Anda di halaman 1dari 139

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH
PARAKAN TANGSEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
MUHAMAD IQBAL. MGA
NIM: 109013000029

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS


DALAM MEMOTTVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII
PADA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DI SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN TANGSEL
TAHUN PELAJARAN 2OI4I2OI5

Disajikan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK)


untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.pd)

or9
,//
//,,1
/ tu+
M.Iqbal.MGA
109013000029

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
20Ls
PENGESAHAI{ SIDANG MUNAQASAH
Skripsi berjudul "Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas YIII SMP Muhammadiyah Parakan
Tangsel Tahun Pelajaran 201412015" telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11 Maret2)ls. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam bidang pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta,T April 2015

Panitia Sidang Munaqasah

Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan Tanggal

Bahasa dan Sastra Indonesia)

AY"t
Dra. Hindun. M.Pd

NIP. 19701215 2009t22 00t


' zaw

Sekretaris Sidang

Dona Aji Karunia Putra" MA


g-o1-eu{ DM. V
NIP. 1984040920t101 1 015

Penguji I

Dona Aji Karunia Putra. MA


"t.i!{:t.tF
NIP. 1984040920t10i 1 015

Penguji II
1ry-aty-zots'
Nuryati Djihadah. M.Pd" M.A

Mengetahui,

Ilmu Tarbiyah dan

NrP. 19550421 198203 1 007


LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama M. Iqbal. MGA

NIM 109013000029
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia (PBSI)

Judul Skripsi Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Memotivasi Belajar


Siswa Kelas vIII Pada Pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia di
SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Pelajaran 201412015

Dosen Pembimbing : Dra. Hindun, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil karya sendiri, apabila
terbukti bahwa skripsi ini bukan karya saya, maka saya siap menerima sanksi yang berlaku di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Februari 20 1 5

M. Iqbal MGA
ABSTRAK

M. IQBAL. MGA (109013000029), Penggunaan Metode Pemberian Tugas


dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas
VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia melalui penggunaan metode
pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap proses dan
hasil pembelajaran pada materi teks ulasan dengan pemanfaatan media pemberian
tugas di kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Oktober – Desember 2014 yang bertempat di SMP Muhammadiyah
Parakan, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan sampel 29 siswa kelas VIII.
Materi yang diajarkan adalah teks ulasan dengan pemanfaatan media pemberian
tugas dalam proses pembelajarannya. Instrumen yang digunakan berupa tes soal,
yakni mengisi soal-soal yang telah peneliti sediakan. Cara penghitungan yaitu
dengan skala penilaian pada tes unjuk kerja. Selain itu, instrumen lain yang
digunakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, jurnal siswa, catatan
lapangan, angket, kuesioner, form pengamatan siswa terhadap guru dan foto,
sebagai instrumen pendukung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pembelajaran melalui
penggunaan media pemberian tugas. Hasil penelitian tindankan kelas ini
menunjukan bahwa penggunaan media pemberian tugas dapat menambah
wawasan ilmu siswa saat di luar kelas. Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian
diperoleh adanya peningkatan pada hasil belajar siswa pada setiap siklus.
Peningkatan ini dapat dilihat dari jumlah 20 siswa atau 90% dari 29 siswa
mencapai nilai ≥ 69 dengan nilai rata-rata pencapaian hasil belajar siswa mencapai
80.53 dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode pemberian tugas
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel tahuna ajaran
2014/2015.
Kata kunci: Penggunaan, Pemanfaatan Pemberian Tugas, Motivasi Belajar

i
ABSTRACT

M. IQBAL. MGA (109013000029), Use Task Giving Methods to Improve


Learning Outcomes Indonesian Language and Literature Grade Students of
SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel academic year 2014/2015.
This study aims to determine the improvement of student learning outcomes in
learning Indonesian language and literature through the use of the method of
administration tasks in improving student learning outcomes of the process and
learning outcomes on text material utilization review with the media giving the
task in class VIII SMP Muhammadiyah Parakan. This research was conducted in
October-December 2014 at SMP Muhammadiyah Parakan, Pamulang, South
Tangerang City. The method used in this research is classroom action research
with a sample of 29 students of class VIII. Taught is text material utilization
review with the media giving the task in the learning process. The instruments
used in the form of test questions, which fills the questions that have researchers
provide. Calculation method is to scale ratings on test performance. In addition,
other instruments used are lesson plan, student journals, field notes,
questionnaires, questionnaires, forms the student to teacher observations and
photographs, as a supporting instrument.
The purpose of this study is to optimize learning through the use of media giving
tasks. The result of this action research shows that the use of the media
administration tasks can broaden students' current knowledge outside the
classroom. This is evident from the results obtained by an increase in student
learning outcomes in each cycle. This increase can be seen from the number of 20
students or 90% of the 29 students achieving grades ≥ 69 with an average value
of student achievement should reach 80.53 can be concluded that by using the
method of administration tasks can improve learning outcomes eighth grade
students in the subjects of Language and Literature Indonesia in SMP
Muhammadiyah Parakan Tangsel 2014/2015 school year.

Keywords: Use, Utilization Task Giving, Learning Motivation

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji syukur ke hadirat Allah SWT


yang telah memberikan penulis kesempatan untuk belajar dan menyelesaikan
tugas akhir kuliah. Tak lupa penulis kirimkan Shalawat serta salam kepada
Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju jalan
yang terang, jalan menuju pintu ilmu yang diridhoi Allah.

Adapun penulisan skripsi ini diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana


pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam menyelesaikan sekripsi ini,
penulis menerima banyak saran, petunjuk, bimbingan dan masukan dari berbagai
pihak, sehingga penulis sempat beberapa kali mencoba menganti judul skripsi
yang berakhir dan menghasilkan buah manis pada akhirnya. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak, khususnya
kepada:

1. Teristimewa untuk mamah Misdayati dan papah Sjamsudin yang telah


bersabar hati menunggu penulis menyelesaikan studi. Mereka tak henti
menanyakan skripsi penulis yang tak kunjung rampung dan ini adalah
bukti untuk mereka berdua akan keseriusan penulis menuntut ilmu.
Demikian dengan kakaku, Agung Mandela. Terimakasih atas doa,
semangat dan pengertiannya, semoga Allah SWT membalas ketulusan
kalian.
2. Dra. Hindun, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan sebagai dosen pembimbing terahir penulis saat
menyelesaikan sekripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepadanya yang telah mengarahkan serta menyemangati penulis untuk
menyelesaikan tugas ini, yang sabar membimbing penulis meski melebihi
melebihi jam kerja beliau.
3. Rosida Erowati, M.Hum. sebagai mantan pembimbing penulis yang selalu
sabar membimbing penulis. Penulis meminta maaf kepadanya karena tak
mampu menyelesaikan sekripsi di bawah bimbingannya.
4. Dosen-dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen-
dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan.
5. Terimakasih kepada Luke Fitriana Rahmawati yang telah banyak
mengancam agar segera menyelesaikan sekripsi, namun itu bukan alasan

iii
penulis cepat menyelesaikan sekripsi. Dirinya lah alasan penulis ingin
segera menyelesaikan sekripsi ini. Untuk kawan baik penulis: Musang dan
Panjino yang telah mendahului penulis. Teman sependeritaan karena tugas
akhir ini: Levi, Boim, Hasna yang selalu menemani penulis tertawa
bersama. Kepada bangku bunder di belakang kantin yang telah memberi
penulis banyak ilmu dari pada bangku kelas. Teman-teman Majelis
Kantiniyah yang rella mendengar ocehan kosong penulis. dengan ini
penulis mengucapkan satu kata ‘TERIMAKASIH’ kepada kalian semua
yang telah bersatu dalam lintingan dan seduhan persaudaraan.

Semoga semua ilmu yang penulis miliki dapat bermanfaat bagi


orang banyak khususnya bagi penulis. Allah mengajak untuk terus
menuntut ilmu sampai ke liang lahat, karena ajakan-Nya tersebut, penulis
berharap dapat menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi sampai penulis
tak mampu lagi bernafas. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi para pembaca,
semua pihak yang memerlukan dan khusunya kepada penulis sebagai
calon pendidik.

Jakarta, 17 Desember 2014


Penulis,

M.Iqbal.MGA

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1


B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 6
D. Perumusan Masalah .............................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
F. Manfaat Peneitian .................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 8

A. Metode Pemberian Tugas Rumah ......................................... 8


1. Pengertian Metode ........................................................... 8
2. Pengertian Metode Pemberian Tugas ............................ 10
3. Tujuan Pemberian Tugas Rumah .................................. 12
4. Keuntungan dan Kelemahan Pemberian Tugas Rumah 13
B. Hasil Belajar Siswa ............................................................. 17
1. Definisi belajar ............................................................... 17
2. KBM .............................................................................. 19
C. Kerangka Berpikir ............................................................... 21
D. Pengajuan Hipotesis ............................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 26

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 26


B. Populasi dan Sampel .......................................................... 26
C. Metode Penelitian ................................................................ 26
1. Penelitian Kepustakaan ................................................. 26
2. Penelitian Lapangan ...................................................... 27
D. Instrumen Penelitian ............................................................ 27
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 27
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 29
1. Analisis Satu Variabel ................................................... 29
2. Analisis Pengaruh Dua Variabel ................................... 30

v
G. Variabel Penelitian .............................................................. 32
H. Tujuan Penelitian ................................................................ 32

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI ANALISIS DAN

PEMBAHASAN .............................................................................................. 34

A. Deskripsi dan Hasil Penelitian ............................................ 34


1. Desskripsi Sekolah ........................................................ 34
a. Profil Sekolah .......................................................... 34
B. Deskripsi Tindakan ............................................................. 37
1. Observasi Awal ............................................................. 37
2. Perencanaan Tindakan Penelitian ................................. 38
C. Tindakan Pembelajaran Siklus I .......................................... 38
1. Pertemuan Pertama ........................................................ 38
a. Tahap Perencanaa .................................................... 38
b. Tahap Pelaksanaan ................................................... 39
2. Pertemuan Kedua .......................................................... 40
a. Tahap Perencanaan .................................................. 40
b. Tahap Pelaksanaan .................................................. 40
c. Tahap Observasi ...................................................... 41
d. Tahap Refleksi .......................................................... 45
D. Tindakan Pembelajaran Siklus II ........................................ 45
1. Pertemuan Pertama ........................................................ 45
a. Tahap Perencanaan .................................................. 45
b. Tahap Pelaksanaan .................................................. 46
2. Pertemuan Kedua .......................................................... 47
a. Tahap Perencanaan .................................................. 47
b. Tahap Pelaksanaan .................................................. 48
c. Tahap Observasi ...................................................... 49
d. Tahap Refleksi ........................................................ 52
e. Berdasarkan Jurnal Siswa ....................................... 58
f. Tahap Refleksi ........................................................ 67
E. Analisis Data ....................................................................... 68
1. Analisis Data Hasil Kuesioner ...................................... 68
2. Analisis Komparatif Siklus I dan II .............................. 80
3. Analisis Komparatif Siklus I dan II .............................. 83
F. Interpretasi Analisis ............................................................ 88
G. Pembahasan Temuan Penelitian .......................................... 88

vi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 89

A. Simpulan ............................................................................. 89
B. Saran .................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kemajuan sebuah
bangsa, karena dengan pendidikan sebuah bangsa akan mencapai
kemajuan, baik dalam pengembangan sumber daya manusia maupun pada
pengelolaannya. Fungsi pendidikan adalah membimbing siswa ke arah
suatu tujuan yang di nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah sutu usaha
yang berhasil membawa semua peserta didik kepada tujuan tersebut.1
Hakikat pendidikan tidak akan terwujud tanpa adanya kerja sama
antara lembaga-lembaga pendidikan, lembaga pendidikan tersebut yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di antara lembaga pendidikan tersebut
yang potensial memiliki peranan dalam pembinaan generasi muda secara
terencana dan terstruktur adalah sekolah.
Dewasa ini, dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan
sebagai penerima pesan, karena bisa saja siswa bertindak sebagai
penyampai pesan. Kondisi seperti ini biasa disebut dengan komunikasi dua
arah. Dalam proses pembelajaran manapun media sangat dibutuhkan untuk
lebih meningkatkan tingkat keefektifan pendacapaian tujuan pembelajaran,
karena proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara
penerima pesan dan penyalur pesan sehingga dapat merangsang pikiran
dan minat belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah tidak telepas dari
tiga proses penting, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.2 Tiga
proses ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan akhir pembelajaran
yaitu penguasaan, pengetahuan, keterampilan dan sikap.

1
Nasution, S, Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
(Jakarta: September 2000), Cet. Ke-7, h. 35
2
B. Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta,1997),h. 33

1
2

Banyak faktor yang dapat menunjang tercapainya tujuan akhir


pembelajaran di sekolah. Selanjutnya, pendidikan itu sendiri memiliki
tujuan yang harus dicapai, untuk mencapai tujuan pendidikan dibutuhkan
beberapa beberapa aspek penunjang, salah satunya adalah guru. Guru
merupakan sebuah profesi yang dalam hal ini memerlukan pengetahuan
dan keterampilan yang berkualifikasi tinggi dalam melayani atau
mengabdi untuk mencapai kemajuan siswa
Hal ini dapat di lihat dari sisi guru sebagai pendidikan yang ada di
lembaga sekolah, kesesuaian kurikulum yang diterapkan atau sarana yang
tersedia di sekolah. Orang tua sebagai pendidik di rumah juga memiliki
peran dalam menentukan keberhasilan siswa begitu pula dengan
massyarakat dan juga siswa itu sendiri sebagai subjek dalam proses
pembelajaran.
Peningkatan merupakan upaya berkelanjutan kualitas pendidikan
pada umumnya bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak.
Salah satu wujud upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah melalui
beragam pembaharuan pembelajaran, karena peningkatan kualitas tidak
dapat dilepaskan dari dampak pertumbuhan paradigma baru dalam dunia
pendidikan yang mesyaratkan penyelenggaraan pendidikan agar berpotensi
untuk menciptakan keunggulan daya pikir, nalar, kekuatan moral dan etika
akademik bangsa.
Pembaharuan dalam pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk
melakukan perubahan terhadap perilaku, ide, konsep dan strategi dalam
pembelajaran yaitu mengganti konsep yang lama dengan yang baru dan
diharapkan akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran. Untuk mendukung upaya itu, perlu keterlibatan semua
pihak dalam hal ini massyarakat, guru dan siswa.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berkembang atas
pemikiran yang efisien dan efektif. Dalam dunia pendidikan, masalah
efektivitas dapat ditinjau dari segi efektifitas mengajar guru dan efektifitas
belajar siswa. Efektivitas mengajar guru menyangkut sejauh mana jenis-
3

jenis kegiatan mengajar direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik,


sedangkan efektifitas belajar siswa menyangkut sejauh mana tujuan-tujuan
pelajaran yang diinginkan dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar
yang di tempuh. Efisiensi menyangkut pendayagunaan waktu dalam
proses belajar mengajar di sekolah.
Mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar
mengajar di sekolah ditambah dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang
ada, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran,
maka dirasakan perlu sekali seorang guru memberikan tugas-tugas di luar
jam pelajaran. Tugas ini diberikan karena dirasakan materi pelajaran
terlalu banyak sedangkan waktu yang digunakan sedikit. Artinya,
banyaknya materi pelajaran dengan waktu yang tersedia kurang seimbang.
Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka
metode pemberian tugas inilah yang biasanya digunakan oleh guru untuk
mengatasinya.
Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode dalam
proses belajar mengajar, yaitu suatu pengajaran yang dilakukan dengan
memberikan tugas kepada peserta didik. Metode pemberian tugas banyak
memberikan manfaat kepada peserta didik, karena pada dasarnya
pemberian tugas menuntut kreativitas dan aktivias mereka, diantara
keuntungan pemberian tugas oleh guru ialah agar pengetahuan yang telah
dipelajari oleh peserta didik dapat dikuasai dan tersimpan lama dalam
ingatan mereka.
Di dalam penerimaan tugas terdapat proses pengulangan, sehingga
bahan yang semula belum dikuasai dapat dipahami dengan mudah dan
tersimpan dalam otak dan ingatan. Selain itu pemberian tugas dapat
memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri anak, disamping
membiasakan diri untuk mengisi waktu luangnya dengan hal lebih positif
dan berguna.
Banyaknya manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta didik dari
adanya pemberian tugas tersebut, sering kali tidak disadari oleh siswa.
4

Kenyataan di saat hari pengumpulan tugas sering kali memperlihatkan


adanya penyimpangan dari tujuan yang diharapkan, yaitu tidak sedikit dari
mereka yang mengerjakan tugas tesebut di sekolah itupun dengan jalan
meniru milik temannya. Bahkan ada yang secara jelas-jelas menyatakan
bahwa ia lupa mengerjakanya, tertinggal di rumah dan masih banyak lagi
alasan lainya untuk membela diri siswa dari kemarahan guru. Adanya
penyimpangan tersebut dikarenakan pelaksanaan sistem belajar di rumah
tanpa sanksi dan tanpa kontrol.
Mengenai pemberian tugas respon yang diberkan oleh sejumlah
siswa berbeda-beda, ada yang menerima tugas tersebut dan ada yang
menolaknya. Penolakan tersebut banyak disertai dengan alasan bahwa
tugas yang diterima siswa sudah terlampau banyak, esok hari ada ulangan
dan sebagainya. dari alasan tersebut dapat terlihat bahwa pemberian tugas
bukan lagi untuk merangsang siswa agar belajar melainkan beban yang
cukup memberatkan siswa,
Kewajiban guru tidak terlepas atau intinya adalah di dalam proses
belajar mengajar harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara
efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik
penyajian, atau disebut metode.
Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dengan
karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan dimana pengajaran
berlangsung. Bila ditinjau secara lebih teliti sebenarnya keunggulan suatu
metode terletak pada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain:
tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi
guru, serta sarana dan prasarana.
SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan merupakan
sekolah yang memiliki prestasi di dalam bidang olah raga, hal ini
dibuktikan dengan banyaknya piala yang di raih. Prestasi ini tidak terlepas
karena siswa memiliki motivasi yang tinggi terhadap olah raga, sedangkan
5

dalam hal belajar di antaranya pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


motivasi mereka masih rendah.
Hal ini dibuktikan banyak siswa yang kurang memberikan
perhatian kepada pelajaran Bahasa Indonesia, misalnya tidak mau belajar,
tidak mengerjakan tugas, dan tidak mamiliki buku yang diwajibkan oleh
guru Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu LKS (Lembar Kerja Siswa).
apakah hal ini disebabkan karena motivasi belajar siswa SMP
Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan masih rendah atau karena
kurang menariknya metode yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran. Jika hal ini benar mungkin salah satu hal yang dapat
dilakukan guru adalah dengan memberikan motivasi belajar siswa SMP
Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan melalui penambahan metode
dalam mengajar. Mungkin salah satu metode yang dapat digunakan adalah
dengan menggunakan metodde pemberian tugas.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk


mengangkat permasalahan tersebut ke dalam bentuk ilmiah dengan judul
“Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas VIII SMP
Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun Pelajaran 2014/2015.”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis


mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dibahas dalam laporan
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII rendah


2. Pemberian tugas tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas
VIII di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan terhadap
pembelajaran?
3. Banyak faktor tidak dapat mempengaruhi metode pemberian tugas
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Idonesia?.
6

4. Metode pemberian tugas rumah (PR) berpengaruh dalam


pembentukan motivasi hasil belajar siswa SMP Muhammadiyah
Parakan Tangerang Selatan dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia?

C. Pembatasan Masalah
Pengaruh berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi
masalah pada penelitian ini membatasi pada masalah:

1. Metode pemberian tugas rumah (PR) pada mata pelajaran Bahasa


Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan,
semester genap, tahun prlajaran 2014-2015 khususnya siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah Parakan dalam proses pembelajaran terhadap
hasil belajar.
2. Pengaruh peningkatan hasil pembelajajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia dengan metode pemberian tugas di kelas VIII SMP
Muhammadiyah Parakan Tangsel tahun pelajaran 2014/2015

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan


pembatasan masalah, maka persoalan yang akan diteliti dalam persoalan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah hasil penggunaan metode pemberian tugas rumah (PR) dapat


meningkatkan hasil belajar Bahasa dan Sastra Indonesia siswa di kelas
VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel tahun pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui secara komprehensif:
7

1. Peningkatan hasil belajar Bahasa dan Sastra Indonesia siswa di kelas


VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel tahun pelajaran 2014/2015.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel
Tahun Ajaran 2014/2015 melalui penggunaan metode pemberian tugas.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat


teoritis, antara lain:

1. Siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, dapat


mengetahui mengenai metode pemberian tugas rumah (PR), sehingga
dapat memberikan pengetahuan bahwa persepsi siswa sangat berperan
dalam meningkatkan prestasi belajar.
2. Guru, memberikan data yang akurat mengenai metode tentang
pemberian tugas rumah (PR), sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam memberikan kuis selanjutnya.
3. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan
dan masukan kepada semua pihak yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Metode Pemberian Tugas Rumah


1. Pengertian Metode

Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan tekun dalam


menghadapi tugas dengan cara terus menerus mengerjakannya sampai
selesai walaupun dalam menyelesaikannya membutuhkan waktu yang
cukup lama. Salah satu upaya guru agar siswa memiliki motivasi yang
tinggi adalah dengan menggunakan metode yang tepat.

Metode mengajar adalah sistem penggunaan teknik-teknik di


dalam interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa dalam pelaksanaan
program belajar mengajar sebagai proses pendidikan.1Untuk lebih jelasnya
siswa harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
metode. Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
“cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan”.

Kata metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini terdiri
dari dua suku kata: yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan
“hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab metode disebut
“Thariqat”.2 Sedangkan pengertian mengajar adalah menyampaikan ilmu
pengetahuan pada siswa. Kegiatan pengajaran adalah mencoba

1
Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), cet.4, h. 41.
2
Armai Arief, Pengantara Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h. 40.

8
9

menyampaikan ilmu sebanyak mungkin pada siswa. Siswa diibaratkan


seperti guci yang kosong, sedangkan guru bertugas mengisi guci itu
sepenuh-penuhnya. Pengertian “mengajar” tersebut menempatkan siswa
sebagai objek. Siswa berfungsi sebagai penerima apa yang diberikan guru.
Guru lebih aktif dan lebih menentukan kegiatan belajar-mengajar lebih
berpusat pada guru.3

Arifin mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian


kegiatan penyampaian materi ajar kepada siswa agar dapat menerima,
menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jika
dua kata tersebut digabung. Penulis mengartikan metode pengajaran
adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan,
sebab metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya proses
belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode yaitu:

- Tujuan yang hendak dicapai;


- Kemampuan guru;
- Anak didik;
- Situasi dan kondisi pengajaran di mana berlangsung;
- Fasilitas yang tersedia;
- Waktu yang tersedia;
- Kebaikan dan kekurangan metode;

Di bawah ini merupakan macam-macam metode yang dapat


digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran, yaitu: metode
ceramah, metode diskusi, metode Tanya jawab, metode demonstrasi dan

3
Drs. Radno Harsanto, M.Si, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Penerbit
Kanisius, 2007), h. 46-87.
10

eksperimen, metode pemberian tugas (resitasi), metode kerja kelompok,


metode sosiodrama dan bermain peran, metode karya wisata, metode
latihan (drill), metode system regu (team teaching),4metode penampilan,
metode studi mandiri, metode kegiatan instruksional terprogram, metode
latihan dengan studi mandiri, metode kegiatan instruksional terprogram,
metode latihan dengan teman, metode simulasi, metode sumbang pendapat
dan sumbang saran, metode studi kasus, metode computer assisted
learning, metode insiden, metode praktikum, metode proyek, metode
seminar, metode symposium, metode tutorial, metode deduktif, dan
metode induktif. Dari uraian metode di atas, maka salah satu metode yang
dapat digunakan adalah metode pemberian tugas.

2. Pengertian Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas rumah adalah metode penyajian bahan


dengan cara guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat
dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan,
rumah siswa, atau dimana saja asal itu dapat dikerjakan.

Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu
sedikit. Artinya, banyak bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan
pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang
biasasnya guru gunakan untuk mengatasinya. 5

Pemberian tugas rumah (resitasi) berasal dari bahasa Inggris “to


cite” yang artinya mengutip, dan “re” yang artinya kembali. Resitasi dalam
hal ini berarti mengutip (mengambil) sendiri bahan-bahan pelajaran itu
dari buku-buku tertentu, lalu mempelajari (berlatih sendiri) sampai siap
sebagaimana mestinya.6Slameto berpendapat, “pemberian tugas (resitasi)

4
M. Bayiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
h. 34-61
5
Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 96
6
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h. 164
11

adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada


siswa untuk dikerjakan di luar jadwal sekolah dalam rentang waktu
tertentu dan hasilnya harus dipertanggungjawabkan (dilaporkan) kepada
guru atau instruktur”.7

Dalam kamus pendidikan, tugas rumah (homework) yaitu


pekerjaan yang tersusun oleh guru atau biasanya di sekolah lanjutan untuk
para siswa di rumahnya di malam hari atau akhir minggu.8 Dari pendapat
tersebut, pemberian tugas erat hubungannya dengan Pekerjaan Rumah
(PR) yaitu suatu tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan oleh
siswa di rumah, akan tetapi metode ini lebih luas dari pekerjaan rumah
karena siswa belajar tidak hanya di rumah, mungkin laboratorium,
halaman sekolah, perrpustaskaan, atau di tempat lainnya yang ada
hubungannya dengan tugas atau pekerjaan yang diberikan.

Roestiyah mengungkapkan bahwa masalah pekerjaan rumah yang


dikerjakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah,
laboratorium, perpustakaan, bengkel, di rumah siswa sendiri, atau dimana
saja asal tugas itu dapat dikerjakan.9 Hal ini sependapat dengan pendapat
Djamarah yang menyatakan bahwa “pemberian tugas adalah suatu
pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat”.10

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas resitasi lebih luas daripada


homework. Akan tetapi keduanya mempunyai kesamaan, yaitu: (1)
mempunyai unsur tugas: (2) dikerjakan oleh siswa dan dilaporkan
hasilnya; (3) mempunyai unsur didatis pedagogis.11 Dalam pemberian
tugas ini Surakhmad menyatakan bahwa ada tiga fase yang berlangsung

7
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Siatem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), h. 115
8
Lenny Panggidaej, Kamus Pendidikan, (Jakart: Restu Agung, 1995), h. 124
9
Rostiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. Ke-7, h.
134-135
10
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 197
11
Sri Anitah Wiryawan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 30
12

dalam penyampaian metode ini, yaitu (1) guru memberikan tugas; (2)
siswa melaksanakan tugas; (3) siswa mempertanggung jawabkan tugas
tersebut kepada gurunya apa yang mereka pelajari.12

Mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar


mengajar di sekolah ditambah dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang
ada, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran,
maka dirasakan perlu sekali seorang guru memberikan tugas di luar jam
pelajaran. Tugas ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu
banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia
dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya
digunakan oleh guru untuk mengatasinya.

3. Tujuan Pemberian Tugas Rumah (PR)

Hastuti mengemukakan bahwa metode resitasi dianggap lebih


efektif karena bertujuan untuk melatih siswa membagi waktu secara
teratur, dan melatih siswa mencari dan menemukan cara-cara yang tepat
untuk menyelesaikan masalah.13 Hal ini sependapat dengan yang
dikemukakan oleh Pintner yang dikutip oleh Ngalim bahwa salah satu cara
yang baik untuk belajar adalah metode resitasi yang dalam pengajaran
disebut dengan metode pemberian tugas. Metode ini dimaksudkan agar
siswa diharuskan mengulangi pelajaran yang telah diajarkan.14

Menurut Taufik, tujuan dari pemberian pekerjaan rumah, yaitu:15

12
Undang Rasyid, Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Pembelajaran dengan
Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Rumah dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas
di Sekolah, JPMIPA, Vol. 2, No. 1 April 2002, h. 68
13
Frida Maryati H. Yusuf, Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Siswa Mata Pelajaran
Bioplogi Melalui Resitasi, Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Edisi 8 Tahun 2003, h. 93
14
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), h. 113
15
Nur Isnaini Taufik, Pedoman Pengelolaan PR, Suara Guru No. 4/2001, h. 7
13

- Untuk memelihara dan memantapkan tingkah laku atau ingatan


dari pelajaran yang telah dipelajari.,
- Untuk melatih keterampilan, konsep, dan prinsip yang baru saja
dikembangkan, sehingga diperoleh pengetahuannya lebih tentang
konsep itu.,
- Untuk mengingat kembali dan memelihara topik-topik yang telah
di pelajari sebelumnya.,
- Kadang-kadang untuk menerapkan pelajaran tertentu dalam
kehidupan sehari-hari yang dikerjakan di rumah sebagai tugas
kurikuler.,

Hal ini senada dengan pendapat Sujono, bahwa “pemberian tugas


atau PR kepada siswa berarti memberi kesempatan untuk mendapatkan
pengertian yang lebih luas tentang topik dan konsep-konsep yang akan
diajarkan di dalam kelas”.16 Selain itu, pemberian tugas bukan ditujukan
untuk menghukum atau mempersulit siswa tetapi memperjelas,
memperkaya, memperdalam bahan yang diberikan di dalam kelas.17

4. Keuntungan dan Kelemahan Pemberian Tugas Rumah (PR)


Adapun keuntungan dari metode pemberian tugas seperti yang
diungkapkan oleh Sudirman, yaitu:18
- Metode ini merupakan aplikasi prinsip pengajaran metode atau
disebut juga asas “aktivitas” dalam mengajar, yaitu guru dalam
mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai
aktifitas kegiatan sehubungan dengan apa yang dipelajari.,
- Tugas lebih merangsang siswa untuk belajar lebih banyak, baik
pada waktu di kelas maupun di luar kelas; atau dengan kata lain,
baik siswa dekat dengan maupun jauh dari guru.,

16
Media Evalina, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Tugas Membuat
Kesimpulan dengan Kartu, Buletin Pelangi Pendidikan, Vol. 5 No. 1 Tahun 2002, h. 45
17
R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.107
18
Sudirman, N, et.all., Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya, 1999), h. 142
14

- Metode ini dapat mengembangkan kemandirian yang diperlukan


dalam kehidupan kelak.,
- Tugas dapat menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru,
lebih mampu memperkaya atau memperluas pandangan apa yang
dipelajari.,
- Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari atau
mengolah sendiri informasi dan komunikasi diperlukan
sehubungan dengan abad informasi dan komunikasi yang maju
demikian pesat dan cepat.,
- Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena
kegiatan-kegiatan belajar dilakukan dengan berbagai variasi
sehingga tidak membosankan.,
- Metode ini dapat membina tanggung jawab jawab dan disiplin
siswa.,
- Metode ini dapat mengembangkan kreativitas siswa.,
Adapun kelemahan dari metode ini adalah:
- Adakalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain tanpa
pengawasan.,
- Seringkali siswa melakukan penipuan dimana siswa hanya meniru
atau menyalin hasil pekeerjaan orang lain, tanpa mengalami proses
belajar.,
- Apabila tugas itu sering diberikan, apalagi tugas itu sukar dikerjkan
oleh siswa, ketenangan mental siswa dapat terpengaruh.,
- Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.,

Banyaknya kelemahan yang terdapat dalam metode pemberian


tugas rumah, agar hasil belajar siswa memuaskan maka metode pemberian
tugas ini dituntut aktivitas dan kreativitasnya guru dalam pembuatan tugas
dan memeriksa hasil pekerjaan siswa dengan cermat. Hasil tugas yang
diberikan oleh anak harus diperiksa dengan teliti dan hasilnya diberikan
kembali kepada siswa sehingga mereka mengetahui dimana letak
15

kekurangannya. Pemberian tugas yang kurang jelas dan kurang tegas akan
membingungkan siswa. Siswa harus dapat memahami dengan jelas apa
yang harus dilakukan dalam menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Liliana “bahwa dalam tugas rumah
(homework) harus dipastikan semua siswa mengerti tugas apa yang
diberikan oleh guru karena ketidakjelasan dalam memberikan petunjuk
merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi semangat atau
menjaddikan alasan mereka untuk tidak mengerjakan tugas tersebut”.19
Oleh karena itu, dalam pemberian tugas harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.

Prinsip umum pembuatan atau pemberian pekerjaan rumah:

- PR harus bermotivasi baik.,


- PR harus bersifat diagnostik atau otodiagnostik.,
- PR jangan mengenai teknik-teknik yang baru dikembangkan yang
belum dikerjakan di kelas.,
- Dalam memberikan PR, guru harus memperhatikan perbedaan
kemampuan individu, sejauh perbedan itu ada.,
- Merupakan ide yang baik, jika pada saat tertentu kita menyelipkan
skill-skill yang telah dipelajari sebelumnya.,
- Dalam beberapa keadaan tertentu, umpan balik yang segera bagi
siswa sangat diperlukan.,
- Penekanan haruslah pada jawaban yang benar, bukan pada
kecepatan-kecepatan menyelesaikannya.,
- Jika mungkin, sisipkan beberapa macam pertanyaan. Kadang-
kadang merupakan sesuatu ide yang baik jika kita menyelipakan
suatu soal cerita dalam PR untuk membiasakan mereka dengan
soal semacam itu dan terbiasa mengerjakannya.,

19
Liliana Tavares, Changing Homework Habit: Rethinking Attitudes, English Teaching
Forum, Oktober 2003, h. 47
16

Pekerjaan rumah dianggap penting karena pendidik dan orang tua


yakin pekerjaan rumah merupakan sarana yang efektif untuk menambah
waktu belajar dan untuk meningkatkan hasil belajar akademik. Nur
berpendapat, panduan umum untuk tugas rumah yaitu:20

- Guru hendaknya memberrikan tugas rumah sedemikian rupa


sehingga siswa dapat mengerjakannya dengan berhasil.,
- Guru hendaknya menekankan bahwa tugas merupakan suatu
kesimpulan untuk melatih dan memonitor strategi kognitif penting
disamping tujuan lain selain yang hendak dicapai melalui tugas
tersebut.,
- Orang tua seharusnya diinformasikan tentang tingkat keterlibatan
yang diharapkan dari mereka.,
- Guru harus memberikan umpan baik pada tugas-tugas rumah.,

Adapun faktor-faktor yang menunjang keberhasilan belajar di


rumah, yaitu:21
- Tersedianya ruang belajar yang memadai.,
- Ada peralatan yang cukup memadai seperti kursi dan meja belajar,
alat tulis, dan alat lain yang sesuai.,
- Lingkungan sekitar rumah harus bebas dari segala hal yang dapat
menghambat proses belajar mengajar.,
- Tersedianya waktu belajar.,
- Keadaan ekonomi keluarga yang cukup memadai untuk membiayai
segala hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar.,
- Adanya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.,
- Adanya motivasi belajar yang besar pada diri siswa.,

Ada tiga aspek atau dimensi dalam pesepsi siswa mengenai


pemberian tugas rumah yaitu penerimaan rangsangan, kemampuan

20
Mohammad Nur, Strategi-strategi Belajar, (Surabaya: University Press, 2000), h. 39
21
Tursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2004), h. 39
17

menimbulkan kesan, dan kecermatan mengamati. Penerimaan rangsangan


yang dimaksud adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan
timbulnya sejumlah respon tertentu dari pemberian tugas yang dilakukan
oleh guru. Sedangkan kemampuan menimbulkan kesan yaitu sejauh mana
tugas yang diberikan oleh guru dapat mempengaruhi siswa. Ketiga,
kecermatan mengamati yaitu proses menerima, menafsirkan, dan memberi
arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperrti mata dan
telinga.

B. Hasil Belajar Siswa


1. Definisi Belajar

Pengertian belajar dewasa ini dikonotasikan dengan perubahan


tingkah laku (change in behavior). W.S Winkel memberikan pengertian
belajar sebagai bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara bertingkah yang baru, akibat pengalaman dan latihan sejalan
dengan pengertian itu.

Sartain mengemukakan pengertian belajar sebagai “ The Proces by


which a relativity enduring change in behavior occurs a result of
experience practice”. Belajar berupakan proses perubahan tingkah laku
yang relatif tahan lama sebagai hasil dari pengalaman.

Pengertian lain dikemukakan Whiterington, ia mengemukakan


belajar adalah susatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana
dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respon tingkah
laku yang baru nyata dalam perubahan keterampilan, kebiasaan,
kesanggupan dan sikap.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik


kesimpulan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu
proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu sebagai hasil
pengalaman atau hasil interaksinya dengan lingkungan.
18

Perubahan hasil belajar ini hanya berkaitan dengan penambahan


kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,
penyesuaian diri. Akan tetapi juga berhubungan dengan pola-pola respon
dari seluruh aspek-aspek kepribadian seseorang yang telah melakukan
aktivitas belajar.

Kendati demikian, tidak semua perubahan tingkah laku yang


terjadi pada diri individu merupakan produk belajar. Perubahan tingkah
laku yang merupakan hasil belajar memiliki ciri-ciri atau karakteristik
tertentu.

Dalam proses belajar banyak faktor-faktor yang mempengaruhi


selama melakukan proses belajar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hal tersebut, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal, merupakan faktor-faktor yang datangnya dari diri sendiri, seperti
kurang lengkapnya anggota tubuh atau kondisi tubuh (kesehatan dan cacat
tubuh), selain itu dapat pula faktor psikologis, yaitu berupa kecerdasan
(IQ), minat, perhatian, bakat, motif dan lain-lain.

Adapun faktor eksternal, turut pula menentukan terhadap kondisi


belajar, faktor ini merupakan faktor yang datangnya dari luar individu,
atau faktor lingkungan di mana seseorang berada, seperti lingkungan
sekolah keluarga (orang tua, suasana rumah, dan kondisi ekonomi
keluarga), faktor sekolah (kurikulum, hubungan sosial antar guru dengan
siswa, siswa dengan siswa, alat pelajaran, pelaksaan disiplin sekolah,
keadaan sekolah dan sebagainya), dan bentuk kehidupan atau lingkungan
di masyarakat, colak kehidupan tetangga.

Piaget membedakan dua pengertian tentang belajar, yaitu (1)


belajar dalam arti sempit dan (2) belajar dalam arti luas. Belajar dalam arti
sempit adalah belajar yang hanya menekankan perolehan informasi baru
dan pertambahan. Belajar ini disebut belajar figuratif, suatu bentuk belajar
19

yang pasif. Misalnya, seseorang anak belajar nama-nama ibu kota suatu
negara atau menghafalkan nama-nama angkat.

Belajar dalam arti luas, yang juga disebut perkembangan, adalah


belajar untuk memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih
umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Belajar ini
disebut juga belajar operatif, di mana seseorang aktif mengkonstruksi
struktur dari yang dipelajari. Misalnya, dalam menghafal ibu negara-
negara, seseorang anak juga mengerti hubungan antara kota-kota itu
dengan negara. Anak mengerti prinsip kekekalan massa dalam mengamati
masa suatu be nda. Dalam hal ini, anak mengetahui suatu struktur yang
lebih luas yang tidak terbatas pada situasi tertentu, sehingga pengertian itu
dapat digunakan dalam situasi lain.

Menurut Wadsworth “mengigat dan menghafal tidak dianggap


sebagai belajar yang sesungguhnya karena kegiatan tersebut tidak
memasukkan proses asimilasi dan pemahaman. Anak yang tahu menyebut
nama angka-angka, belum tentu bahwa ia mengerti konsep tentang angka-
angka tersebut.

2. KBM

Padangan terhadap mengajar tergantung pada pemahaman


tentang belajar. Kalau belajar adalah usaha untuk mencari ilmu
pengetahuan, maka mengajar ialah usaha untuk memberi ilmu
pengetahuan.kalau belajar ialah untuk menguasai keterampilan
tertentu, maka mengajar ialah melatih kemampuan. Kegiatan belajar
ialah kegiatan peserta didik dan mengajar adalah kegiatan guru

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang belajar. Pertama,


ia adalah makhluk yang berada dalam proses menjadi (to be). Ia
bukan mahluk yang telah “diprogramkan” sejak lahir seperti telah
disebutkan sebelumnya, melainkan ia sendiri yang membuat
program bagi dirinya untuk menjadi segala sesuatu yang
20

diinginkannya. Untuk itu, ia telah diberi perlengkapan yang


sempurna berupa potensi-potensi yang dapat ia kembangkan. Dan
belajar adalah bentuk kegiatan untuk mengembangkan potensi itu.
Kedua, ia adalah makhluk yang berada di dalam dunia tetapi tidak
terikat kepada dunia. Ia selalu berada di dalam suatu interaksi
dengan dunia sekitarnya, dan dalam interaksi itu ia selalu memberi
respon tertentu. Proses interaksi tersebut merupakan proses belajar
yang berlangsung secara terus-menerus.

Proses interaksi sebagai proses belajar berlangsung dalam


lingkungan sosial di mana seseorang terlibat dalam kegiatan belajar
membutuhkan orang lain, baik secara langsung mau pun tidak
langsung. Orang lain yang dibutuhkan dalam proses belajar-
mengajar ini ialah guru. Bantuan guru dalam mengembangkan
kegiatan belajar seseorang ialah untuk membuat kegiatan belajar itu
berlangsung secara optimal. Untuk maksud itu perlu diciptakan
situasi yang memberikan rangsangan belajar, mengarahkan kegiatan
belajar, dan mengelola kegiatan belajar secara efisien. Kegiatan ini
yang kita sebut dengan mengajar.

Proses belajar-mengajar yang terarah pada peningkatan kualitas


manusia secara utuh, meliputi dimensi-dimensi kognitif intelegtual,
keterlampilan, dan nilai-nilai. Berbeda dengan ilmu pengetahuan
dan keterampilan, nilai itu sendiri tidak dapat diajarkan seperti
mengajarkan ilmu ilmu pengetahuan. Nilai hanya dapat ditangkap
jika ia tampil dalam situasi tertentu. Pembentukan kepribadian
melalui proses belajar-mengajar ialah usaha untuk menampilkan
dan memperoleh nilai-nilai tertentu dalam kegiatan belajar-
mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu
memancarkan nilai-nilai yang bersumber dari kasih, baik dalam
penampilan dirinya secara pribadi maupun dalam pengelolaan
kegiatan belajar-mengajar.
21

3. Tujuan Motivasi Pendidikan


Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugahkan seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah
untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan
dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga
tercapai tujuan pendidkan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan
di dalam kurikulum sekolah.

4. Fungsi Motivasi

Motivasi mempunyai tiga fungsi, yakni

- Mendorong untuk melakukan sesuatu perbuatan, dalam hal belajar


apabila siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, ia tidak akan
melakukan kegiatan belajar
- Motivasi berfungsi untuk mengarahkan perbuatan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
- Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi dapat diibaratkan
seperti mesin mobil, apabila mobil tidak memiliki mesin maka ia
tidak akan dapat jalan. Begitu pula motivasi pada diri siswa,
motivasi berfungsi untuk menggerakkan belajar siswa. Besar
kecilnya motivasi yang dimiliki siswa akan menentukan cepat atau
lambatnya keinginan siswa untuk belajar.22

C. Kerangka Berpikir

Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru sangat


berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Apabila di perhatikan
pernyataan di atas maka dapat diketahui pengaruh metode pemberian tugas
rumah dengan motivasi belajar siswa.

22
Oemar hamalik. Proses belajar mengajar,(Jakarta:bumi aksara, 2003), cet 2,h.161
22

Dengan Pemberian Tugas dimaksudkan untuk mendorong siswa


untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang ditugaskan. Diharapkan
dengan pemberian tugas dapat memaksimalkan aktivitas, kreatifitas dan
motivasi siswa dalam menguasai bahan pelajaran. Dengan demikian, jika
siswa mengerjakan dengan sebaik-baiknya maka motivasi belajar siswa
dapat mencapai kriteria yang hendak dicapai.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan seorang guru dalam


memotivasi siswa adalah dengan mengadakan variasi dalam penggunaan
metode mengajar. Salah satu metode yang dapat dipergunakan adalah
metode pemberian tugas.

Mengenai metode pemberian tugas ini, respon yang diberikan oleh


sejumlah siswa berbeda-beda, ada yang menerima metode pemberian
tugas dengan senang dan ada pula yang menolak. Penolakan mereka
disebabkan adanya ketidaktahuan mereka akan manfaat dari metode
pemberian tugas rumah. Guru mengharapkan dengan adanya pemberian
tugas tersebut mereka akan belajar. Makin sering mereka diberi tugas,
siswa akan sering belajar. Dan semakin seringnya belajar, prestasi siswa
metode pemberian tugas akan semakin baik.

Dengan demikian, secara teoritis diduga terdapat hubungan yang


signifikan antara pemberian tugas dengan motivasi belajar siswa di
sekolahnya. Semakin efektif guru dalam menggunakan metode pemberian
tugas, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa di sekolah. Sebaliknya
semakin tidak efektif penggunaan metode pemberian tugas, maka semakin
rendah pula motivasi belajar siswa di sekolah.

D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir sebagaimana yang telah dipaparkan
maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
23

Ho: Tidak terdapat pengaruh penggunaan metode pemberian tugas


terhadap persepsi siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah
Parakan tentang pemberian tugas rumah dengan motivasi belajar
siswa
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang
pemberian tugas rumah dengan motivasi belajar siswa
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Parakan
Tangerang Selatan kelas VIII. Waktu yang penulis gunakan untuk
mengadakan penelitian ini yaitu pada bulan September 2014.

B. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah Parakan, Tangerang
Selatan.
Sampel adalah sebagaian dari populasi, sebagai contoh yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Peneliti secara sengaja
menentukan sampel penelitian karena tidak semua siswa dapat diteliti.
Sampel dipilih berdasarkan keterkaitan terhadap objek penelitian. Sampel
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan,
Tangerang Selatan.

C. Metode Penelitian

Metode pembahasan yang digunakan dalam laporan penelitian ini


adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang berkaitan dengan
masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dengan mengumpulkan
data yang kemudian dianalisis.

Dalam rangka mengumpulkan data dan bahan-bahan lain yang


diperlukan, peneliti melakukan dua macam penelitian, yaitu:

24
25

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mengadakan


kajian berupa buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang
penulis bahas dipenelitian ini.
2. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan mengambil data
dari hasil angket pada siswa kelas.

D. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, intrumen yang digunakan berupa
skala sikap model skala likert yang dijawab oleh responden. Angket yang
digunakan bersifat tertutup karena dalam angket responden sudah
disediakan pilihan dalam menjawab pertanyaan.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan satu buah instrumen, yaitu instrumen untuk mengukur
persepsi siswa tentang pemberian kuis, berbentuk instrumen terbuka yang
berjumlah 36 item. Isntrumen terbuka ini diberikan kepada siswa agar
mereka bebas mengemukakan pendapat atau persepsi mereka tentang
pemberian kuis, instrument ini akan menghasilkan total skor bagi setiap
responden.

Untuk mengumpulkan data-data yang diinginkan, peneliti


menggunakan angket. Model yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data yaitu model skala likert, dengan lima alternatif
jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Untuk lebih jelasnya mengenai lima alternative jawaban dan
skor setiap jawaban tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
26

Tabel I

Kriteria Penilaian Angket Metode Pemberian Tugas Rumah


terhadap Motivasi Belajar Siswa

Pernyataan
No. Alternatif Jawaban
Positve Negatif
1 Sangat Setuju 5 1
2 Setuju 4 2
3 Kurang Setuju 3 3
4 Tidak Setuju 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 1 5

Table II
kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar

Variabel Indikator Jumlah Butir


item item
Motivasi  Ketekunan menghadapi 2 1,2
Belajar tugas

2 3,4
 Keuletan menghadapi
tugas
2 5,6

 Minat terhadap bermacam-


macam masalah 3 7,8,9
1 10

 Mampu mempertahankan
pendapat dan sulit
27

melepaskannya

Jumlah 10 10

Table III

kisi-kisi Instrumen Pemberian Tugas


Variabel Indikator Jumlah Item Butir Item
Metode  Kejelasan 2 1,2
Pemberian Pemberian
Tugas Tugas
 Kontrol yang 4 3,4,5,6
sistematis
 Sifat 4 7,8,9,10
pemberian
tugas
Jumlah 10 10

F. Teknik Analisis Data


1. Analisis Satu Variabel
Untuk menganalisis setiap variabel digunakan teknik analisa secara
deskriptif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P= x 100 %

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi jawaban responden


28

N : Jumlah responden

2. Analisis pengaruh 2 variabel

Untuk menganalisis pengaruh kedua variabel tersebut digunakan


teknik analisis korelasional dengan rumus product moment. Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut :

.(XY )  (X ).Y 


rxy =
X 2

 X  . .Y 2  Y 
2 2

Keterangan :

rxy : Nilai koefisien antara x dan y yang dicari

N : Jumlah responden (subjek penelitian)

 XY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

X : Jumlah dari nilai x

Y : Jumlah dari niali y

 X2 : Jumlah dari nilai x yang dikuadratkan

 Y2 : Jumlah dari nilai y yang dikuadratkan

(  X)2 : Jumlah dari nilai x kemudian dikuadratkan

(  Y)2 : Jumlah dari nilai y kemudian dikuadratkan

Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua variabel di


atas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”
product moment serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua
cara :

- Memberikan interpretasi secara kasar/sederhana dengan pedoman :


29

Besarnya “r” product moment Interpretasi


(rxy)

0,00 – 0,20 Antara variabel x dan variabel y


memang terdapat korelasi, akan tetapi
korelasi itu sangat lemah/sangat rendah
sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara
variable X dan variable Y

0,20 – 0,40 Antara variabel x dan variabel y


terdapat korelasi yang lemah/rendah

0,40 – 0,70 Antara variabel x dan variabel y


terdapat korelasi yang sedang/cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel x dan variabel y


terdapat korelasi kuat/tinggi

0,90 – 1,00 Antara variabel x dan variabel y


terdapat korelasi sangat kuat/sangat
tinggi

- Memberi interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r”


product moment.

Untuk memudahkan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”


product moment dapat ditempuh dengan jalan berkonsultasi pada tabel
nilai “r” product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut :

- Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho)


- Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan, dengan
jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang
30

tercantum dalam tabel nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat
bebasnya (db) atau degress of freedomnya (df).
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

df = N – nr

Keterangan :

df : degressn of freedom

N : Number of Cases

nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Untuk mencari kontribusi variabel x dan variabel y, penulis


menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = r² x 100 %

Keterangan :

KD : Kontribusi variabel x terhadap variabel y

r² : Koefisien korelasi antara variabel x terhadap variabel y

G. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu variabel independen
(bebas), dilambangkan dengan “X”, dan variabel dependen (terikat)
dilambangkan dengan “Y”. Adapun yang dijadikan variabel independen
(X) ini adalah pemberian tugas rumah, sedangkan variabel dependen (Y)
ini adalah motivasi belajar siswa.

H. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini
bertujuan untuk menegetahui seberapa besar pengaruh metode pemberian
tugas rumah (PR) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
31

Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan


kelas VIII.
BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI ANALISISIS DAN


PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Hasil Penelitian


1. Deskripsi Sekolah
a. Profil Sekolah SMP Muhammadiyah Parakan
- Nama sekolah : SMP Muhammadiyah Parakan
- Alamat Jalan : Pendidikan Komp. Ritan RT 03/09 Kp.
Parakan
- Kelurahan : Pondok Benda
- Kecamatan : Pamulang
- Kota : Tangerang Selatan 15416
- Telp.Fak : 021-74701265
- Website : http://smpmparakan.blogspot.com
- Email : smpmprkn@gmail.com
- Nama Penyelenggara : Majelis Pendidikan Dasar dan

Menengah Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Kota Tangerang

Selatan.

- No. Izin Oprasional : 421.3/584/Dis.P&K/2005


- No Statistik Sekolah : 202 280309 020 / NPSN : 20614515
- Jenjang Akreditasi : B (80,86)
- Tahun Didirikan : 2003
- Tahun Beroprasi : 2003 / 2004

32
33

- Kepemilikan tanah :
- Status Tanah : Milik Sendiri
(Persyarikatan Muhammadiyah)
- Luas Tanah : 2550 m
- Status Bagunan Milik : Milik Sendiri
- Luas Seluruh Bangunan : 560 m
- No. Rekening Sekolah : BRI Britama Kantor Kas Pamulang
- Data Siswa Dalam 8 (delapan) Tahun Terakhir:

Jml. Kelas VII,


Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
VII dan IX
Tahun Jumlah
No Jml. Jml. Jml. Jml. Ket
Pelajaran Pendaftar Jml. Jml. Jml. Jml.
Rombe Rombe Rombe Rombe
Siswa Siswa Siswa Siswa
l l l l
1 2005/2006 50 40 1 37 1 20 1 97 3
2 2006/2007 60 56 2 35 1 35 1 126 4
3 2007/2008 85 80 2 59 2 33 1 172 5
4 2008/2009 80 70 2 79 2 57 2 206 6
5 2009/2010 60 51 2 75 2 71 2 197 6
6 2010-2011 125 112 3 52 2 56 2 220 7
7 2011-2012 145 140 4 102 3 45 2 301 9
8 2012-2013 100 75 3 123 4 108 3 306 11
2013-
9 125 88 3 84 3 116 4 284 10
2014
2014-
10 80 60 3 88 3 84 3 232 8
2015
34

- Data Ruang Belajar (Kelas) :

Jumlah Ruang
Jumlah Ruang Lainnya Lainnya yang
Jumlah Ruang Kelas Asli (d) yang Digunakan Untuk Digunakan Untuk Ket
Ruang Kelas (e) Ruang Lain
(f)+(d+e)
Ruang
Digunakan -
Kelas
Yg Untuk Ruang
Jumlah Digunakan Untuk
Ukuran Ukuran digunakan Kelas (e)
(d)=(a+ Ruang Lain
(a) (b) untuk
b+c) (f)=(d+e)
R.Kelas (c)

Jumlah -
15 8x9 9x15 5x6 ruang= 9 6
15
- 9 4 2 15 - - -

- Data Ruang Lain :


No Jenis Ruang Jumlah (buah) Ukuran (m) ket
1 Ruang WC 3 Ruangan 2x3 m -
2 Musholla 1 Ruangan 10x10 m -
3 Masjid 1 Ruangan - -
35

- Data Guru :
Jumlah Guru dan
No Status Ket
Staf
1 10 Guru Tetap -
2 6 Guru Tidak Tetap -
3 4 Staf Administrasi -

B. Deskripsi Tindakan (Catatan Lapangan)


1. Observasi Awal
Pada tahap observasi awal tepatnya pada hari Selasa, tanggal 21
Oktober 2014, setelah meminta izin kepada kepala sekolah
Muhammadiyah Parakan, peneliti menyiapkan semua materi, instrumen
dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Sehubungan dengan
penelitian ini, maka peneliti memilih kelas VIII untuk menjadi sampel
penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
pengamatan lebih dalam di kelas VIII. Adapun hasil pengamatan tersebut
dapat peneliti simpulkan sebagai berikut:
 Kegiatan belajar mengajar diawali dengan membaca doa dan
mengabsen. Ketika guru sedang menjelaskan materi, hanya
beberapa orang saja yang terlihat mendengarkan penjelasan, yang
lainnya terlihat tidak fokus, bahkan ada siswa yang asik mengobrol
dengan temannya
 Ketika guru memberikan tugas untuk dikerjakan, banyak siswa
yang mengobrol dan bertanya pada temannya karena tidak paham
dengan apa yang ditugaskan guru. Kelas menjadi sedikit gaduh
karena beberapa siswa bertanya kepada guru tentang tugas yang
36

harus dikerjakan sampai beberapa kali. Hal tersebut terjadi karena


siswa kurang fokus menyimak ketika guru menjelaskan materi
beberapa saat sebelumnya.
 Metode yang digunakan guru saat itu adalah ceramah. Mungkin ini
yang membuat siswa sedikit merasa bosan dan berdampak pada
sikap mereka yang tidak fokus pada penjelasan guru. Di tengah
pelajaran, guru sempat menggunakan media pelajaran berupa slide
power point. Hal ini membuat suasana kelas sedikit lebih kondusif
karena siswa lebih memperhatikan penjelasan guru.
2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Sebelum melakukan tindakan, peneliti telah melakukan


persiapan-persiapan. Persiapan berupa merancang silabus, rencana
pelakasanaan pembelajaran, menyiapkan materi ajar berupa power
point, serta instrumen penting dalam penelitian, seperti menyiapkan
form jurnal dan angket siswa, kuesioner, pedoman wawancara dan lain
sebagainya

C. Tindakan Pembelajaran Siklus I


1. Pertemuan Pertama
a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti telah memiliki rencana


seperti yang tertuang pada rencana pelakasanaan pembelajaran, yakni:
peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian teks ulasan,
peneliti akan menyampaikan materi dalam bentuk power point. Selesai
memberi materi, peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk
menanyakan hal yang belum dipahami. Setelah itu peneliti akan
memberikan tugas berupa soal pilihan ganda, tugas tersebut masuk
kedalam tes unjuk kerja I.
37

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksaan ini, peneliti merealisasikan apa yang


telah direncanakan pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan di
kelas dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 21 Oktober 2014 mulai
pukul 12:40 – 13:50 WIB. Sebelum masuk pelajaran inti, peneliti
mengabsen siswa. Setelah mengecek kehadirian siswa, pelajaran pun
dimulai.

Pelajaran dimulai, peneliti melakukan apresiasi berupa


menanyakan kabar siswa. Suasana kelas saat itu terdengar sedikit
gaduh karena banyak siswa yang memberikan respon. Peneliti
mengkondusifkan suasana kelas, setelah suasana mereda, peneliti
mulai menjelaskan materi teks ulasan dengan menggunakan tampilan
power point dan bantuan in focus. Selain itu, peneliti juga memberikan
contoh berupa teks ulasan yang peneliti ambil dari sebuah artikel di
koran.

Setelah selesai menjelaskan materi teks ulasan, peneliti


bersama-sama dengan siswa membahas contoh teks ulasan yang baru
saja dijelaskan. Setelah selesai menjelaskan dan memberi kesempatan
siswa untuk bertanya, peneliti menyimpulkan pelajaran hari ini dan
memberitahukan materi tentang materi untuk pertemuan selanjutnya,
kemudan peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk mencari
sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan. Selanjutnya peneliti
membagikan form pengamatan siswa terhadap guru dan jurnal siswa.
Bel berbunyi tepat pukul 13:50 dan pembelajaran ditutup dengan
membaca hamdallah.
38

2. Pertemuan Kedua
a. Tahap Perencanaan

Pada pertemuan kedua, perencanaan yang telah dibuat


yakni: peneliti akan menanyakan tugas yang kemarin diberikan
peneliti kemudaian peneliti akan memberikan materi lanjutan
tentang teks ulasan yaitu mengenai teknik mencari tema utama
dalam teks ulasan. Setelah itu, peneliti bemberikan contoh
sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan yang kemudian
bersama-sama dengan siswa untuk mencari tema utama dari
teks ulasan tersebut. Selesai itu, peneliti membagikan form
penelitian seperti jurnal siswa dan form pengamatan siswa
terhadap guru. Kemudian pelajaran ditutup dengan memberikan
tugaas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, kemudia
menutup pelajar dengan hamdallah.

b. Tahap Pelaksanaan
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal
23 Oktober 2014 pukul 07:10 – 08:30 WIB. Peneliti
mengkondisikan siswa dan memberikan jeda waktu kepada
siswa untuk merelaksasikan diri. Siswa yang hadir tetap seperti
pada pertemuan pertama, yakni 29 siswa. Setelah beberpa
menit mengkondisikan siswa dan terlihat sudah lebih tenang,
peneliti terlebih dahulu menanyakan tugas yang kemarin
diberikan, lalu siswa mengeluarkan tugasnya. Peneliti
mengecek hasil kerja siswa satu persatu dengan cara
menghampiri meja siswa secara bertahap. Setelah selesai
memeriksa, peneliti mengambil satu tugas dari salah satu siswa
untuk dijadikan contoh pada materi hari ini.
39

Peneliti, dengan mengunakan power point dan in focus


bemrikan materi selanjutnya, yaitu materi bagai mana cara
mencari tema utama dalam sebuah teks ulasan. Kemudian
dengan mengunakan contoh dari siswa, peneliti berasma-sama
dengan siswa mencari tema utama dalam teks ulasan tersebut.
Setelah dirasa siswa merasa cukup paham bagaimana cara
mencari tema utama dalam sebuah teks ulasan, peneliti
kembali memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di
rumah, tugasnya adalah kembali mencari sebuah artikel dari
koran yang berisi teks ulasan, namun dengan tema yang telah
ditentukan peneliti.
Di akhir pelajaran, peneliti secara singkat menyimpulkan
pelajaran hari ini dan kemudian membagikan jurnal siswa
beserta form pengamatan siswa terhadap guru. Pelajaran
ditutup dengan membaca hamdalah.
c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi ini, peneliti melakukan pengamatan
(observasi) untuk melihat, mengamati dan mencatat hal-hal
yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Hal yang
paling peneliti perhatikan adalah masalah keaktifan dan
interaksi siswa dengan guru di dalam kelas. Adapun hasil
pengamatan yang diperoleh peneliti melalui lembar observasi
pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai berikut.
40

Tabel
Pengamatan Tingkah Laku Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Pertemuan
No Aspek yang diamati
I II
Siswa Menghormati guru ketika
1 80 85
masuk kelas
Siswa memperhatikan penjelasan
2 70 85
guru
3 Siswa mengajukan pertanyaan 59 70
4 Siswa memberikan pendapat 65 80
5 Siswa menjawab pertanyaan guru 70 82
Siswa bersikap baik, tidak gaduh dan
6 65 75
tidak mengobrol
Siswa mengerjakan tugas yang
7 80 85
diberikan
Siswa mengikuti proses pembelajaran
8 sampai akhir dan ikut membuat 65 80
kesimpulan
Jumlah 554 642

Total skor = Jumlah skor yang diperoleh


Jumlah aspek
Total skor = Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah aspek
= 554 = 69,25 = 642 = 80,25
8 8
41

Keterangan:
Skala nilai aspek yang dinilai:
80—100 : Baik
60—79 : Cukup
10—59 : kurang

Skala nilai total skor rata-rata


80—100 : Tingkat kemampuan tinggi
60—79 : Tingkat kemampuan sedang
10—59 : Tingkat kempuan rendah

Pada tabel di atas, terlihat bahwa dari delapan aspek atau aktivitas
siswa yang peneliti amati selama proses pembelajaran, diperoleh rata-
rata 69,25 dengan katagori tingkat kemampuan sedang di pertemuan
pertama, dan rata-rata 80,25 dengan katogori tingkat kemampuan
tinggi di pertemua ke dua, dengan demikian terjadi peningkatan yang
baik pada tingkah laku siswa, walaupun belum signifikan karena masih
ada beberapa yang kurang. Data lain yang peneliti peroleh adalah nilai
hasil tes unjuk kerja siswa.
Tabel
Perolehan Nilai Tes Siklus I
No Nama Siswa Tes Unjuk Tes Unjuk
Kerja I Kerja II
1 Alfian Amirullah 7 13
2 Alfina Dwi Yanti 7 10
3 Alwi Annisah Mawarti 8 14
4 Antika Suri Tauladan 7 12
5 Awaludin 6 1o
42

6 Dhaifina 8 14
7 Azzahra 8 14
8 Dymas M. Sidiq 7 12
9 Elfiysni Damayanti 7 14
10 Esa Anugrah 6 11
11 Fajriyani Rahmawati 6 11
12 Hisyam Refel 7 14
13 Isti Khorotun Ni’ma 7 12
14 M. Alfiansyah 7 12
15 M. Arifin Nugroho 6 10
16 M. Farhan Zidan 8 14
17 M. Ibanes 8 14
18 M. Resa 4 14
19 MK. Farhan 7 13
20 Najwa Nadhifa 7 11
21 Nofia Fajriyanti 6 10
22 Raihan Agus Tian 8 12
23 Rendi Nuh Ronadi 6 13
24 Risma Kus Paniyar 8 14
25 Sibiantoro Cahyadi 8 12
26 Wahyu Budi Utomo 6 12
27 Windy Fitriyangsih 7 13
28 Zulfa Karimah 7 11
29 Yoga Syafaris 7 11
Jumlah Skor 201 357
Jumlah Rata-rata 6,93 12,31
43

berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman


siswa mengenai materi teks ulasan masih terbilang rendah pada tes I
yakni dengan rata-rata 6,93. Kemudian tingkat pemahaman siswa
mengenai teks ulasan pada tes II mengalami peningkatan, menjadi
12,31. Dengan melihat hasil tabel di atas, maka pencapaian nilai
maksimal, yakni 20 masih jauh dari rata-rata tersebut. Untuk itu,
peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya. Hal ini
dilakukan untuk melihat, memperbaiki dan mengingkatkan
kekurangan-kekurangan yang ada pada pertemuan pertama dan ke dua
di siklus I ini.
d. Tahap Refleksi
Setelah melakukan penelitian mulai, perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan sampai diketahui nilai tes siswa, maka dapat
diketahui pula bahwa masih banyak kekurangan yang terjadi pada
siklus I ini. Seperti ada beberapa siswa yang mendapat nilai rendah
dalam tes unjuk kerja siswa. Perhatian siswa yang masih kurang
folus terhadap guru, serta kurang fokusnya siswa dalam proses
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, hal ini menuntut
peneliti untuk melakukan perbaikan dan penelitian lebih lanjut ke
siklus II. Adapun yang menjadi tolak ukur dan perbandingan
peneliti pada siklus II nantinya adalah hasil nilai tes siswa 1 dan 2
di siklus I dengan nilai tes siswa 3 dan 4 di siklus II, apakah terjadi
peningkatan atau tidak.

D. Tindakan Pembelajaran Siklus II

1. Pertemuan Pertama
a. Tahap Perencanaan
44

Perencanaan yang dilakukan untuk siklus II ini, peneliti


kembali mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran,
silabus, form pengamatan siswa terhadap guru, jurnal siswa dan
sebagainya. Untuk perencanaan ketika masuk kelas, peneliti akan
menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pengulangan
pembelajaran ini. Siswa akan diberitahu bahwa nilai pada
pertemuan sebelumnya kurang memuaskan, maka harus diadakan
tes kembali. Setelah pemberitahuan itu, peneliti akan mengulang
dan mengingatkan kembali sedikit materi tentang teks ulasan.
Selanjutnya, setelah kegiatan tersebut berakhir, peneliti akan
membagikan lembar pengamatan siswa terhadap guru dan jurnal
siswa. Kemudian menutup pelajaran dengan memberikan tugas
dan hamdalah.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama di siklus II
ini dilakukan pada hari Selasa 4 November 2014, pukul 12:40 –
13:50 WIB. Pembelajaran di mulai dengan peneliti masuk ke kelas
dan menanyakan kabar siswa, kemudian peneliti menyuruh siswa
untuk mengeluarkan tugas yang di berikan peneliti pada
pertemuan sebelumnya, lalu peneliti memeriksa satu per-satu
tugas siswa. Setelah memeriksa, peneliti pun memberitahukan
akan keadaan kurang tuntasnya hasil belajar siswa pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa tujuan
pembelajaran hari ini adalah untuk memberikan penguatan
mengenai materi teks ulasan serta melakukan penilaian terhadap
siswa sebagai penilaian tes unjuk kerja 3.
Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, peneliti kemudian
megulang dan mengingatkan kembali materi teks ulasan. Setelah
menyegarkan ingatan mereka, peneliti meminta siswa untuk
45

mencari sebuah artikel dari koran yang berisi teks ulasan.


Kemudian peneliti mengiring siswa ke perpustakaan sekolah dan
mengontrol siswa saat mencari artikel dari koran, hal ini dilakukan
peneliti agar siswa tidak berbuat gaduh selama di dalam
perpustakaan. Setelah semua siswa mendapatkan artikel dari koran
yang berisi teks ulasan, peneliti kembali mengiring siswa kedalam
kelas kemudian menjelaskan bagai mana mencari tema utama dari
sebuah teks ulasan. Setelah dirasa siswa paham bagaimana cara
mencari tema utama dari teks ulasan, kemudian peneliti kembali
memberikan tugas kepada siswa untuk mencari sebuah artikel dari
koran yang berisi teks ulasan dengan tema yang peneliti tentukan.
Hal ini dilakukan agar siswa lebih matang dalam pemahaman
pembelajaran teks ulasan.
Setelah pembelajaran selesai, peneliti melakukan evaluasi
kemudian peneliti membagikan jurnal siswa dan lembar
pengamatan siswa terhadap guru. Setelah selesai semua, peneliti
menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdalah.

2. Pertemuan Kedua
a. Tahap Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan untuk pertemuan ke dua di siklus


II ini, peneliti mempersiapkan rencana pelakasanaan
pembelajaran, silabus, form pengamatan siswa terhadap guru,
jurnal siswa dan angket. Untuk perencanaan ketika masuk kelas,
peneliti akan menanyakan terlebih dahulu tentang tugas yang
peneliti berikan, kemudian peneliti akan menjelaskan kepada
siswa tentang tujuan pengulangan pembelajaran ini, siswa akan
diberitahu bahwa nilai pada pertemuan sebelumnya masih kurang
46

memuaskan. Setelah pemberitahuan itu, peneliti akan


mengevaluasi satu persatu tugas yang dikerjakan siswa. Evaluasi
tersebut untuk penguatan pemahaman siswa. Selanjutnya, setelah
kegiatan tersebut berkahir, peneliti akan membagikan lembar
pengamatan siswa terhadap guru, jurnal siswa dan angket,
kemudian menutup pelajaran dengan hamdallah.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II ini


dilakukan pada hari Kamis tanggal 6 November 2014 pukul
07:10—08:30 WIB. Pembelajaran dimulai dengan menanyakan
kabar siswa. Setelah menanyakan kabar siswa, peneliti
menanyakana tugas yang peneliti berikan di pertemuan
sebelumnya, kemudian peneliti menyuruh siswa pengeluarkan
tugasnya. Kemudian peneliti pun memberitahukan akan keadaaan
kurang tuntasnya hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya.
Kemudian peneliti menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran hari
ini adalah untuk menuntasakan serta memberikan penguatan
mengenai materi teks ulasan serta melakukan penilaian terhadap
siswa sebagai tes unjuk kerja 4.

Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, peneliti kemudian


mengulang dan mengingatkan kembali materi teks ulasan.
Pengulangan materi ini dengan menggunakan contoh dari tugas
salah satu siswa. Setelah pemahaman siswa dirasa lebih dalam dari
pertemuan berikutnya, hal ini dapat dibuktikan ketika peneliti
menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi
teks ulasan, siswa sudah dapat menjawab tanpa harus membuka-
buka buku kembali.
47

Di akhir pembelajaran, peneliti kembali mengevaluasi dan


menyimpulkan materi hari ini. Setelah selesai mengevaluasi,
peneliti membagikan jurnal siswa, lembar pengamatan siswa
terhadap guru dan angket. Setelah semuanya selesai penelti
menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.

c. Tahap Observasi

Tabel
Pengamatan Tingkah Laku Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I

Siklus I Siklus II
No Aspek yang diamati
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
Siswa Menghormati guru
1 80 85 85 75
ketika masuk kelas
Siswa memperhatikan
2 70 85 90 95
penjelasan guru
Siswa mengajukan
3 59 70 75 75
pertanyaan
Siswa memberikan
4 65 80 80 83
pendapat
Siswa menjawab
5 70 82 85 85
pertanyaan guru
Siswa bersikap baik,
6 tidak gaduh dan tidak 65 75 85 87
mengobrol
Siswa mengerjakan tugas
7 80 85 90 95
yang diberikan
48

Siswa mengikuti proses


pembelajaran sampai
8 65 80 85 90
akhir dan ikut membuat
kesimpulan
Jumlah 554 642 675 697

Total skor pertemuan I = Jumlah skor yang diperoleh = 554 = 69,25


Jumlah aspek 8
Total skor pertemuan II = Jumlah skor yang diperoleh = 642 = 80,25
Jumlah aspek 8
Total skor pertemuan I = Jumlah skor yang diperoleh = 675 = 84,37
Jumlah aspek 8
Total skor pertemuan II = Jumlah skor yang diperoleh = 697 = 87,13
Jumlah aspek 8
Keterangan:
Skala nilai aspek yang dinilai:
80—100 : Baik
60—79 : Cukup
10—59 : kurang

Skala nilai total skor rata-rata


80—100 : Tingkat kemampuan tinggi
60—79 : Tingkat kemampuan sedang
10—59 : Tingkat kempuan rendah

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan


antara tingkah laku siswa di siklus I, dengan di siklus II. Adapun dari
8 aspek yang diamati, diperoleh rata-rata 69,25 dengan katagori
tingkat kemampuan sedang di siklus I pertemuan pertama. Kemudian
49

diperoleh rata-rata 80,25 dengan katagori tingkat kemampuan tinggi di


siklus II pertemuan kedua, setelah diperoleh rata-rata 84,37 dengan
katagori tingkat kemampuan tinggi di pertemuan pertama siklus II dan
rata-rata 87,13 dengan katagori tingkat kemampuan tinggi di siklus II
pertemuan kedua.

Tabel
Perolehan Nilai Tes Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Nama Siswa Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
I II I II
1 Alfian Amirullah 7 13 14 18
2 Alfina Dwi Yanti 7 10 16 19
3 Alwi Annisah Mawarti 8 14 13 17
4 Antika Suri Tauladan 7 12 13 17
5 Awaludin 6 1o 13 19
6 Dhaifina 8 14 16 19
7 Azzahra 8 14 12 18
8 Dymas M. Sidiq 7 12 16 19
9 Elfiysni Damayanti 7 14 13 17
10 Esa Anugrah 6 11 14 17
11 Fajriyani Rahmawati 6 11 12 18
12 Hisyam Refel 7 14 15 19
13 Isti Khorotun Ni’ma 7 12 15 19
14 M. Alfiansyah 7 12 11 17
15 M. Arifin Nugroho 6 10 14 18
16 M. Farhan Zidan 8 14 13 18
17 M. Ibanes 8 14 15 19
50

18 M. Resa 4 14 15 19
19 MK. Farhan 7 13 15 19
20 Najwa Nadhifa 7 11 16 19
21 Nofia Fajriyanti 6 10 16 19
22 Raihan Agus Tian 8 12 13 17
23 Rendi Nuh Ronadi 6 13 13 17
24 Risma Kus Paniyar 8 14 14 19
25 Sibiantoro Cahyadi 8 12 14 19
26 Wahyu Budi Utomo 6 12 16 19
27 Windy Fitriyangsih 7 13 13 17
28 Zulfa Karimah 7 11 14 19
29 Yoga Syafaris 7 11 14 19
Jumlah Skor 201 357 408 530
Jumlah Rata-rata 6,93 12,31 14,10 18,23

Berdasarkan tabel nilai hasil tes unjuk kerja di atas


dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman siswa tentang materi
teks ulasan mengalami peningkatan. Dari nilai rata-rata 6,93
pada pertemuan pertama di siklus I, menjadi 18,23 pada
pertemuan kedua di siklus II. Peningkatan ini sangatlah
memuaskan, karena hal ini menunjukan bahwa pemanfaatan
media pemberian tugas dapat memperdalam pengetahuan siswa
tentang materi teks ulasan.

d. Tahap Refleksi
Berikut hasil refleksi dari tindakan yang telah dilakukan:
- Secara garis besar tujuan pemanfaatan media pemberian
tugas adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa yang
51

dirasa kurang ketika guru menjelaskan di dalam kelas,


kurangnya pemahaman tersebut salah satunya disebabkan
karena minimnya waktu pelajaran Bahasa Indonesia di
sekolah, hal tersebut yang menuntut guru untuk
memberikan tugas kepada siswa agar siswa mendapatkan
pemahaman yang lebih dalam tentang meteri tersebut saat
di luar kelas.
- Terjadi perubahan perilaku dalam proses pembelajaran,
siswa menjadi lebih aktif ketika guru menanyakan atau
sedang menjelaskan tentang materi teks ulasan. Keaktifan
siswa tersebut terjadi karena wawasan ilmu siswa
bertambah ketika mereka mengerjakan tugas, sehingga saat
dikelas pembelajaran berjalan secara dua arah.
- Berikut ini analisis form pengamatan siswa terhadap guru:

Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan I)

No Aktivitas Guru Jumlah Jawaban Persentase Jawaban


Ya Tidak Ya Tidak
1 Sebelum memulai pelajaran guru 21 8 73,33% 26,67%
menanyakan kabar siswa
2 Guru menyampaikan tujuan pelajaran 23 6 80% 20%
3 Guru menanyakan pengalaman siswa 17 12 60% 40%
dalam mencari sebuah artikel berisi
teks ulasan
52

4 Guru menjelaskan hal-hal yang 29 0 100% 0%


berkaitan dengan teks ulasan
5 Guru memberikan kesempatan pada 25 4 86,67% 13,33%
siswa untuk berpendapat atau
bertanya

6 Guru menyimpulkan materi 21 8 73,33% 26,67%


pembelajaran
7 Guru menutup pelajaran dengan baik 23 6 80% 20%

Pada poin pertama, sebelum memulai pelajaran guru


menanyakan kabar siswa mendapat respons sebesar 73,33%. Hal ini
merupakan hal yang positif di awal pertemuan karena mereka langsung
menyambut positif pelajaran saat itu. Poin kedua, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran mendapat respon sebesar 80%. Poin ketiga, guru
menanyakan pengalaman siswa dalam mencari sebuah artikel berisi
teks ulasan mendapat respons 60%. Kemudian pada poin keempat,
guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan teks ulasan mendapat
respon 100%. Ini berarti bahwa siswa memberikan perhatian lebih
kepada guru ketika guru menjelaskna materi poin ke lima. Guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat atau bertanya
mendapatkan respons sebanyak 86,67%. Poin keenam, guru
menyimpulkan materi pelajaran mendapat respons 73,33%. Poin
ketujuh, guru menutup pelajaran dengan baik mendapat respon
sebanyak 80%.
53

Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan II)

Jumlah Jawaban Persentase Jawaban


No Aktivitas Guru
Ya Tidak Ya Tidak
Sebelum memulai pelajaran
1 25 4 86,67% 13,33%
guru menanyakan kabar siswa
Guru menyampaikan tujuan
2 23 6 80% 20%
pelajaran
Guru menanyakan kesulitan
3 21 8 73,33% 26,67%
siswa pada materi teks ulsan
Guru menugaskan siswa untuk
4 mencari sebuah artikel yang 29 0 100% 0%
berisi teks usalasan
Guru mengevaluasi materi
5 25 4 86,67% 13,33%
teks ulasan
Guru menyimpulkan materi
6 25 4 86,67% 13,33%
pembelajaran
Guru menutup pelajaran
7 29 0 100% 0%
dengan baik

Pada pertemuan kedua, di poin pertama guru menanyakan


kabar siswa mendapat respons lebih baik dari pertemuan sebelumnya,
yakni sebanyak 86,67%. Poin kedua, guru menyampaikan tujuan
pelajaran mendapat respons sebanyak 80%. Kemudian di poin ke tiga,
guru menanyakan kesulitan siswa pada materi teks ulasan mendapat
respons sebanyak73,33%. Pada poin selanjutnya, yakni poin keempat,
guru menugaskna siswa untuk mencari sebuah artikel yang berisis teks
54

ulasan mendapat respons penuh sebanyak 100%. Pada poin kelima dan
keenam, guru mengevaluasi materi teks ulasan dan guru
menyimpulkan materi pembelajaran mendapatkan respons sebesar
86,67%. Hal ini karena saat membahasan dan mengevaluasi materi
teks ulasan, terdapat siswa yang mengobrol dan meminta izin untuk ke
kamar mandi. Pada poin terakhir, guru menutup pelajaran dengan baik,
mendapat respons penuh sebnyak 100%.
Pada tabel di pertemuan kedua ini, dapat terlihat bahwa guru
dalam hal ini adalah peneliti itu sendiri sudah melakukan kegiatan
pembelajaran dengan lebih baik. Ini dapat dilihat bahwa dua dari tujuh
poin yang ada mendapat respons penuh dari siswa. Akan tetapi, masih
ada beberapa kegiatan yang masih kurang mendapatkan respons dari
siswa, seperti ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran, lalu
saat guru menanyakan kesulitan siswa dalam materi teks ulasan, ketika
guru mengevaluasi dan menyimpulkan.

Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan
III)

Jumlah Jawaban Persentase Jawaban


No Aktivitas Guru
Ya Tidak Ya Tidak
Sebelum memulai pelajaran guru
1 29 0 100% 0%
menanyakan kabar siswa
Guru mengulang kembali materi
2 25 4 86,67% 13,33%
teks ulasan
3 Guru memberikan penilaian 29 0 100% 0%
55

Guru menugaskan siswa untuk


mencari sebuah artikel yang
4 29 0 100% 0%
berisi teks usalan dengan tema
yang telah guru tentukan
Guru mengevaluasi materi teks
5 27 2 93,33% 6,67%
ulasan
Guru menyimpulkan materi
6 27 2 93,33% 6,67%
pembelajaran
Guru menutup pelajaran dengan
7 29 0 100% 0%
baik

Pada tabel di pertemuan ketiga ini, poin pertama, ketiga,


keempat dan terakhir, guru menanyakan kabar siswa, guru
memberikan penilalian, guru menugaskan siswa untuk mencari sebuah
artikel dari koran yang berisi teks ulasan dengan tema yang telah
ditentukan oleh guru dan guru menutup pelajaran dengan baik
mendapat respons penuh, yakni sebnyak 100%. Sedangkan poin kedua,
guru mengulang kembali materi teks ulasan mendapat respons
sebanyak 86,67%. Kemudian poin kelima dan keenam, guru
mengevaluasi dan menyimpulkan materi pembelajaran mendapatkan
respons sebesar 93,33%.
Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru (pertemuan
IV)

Jumlah Jawaban Persentase Jawaban


No Aktivitas Guru
Ya Tidak Ya Tidak
1 Sebelum memulai pelajaran 29 0 100% 0%
56

guru menanyakan kabar siswa


Guru mengulang kembali
2 25 4 86,67% 13,33%
materi teks ulasan
3 Guru memberikan penilaian 29 0 100% 0%
Guru menugaskan siswa
untuk mencari sebuah artikel
4 29 0 100% 0%
yang berisi teks usalan dengan
tema yang telah guru tentukan
Guru mengevaluasi materi
5 27 2 93,33% 6,67%
teks ulasan
Guru menyimpulkan materi
6 27 2 100% 0%
pembelajaran
Guru menutup pelajaran
7 29 0 100% 0%
dengan baik

Hasil yang terdapat pada tabel di pertemuan keempat ini, dapat


terlihat bahwa guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan
sangat baik dan semaksimal mungkin. Siswa pun sudah lebih banyak
memperhatikan guru dalam proses pembelajaran.

e. Berdasarkan Jurnal Siswa

Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru
(pertemuan I)

Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase
No Aktivitas Guru
A B C D
57

1 Materi Terlalu sulit Sulit Mudah Sangat mudah


pembelajaran 0 (0%) 4 (13,33%) 17 (60%) 8 (26,67%)
yang
diberikan:
2 Artikel yang Sangat menarik Menarik Kurang Membosankan
dipilih sebagai 15 (53,33%) 8 (26,67%) menarik 0 (0%)
contoh teks 6 (20%)
ulasan:
3 Cara guru Baik sekali Baik Cukup Perlu
mengajarkan 17 (60%) 10 (33,33%) 0 (0%) ditingkatkan
materi teks 2 (6,67%)
ulasan
4 Dalam Sangat Bersemangat Kurang Terpaksa
mengajarkan bersemangat 15 (53,33%) bersemanga 0 (0%)
marteri teks 14 (46,67%) t
ulasan, guru 0 (0%)
terlihat:

5 Pemanfaatan Sangat Berpengaruh Tidak Sangat tidak


media berpengaruh 21 (73,33%) berpengaruh berpengaruh
pemberian 6 (20%) 2 (6,67%) 0 (0%)
tugas
berdampak:
6 Bagaimana Sangat Menyenangkan Membosank Sangat
kesanmu menyenangkan 21 (73,33%) an membosankan
tentang 8 (26,67%) 0 (0%) 0 (0%)
pembelajaran
hari ini:
58

Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat


respons 0% menjawab terlalu sulit, 13,33% menjawab sulit, 60%
menjawab mudah dan 26,67% menjawab sangat mudah.
Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan
mendapat respons 53,33% menjawab sangat menarik, 26,67%
menjawab menarik, 20% menjawab kurang menarik, dan 0%
menjawab membosankan.
Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat
respons 60% menjawab baik sekali, 33,33% menjawab baik, 0%
menjawab cukup, dan 6,67% menjawab perlu ditingkatkan.
Poin keempat, dalam mengajarkan materi teks ulasan guru
terlihat sangat bersemangat mendapat respons 46,67% , bersemangat
mendapat respons 53,33%, kurang bersemangat mendapat respons 0%,
dan terpaksa mendapat respons 0%.
Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak
sangat berpengaruh mendapat respons 20%, berpengaruh mendapat
respons 73,33%, tidak berpengaruh mendapat respons 6,67% dan
membosankan mendapat respons 0%.
Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini,
26,67% menjawab sangat menyenangkan, 73,33% menjawab
menyenangkan, 0% menjawab membosankan dan o% menjawab
sangat menyenangkan.
Dari jurnal siswa pertemuan pertama di atas, dapat disimpulkan
bahwa materi pembelajaran teks ulasan yang diberikan siswa termasuk
mudah dipahami oleh siswa. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa
materi yang diberikan mudah dan menarik. Selain itu di mata siswa,
cara guru mengajarkan sudah baik dan terlihat bersemangat.
59

Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru
(pertemuan II)

Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase
No Aktivitas Guru
A B C D
1 Materi Terlalu sulit Sulit Mudah Sangat mudah
pembelajaran 0 (0%) 4 (13,33%) 15 (53,33%) 10 (26,67%)
yang diberikan:
2 Artikel yang Sangat Menarik Kurang Membosankan
dipilih sebagai menarik 8 (26,67%) menarik 0 (0%)
contoh teks 21 (73,33%) 0 (0%)
ulasan:
3 Cara guru Baik sekali Baik Cukup Perlu
mengajarkan 17 (60%) 12 (40%) 0 (0%) ditingkatkan
materi teks ulasan 0 (0%)
4 Dalam Sangat Bersemanga Kurang Terpaksa
mengajarkan bersemangat t bersemangat 0 (0%)
marteri teks 21 (73,33%) 6 (20%) 2 (6,67%)
ulasan, guru
terlihat:

5 Sangat Berpengaru Tidak Sangat tidak


Pemanfaatan
berpengaruh h berpengaruh berpengaruh
media pemberian
4 (13,33%) 23 (80%) 0 (0%) 2 (6,67%)
tugas berdampak:
60

6 Bagaimana Sangat Menyenang Membosanka Sangat


kesanmu tentang menyenangka kan n membosankan
pembelajaran hari n 6 (20%) 0 (0%) 0 (0%)
ini: 23 (80%)

Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat


respons 0% menjawab terlalu sulit, 13,33% menjawab sulit, 53,33%
menjawab mudah dan 23,33% menjawab sangat mudah.
Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan
mendapat respons 73,33% menjawab sangat menarik, 26,67%
menjawab menarik, 0% menjawab kurang menarik, dan 0% menjawab
membosankan.
Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat
respons 60% menjawab baik sekali, 40% menjawab baik, 0%
menjawab cukup, dan 0% menjawab perlu ditingkatkan.
Poin keempat, dalam mengajarkan materi tek ulasan guru terlihat
sangat bersemangat mendapat respons 73,33% , bersemangat
mendapat respons 20%, kurang bersemangat mendapat respons 6,67%,
dan terpaksa mendapat respons 0%.
Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak
sangat berpengaruh mendapat respons 13,33%, berpengaruh mendapat
respons 80%, tidak berpengaruh mendapat respon 0% dan
membosankan mendapat respons 6,67%.
Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini,
80% menjawab sangat menyenangkan, 20% menjawab menyenangkan,
0% menjawab membosankan dan o% menjawab sangat
menyenangkan. Dari jurnal siswa di atas dapat diketahui bahwa materi
pembelajaran yang diberikan kepada siswa merupakan materi yang
61

mudah dan menarik, hal ini terjadi karena di mata siswa, cara guru
mengajarkan materi teks ulasan di pertemuan kedua ini lebih baik
dibandingkan dengan pertemuan pertama.

Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru
(pertemuan III)

Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase
No Aktivitas Guru
A B C D
1 Materi Terlalu sulit Sulit Mudah Sangat
pembelajaran 0 (0%) 2 (6,67%) 15 (53,33%) mudah
yang diberikan: 12 (40%)
2 Artikel yang Sangat Menarik Kurang Membosank
dipilih sebagai menarik 4 (13,33%) menarik an
contoh teks 25 (86,67%) 0 (0%) 0 (0%)
ulasan:
3 Cara guru Baik sekali Baik Cukup Perlu
mengajarkan 25 (86,67%) 2 (6,67%) 2 (6,67%) ditingkatkan
materi teks ulasan 0 (0%)
4 Dalam Sangat Bersemangat Kurang Terpaksa
mengajarkan bersemangat 14 (46,67%) bersemanga 0 (0%)
marteri teks 15 (53,33%) t
ulasan, guru 0 (0%)
terlihat:
62

5 Pemanfaatan Sangat Berpengaruh Tidak Sangat tidak


media pemberian berpengaruh 14 (46,67%) berpengaruh berpengaruh
tugas berdampak: 15 (53,33%) 0 (0%) 0 (0%)
6 Bagaimana Sangat Menyenangkan Membosank Sangat
kesanmu tentang menyenangkan 6 (20%) an membosank
pembelajaran hari 23 (80%) 0 (0%) an
ini: 0 (0%)

Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat respons


0% menjawab terlalu sulit, 6,67% menjawab sulit, 53,33% menjawab
mudah dan 40% menjawab sangat mudah.
Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan
mendapat respons 86,67% menjawab sangat menarik, 13,33%
menjawab menarik, 0% menjawab kurang menarik, dan 0% menjawab
membosankan.
Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat
respons 86,67% menjawab baik sekali, 6,67% menjawab baik, 6,67%
menjawab cukup, dan 0% menjawab perlu ditingkatkan.
Poin keempat, dalam mengajarkan materi tek ulasan guru terlihat
sangat bersemangat mendapat respons 53,33% , bersemangat
mendapat respons 46,67%, kurang bersemangat mendapat respons 0%,
dan terpaksa mendapat respons 0%.
Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak
sangat berpengaruh mendapat respons 53,33%, berpengaruh mendapat
respons 46,67%, tidak berpengaruh mendapat respons 0% dan
membosankan mendapat respons 0%.
Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini,
80% menjawab sangat menyenangkan, 20% menjawab menyenangkan,
63

0% menjawab membosankan dan o% menjawab sangat


menyenangkan.

Tabel
Form Pengamatan Siswa Terhadap Guru
(pertemuan IV)

Opsi Jawaban/Jumlah/Persentase
No Aktivitas Guru
A B C D
1 Materi Terlalu sulit Sulit Mudah Sangat mudah
pembelajaran 0 (0%) 0 (0%) 15 (53,33%) 14 (46,67%)
yang diberikan:
2 Artikel yang Sangat Menarik Kurang Membosankan
dipilih sebagai menarik 4 (13,33%) menarik 0 (0%)
contoh teks 25 (86,67%) 0 (0%)
ulasan:
3 Cara guru Baik sekali Baik Cukup Perlu
mengajarkan 27 (93,33%) 2 (6,67%) 0 (0%) ditingkatkan
materi teks 0 (0%)
ulasan
4 Dalam Sangat Bersemanga Kurang Terpaksa
mengajarkan bersemangat t bersemangat 0 (0%)
marteri teks 15 (53,33%) 14 (46,67%) (0%)
ulasan, guru
terlihat:
64

5 Sangat Berpengaru Tidak Sangat tidak


Pemanfaatan
berpengaruh h berpengaruh berpengaruh
media
23 (80%) 6 (20%) 0 (0%) 2 (6,67%)
pemberian tugas
berdampak:

6 Sangat Menyenang Membosanka Sangat


Bagaimana
menyenangkan kan n membosankan
kesanmu tentang
23 (80%) 6 (20%) 0 (0%) 0 (0%)
pembelajaran
hari ini:

Poin pertama, materi pembelajaran yang diberikan mendapat


respons 0% menjawab terlalu sulit, 0% menjawab sulit, 53,33%
menjawab mudah dan 46,67% menjawab sangat mudah.
Poin kedua, artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan
mendapat respons 86,67% menjawab sangat menarik, 13,33%
menjawab menarik, 0% menjawab kurang menarik, dan 0% menjawab
membosankan.
Poin ketiga, cara guru mengajarkan materi teks ulasan mendapat
respons 93,33% menjawab baik sekali, 6,67% menjawab baik, 0%
menjawab cukup, dan 0% menjawab perlu ditingkatkan.
Poin keempat, dalam mengajarkan materi tek ulasan guru terlihat
sangat bersemangat mendapat respons 53,33% , bersemangat
mendapat respons 46,67%, kurang bersemangat mendapat respons 0%,
dan terpaksa mendapat respons 0%.
Poin kelima, pemanfaatan media pemberian tugas berdampak
sangat berpengaruh mendapat respons 80%, berpengaruh mendapat
respons 20%, tidak berpengaruh mendapat respons 0% dan
membosankan mendapat respons 0%.
65

Poin keenam, bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini,


80% menjawab sangat menyenangkan, 20% menjawab menyenangkan,
0% menjawab membosankan dan o% menjawab sangat
menyenangkan.
Dari jurnal pertemuan keempat diatas, dapat terlihat bahwa
materi teks ulasan yang diberikan guru dirasa mudah dan sangat
menarik siswa dalam mempelajarinya. Cara guru mengajarkan materi
juga semakin baik, terbukti dari pilihan jawaban sebagian besar siswa
yang memilih jawaban baik sekali. Selain itu, sebagian besar siswa
merasa senang dengan pembelajaran yang telah berlangsung.

f. Hasil Refleksi

Secara keseluruhan, jika dilihat dari analisis di atas, kemampuan


siswa dalam memahami materi teks ulasan terlihat dalam skor yang
dicapai, baik dari hasil tes maupun dari jurnal siswa. Skor rata-rata
kelas yang dicapai saat tes unjuk kerja pada pertemuan pertama siklus
I adalah 6,93 dan rata-rata nilai tes unjuk kerja pertemuan kedua
adalah 12,31. Sedangkan skor rata-rata kelas yang dicapai saat
pertemuan pertama siklus II adalah 14,10 dan rata-rata nilai tes unjuk
kerja pertemuan ker=dua adalah 18,23. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa tingkat pemahaman siswa dalam materi teks ulasan
sudah lebih baik dan meningkat. Maka tidak ada alasan bagi peneliti
untuk melanjutkan penelitian ke siklus III, karena nilai akhir pada
siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.
66

E. Analisis Data
1. Analisis Data Hasil Kuesioner

Tabel

Data Hasil Kuesioner Siswa Terhadap Pemanfaatan Media


Pemberian Tugas

SS S KS TS STS
No Pertanyaan
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Tugas yang
diberikan guru
Bahasa
Indonesia
1 berkaitan 21 72,2 8 27, 0 0 0 0 0 0
dengan
kehidupan
sehari-hari

Guru Bahasa
Indonesia
menanamkan
2 14 50 13 44,44 2 5,56 0 0 0 0
nilai kejujuran
dalam setiap
tugas
67

Tugas yang
diberikan Guru
Bahasa
Indonesia
13,8
3 bersumber 9 30,56 14 50 4 2 5,56 0 0
9
kepada
pemahaman,
bukan hanya
teori
PR yang
diberikan guru
Bahasa
Indonesia
menuntut siswa
63,8 33,
4 untuk bekerja 0 0 0 0 1 2,78 18 10
9 33
sama dengan
teman, kakak
atau orang
tuanya

Tugas yang
diberikan guru
Bahasa
Indonesia
5 14 50 15 50 0 0 0 0 0 0
mudah
dimengerti
karena sudah
dijelaskan oleh
68

guru Bahasa
Indonesia cara
pengerjaannya

Teknik
mengajar yang
digunakan guru
6 Bahasa 23 77,78 6 22,22 0 0 0 0 0 0
Indonesia
mudah untuk
dipahami
Guru Bahasa
Indonesia
memberikan
7 tugas sesuai 17 58,33 11 38,89 1 2,78 0 0 0 0
dengan
kemampuan
siswa
Guru Bahasa
Indonesia
memberikan
penjelasan
2,7
8 kembali jika 6 19,44 20 72,22 2 5,56 0 0 1
8
ada siswa yang
kesulitan untuk
mengerjakan
tugas
9 Guru Bahasa 8 27,78 17 58,33 4 13,8 0 0 0 0
69

Indonesia 9
mengulas
kembali materi
yang telah
diajari untuk
pemantapan
pemahaman
materi
Guru Bahasa
Indonesia
mengaitkan
10 materi 6 22,22 23 77,78 0 0 0 0 0 0
selanjutnya
dengan materi
sebelumnya
Guru Bahasa
Indonesia akan
mengkonfirmas
i dan memantau
22,2
11 tugas yang 5 16,67 17 58,33 7 0 0 0 0
2
memerlukan
waktu panjang
untuk
pengerjaannya
Guru Bahasa
Indonesia
12 10 36,11 19 63,89 0 0 0 0 0 0
memberikan
bantuan untuk
70

siswa yang
kesulitan dalam
mengerjakan
tugas, terutama
yang berkaitan
dengan
pelajaran lain
Guru Bahasa
Indonesia
mengevaluasi
13 hasil pekerjaan 15 50 14 50 0 0 0 0 0 0
siswa dan
merevisi jika
ada kesalahan
Guru Bahasa
Indonesia
memberikan
14 waktu yang 17 58,33 12 41,67 0 0 0 0 0 0
cukup untuk
mengerjakan
tugas
Guru Bahasa
Indonesia
membangun ide
15 siswa terlebih 9 30,56 19 63,89 1 5,56 0 0 0 0
dahulu untuk
digunakan
sebagai contoh
71

sehingga tugas
mudah
dikerjakan

Guru Bahasa
Indonesia
membangun ide
siswa terlebih
dahulu untuk 16,6
16 4 13,89 20 69,44 5 0 0 0 0
digunakan 7
sebagai contoh
sehingga tugas
mudah
dikerjakan
Guru Bahasa
Indonesia
beserta siswa
2,7
17 mengadakan 3 11,11 18 61,11 7 25 0 0 1
8
diskusi untuk
menambah
pengetahuan
Guru Bahasa
Indonesia
47,2 11,
18 memberikan 4 13,89 6 22,22 14 2 5,56 3
2 11
kesempatan
pada siswa
72

untuk bertanya,
terkait
pelajaran yang
disampaikan
guru Bahasa
Indonesia
Guru Bahasa
Indonesia
menganalogika
n materi 2,7
19 11 38,33 15 52,78 2 5,56 0 0 1
pelajaran 8
dengan
kehidupan
sehari-hari
Guru Bahasa
Indonesia
20 memberikan 17 58,33 10 36,11 2 2,78 0 0 0 0
penilaian secara
objektif

Pada poin pertama dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, yang menyatakan sangat setuju sebanyak
21 orang atau 72,22%, yang menyatakan setuju sebanyak 8 orang atau
27,78%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju dengan tugas yang
diberikan guru Bahasa Indonesia berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Pada poin kedua dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 14 orang atau 50% yang menyatakan setuju sebanyak 13 orang atau
73

44,44%, sedangkan yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau 5,56%,


dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia
menanamkan nilai kejujuran dalam setiap tugas.

Pada poin ketiga dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 9 orang atau 30,56% yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang
atau 50%, sedangkan yang menyatakan kurang setuju 4 orang atau 13,89%,
dan yang menyatakan tidak setuju 2 orang atau 5,56%, dengan demikian pada
umumnya siswa setuju jika tugas yang diberikan guru Bahasa Indonesia
bersumber kepada pemahaman, bukan hanya teori.

Pada poin keempat dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 0 orang atau 0% yang menyatakan setuju sebanyak 0 orang atau 0%,
yang menyatakan kurang setuju sebanyak 1 orang atau 2,78% , yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 18 orang atau 63,89%, yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 10 orang atau 33,33% dengan demikian pada
umumnya siswa tidak setuju jika PR yang diberikan guru Bahasa Indonesia
menuntut siswa untuk bekerja sama dengan teman, kakak atau orang tuanya.

Pada poin kelima dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 14 orang atau 50%, yang menyatakan setuju sebanyak 15 orang atau
50%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju
0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian siswa
setuju jika tugas yang diberikan guru Bahasa Indonesia mudah dimengerti
karena sudah dijelaskan oleh guru Bahasa Indonesia cara pengerjaannya.

Pada poin keenam dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
74

sebanyak 23 orang atau 77,78%, yang menyatakan setuju sebanyak 6 orang


atau 22,22%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju
0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada
umumnya siswa sangat setuju dengan teknik mengajar yang digunakan guru
Bahasa Indonesia mudah untuk dipahami.

Pada poin ketujuh dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 11 orang atau 38,89%, yang menyatakan setuju sebanyak 17 orang
atau 58,33%, yang menyatakan kurang setuju 1 orang atau 2,78%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%, sedangkan yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%, dengan demikian
pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan tugas
sesuai dengan kemampuan siswa.

Pada poin kedelapan disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 6 orang atau 19,44%, yang menyatakan setuju sebanyak 20 orang
atau 72,22%, yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau 5,56%, yang
menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 1
orang atau 2,78%, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru
Bahasa indonesia memberikan penjelasan kembali jika ada siswa yang
kesulitan untuk mengerjakan tugas.

Pada poin kesembilan dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 8 orang atau 27,78%, yang menyatakan setuju sebanyak 17 orang
atau 58,33%, yang menyatakan kurang setuju 4 orang atau 13,89%, yang
menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0,
dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia
75

mengulas kembali materi yang telah diajari untuk pemantapan pemahaman


materi

Pada poin kesepuluh dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 6 orang atau 22,22%, yang menyatakan setuju sebanyak 23 orang
atau 77,78%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju
0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada
umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia mengaitkan materi
selanjutnya dengan materi sebelumnya

Pada poin kesebelas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP


Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 5 orang atau 16,67%, yang menyatakan setuju sebanyak 17 orang
atau 58,33%, yang menyatakan kurang setuju 7 orang atau 22,22%, yang
menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0,
dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia
akan mengkonfirmasi dan memantau tugas yang memerlukan waktu panjang
untuk pengerjaannya.

Pada Poin kedua belas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa/i SMP
Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 10 orang atau 36,11%, yang menyatakan setuju sebanyak 19 orang
atau 63,89%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak setuju
0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian pada
umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan bantuan untuk
siswa yang kesulitan dalam pengerjaan tugas terutama yang berkaitan dengan
pelajaran lain.

Berdasarkan pada poin ketiga belas dapat disimpulkan bahwa rata-rata


siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat
76

setuju sebanyak 15 orang atau 50%, yang menyatakan setuju sebanyak 14


orang atau 50%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang menyatakan tidak
setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0, dengan demikian
pada umumnya siswa setuju jika guru bahasa indonesia mengevaluasi hasil
pekerjaan siswa dan merevisi jika ada kesalahan.

Berdasarkan pada poin keempat belas dapat disimpulkan bahwa rata-


rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan
sangat setuju sebanyak17 orang atau 58,33%, yang menyatakan setuju
sebanyak 12 orang atau 41,67%, yang menyatakan kurang setuju 0, yang
menyatakan tidak setuju 0, sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0,
dengan demikian pada umumnya siswa sanggat setuju jika guru Bahasa
Indonesia memberikan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas.

Berdasarkan pada poin kelima belas dapat disimpulkan bahwa rata-


rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 9 orang atau 30,56%, yang menyatakan setuju
sebanyak 19 orang atau 63,89%, yang menyatakan kurang setuju 1 orang atau
5,56%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat
tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa
Indonesia memberikan contoh dengan hasil tugas siswa yang terbaik.

Berdasarkan pada poin ke enam belas dapat disimpulkan bahwa rata-


rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 4 orang atau 13,89%, yang menyatakan setuju
sebanyak 20 orang atau 69,44%, yang menyatakan kurang setuju 5 orang atau
16,67%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat
tidak setuju 0, dengan demikian pada umumnya siswa setuju jika guru Bahasa
Indonesia membangun ide siswa terlebih dahulu untuk digunakan sebagai
contoh sehingga tugas mudah dikerjakan.
77

Berdasarkan pada poin ketujuh belas dapat disimpulkan bahwa rata-


rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 3 orang atau 11,11%, yang menyatakan setuju
sebanyak 18 orang atau 61,11%, yang menyatakan kurang setuju 7 orang atau
25%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat
tidak setuju 1 orang atau 2,78%, dengan demikian pada umumnya siswa
setuju jika guru Bahasa Indonesia beserta siswa mengadakan diskusi untuk
menambah pengetahuan

Berdasarkan poin kedelapan belas dapat disimpulkan bahwa rata-rata


siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 4 orang atau 13,89%, yang menyatakan setuju sebanyak 6
orang atau 22,22%, yang menyatakan kurang setuju 14 orang atau 47,22%,
yang menyatakan tidak setuju 2 orang atau 5,56%,sedangkan yang
menyatakan sangat tidak setuju 3 orang atau 11,11%, dengan demikian pada
umumnya siswa setuju jika guru Bahasa Indonesia memberikan kesempatan
pada siswa untuk bertanya terkait pelajaran yang disampaikan guru Bahasa
Indonesia.

Berdasarkan pada poin kesembilan belas dapat disimpulkan bahwa


rata-rata siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 11 orang atau 38,33%, yang menyatakan setuju
sebanyak 15 orang atau 52,78%, yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau
5,56%, yang menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat
tidak setuju 1 orang atau 2,78%, dengan demikian pada umumnya siswa
setuju jika guru Bahasa Indonesia menganalogikan materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan poin kedua puluh dapat disimpulkan bahwa rata-rata


siswa/i SMP Muhammadiyah Parakan Kelas VIII, Yang menyatakan sangat
78

setuju sebanyak 17 orang atau 58,33%, yang menyatakan setuju sebanyak 10


orang atau 36,11%, yang menyatakan kurang setuju 2 orang atau 2,78%, yang
menyatakan tidak setuju 0,sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju 0,
dengan demikian pada umumnya siswa sangat setuju jika guru Bahasa
Indonesia memberikan penilaian secara objektif.

Dari data penelitian di atas tentang pengaruh metode pemberian tugas


rumah terhadap motivasi belajar siswa, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:

Hasil data tersebut berkaitan dengan pengaruh metode pemberian


tugas rumah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Dari hasil observasi dan penyebaran angket, peneliti menemukan
beberapa indikator yang menunjukkan keterkaitan antara metode pemberian tugas
dan motivasi siswa dalam proses pembalajaran Bahasa Indonesia. Indikator ini
meliputi dorongan berupa motivasi kepada siswa dalam mengikuti pelajaran
Bahasa Indonesia serta metode pemberian tugas rumah dalam menyampaikan
pelajaran dan pengelolaan kelas.

Setelah melalukan penyebaran angket kepada siswa-siswi kelas VIII


SMP Muhammadiyah Parakan, didapat bahwa metode pemberian tugas rumah
bidang pelajaran Bahasa Indonesia memberikan pengaruh yang besar terhadap
motivasi belajar dan ketertarikan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa metode pemberian tugas rumah bidang


studi Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah Parakan sudah baik. Sehingga,
hal ini juga mempengaruhi kepada hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi.

2. Analisis komparatif siklus I dan II (menghitung mencari t)

Tabel
Perolehan Nilai Tes Siklus I dan II
79

Siklus I Jumlah Siklus II Jumlah


Nilai Siklus Nilai Siklus
No Nama Siswa Pertemuan Pertemuan
I II
I II (I+II) I II (I+II)
1 Alfian 7 13 20 14 18 32
Amirullah
2 Alfina Dwi 7 10 17 16 19 35
Yanti
3 Alwi Annisah 8 14 22 13 17 30
Mawarti
4 Antika Suri 7 12 19 13 17 30
Tauladan
5 Awaludin 6 10 16 13 19 32
6 Dhaifina 8 14 22 16 19 35
7 Azzahra 8 14 22 12 18 30
8 Dymas M. 7 12 19 16 19 35
Sidiq
9 Elfiysni 7 14 21 13 17 30
Damayanti
10 Esa Anugrah 6 11 17 14 17 31
11 Fajriyani 6 11 17 12 18 30
Rahmawati
12 Hisyam Refel 7 14 21 15 19 34
13 Isti Khorotun 7 12 19 15 19 34
Ni’ma
14 M. 7 12 19 11 17 28
Alfiansyah
15 M. Arifin 6 10 16 14 18 32
80

Nugroho
16 M. Farhan 8 14 22 13 18 31
Zidan
17 M. Ibanes 8 14 22 15 19 34
18 M. Resa 4 14 18 15 19 34
19 MK. Farhan 7 13 20 15 19 34
20 Najwa 7 11 18 16 19 35
Nadhifa
21 Nofia 6 10 16 16 19 35
Fajriyanti
22 Raihan Agus 8 12 20 13 17 30
Tian
23 Rendi Nuh 6 13 19 13 17 30
Ronadi
24 Risma Kus 8 14 22 14 19 33
Paniyar
25 Sibiantoro 8 12 20 14 19 33
Cahyadi
26 Wahyu Budi 6 12 18 16 19 35
Utomo
27 Windy 7 13 20 13 17 30
Fitriyangsih
28 Zulfa 7 11 18 14 19 33
Karimah
29 Yoga 7 11 18 14 19 33
Syafaris
Jumlah Skor 201 357 558 408 530 938
Jumlah Rata-rata 6,93 12,31 19,24 14,10 18,23 32,34
81

Berdasarkan tabel nilai di atas, dapat dilihat bahwa tingkat


pemahaman siswa dalam materi teks ulasan masih terbilang rendah pada
siklus I dan mengalami peningkatan ketika siklus II. Adapun lebih sederhana,
untuk nilai rata-rata tes unjuk kerja siswa, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel

Nilai Rata-rata Tes

Nilai Rata-rata Kelas Pertemuan I Pertemuan II


Siklus I 6,93 12,31
Siklus II 14,10 18,23

Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata terendah


pada siklus I yankni 6,93 sedangkan pada siklus II mencapai 14,10. Kemudian
pada siklus I nilai rata-rata tertinggi mencapai 12,31, sedangkan pada siklus II
mencapai 18,23. Dari data tersebut terlihat sangat jelas perbadaan yang terjadi
pada tiap siswa. Dari perbedaan dan peningkatan nilai yang terjadi, dapat
diketahui bahwa dari seluruh siswa (29 orang) yang mengikuti pelajaran
hampir seluruhnya mengalami peningkatan pada tes unjuk kerja pada materi
teks ulasan. Hasil ini membuktikan bahwa metode media pemberian tugas
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang sudah
diterangkan guru di dalam kelas.

3. Analisis Komparatif Siklus I dan II (menghitung nilai t)

Tabel
Distribusi Komparatif Siklus I (X1) dan Siklus II (X2)
82

No Urut
X1 X2 X12 X22
Siswa

20 32 400 1024
1

17 35 289 1225
2

22 30 484 900
3

19 30 361 900
4

16 32 256 1024
5

22 35 484 1225
6

22 30 484 900
7

19 35 361 1225
8

21 30 441 900
9

17 31 289 961
10

17 30 289 900
11

21 34 441 1156
12

19 34 361 1156
13

19 28 361 784
14

16 32 256 1024
15

22 31 484 961
16
83

22 34 484 1156
17

18 34 324 1156
18

20 34 400 1156
19

18 35 324 1225
20

16 35 256 1225
21

20 30 400 900
22

19 30 361 900
23

22 33 484 1089
24

20 33 400 1089
25

18 35 324 1225
26

20 30 400 900
27

18 33 324 1089
28

18 33 324 1089
29

558 938 10846 30464


Diketahui:
N1 = 29
N2 = 29
Menghitung nilai rata-rata siklus I (X1)
X1 = ∑ X1
84

N1
= 558
29
= 19,24
Menghitung nirai rata-rata siklus II (X2)
X2 = ∑ X2
N2
= 938
29
= 32,34
Menghitung derajat kebebasan (db)
Db = N1+N2-2
= 29+29-2
= 58-2
= 56
Menghitung standar deviasi siklus I (S1) data dependen
S12 = N1∑1-(∑X1)2
N1 (n1-1)
= 29 (10846) – (558)2
29(29 – 1)
= 314534 – 311364
29 (28)
= 3170
812
= 3,90

Menghitung standar deviasi siklus II (S2) data dependen


S22 = N2∑X22 – (∑X22)
N2 (n2 – 1
85

= 29 (30464) – (938)2
29 (29 – 1)
= 883456 – 879844
29 (28)
= 3612
812
= 4,45
Menghitung standar deviasi gabungan (S) untuk data dependen

S = √ (n1-1) S12 + (n2 – 1) S22


N1 + n2 – 2
S = √ (29 – 1 ) 3,902 + (29 – 1 ) 4,452
29+29 – 2
S = √ (28) 15,21 + (28) 19,8
56
S = √ 425,88 + 554,4
56
S = √ 980,28
56
S = √ 17,505
S = 4,19

Menghitung nilai t hitung data depenen


T = X1 – X2
S√(1/n1) + (1/n2)
T = 19,24 - 32,34
4,19 √ (1/29) + (1/29)

T = -13,1
86

4,19 √ (0,03) + (0,03)


T = -13,1
4,19 √ 0,06
T = -13,1
4,19 (0.244948974)
T = -13,1
1,0263362011
T = -12,76384871

T tabel untuk db = 56 = 3,9039088


T > t tabel
-12,76 > 3,90

F. Interpretasi Analisis

Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, maka hipotesis penelitian


(Ho) ditolak. Dengan demikian ―terdapat perbedaan peningkatan yang
signifikan antara nilai tes unjuk kerja I dan nilai tes unjuk kerja II dalam
pembelajaran teks ulasan dengan memanfaatkan media pemberian tugas.‖
(nilai minus (-) menandakan bahwa nilai siklus II relatif lebih tinggi dari nilai
siklus I, atau dengan kata lain siklus I berbeda jauh jika dibandingkan dengan
nilai siklus II). Hal ini berarti, pemanfaatan media pemberian tugas
mempunyai peranan yang positif bagi peningkatan pemahaman siswa pada
materi teks ulasan.

G. Pembahasan Temuan Penelitian


1. Berdasarkan Pengamatan Lapangan
Dari hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan, dapat dilihat
bahwa cara belajar siswa yang masih kurang efektif dan kreatif. Hal ini
87

cendrung sisebabkan karena minimnya waktu yang diberikan pihak


sekolah untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan karena siswa hanya
mempelajari apa yang diberikan guru di dalam kelas, atau hanya belajar
dari apa yang ada pada buku paket, buku catatan dan lembar kerja siswa
(LKS). Selain itu, hal ini juga disebabkan karena kebiasaan menerima dari
apa yang diberikan guru tanpa mencoba mencari tahu terlebih dahulu.
Contoh sederhana, ketika guru (peneliti) menanyakan pengertian teks
ulasan, hampir seluruh siswa membuka buku paket atau LKS untuk
mencari tahu jawaban. Seharusnya, siswa sudah dapat berinisiatif untuk
mempelajari hal tersebut sebelum pelajaran dimulai atau sebelum materi
tersebut dipaparkan oleh guru di dalam kelas. Selain itu, sebaiknya siswa
tidak hanya mempelajari apa yang terdapat pada pelajaran yang disedikan
sekolah saja, untuk menambah wawasnnya ada baiknya siswa mempelajari
pengetahuan lain.
Pemanfaatan media pemberian tugas seperti yang telah dijelaskan pada
bab yang terdahulu dapat membantu siswa untuk menambah pemahaman
siswa yang dirasa kurang saat guru (peneliti) memberi penjelasan di dalam
kelas, hal tersebut dikarenakan masih minimnya waktu yang diberikan
oleh pihak sekolah untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Karena
permasalahan waktu tersebut, guru (peneliti) mensiasati untuk
memberikan tugas tambahan kepada siswa, hal ini dilakukan agar siswa
memiliki pemahaman yang lebih dalam lagi.
Pengunaan metode pemberian tugas yang diterapkan guru (peneliti)
terhadap siswa dirasa ampuh untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hal
tersebut terlihat dari hasil nilai siswa pada tes unjuk kerja, mulai dari
pertemuan awal (siklus I) sampai pertemuan akhir (siklus II) dapat
diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap materi teks ulasan
mengalami peningkatan. Hal ini juga menunjukan bahwa dengan
pemanfatan media pemberian tugas, siswa dapat lebih mudah untuk
88

memahami apa yang telah guru (peneliti) ajarkan kepada mereka (siswa)
karena siswa dapat mencari informasi yang luas saat di luar kelas, seperti
pemanfaatan internert.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan di SMP
Muhammadiyah Parakan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil pembelajaran teks ulasan dengan pemanfaatan media pemberian
tugas pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Parakan tahun
pelajaran 2014/2015 dapat dikatakan berhasil. Hal ini terlihat dari
peningkatan antara nilai tes siklus I dan siklus II, dengan nilai rata-rata
siklus I = 19, 24 dan siklus II = 32,34.
2. Penilaian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran juga meningkat,
terlihat siswa senang dalam menerima materi pembelajaran. Selain itu
juga peningkatan aktivitas siswa terlihat dari hasil pengamatan prilaku
siswa dalam pembelajaran yang meningkat dari 69,25 pada pertemuan
I menjadi 87,13 pada pertemuan ke IV.

B. Saran
1. Bagi sekolah, hendaknya metode pemberian tugas ini lebih ditekankan,
agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.
2. Bagi guru, hendaknya metode pemberian tugas ini lebih ditingkatkan
lagi, agar kegiatan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas
akan lebih maksimal sehingga lebih memperhatikan lagi tugas-tugas
yang diberikan oleh setiap guru.
3. Bagi siswa, hendaknya lebih memperhatikan lagi tugas-tugas yang
diberikan oleh setiap guru.
4. Bagi orang tua, sudah sepatutnya membantu guru untuk memantau
aktivitas anaknya ketika ia berada di rumah, karena bagaimanapun

89
90

juga keberhasilan diri seorang anak terletak pada sejauhmana


kepedulain orang tua terhadap pendidikan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai, Pengantara Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:


Ciputat Pers, 2002.
Darajat, Zakiah, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2005.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Evalina, Media, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Tugas
Membuat Kesimpulan dengan Kartu, Buletin Pelangi Pendidikan, Vol. 5
No. 1 Tahun 2002.
Hamalik, Omar, Perencanaan Pengajaran Berdaarkan Pendekatan Sistem,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Hamalik, Oemar, Proses belajar mengajar,Jakarta:bumi aksara, 2003.
Harsanto, Radno, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, Yogyakarta: Penerbit
Kanisius, 2007.
Hakim, Tursan, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara, 2004.
Ibrahim, R, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Irianto, Anton, Born To Win, Kunci Sukses Yang Tak Pernah Gagal, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Mulyasa, E, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007.
Nur, Mohamma, Strategi-strategi Belajar, Surabaya: University Press, 2000.
N.K, Rostiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Panggidaej, Lenny, Kamus Pendidikan, Jakarta: Restu Agung, 1995.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1999.
Pupuh Fathurrohman & Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islam, Bandung: Refika Aditama,
2007.
Rasyid, Undang, Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Pembelajaran
dengan Metode Ekperimen yang disertai Tugas di Rumah dengan Metode
Ekperimen yang disertai Tugas di Sekolah, JPMIPA, Vol. 2, No. 1 April
2002.

91
92

Suryobroto, B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,1997.


Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2004.
S, Nasution, Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta:
September 2000.
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Siatem Kredit Semester (SKS), Jakarta:
Bumi Aksara, 1991.
Sudirman, N, et.all., Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1999.
Tavares, Liliana, Changing Homework Habit: Rethinking Attitudes, English
Teaching Forum, Oktober 2003.
Taufik, Nur Isnaini, Pedoman Pengelolaan PR, Suara Guru No. 4/2001.
Usman, M. Bayiruddi, Metodologi Pembelajaran Islam, Jakarta: Ciputat Press,
2002
W. S Winkel S. J Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia
1984.
Wiryawan Sri Anitah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka,
1999.
Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2005.
LEMBAR PENGESAHAN UJt REFERENSI

Nama M. lqbal.MGA

NIM 109013000029

Ju rusan Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia

Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Memotivasi Belajar


Siswa Kelas vIII Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
SMP Muhammadiyah Parakan Tangsel Tahun pelajaran 2ol4l20l5

Pembimbing : Dra. Hindun, M.pd

Nama
Kota Terbit, Nama
No Judul Buku Halaman Paraf
Penerbit, Cetakan & Foot Note
Pengarang Skripsi Pembimbing
TahunTerbit
Born To Win, Jakarta: PT
1
Kunci Sukses
Yang Tak Pernah
Gaoal
Anton Irianto
Gramedia Pustaka
Utama, cet. Ke-
L,2005.
18 22 i '"/

Pengantar llmu
2 dan Metodologi Armai Arief Iakarta:Ciputat ,{
B,L1 2,6
Pendidikan Islam Pers,cet.ke-3 2002.
Proses Belajar
3

4
Mengajar di
Sekolah
Standar
Kompetensi
B. Suryobroto

E. Mulyasa
|akarta: Rineka
Cipta,cet.ke-L !997
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,cet. Ke-3
t

1B
2
tt
23
Sertifikasi Guru 2007 {
Upaya
Peningkatan
Hasil Belajar
pada Siswa Mata
Frida Maryati |akarta, Edisi B
5 Pelajaron 1.2 13
H, Yusuf Tahun 2003
Bioplogi Melalui
Resitasi,Jurnal
Penelitian dan
Pendidikan
Kamus Lenny ]akarta: Restu /
6 Agung cet. Ke-1 t7
Pendidikan Panggidaej
1.995.
8
I
|akarta, English
7
Changing
Homework Habit
Liliana
Tavares
Teaching Forum, 15 L9 p
Oktober 2003. +
Metodologi
M. Bayiruddin fakarta: Ciputat
B Pembelajaran 10
Usman Press, cet. Ke-1 2002 4
Islam d
Upaya
Meningkatkan
Hasil Belajar fakarta, Buletin
9 .Srswa Melalui
Pelangi Pendidikan,
Media Evalina 13 L6
Tugas Membuat Vol.5No. lTahun
Kesimpulan 2002.
dengan Kartu

Strategi-strategi Mohammad Surabaya: University


10
Belajar Nur Press,cet. Ke-1 2000 L6 20
d
Psikologi |akara: PT LOGOS
t1
Pendidikan
Muhibbin
Wacana llmu, cet. 19,79 24,27 (
)t
Syah
Ke-L,L999.
Berbagai
pendekatan fakarta: Bumi
12 dalam Proses Nasution, S Aksara, cet. Ke -L I L
Belajar dan 2000.
Mengaiar
Psikologi Ngalim
Bandung: PT. n
13
Pendidikan Purwanto
Remaja Rosdakarya, 13 1-4 ,Y
cet.Ke-26,2073 Y
Pedoman Nur Isnaini
t4 fakarta: Suara Guru
13 15
)
Pengelolaan PR Taufik No.4/2007 &
Perencanaan
Pengajaran fakarta: PT Bumi
15 Berdaarkan 0mar Hamalik Aksara,cet. Ke-4 t9 25
Pendekatan 2005
Sistem
Proses belajar Oemar Iakarta:bumi aksara,
L6
mengajar Hamalik 25 3L
cet. Ke-B 2009.
{
Strategi Belajar
Pupuh
Mengajar Melalui Bandung: Refika
17
Fathurrohman
Penanaman Aditama, cet. Ke-1 19 26
& Sobry
Konsep Umum 2007.
Dan Konsep Islam
Sutikno

Perencanaan
18 R. Ibrahim fakarta: Rineka
13 17
!
i )
Pengajaran Cipta, cet. Ke-2 2003.
\J-
Pengelolaan Yogyakarta:
19 Kelasyang
Radno )\
Penerbit Kanisius, 9 3 (
Harsanto
Dinamis cet. Ke-5 2007
Strategi Belajar
20
Mengajar
Rostiyah N.K |akarta: Rineka
Cipta,cet. Ke-B 2072. L1 9 'u?
Proses Belajar
Mengajar dalam fakarta: Bumi )
21. Slameto Aksara, cet. Ke-1
Siatem Kredit L7 7
d
Semester (SKS) 7997.

Strategi Belajar Sri Anitah Iakarta: Universitas


22 Terbuka, cet. Ke-l_ L2 7L
)
Mengajar Wiryawan (
1.999.
Sudirman, N, , Bandung: Remaja
23 Ilmu Pendidikan Karya, cet. Ke-1 13 18
et.all
L999.
&
Syaiful Bahri |akarta: Rineka
24 Psikalogi Belajar Cipta, cet. Ke- 2
Djamarah 1,0,1,7 10
2002.
J
Jakarta: Pustaka
Belajar Secara Pembagunan
25 Tursan Hakim
Efektif 17 21
Swadaya Nusantara (
cet. Ke-1, 2004.
\J-
Perbandingan
Hasil Belojar
Fisika Antara
Pembelajaran
dengan Metode
Ekperimen yang Undang |akarta: fPMIPA, Vol.
26 L2
disertai Tugas di Rasyid 2, No. l April 2002. L2
Rumah dengan
Metode
Ekperimen yang
disertai Tugas di
Sekolah
Psikologi
W. S Winkel jakarta: Gramedia,
27 Pendidikan dan
Evaluasi Belaiar I
S.
cet. Ke-1 7984.
L9 28 t
fakarta: Bulan ,{
28 Kepribadian Guru Zakiah Darajat Bintang, cet. Ke- 1, B 2
t978.
r
-.s!F,.:
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKDdSZ
r- J+]:.ii:.}k
.
1-
$:.i11:;l:.sra ^:j
: ".1'-
UIN JAKARTA
FORfi/l (FR)
Tgl..Terttit :1Maret2010
.*i!fr.i FITK No. Revisi: : 01
i\#44 Ei Jl. k. H. JLEnda No !#Cip-tal f 54l2lndoresia
Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENETTTIAN
Nomor : Un.01/F. 1/KM.01 .3t........t2O14 Jakarta, 8 Agustus 2014
Lamp.'. OutlinerPropal
Hal : Permohonan tsin Penelitian

Kepada Yth.

Jhonisar, S.E.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah
Parakan
di
Tempat

Assalamu al aikum wr.wb.


Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama :M.lqbal.MGA
NIM : 1090130C[029
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Semester . Xl (sebelas)
Judulskripsi : PENGARUH METODE PEMBER|AN TUGAS TERHADAP
MOTIVASI BEI.AJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA DI SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN TANGEMNG SELATAN
KEIAS VIII TAHUN PELAJARAN 201412015

adalah benar mahasisrra/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skipsi, dan akan mengadakan penelitian (riseti dr
i nstansi/sekolah/m ad rasah yang Bapak pi m pi n.

Untuk itu kami mohon Bapak dapat mengizinkan mahasisrva tersebut


melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Wassal'a mu'ala i ku m wr. wb.

dan Sastra Indonesia


d.
M.A., Ph D
199802 1 00r
Tembusan;
1. Dekan FITK
2. , Pembantu Dekan BiCang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
MAJELIS PENDIDIT{AN DASAR DAN MENENGAH
PIMPINAN DAERAII MUHA]I{I,IADIYAH XOTA TANGERA}IG SELATAN

SMP MUHAMMAD IYAH PARAKAN


SK : NO. 800/1686-DISPEND/201 0 TERAKREDITASI
Jl. Pamulang 2 Benda Barat 11, Komp. Ritan Rt. 03/09 Kp Parakan, Kel. Pondok Benda, Pamulang - Tangerang Selatan 1 541 6

Telp. (021) 7 4101265,8mai1 : smpmprkn@yahoo.co.id

FliF-)iiui*,
SURAT KETERANGAN
Nomor : 036/Ket/IIt.4/F1Xtt1Z0t4

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepata sekotah A,tenengah pertama (sMp)
Muhammadiyah parakan Kota Tangerang setatan,
menerangkan bafiwa:

Nama M.lqbal MGA

NIM 109013000029

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester Xl (Sebetas)

Menerangkan bahwa nama tersebut di atas tetah melakukan penyebaran eusioner dan
PenelitiandisMPMuhammadiyahParakandaritanggat
November 2014, dan setama bertugas di sekotah kami yang
bersangkutan berketakuan
baik.

Ditetapkan di
: parnutang
Pada Tanggal : 09 November 2014
a.n. Kepata SMp Muharnrnadiyah parakan
Sekotah,

Tembusan disampaikan kepada yth:


Ketua Perguruan Muhammadiyah parakan
1.
2. Pertinggat.
PROFIL SEKOLAH
SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN
1. Nama Sekolah SMP Muhammadiyah parakan
2. Alamat Jalan Pendidikan Komp.Ritan RT.03i0g Kp, parakan
Kelurahan Pondok Benda
Kecamatan Pamulang
Kota Tangerang Selatan 15416
Telp.Fax 021 -74701265
Website http ://smpmparakan.blogspot.com
Email smpmprkn@gmail.com
3. Nama Penyelenggara Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Koia Tangerang
4, No, lzin Operasional Selatan
421 .3 I 584 lDis. P& t0005
5. No. Statistik Sekolah 202280309 020 / NPSN : 20614515
6. Jenjang Akreditasi B (90,96)
7. Tahun Dididirikan 2003
L Tahun Beroperasi 2003 I 2004
9. Kepemilikan Tanah
a. Status Tanah Milik Se-ndiri (Persyarikatan Muhammadiyah)
b, Luas Tanah 2550 mz
1 0.Status Bangunan Mitik Milik Sendiri
1 1.Luas Seluruh Bangunan 560 mz
1 2. No, Rekening Sekolah BRlBritama Kantor Kas pamulang lndah
0919-01-003659.50.4
13.Data Siswa cialam 8 tal Tahun terakhir:

No. Tahun Jml.Kelas Vll,Vlll


Jumlah Kelas Vll Kel, mVlll Ke Ias lX dan IX
Pelajaran Pendaftar Jml. Jml. JMI. Jml. Jrnl. Jml. Jml.
Siswa Sicwe Pamhal
Jml. Ket
Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
1 2005t2006 50 40 37
1 1 20 97 3
2- 2006t2007 60 oo I J5 1 2C
1 126 4
3. 200712008 85 80 2 59 2 33 172 5
4. wU6tZUUV 0 70 2 79 2 57 2 206
5. UVIZIJlU 6
60 51 2 75 Z 71 2 197 =
b
6. 2010t2011 125 112 3 52 , 5! 1 m 7
7. 2011t2012. 145 140
8, 2UAzU3 100 t5
4
3
uJ2
123
3
4
45 2 301 I
o 108 3 306 11
2013t2014 125 88 3 84 3 116 4 2U 10
10. I 2014t201 80 60 3 8B 3 84 3 232 8
Data
Jumlah Ruang Ketas Asti (d)

5x 6 | Ruanq=ls

24Oktober 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
OKTOBER

Sekolah : SMP Muhammadiyah Parakan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : VIII/Semester Ganjil
Materi pokok : Membedakan teks ulasan dan teks eksposisi
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1 3.4 Membedakan teks cerita moral/fabel, 3.4. 1 Membedakan teks ulasan dengan teks
ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan eksposisi baik melalui lisan maupun tulisan
cerita biografi baik melalui lisan
maupun tulisan

2 4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, 4.2. 1 Menyusun teks ulasan sesuai dengan
ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan karakteristik teks yang akan dibuat baik
cerita biografi sesuai dengan secara lisan maupun tulisan.
karakteristik teks yang akan dibuat baik
secara lisan maupun tulisan

C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Spiritual
Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik:
1.1 Berdoa dan mengucapkan salam setiap awal pembelajaran.
1.2 Menggunakan Bahasa Indonesia selama berkomunikasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
1.3 Menyajikan informasi lisan dan tulis menggunakan Bahasa Indonesia.
Kompetensi Sikap
Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik:
2.1. Bersikap objektif ketika mengemukakan sudut pandangan moral dalam kehidupan.
2.2 Menghargai tanah air dan tidak pernah merendahkan Bangsa Indonesia.
2.3 Bersikap kreatif, kritis, dan santun dalam menanggapi kasus.
2.4 Bersikap percaya diri dan bertanggung-jawab dalam mengemukakan pendapat.

Kompetensi Pengetahuan
3.4 Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan
maupun tulisan.
Kompetensi Keterampilan
4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

D. Materi Pembelajaran
1. Struktur teks ulasan
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
 Model Pembelajaran Discovery Learning
F. Media, Alat, dan Sumber
1. Media Pembelajaran
 (visual) Teks ulasan
 (visual) Teks eksposisi
2. Alat dan bahan
 Laptop
 WPS
3. Sumber Belajar
 Buku Bahasa Indonesia
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum pembelajaran
dimulai.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk mengulas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
b. Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati :
- Peserta didik membaca teks ulasan dan teks eksposisi dengan cermat
2) Menanya
- Peserta didik menanya tentang perbedaan teks ulasan dengan teks eksposisi
3) Mengeksplorasi
- Mendiskusikan persamaan teks ulasan dan teks eksposisi dari struktur isnya
- Mendiskusikan perbedaan teks ulasan dan teks eksposisi dari fitur bahasanya
4) Mengasosiasikan
- Peserta didik membedakan teks ulasan dan teks eksposisi.
5) Mengkomunikasikan
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan penuh percaya diri
- Peserta didik menanggapi hasil presentasi secara santun
- Peserta didik saling menilai kebenaran jawaban teman
c. Kegiatan Penutup (20 menit)
1) Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.
2) Peserta didik diberi gambaran secara garis besar mengenai pembelajaran pada pertemuan berikutnya

.Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
- Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum pembelajaran
dimulai.
- Pendidik menyampaikan tema, tujuan, dan menjelaskan manfaat belajar materi pertemuan saat itu.
- Peserta didik mengulas materi yang pernah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
d. Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati :
- Peserta didik membaca teks ulasan.
2) Menanya
- Peserta didik menanya tentang pembuatan teks ulasan.
3) Mengeksplorasi
- Peserta didik secara berkelompok menentukan topik yang hendak diulas.
- Menuliskan paragraf pendahuluan yang menyatakan topik yang diulas/pokok persoalan.
- Menuliskan rangkaian paragraf yang menyatakan persetujuan/penolakan/ keberpihakan penulis.
- Menuliskan simpulan yang menegaskan kembali keberpihakan penulis
4) Mengasosiasikan
- Peserta didik menghubungkan pemahaman yang telah dipelajari dengan teks yang ditemui sehari-hari
5) Mengkomunikasikan
 Peserta didik menuliskan hasil pekerjaannya di dalam buku tulis.
 Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi kelas tentang langkah penyusunan teks ulasan dengan
bimbingan guru.
e. Kegiatan Penutup (20 menit)
3) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.
4) Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini.
H. Penilaian
1. Sikap spiritual ( Bobot 10% )
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Nama Indikator
No. Peserta NA Kualifikasi
Didik
1.

2.

NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4


Kualifikasi karakter:
1= BT (Belum Terlihat) 3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat) 4 = MK (Membudaya)

2. Sikap sosial (rasa ingin tahu dan santun) Bobot 10%


a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Sikap Sosial Nilai
Nama Peserta Kualifikasi
No. Akhir
didik Karakter
(NA)
1.
2.
3.
Keterangan
NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4
Kualifikasi karakter:
1= BT (Belum Terlihat) 3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat) 4 = MK (Membudaya)
3. Pengetahuan ( Bobot 60% )
Teknik
No. Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
1. Peserta didik dapat membedakan teks Tes tulis (terlampir)
ulasan dan teks eksposisi.

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Isi
a. Lengkap dan terinci 4
b. Lengkap tetapi kurang terinci 3
c. Kurang lengkap dan terinci 2
d. Kurang lengkap dan kurang terinci 1
2. Kalimat
a. Mudah dipahami 4
b. Sedikit sulit dipahami 3
c. Sulit dipahami 2

4. Keterampilan ( Bobot 20% )


Teknik Contoh
No. Indikator Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Peserta didik dapat membedakan teks Unjuk Kerja Terlampir Terlampir
ulasan.
2. Peserta didik dapat menyusun teks ulasan. Unjuk Kerja Terlampir Terlampir

Pamulang, Oktober 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah Peneliti/ Guru Bahasa Indonesia

Jonisar, SE M. Iqbal. MGA


NBM. 878.321
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
OKTOBER

Sekolah : SMP Muhammadiyah Parakan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : VIII/Semester Ganjil
Materi pokok : - Pengenalan struktur teks ulasan
Pemahaman isi teks ulasan
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1 3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, 3.3.1 Memahami struktur teks ulasan.
ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita 3.3.1 Memahami isi teks ulasan.
biografi baik melalui lisan maupun tulisan.
2 4.1 Menangkap makna teks cerita 4.1.1 Pemahaman kata, istilah dalam teks
moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita ulasan.
prosedur, dan cerita biografi baik secara 4.1.2 Pemahaman isi teks ulasan
lisan maupun tulisan

1
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Spiritual
Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik:
1.1 Berdoa dan mengucapkan salam setiap awal pembelajaran.
1.2 Menggunakan Bahasa Indonesia selama berkomunikasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
1.3 Menyajikan informasi lisan dan tulis menggunakan Bahasa Indonesia.
Kompetensi Sikap
Setelah dan selama pembelajaran berlangsung, peserta didik:
2.1. Bersikap objektif ketika mengemukakan sudut pandangan moral dalam kehidupan.
2.2 Menghargai tanah air dan tidak pernah merendahkan Bangsa Indonesia.
2.3 Bersikap kreatif, kritis, dan santun dalam menanggapi kasus.
2.4 Bersikap percaya diri dan bertanggung-jawab dalam mengemukakan pendapat.
Kompetensi Pengetahuan
3.3.1 Memahami struktur teks ulasan
3.3.2 Memahami isi teks ulasan
Kompetensi Keterampilan
4.1.1 Pemahaman kata, istilah dalam teks ulasan.
4.1.2 Pemahaman isi teks ulasan

D. Materi Pembelajaran
1. Struktur teks ulasan
2. Kata istilah
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
 Model Pembelajaran Discovery Learning
F. Media, Alat, dan Sumber
1. Media Pembelajaran
 (visual) Teks ulasan
 (visual) Kata istilah
2. Alat dan bahan
 Laptop
 WPS
3. Sumber Belajar
 Buku Bahasa Indonesia

2
 Teks ulasan
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk mengulas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
b. Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati :
- Peserta didik membaca teks ulasan dengan cermat
2) Menanya
- Peserta didik menanya tentang ciri-ciri teks ulasan
3) Mengeksplorasi
- Peserta didik (berkelompok) menjawab pertanyaan isi teks ulasan (pertanyaan literal, inferensial,
integratif, kritis).
- Peserta didik membaca contoh analisis struktur isi teks ulasan.
Peserta didik membaca contoh analisis fitur bahasa/ciri bahasa teks ulasan
- Peserta didik mendiskusikan struktur isi teks ulasan: Judul, paragraf pendahuluan yang menyatakan
topik yang diulas/pokok persoalan, paragraf yang menyatakan persetujuan/peno-lakan/ keberpihakan
penulis, dan simpulan yang menegaskan kembali keberpihakan penulis.
- Peserta didik mendiskusikan ciri bahasa teks ulasan: penggunaan kata-kata yang menyatakan sudut
pandang penulis/keberpihakan penulis: berbeda dengan, di samping itu, selain itu, dengan kata lain,
dll.
- Peserta didik mendiskusikan penggunaan kata yang menyatakan persetujuan/penolakan
mendiskusikan manakah dari kedua teks tersebut yang termasuk dalam kategori teks cerita moral
fantasi dan manakah yang fiksi ilmiah.
4) Mengasosiasikan
- Peserta didik menemukan contoh teks ulasan.
5) Mengkomunikasikan
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan penuh percaya diri
- Peserta didik menanggapi hasil presentasi secara santun
- Peserta didik saling menilai kebenaran jawaban teman
c. Kegiatan Penutup (20 menit)
1) Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.

3
2) Peserta didik diberi gambaran secara garis besar mengenai pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
- Peserta didik dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan doa bersama sebelum
pembelajaran dimulai.
- Pendidik menyampaikan tema, tujuan, dan menjelaskan manfaat belajar materi pertemuan saat itu.
- Peserta didik mengulas materi yang pernah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
d. Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati :
- Peserta didik membaca teks ulasan.
2) Menanya
- Peserta didik menanya tentang ulasan.
3) Mengeksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan kata-kata sulit dan istilah dalam teks ulasan yang dibaca.
-Peserta didik menjawab pertanyaan terkait dengan isi teks ulasan (pertanyaan literal, inferensial, integratif,
kritis)
- Peserta didik saling menilai kebenaran jawaban teman secara santun)
4) Mengasosiasikan
- Peserta didik menemukan contoh teks ulasan.
5) Mengkomunikasikan
 Peserta didik menuliskan hasil pekerjaannya di dalam buku tulis.
 Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi kelas tentang langkah penyusunan cerita moral/ fabel
dengan bimbingan guru.
e. Kegiatan Penutup (20 menit)
3) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.
4) Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini.
H. Penilaian
1. Sikap spiritual ( Bobot 10% )
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Nama Indikator
Kualifikas
No. Peserta NA
i
Didik

4
1.

2.

3.

Keterangan
NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4
Kualifikasi karakter:
1= BT (Belum Terlihat) 3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat) 4 = MK (Membudaya)
2. Sikap sosial (rasa ingin tahu dan santun) Bobot 10%
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Sikap Sosial Nilai
Nama Peserta Kualifikasi
No. Akhir
didik Karakter
(NA)
1.
2.
3.
Keterangan
NA = Jumlah skor yang diperoleh : 4
Kualifikasi karakter:
1= BT (Belum Terlihat) 3 = MB (Mulai Berkembang)
2 = MT (Mulai Terlihat) 4 = MK (Membudaya)
3. Pengetahuan ( Bobot 60% )
Teknik
No. Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
1. Peserta didik dapat memahami teks Tes tulis (terlampir)
ulasan.

No. Kriteria Penilaian Skor


1. Isi
a. Lengkap dan terinci 4
b. Lengkap tetapi kurang terinci 3

5
c. Kurang lengkap dan terinci 2
d. Kurang lengkap dan kurang terinci 1
2. Kalimat
a. Mudah dipahami 4
b. Sedikit sulit dipahami 3
c. Sulit dipahami 2
3. Ejaan dan tanda baca
a. Tidak ada yang salah 4
b. Sedikit yang salah 3
c. Banyak yang salah 2

4. Keterampilan ( Bobot 20% )


Teknik Contoh
No. Indikator Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Peserta didik dapat memahami kata istilah Unjuk Kerja Terlampir Terlampir
dalam teks ulasan.
2. Peserta didik dapat memahami teks ulasan. Unjuk Kerja Terlampir Terlampir

Mengetahui Pamulang, Oktober 2014


Kepala Sekolah Peneliti/ Guru Bahasa Indonesia

Jonisar, SE M. Iqbal. MGA


NBM. 878.321

6
ulasan merupakan suatu
kupasan, tafsiran, atau komentar
terhadap sesuatu. Ulasan dapat
kita berikan pada beragam objek,
seperti: ulasan tentang tajuk
rencana di surat kabar, ulasan
kekurangan dan kelebihan buku
disebut resensi, ulasan film dan
sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan
setiap contoh teks ulasan berikut ini!
• Tajuk Rencana
Tajuk rencana merupakan artikel pokok
dalam suatu surat kabar yang berisi tentang
pandangan redaksi terhadap peristiwa yang
sedang menjadi pembicaraan pada saat surat
kabar itu diterbitkan. Tajuk rencana juga
dikenal masyarakat dengan berbagainama,
dintaranya: mahkota surat kabar, leader,
induk karangan dan editorial.
Fungsi tajuk rencana sangat banyak, diantaranya yaitu:
menjelaskan berita, mengisi latar belakang, meramalkan
masa depan, merumuskan suatu penilaian moral dan
lain-lain. Selain fungsi, editorial yang baik haruslah
mempunyai sifat-sifat dibawah ini, yaitu:
1. Informatif: Mampu memberikan informasi.
2. Eksposisi: Memaparkan atau menjelaskan.
3. Argumentatif: Memberikan alasan-alasan.
4. Persuasif: Memberikan pengaruh.
5. Entertaint: Untuk memberikan hiburan.
6Evaluating: Memberikan penilaian terhadap masalah
yang dikupas.
Karena tajuk rencana merupakan tulisan
ber-opini dan memerlukan analisis yang
sangat mendalam, maka editorial harus
bisa ditulis oleh seorang editor (penulis
editorial) yang mempunya isyarat
seperti: berpengengetahuan luas, bersifat
objektif, tidak mempunyai prasangka
buruk dan mampu memberikan
argumentasi yang meyakinkan.
Adapun ciri-ciri tajuk rencana adalah
sebagai berikut.
1. Mengandung ulasan suatu masalah
yang diperbincangkan.
2. Berisi pendapat atau opini redaksi
tentang kejadian-kejadian aktual.
3. Bersifat subjektif dari buah pemikiran
redaksi.
4. Biasanya bersifat nasional.
Aspek-aspek yang menjadi
fokus dalam tajuk rencana,
yaitu: judul, latar belakang
masalah, tokoh, masalah,
peristiwa yang disampaikan,
opini penulis, saran dan
solusi, kesimpulan, sumber
berita dan anggota redaksi.
Mengidentifikasi Kekurangan dan
Meringkas Teks Ulasan
Tidak ada sebuah tek yang
sempurna. Setiap teks ulasan pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Untuk itu, kita
diminta untuk dapat
mengidentifikasi kekurangan dari
teks ulasan yang kita baca.
Adapun langkah-langkah yang harus kita
perhatikan saat ingin menemukan kekurangan
dan kelebihan teks ulasan adalah sebagai berikut.
1) Bacalah secara seksama teks ulasan tersebut.
2) Perhatikan kelengkapan bagian atau struktur
teks ulasan dan isinya.
3) Temukan unsur-unsur yang mendukung
kelengkapan struktur teks dan isinya.
4) Perhatikan bahasa yang digunakan dalam teks
ulasan.
5) Temukan unsur-unsur yang tidak mendukung
kelengkapan teks ulasan.
setelah kamu dapat mengidentifikasi teks
ulasan, pastinya kemampuanmu untuk
mengenal teks ulasan semakin bertambah.
Maka, tugasmu selanjutnya adalah untuk
dapat meringkas teks ulasan tersebut.
Meringkas merupakan salah satu upaya untuk
memahami teks dengan cara membaca
keseluruhan teks dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting. Tujuan dari kegiatan
meringkas ini adalah untuk memberikan
apresiasi terhadap kreativitas sang penulis.
Siklus I

FORM PENGAMATAN SISWA TERHADAP GURU

(pertemuan pertama)

Petun.iuk: lsilah kolom (Ya dan Tidak) dengan memberi tanda ceklis (V). pengisian
ini tidak
mempengaruhi nilai anda. Harap dikembalikan segei.a!

Nama kNtlteA I\^Aw AQ-tt semester , ftnii \


'
Kelas ' V\ttC rahunpetajaran : ?.o,{1er,f

No Jumlah Jawaban
Aktivitas Guru
Ya Tidak
Sebelum memulai pelajaran guru
1
menanyakan kabar siswa l/
2 Guru menyampaikan tujuan pelajaran t-'-
Guru menanyakan pengalaman siswa
J- dalam mencari sebuah artikel berisi
teks ulasan
C/-
Guru menjelaskan hai-hal yang
4 \--
berkaitan dengan teks ulasan
Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpendap at atau
5
L--
bertanya

Guru menyimpulkan materi


6
pembelajaran L-l'

7 Guru menutup pelajaran dengan baik l-/


Siklus I

FORM PENGAMATAN SISWA TERHADAP GURU

(Pertemuan Pertama)

Petunjuk: lsilah kolom (Ya dan Tidak) dengan memberitanda ceklrs (V). pengisian initidak
mempengaruhi nilai anda. Harap dikembalikan segera!

Nama , (9r$.tan &'rou"' semester :


Qru',
Ketas , (t(( C rahun petajaran :
Aorq {tatry
Jumlah Jawaban
Aktivitas Guru

Sebelum memulai pelajaran guru


menanyakan kabar siswa

Guru menyampaikan tuj uan pelaj aran

Guru menanyakan pengalaman siswa


dalam mencari sebuah artikel berisi
teks ulasan

Guru menjelaskan hal-hal yang


berkaitan dengan teks ulasan
Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpendap at atau
bertanya

Guru menyimpulkan materi


pembelaj aran

Guru menutup pelajaran dengan baik


Srklus I

TT.JRNAL StrSF/A

(Pertemuan Pertama)

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada keterangan yang sesuai dengan pengainatan darr
pengalaman kamu. Pengisian ini tida"k mempengaruhi nilai anda.
Harap dikemlialik-an segera !

Nania {Y1 . fif tr t 11 Nrrgro;a gemes'rer : jt


f, o^ t
Kelas : u{ tl L Tahun pelajaran .. .La tl ,zur r
/
1. I!{ateri pembelajarfi.n yang dibenkan:
A. l'erlalu sulit C. Muciah
p- Sulit D. Sangat mudah
2. Artikel yang dipilih sebagai contoh teks ulasan:
A. menarik
Sangat C. Kurang menarik
E> Menarik D. Mernbcsankan
3. Cara guru mengajarkan materi teks uiasan:
A. Baik sekali C. Cukup
E, galt D. perlu ditingkatkan
4. Dalam mengajarkan materi teks ulasan, guru terlihat:
,A( bersemangat
Sangat C. Kurang bersemangt
B. Bersemangat D. Terpaksa
5. Pemanfaatan riredia pemberian tugas berdampak:
A. Sangat berpengaiuh ( fiOaf 'oerpengaruli
ts. Eerpeagamh l) Sa.nagt tidak berpengaruh

6. Ragairnana l.:esanmu tentang pemtrelalaran hari ini:

., .. ieti ;'ici;- -t;;s:ii 1",$*6ii.gj\ai; i. iviemfr*saniian


R Menyenangkan D. saangat membosankan
Siklus I

JURNAL SISWA

(Pertemuan Kedua)

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada keterangan yang sesuai dengan pengamatan dan
pengalaman kamu. Pengisian initidak mempengaruhi nilai anda.
Harap dikembalikan segera!

Nama , A* a\odh Semester : Ga"y\


Kelas : \11iun+u Tahun Pelajaran : 20 [i / tOlS
1. Materi pembelajaran yang diberikan:
C. Terlalu sulit fi.
Mudah
D. Sulit D. Sangat mudah
2. Artikel yang dipilih sebagai conioh teks ulasan:
C. Sangat menarik C. Kurang menarik
X Menarik D. Membosankan
3. Cara guru mengajarkan materi teks ulasan:
C. Baik sekali C. Cukup
!. Baik D. Perlu ditingkatkan
4. Dalam mengajarkan materi teks ulasan, guru terlihat:
C. Sangat bersemangat ,€. Kurang bersemangt
D. Bersemangat D. Terpaksa
5. Pemanfaatan media pemberian tugas berdampak:
C. Sangat berpengaruh C. Tidak berpengaruh
,F. Berpengaruh D. Sanagt tidak berpengaruh
6. Bagaimana kesanmu tentang pembelajaran hari ini:
C. Sangat menyenangkan C. Membosankan
P, Menyenangkan D. saangat membosankan
Petunjuk : lsiiah kolom dengan memberi tanda ceklist /..r)
{SS. S, KS. TS, STS}
Pengisian ini tidak mempengaruhi nilai anda. Harap dikembalikan
SEge(.1I
Nsma N-Ot.,,icr tulciyaut i C^-^-+^-
dr.u it-
Kelas ,V\\\L
Pei-nyataan
Tahun Pel ?-0tt Lf
Tugas yang diberikan guru Bahasa
lndonesia herkaitan dengan kehiciupan
cohrri-h eri

Guru Bahasa lndonesia menanamkan


nilai kejujuran dalam seiiap tueas
-l
ugas yan€ diberikan guru Bahasa
lnclonesia bersumber kepada
pernahaman, bukan hanya teori

pR yang drhei"ikan guru Bahasa lndonesia


rnenuntut untuk bekerja sama
sisv,ra
ciengan ternan, kakak atau orang tuanya

Tugas '.;ang diberik=n guru Bahasa


lndonesia muelah diriengerti karena
:udah dijelaskan oleh guru Bahasa
indonesia cara pengerl

Teknik nrengajai yang di6unakan gLirtl


Bahasa Incionesia mi:dah unti;k dipahami

Guru Bahasa indonesia memberikan


tugas sesuai dengan kemampuan siswa

Guru Eahasa lndonesia memberikan


penlelasan kembali jika acia siswa yang
kesulitan untuk mengerjakan tugas

Guru Bahasa lndonesia mengulas kembalil


matei"i t,ang ielah ciiajari uniuk I
peffiailtrr-r-li'i i:emahaman nraler'! i

Guru Bahesa lndonesia mengaitkan


ir*te ri seianiutnve dengan rr:ateri

Gui'u Bahasa ineionesia akan


mengkcnfirn:asi dan memantau tugas
yang memerlukan waktu panjang untuk
pengerjaan nya

Guru Bahasa lndonesia memberikan


bantuan untuk siswa yang kesulitan
daiam pengerjaan tugas terutama yang
bei'kaiian dengan pelajaran lain
Guru Bahasa lndonesia mengevaluasi hasi
13 pekeriaan siswa dan merevisi jika ada l-'-
kesalahan

Guru Bahasa lndonesia memberikan


l4 waktu yang cukup untuk mengeriakan \*-
tugas

Guru Bahasa lndonesia memberikan


15 contoh dengan hasil tugas siswa yang L-t-
terbaik
Guru Rahasa lndonesia membangun ide

16
siswa terlebiir dahulu untuk digunakan
sebagai contoh sehingga tugas mudah
L-''
dikerjakan

Guru Sahasa lndonesla beserta siswo


L7 mengadakan diskusi untuk menambah \/'
pengetahuan

Guru Bahasa lndoiresia memberikan


kesempatan pada siswa untuk bertanya,
18
terkait pelajaran yang disampaikan Guru
t/'
Bahasa lndonesia
Guru Bahasa indonesia menganalogikan
19 materi pelajaran dengan kehidupan sehar ,-/'
ha ri

to
Gur-u Bahasa lncionesia memberikan
penilaian secara objektif
V
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

ndin Rid in, M.Pd.) (Dra. Hirfd


Siklus , il 'zohf^
TES LINJUK KERJA SISWA

(Perlemuan Pertama)

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X)

Perhatikan paragraf berikut !


Kriptantus adalah tanaman tak berbatang. daun-daunnya saling bertumpuk mirip bintang
laut dengan warna yang sangat beragam, mulai dari hijau, ungu hingga merah. Beberapa
jenis memiliki garis putih melintang yang sangat nyaman diapandang.

Hal yang diulas dalam paragraf di atas adalah...

y1 Tanaman kriptantus tidak berbatang


b. Tanaman kriptantus indah dipandang
c. Ciri-ciri tanaman kriptantus
- d. Habitat tanaman kriptantus
e. Tanaman kriptantus berwama-wami.

-!r/
\Y Perhatikan ulasan di bawah ini
' Agatha Christie dikenal di seluruh dunia sebagai ratu kejahatan. Novel detektifnya yang
- berjumlah tujuh puluh enam buah dan buku-buku ceritanya telah diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa di dunia. Dia mulai menulis sesudah berakhirnya perang dunia pertama.
Tokoh pertama ciptaannya adalah Hercule Poirot, seorang detektif Belgia bertubuh kecil
dengan wajah bulat telur dan menyukai hal-hal yang teratur. Selain itu, ia juga membuat
serial detektif yang mengisahkan kehidupan Miss Marple, seorang perempuan tua yang
menjadi detektif tak resmi. Buku terakhir karyanya adalah serial Poirot yang berjudul
- Curtain: Poirot's Last Case. Buku tersebut ditulisnya pada tahun 1975, sebelum ia
meninggal pada tahun 1976.

Hal yang dibahas pada penggalan resensi di atas adalah...

a. kunggulan buku
b. kelemahan buku
c. bahasa
d. isi buku
Frkepengarangan

,/,/
,X Buah apel efektif mengatasi kolesterol tubuh. Buah ini memiliki lima unsur utama yang
sangat efektif mengatasi penyebab penyempitan pembuluh darah manusia itu. Kelima
unsur tersebut yaitu vitamin C, serat pectin, kalium, asam D'glucaric, dan fitokimia"
Interaksi vitamin C dan serat pectin dikenal sebagai perpaduan efektif untuk menurunkan
kandungan kolesterol dalam tubuh. Selain itu, ia juga dapat menurunkan racun dalam
tubuh.

Gagasan utama paragraf tersebut adalah .. ..

utama dalam buah apel


{unsur-unsur
b.'permasalahan kolesterol dan buah apel
c. manfaat buah apel dalam kehidupan
d. keefektifan apel mengatasi kolesterol

A f<trU sepak bola pesert a Ligalndonesia tidak boleh asal menempatkan seseorang dalam
kursi pelatih. Jika pada musim-musim sebelumnya masih ada klub dengan pelatih yang
mengantongi lisensi kepelatihan di bawah standar, kini tidak diperbolehkan iagi. PT Liga
Indonesia (PT LI) memberi batasan bahwa pelatih klub Indonesia Super League (ISL)
harus berlisensi A nasional atau AFC.

Kritikan isi bacaan tersebut yang paling santun adalah ...

;g Upaya PT Liga Indonesia semestinya sudah dilakukan sejak dahulu bukan sekarang
agar pelaksanaan kompetsisi berjalan aman.
b. Kiranya, langkah PT Liga Indonesia tersebut tidak boleh ditawar-tawar lagi agar para
penonton dapat semakin tertib dan terkendali.
c. Untuk meningkatkan kualitas pelatih dan pelaksanaan Indonesia Super Liga, pelatih
berlisensi AFC sudah seharusnya ditetapkan PT LL
d. Apa artinya pembatasan lisensi pelatih klub jika para pemainnya juga tidak diberi
batasan dan aturan yang ketat?

\y' Bacalah kutipan berikut:


Sudah sewajamya TPI menang dan tidak dipailitkan. Keinginan kelompok yang ingin
memailitkan TPI sangat tidak memiliki dasar uang kuat. Justru yang tertangkap pesan
dari keinginan memailitkan TPI adalah bentuk kesewenang-wenangan, arogansi, dan
masuk kategori kriminalisasi media yang disengaja.
Beruntung masih memiliki Mahkamah Agung (MA) yang menjadi palang pintu penegah
terakhir. Keadilan pun akhirnya masih bisa ditegakkan. Mahkamah Agung menunjukkan
bahwa media massa harus dijaga eksistensinya.
Bagaimanapun keputusan yang telah dibuat Mahkamah Agung telah menentramkan
masyarakat yang bekerja di media. Khususnya para karyawan dan awak redaksi TPI. Kini
mereka merasa aman, tenang, dan dilindungi.

Gagasan utama kutipan di atas adalah . ...

a. kemenangan TPI dalam hal kepailitan


b. TPI menentramkan karyawannya
( keinginan memailitkan TPI
d. MA memailitkan TPI

Anda mungkin juga menyukai