Anda di halaman 1dari 10

Pelayanan Wukuf Jamaah

Haji di Arafah

Praktikum Haji dan Umrah


Kelompok 8 :
- M. Nawalil Anwar M. 109
- Ahmad Musyafa Alhalawi 005
- Dian Ayu Wahyuni 107
- Varas Bunga Insani 128

Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Kartono, M.Si


Latar Belakang
Haji merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan atas setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini
merupakan rukun islam yang kelima. Karena haji merupakan kewajiban, maka setiap orang yang mampu
apabila tidak melakukanya, ia berdosa dan apabila dilakukan ia dapat pahala.

,Pelayanan adalah suatu proses. Pelayanan berarti memberikan sesuatu kepada pihak lain baik berupa
informasi maupun bantuan lainnya untuk melaksanakan kegiatan.

Dengan melaksanakan ibadah haji kita bisa mendapatkan manfaatnya yaitu untuk membangun persatuan dan
kesatuan umat Islam sedunia. Dalam mengerjakan haji, kita juga harus memenuhi rukun-rukun haji yang
merupakan ketentuan-ketentuan atau perbuatan-perbuatan yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji apabila
ditinggalkan, meskipun hanya salah satunya, ibadah haji tidak
sah.
Rumusan Masalah :
Bagaimana Pola Bagaimana Pola Penempatan
01 Keberangkatan Jamaah Haji
dari Makkah ke Arafah ? 02 Jamaah di Perkemahan Arafah ?

Bagaimana Pola pelayanan Bagaimana Pelayanan Safari Wukuf


03 Katering Jamaah Selama di
Arafah ?
04 bagi Jamaah Udzur/Sakit ?
A. Pola Keberangkatan Jamaah Haji dari Makkah ke Arafah
Transportasi antar kota dan transportasi salawat adalah transportasi darat
atau transportasi bus yang disediakan untuk mengangkut Haji selama di Arab
Saudi. Penanggung jawab transportasi antar kota adalah pihak Naqabah
sedangkan transportasi selawat menjadi tanggung jawab petugas haji Indonesia
(PPIH Arab Saudi). Mekanisme pelayanan transportasi dimaksud adalah :

1. Transportasi antar kota dari Jeddah 2.Transportasi di Arafah, Muzdalifah


Madinah, Madinah-Makkah, dan dan Mina (ARMINA) yang sering
sebaliknya dipersiapkan oleh pihak digunakan untuk transportasi masya'ir,
naqabah setelah menerima laporan BPIH menjadi tanggung jawab Naqabah dan
Arab dan instansi terkait seperti maktab muassasah. Secara teknis dilakukan di
wukala dan massasah. lapangan oleh para maktab di Makkah.
B. Pola Penempatan Jamaah di Perkemahan Arafah
Dalam penyiapan perkemahaan jamaah di Arafah dan Mina, Pemerintah Indonesia
Bersama Pemerintah Arab Saudi melakukan pembangunan perkemahan untuk
jamaah Indonesia di Padang Arafah pada wukuf. Pada 9 Zulhijjah 1426 (9 Januari
2006) pembangunan perkemahaam di Arafah hampir selesai. Sementara pada saat
itu perkemahaan di Mina sudah siap digunakan untuk jamaah. Dalam penyiapan
perkemahaan jamaah di Arafah dan Mina seluruh jajaan petugas Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang tergabung dalam Satuan Operasi (Satops)
Arafah – Mina terus melakukan langkah – langkah koordinasi dan penyiapan
segala fasilitas yang diperlukan.

Menjelang 1 minggu sebelum kegiatan wukuf di Arafah akan dilakukannya


survei dari tim kesehatan dan TPHD (Tim Pemantau Haji Daerah) untuk
mengukur tempat dan memblok untuk para kloter jamaah dari Indonesia dan juga
tim kloter melakukan survei yang bermulai dari Arafah ke Muzdalifah, kemudian
dari Muzdalifah ke Mina.
C. Pola pelayanan Katering Jamaah Selama di Arafah
Di Arafah, Mudzalifah, dan Mina jamaah haji di Arafah sejak tanggal 8 sampai 9 Dzulhijjah
menerima katering 4 (empat) kali dalam bentuk kemasakan Boks, di Mudzalifah diberikan
makan dalam bentuk snack berat. Sementara katering jamaah selama di Mina diberikan
hingga 11 kali dalam bentuk kemasan boks dan pendistribusiannya sesuai dengan jadwal
makan yang telah ditentukan.
Di arafah jamaah mendapatkan air minum selama datang, sebanyak 3 botol masing- masing
600 ml pada saat jemaah tiba di Arafah. Pelayanan konsumsi diberikan mulai tanggal 8
Dzulhijjah sampai dengan tanggal 9 Dzulhijjah sebelum keberangkatan ke Muzdalifah.
Jemaah haji Indonesia diberangkatkan secara bertahap menuju Arafah sejak 8 Dzulhijjah
pagi. Karenanya, tidak sedikit jemaah haji yang sudah berada di Arafah pada siang hari.
D. Pelayanan Safari Wukuf bagi Jamaah Udzur/Sakit
Bagi mereka yang sakit mekanisme wukufnya sudah diatur dengan cara
safari wukuf. Safari wukuf dimulai jamaah Indonesia pada 1985-1986. Proses
pelaksanaan haji jamaah sakit ini kemudian diikuti negara lain termasuk oleh RS
Arab Saudi. Karena cara seperti ini dianggap dapat memudahkan jamaah yang
sakit untuk dapat memenuhi rukun haji.

01 02 03 04
Diberangkatkan dari Balai Setelah sampai di Arafah, Selama lebih dari 2 (jam) jamaah/ Secara teknis perjalanan
Pengobatan Haji Indonesia kendaraan bus dan ambulans pasien safari wukuf dapat berwukuf safari wukuf akan
(BPIH) pukul 16.00 mengambil posisi parkir di tepi diatas dimulai dari tempat
WAS menuju perkemahan haji di jalan, kemudian para petugas sesuai kendaraan dengan berdzikir, jamaah
Arafah, dan sudah dibimbingi bidangnya membaca Al-Quran, Tahlil dan dirawat di RS atau dipoli
niat ihram melayani/membimbing pasien membaca Do’a Wukuf yang dipandu klinik Makkah.
oleh para petugas pembimbing
ibadah.
Kesimpulan :
● Transportasi di Arafah, Muzdalifah dan Mina
(ARMINA) yang sering digunakan untuk
transportasi masya'ir, menjadi tanggung jawab
Naqabah dan muassasah.
● Dalam Perkemahaan jamaah di Arafah dan Mina
menggunakan tenda yang berukuran 4x4 yang
mampu menampung sekitar 10 – 15 jamaah dengan
satu maktab mencapai 2.500 – 3.000 jamaah.
● Di arafah jamaah mendapatkan air minum selama
datang, sebanyak 3 botol masing- masing 600 ml
pada saat jemaah tiba di Arafah.
● Mekanisme penyerahan passport haji dibagi menjadi
2, paspor jamaah haji regular dan paspor jamaah haji
khusus.
Terima Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai