaan dengan tempat peristiwa terjadi. Nama tempat harus

diidentifikasi dengan jelas.

Kelima adalah when, yakni berkenaan dengan kapan (waktu) peristiwa itu

terjadi. Waktu mungkin ada yang sudah terjadi, sedang terjadi, ataupun yang akan

terjadi. Keenam adalah how, yakni berkenaan dengan proses terjadinya suatu

peristiwa. Misalnya, bagaimana terjadinya suatu peristiwa; bagaimana pelaku

melakukan perbuatannya; dan bagaimana nasib korban.

Unsur-unsur teks berita tersebut sangat penting dan harus ada dalam berita

agar informasi dari teks berita tersebut bisa lebih dipertanggungjawabkan.

Kelengkapan unsur 5W+1H yang berdasarkan fakta sangat diperhatikan apabila

jurnalis ataupun reporter ingin menulis sebuah teks berita.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa sebuah fakta layak

diberitakan apabila memiliki unsur teks berita yaitu 5W+1H, what (apa), where

(dimana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Isi di

dalam teks berita akan menjadi lebih lengkap dengan adanya unsur 5W+1H. Unsur-
16

unsur tersebut akan lebih memudahkan jurnalis dalam menyusun sebuah berita dan

membuat pembaca mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat.

2.3.3 Struktur Teks Berita

Struktur teks berita tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal

merupakan bagian pokok dan semakin kebawah teks berita itu merupakan perincian-

perinciannya yang sifat cenderung tidak terlalu penting. Piramida terbalik bertujuan

untuk memudahkan pembaca dengan cepat dapat mengetahui isi suatu teks berita.

Sementara bagi penulis akan memudahkan dalam menulis teks berita.

Menurut Sudarman (2008: 90) struktu teks berita terdiri dari judul teks berita,

teras teks berita, perangkai teks berita, tubuh teks berita, dan kaki teks berita. Judul

teks berita merupakan identitas suatu beita. Judul berita haruslah menarik agar

pembaca tertarik dengan berita tersebut. Dengan adanya judul berita, pembaca akan

segera mengetahui peristiwa yang disajikan dalam teks berita tersebut.

Dalam menulis teks berita, bagian terpenting adalah teras teks berita. Teras

teks berita adalah kalimat pembuka pada paragraf pertama yang mengandung fakta

atau informasi terpenting dari keseluruhan berita yang disajikan. Teras berita harus

menarik dan dapat menggambarkan isi teks berita yang terdapat pada tubuh teks

berita. Sementara itu, perangkai teks berita adalah kata-kata penghubung antara teras

teks berita dengan tubuh teks berita agar saling berkaitan. Teras teks berita dan tubuh

teks berita perlu dirangkai terlebih dahulu sebelum disajikan agar penyusunan

kalimatnya tepat dan mudah dipahami oleh pembaca.


17

Tubuh teks berita adalah kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf yang menjadi

kelanjutan dari teras berita. Dalam menulis tubuh berita perlu mempertahankan

kesatuan gagasan dengan teras teks berita. Selanjutnya bagian yang terakhir yaitu

kaki teks berita. Kaki teks berita adalah bagian terakhir dari penulisan teks berita.

Biasanya pada bagian kaki teks berita diikuti dengan siapa yang menulis teks berita

tersebut.

Menurut Kosasih (2014: 244) struktur penulisan teks berita sistem piramida

terbalik terdiri atas tiga bagian, yakni kepala, tubuh, dan ekor teks berita. Posisi

paling atas adalah kepala dan paling bawah adalah ekor teks berita. Dengan struktur

penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan informasi teks berita semakin ke

bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak pada

bagian atas. Penggunaan piramida terbalik bertujuan agar pembaca mudah dan cepat

mendapatkan informasi yang terdapat dalam teks berita.

2.3.4 Teknik Penulisan Berita

Menurut Sudarman (2008: 91) pada umumnya teks berita dapat ditulis dengan

teknik deskripsi, narasi, dan eksposisi. Deskripsi yaitu teknik penulisan teks berita

dengan pola penuturan yang menggambarkan sesuatu yang diberitakannya. Dalam

teknik ini seolah-olah penulis terlibat langsung dalam kejadian tersebut. Narasi yaitu

teknik penulisan teks berita dengan pola tutur berdasarkan cerita orang lain. Biasanya

ditulis dengan kalimat-kalimat langsung dari narasumber yang dikutip dari hasil

wawancara. Eksposisi yaitu teknik penulisan teks berita yang disertai dengan kiasan-
18

kiasan tertentu dari penulisnya. Biasanya teknik menulis teks berita digunakan untuk

mengungkapkan isi teks berita dengan penulisannya yang tidak lepas dari unsur

5W+1H. Keenam unsur tersebut mutlak diperlukan saat menulis teks berita, sehingga

informasi yang disampaikan kepada pembaca lengkap dan tidak membuat pembaca

merasa kebingungan karena kurangnya informasi yang ditulis.

Djuraid (2009: 73) mengungkapkan bahwa dasar menulis teks berita dimulai

dengan pengenalan bagian berita yaitu 5W+1H. (what, where, when, who, why, dan

how). Bahan-bahan yang sudah diperoleh kemudian dipilah-pilah disesuaikan

5W+1H. Siapa tokohnya, dimana kejadiannya, apa yang terjadi, mengapa terjadi,

bagaimana bisa terjadi dan seterusnya. Dengan demikian akan muncul gambaran

tentang kerangka berita yang akan ditulis. Bagi siswa dalam pembelajaran menulis

teks berita hal itu akan sangat membantu, karena siswa hanya perlu merangkai

kalimat yang sesuai dengan unsur yang sudah didapatkan agar berita tersebut menjadi

padu dan tersusun rapi.

Teknik menulis teks berita menurut Harahap (2006: 68), sebagai berikut.

(1) Judul berita hendaknya dibuat dengan kalimat pendek, namun dapat

menggambarkan isi berita secara keseluruhan. pemberian judul menjadi penentu

apakah pembaca akan tertarik membaca berita yang ditulis atau tidak, (2) inti berita,

selain judul inti berita dapat menjadi penentu seorang pembaca akan melanjutkan

bacaannya atau tidak. Beberapa buku panduan menulis berita menyebut lebih dari 10

inti yang dapat dipakai dalam sebuah berita. Namun, hal yang tidak dapat dilupakan

dalam menulis inti berita adalah unsur 5W+1H yang meliputi what „apa‟, who
19

„siapa‟, where „di mana‟, when „kapan‟, why „mengapa‟, dan how „bagaimana‟,

(3) tubuh berita adalah penjelasan lebih rinci dari inti berita. Tubuh berita sebagai

pengurai lebih lanjut mengenai unsur 5W+1H. Penguraian ini meliputi penjelasan

tentang kelengkapan peristiwa atau pendapat narasumber yang diberitakan dan dinilai

penting.

Menurut Suhandang (2004:116) teknik penulisan berita dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu piramida dan piramida terbalik. Penulisan dengan piramida

dan piramida terbalik. Penulisan dengan piramida ditulis dengan urutan: headline

(judul berita), lead (teras berita), dan body atau isi berita. Sedangkan penulisan 32

dengan konstruksi piramida terbalik, susunannya sebagai berikut: lead atau teras

berita yang isinya merupakan topik utama, body atau isi berita, dan yang terakhir

body lagi yang berisi tentang berita yang kurang penting.

Masduki (2006:20) menyatakan bahwa struktur penulisan piramida terbalik

dianggap cocok dan khas untuk penulisan berita. Piramida terbalik ialah suatu bentuk

penulisan yang diprioritaskan pemuatan informasi yang penting dan yang terakhir

berita yang kurang penting.

2.4 Teknik Tayasi

Teknik tayasi (dari tayangan hingga investigasi) adalah pembelajaran menulis

teks berita yang diawali dengan penayangan rekaman peristiwa, kemudian siswa

diberi teks berita yang isinya pemberitaan peristiwa yang ditayangkan sebagai contoh

teksberita(http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:q8jYDuu8S8J:poj

okhermanto.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran inovatif.html+teknik+tayasi
20

&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id). Diunduh pada tanggal 10 Januari 2010.

Contoh teks berita:

Gempa Palu

Sudah 1.948 yang ditemukan tewas, sementara yang masih hilang 843, dan

BNPB memastikan proses pencarian dan evakuasi korban hilang akibat gempa dan

tsunami di Sulawesi Tengah, akan tetap dihentikan pada kamis (11/10) mendatang.

Menurut Kepala Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), Willem

Rampangilei, penghentian harus dilakukan karena identifikasi jenazah yang sudah

lebih darri 10 hari akan luar biasa susah dan bisa menimbulkan penyakit, lapor

Quinawaty Pasaribu dari BBC News Indonesia. “Peraturan pencarian Basarnas,

pencarian itu dilakukan tujuh hari dan ditambah tiga hari. Setelah konsultasi,

(pencarian akan dihentikan kamis) dengan pertimbangan kalau sudah 14 hari jenazah

sudah sulit diidentifikasi” ucap Kepala BNPB, Senin (08/10).

Langkah-langkah pembelajaran teknik tayasi sebagai berikut, (1) persiapan,

yaitu mempersiapkan media yang akan digunakan sebagai pembelajaran, (2) setelah

media siap, langkah selanjutnya yaitu penayangan rekaman peristiwa, (3) mencermati

penayangan peristiwa, (4) siswa diberi teks berita yang berisi tentang pemberitaan

tayangan rekaman peristiwa, (5) siswa mengadakan diskusi untuk menemukan dan

menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita, (6) setelah

menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita,

siswa diminta investigasi diluar kelas dalam bentuk wawa ncara dengan sumber

berita dan tinjauan lokasi atau observasi ketempat peristiwa yang dijadikan bahan
21

berita, (7) setelah melakukan investigasi, siswa diminta menulis teks berita dengan

bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya secara

individu.

2.5 Media Audio Visual

Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan

gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter

sama dengan obek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio

visual adalah televisi, video-VCD, sound slide, dan film. Media audio visual adalah

media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai

kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media, media yang pertama

adalah media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar

seperti film bingkai suara, film rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang

kedua adalah audio visual gerak, yaitu 37 media yang dapat menampilkan unsur suara

dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video- cassette.

(Siti Muayyidah: 2011).

Sesuai dengan namanya, media ini merupakan gabungan audio dan visual atau

biasa disebut media pandang-dengar (Hamdani, 2011: 249). Audio visual akan

menjadikan penyajian materi pembelajaran yang semakin lengkap dan optimal.

Media ini dalam batasan-batasan tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas

guru. Sebab, penyajian materi pembelajaran bisa digantikan oleh media, dan guru

bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa
22

untuk belajar. Contoh media audio visual diantaranya video atau televisi, televisi

instruksional, dan program slide suara (soundslide).

Menurut Arsyad (2014: 32) audio visual adalah cara menghasilkan atau

menyampaikan materi menggunakan alat-alat elektronik untuk menyajikan pesan-

pesan audio dan visual. Pengajaran media audio visual menggunakan perangkat keras

selama pembelajaran. Media audio visual merupakan alat peraga untuk

menyampaikan materi pembelajaran yang bersifat didengar dan dilihat yang dapat

membantu siswa dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperjelas atau

mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari. Oleh karena itu,

perlu pemahaman yang lebih oleh guru untuk dapat mengoprasionalkan media audio

visual.

Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education

Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “media adalah

segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi”.

(Musfiqon, 2012: 72). Audio Visual adalah media instruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi

media yang dapat dilihat dan didengar”. Media audio visual merupakan media

perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan

pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Menurut Yudhi Munadi (2008: 85) media audio visual adalah media yang

melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat
23

pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat juga berupa pesan verbal dan non

verbal yang terdengar layaknya media audio. Pesan visual yang terdengar dan terlihat

itu dapat disajikan melalui program audio visual seperti film dokumenter, film drama,

dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa media audio visual

adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan konsep,

gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran siswa

unruk memahami materi pelajaran yang dapat berupa program video, film, dan

televisi.

2.6 Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Media Audio Visual

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembelajaran menulis

teks berita dengan media audio visual. Guru perlu menyiapkan semua yang

dibutuhkan dalam pembelajaran seperti RPP, LCD dan proyektor. Guru menentukan

vidio apa saja yang akan ditayangkan di depan kelas. Video berita tersebut juga harus

memperhatikan norma kesopanan. Selain itu, guru perlu memperhatikan bahasa yang

digunakan dalam video tersebut agar siswa mudah memahaminya. Sebelum memulai

pembelajaran, guru mengkondisikan keadaan kelas agar siswa siap mengikuti

pelajaran. Setelah itu, guru memberikan penjeasan materi tentang menulis teks berita,

seperti pengertian berita dan unsur-unsur berita. Selajutnya guru dan siswa

melakukan tanya jawab mengenai materi menulis teks berita.

Langkah selanjutnya siswa mulai diperkenalkan dengan media audio visual.

Guru menjelaskan kepada siswa bahwa media audio visual digunakan untuk
24

menayangkan contoh video yang lebih jelas tentang berita. Penggunaan media audio

visual diharapkan akan memberikan dampak positif untuk proses pembelajaran. Hal

ini dikarenakan video yang ditampilkan merupakan salah satu cara untuk

merangsang pikiran, sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik.

Berdasarkan video tersebut, siswa dapat menyaksikan beberapa contoh berita.

Kemampuan video menggambarkan objek yang bergerak dan bersuara akan menjadi

daya tarik bagi siswa untuk memperhatikan dengan serius.

Setelah video ditayangkan, guru bertanyan kepada siswa mengenai isi video

tersebut untuk mengetahui pemahaman mereka tentang materi berita. Media audio

visual digunakan untuk membantu guru untuk menyampaikan pesan dan informasi

yang lebih lengkap mengenai berita sehingga dapat diterima siswa dengan baik.

Apabila siswa masih ada yang belum memahami materi menulis teks berita, guru

memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas.

Setelah semua siswa memahami materi menulis teks berita, siswa diberi tugas untuk

menulis contoh teks berita.

Menurut Daryanto (2010: 46), terdapat beberapa langkah (secara umum) yang perlu

diketahui dalam memanfaatkan media audio visual untuk kegiatan pembelajaran

Langkah-langkah tersebut meliputi langkah persiapan dan langkah pelaksanaan.

Berikut ini adalah penjelasan dari kedua langkah tersebut.


25

1. Langkah Persiapan

Dalam langkah persiapan ada beberapa hal yang perlu dilakukan pendidik,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan mental peserta didik agar dapat berperan aktif, sehingga

paling lambat sehari sebelum rencana kegiatan pembelajaran dengan

memanfaatkan media audio visual harus sudah diberitahukan kepada

peserta didik.

b. Pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan untuk menampilkan

program (radio, radio tape atau CD Player atau komputer atau radio satelit

atau iPod atau Zune), dapat berfungsi dengan baik.

c. Pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya atau CD atau

MP3 atau Flash dan usahakan sebagai pendidik telah mempreviewnya

terlebih dahulu sebelum menyajikan untuk kepentingan pembelajaran.

d. Pastikan bahwa di ruangan kegiatan pembelajaran tersedia power listrik,

yang dibutuhkan untuk memutar program.

e. Ruangan hendaknya sudah diatur sedemikian rupa (cahaya, ventilasi,

pengaturan tempat duduk, ketenangan dan lain-lain) sehingga peserta didik

dapat mengikutinya dengan nyaman.

f. Jika memerlukan lembar kerja siswa atau bahan penyerta, pastikan bahwa

keduanya telah tersedia dengan jumlah yang mencukupi.


26

2. Langkah Pelaksanaan

Pada langkah pelaksanaan hal-hal yang harus dilakukan pendidik adalah

antara lain:

a. Usahakan posisi penyimpanan file sudah berada di tempat pemutarnya dan

tinggal menekan tombol “Play” atau “On”.

b. Usahakan peserta didik sudah berada ditempat kegiatan pembelajaran,

setidaknya 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

c. Jelaskan kepada peserta didik tentang topik yang akan dibahas, dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

d. Mintalah peserta didik untuk memperhatikan materi pembelajaran yang

akan dsampaikan melalui media audio visual, mencatat bagian-bagian yang

dianggap penting, serta mengikuti berbagai instruksi (perintah) yang akan

disampaikan lewat media audio.

e. Putarkan program (audio) dengan mengklik tombol “Play”. Usahakan

suasana tetap tenang atau kondusif selama pemutaran program media.

f. Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan program audio. Disamping

sebagai narasumber, pendidik juga sebagai fasilitator.

2.3 Kerangka Pemikiran

Menulis merupakan suatu rangkaian penyaluran informasi yang dituangkan

melalui ide-ide. Dalam menyampaikan maksud dari hasil tulisan perlu adanya
27

beberapa aspek yang harus diperhatikan agar dapat menciptakan tulisan yang dapat

dimengerti oleh para penerima tulisan.

Menulis teks berita merupakan penulisan informasi ataupun fakta yang terjadi

dan disusun berdasarkan prinsip piramida terbalik. Dalam penulisan teks berita

banyak hal yang menjadi dasar acuan agar informasi yang ditulis dapat diterima dan

dipahami oleh pembaca berita atau penerima berita.

Berdasarkan hasil observasi, materi penulisan teks berita pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia khususnya di jenjenag sekolah menegah pertama masih banyak

siswa yang kesulitan dalam menulis dikarenakan pergantian kurikulum yang

mengharuskan siswa untuk mencari, merangkai dan menyimpulkan sendiri hasil

berita yang siswa dapatkan. Hal ini mendorong sang peneliti untuk memaksimalkan

penulisan berita siswa yaitu dengan menggunakan teknik TAYASI ( tayangan hingga

investigasi) dengan bantuan media audio visual. Menurut Siti Muayyidah (2011)

dalam pembelajaran menulis teks berita yang dimaksud dengan teknik tayasi

(dari tayangan hingga investigasi) adalah pembelajaran menulis teks berita yang

diawali dengan penayangan rekaman peristiwa, kemudian siswa disuruh mencermati

tayangan tersebut. Setelah mencermati tayangan tersebut, siswa membaca teks berita

(model teks berita) yang isinya pemberitaan peristiwa yang ada dalam tayangan

tersebut. Setelah membaca teks berita, siswa mengadakan diskusi untuk menemukan

dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita yang dibacanya.

Setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks

berita yang dibacanya, siswa berlatih menulis teks berita tentang peristiwa yang baru
28

saja terjadi atau dialami di kelasnya. Kegiatan selanjutnya adalah siswa melakukan

investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber berita dan tinjauan

lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan berita. Setelah

melakukan investigasi siswa menulis teks berita dengan bahasa yang singkat, padat,

dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya. Diharapkan penggunaan teknik TAYASI

ini dapat memaksimalkan penulisan berita sebagaimana yang diajarkan pada mata

pelajaran bahasa Indonesia tingkat sekolah menengah pertama.


29

Penerapan Teknik Tayasi dengan


Bantuan Media Audio Visual dalam
Menulis Teks Berita oleh Sisssssh
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

Teknik TAYASI dengan media


audio visual

Menulis

Teks berita

Siswa mengerjakan tes


menulis berita

Teknik pengumpulan
Jenis data data
 data kualitatif  tes tertulis
 data  pemberian
Kesimpulan
kuantitatif skor

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran


30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskripsi kuantitatif dan kualitatif pre-

experimental atau pra ekperimen. Jenis penelitian ini tidak ada kelompok pembanding

(Sukmadinata, 2010)..

3.2 Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest

design satu kelompok. Rancangan penelitian ini, kelompok tidak diambil secara acak

atau pasangan, juga tidak ada kelompok pembanding (Sukmadinata, 2010).

Penelitian melalui one-group pretest-posstest design karena, peneliti

melakukan penilaian diawal dan diakhir kegiatan penelitian. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui perubahan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dan

setelah 1 minggu dilakukan retest untuk mengetahui kekuatan retensi siswa.

30
31

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Retest


A O1 X O2 O3

(Sukmadinata, 2010)

Keterangan:

A : Kelas eksperimen

O1 : Tes awal materi Menulis teks berita

X : perlakuan menggunakan teknik tayasi

O2 : Tes akhir menulis teks berita

O3 : Retest materi menulis teks berita

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Palasa, Trans sulawesi, Desa

Palasa, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penetilian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober – 01 November 2019,

tahun ajaran 2019/2020 semester ganjil.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah penerapan teknik tayasi dengan bantuan

media audio Visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1

Palasa terdiri dari 33 orang guru mata pelajaran dan 7 orang tata usaha. Kelas VII
32

terbagi menjadi 4 kelas, yaitu kelas VII A, kelas VII B, kelas VII C dan kelas VII D

sedangkan kelas VIII terdiri dari 4 ruangan kelas yaitu kelas VIII A, kelas VIII B,

kelas VIII C dan kelas VIII D serta kelas IX teridiri dari 4 kelas yaitu kelas IX A,

kelas IX B, kelas IX C dan kelas IX D. Penelitian hanya dilakukan pada satu kelas

VII, yaitu kelas VII A. Alasan peneliti memilih siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

sebagai responden penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan observasi langsung dan wawancara langsung terhadap guru mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia menunjukkan bahwa siswa kelas VII

memiliki rata-rata nilai yang rendah dalam pembelajaran menulis teks berita

dibandingkan dengan kelas yang lain sehingga kelas ini digunakan sebagai

responden penelitian.

2. Siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

khususnya dalam pembelajaran menulis teks berita.

3. Supaya keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

mengalami peningkatan, serta untuk mengasah kreativitas siswa kelas VII dalam

membuat teks berita.

Permasalahan menulis teks berita pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

perlu segera diatasi dengan melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal penggunaan

media dan teknik pembelajaran sehingga siswa mampu mengembangkan

keterampilan menulis khusunya menulis teks berita.


33

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 38) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sementara menurut Jakni (2016: 47) variabel penelitian adalah gejala-gejala yang

timbul dan menjadi fokus penelitian peneliti. Penelitian ini menggunakan dua macam

variabel, yaitu variabel keterampilan menulis teks berita dan variabel teknik tayasi

dengan media audio visual.

3.5.1 Variabel Keterampilan Menulis Teks Berita

Variabel keterampilan menulis teks berita merupakan keterampilan siswa

dalam menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas dengan indikator yang

tertuang dalam kompetensi dasar menulis teks berita kelas VII SMP. Siswa

diharapkan mampu menulis teks berita yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas

serta memuat unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana).

Target yang diharapkan adalah siswa mampu menulis teks berita sesuai aspek

penilaian.

Aspek penilaian pembelajaran menulis teks berita meliputi (1) kelengkapan isi

berita, (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan

kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita,

(5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Pembelajaran
34

menulis teks berita yang diterapkan oleh peneliti dikatakan berhasil apabila nilai rata-

rata tes secara klasikal mencapai nilai ketuntasan belajar 75 dan secara individu

mencapai nilai ketuntasan belajar 70.

3.5.2 Variabel Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual

Variabel teknik tayasi dengan media audio visual merupakan sebuah teknik

pembelajaran yang diawali dengan tayangan hingga investigasi. Melalui teknik tayasi

peneliti ingin mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran dengan teknik tayasi,

yaitu (1) persiapan, yaitu mempersiapkan media yang akan digunakan sebagai

pembelajaran, (2) setelah media siap, langkah selanjutnya yaitu penayangan rekaman

peristiwa, (3) mencermati penayangan rekaman peristiwa, (4) siswa diberi teks berita

yang berisi tentang pemberitaan tayangan rekaman peristiwa, (5) siswa mengadakan

diskusi untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan

teks berita, (6) setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk

susunan teks berita, siswa diminta investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara

dengan sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang

dijadikan bahan berita, (7) setelah melakukan investigasi, siswa diminta menulis teks

berita dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya

secara individu.

Dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media

audio visual diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita dan
35

dapat mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih baik dalam pembelajaran

keterampilan menulis.

3.6 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011: 102) menyatakan bahwa pada prinsipnya meneliti adalah

melakukan pengkuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam

penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Dalam penelitian ini

jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis

teks berita adalah tes (pretest dan postest). Pretest digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan sedangkan postest digunakan untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah mendapat perlakuan. Bentuk instrumen tes

yaitu tes menulis teks berita. Tes ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan menulis

teks berita awal siswa dan kemampuan menulis teks berita akhir siswa. Instrumen

nontes berupa lembar observasi dan lembar wawancara.

3.6.1 Instrumen Tes

Jakni (2016: 98) menyatakan bahwa tes merupakan pertanyaan yang

digunakan untuk mengtahui aspek kognitif siswa setelah mempelajari materi

pelajaran. Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan tes awal (pretest) untuk

mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa tentang teks berita. Pada tes awal ini
36

siswa juga menulis teks berita untuk mengetahui keterampilan siswa menulis teks

berita. Setelah proses pembelajaran, diadakan tes menulis teks berita. Tes ini

dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa tentang menulis

teks berita setelah mengikuti proses pembelajaran.

Ada enam aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian, yaitu (1)

kelengkapan isi berita, (2) keruntututan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah

dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan

bahasa yang tepat, (5) kemenarikan judul, dan (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam

berita. Soal untuk kelas eksperimen yaitu: “Buatlah sebuah teks berita berdasarkan

unsur 5W+1H!”.

Tabel 3.2 Skor Penilaian

No Aspek penilaian Skor maksimal Bobot Nilai

1 Kelengkapan isi berita 4 6 24

2 Kerunrutan pemaparan 4 4 16

3 Penggunaan kalimat 4 3 12

4 Kosakata yang digunakan 4 3 12

5 Kemenarikan judul 4 6 24

6 Ketepatan penggunaan 4 3 12

ejaan

Jumlah 24 25 100
37

(Siti Muayyidah, 2011)

Pada tabel berikut dapat dilihat aspek-aspek yang dinilai dengan rentang skor dan

kategori penilaian.

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Menulis Teks Berita

No Aspek penilaian Skor Kategori

1 Kelengkapan isi berita (mengandung 6 unsur

berita)

a. terdapat 6 unsur 4 Sangat baik

b. terdapat 5 unsur 3 Baik

c. terdapat 4 unsur 2 Cukup

d. kurang dari 4 unsur 1 Kurang

2 Keruntututan pemaparan

a. urut dan jelas sehingga mudah dipahami 4 Sangat baik

b. tidak urut, jelas, tetapi mudah dipahami 3 Baik

c. urut, kurang jelas, tetapi dapat dipahami 2 Cukup

d. tidak urut, tidak jelas, dan kurang dapat 1 Kurang

dipahami.

3 Penggunaan kalimat

a. singkat dan jelas 4 Sangat baik

b. tidak terlalu panjang tetapi jelas 3 Baik


38

c. panjang dan kurang jelas 2 Cukup

d. tidak jelas, terlalu panjang dan tidak dapat 1 Kurang

dipahami

4 Kosakata

a. tepat dan mudah dipahami 4 Sangat baik

b. terdapat kata yang tidak dapat dipahami 3 Baik

c. terdapat kata yang tidak lazim dipakai 2 Cukup

d. tidak dapat dipahami 1 Kurang

5 Kemenarikan judul

a. menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan 4 Sangat baik

isi

b. menarik, singkat, dan jelas 3 Baik

c. singkat dan jelas 2 Cukup

d. singkat 1 Kurang

6 Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita

a. Tidak ada kesalahan 4 Sangat baik

b. Jumlah kesalahan kurang dari 10 3 Baik

c. Jumlah kesalahan antara 11-30 2 Cukup

d. Jumlah kesalahan lebih dari 3 1 Kurang

(Siti Muayyidah, 2011)


39

Tabel 3.4 Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita

No Kaegori Rentang nilai Skor

1 Sangat baik 85-100 4

2 Baik 70-85 3

3 Cukup 60-69 2

4 Kurang >59 1

(Siti Muayyidah, 2011)

Keterangan pedoman penilaian menulis teks berita sebagai berikut

1. Kelengkapan Unsur-unsur Berita

a. Lengkap, semua unsur-unsur dalam teks berita telah tercantum

b. Terdapat 5 unsur yang tercantum

c. Terdapat 4 unsur yang tercantum

d. Terdapat 4 unsur yang tercantum

2. Keruntutan Pemaparan

a. Urut dan jelas: sederhana, mudah dipahami, semua ide tersampaikan

b. Tidak urut, jelas: jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, tetapi jelas dan
mudah dipahami

c. Urut, kurang jelas: jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat

dipahami
40

d. Tidak urut, tidak jelas: jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas
serta tidak dapat dipahami.

3. Penggunaan Kalimat

a. Singkat dan jelas: penyusunan kalimat singkat dan jelas

b. Tidak terlalu panjang tetapi jelas: penyusunan kalimat tidak terlalu panjang dan
jelas

c. Panjang dan kurang jelas: penyusunan kalimat panjang dan kurang jelas

d. Tidak jelas dan terlalu panjang: penyusunan kalimat tidak jelas dan terlalu

panjang

4. Kosakata

a. Tepat dan mudah dipahami: kata-kata merupakan bahasa yang tepat, dinamis
dan demokratis (bermakna satu), dan mudah dipahami

b. Terdapat kata yang tidak baku: terdapat kata yang tidak baku dan kurang dapat
dipahami

c. Terdapat kata yang tidak lazim dipakai: terdapat kata yang tidak boleh atau tidak
lazim digunakan

d. Tidak dapat dipahami: kata-kata yang digunakan tidak dapat dipahami

5. Kemenarikan Judul

a. Menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan isi: sesuai dengan syarat judul

b. Menarik, singkat, dan jelas: hanya terdapat 3 syarat judul

c. Singkat dan jelas: hanya terdapat 2 syarat judul


41

d. Singkat: tidak memenuhi syarat judul

6. Ketepatan Penggunaan Ejaan dalam Berita

a. Tidak ada kesalahan

b. Jumlah kesalahan kurang dari 10

c. Jumlah kesalahan antara 11-30

3.6.2 Instrumen Nontes

Menurut Nurgiantoro (2010: 10) instrumen nontes merupakan alat penilaian

yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan siswa atau peserta

tes tanpa melalui tes dengan alat tes. Sebagaimana diketahui bahwa informasi tentang

siswa yang dibutuhkan untuk menilai hasil belajar tidak semuanya harus berupa skor

hasil pengukuran yang salah satunya melalui tes. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan Instrumen nontes yang dapat dipergunakan untuk memperoleh

informasi hasil belajar atau informasi tentang peserta didik antara lain observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini digunakan untuk mengamati perhatian, sikap, respon,

dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik

tayasi dengan media audio visual berlangsung. Aspek yang diamati meliputi: (1)

siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, (2) keseriusan dan

keantusiasan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, (3) siswa
42

membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru, (4) keaktifan

siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, (5) siswa investigasi ke luar kelas, (6)

siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang

pembelajaran menulis teks berita. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang nilai

tesnya tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara ini untuk mengetahui minat siswa

terhadap pembelajaran menulis, khususnya menulis teks berita, untuk mengetahui

permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks berita, tanggapan

mengenai pembelajaran menulis teks berita, tanggapan mengenai tayangan yang

disajikan, perasaan ketika menulis teks berita, keinginan siswa dalam pembelajaran

menulis teks berita, dan saran pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi

dengan media audio visual.

3. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa

dokumentasi foto. Pengambilan data dengan dokumentasi foto ini digunakan untuk

memperoleh gambaran secara visual tentang pembelajaran yang dilakukan. Aspek

yang diambil pada pedoman dokumentasi foto meliputi (1) guru melakukan

apersepsi, (2) sikap siswa menyimak tayangan berita, (3) kegiatan siswa membaca

contoh teks berita yang diberikan guru, (4) kegiatan siswa mendiskusikan teks berita
43

yang diberikan guru, (5) kegiatan siswa mencari bahan menulis teks berita, (6)

kegiatan siswa menulis teks berita.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Langkah yang penulis lakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data. Dalam

mengumpulkan data diperlukan teknik dan alat pengumpulan data yang

memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Menurut Sugiyono (2013: 308)

teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik yang

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik tes dan teknik nontes. Teknik

tes berupa tes menulis keterampilan menulis teks berita, sedangkan teknik nontes

terdiri atas observasi, jurnal guru dan siswa, wawancara, dan dokumentasi yang

berupa foto.

1. Teknik Tes

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes awal dan tes akhir. Tes

awal dilakukan sekali untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang teks

berita dan sampai di mana keterampilan mereka menulis teks berita. Setelah itu, pada

akhir diadakan tes akhir. Tes akhir dilakukan dengan memberikan tugas untuk

menulis teks berita secara individu. Tes ini untuk mengetahui kemampuan siswa

menulis teks berita dengan memperhatikan aspek kelengkapan isi berita (mengandung

enam unsur berita), keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah
44

dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan bahasa

yang tepat, kemenarikan judul, dan ketepatan penggunaan ejaan dalam berita.

2. Teknik Nontes

Teknik evaluasi nontes biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar

yang berkenaan dengan soft skil, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat

dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik (Widiyoko: 2009). Adapun teknik nontes

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung terhadap suatau

objek yang diteliti. Berkenaan dengan hal tersebut Noor (2011: 138) berpendapat

bahwa teknik observasi ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun observasi yang dilakukan oleh penulis

pada penelitian ini adalah dengan mengamati proses belajar siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Palasa yang sedang berlangsung di kelas dengan materi pembelajaran

menulis teks berita.

b. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan seseorang gna mendapat

informasi tentang suatu hal. Berkaitan dengan hal tersebut Noor (2011: 138-139)

berpendapat bahwa wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
45

dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi

dapat juga diberi daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data secara langsung tentang

berbagai hal yang berkaitan dengan keterampilan menulis melalui teknik tayasi

dengan media audio visual. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang nilai tesnya

tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara ini untuk mengetahui minat siswa terhadap

pembelajaran menulis, khususnya menulis teks berita, untuk mengetahui

permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks berita, tanggapan

mengenai pembelajaran, tanggapan mengenai media yang disajikan, perasaan ketika

menulis teks berita, keinginan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita, dan

saran pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio

visual. Dari wawancara ini juga digali saran siswa untuk memperbaiki pembelajaran

dan saran perbaikan media dan teknik pembelajaran.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data

nontes yang berupa gambar (foto) yang diambil peneliti pada proses pembelajaran

berlangsung. Hal ini dimaksudkan sebagai bukti bahwa penelitian kemampuan

menulis teks berita menggunakan teknik tayasi dengan media audio visual benar-

benar dan nyata dilakukan peneliti.


46

3.8 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2018: 2) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Adapun Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara

kuantitatif dan kualitatif.

1. Teknik Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2003: 14) penelitian secara kuantitatif adalah penelitian

dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

Data kuantitatif tersebut diperoleh dari hasil tes menulis teks berita.

Analisis data tes secara kuantitatif dihitung dengan cara presentasi melalui

langkah-langkah: (1) menghitung skor tiap aspek yang diperoleh, (2) menghitung

skor komulatif dari seluruh aspek, (3) menghitung skor rata-rata, dan (4) menghitung

persentase nilai.

Persentase nilai dihitung untuk mengetahui jawaban dan untuk keperluan

deskripsi analisis data secara kualitatif.

Persentase nilai dapat dihitung dengan rumus:

S=

Keterangan:
S = nilai yang diharapkan (dicari)
47

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar


N = skor maksimum dari tes tersebut
(Purwanto, 2010: 112)
Setelah nilai dari masing-masing siswa diperoleh, penulis menuliskan nilai

tersebut ke dalam tabel data dengan ketentuan, apabila nilai yang diperoleh siswa

kurang dari 75 (KKM) maka dinyatakan tidak tuntas dan apabila nilai yang diperoleh

siswa adalah 75 atau lebih dari 75 (KKM) maka dinyatakan tuntas. Setelah nilai

masing-masing dimasukkan ke dalam tabel, nilai tersebut diolah secara statistik untuk

mengetahui nilai rata-rata siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rata-

rata siswa adalah sebagai berikut:

Mean (M) ∑

Keterangan:

M = Nilai rata-rata siswa

F = Frekuensi kemunculan skor

X = Skor siswa dalam menulis teks berita

∑ = Jumlah seluruh skor

N = Jumlah sampel

Dengan interval penilaian:


48

85-100 = Sangat baik

70-84 = Baik

55-69 = Cukup

0-54 = Kurang

(Siti Muayyidah, 2011)

Hasil perhitungan persentase menulis teks berita siswa dari hasil tes awal dan

tes akhir. Hasil dari perbandingan tersebut, akan dapat diketahui persentase mengenai

peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media

audio visual.

2. Teknik Kualitatif

Menurut Sugiyono (2003: 14) data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,

skema dan gambar. Teknik kualitatif untuk memberi gambaran perubahan perilaku

siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi

dengan media audio visual dan mengacu pada data nontes yang ada yaitu berupa hasil

observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi.

Data yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir dibandingkan dengan cara

melihat hasil tes dan nontes, sehingga akan dapat diketahui adanya perubahan

perilaku siswa dan kemampuan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan

media audio visual.


49

3.9 Indikator kinerja

Indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan siswa setelah melaksanakan evaluasi

yang diberikan oleh guru. Apabila siswa secara individual mendapat nilai 75 maka siswa

tersebut dinyatakan berhasil menulis teks berita. Nilai tersebut mengacu pada KKM yang

telah ditetapkan oleh guru bahasa indonesia di SMPN 1 Palasa.


50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini mendeskripsikan tentang pengaruh teknik tayasi dengan

media audio visual terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Palasa dapat dijelaskan sebagai berikut: Salah satu kriteria yang digunakan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menulis teks berita di Sekolah

adalah melalui evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil

evaluasi yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini, ternyata diperoleh sejumlah

nilai kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam pembelajaran menulis

teks berita.

4.1.1 Skor Hasil Pretest Evaluasi Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP

Negeri 1 Palasa

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan dengan perintah, tulislah

teks berita yang berkenaan dengan kegiatan masyarakat di Pasar Palasa dengan

memperhatikan (1) kelengkapan isi berita, (2) keruntutan pemaparan, (3) penggunaan

kalimat, (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan

judul, dan (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita. Berdasarkan hasil yang

diperoleh dari masing-masing siswa sangat bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

50
51

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest Siswa

Aspek yang dinilai


a b c d e f Skor Nilai
No Nama Siswa Perolehan
(6) (4) (3) (3) (6) (3)

1 2 1 1 2 2 2 10 43
Aning
2 2 2 1 2 2 2 11 47
Anisa
3 1 1 2 2 2 1 9 37
Andri
4 2 2 1 2 2 2 11 47
Anggun
5 2 2 2 1 2 2 11 44
Bhie Nisa H.
6 3 2 2 2 2 2 13 56
Duta Alfareza
7 2 1 1 2 2 2 10 43
Dita Faradila
8 2 1 2 2 2 1 10 43
Devvan Verrel
9 3 2 2 3 2 2 14 59
Enjeli saputri
10 1 2 1 2 2 1 9 38
Ferdi togao
11 2 1 1 2 2 2 10 43
Ferdynand
12 2 1 1 2 2 2 10 43
Fadli
13 2 1 1 2 2 2 10 43
Hapsa
14 3 2 2 2 3 2 14 62
Intan
15 2 2 2 1 2 2 11 47
Itra fani
16 3 2 2 2 2 2 13 56
Kalista
17 3 2 2 2 2 1 12 53
Lili
18 2 1 2 2 2 1 10 43
Leni
19 2 1 1 2 2 2 10 43
Varel Arga A.
20 2 1 2 2 1 1 9 38
Moh. Farel
21 2 2 1 2 2 2 11 47
Moh. Aril
22 2 1 2 1 2 1 9 38
Moh. Sahrul
23 2 2 2 2 2 2 12 53
Moh. Ilham
52

24 2 1 2 2 2 2 11 47
Nisrawati
25 3 3 3 2 3 2 16 69
Neza Fransiska
26 2 2 1 2 2 1 10 43
Rifal afandi
Keterangan:

a. Kelengkapan isi berita

b. Keruntutan pemaparan

c. Ketetapan kalimat

d. Ketetapan kosakata

e. Kemenarikan judul

f. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita

Setelah diperoleh data dari hasil evaluasi pretest tentang kemampuan menulis
teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa, kemudian penulis menghitung data
tersebut untuk mencari nilai yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus:

S=

Keterangan:

S = nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

N = skor maksimum dari tes tersebut

Adapun hasil perhitungan skor yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Palasa dalam menulis teks berita, dapat dilihat pada tabel berikut:
53

Tabel 4.2 Nilai Hasil Evaluasi Pretest Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa

No Nama Skor Nilai KKM


Perolehan
1 Aning 10 43 TT
2 Anisa 11 47 TT
3 Andri 9 37 TT
4 Anggun 11 47 TT
5 Bhie Nisa Hayati 11 44 TT
6 Duta Alfareza 13 56 TT
7 Dita Faradila 10 43 TT
8 Devan Verrel 10 43 TT
9 Enjeli saputri 14 59 TT
10 Ferdi togao 9 38 TT
11 Ferdynand 10 43 TT
12 Fadli 10 43 TT
13 Hapsa 10 43 TT
14 Intan 14 62 TT
15 Itra fani 11 47 TT
16 Kalista 13 56 TT
17 Lili 12 53 TT
18 Leni 10 43 TT
19 Varel Arga A. 10 43 TT
20 Moh. Farel 9 38 TT
21 Moh. Aril 11 47 TT
22 Moh. Sahrul 9 38 TT
23 Moh. Ilham 12 53 TT
24 Nisrawati 11 47 TT
25 Neza Fransiska 16 69 TT
26 Rifal afandi 10 43 TT

4.1.2 Persentase Pretest Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Palasa
Setelah diperoleh nilai hasil evaluasi seperti terlihat pada tabel 4.2 di atas,

selanjutnya akan dihitung persentase tiap nilai yang diperoleh siswa, dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:


54

DP = 100%

Keterangan:

DP = Nilai presentase atau hasil

N = Jumlah nilai keseluruhan

f = Jumlah siswa

Adapun gambaran presentase hasil evaluasi menulis teks berita siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Palasa, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Persentase Hasil Pretest

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah Persen Rata-rata


Nilai Nilai
1 Sangan Baik 85-100 0
2 Baik 70-84 0
3 Cukup 55-69 5 302 19,23 =47.11
4 Kurang 0-54 21 923 80.76 (Kategori
Jumlah 26 1225 100 Kurang)

4.2 Pembahasan Pretest

4.2.1 Pembahasan Skor dan Nilai Hasil Evaluasi Pretes Menulis Teks Berita

Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan tabel 4.3, dapat diketahui persentase

menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa sebagai berikut: Aspek yang

dinilai pada teks berita terdiri atas enam bagian yang tiap-tiap bagian memiliki skor 4

dengan skor maksimal 24. Penilaian tersebut mengacu pada tabel 2. Setelah diperoleh

skor dari masing-masing siswa, kemudian skor tersebut diubah kedalam bentuk nilai

agar diketahui apakah nilai yang diperoleh siswa tersebut sudah mencapai KKM atau
55

belum. Sedangkan untuk KKM, terdiri atas tuntas disingkat T dan tidak tuntas

disingkat TT. Oleh karena itu, sesuai dengan data pada tabel 4.2 dan 4.3 diketahui

bahwa perolehan siswa dalam menulis teks berita adalah sebagai berikut:

1. Terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai antara 55-69 (kategori cukup) atau

19,23% dinyatakan tidak tuntas.

2. Terdapat 21 siswa yang memperoleh nilai antara 0-54 9 (kategori kurang) atau

80,76% dinyatakan tidak tuntas.

Hasil tes tersebut dapat diperinci dengan siswa yang mengikuti tes berjumlah

26 orang siswa. Pada hasil tes tersebut nilai dikategorikan sangat baik apabila nilai

tersebut mencapai antara 85-100, dan pada hasil tes tersebut tidak terdapat siswa yang

memperoleh nilai kategori sangat baik atau dinyatakan Tuntas. Dari data tersebut

dapat diketahui bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa masih kurang dan belum

berhasil dalam memahami materi menulis teks berita.

Agar lebih jelas , nilai yang telah berhasil dicapai siswa digambarkan pada

diagram berikut ini :


56

Diagram 4.1 Persentase Hasil Pretest

Frekuensi
25

20

15

10 Frekuensi

0
85-100 70-84 55-69 0-54
Sangan Baik Baik Cukup Kurang

Berdasarkan diagram 1 di atas dapat diketahui bahwa pada Pretest dalam

pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa belum ada

siswa yang memperoleh jumlah nilai antara 85-100 atau berkategori sangat baik dan

belum ada siswa yang memperoleh jumlah nilai antara 70-84 atau berkategori baik.

Terdapat 5 siswa yang memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori

cukup dan 21 siswa memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori

kurang.

Dengan demikian, keterampilam menulis teks berita siswa perlu ditingkatkan

lagi. Karena pada hasil Prestes yang diperoleh peneliti belum mencapai KKM, maka

diperlukan variasi pembelajaran dalam hal ini peneliti tertarik dengan menggunakan

teknik pembelajaran TAYASI dengan media audio visual yang akan diterapkan

dalam proses pembelajaran menulis teks berita di kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.
57

Nilai hasil tes di atas didasarkan atas enam aspek yang harus diperhatikan

dalam menulis teks berita. Enam aspek tersebut yaitu (1) kelengkapan isi berita

mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan

bagaimana), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3)

penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis

teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita.

4.3 Skor Hasil Postets Evaluasi Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik
Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Palasa

Berdasarkan skor perolehan siswa, maka diperoleh ketuntasan hasil evaluasi

kemampuan menulis teks berita menggunakan teknik tayasi dengan bantuan media

audio visual oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa yang dapat dilihat pada tabel

4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Data Hasil Postest Siswa

Aspek yang dinilai


a b c d e f Skor Nilai
No Nama Siswa
(6) (4) (3) (3) (6) (3) Perolehan

1 4 3 3 4 2 3 19 78
1 Aning
2 4 4 3 3 3 2 19 82
Anisa
3 4 3 3 2 3 2 17 75
Andri
4 4 3 3 3 3 2 18 78
Anggun
5 4 3 3 3 3 4 20 85
Bhie Nisa Hayati
6 4 4 3 3 3 2 19 82
Duta Alfareza
7 4 3 3 3 3 2 18 78
Dita Faradila
58

8 4 3 3 2 3 2 17 75
Devan Verrel
9 4 4 3 4 3 2 20 85
Angelica Putri
10 4 3 3 2 3 2 17 75
Ferdi togao
11 4 3 2 2 3 3 17 75
Ferdynand
12 4 3 3 3 3 2 18 78
Fadli
13 4 3 2 3 3 2 17 75
Hapsa
14 4 4 3 3 3 3 20 85
Intan
15 4 3 3 2 3 3 18 78
Itra fani
16 4 4 3 3 3 3 20 85
Kalista
17 4 4 3 3 3 2 19 82
Lili
18 4 3 3 2 3 2 17 75
Leni
19 4 4 3 3 3 2 19 82
Varel Arga A.
20 4 3 3 4 2 3 19 78
Moh. Farel
21 4 3 2 3 3 3 18 78
Moh. Aril
22 4 4 3 4 3 2 20 85
Moh. Sahrul
23 4 4 3 3 3 2 19 82
Moh. Ilham
24 4 3 3 3 3 2 18 78
Nisrawati
25 4 4 4 4 4 4 24 100
Neza Fransiska
26 4 3 3 3 3 2 18 78
Rifal afandi
Keterangan:

a. Kelengkapan isi berita

b. Keruntutan pemaparan

c. Ketetapan kalimat

d. Ketetapan kosakata

e. Kemenarikan judul

f. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita


59

Setelah memperoleh data dari hasil evaluasi tentang menulis teks berita
menggunakan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual oleh siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Palasa, kemudian penulis menghitung data tersebut. Adapun hasil
perhitungan skor yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Nilai Hasil Evaluasi Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik Tayasi
dengan Bantuan Media Audio Visual oleh Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa

No Nama Skor Nilai KKM


Perolehan
1 Aning 19 78 T
2 Anisa 19 82 T
3 Andri 17 75 T
4 Anggun 18 78 T
5 Bhie Nisa H. 20 85 T
6 Duta Alfareza 19 82 T
7 Dita Faradila 18 78 T
8 Devvan Verrel 17 75 T
9 Enjeli saputri 20 85 T
10 Ferdi togao 17 75 T
11 Ferdynand 17 75 T
12 Fadli 18 78 T
13 Hapsa 17 75 T
14 Intan 20 85 T
15 Itra fani 18 78 T
16 Kalista 20 85 T
17 Lili 19 82 T
18 Leni 17 75 T
19 Varel Arga A. 19 82 T
20 Moh. Farel 19 78 T
21 Moh. Aril 18 78 T
22 Moh. Sahrul 20 85 T
23 Moh. Ilham 19 82 T
24 Nisrawati 18 78 T
25 Neza Fransiska 24 100 T
26 Rifal afandi 18 78 T
60

4.3.1 Nilai Rata-Rata Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik Tayasi


Dengan Media Audio Visual Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.

Untuk mengetahui Nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 1

Palasa dalam menulis teks berita menggunakan teknik tayasi berdasarkan skor hasil

evaluasi, selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel dengan meggunakan rumus

yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6 Persentase Hasil Postest

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah Persen Rata-rata


Nilai Nilai
1 Sangan Baik 85-100 6 525 23,07
2 Baik 70-84 20 1562 76,92
3 Cukup 55-69 0 0 0 =80,26
4 Kurang 0-54 0 0 0 (Kategori Baik)
Jumlah 26 2087 100

4.4 Pembahasan Postest

4.4.1 Pembahasan Skor dan Nilai Hasil Evaluasi Postest Menulis Teks Berita
Menggunakan Teknik Tayasi dengan Bantuan Media Audio Visual Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa hasil rata-rata tes menulis

teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual mencapai 80,26 % dan

dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata setelah

dilakukan pembelajaran melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Hasil

tersebut sudah mencapai hasil yang diinginkan oleh peneliti. Oleh karena itu , sesuai

dengan data pada tabel 4.4 dan 4.5 diketahui bahwa perolehan siswa dalam menulis

teks berita adalah sebagai berikut:

1. Terdapat 1 orang siswa yang memperoleh nilai 100 dinyatakan tuntas.


61

2. Terdapat 5 orang siswa yang memperoleh nilai 85 dinyatakan tuntas.

3. Terdapat 5 orang siswa yang memperoleh nilai 82 dinyatakan tuntas.

4. Terdapat 9 orang siswa yang memperoleh nilai 78 dinyatakan tuntas.

5. Terdapat 6 orang siswa yang memperoleh nilai 75 dinyatakan tuntas.

Kesimpulannya, terdapat 26 orang siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa yang

dijadikan sampel penelitian dinyatakan tuntas sesuai dengan KKM. Nilai tertinggi

adalah 100 dan nilai terendah adalah 75. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat

diketahui bahwa, pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan teknik TAYASI

dengan bantuan media audio visual dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam

menulis teks berita.

Diagram 4.2 Persentase Hasil Postest

Frekuensi
25

20

15

10 Frekuensi

0
85-100 70-84 55-69 0-54
Sangan Baik Baik Cukup Kurang

Berdasarkan diagram 2 di atas dapat diketahui bahwa pada hasil Postest dalam

pembelajaran menulis teks berita yaitu terdapat 6 siswa yang mendapatkan nilai
62

antara 85-100 atau berkategori sangat baik, dan 20 orang siswa yang mendapatkan

nilai antara 70-84 atau berkategori baik.

Dengan demikian, kemampuan menulis teks berita menggunakan teknik

tayasi dengan bantuan media audio visual oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Dapat

dilihat pada hasil pretest siswa yang hanya mencapai nilai rata-rata 47,11%

berkategori kurang, sedangkan pada postest nilai rata-rata siswa mengalami

perubahan hingga 80,26% atau berkategori baik.

Untuk lebih rinci hasil tes pada postest akan diuraikan pada tiap aspek

penilaian tes keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media

audio visual berikut ini:

4.4.2 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kelengkapan Isi Berita

Penilaian pada aspek kelengkapan isi berita pada kegiatan menulis teks berita

difokuskan pada kelengkapan unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan

bagaimana). Hasil tes aspek kelengkapan isi berita dapat dilihat pada tabel berikut:
63

Tabel 4.7 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kelengkapan Isi Berita

No Kategori Interval Skor F Bobot Skor Persen Rata-rata

1 Sangat baik 19-24 26 624 100 624/26/24

2 Baik 13-18 0 0 0

3 Cukup 7-12 0 0 0 %

4 Kurang 0-6 0 0 0 (kategori

Jumlah 26 624 100 sangat baik)

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

rentang skor pada aspek kelengkapan isi berita dalam kategori sangat baik sebanyak

26 siswa atau 100% dalam kategori sangat baik.

4.4.3 Aspek Keruntutan Pemaparan

Penilaian pada aspek keruntutan pemaparan difokuskan pada keruntutan

kejadian yang dipaparkan dalam menulis teks berita. hasil tes pada aspek keruntutan

pemaparan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Keruntutan Pemaparan

No Kategori Interval Skor F Bobot Skor Persen Rata-rata


1 Sangat baik 13-16 10 160 38,46 352/26/16
2 Baik 9-12 16 192 61,24 85%
3 Cukup 5-8 0 0 0 (kategori
4 Kurang 0-4 0 0 0 sangat baik)
Jumlah 26 352 99,7
64

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan rentang

skor pada aspek keruntutan pemaparan dalam kategori sangat baik terdapat 10 orang

siswa atau 38,46 % dan dalam kategori baik sebanyak 16 siswa atau 61,24 %.

4.4.4 Aspek Penggunaan Kalimat

Penilaian pada aspek penggunaan kalimat difokuskan pada penggunaan

kalimat yang digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis

teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan kalimat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Penggunaan Kalimat

No Kategori Interval F Bobot Persen Rata-rata

Skor Skor 225/26/12

1 Sangat baik 10-12 1 12 3,84 72,11%

2 Baik 7-9 21 189 80,76 (kategori

3 Cukup 4-6 4 24 15,36 baik)

4 Kurang 0-3 0 0 0

Jumlah 26 225 99,96

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan rentang

skor pada aspek penggunaan kalimat dalam kategori sangat baik terdapat 1 orang

siswa atau 3,84 %, dalam kategori baik sebanyak 21 orang siswa atau 80,76 %, dan

dalam kategori cukup sebanyak 4 orang siswa atau 15,36%.


65

4.4.5 Aspek Kosakata

Penilaian pada aspek kosakata difokuskan pada penggunaan kosakata yang

digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita. Hasil

tes pada aspek penggunaan kosakata dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kosakata

No Kategori Interval F Bobot Persen Rata-rata

Skor Skor 231/26/12

1 Sangat baik 10-12 5 60 19,23 74,03%

2 Baik 7-9 15 135 57,69 (kategori

3 Cukup 4-6 6 36 23,07 baik)

4 Kurang 0-3 0 0 0

Jumlah 26 231 99,99

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

rentang skor pada aspek penggunaan kosakata dalam kategori sangat baik terdapat 5

orang siswa atau 19,23 %, dalam kategori baik sebanyak 15 orang siswa atau

57,69%, dan dalam kategori cukup sebanyak 6 orang siswa atau 23,07%.
66

4.4.6 Aspek Kemenarikan Judul

Penilaian pada aspek kemenarikan judul difokuskan pada ketepatan judul

yang digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita.

Hasil tes pada aspek kemenarikan judul dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Kemenarikan Judul

No Kategori Interval Skor F Bobot Skor Persen Rata-rata

1 Sangat baik 19-24 1 24 3,84 462/26/24

2 Baik 13-18 23 414 88,46

3 Cukup 7-12 2 24 7,69 %

4 Kurang 0-6 0 0 0 (kategori

Jumlah 26 462 99,99 sangat baik)

Berdasarkan tabeL 4.11 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

rentang skor pada aspek kemenarikan judul dalam kategori sangat baik terdapat 1

orang siswa atau 3,84%, dalam kategori baik sebanyak 23 orang siswa atau 88,46%,

dan dalam kategori cukup sebanyak 2 orang siswa atau 7,69%.

4.4.7 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan

Penilaian pada aspek ketepatan penggunaan ejaan difokuskan pada ketepatan

ejaan yang digunakan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks

berita. Hasil tes pada aspek ketepatan penggunaan ejaan dapat dilihat pada tabel

berikut:
67

Tabel 4.12 Hasil Postest Menulis Teks Berita Pada Aspek Ketepatan

Penggunaan Ejaan

No Kategori Interval F Bobot Persen Rata-rata

Skor Skor 189/26/12

1 Sangat baik 10-12 2 24 7,69 60,57%

2 Baik 7-9 7 63 26,92 (kategori

3 Cukup 4-6 17 102 65,38 cukup)

4 Kurang 0-3 0 0 0

Jumlah 26 189 99,99

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

rentang skor pada aspek ketepatan penggunaan ejaan dalam kategori sangat baik

terdapat 2 orang siswa atau 7,69%, dalam kategori baik sebanyak 7 orang siswa atau

26,92%, dan dalam kategori cukup sebanyak 17 orang siswa atau 65,38%. Hasil dari

masing-masing aspek dapat dilihat dari diagram berikut:


68

Diagram 4.3 Hasil Postes Menulis Teks Berita Setiap Aspek

120
100
80
60
40
20
0 Series1

Nilai Rata-rata Setiap Aspek

Pada diagram 3 diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa dalam aspek

kelengkapan isi berita sebesar 100, keruntutan pemaparan sebesar 85, penggunaan

kalimat sebesar 72,11, penggunaan kosakata sebesar 74,03, kemenarikan judul

sebesar 74,03, dan ketepatan penggunaan ejaan sebesar 60,37.

4.5 Pembahasan Hasil Penerapan Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual

Dalam Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Palasa.

Hasil penelitian di atas digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua

dalam penelitian ini. Pembahasan dari rumusan masalah tersebut adalah sebagai

berikut:

Media audio visual digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami

berita dan memberikan gambaran yang jelas mengenai contoh sebuah berita. Guru
69

menayangkan contoh berita didepan kelas menggunakan LCD proyektor agar dapat

disaksikan dengan baik dan diperhatikan siswa. Penayangan contoh video berita yang

dapat dilihat dan didengar akan berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks berita

siswa.

Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan nilai siswa SMP Negeri 1

Palasa dalam menulis teks berita sesudah mendapat perlakuan menggunakan media

audio visual. Adapun aspek penilaian hasil menulis teks berita terdiri dari

kelengkapan isi berita, keruntutan pemaparan, penggunaan kalimat, kosakata yang

digunakan, kemenarikan judul, dan ketepatan penggunaan ejaan.

Berikut tabel selisih nilai siswa SMP Negeri 1 Palasa dari hasil tes pretest dan postest

dalam menulis teks berita.

Tabel 4.13 Selisih Nilai Rata-rata Pretest dan Postest Siswa SMP Negeri 1

Palasa Dalam Menulis Teks Berita

Tes Rata-rata Nilai Selisih %

Pretest 47,11 %

Postest 80,26 % 33,15 %

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai pretest diperoleh

siswa setelah melakukan pembelajaran menulis teks berita tanpa menggunakan media

audio visual, sedangkan nilai postest diperoleh setelah diberikan perlakuan


70

menggunakan media audio visual. Nilai postest yang diperoleh siswa mengalami

peningkatan pada semua aspek penilaiannya. Nilai rata-rata postest lebih baik yakni

sebesar 80,26% dibandingkan dengan nilai rata-rata pretest yang hanya sebesar

47,11%. Persentase peningkatan nilainya yaitu sebesar 33,15%.

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang

diterima adalah penerapan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dalam

menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dapat mempengaruhi

kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya

rata-rata nilai yang diperoleh siswa dalam menulis teks berita, yakni sebesar 33,15%.
71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penerapan teknik tayasi

dengan bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Palasa?

. Dari data awal yang telah diketahui bahwa nilai siswa kelas VII SMP Negeri

1 Palasa dalam menulis teks berita masih rendah, sehingga dalam penelitian ini

penulis melakukan penelitian untuk mengetahui hasil penerapan teknik tayasi dengan

bantuan media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Palasa. Dalam penelitian ini, dilakukan pemberian tes menulis teks berita.

Pemberian tes dilakukan setelah siswa mencermati penayangan rekaman peristiwa

kemudian siswa diminta investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan

sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan

bahan berita.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 26 siswa dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dalam menulis teks berita dengan

menggunakan teknik tayasi berbantuan media audio visual adalah 80,26. Apabila

nilai rata-rata tersebut dimasukkan kedalam interval penilaian, terdapat pada rentang

skor 70-84. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknik tayasi dengan bantuan

71
72

media audio visual dalam menulis teks berita oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1

Palasa dengan berdasarkan aspek kelengkapan isi berita mengandung enam unsur

berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan

(isi urut dan mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang

digunakan dalam menulis teks berita, kemenarikan judul, ketepatan penggunaan

ejaan dalam berita adalah baik. Dengan demikian hasil menulis teks berita oleh siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Palasa menggunakan teknik tayasi dengan bantuan media

audio visual secara keseluruhan tergolong baik dengan rata-rata nilai 80,26 dan telah

mencukupi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa secara

umum siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa mampu menulis teks berita.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa

penerapanan teknik tayasi dengan bantuan media audio visual dapat mempengaruhi

kemampuan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasa dengan persentase nilai tes

awal 47,11% (kategori kurang) manjadi 80,26% (kategori baik).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh selama melakukan proses

penelitian, maka penulis mengharapkan:

1. Bagi kepala sekolah

a. Kepala sekolah sebaiknya selalu memantau kemampuan guru dalam mengajar agar

bisa mengetahui kualitas pembelajaran menulis teks berita yang telah dilaksanakan

oleh guru.
73

b. Kepala sekolah hendaknya meberikan motivasi kepada guru agar dapat melakukan

inovasi dalam kegiatan pembelajaran menulis teks berita.

2. Bagi guru

a. Guru hendaknya dapat beradaptasi dan mengikuti perkembangan metode

pembelajaran yang inovatif.

b. Guru dapat menentukan dan memilih metode atau teknik pembelajaran lain yang

lebih kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran menulis teks berita sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan.

c. Guru sebaiknya memilih teknik dan sumber belajar yang relevan dengan materi

menulis teks berita yang diajarkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

d. Guru sebaiknya menggunakan teknik atau media dalam pembelajaran teks berita

yang bervariasi salah satunya dengan teknik tayasi dan media audio visual seperti

yang telah dilakukan untuk menumbuhkan rasa minat siswa terhadap pembelajaran

menulis teks berita.

3. Bagi siswa

a Siswa sebaiknya aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis dan berlatih menulis

terutama menulis teks berita.

b. Siswa sebaiknya selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi

melalui berbagai media, baik media cetak maupun elektronik untuk mendukung

pembelajaran menulis teks berita.

4. Bagi Peneliti lain


74

a. Peneliti yang lain hendaknya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

teknik TAYASI dengan strategi pembelajaran yang lebih kreatif dan dapat

berkolaborasi dengan guru secara optimal.

b. Peneliti lain diharapkan mampu menciptakan metode pembelajaran baru yang lebih

efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis teks berita.


75

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2013. Pembelajaran Bahasa Bernasis Pendidikan Karakter.


Bandung:Refika Aditama
Arifin, Zainal. 2011. Konsep & Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafido Persada.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Djuraid. 2009. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Harahap, Arifin S. 2006. Jurnalistik Televisi. Jakarta: Gramedia.
Hastuti. 2006. Optimalisasi Majalah Dinding sebagai Media Peningkatan
Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas X2 SMA Negeri 1
Banjarnegara Tahun 2005. Skripsi: UNNES.

Hermanto. 2009. Teknik Tayasi. Tayasi.http://webcache.googleuser content.com/


search?q=cache:q8jYDuu8S8J:pojokhemanto.blogspot.com/2009/01/modelpem
belajaraninovatif.html teknik+tayasi&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diunduh
pada tanggal 10 Januari 2010.

Herawan Rudi. 2019. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Model
Pembelajaran Think Talk Write Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 16
Pesawaran. Tesis. Universitas Lampung.
Kosasih, E. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Yrama Widya.

75
76

Janah, Miftachul. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui


Metode Group Investigation pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Ulujami
Pemalang. Skripsi: UNNES.
Jakni. (2016). Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung:
ALFABETA.
Leksono, Lukman. 2009. Pemanfaatan Media Koran untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Metode CIRC pada Siswa Kelas VIII
F SMP 8 Semarang. Skripsi: UNNES.
Mahsun. (2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Masduki. 2006. Jurnalistik Radio. Yogyakarta: LKIS.
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Kerangka Dasar
dan StrukturKurikulum Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Muayyidah S. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Teknik


Tayasi (Dari Tayangan Hingga Investigasi) Dengan Media Audio Visual Pada
Siswa Kelas Viii E Smp Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. Skripsi Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang.
diterbitkan.

Mulyadi, Nadi dan Asti Musman. 2013. Jurnalisme Dasar Panduan Praktis Jurnalis.
Yogyakarta: Citra Media.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:


Gaung Persada Pers.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media Belajar dan Sumber Belajar. Jakarta: Prestasi
Pustakakarya.
Noor, Juliansya. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Prenada Media Group.

Nurgiyantoro. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE

Nurjamal, dkk. (2004). Terampil Berbahasa: Menyusun Karya Tulis Akademik,


Memandu Acara, (MC-Moderator), dan Menulis Surat. Bandung: Penerbit.

Semi, M.A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.


77

Sudarman. (2008). Penerapan Metode Collaborative Learning Untuk Meningkatkan


Pemahaman Materi. Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Majalah Ilmiah
Pembelajaran. 3(2). 90-100. www.jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-3-
no-2-sudarman.pdf.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa.

Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sumartanti. 2007. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Teknik


Adopsi Siaran Berita Televisi pada Siswa Kelas VIII SMPN I Pegandon
Kabupaten Kendal. Skripsi: UNNES.

Suparno dan Mohammad Yunus. 2013. Dasar Menulis Keterampilan. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa Bandung.
Wagiran dan Mukh Doyin. 2005. Curah Gagasan Langkah Awal Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang : Rumah Indonesia
78
79

Pedoman Wawancara dengan Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia

1. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?

2. Ada berapa guru bahasa Indonesia di sekolah ini?

3. Terbagi menjadi berapa siswa kelas VII di sekolah ini?

4. Dalam setiap kelas, ada berapa jumlah siswa kelas VII di sekolah ini?

5. Bagaimana perhatian siswa terhadap materi tentang menulis teks berita?

6. Media apa yang Ibu gunakan dalam mengajarkan materi menulis teks berita?

7. Kendala-kendala apa saja yang ibu dapatkan dalam mengajarkan materi teks

berita?

8. Upaya-upaya apa yang bapak lakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?

9. Apakah siswa selalu bertanya apabila mengalami hambatan dengan materi yang

diajarkan?

10. Berapakah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata

pelajaran bahasa Indonesia?


80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 PALASA


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Teks Berita
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

9. Mendengarkan, Memahami Isi Beita Radio Atau Televisi

B. KOMPETENSI DASAR

9.2 Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa, di mana, kapan, dan
bagaimana)yang didengar atau ditonton melalui radio/televisi.

C. TUJUAN

1. Siswa mampu menyusun data pokok berita


2. Siswa mampu merangkai data pokok-pokok berita yang singkat dan jelas
3. Siswa mampu menyunting teks berita

D. MATERI POKOK

1. Pengertian berita
2. Unsur-unsur berita
3. Cara penulisan teks berita
4. Contoh teks berita
5. Pengertian teknik tayasi dan media audio visual
6. Langkah-langkah menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio
visual

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Tayasi
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
81

F. SKENARIO PEMBELAJARA

Tahap Pembelajaran Perincian Alokasi waktu


Pertemuan 1  Guru mengucapkan salam,
Pendahuluan menanyakan kabar siswa, dan 10 menit
mempresensi kehadiran siswa
 Guru mengaitkan pengalaman
siswa dengan materi
pembelajaran tentang menulis
teks berita
 Guru menyiapkan mental fisik
siswa dengan menjelaskan
kompetensi yang harus dicapai
siswa, tujuan pembelajaran dan
manfaat pembelajaran
 Guru memberikan contoh teks
berita

Eksplorasi
 Guru memberikan pertanyaan
Inti kepada siswa mengenai teks yang 25 menit
dibagikan guru sebelumnya,
pertanyaan yang diberikan
tentang karakteristik teks berita

Elaborasi
 Siswa diminta berdiskusi untuk
menentukan unsur-unsur berita
dan susunan teks berita
 Siswa meyampaikan hasil
diskusinya

Konfirmasi
 Guru memberi penguatan kepada
siswa tentang pembelajaran yang
5 menit
telah dilakukan
Penutup
 Guru bersama-sama siswa
memberikan kesimpulan
mengenai materi pembelajaran
yang telah dilakukan
 Guru memotivasi siswa untuk
82

terus belajar menulis teks berita


 Siswa bersama dengan guru
merefleksi pembelajaran hari itu
 Guru memberi penugasan kepada
siswa untuk berlatih menulis teks
berita berdasarkan peristiwa yang
pernah dilihat atau dialami
 Guru menutup pelajaran dengan
salam

 Guru mengucapkan salam,


menanyakan kabar siswa, dan
mempresensi kehadiran siswa
 Guru menanyakan tugas yang
telah diberikan pada pembelajaran
pertama
Pertemuan 2  Guru menyiapkan mental fisik
siswa dengan menjelaskan
Pendahuluan kompentensi yang harus dicapai 15 menit
siswa, tujuan pembelajaran dan
manfaat pembelajaran
 Guru menyajikan tayangan berita

Eksplorasi
 Guru memberi pertanyaan kepada
siswa tentang isi tayangan berita

Elaborasi
 Guru mengelompokkan siswa tiap
kelompok terdiri atas 4-5 siswa
 Guru membagikan teks berita
sebagai pemodelan yang berisi
Inti tentang pemberitaan berita yang 20 menit
ditayangkan
 Siswa diminta untuk menemukan
unsur-unsur berita, kemudian
siswa diminta membacakan hasil
kerja diskusinya
 Siswa diminta menulis teks berita
dengan cara investigasi keluar
kelas dengan memperhatikan
karakteristik berita
83

Konfirmasi
 Siswa menukar hasil pekerjaan
menulis teks berita dengan teman
sebangku
 Siswa menyunting teks berita
teman sebangku dipandu oleh
guru
 Guru memberi penguatan kepada
siswa tentang pembelajaran yang
telah dilakukan
 Guru bersama siswa
menyimpulkan mengenai
pembelajaran yang telah
dilakukan
Penutup  Guru memberi motivasi kepada 5 menit
siswa untuk terus berlatih menulis
teks berita
 Siswa bersama dengan guru
merefleksi pembelajaran hari itu
 Siswa mengisi jurnal yang
diberikan guru
 Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Rekaman berita
 Teks berita
 Buku paket dan pelengkap Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP kelas
VII
84

H . PENILAIAN

Penilaian
Indikator Teknik Bentuk No.
Instrumen
1. Siswa mampu menyusun Unjuk kerja Rubrik 1
data pokok berita
2. Siswa mampu merangkai data
pokok-pokok berita yang
singkat dan jelas
3. Siswa mampu menyunting
teks berita

Contoh soal:
Buatlah teks berita dengan tema lingkungan sekolah berdasarkan aspek berikut:
a. Kelengkapan isi berita (mengandung 5W+1H)
b. Keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami)
c. Penggunaan kalimat (singkat dan jelas)
d. Penggunaan kosakata
e. Kemenarikan judul
f. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita

RUBRIK PENILAIAN

Tabel Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Berita

Skor
No Aspek Penilaian Rentang Skor Bobot X
Bobot
1 2 3 4
1. Kelengkapan isi berita 6 24
2. Keruntutan pemaparan 4 16
3. Penggunaan kalimat 3 12
4. Kosakata yang digunakan adalah bahasa yang
tepat 3 12
5. Kemenarikan judul 6 24
6. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita 3 12
Jumlah 100
85

Keterangan:

1. Kurang 3. Baik
2. Cukup 4. Sangat baik

Tabel Aspek Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita

No Aspek Penilaian Skor Maksimal


1 Kelengkapan isi berita 24
2 Keruntutan pemaparan 16
3 Penggunaan Kalimat 12
4 Kosakata yang digunakan adalah bahasa yang tepat 12
5 Kemenarikan judul 24
6 Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita 12
Jumlah 100

Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita

No Kategori Rentang skor


1 Sangat baik 85-100
2 Baik 70-84
3 Cukup 55-69
4 Kurang 0-54

S=

Keterangan:
S = nilai yang diharapkan
R = jumlah skor dan item atau soal yang dijawab benar
N = skor maksimum dari tes tersebut
Skor maksimum = 20
86

Mengetahui, Palasa, 02 Oktober 2019


a.n. Kepala Sekolah a.n. Guru Mata Pelajaran

SMPN 1 Palasa

Hj. Karmawati, S. Pd Indotia, S.Pd


NIP: 196304081986012005 NIP: 196103211984112001
87

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Palasa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/Genap

Standar Kompetensi : Mendengarkan

9. Memahami Isi Berita Radio atau Televisi

Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Alokasi Sumber


Dasar Pembelajaran Pembelajaran Pencapaian Penilaian Waktu Belajar
Kompetensi
Teknik Bentuk Contoh
Penilaian Instrumen Instrumen
9.2 Menemukan a. Pengertian a. Menyimak a. Mampu Penugasan Tes uraian Buatlah teks 2 X 40 TV atau
pokok-pokok berita rekaman berita menyusun individu/ berita dengan menit Radio
berita (apa, b. Unsur-unsur dari radio/tv. data pokok kelompok tema atau
siapa, berita b.Menganalisis berita lingkungan rekaman
mengapa, di c. Cara pokok-pokok b. Mampu sekolah/pasar berita
mana, kapan, penulisan teks berita yang merangkai berdasarkan
dan berita didengarkan. data pokok- 5W+1H.
bagaimana)y d. Contoh teks c.Mendiskusikan pokok berita
ang didengar berita penulisan berita yang singkat
atau ditonton e. Pengertian dengan urutan dan jelas
c. Mampu
melalui teknik tayasi pokok-pokok
menyunting
radio/televisi dan media berita yang
teks berita
. audio visual bervariasi. yang ditulis.
f. Langkah- d. Menulis satu
langkah teks berita.
88

menulis teks e. Menyunting


berita melalui teks berita
teknik tayasi tulisan sendiri
dengan media atau teman.
audio visual

Mengetahui, Palasa, 02 Oktober 2019

a.n.Kepala Sekolah a.n. Guru Mata Pelajaran

SMPN 1 Palasa

Hj. Karmawati, S. Pd Indotia, S.Pd

NIP: 196304081986012005 NIP: 196103211984112001


89

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Menulis Teks Berita

No Aspek penilaian Skor Kategori

1 Kelengkapan isi berita (mengandung 6 unsur

berita)

a. terdapat 6 unsur 4 Sangat baik

b. terdapat 5 unsur 3 Baik

c. terdapat 4 unsur 2 Cukup

d. kurang dari 4 unsur 1 Kurang

2 Keruntututan pemaparan

a. urut dan jelas sehingga mudah dipahami 4 Sangat baik

b. tidak urut, jelas, tetapi mudah dipahami 3 Baik

c. urut, kurang jelas, tetapi dapat dipahami 2 Cukup

d. tidak urut, tidak jelas, dan kurang dapat 1 Kurang

dipahami.

3 Penggunaan kalimat

a. singkat dan jelas 4 Sangat baik

b. tidak terlalu panjang tetapi jelas 3 Baik

c. panjang dan kurang jelas 2 Cukup

d. tidak jelas, terlalu panjang dan tidak dapat 1 Kurang

dipahami

4 Kosakata
90

a. tepat dan mudah dipahami 4 Sangat baik

b. terdapat kata yang tidak dapat dipahami 3 Baik

c. terdapat kata yang tidak lazim dipakai 2 Cukup

d. tidak dapat dipahami 1 Kurang

5 Kemenarikan judul

a. menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan 4 Sangat baik

isi

b. menarik, singkat, dan jelas 3 Baik

c. singkat dan jelas 2 Cukup

d. singkat 1 Kurang

6 Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita

a. Tidak ada kesalahan 4 Sangat baik

b. Jumlah kesalahan kurang dari 10 3 Baik

c. Jumlah kesalahan antara 11-30 2 Cukup

d. Jumlah kesalahan lebih dari 3 1 Kurang

Keterangan pedoman penilaian menulis teks berita sebagai berikut:

1. Kelengkapan Unsur-unsur Berita

a. Lengkap, semua unsur-unsur dalam teks berita telah tercantum

b. Terdapat 5 unsur yang tercantum


91

c. Terdapat 4 unsur yang tercantum

d. Terdapat 4 unsur yang tercantum

2. Keruntutan Pemaparan

a. Urut dan jelas: Sederhana, mudah dipahami, semua ide tersampaikan.

b. Tidak urut, jelas: Jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, tetapi jelas dan
mudah dipahami.

c. Urut, kurang jelas: Jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat

dipahami.

d. Tidak urut, tidak jelas: Jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas
serta tidak dapat dipahami.

3. Penggunaan Kalimat

a. Singkat dan jelas: Penyusunan kalimat singkat dan jelas.

b. Tidak terlalu panjang tetapi jelas: Penyusunan kalimat tidak terlalu panjang dan
jelas.

c. Panjang dan kurang jelas: Penyusunan kalimat panjang dan kurang jelas.

d. Tidak jelas dan terlalu panjang: Penyusunan kalimat tidak jelas dan terlalu

panjang.

4. Kosakata

a. Tepat dan mudah dipahami: Kata-kata yang digunakan merupakan bahasa yang
tepat, dinamis dan demokratis (bermakna satu), dan mudah dipahami.
92

b. Terdapat kata yang tidak baku: Terdapat kata yang tidak baku dan kurang dapat
dipahami.

c. Terdapat kata yang tidak lazim dipakai: Terdapat kata yang tidak boleh atau
tidak lazim digunakan.

d. Tidak dapat dipahami: Kata-kata yang digunakan tidak dapat dipahami.

5. Kemenarikan Judul

a. Menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan isi: Sesuai dengan syarat judul.

b. Menarik, singkat, dan jelas: Hanya terdapat 3 syarat judul.

c. Singkat dan jelas: Hanya terdapat 2 syarat judul.

d. Singkat: Tidak memenuhi syarat judul.

6. Ketepatan Penggunaan Ejaan dalam Berita

a. Tidak ada kesalahan

b. Jumlah kesalahan kurang dari 10

c. Jumlah kesalahan antara 11-30


93

Alat Evaluasi

1. Buatlah Sebuah teks berita berdasarkan 5W+1H!

2. Perhatikan pula unsur-unsur teks berita yang telah anda buat!

3. Periksalah kembali hasil pekerjaan sebelum dikumpulkan!


94

Teks Berita

Gempa Palu

Sudah 1.948 yang ditemukan tewas, sementara yang masih hilang 843, dan

BNPB memastikan proses pencarian dan evakuasi korban hilang akibat gempa dan

tsunami di Sulawesi Tengah, akan tetap dihentikan pada kamis (11/10) mendatang.

Menurut Kepala Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), Willem

Rampangilei, penghentian harus dilakukan karena identifikasi jenazah yang sudah

lebih darri 10 hari akan luar biasa susah dan bisa menimbulkan penyakit, lapor

Quinawaty Pasaribu dari BBC News Indonesia. “Peraturan pencarian Basarnas,

pencarian itu dilakukan tujuh hari dan ditambah tiga hari. Setelah konsultasi,

(pencarian akan dihentikan kamis) dengan pertimbangan kalau sudah 14 hari jenazah

sudah sulit diidentifikasi” ucap Kepala BNPB, Senin (08/10).


95

Tabel 4.5 Nilai Hasil Evaluasi Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik Tayasi
dengan Bantuan Media Audio Visual oleh Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Palasa

No Nama Skor Nilai KKM


Perolehan
1 Aning 19 78 T
2 Anisa 19 82 T
3 Andri 17 75 T
4 Anggun 18 78 T
5 Bhie Nisa H. 20 85 T
6 Duta Alfareza 19 82 T
7 Dita Faradila 18 78 T
8 Devvan Verrel 17 75 T
9 Enjeli saputri 20 85 T
10 Ferdi togao 17 75 T
11 Ferdynand 17 75 T
12 Fadli 18 78 T
13 Hapsa 17 75 T
14 Intan 20 85 T
15 Itra fani 18 78 T
16 Kalista 20 85 T
17 Lili 19 82 T
18 Leni 17 75 T
19 Varel Arga A. 19 82 T
20 Moh. Farel 19 78 T
21 Moh. Aril 18 78 T
22 Moh. Sahrul 20 85 T
23 Moh. Ilham 19 82 T
24 Nisrawati 18 78 T
25 Neza Fransiska 24 100 T
26 Rifal afandi 18 78 T
96

HASIL KERJA SISWA


97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119

DOKUMENTASI FOTO

Penayangan Berita

Siswa Mengamati Berita


120

Siswa Mempresentasikan Hasil Berita

Siswa Menulis Teks Berita


121

Siswa Melakukan Investigasi di Pasar Palasa

Peneliti dan Guru Pengampuh mata Pelajaran Bahasa Indonesia


122

Dewan Guru dan Peneliti

Siswa dan Peneliti


123
124
125
126
127
128

BIODATA

I. Umum

1. Nama : Nurhidayah

2. TTL : Palasa, 23 September 1999

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Nama Orang Tua: a. Ayah: Topan Ag. Tahir

b. Ibu: Fatma Masri

5. Agama : Islam

6. Alamat : Palasa, Kec. Palasa, Kab. Parigi Moutong

II. Pendidikan

1. SD : SD Inpres 2 Palasa

2. SMP : SMP Negeri 1 Palasa

3. SMA : SMA Negeri 1 Palasa

4. PT : Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai