Anda di halaman 1dari 86

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

MICROSOFT POWER POINT TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI SMP NEGERI 2 BANAWA TENGAH

HERDIANTI

SKRIPSI

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022

i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
MICROSOFT POWER POINT TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI SMP NEGERI 2 BANAWA TENGAH

Oleh
HERDIANTI
A 111 16 058

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana
Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022

ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Microsoft Power Point


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di
SMP Negeri 2 Banawa Tengah

Penulis : Herdianti

Stambuk : A 111 16 058

Palu, Oktober 2022

Disetujui oleh

Pembimbing

Dr. H. Gazali, M,Pd


NIP.19780405 200501 2 002

Mengetahui,

Koordinator Pogram Studi FKIP Universitas Tadulako, Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesi,

Dr. Ulinsa, M.Hum


NIP.19780405 200501 2 002

iii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT


POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 BANAWA TENGAH

Oleh

HERDIANTI

A 111 16 058

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan


Gelar sarjana pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keperguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

Telah disetujui oleh tim pembimbing pada tanggal yang tertera di bawah ini

Palu, November 2022

Koordinator Program Studi Pembimbing


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Ulinsa, M.Hum Dr. H. Gazali, M,Pd


NIP.19780405 200501 2 002 NIP.19640901 199003 1 002

Mengetahui
Dekan FKIP Universitas Tadulako

Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si


NIP.19690703 199403 1 004

iv
ABSTRAK

Herdianti, 2022. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Microsoft Power Point


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Smp Negeri
2 Banawa Tengah. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Pembimbing (1) Dr. H. Gazali, M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media power point
pada materi teks eksposisi terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental dengan desain penelitian one
group pretest posttest design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes tertulis
berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis
data pretest dan posttest bahwa data tersebut berdistribusi normal. Setelah hipotesis
penelitian diuji dengan uji-t diperoleh t hitung = 73,10 sedangkan dari tabel distribusi
t di peroleh t tabel= 60,0 sehingga terlihat bahwa t hitung > t tabel. Oleh karena itu,
Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
powerpoint berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa indonesia siswa pada materi
teks eksposisi di kelas VIII SMP 2 Banawa Tengah.

Kata kunci: Pengaruh, Media Power point, dan Hasil Belajar.

v
ABSTRACT

Herdianti. 2022. The Effect Of The Use Of Microsoft Power Point Learning Media On
Student Learning Outcomes In Indonesian Lessons At Smp Negeri 2 Banawa Tengah.
Skripsi. Language and Art Education Study Program.Teacher Training and
Education Faculty. Tadulako University.
Supervised (1) Dr. H. Gazali, M.Pd

This study aims to determine the effect of using powerpoint media on exposition text
material on student learning outcomes. The method used in this study is a pre-
experimental method with one group pretest posttest design research design. The
research instrument used was a written test in the form of 20 multiple choice
questions. Based on the pre-test and post-test data analysis prerequisite test results,
the data were normally distributed. After the research hypothesis was tested by t-test,
it was obtained that t count = 73.10, while from the t distribution table it was
obtained t table = 60.0 so it can be seen that t count > t table. Therefore, Ho is
rejected and Ha is accepted. It can be concluded that the use of powerpoint media
has an effect on students' Indonesian learning outcomes in exposition text material in
class VIII of SMP 2 Banawa Tengah.

Keywords: Influence, Power point Media, and Learning Outcomes.

vi
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian sampai

dengan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media

Microsoft Power Point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah”. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana

Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Jurusan Bahasa Dan Seni Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Tadulako.

Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, tidak sedikit tantangan yang

peneliti hadapi. Namun, berkat doa dan ikhtiar semua bisa terlewati. Tentunya

semua tidak akan sampai pada tahap ini tanpa arahan dan dukungan moral

maupun finansial dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat peneliti. Untuk

itu segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga, terutama kepada kedua orang tuaku Ayahanda Cepi dan ibunda

tercinta Hadeni yang telah membesarkan, Mendidik, menasehati, memotivasi,

vii
dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran, keikhlasan, limpahan cinta,

kasih sayang, pengorbanan, serta untaian do‟a yang tiada henti-hentinya, dan

kebahagiaan yang tak bisa di gantikan oleh apapun, yang tak pernah merasa

lelah dalam menafkahi keluarga, terutama untuk membiyayai penulis selama

penyelesaian studi. Semoga Allah SWT memberi umur panjang, kesehatan dan

kebahagian yang melimpah kepada kalian.

Melalui kesempatan ini pula penulis menyampaikan penghargaan dan

ucapan terimakasih kepada Dr. Gazali, M.Pd. Selaku pembimbing yang dengan

sabar dan penuh keikhlasan membimbing, dan mengarahkan penulis mulai dari

penyusunan Proposal, Penelitian, hingga penyusunan Skripsi ini.

penulis pun tidak lupa menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. H Mahfudz.,M. P., Rektor Universitas Tadulako, dan semua staf

yang ada direktorat.

2. Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.pd., M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tadulako

3. Dr. H Nurhadi, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

4. Dr.Iskandar Ahmad, M.Hum., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

keguruan dan Ilmu Pendidikan.

5. Abdul Kamaruddin,S.Pd.,M.Ed.,Ph.D., Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan.

viii
6. Dr Hj. Sriati Usman.,M.Hum. Selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

7. Dr. Ulinsa.,M.Hum., Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa DanSastra

Indonesia Universitas Tadulako.

8. Dr. Sitti Harisah, S.Ag., M.Pd dan Arum Pujiningtyas, S.Pd., M.Pd Penguji

utama dan penguji 2 yang telah memberikan arahan dan masukan guna

perbaikan skripsi ini.

9. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia yang

telah memberikan transfer ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

10. Para Dosen dan seluruh Staf pengajaran di lingkungan Fakultas Keguruan dan

Ilmu pendidikan yang telah memberikan masukan, bantuan, dan melayani segala

keperluan administrasi dalam menyelesaikan studipenulis.

11. Untuk keluargaku dan saudara-saudariku tercinta Abix Zayn, Zulfia, Amanah,

Arianto, Idris L dan Kadir T

12. Sahabat-sahabat yang begitu saya cintai dan saya banggakan Lasmiyati,

Rarmawati, Fitri Febrianti, Siti Mardiahningsi, Israwati, Fitri serta teman yang

sudah banyak membantu dalam Penyusunan Skripsi Lutfi Ansari dan Hikmah

Asdin serta seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2016, terkhusus kelas

B (angsat) 2016 (Darah B dan Laki B ) yang saya cintai dan banggakan, terima

kasih atas semua dukungan, kebersamaan, semua cerita yang telah kita lewati

ix
bersama selama ini.

13. Seluruh Kerabat dan Keluarga Besarku Di Desa Lumbudolo dan Desa Lampo

yang telah memberikan motivasi dana dukungan kepada peneliti selama

menjalani proses perkuliahan sampai ditahap akhir penyelesaian skripsi ini.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

UCAPAN TERIM A KASIH vi

DAFTAR ISI viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Tujuan Penelitian 5

1.4 Manfaat Penelitian 6

1.4.1 Manfaat Teoritis 6

1.4.2 Manfaat Praktis 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7

2.1 Penelitian Yang Relevan 7

2.2 Kajian Pustaka 9

2.2.1 Media Pembelajaran 9

2.2.2 Microsoft Power Point 16

2.2.3 Hasil Belajar 21

2.2.4 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia 23

xi
2.3 Kerangka Pemikiran 27

2.4 Hipotesis Penelitian 28

BAB 3 METODE PENELITIAN 29

3.1 Jenis Penelitian 29

3.2 Desain Penelitian 29

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian 30

3.4 Populasi Dan Sampel 30

3.4.1 Populasi 30

3.4.2 Sampel 31

3.4.3 Tehnik Pengambilan Sampel 31

3.5 Tahapan Penelitian 31

3.6 Jenis dan Sumber Data 32

3.7 Teknik Pengumpulan Data 32

3.7.1 Dokumentasi 32

3.7.2 Tes 32

3.8 Instrumen Penelitian 33

3.8.1 Tes Hasil Belajar 33

3.8.2 Perangkat Pembelajaran 34

3.9 Tehnik Analisis Data 34

3.9.1 Uji Prasyarat 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN SARAN 37

4.1 Hasil Penelitian 37

xii
4.1.1 Validitas Instrumen 37

4.1.2 Data Hasil Belajar Siswa 37

4.1.3 Deskripsi Data 40

4.1.4 Hasil Uji Prasyarat 40

4.1.4.1 Uji Normalitas 40

4.1.4.2 Uji Homogenitas 40

4.1.4.3 Uji Hipotesis 41

4.2 Pembahasan 42

BAB V PENUTUP 47

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Desain Penelitian 30

Tabel 2: Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 37

Tabel 3: Rangkuman Hasil Uji t 42

xivxii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Pemikiran 27

xii
xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Dokumentasi 51

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 53

Lampiran 3: Soal Kelas Eksperimen 55

Lampiran 4: Daftar Nilai 61

Lampiran 5: Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji independent samples t-test 64

Lampiran 6: SK Pembimbing Skripsi 65

Lampiran 7: Lembar Izin Penelitian/Observasi 67

Lampiran 8: Lembar Pemberitahuan Penelitian 63

xii
xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peran penting dalam kemajuan dan masa depan

bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju. Berhasil atau

tidaknya suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah peran guru. Guru

mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak

didiknya, dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-

baiknya. Djamarah (2006), mengatakan bahwa untuk dapat mencapai tujuan

pengajaran yang diharapkan, guru harus pandai memilih metode serta media

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik, agar anak didik

merasa senang dalam proses belajar mengajar berlangsung.

Indonesia saat ini memasuki era informasi, yaitu suatu era yang ditandai

dengan banyaknya media informasi, tersebarnya informasi yang makin meluas serta

informasi dalam berbagai bentuk yang bervariasi dalam waktu yang cepat. Penyajian

pesan pada era informasi ini akan selalu menggunakan media, baik elektronik

maupun non elektronik.

Di era perkembangan IPTEK yang begitu pesat saat ini, profesionalisme guru

dituntut untuk menerapkan perkembangan IPTEK tersebut kedalam proses

pembelajaran. Hal ini akan memberikan pengaruh dan perkembangan terhadap proses

pembelajaran, disamping memperkaya penggunaan sumber dan media pembelajaran,

1
2

seperti buku teks, modul, overhead transparasi, film, video, televisi, slide, hypertext,

serta web.

Sehingga media pembelajaran sebagai alat bant u yang dapat digunakan bagi

seorang pendidik maupun peserta didik dalam proses pembelajaran dengan tujuan

untuk mempermudah proses pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik secara maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-

upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh

sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan

perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang- kurangnya dapat menggunakan

alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan suatu

keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di samping

menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan

ketrampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media

tersebut belum tersedia. ( Ahmad Rohani 2012).

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar sehingga mampu

membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang

diberikan oleh guru kepada anak didik.

Keadaan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banawa Tengah yang umumnya

diajar dengan model pembelajaran langsung khususnya metode ceramah

menunjukkan bahwa siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran dan


3

menimbulkan kejenuhan siswa. Ketika belajar didalam kelas, siswa ada yang

mengetahui dan ada yang cuman pura-pura tau apa yang dijelaskan oleh guru.

Disamping hal tersebut, gangguan dalam kelas ketika pelajaran berlangsung,

perhatian siswa juga rendah karena dalam proses belajar mengajar terkadang siswa

mengantuk dan cepat bosan dengan proses pembelajaran yang monoton. Hal ini

menjadi PR bagi tenaga pendidik untuk lebih kreatif lagi dalam mengajar.

Berdasarkan kenyataan diatas, maka perlu dilakukan perbaikan dalam

kegiatan pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. Hasil belajar merupakan

perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses

belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Perubahan perilaku individu

akibat proses belajar tidaklah tunggal. Setiap belajar mempengaruhi perubahan

perilaku pada setiap diri siswa, tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai

dengan tujuan pendidikan. Salah satu solusi pemecahanya adalah penggunaan media

pembelajaran. Media yang digunakan dapat menarik siswa untuk semangat belajar.

Media yang digunakan banyak sekali macamnya, salah satunya adalah media power

point, yang merupakan salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam menunjang

proses pembelajaran.

Program Microsoft power point ini dapat dijadikan sebagai media

pembelajaran dengan mengoptimalkan fasilitas-fasilitas yang ada dan disesuaikan

dengan materi yang akan disampaikan seperti animasi, audio, video, gambar-gambar,

maupun hyperlink, tampilan pembelajaran menjadi lebih bervariasi. Microsoft power

point dilengkapi dengan animasi yang bukan hanya berlaku pada teks saja tetapi juga
4

pada gambar, garis, video, film, dan sebagainya. Microsoft power point diharapkan

dapat menggambarkan dan menyajikan materi pelajaran yang sesuai dengan “dunia

nyata” siswa.

Pembelajaran Bahasa Indonesia, tidak semua materi bisa diceritakan atau

diterangkan saja. Namun harus diperlihatkan secara nyata agar materi (ilmu) yang

didapat peserta didik akan selalu diingat dan dipahami. Penggunaan media Microsoft

power point diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Anak akan dapat

cepat memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan dengan menggunakan

media tersebut. Anak juga akan senang dengan pengalaman-pengalaman yang telah

dilihatnya melalui media Microsoft power point. Oleh karena itu, adanya penggunaan

media Microsoft power ponit pada pembelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan

agar siswa dapat melihat, dan memahami objek yang dipelajari, sehingga kesenjangan

yang ada dapat teratasi. Menurut Hamalik (1986) dalam Arsyad (2013:19)

mengemukakan bahwa: “Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran

dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi

terhadap siswa”. Arsyad (2013:25) berpendapat bahwa “Media berfungsi untuk

tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan

siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata

sehingga pembelajaran dapat terjadi.


5

Mengingat begitu pentingnya penggunaan media pembelajaran bagi seorang

guru Bahasa Indonesia, dan dengan adanya media pembelajaran power point

diharapkan materi pembelajaran dapat tersampaikan dan mempermudah siswa dalam

mengingat materi yang disampaikan guru, maka berangkat dari latar belakang itulah

penulis tertarik untuk meneliti tentang penggunaan media pembelajaran Bahasa

Indonesia di sekolah dengan judul, “Pengaruh Penggunaan Media Microsoft Power

Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMP

Negeri 2 Banawa Tengah”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: ”Apakah ada pengaruhnya penggunaan media microsoft

power point terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di

SMP Negeri 2 Banawa Tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menjelaskan Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Microsoft Power point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah.


6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan, diharapkan dengan penyajian

materi ajar Bahasa Indonesia menggunakan media Power point maka dapat

menumbuhkan semangat belajar siswa, karena lebih menekankan pada keterlibatan

siswa dalam belajar sehingga siswa aktif terlibat dalam pembelajaran.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Membantu siswa dalam memecahkan masalah melalui pembelajaran secara

aktif serta meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi Bahasa

Indonesia dengan adanya penggunaan media power point.

b. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa melalui penggunaan dan pemilihan pendekatan/ model pembelajaran

untuk digunakan pada saat proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah.

Memberikan masukan bagi sekolah dalam rangka mengefektifkan pembinaan

dan pengolahan materi mengajar dalam pelaksanaan pendidikan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian yang Relevan

Berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan, penelitian mengenai Pengaruh

Penggunaan Media Microsoft Power point Terhadap Hasil Belajar Siswa sudah

pernah dilakukan diantaranya :

1. Fransiska Nula Luli (2016) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Microsoft Power point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Bina Dharma 1 Bandung”. Hasil

penelitian dari hasil belajar siswa menunjukkan rata-rata 80,48% berada pada

kategori sangat baik. Dari hasil uji regresi dapat diketahui pengaruh

penggunaan media pembelajaran microsoft power point terhadap hasil belajar

siswa sebesar 63,5%. Pengaruh tersebut berasal dari media pembelajaran

2. Nurul Hidayah (2020) “Pengaruh Penggunaan Media Power point terhadap

hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Anak

Bangsa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran power

point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, hal tersebut diperoleh dari

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,318 dengan h 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 1,833 dan taraf signifikansi α = 0,05 dan

tingkat kepercayaan 95% diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=1,697. Maka diperoleh 3,318 >

1,833. Sehingga hipotesis alternative diterima yaitu terdapat perbedaan siswa

7
8

yang mengikuti pembelajaran menggunakan media power point dengan siswa

yang tidak menggunakan media tersebut. Jadi pernyataan tersebut terdapat

perbedaan skor ratarata posttest menggunakan media dan tidak menggunakan

yang signifikan. Microsoft power point yang digunakan secara tepat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil penelitian dapat dinyatakan dari

kesimpulan adalah media pembelajaran microsoft power point dapat

mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran.

3. Wawan Setiawan (2017) “Pengaruh Penggunaan Media Power point

Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV di SDN No.125 Bajeng

Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar”. Hasil penelitian menunjukkan

adanya pengaruh penggunaan media power point terhadap hasil belajar IPS

Siswa kelas IV di SDN No.125 Bajeng Kecamatan Pattallassang Kabupaten

Takalar, rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah

one group pretest-posttes design. Hal tersebut terlihat dari perbandingan

antara nilai pre test dan post test. Nilai rata-rata Pretest yang diperoleh sebesar

55,47 nilai rata-rata tersebut berada pada interval 55-64 yang termasuk dalam

kategori sedang. Sedangkan nilai rata-rata postest yang diperoleh yaitu

sebesar 81,94 yang berada pada interval 65-84 yang berarti berada pada

kategori tinggi. Hasil penelitian diperoleh, tHitung = 15.26 dan tTabel =

3.819. Maka tHitung ≥ tTabel atau 15.26 ≥ 3.819. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa

penggunaan media power point dapat memberi pengaruh dalam meningkatkan


9

hasil belajar IPS Siswa kelas IV di SDN No.125 Bajeng Kecamatan

Pattallassang Kabupaten Takalar.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, penelitian ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya, karena mengambil wilayah penelitian

yang berbeda serta kajian yang berbeda. Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di

SMP Negeri 2 Banawa Tengah. Penelitian ini akan mengkaji tentang pengaruh

penggunaan media power point dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil

belajar siswa SMP 2 Banawa Tengah. Metode dan teori yang digunakan dalam

penelitian ini yakni menggunakan penelitian .

Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, maka peneliti beranggapan

bahwa terdapat persamaan penelitian dengan penggunaan media Power point yang

akan dilakukan yakni meneliti tentang peningkatan hasil belajar siswa.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Media Pembelajaran

Media secara bahasa berarti perantara (informasi), penengah, wahana, atau

wadah.. Media merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima pesan sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar

terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman, 2012).
10

1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Rusman (2011) media pembelajaran merupakan suatu teknologi

membawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran; media

pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Dalam pengertian tersebut, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media. Secara khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Arsyad (2013:4) mengemukakan bahwa: Media adalah komponen sumber

belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

a. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis

media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus

diperhatikan dalam memilih media. Meskipun demikian, pada dasarnya fungsi utama

media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi

iklim, kondisi, dan lingkungan yang ditata dan diciptakan oleh guru. Menurut

Hamalik (1986) dalam Arsyad (2013:19) mengemukakan bahwa: “Pemakaian media

pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
11

membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa”. Arsyad (2013:25)

berpendapat bahwa “Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang

terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental

maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Materi harus dirancang secara sistematis dan psikologis dilihat dari segi

prinsip-prinsip belajar agar dapat efektif. Di samping menyenangkan, media

pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan

memenuhi kebutuhan perorang siswa.

Sedangkan manfaat media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (1985:3-

4) yang dikutip oleh Asyad (2013: 25-27) secara ringkas adalah sebagai berikut:

1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.

2) Pengajaran bisa lebih menarik.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4) Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.

5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana di inginkan.

7) Sikap positif siswa dalam proses pembelajaran dapat ditinggatkan

8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positf.


12

Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa menurut Sudjana dan

Rovai (1992:2) yang dikutip oleh Arsyad (2013: 28) mengemukakan bahwa:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Siswa dan kemungkinannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

3. Metode mengajar akan lebih bervasiasi.

4. Siswa dapat lebih benyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainnya.

Dari uraian dan beberapa pendapat para ahli diatas, dapatlah disimpulkan

beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-

sendiri sesuai kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.


13

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

b. Prosedur pemilihan media

Beberapa dasar pertimbangan pemilihan media yaitu bermaksud untuk

mendemonstrasikan media tersebut, merasa sudah akrab dengan media yang

digunakan, ingin memberikan penjelasan yang lebih konkrit, merasa bahwa media

dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.

Dalam proses pemilihan media pengembangan instruksional dan

mengidentifikasi beberapa media yang sesuai untuk intruksional tertentu. Langkah

selanjutya adalah memilih salah satu atau dua media diantaranya atas dasar berbagai

pertimbangan sebagai berikut:

1. Kesesuaian dengan metode yang digunakan.

2. Sesuai karakteristik.

3. Pertimbangan praktis, meliputi kemudahan tempat, kesesuaian dengan

fasilitas dikelas, keamanan dalam penggunaan, daya tahan dan kemudahan

perbaikannya.

4. Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya dipasaran serta

ketersediaannya bagi guru.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran


14

Proses pembelajaran baiknya memiliki berbagai metode dan media

pembelajaran yang baik agar dapat mendukung siswanya lebih mudah dalam

memahami dan menerima sebuah materi pelajaran. Proses belajar yang hanya

menggunakan metode ceramah akan membuat siswa cepat merasa bosan sehingga

tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dalam menerima materi pelajaran yang

diajarkan. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya tenaga pengajar memanfaatkan

media pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran. Media pembelajaran

sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu, media audio, visual, dan audio visual.

a. Media audio

Media audio membantu para siswa untuk mengalami pengalaman langsung

dalam proses pembelajaran dengan mendengar penjelasan materi atau contoh dari

materi yang dijelaskan lewat audio. Media audio sendiri meliputi radio, tape recorder,

telepon, dan laboratorium bahasa. Melalui audio, siswa dapat berpartisipasi langsung

dalam proses pembelajaran sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan belajar.

b. Media visual

Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses

belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan mempekuat ingatan.

Media visual membantu para siswa untuk melihat langsung materi yang sedang

diajarkan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan

hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual
15

sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi

dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

Bentuk visual bisa berupa :(a) gambar representasi seperti, gambar lukisan

atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda;(b) diagram yang

melukiskan hubungan-hubungan konsep, dan struktur isi materi; (c) peta yang

menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d)

grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran data atau

antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.

c. Media audio visual

Media audio-visual merupakan gabungan dari kedua media pembelajaran

sebelumnya. Jadi, dalam media audio visual, siswa dapat merasakan pengalaman

mendengar dan melihat secara langsung terkait dengan materi pembelajaran yang

dijelaskan. Cara menghasilkan atau menyampaikan materi audio visual dengan

menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan- pesan

audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian

perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder,

dan proyektor visual yang lebar. Jadi, pengajaran melalui audio- visual adalah

produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan

pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-

simbol yang serupa. Contoh dari media audio-visual adalah film atau video pendek
16

yang tentu saja memiliki suara untuk mendukung siswa agar menjadi lebih

memahami materi pembelajaran. Media audio visual terdiri dari dua bagian yakni

media audio visual diam dan media audio visual gerak. Media audio visual diam

diantaranya adalah tv diam, dan halaman bersuara. Media audio visual gerak meliputi

VCD dan komputer.

2.2.2 Microsoft Power Point

1. Pengertian Power Point

Power point merupakan salah satu program dalam Microsoft Power point

adalah “sebuah program komputer untuk presentasi”. Microsoft Office Power Point

merupakan program aplikasi yang dirancang secara khusus untuk menampilkan

program multimedia (Riyana, 2008:3) . Hal ini sebagaimana dikemukakan Riyana

(2008:3) sebagai berikut:

Program Microsoft Power point adalah salah satu software yang dirancang

khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah

dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah karena tidak

membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Microsoft Power

point adalah perangkat lunak yang mampu menampilkan program multimedia dengan

menarik, mudah dalam pembuatan, penggunaan serta relatif murah.


17

Pada umumnya Microsoft Power point digunakan untuk presentasi dalam

classical learning, karena Microsoft Power Point merupakan program aplikasi yang

digunakan untuk kepentingan presentasi. Berdasarkan pola penyajian yang telah

dikemukakan sebelumnya bahwa Microsoft Power point yang digunakan untuk

presentasi dalam classical learning disebut personal presentation. Microsoft Power

point pada pola penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk

menyampaikan materi dan kontrol pembelajaran terletak pada guru.

Pakar Information Teknologi (IT) yang juga memberi pengertian yang tidak

jauh berbeda dengan pengertian yang terdahulu, yaitu Microsoft Power point adalah

sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di

dalam paket aplikasi kantoran, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, access

dan beberapa program lainnya. Power point berjalan di atas komputer PC berbasis

Sistem Operasi Microsoft Windows dan juga Apple Manchitos yang menggunakan

sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas

sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan

perkantoran dan pebisnis, para pendidik, peserta didik, dan trainer.

Power point dapat menyimpan presentasi dalam beberapa format (Daryanto,

2006), yakni sebagai berikut:

1. PPT (Power point Presentation), yang merupakan data biner dan tersedia

dalam semua versi PowerPoint (termasuk Power point 12).


18

2. PPS (PowerPoint Show), yang merupakan data biner dan tersedia dalam

semua versi PowerPoint (termasuk Power point 12).

3. POT (PowerPoint Template), yang merupakan data biner dan tersedia dalam

semua versi PowerPoint (termasuk Power point 12).

4. PPTX (PowerPoint Presentation), yang merupakan data dalam bentuk XML

dan hanya tersedia dalam Power point 12.

Sedangkan Rosyidi (2009) dalam bukunya menjelaskan bahwa “Microsoft

Power point adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu aplikasi di

bawah Microsoft Office”.

Pada umumnya Microsoft Office Power Point digunakan untuk presentasi

dalam classical learning, karena Microsoft Office Power Point merupakan program

aplikasi yang digunakan untuk kepentingan presentasi. Berdasarkan pola penyajian

yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa Microsoft Office Power Point yang

digunakan untuk presentasi dalam classical learning disebut personal presentation.

Microsoft Power Point pada pola penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi

guru untuk menyampaikan materi dan kontrol pembelajaran terletak pada guru.

Jadi, media power point ini merupakan media yang sangat tepat digunakan

dalam proses pembelajaran untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar

peserta didik.
19

2. Manfaat Media Power point

Menurut Arsyad (2013:65) ada beberapa manfaat power point di antaranya

adalah: (1) materi pembelajaran akan menjadi lebih menarik, (2) penyampaian

pembelajaran akan lebih efektif dan efesien, dan (3) materi pembelajaran

disampaikan secara utuh, ringkas, dan cepat melalui pointer-pointer materi.

3. Kelebihan Power point

Power point memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program lain,

antara lain sebagai berikut:

1. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan

ajar yang tersaji.

2. Menyediakan banyak pilihan media presentasi: transparansi overhead atau

slide proyektor, presentasi slide show, presentasi online, print out dan

handout.

3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

4. Presentasi multimedia: clip art, gambar mati, gambar animasi, audio atau

musik, narasi, video dan lain sebagainya.

5. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD

/Disket/Flashdisk), sehingga praktis untuk di bawa ke mana-mana.

6. Modus slide show yang lengkap.


20

4. Kelemahan Power point

Microsoft Power point memiliki beberapa kekurangan diantaranya :

1. Harus ada persiapan yang cukup menyita waktu dan tenaga.

2. Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka para pendidik

harus direpotkan oleh pengangkutan dan penyimpanan PC tersebut.

3. Power point harus dijalankan dengan komputer yang mana membutuhkan

biaya yang cukup tinggi untuk mendapatkannya.

4. Untuk mengoperasikan power point seseorang membutuhkan keterampilan

khusus tentang komputer pada umumnya dan power point pada khususnya.

5. Jika layar monitor yang digunakan terlalu kecil (14”-15”), maka kemungkinan

besar siswa yang duduk jauh dari monitor kesulitan melihat sajian bahan ajar

yang ditayangkan di PC tersebut.

Dalam konteks pendidikan, kelemahan ini dapat disikapi dengan mudah yaitu

dengan mengikuti pelatihan komputer, kursus komputer dan sejenisnya. Kemudian

mengenai biaya dan sarana juga prasarana pemerintah telah memberikan bantuan

untuk fasilitas tersebut kepala sekolah yang mana sekolah mengoprasikan fasilitas

yang ada dengan baik dan menggunakannya dengan maksimal.


21

2.2.3 Hasil Belajar

a. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “ hasil “

dan “ belajar “ yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk memahami

lebih mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas dulu pengertian “ hasil “

dan “ belajar”. Kata hasil memiliki arti buatan, produk, rakitan, pendapatan, buah,

perolehan, prestasi, dampak, efek, pengaruh. Sedangkan belajar adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu, berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman. Belajar juga dapat diartikan sebagai berguru,

bersekolah, mencari, menggali, menuntut ilmu, berlatih, membiasakan, meneladani,

meniru. Belajar mengajar merupakan suatu konsep yang tidak bisa dipisahkan.

Dalam pengertiaan umum, belajar adalah mengumpulkan sejumlah

pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau

yang sekarang ini dikenal dengan guru. Orang yang banyak pengetahuannya

diindentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit

pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang

tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar.

Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang guru sebagai

pengajar. Belajar dan mengajar mengandung tiga unsur proses, yaitu tujuan

pengajaran, pengalaman belajar-mengajar, dan hasil belajar. Ada dua konsep belajar
22

mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara

keduanya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari

proses pembelajaran saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas

seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

Hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan

pada stimulus yang ada dilingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi

untuk merangsang stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam

kategori. Hasil Belajar merupakan proses dari seseorang, hasil belajar dipengaruhi

oleh intelegensi dan penguasaan siswa tentang materi yang dipelajarinya. Hasil

belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasanya disebut

tes hasil belajar. (Setiawan. W, 2017)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah siswa

menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan

pengetahuan yang telah diperoleh pada proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-

hari.

Hasil belajar menurut Benyamin S Bloom dalam Kiki (2016 :19) secara garis

besar pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga

ranah yang melekat pada siswa, yaitu:


23

1. Ranah Kognitif, dalam ranah ini berhubungan dengan hasil belajar intelektual

atau aspek pengetahuan.

2. Ranah Afektif, dalam ranah ini berhubungan dengan sikap.

3. Ranah Psikomotorik, dalam ranah ini berhubungan dengan hasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak.

2.2.4 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Bahasa Indonesia

Menurut Keraf dalam Smarafradiba (2005:1) menyatakan bahwa sebagai alat

komunikasi antar anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat

ucap manusia. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi oleh

karena itu pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

pembelajar untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulis, (Depdikbud, 1995). Bahasa

Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh warga Indonesia dan sebagai bahasa

persatuan antar warga.

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pembelajaran

yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar

siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat

menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

serta tingkat pengalaman siswa sekolah menengah (Akhadiah dkk. 1991:1).


24

Suwarna (2002: 4) bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam

kehidupan manusia, baik secara individu maupun koleksi sosial.

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan

minatnya sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa

Indonesia serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai

dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa (BSNP.2006).

Tujuan umum pembelajaran sebuah bahasa adalah memiliki peran sentral

dalam perkembangan intelektual, social, emosional peserta didik dan merupakan

penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Dengan

pembelajaran bahasa memngkinkan manusia saling berkomunikasi, saling berbagi

pengalaman, saling belajar dari yang lain untuk meningkatkan manusia meningkatkan

kemampuan intelektual.

Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan untuk meningkat kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya

kesastraan manusia Indonesia.


25

Dengan pembelajaran bahasa Indonesia siswa di harapkan memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1. Siswa di harapkan mampu menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan

benar serta dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien secara lisan mampu

tulis sesuai dengan etika yang berlaku.

2. Siswa bangga dengan menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara

dan bahasa persatun bangsa Indonesia.

3. Siswa mampu memahami bahasa Indonesia serta dapat menggunakannya

dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

4. Siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial.

c. Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia

Hartati (2006: 75), menjelaskan tentang fungsi pembelajaran bahasa

Indonesia. Standar kompetensi ini di siapkan dengan mempertimbangkan kedudukan

dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara serta sastra

Indonesia sebagai hasil cipta intelektual produk budaya yang berkonsekuensi pada

fungsi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut:

Sarana pembinaan kesatuan bangsa.

1. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian

dan pengembangan budaya.


26

2. Sarana peningkatan pengetahuandan keterampilan untuk meraih dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

3. Sarana penyebar luasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk

keperluan menyangkut berbagai masalah.

4. Sarana pengembangan penalaran.

5. Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia khasana kesustraan Indonesia.

Dengan mengetahui fungsi bahasa Indonesia, tentu kita akan selalu berusaha

untuk mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh. Sebab

dengan demikian secara tidak langsung kita telah berusaha untuk membina persatuan

dan kesatuan bangsa, serta melestarikan budaya bangsa.


27

2.3 Kerangka Pemikiran

Pembelajaran Bahasa
Indonesia

Proses Pembelajaran

Penggunaan Media Tidak Penggunaan Media


Microsoft Power point Microsoft Power point

Analisis

Temuan / Hasil

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran


28

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan kajian pustaka yang diajukan dalam penelitian

ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Microsoft Power point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan pendekatan kuantitatif

yaitu penelitian yang melibatkan data numerical dan analisa statistik termasuk

penelitian kuantitatif (Rukminingsih dkk., 2020). Menurut Sugiyono (2017)

menyatakan bahwa,”Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan”. Metode penelitian eksperimen yang digunakan dalam

penilitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan Media Power

Point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII

A di SMP Negeri 2 Banawa Tengah.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest, dimana

kelompok eksperimen diberikan tes awal (pretest) kemudian diberikan perlakuan

berupa pelajaran dengan menggunakan media presentasi power point pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia dan selanjutnya dilakukan tes kembali (posttest) setelah

proses pembelajaran dilakukan. metode pre-experiment, dimana hanya digunakan

satu kelas eksperimen tanpa menggunakan kelas kontrol. Desain penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

29
30

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pre-tes Perlakuan Post-tes

A (Eksperimen) O1 X O2

(Sumber: Sugiono, 2012)

Keterangan :

A : Kelas eksperimen

X : Perlakuan kegiatan belajar mengajar

O1 : Tes awal (pretest)

O2 : Tes akhir (posttest)

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 bertempat di SMP

Negeri 2 Banawa Tengah, dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian

menggunakan media microsoft Power point.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Banawa

Tengah, kelas VIII terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VIII A berjumlah 29 siswa dan

kelas VIII B berjumlah 29 siswa.

Kelas jurusan jumlah

VIII A 29
VIII
VIII B 29
31

3.4.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Banawa

Tengah yang berjumlah 29 siswa dengan melihat proses pembelajaran penggunaan

media Microsoft Power point.

3.4.3 Tehnik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik Purposive Sampling yaitu

(Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa, “Purposive Sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.”

3.5 Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Merumuskan masalah yang akan diteliti

b. Mencari literatur yang berkaitan dengan judul

c. Menentukan lokasi penelitian

d. Observasi awal

e. Menentukan populasi dan sampel penelitian

2. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretes) pada awal pembelajaran untuk memperoleh

data awal hasil belajar siswa dikelas kontrol dan eksperimen


32

b. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media

pembelajaran microsoft power poin pada kelas eksperimen dan kontrol

3. Tahap akhir

a. Memberikan tes akhir (postes) pada akhir pembelajaran untuk memperoleh

data akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

b. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari penelitian

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini mencakup data kuantitatif. Data

kuantitatif adalah jenis data yang bersumber dari sampel dengan pemberian tes hasil

belajar siswa di SMP Negeri 2 Banawa Tengah.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini terdiri

dari dua cara yakni sebagai berikut:

3.7.1 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, catatan harian dan sebagainya.

3.7.2 Tes

Mengumpulkan data hasil belajar penulis menggunakan teknik tes, tes yang

digunakan adalah tes tertulis. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data setelah

proses pembelajaran sehingga dengan demikian dapat diketahui hasil belajar yang
33

dicapai siswa. Post-tes dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan

bentuk dan jumlah soal yang sama. Bentuk soal adalah pilihan ganda yang masing-

masing berjumlah 20 butir soal. Untuk 1 soal Jawaban benar diberi skor 5 dan

jawaban salah diberi skor 0 sehingga total skor maksimal setiap post-test adalah 100.

3.8 Instrumen Penelitian

3.8.1 Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan berupa pilihan ganda bertujuan untuk mengetahui hasil

belajar Bahasa Indonesia pada kelas yang menjadi sampel penelitian. Dalam

penelitian ini digunakan 2 kali tes yaitu pretest dan posttest. Disini Pretest diberikan

dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara murid yang sudah mengetahui

mengenai materi yang akan diajarkan. Pretest juga bisa di artikan sebagai kegiatan

menguji tingkatan pengetahuan siswa terhadap materi yang akan disampaikan,

kegiatan pretest dilakukan sebelum kegiatan pengajaran diberikan. Adapun manfaat

dari diadakannya pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai

pelajaran yang disampaikan.

Dengan mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan

cara penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya nanti. Sedangkan posttest

adalah evalausi akhir saat materi yang di ajarkan pada hari itu telah diberikan yang

mana seorang guru memberikan posttest dengan maksud apakah murid sudah

mengerti dan memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada hari itu.

Manfaat dari diadakannya posttest ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
34

kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelajaran. Hasil posttest

ini dibandingkan dengan hasil pretest yang telah dilakukan sehingga akan diketahui

seberapa jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, sekaligus

dapat diketahui bagian mana dari bahan pengajaran yang masih belum dipahami oleh

sebagian besar siswa. Jadi dalam penelitian ini dengan pemberian soal pilihan ganda

yang berkaitan dengan materi pembelajaran Bahasa Indonesia.

3.8.2 Perangkat Pembelajaran

Instrumen ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan

bahan ajar.

3.9 Teknik Analisis Data

Adapun serangkaian proses yang dilakukan dalam menganalisis data melihat

dari teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji t. Menurut Nurgiyantoro,

dkk (2009), uji-t tepat untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan

diantara dua kelompok. Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Asumsi dasar dari pengujian ini adalah normalitas dan homogenitas dari

kedua data sebagai persyaratan analisis harus terlebih dahulu. Rumus uji t terdapat

dua jenis yaitu uji t dengan polled varian dan uji t dengan separated varian, dimana

rumus yang akan digunakan tergantung dari bentuk datanya.


35

Ketentuan diterima atau tidaknya hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis

H1: Ada perbedaan hasil belajar antara kelas siswa yang menggunakan

media pembelajaran presentasi dan kelas siswa yang tidak menggunakan media

pembelajaran presentasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Ketentuan

Menurut Sugiyono (2012), ketentuan diterima atau ditolaknya hipotesis

penelitian adalah sebagai berikut:

1) t hitung < t tabel, maka H1 ditolak, H0 diterima dan tidak ada perbedaan.

2) t hitung > t tabel, maka H1 diterima, H0 ditolak dan ada perbedaan.

2. Uji Persyaratan Analisis

Data tes siswa yang telah terkumpul akan diolah dan dianalisis

menggunakan uji t. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, persyaratan yang harus

dipenuhi adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi variabel

berkurva normal atau tidak. Jadi, untuk memastikan apakah sebuah data hasil

pengukuran yang bersangkutan berdistribusi normal, terhadap data tersebut harus

dikenai uji normalitas. Penghitungan dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan

komputer program statistic SPSS versi 23 for windows.


36

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

varians yang sama atau tidak. Tes statistik yang digunakan adalah uji F, yaitu

membandingkan varian terbesar dan varian terkecil. Pengujian dilakukan terhadap

data-data pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Perhitungan uji homogenitas

dilakukan dengan bantuan komputer program statistic SPSS versi 23 for windows.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Validitas Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini berupa test pilihan ganda sebanyak 20 butir

soal. Soal tersebut digunakan sebagai tes untuk mengetahui hasil belajar siswa pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

4.1.2 Data Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Banawa

Tengah, nilai pretest dan postest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh data

pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen

DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN


KELAS VIII A
Nama Siswa Pre-test Post-test
30
80
AR
30
70
AFF
50
80
AGF
40
50
AD
40
40
DY
40
60
DN

37
38

40
70
DRA
40
80
DR
40
70
DA
40
70
EJ
30
80
FM
40
60
F
20
60
FS
30
70
FW
50
80
F
30
90
JN
60
90
M
70
100
MJ
40
90
Mir'
50
80
Mis Ja
50
90
Msdlf
20
70
NN
50
70
Nm
40
60
NNu
20
80
NI
50
80
Nfa
60
60
Pirka
50
80
RJ
39

60
60
SPW
1210
Jumlah 2120
41,72
Rata-rata 73,10

a. Kelas kontrol

DAFTAR NILAI KELAS KONTROL


KELAS VIII B
Nama Siswa Pre-test Post-test
Abdi 20 40
AAS 30 70
AR 50 20
APA 40 80
AGun 30 50
AZM 60 70
AN 40 40
Aa 40 60
Dyan 40 50
Desi 40 50
DRA 30 60
DA 40 50
Flah 20 40
FF 30 40
Fna 50 60
FE 20 70
Fi 50 60
GMZ 80 90
IDR 10 60
IA 30 60
MI 30 70
MJ.A 20 40
MA 10 40
MI 40 70
NBL 20 40
40

Nzran 80 90
Nhi 90 100
PS 70 90
Rika 10 80
Jumlah 1120 1740
Rata-rata 38,62 60,0

4.1.3 Deskripsi Data

Penelitian ini mengambil subjek sebanyak 58 responden kelas VIII yang

mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah, yang

terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 29 siswa dan kelas kontrol

sebanyak 29 siswa. Pada kelas kontrol dan eksperimen memiliki nilai pretest dan

posttest dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.1.4 Hasil Uji Prasyarat

4.1.4.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas menunjukan bahwa nilai signifikan pretest dan Posttest

pada kelas eksperimen adalah 0,3 dan 0,3, sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,2

dan 0,7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sebab nilainya

signifikan > 0,05. selengkapnya terdapat pada Lampiran 6.

4.1.4.2 Uji Homogenitas

Pada pengujian homogenitas diperoleh nilai 0,5. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa nilai signifikannya lebih dari 0,05, maka dapat dipahami bahwa data tersebut

tidak homogen (bervariasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
41

4.1.5.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis selanjutnya dilakukan setelah uji prasyarat terpenuhi, yaitu uji

normalitas dan homogenitas. Uji hipotesis pada penelitian menggunakan uji-t.

Kriteria yang digunakan untuk mengambil keputusan hipotesis tingkat signifikasi α

5% (0,05) yaitu H0 ditolak apabila signifikasi probabilitas (sig) < 0,05 dan H1

diterima, sebaliknya apabila nilai signifikasi (sig) > 0,05 maka hipotesis (H0) diterima

dan H1 ditolak.

Uji t ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

yang signifikasi antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Uji

t ini menggunakan uji Independent Sample T-test dengan bantuan software SPSS 16

for windows. Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah:

H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media microsoft power point terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa

Tengah.

H1 : Ada pengaruh penggunaan media microsoft power point terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah..

Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan hipotesis dengan taraf

signifikasi 5% (0,05) yaitu apabila nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,

yang artinya ada perbedaan penggunaan media microsoft power point dalam

pembelajaran bahasa Indonesia terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 2

Banawa Tengah. Sebaliknya, apabila nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1
42

ditolak, yang artinya tidak ada perbedaan penggunaan media microsoft power point

dalam pembelajaran bahasa indonesia terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 2

Banawa Tengah. Rangkuman hasil uji t terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat pada

Tabel 4.3

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji t

Data Df Sig.(2-tailed) Kesimpulan

Terdapat Perbedaan
Hasil Belajar Siswa 56 0.001
yang signifikan

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan bantuan SPSS Statistic

16.0 diperoleh data uji t hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol nilai sig.

(2.tailed) 0,001 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberi perlakuan

menggunakan media microsoft power point dan yang tidak diberi perlakuan

menggunakan media microsoft power point, sehingga dapat disimpulkan ada

pengaruh penggunaan media microsoft power point terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai hasil belajar pada kelas VIII A

(eksperimen), pretest sebesar 41,72 dan posttest sebesar 73,10. Sedangkan pada

kelas VIII B (kontrol), pretest sebesar 38,62 dan posttest sebesar 60,0. Pretest

dilakukan pada kedua kelas tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan awal
43

siswa pada masing-masing kelas sedangkan posttest dilakukan bertujuan untuk

memperoleh nilai hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan yang berbeda.

Hasil evaluasi hasil belajar dapat dideskripsikan bahwa rerata nilai posttest pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan rerata nilai posttest pada kelas kontrol. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa beda rata-rata pada posttest dapat diasumsikan sebagai

pengaruh dari perlakuan yang berbeda pada kedua kelas.

Data nilai pretest siswa diambil sebelum diberi perlakuan, nilai pretest kelas

kontrol dengan nilai rata-rata 38,62 dan nilai pretest kelas eksperimen dengan rata-

rata 41,72 menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut memiliki kesamaan atau dapat

dikatakan homogen. Untuk memastikan kembali apakah kedua kelas yang digunakan

di sekolah SMP Negeri 2 Banawa Tengah memiliki perbedaan kemampuan atau

tidak, maka dilakukan uji normalitas atau homogenitas. Hasil uji diatas diketahui

bahwa data kemampuan awal siswa berdistribusi normal memiliki varians homogen

sehingga layak untuk dibandingkan.

Data posttest diambil dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh hasil

pembelajaran setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas dari sekolah

tersebut. Hasil data posttest siswa SMP Negeri 2 Banawa Tengah diperoleh nilai rata-

rata kelas kontrol adalah 60,0 dan nilai rata-rata kelas eksprimen adalah 73,10. Hasil

tersebut memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol.


44

Berdasarkan analisis data posttest hasil belajar SMP Negeri 2 Banawa Tengah

pada uji t independent sample test diperoleh nilai sig (p) = 0,001 dengan kriteria

pengujian dengan α = 5% (0,05) sehingga 0,001 < 0,05 (hipotesis diterima) dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis “terdapat perbedaan hasil

belajar siswa yang menggunakan media micosoft power point dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan

media microsoft power point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa”. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh meri yolanda (2019),

mengemukakan bahwa penggunaan media microsoft power point dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Selain itu pula proses tersebut memperlihatkan bahwa

penggunaan media microsoft power point Lebih merangsang anak untuk mengetahui

lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.

Salah satu sarana untuk mencapai pemahaman konsep secara mendalam dalam

belajar Bahasa Indonesia adalah melalui penggunaan media pembelajaran. Menurut

Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2009) media pembelajaran yaitu alat yang secara

fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku,

tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,

gambar, grafik, televisi dan komputer.

Komputer (laptop) dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menyiapkan bahan

ajar maupun dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Salah satu

program Komputer adalah Microsoft Power Point. Sebagai media aplikasi, Menurut

Rusman dalam yanti (2014) “Microsoft office PowerPoint merupakan program


45

aplikasi presentasi yang populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai

kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, metting, seminar,

lokakarya dan sebagainya. Melalui program Microsoft Power Point, di samping siswa

mendapatkan materi yang mengandung unsur gabungan dari unsur-unsur audio-

visual, program ini juga memberikan pilihan menu-menu yang dikemas secara

menarik dengan adanya gabungan unsur grafis, animasi, dan sound. Hal ini dilakukan

untuk menarik perhatian dan meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan

penguatan kepada siswa dalam penguasaan materi.

Walaupun demikian, pembelajaran secara konvensional ini juga memiliki

keunggulan tertentu seperti dapat memberikan materi pelajaran dengan cepat

disampaikan kepada siswa tanpa memerlukan petunjuk pelaksanaan yang harus

dipersiapkan secara khusus. Dengan demikian setiap model pembelajaran ini jangan

dianggap bertentangan, tetapi setiap model dapat saling melengkapi satu sama lain,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia.

Perolehan data hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan media microsoft power point terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah. Dapat dilihat dari hasil

belajar siswa yang mengalami peningkatan antara kelas eksperimen yang diberi

perlakuan menggunakan media microsoft power point dengan kelas kontrol yang

diberi perlakuan model pembelajaran konvensional.


46

Hasil penelitian ini di dukung oleh miftahul rahman (2018) bahwa, penggunaan

media microsoft power point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Demikian

pula penelitian yang dilakukan oleh Rati Oktavia(2015) menyatakan bahwa,

penggunaan media microsoft power point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran Microsoft

Powerpoint memperoleh rata-rata skor post-test sebesar 73,10 sedangkan hasil belajar

siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media pembelajaran Microsoft Powerpoint

memperoleh rata-rata skor post-test sebesar 60,0. Terdapat perbedaan hasil belajar

siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran Microsoft

Powerpoint dengan hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media

pembelajaran Microsoft Powerpoint. Dengan itu dapat di simpulkan bawah ada

pengaruh penggunaan media microsoft power point terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Banawa Tengah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan yang dilakukan, maka

dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1) Kepada tenaga pendidik (guru) kiranya dapat menggunakan media microsoft

power poin ini ke dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga siswa mudah

memahami setiap materi yang diajarkan.

47
48

2) Kedepannya diharapkan dalam penggunaan media microsoft power point pada

proses pembelajaran, harus lebih memperhatikan tiga aspek yakni ketersediaan

waktu (alokasi waktu) dan karakteristik siswa serta kondisi sekolah.

3) Di harapkan kepada peneliti agar dapat melakukan penelitian berkelanjutan

dengan metode yang lain dengan judul yang sama.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani, (2012). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Akhadia, Sabarti, dkk. (1991). Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Dipdikbud.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Edisi Revisi 6. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta.

BNSP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Dirjen.


Daryanto. (2006). Belajar Komputer Visual Basic. Bandung: CV Yrama Widya.
Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fransiska Nula Luli. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Microsoft
Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Kelas X di SMA Bina Dharma 1 Bandung. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Ekonomi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan
Bandung.

Hartati,Tatat.(2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah. Bandung: UPI.

Kem, J.E. dan Dayton, D.K. (1985). “Planning and Producing Intructional Media “.
Cambridge: Harper and Row Publishers, New York

Nurgiantoro. (2009). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPEE

Nurul Hidayah. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Power Point terhadap hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Anak
Bangsa. Skripsi. Prodi Pendidikan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Oktavia, R. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Power Point terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VII MTs Negeri Lubuklinggau. Jakarta.
Pringgawidagda, Suwarn Yogyakarta:strategi penguasaan bahasa. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa.

49
50

Rarman, M. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Power Point


terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 3
Majene. Sulawesi Barat

Riana. (2008). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan


Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtek Pend, UPI.
Rosyidi, Abdul Waha. (2009). Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-
Malang Press.
Rukminingsih, G. Adnan, M.A. Latief. (2020). Metode Penelitian Pendidikan
(Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas).
Yogyakarta: Erhaka Utama.
Rusman (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informosi dan Komunikasi.
Bandung: Rajawali Pers.
Sudjana, Rivai. (1992). Manfaat Media Pengajaran. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sudjana Nana, (2005). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta


Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukiman, (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Wawan Setiawan.(2017). Pengaruh Penggunaan Media Power Point Terhadap Hasil


Belajar IPS Siswa Kelas IV di SDN No.125 Bajeng Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Takalar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Yanti. (2014). Efektifitas Penggunaan Media Power Point Pada Pembelajaran
Matematika Di Kelas X Ma Negeri 1 Lubuklinggau Tahun Ajaran 2014/2015.
http://mahasiswa. mipastkipllg. com/ repository / jurnal_Linda_Y.pdf. diakses
tanggal (9 juni 2019).
Yolanda, M. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft
Power Point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Gambar Teknik Kelas
X TP SMK Negeri 1 Sungai Limau. Padang
51

Lampiran 1

Dokumentasi

a. Kelas Eksperimen kelas VIII A


52

b. Kelas Kontrol Kelas VIII B


53

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


54

l l nxs j nxj s nx
j
55

Lampiran 3
Soal Kelas Eksperimen
1. Teks yang memaparkan sesuatu atau menjelaskan sesuatu secara runtut
disebut teks…
a. Narasi
b. Eksposisi
c. Argumentasi
d. Deskripsi
2. Berikut ini ciri-ciri teks eksposisi, kecuali…
a. Menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana
b. Hanya memiliki satu argumentasi
c. Digunakan untuk menyajikan gagasan
d. Banyak menggunakan istilah yang sesuai dengan topik pembahasan
3. Teks eksposisi berfungsi untuk…
a. Menyampaikan gagasan atau pendapat
b. Memberi tahu pihak berwenang terkait suatu informasi
c. Menjelaskan kegiatan yang sedang dilakukan
d. Mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu
4. Teks eksposisi bertujuan…
a. Mencari sebuah kisah
b. Menyakinkan kebenaran pendapatnya
c. Mengajak membaca melakukan sesuatu
d. Memaparkan suatu informasi, pendapat, atau ide
5. Penulisan teks eksposisi bersifat…
a. Informatif
b. Menyakinkan
c. Menghibur
d. Fiktif
6. Sesuatu ( hasil pemikiran, usulan, keinginan, harapan ) yang akan
disampaikan penulis kepada pembaca atau pendengarnya disebut…
a. Saran
b. Pendapat
c. Gagasan
d. Fakta
7. Pendapat seseorang yang belum tentu benar disebut…
56

a. Fakta
b. Opini
c. Kritik
d. Saran
8. Kejadian yang benar-benar terjadi disebut…
a. Kritik
b. Fakta
c. Saran
d. Pendapat

9. Sebuah teks dapat dikatakan sebagai fakta apabila…


a. Berdasarkan kenyataan
b. Berasal dari pendapat ahli
c. Berdasarkan sikap seseorang
d. Berdasarkan berita actual
10. Kalimat berikut termasuk fakta, kecuali…
a. Jagung, ketela pohon, ubi jalar merupakan sumber karbohidrat.
b. Kotoran ternak kambing dan sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
alami.
c. Indonesia merupakan negara kepulauan.
d. Angaka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
11. Eksposisi ini berisi tentang proses penggunaan, pembuatan, atau cara
melakukan sesuatu, dan sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk
pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu. Jenis teks eksposisi yang
dimaksud adalah…
a. Eksposisi ilustrasi
b. Eksposisi definisi
c. Eksposisi proses
d. Eksposisi analisis
12. Perhatikan paragraf berikut!
Hukum di Indonesia ibarat pisau: tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas.
Pencuri sandal diancam hukuman penjara 5 tahun. Sebaliknya, koruptor yang
merugikan negara hanya dihukum 1 tahun penjara.
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Paragraf di atas merupakan contoh eksposisi…
a. Pertentangan
b. Ilustrasi
57

c. Perbandingan
d. Berita
13. Pada pola ini terdapat kata, atau konsep yang dijelaskan artinya dan
penjelasan tersebut dapat berdasarkan kamus, penjelasan ahli, ataupun
pendapat penulis itu sendiri. Dalam pola ini, umumnya digunakan kata adalah,
ialah, merupakan, dan yaitu.
Pola yang dimaksud adalah pola…
a. Pengembangan proses
b. Khusus-umum
c. Pendefinisian
d. Klasifikasih
14. Perhatikan paragraf berikut!
Kebijakan pemerintah seringkali menyusahkan rakyat kecil. Misalnya saja,
kenaikan harga BBM membuat resah masyarakat menengah ke bawah.
Naiknya harga BBM membuat harga barang dan jasa naik. Kondisi seperti ini
menuntut rakyat harus berputar otak untuk memenuhi kebutuhannya.
Paragraf eksposisi tersebut merupakan contoh eksposisi…
a. Analisis
b. Proses
c. Definisi
d. Ilustrasi
15. Urutan struktur teks eksposisi yang tepat adalah…
a. Tesis, argumentasi, dan penegasan ulang
b. Penegasan ulang, argumentasi, dan pernyataan pendapat
c. Pernyataan pendapat, penegasan ulang, dan argumentasi
d. Tesis, penegasan ualang, dan argumentasi
16. Bagian teks eksposisi yang berisi pendapat penulis disebut…
a. Argumentasi
b. Pernyataan pendapat
c. Penegasan ulang pendapat
d. Pernyataan umum
17. Bagian teks eksposisi yang berisi argumen-argumen yang mendukung
penyataan penulis adalah…
a. Tesis
b. Penyataan pendapat
c. Pernyataan umum
d. Argumentasi
58

18. Kepaduan yang dicapai dengan penggunaan elemen dan aturan gramatikal
disebut…
a. Kohesi leksikal
b. Kohesi gramatikal
c. Sinonim
d. Antonym
19. Hohesi leksikal dapat terbentuk melalui…
a. Ellipsis
b. Pengacuan
c. Hiponim
d. Subtitusi
20. Kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih dan terdiri atas induk
kalimat dan anak kalimat disebut…
a. Langsung
b. Tidak langsung
c. Majemuk
d. Tunggal

Soal Kelas kontrol


1. Teks yang memaparkan sesuatu atau menjelaskan sesuatu secara runtut
disebut teks…
a. Narasi
b. Eksposisi
c. Argumentasi
d. Deskripsi
2. Berikut ini ciri-ciri teks eksposisi, kecuali…
a. Menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana
b. Hanya memiliki satu argumentasi
c. Digunakan untuk menyajikan gagasan
d. Banyak menggunakan istilah yang sesuai dengan topik pembahasan
3. Teks eksposisi berfungsi untuk…
a. Menyampaikan gagasan atau pendapat
b. Memberi tahu pihak berwenang terkait suatu informasi
c. Menjelaskan kegiatan yang sedang dilakukan
d. Mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu
4. Teks eksposisi bertujuan…
59

a. Mencari sebuah kisah


b. Menyakinkan kebenaran pendapatnya
c. Mengajak membaca melakukan sesuatu
d. Memaparkan suatu informasi, pendapat, atau ide
5. Penulisan teks eksposisi bersifat…
a. Informatif
b. Menyakinkan
c. Menghibur
d. Fiktif
6. Sesuatu ( hasil pemikiran, usulan, keinginan, harapan ) yang akan
disampaikan penulis kepada pembaca atau pendengarnya disebut…
a. Saran
b. Pendapat
c. Gagasan
d. Fakta
7. Pendapat seseorang yang belum tentu benar disebut…
a. Fakta
b. Opini
c. Kritik
d. Saran
8. Kejadian yang benar-benar terjadi disebut…
a. Kritik
b. Fakta
c. Saran
d. Pendapat

9. Sebuah teks dapat dikatakan sebagai fakta apabila…


a. Berdasarkan kenyataan
b. Berasal dari pendapat ahli
c. Berdasarkan sikap seseorang
d. Berdasarkan berita actual
10. Kalimat berikut termasuk fakta, kecuali…
a. Jagung, ketela pohon, ubi jalar merupakan sumber karbohidrat.
b. Kotoran ternak kambing dan sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
alami.
c. Indonesia merupakan negara kepulauan.
d. Angaka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
60

11. Eksposisi ini berisi tentang proses penggunaan, pembuatan, atau cara
melakukan sesuatu, dan sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk
pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu. Jenis teks eksposisi yang
dimaksud adalah…
a. Eksposisi ilustrasi
b. Eksposisi definisi
c. Eksposisi proses
d. Eksposisi analisis
12. Perhatikan paragraf berikut!
Hukum di Indonesia ibarat pisau: tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas.
Pencuri sandal diancam hukuman penjara 5 tahun. Sebaliknya, koruptor yang
merugikan negara hanya dihukum 1 tahun penjara.
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Paragraf di atas merupakan contoh eksposisi…
a. Pertentangan
b. Ilustrasi
c. Perbandingan
d. Berita
13. Pada pola ini terdapat kata, atau konsep yang dijelaskan artinya dan
penjelasan tersebut dapat berdasarkan kamus, penjelasan ahli, ataupun
pendapat penulis itu sendiri. Dalam pola ini, umumnya digunakan kata adalah,
ialah, merupakan, dan yaitu.
Pola yang dimaksud adalah pola…
a. Pengembangan proses
b. Khusus-umum
c. Pendefinisian
d. Klasifikasih
14. Perhatikan paragraf berikut!
Kebijakan pemerintah seringkali menyusahkan rakyat kecil. Misalnya saja,
kenaikan harga BBM membuat resah masyarakat menengah ke bawah.
Naiknya harga BBM membuat harga barang dan jasa naik. Kondisi seperti ini
menuntut rakyat harus berputar otak untuk memenuhi kebutuhannya.
Paragraf eksposisi tersebut merupakan contoh eksposisi…
a. Analisis
b. Proses
c. Definisi
d. Ilustrasi
61

15. Urutan struktur teks eksposisi yang tepat adalah…


a. Tesis, argumentasi, dan penegasan ulang
b. Penegasan ulang, argumentasi, dan pernyataan pendapat
c. Pernyataan pendapat, penegasan ulang, dan argumentasi
d. Tesis, penegasan ualang, dan argumentasi
16. Bagian teks eksposisi yang berisi pendapat penulis disebut…
a. Argumentasi
b. Pernyataan pendapat
c. Penegasan ulang pendapat
d. Pernyataan umum
17. Bagian teks eksposisi yang berisi argumen-argumen yang mendukung
penyataan penulis adalah…
a. Tesis
b. Penyataan pendapat
c. Pernyataan umum
d. Argumentasi
18. Kepaduan yang dicapai dengan penggunaan elemen dan aturan gramatikal
disebut…
a. Kohesi leksikal
b. Kohesi gramatikal
c. Sinonim
d. Antonym
19. Hohesi leksikal dapat terbentuk melalui…
a. Ellipsis
b. Pengacuan
c. Hiponim
d. Subtitusi
20. Kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih dan terdiri atas induk
kalimat dan anak kalimat disebut…
a. Langsung
b. Tidak langsung
c. Majemuk
d. Tunggal
62

Lampiran 4

b. Kelas Eksperimen

DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN


KELAS VIII A
Nama Siswa Pre-test Post-test
30
80
AR
30
70
AFF
50
80
AGF
40
50
AD
40
40
DY
40
60
DN
40
70
DRA
40
80
DR
40
70
DA
40
70
EJ
30
80
FM
40
60
F
20
60
FS
30
70
FW
50
80
F
30
90
JN
60
90
M
70
100
MJ
40
90
Mir'
63

50
80
Mis Ja
50
90
Msdlf
20
70
NN
50
70
Nm
40
60
NNu
20
80
NI
50
80
Nfa
60
60
Pirka
50
80
RJ
60
60
SPW
1210
2120
JUMLAH

c. Kelas kontrol

DAFTAR NILAI KELAS KONTROL


KELAS VIII B
Nama Siswa Pre-test Post-test
Abdi 20 40
AAS 30 70
AR 50 20
APA 40 80
AGun 30 50
AZM 60 70
AN 40 40
Aa 40 60
Dyan 40 50
Desi 40 50
DRA 30 60
DA 40 50
64

Flah 20 40
FF 30 40
Fna 50 60
FE 20 70
Fi 50 60
GMZ 80 90
IDR 10 60
IA 30 60
MI 30 70
MJ.A 20 40
MA 10 40
MI 40 70
NBL 20 40
Nzran 80 90
Nhi 90 100
PS 70 90
Rika 10 80
JUMLAH 1120 1740
65

Lampiran 5

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas dan Uji independent samples t-test


66

Lampiran 6
67
68

Lampiran 7
69

Lampiran 8
70

RIWAYAT PENULIS

Penulis bernama lengkap Herdianti, lahir di

Lumbudolo, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten

Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal

20 Oktober 1996. Penulis adalah anak pertama dari

dua bersaudara dari pasangan Bapak Cepi dan Ibu

Hadeni. Tahun 2003, penulis memulai pendidikan di

SD Negeri 4 Lumbudolo, Kecamatan Banawa

Tengah, Kabupaten Donggala. Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikannya ke

SMP Negeri 2 Banawa Tengah, dan lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun

2013, penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Banawa Tengah dan lulus

pada tahun 2016. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi

kejenjang yang lebih tinggi yaitu Universitas Tadulako melalui jalur SBMPTN dan

diterima sebagai mahasiswa baru pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako Palu.

Anda mungkin juga menyukai