Anda di halaman 1dari 31

Kisi-kisi

1. Jenis tenaga kesehatan yang dapat direkrut sebagai PPIH meliputi dokter, dokter gigi, dokter
spesialis, dokter gigi spesialis, perawat, sanitarian, epidemiolog, tenaga kefarmasian, nutrisionis,
dietisien, radiografer, teknisi elektromedik, rekam medis, dan analis kesehatan.
2. Embarkasi di Indonesia :
1. Banda Aceh : BTJ
2. Batam : BTH
3. Medan : MES
4. Padang : PDG
5. Palembang : PLM
6. Jakarta Pondok Gede : JKG
7. Jakarta Bekasi: JKS
8. Solo : SOC
9. Surabaya : SUB
10. Balikpapan : BPN
11. Banjarmasin : BDJ
12. Lombok : LOP
13. Ujung Pandang: UPG
Embarkasi Antara
1. Bandara Djalaluddin, Gorontalo
2. Bandara Radin Inten II, Lampung
3. Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya
4. Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
5. Bandara Sultan Thaha, Jambi
3. Jenis Tawaf dan Penjelasannya
a. Tawaf rukun : Tawaf rukun adalah jenis tawaf yang termasuk dalam rukun haji dan umrah.
Tawaf ini kemudian dibagi lagi menjadi tawaf ifadah atau ziarah serta tawaf rukun
umrah.Tawaf ifadah sendiri dilaksanakan setelah jemaah haji pulang dari Mina. Pembagian
jadwalnya dilakukan pada masing-masing nafar atau keberangkatan jemaah haji
meninggalkan Mina pada hari-hari tasyrik yakni, 12 Zulhijah bagi yang melaksanakan nafar
awal dan setelah 13 Zulhijah bagi yang melaksanakan nafar tsani
b. Tawaf qudum : Selanjutnya, tawaf jenis ini adalah tawaf yang dilakukan oleh jemaah haji
ifrad atau qiran sebagai bentuk penghormatan kepada Kakbah. Tawaf yang hukumnya
sunnah ini dilakukan ketika pertama kali memasuki Masjidil Haram pada hari pertama
kedatangan di Mekah. Bagi jemaah haji yang melakukan haji tamattu tidak disunahkan
untuk melakukan tawaf qudum. Sebab, tawaf qudum sudah termasuk di dalam rangkaian
pengamalan tawaf umrah.
c. Tawaf sunat : Jenis tawaf yang ketiga adalah tawaf sunat. Maksudnya, jenis tawaf yang
dikerjakan dalam tiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram, namun tidak diikuti dengan
sa'i atau berjalan dari Safa ke Marwah.
d. Tawafwada “ Wada' di sini secara bahasa berarti perpisahan..

Tawaf nazar. Sesuai namanya, tawaf nazar adalah amalan yang dinazarkan. Dengan kata
lain, tawaf nazar ini hukumnya wajib dan dapat dikerjakan waktunya kapan saja. Di antara
kelima jenis tawaf tersebut, ada tiga tawaf yang diikuti dengan sa'i. Ketiganya adalah tawaf
ifadah, tawaf qudum, dan tawaf rukun umrah.
Bagi yang uzur, ada kebolehan tawaf menggunakan kursi roda yang dilakukan di lantai 2,
lantai 3 dan lantai 4, atau skuter matik yang tersedia di tempat khusus di lantai 3. Di
samping itu, ada keringanan atau rukhsah bagi perempuan yang tengah mengalami haid.
4. Tingkatan Haji
a. Haji yang maqbul, kata Taufiqurrohman, sekadar menggugurkan kewajiban. “Pulang dari haji,
tidak ada bekasnya,” ujarnya.
b. Yang kedua, mardud, hajinya ditolak. “Karena saat momentum wukuf di Padang Arafah, ia tidak
hadir di sana. Hajinya tidak sah, dan ia harus mengulanginya lagi,” tuturnya.
c. Yang ketiga, haji mabrur. “Mabrur ini, sesuai janji Nabi dalam salah satu haditsnya, haji yang
mabrur tiada balasan kecuali surga,” kata Taufiqurrohman
5. KOSAKATA BAHASA ARAB
Wafat : Tuwuffiya
Sakit : Maridlun
Sehat : Shihattun
Kamu : Antum
Pimpinan : Muridlun
Laki-laki : Rijaalun
Perempuan : Imraatun
Kantor Haji : Maktabun Hajja
Apoteker : Shaidaliyyatun
Dokter : Thabiibun
Rumah Sakit : Mustashfaa
Jalan : Thariqun
Terminal bus : Mahatthatun
Haji : Hajja
Surga : Jannah
Asrama Haji : Tsuknatun Hajja
Alamat : Unwaanun
Kami : Nahnu

6. Istillah lain
a. Muassasah
Muassasah mempunyai tugas tersendiri dan terdiri dari empat bagian. Keempat bagian itu
adalah :
1) Muassasah Thawwafah/ Mekah
Muassasah Thawwafah bertugas dalam bidang mengurus masalah akomodasi dan
penginapan.
2) Muassasah Adilla Muahhadah/ Madinah
Muassasah Adilla berperan menyambut pengunjung jamaah haji dan umroh ketika berada
di Masjid Nabawi serta berziarah ke makam Rasulullah SAW
3) Muassasah Wukala
Muassasah Wukala. Tugasnya ialah menyambut kedatangan semua jamaah Haji dan
mengecek paspornya. Dari sinilah pendataan kedatangan jamaah haji di Arab Saudi di
mulai.
4) Muassasah Zamazimah
Sementara itu,. Ada lagi Maktab Zamazimah, adalah Muassasah yang mengurus
pembagian air zam-zam.
b. Maktab
Muassasah terbagi ke dalam beberapa Maktab. Maktab tugasnya mengurus pembagian
kavling di Arafah dan Mina, termasuk mengurus pemondokan dan akomodasi serta
menyimpan dokumen jemaah seperti paspor.
c. Konsumsi
Untuk tahun 2020, Jemaah haji akan mendapatkan makan sebanyak 85 kali dengan
rincian:
Di Mekkah: 50 kali.
Di Madinah: 18 kali
Di Armina: 16 kali
Dan di Bandara: 1 kali.
Sarapan umumnya disajikan bersamaan dengan pendistribusian makan malam hari
sebelumnya atau dengan pendistribusian makan siang pada hari berjalan.
Khusus untuk di Armina, Jemaah mendapatkan makan tiap hari sebanyak 3 kali.
d. Penerbangan, Rute Jemaah, dan Lama Tinggal
Jumlah Lama Tinggal Jemaah di Arab Saudi 41 hari.
1) Jemaah Gelombang I:
Terbang dan Tiba di Bandara Madinah (AMMA).Tinggal di Madinah selama 8 – 9
hari (untuk shalat 40 kali di Masjid Nabawi / Arba’in). Beranjak ke Mekkah dan
tinggal selama 31-32 hari. Beranjak ke Bandara Jeddah (KAIA) untuk Pulang.
2) Jemaah Gelombang II:
Terbang dan Tiba di Bandara Jeddah (KAIA). Langsung ke Mekkah dan tinggal
selama 31-32 hari.Beranjak ke Madinah dan tinggal selama 8 – 9 hari (untuk shalat
40 kali di Masjid Nabawi / Arba’in)Ke Bandara Madinah (AMMA) untuk Pulang.
e. Nafar Awwal dan Nafar Tsani
Nafar awal yaitu meninggalkan Mina setelah melontarkan ketiga jumrah pada tanggal 12
Dzulhijjah.
Nafar tsani yaitu meninggalkan Mina setelah melontarkan ketiga jumrah pada tanggal 13
Dzulhijjah.
Sebanyak 75 persen lebih Jemaah haji Indonesia rata-rata melakukan Nafar Awwal.
f. Istilah dalam Transportasi Haji
Naqabah : Transportasi darat antar-kota (Rute: Jeddah – Mekkah – Madinah
dan Madinah – Mekkah – Jeddah).
Bis Shalawat : Bis yang mengantar Jemaah haji dari Pemondokan ke Masjid al-
Haram. Bis Shalawat hanya di Mekkah, tidak ada di Madinah. Sedangkan selama di Mina
tidak ada transportasi yang disediakan. Semua berjalan kaki.
Bis taraddudi : Bis perantara dari Pemondokan ke Masjid al-Haram, bercampur
dengan Jemaah negara lain (sejak tahun 2019, Jemaah tidak lagi menggunakan bis
taraddudi, karena bis shalawat tidak ada transit, langsung ke masjid haram).
Bis shalawat beroperasi 24 jam, dan distop H-3 sebelum Armina dan H+1 setelah
Armina.
g. Tugas petugas haji bidang transportasi
1) Pengawas pelaksanaan transportasi haji.
2) Penempelan stiker di bis.
3) Melaporkan ke Daker urusan Transportasi haji jika terdapat masalah.
4) Mengawasi dan membantu naik-turunnya Jemaah ke bis.
5) Mencatat ritase bagi petugas bis shalawat.
6) Mencatat laporan kedatangan dan kepulangan Jemaah dan bis yang mengangkut
dalam form laporan untuk petugas transportasi sektor (antar kota).
7) Mengawasi dan membantu naik-turunnya koper Jemaah.
h. Tempat cek poin bis
1) Syumaisi : Cek poin bis dari Jeddah ke Mekkah.
2) Jumum : Cek poin bis dari Madinah ke Mekkah.
3) Hijrah : Cek poin bis dari Madinah ke Mekkah.
7. Tugas Petugas Haji
Petugas haji memiliki 3 tugas utama sesuai dengan amanat Undang-undang, yaitu: Pembinaan,
Pelayanan, dan Perlindungan.
8. Tanazul
Yaitu proses memulangkan Jemaah lebih cepat dari waktu seharusnya, biasanya untuk orang
sakit atau yang mendapatkan izin untuk pulang lebih cepat.
9. Undang-Undang terkait Haji
UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
UU Nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.
10. Biaya Haji
a. BPIH: Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, terdiri dari: BiPIH (Biaya Perjalanan Ibadah
Haji) yaitu yang dibayar langsung oleh Jemaah, Biaya yang bersumber dari nilai manfaat,
efisiensi, dan sumber lain yang sah, BPIH ditetapkan oleh Presiden, diajukan oleh Menteri
setelah mendapat persetujuan oleh DPR.
b. Masa pembahasan BPIH di DPR 60 hari dan Masa penetapan BPIH setelah persetujuan
DPR 30 hari.
11. Jumlah manasik haji
8 – 10 kali.
12. PPIH
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji: di Arab Saudi, Pusat, dan Daerah. Berasal dari Kemenag,
Kemenkes, Kemenhub, Kemenkum HAM (bidang imigrasi).
13. Pengawas Haji
Pengawas Internal (Irjen), Pengawas Eksternal: DPR, DPD, dan BPK.
14. Daerah Kerja (Daker)
Daerah Kerja Bandara: Bandara Jeddah dan Madinah, Daerah Kerja Mekkah, Daerah Kerja
Madinah. Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan Bandara
Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz di Madinah
15. Lain-lain
a. Kebijakan penyelenggaraan haji berdasar Undang-undang nomor 13 tahun 2008
1) Penyelenggaraan Ibadah Haji dilaksanakan berdasarkan asas keadilan,
profesionalitas, akuntabilitas dengan prinsip nirlaba (pasal 2).
2) Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan
dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jemaah haji (pasal 3).
b. Prinsip – prinsip penyelenggaraan ibadah haji
1) Mengedepankan kepentingan jemaah,

2) Memberikan rasa keadilan dan kepastian,

3) Efisiensi dan efektivitas,

4) Transparansi dan akuntabilitas,

5) Profesionalitas dan nirlaba;

c. Karakteristik Penyelenggaraan Ibadah haji


1) Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional, sarat dengan koordinasi,
yaitu melibatkan minimal 7 Kementerian/Lembaga, 6 unsur pengawas.
2) Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual dan rukun islam kelima (puncak
ibadah).
3) Dilaksanakan di negara orang, waktu yang singkat, fasilitas yang terbatas, dan
menuju satu tempat dalam waktu yang bersamaan.
4) Mengelola dana masyarakat yang cukup besar dengan prinsip nirlaba.

d. Kebijakan Penyelenggaraan Haji, merupakan penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan :


1) Azas keadilan (berpegang pada kebenaran, tidak berat sebelah atau tidak
berpihak dan tidak sewenang-wenang dalam penyelenggaraan haji),
2) Azas profesionalitas (harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan keahlian
para penyelenggaranya) dan
3) Berdasarkan azas akuntabilitas dengan prinsip nilaba (penyelenggaraan harus
dilakukan dengan terbuka/transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan secara
etik dan hokum dengan prinsip tidak mencari keuntungan).
e. Standar pelayanan haji, Indikator Keberhasilan Penyelenggaraan Haji, yaitu :
1) Jemaah haji yang telah mendaftar dan memenuhi syarat, seluruhnya dapat
diberangkatkan ke Arab Saudi.
2) Jemaah haji yang telah berada di Arab Saudi, seluruhnya memperoleh
pemondokan (akomodasi), katering, transportasi, dan pelayanan kesehatan.
3) Seluruh jemaah haji yang berada di Arab Saudi dapat melaksanakan wukuf di
Arafah. Bagi yang sakit disafariwukufkan dan yang meninggal dibadalhajikan.
4) Seluruh jemaah haji yang telah menunaikan ibadah haji dipulangkan kembali ke
Tanah Air, kecuali yang wafat.
f. Kebijakan Pelayanan Haji, adalah kebijakan pelayanan kepada jamaah haji, yaitu :
1) Jamaah haji mendapatkan manasik haji,

2) Jamaah haji diberangkatkan ke tanah suci,

3) Jamaah haji mendapatkan pemondokan,

4) Jamaah haji diwukufkan di arafah dan

5) Jamaah haji dipulangkan ke tempat asalnya.

g. Standar Minimal Pelayanan, adalah seluruh jamaah haji diberangkatkan ketanah suci,
mendapatkan pemondokan, diwukufkan di arafah dan dikembalikan lagi ketanah air.
h. Mabit di Mina, Mina jadid dan pendapat ulama (fatwa)
1) Hukum mabit di Mina, Iman Maliki, imam hambali dan imam Syafi’I
berpendapat bahwa mabit dimina hukumnya wajib.
2) Tempat mabit di Mina adalah seluruh wilayah Mina termasuk haratullisan dan
daerah yang termasuk dalam batas perluasan hukum mabit (Mina Jadid). Fatwa
ulama Muhammad bin Shalih al ‘Atsimin dan Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
i. Hukum shalat arbain dan pelaksanaannya
1) Selama di Madinah jamaah haji melaksanakan shalat arbain yaitu 40 waktu shalat,
hukumnya sunat.
2) Berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan Thabrani dari shahabat Anas bin Malik
mengenai shalat arbain dengan sanad shahih : “Barang siapa shalat di masjid ku 40
shalat tanpa terputus maka dia ditetapkan terbebas dari neraka dari adzab dan dari
sifat kemunafikan”.
3) Maksud hadits ini sebagai Targhib dorongan untuk memperbanyak ibadah di
masjid Nabawi.
j. Ta’limul hajj, Peraturan tentang perhajian yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji Arab
Saudi sebagai instansi pemerintah yang berwenang mengatur penyelenggaraan haji di Arab
Saudi.
k. Muassasah, instansi swasta non pemerintah yang melayani jamaah haji ditanah suci.
1) Muassasah Thawwafah bi al-Makkah (penyedia akomodasi jamaah selama di
Makkah),
2) Muassasah Adilla bi al-Madinah (layanan akomodasi jamaah selama di Madinah)

l. Naqabah, merupakan asosiasi yang mengawasi perusahaan resmi angkutan jamaah haji,
Naqabah adalah asosiasi transportasi haji yang bertanggung-jawab atas peningkatan
pelayanan angkutan jamaah haji dan para peziaraha masjid Nabawi.
m. Majmu’ah, adalah petugas yang berada di madinah yang melayani atau memberikan
pelayanan kepada jamaah haji saat berada di madinah. (Majmu’ah adalah badan/asosiasi
yang bertugas menyiapkan sarana akomodasi pemondokan jamaah haji selama di Madinah)
Istilah-istilah dalam Taklimul Hajj
 WIZAROTUL HAJJ, Kementerian Haji (memiliki cabang di Mekah, Madinah, Jeddah,
Riyadh, Masyair dan pintu-pintu gerbang kedatangan dan pemulangan).
 MAKTAB WUKALA MUWAHHAD, Lembaga swasta yang resmi ditunjuk pemerintah
untuk menyambut kedatangan dan melepas kepulangan jamaah haji dari luar negeri di pintu-
pintu gerbang kedatangan dan kepulangan.
 MAKTAB ZAMAZIMAH, Instansi yang berwenang menyediakan air zam-zam kepada
jamaah haji di pintu-pintu kedatangan, di pemondokan dan pusat pemberangkatan jamaah
haji.
 NAQABAH AMMAH LISSAYYARAT, Assosiasi yang mengawasi perusahaan angkutan
yang mengangkut jamaah haji antarkota perhajian dan masyair.

Hari Tarwiyah adalah tanggal 8 Dzulhijjah, disebut hari tarwiyah karena pada hari itu jamaah haji
pada jaman Rasulullah SAW mulai mengisi perbekalan air (untuk bekal) di Mina untuk perjalanan ke
Arafah.
Lailatul Jam’in adalah malam tanggal 10 Dzulhijjah disebut demikian karena pada malam itu
keharusan wukuf dan kewajiban mabit di Mina berlaku.
Hafalan lafadz doa ketika melihat Ka’bah
 Allahumma zid-hadzal baita tasyrifan wa ta’dhiman wa takriman wa mahabatan, wa zid-man
syarrafahu wa ‘adhamahu wa karramahu min-man hajjahu awi’tamara tasyrifan wa ta’dhiman
wa takriman wa birran
 Ya Allah tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan pada bait (ka’bah) ini, dan
tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan dan menghormatinya
diantara mereka yang berhaji dan berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan dan
kebaikan.
Hafalan lafadz doa saat melintasi pilar hijau perjalanan Sa’i antara Shafa dan Marwa
 Rabbigh-fir warham, wa’fu wa takarram, wataja-waz ‘amma ta’lam, innaka ta’lamu ma-laa
na’lam, innaka antallahul a’azzul-akram.
 Ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa
yang engkau ketahui dari dosa kami, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui apa-apa yang
kami tidak mengetahuinya, sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Tinggi dan Maha Mulia.
Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan.
TES POTENSI PETUGAS HAJI

1. Peraturan Dasar Penyelenggaraan Haji, adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun


2008 tentang penyelenggaraan haji
2. Tujuan Penyelenggaraan Ibadah haji adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan
perlindungan kepada jamaah haji
3. Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Haji, adalah penyelenggaraan ibadah haji
berdasarkan azas keadilan(berpegang pada kebenaran, tidak berat sebelah atau tidak berpihak
dan tidak sewenang-wenang dalam penyelenggaraan haji), azas profesionalitas (harus
dilaksanakan dengan mempertimbangkan keahlian para penyelenggaranya) dan
berdasarkan azas akuntabilitas dengan prinsip nilaba(penyelenggaraan harus dilakukan
dengan terbuka/transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan secara etik dan hokum dengan
prinsip tidak mencari keuntungan).
4. Standar Minimal Pelayanan, adalah seluruh jamaah haji diberangkatkan ketanah suci,
mendapatkan pemondokan, diwukufkan di arafah dan dikembalikan lagi ketanah air.
5. Ta’limulhajj, adalahperaturan tentang perhajian yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji Arab
Saudi sebagai instansi pemerintah yang berwenang mengatur penyelenggaraan haji di Arab
Saudi.
6. Istithaah dan macamnya, istithaah adalah mampu melaksanakan ibadah haji, ditinjau
dari jasmani (tidak sulit melakukan ibadah, tidak lumpuh, tidak sakit yang lama
sembuh), rohani (memahami manasik haji, berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk
ibadah dengan perjalanan jauh), Ekonomi (mampu membayar BPIH, memiliki biaya hidup
keluarga yang ditinggalkan/bagi petugas istithaah ekonominya adalah memenuhi persyaratan dan
aman pada waktu melaksanakan haji dan aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan
selama laksanakan tugas), Keamanan ( aman dalam perjalanan dan aman bagi keluarga dan harta
benda yang ditinggalkan)
7. Kebijakan Pelayanan Haji, adalah jamaah haji mendapatkan manasik haji, diberangkatkan ke
tanah suci, mendapatkan pemondokan, diwukufkan di arafah dan dipulangkan ke tempat asalnya.
8. Pembinaan Haji adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan dan bimbingan bagi
jamaah haji, petugas haji, PIHK, PPIU dan lembaga atau ormas yang terkait dengan haji dan
umrah.
9. Pembinaan haji dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, baik dilakukan secara perorangan
ataupun dengan membentuk kelompok bimbingan.
10. Pembimbing ibadah haji adalah orang yang menguasai pengetahuan manasik haji dan atau yang
telah mengikuti orientasi pembimbing haji yang diselenggarakan oleh Dirjen Penyelenggara haji
dan umrah dan ditugaskan untuk membimbing jamaah.
11. Bimbingan haji oleh pemerintah, ditingkat KUA Kecamatan 7 kali dalam bentuk bimbingan
kelompok dan ditingkat Kabupaten 3 kali dalam bentuk bimbingan missal.
12. Ketua regu adalah petugas yang dipilih oleh jamaah untuk memimpin 10 jamaah. Ketua
Rombongan adalah petugas yang dipilih oleh jamaah untuk memimpin 4 regu dan ditetapkan
dengan surat keputusan oleh Kakanwil Kemenag atas rekomendari Kakankemenag Kabupaten.
13. KBIH adalah lembaga sosial keagamaan yang mendapat ijin Kementerian Agama untuk
melaksanakan bimbingan terhadap jamaah haji. Tugasnya melaksanakan bimbingan haji bukan
sebagai penyelenggara haji. Fungsinya sebagai mitra pemerintah.
14. Tujuan pembinaan jemaah haji adalah mewujudkan jemaah haji yang mandiri yaitu jamaah
yang dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah hajinya secara mandiri tanpa ketergantungan
kepada perorangan maupun kelompok, setelah mendapatkan bimbingan paket kecamatan dan
kabupaten dan atau KBIH.
15. Petugas Haji Indonesia adalah petugas yang diangkat oleh Menteri Agama yang bertanggung-
jawab melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan kepada jamaah haji baik sebagai petugas yang
menyertai jamaah (Petugas kloter) yaitu (TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD) atau Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yaitu (Pusat, Arab Saudi dan Embarkasi)
16. Petugas Haji meliputi TPHI adalah petugas yang menyertai jamaah dalam bidang administrasi
dan manajerial sebagai ketua kloter. Sedangkan TPIHI dalam bidang bimbingan ibadah
haji. TKHI dalam bidang pelayanan kesehatan baik dokter atau perawat. PPIH adalah Panitia
Penyelenggara Haji yang bertanggung-jawab dalam memberikan pelayanan perhajian di Pusat,
Arab Saudi dan Embarkasi.
17. Pelatihan Petugas Haji, dilaksanakan di Embarkasi bagi petugas kolter dan di pusat Jakarta bagi
PPIH Arab Saudi (non kloter).
18. Lama masa tugas, 41 hari untuk petugas kloter, 76 hari untuk PPIH Arab Saudi Daker Jeddah
dan Madinah, 66 hari untuk Daker Makkah. Di Embarkasi lama operasional penerbagan adalah
30 hari pemberangkatan dan 30 hari pemulangan melalui 13 embarkasi.
19. Biaya Petugas Haji dianggarkan dari biaya dana APBN.
ISTILAH DALAM IBADAH HAJI
1. Baitullah, adalah bangunan Ka’bah yang disebut juga sebagai Baitullah atau rumah Allah.
2. Babus Salam, Nama salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.
3. Bier Ali, Merupakan tempat Miqat (mulai memakai ihram). Terletak sekitar 12 kilometer dari
kota Madinah.
4. Binatang Hadyu, Binatang ternak yang disenbelih untuk Dam dan untuk kurban saat hari raya
Idul Adha.
5. Dam, Denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran ketentuan saat menunaikan Ibadah Haji
atau Umrah
6. Fidyah, Denda yang dikenakan pada umat Muslim yang melakukan pelanggaraan saat ibadah.
Dengan cara : Berpuasa, Memberi makan fakir miskin atau Menyembelih binatang kurban
7. Green Dome, Merupakan Kubah Hijau yang terletak di area Masjid Nabawi. Di bawah Kubah
Hijau ini terletak makam Nabi SAW.
8. Gua Hira, Gua tempat Nabi Muhammad s.a.w menerima wahyu pertama (Surat Al-Alaq, ayat 1-
5). Gua ini terletak di Bukit/Jabal Nur.Sekitar 5 km di utara kota Mekah.
9. Haji Ifrad, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh,
dan diselingi Tahallul.
10. Haji Qiran, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu
bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
11. Haji Tamattu, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Umroh dahulu kemudian Ibadah
Haji, dan diselingi Tahallul.
12. Niat Haji, adalah dengan mengucapkan Labbaikallahumma hajjan atau Nawaitul-hajja wa
ahramtu bihi lillahi ta’ala.
13. Hijir Ismail, Salah satu bagian dari Ka’bah. Hijir Ismail ini berbentuk setengah lingkaran,
merupakan makam Nabi Ismail AS. dan juga Siti Hajar (ibunda Nabi Ismail AS).
14. Ifrad, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh, dan
diselingi Tahallul.
15. Ihram, Ihram ialah berniat untuk memulai mengerjakan Ibadah Haji atau Umroh, dengan
mengucapkan lafazh niat (tidak hanya dalam hati)
16. Idh-thiba’ adalah sunah dalam mengenakan pakaian ihram saat thawaf dengan membuka
ihramnya dibagian bahu sebelah kanan saja dan menyelempangkan kain ihramnya dibahu kiri.
17. Raml adalah lari-lari kecil saat sa’ diantara dua pilar hijau bagi laki-laki yang mampu
melaksanakannya.
18. Jumrah, jama’nya Jamarat yaitu tempat pelemparan, yang yang didirikan untuk memperingati
saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan agar tidak melaksanakan perintah Allah SWT.
19. Kiswah, Penutup Ka’bah. Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci Al Qu’an yang disulam.
20. Lafazh Niat Haji, Labbaik Allahumma Hajjan. Lafazh Niat Umrah, Labaik Allahumma
Umratan
21. Tabdilun-niyah (merubah niat), yaitu bagi jamaah yang haji tamattu’ (dalam ihram umrah) bila
tidak selesai umrahnya sebelum wukuf karena udzur syar’I maka diperbolehkan berubah niat dari
umrah menjadi haji.
22. Mabit, Bermalam beberapa hari atau berhenti sejenak untuk mempersiapkan pelaksanaan
melontar jumroh. Mabit dilakukan di Muzdalifah dan Mina.
26. Multazam, adalah dinding yang terletak diantara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Merupakan
tempat yang sanqat dianjurkan untuk berdoa (Insya Allah do’a yang diminta akan dikabulkan
oleh Allah SWT)
27. Waktu wykuf di Arafah, adalah mulai tergelincir matahari tanggal 9 dzulhijjah hingga terbit
fajar tanggal 10 dzulhijjah.
28. Nafar Awal, Disebut Nafar Awal, jika jama’ah meninggalkan Mina pada tgl 12 Zulhijah.
Disebuat Nafar Awal krn jamaah lebih dulu meninggalkan Mina,utk kembali ke Mekah dan
hanya melontar jumroh 3 hari.Total kerikil yang dilontar jamaah Nafal Awal adalah 49
butir. Nafar Tsani, Disebut Nafar Tsani atau Nafar Akhir jika jamaah melontar jumroh selama 4
hari (tgl : 10,11,12 dan 13 Zulhijah).Sehingga jumlah batu yang dilontar 70 kerikil.Jamaah baru
meninggalkan Mina tgl 13 Zulhijah.
29. Qiran, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu
bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
32. Wajib Haji, ada 6 yaitu Ihram haji dari miqat, Mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina, Melontar
Jumrah, Menghindari yang dilarang saat ihram dan Thawaf wada’ saat hendak meninggalkan
Makkah.
33. Sa’i. Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Dengan total 7 kali.
34. Sunat Haji, Merupakan Sunat (tidak wajib) pada Ibadah Haji. Sunat Umrah, Merupakan sunat
(tidak wajib) pada Ibadah Umrah.
35. Tahallul, adalah mencukur seluruh rambut atau memotong sedikit rambut. Dengan tahalul
berarti sudah bebas dari larangan-larangan saat ihram ibadah Haji atau Umroh.
36. Talang Emas, Merupakan Talang Emas (Mizhab) yang terdapat pada Ka’bah. Posisi Talang
Emas ini terletak di atas Hijir Ismail.
37. Talbiyah, Bacaan Talbiyah : Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa Syariika laka labbaik,
innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariika lak.
38. Raudhah adalah suatu tempat didalam masjid Nabawi (letaknya ditandai dengan tiang-tiang
putih) yang letaknya berada diantara rumah A’isyah (sekarang makam Nabi SAW)sampai
mimbar. Rasul bersabda : antara rumahku dengan mimbarku adalah raudhah taman diantara
taman-taman surga.
39. Rukun Ka’bah, dari Hajar aswad yaitu rukun hajar aswad, rukun ‘Iraqi, rukun Syami kemudian
rukun Yamani.
40. Doa antara pilar hijau yaitu rabbigh-fir warham wa’fu wa takarram wataja-waz ‘amma ta’lam
innaka ta’lamu ma-laa na’lam innaka antallahul a’azzul-akram ya Allah ampunilah, sayangilah,
maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang engkau ketahui dari dosa kami,
sesungguhnya Engkau Maha mengetahui apa-apa yang kami tidak mengetahuinya,
sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Tinggi dan Maha Mulia.
41. Hukum mabit di Mina, Iman Maliki, imam hambali dan imam Syafi’I berpendapat bahwa
mabit dimina hukumnya wajib.
42. Tempat mabit di Mina adalah seluruh wilayah Mina termasuk haratullisan dan daerah yang
termasuk dalam batas perluasan hukum mabit (Mina Jadid)Fatwa ulama Muhammad bin Shalih
al ‘Atsimin dan Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
43. Hukum Shalat Arbain dan Pelaksanaannya, Selama di Madinah jamaah haji melaksanakan
shalat arbain yaitu 40 waktu shalat, hadits riwayat Ahmad dan Thabrani dari shahabat Anas bin
Malik mengenai shalat arbain sanadnya shahih : “Barang sipa shalat di masjid ku 40 shalat tanpa
terputus maka dia ditetapkan terbebas dari neraka dari adzab dan dari sifat kemunafikan”.
Maksud hadits ini sebagai Targhib dorongan untuk memperbanyak ibadah di masjid Nabawi.

PERINTAH HAJI DAN UMRAH DALAM AL-QUR’AN


Allah SWT berfirman :
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah, barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran ayat 97).
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan
tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf,
yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. (QS. Al Baqarah ayat 125)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman
sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun aku
beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-
buruk tempat kembali”. (QS. Al Baqarah ayat 126)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail
(seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqarah ayat 127)
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah
kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah
ayat 128)
(Sumber : https://muhamadfaqihhusni.wordpress.com/2014/02/05/kebijakan-pemerintah-dan-
wawasan-informasi-haji/ )

JAWABAN SOAL
Tahun 2017
A. KEBIJAKAN
1 UU no 15 tahun 2016 : istito’ah haji
2 UU no 13 tahun & PP no 79 th 2012 : penyelenggaraan haji
3 UU no 4 tahun 1984 : Wabah Penyakit Menular
4 PP no 40 1991 : Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
5 Permenkes no 25 th 2013 : Pedoman Rekrutmen Petugas Kesehatan
Haji Indonesia
6 Permenkes no 2407 th 2011 : pelayanan kesehatan haji
7 Perpres no 49 tahun 2014 : penetapan BPIH
8 PIHK : Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
9 BPHI : Balai Pengobatan Haji Indonesia
10 KKHI : Kantor Keseshatan Haji Indonesia
11 BPIH : Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
12 Tujuan penyelenggaraan ibadah haji : memberikan pembinaan, pelayanan dan
perlindungan
13 BPIH meliputi biaya penerbangan, biaya pemondokan, biaya hidup
14 BPIH ditetapkan oleh presiden
15 Paspor haji warna hijau dikeluarkan Kementerian Kehakiman Hukum dan HAM 48 lmbr
16 PPIH ditetapkan paling lambat 3 bulan sebelum keberangkatan
17 Biaya oprasional PPIH pusat dan daerah dibebankan pada APBN & APBD
18 KPHI : Komisi Pengawas Haji Indonesia
bertanggungjawab kepada Presiden dan melaporkan hasilnya ke Presiden & DPR
minimal 1x setahun, terdiri dari dari 6 orang unsur masyarakat & 3 orang unsur
Pemerintah, masa kerja KPHI 3 tahun.
19 Kouta haji nasional dan prov oleh menteri agama, kuota kab/kodya oleh gubernur
20 Manasik tingkat KUA 7x, tgkt kabupaten 2x
21 Petugas kloter 5 orang : 1 TPHI, 1 TPIHI, 3 TKHI
22 Kuota haji 1/1000 jumlah penduduk
23 Kuota haji th 2013 : 168.100
24 Kuota haji 2017 : 221.000
25 Embarkasi pertama Pulau ONRUST tahun 1911-1933
26 BAHASA ARAB Perempuan : imroatun, karantina : mahjarun
27 MANASIK
a. Syarat haji : islam, berakal, baligh, merdeka, mampu
b. Rukun haji : niat / ihrom, wukuf arafat tgl 9 dzulhijah, tawaf ifadhah, sa’I,
tahalul, tertib
28. Tawaf dimulai dan di akhiri dari hajar aswad : 7 putaran
29. Sa’i : lari kecil dari bukit safa ke bukit marwah ( ± 700m) : 7 x
30. Multazam ; tempat antara hajar aswad dan pintu ka’bah
31. Hijir Ismail : tempat setengah lingkaran & diatasny ada talang emas
32. Maqam Ibrahim : tempat berpijaknya nabi Ibrahim dlm membuat ka’bah
33. Rukun yamani : sudut yng menghadap ke Yaman
34. Wajib haji : Niat / ihrom, Mabit musdalifah, Melempar jumroh aqobah tgl 10
dzulhijah, Mabit mina, Melempar jumroh ulha, wustho, aqobah pada hari tari tasryk tgl
11,12,13 dzulhijah, Tawaf wada
35. Jamarat ula ( kecil ), wusto ( sedang ), aqobah ( besar )
36. Nafar awal : Jama’ah haji pulang ke mekkah tg 12 dzulhijah
37. Nafar tsanah : Jama’ah haji pulang ke mekkah tgl 13 dzulhijah
38. Haji qiran
Haji dan umroh bersamaan. Bayar DAM nusuk ( seekor kambing/sapi)
39. Haji tamatu
Umroh dahulu kemudian haji. Bayar DAM nusuk 9seekor kambing/sapi)
40. Haji ifrad : Haji dahulu kemudian umroh. Tidak bayar DAM
41. DAM : Denda
42. Tawaf QUDUM : Tawaf pertama kali datang ke Mekkah
43. Tawaf wada : tawaf perpisahan dengan ka’bah / tawaf terakhir tanpa disertai sa’i
44. Do’a sapujagad di baca antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
45. Jumlah kerikil tgl 11, 12, 13 (tasrik) : 21 batu, Jumlahnya ada 49 butir bagi nafar awal
melontar jumrah sampai 12 Dzulhijah, tujuh puluh butir bagi nafar tsani menyelesaikan
lontar jumrah sampai 13 Dzulhijah. Tujuh butir untuk melempar jumrah aqabah pada hari
nahar hari raya Idul Adha yaitu 10 Dzulhijah, kemudian selebihnya untuk hari-hari
tasyrik tanggal (11-12-13 Dzulhijah).
46. Hari tasryik lempar jumroh ula, wustho, aqabah
47. Tahalul awal : melepaskan diri dari larangan ihrom ( kecuali hubungan badan)
setelah melakukan 2 diantara 3 amalan : melempar jumroh aqobah, bercukur, tawaf
ifadhoh dan sa’i
48. Tahalul tsani : melepskan diri dari larangan ihrom setelah lengkap mengerjakan
amalan haji.
49. Armina : arafah muzdlifah mina
50. Tarwiyah : jalan kaki dari mekkah ke mina tgl 8 dzulhijah, mabit di Mina, lalu
jalan kaki ke Arafat
51. Wukuf tgl 9 dzulhijah
52. Urutan amalan haji :
a. ihrom ( Bir Ali madinah / bandara Jeddah King Abdul Aziz )
b. Tarwiyah ( 8 dzulhijah )
c. Wukuf arafah ( 9 dzulhijah )
d. Mabit muzdalifah
e. Lempar jamarat tgl 10 dzulhijah
f. Mabit mina
g. Lempar jamarat tgl 11,12,13 dzulhijah
h. Tawaf ifadhah
i. Sa’i
j. Tahalul
k. Tawaf wada’
53. Rute perjalanan haji gelombang 1 :
a. Embarkasi
b. Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
c. Bandara Amir Mahmud bin Abdul Aziz International Airport ( AMAAIA) Madinah
d. Madinah ( sholat arbain / 40 waktu)
e. Ihrom ( Bir Ali )
f. Mekah pra Armina
g. Arafat ( wukuf)
h. Muzdalifah ( mabit)
i. Mina ( lempar jamarat dan mabit )
j. Mekkah pasca armina
k. Bandara King Abdul Aziz International Airport ( KAAIA) Jeddah
l. Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
m. Debarkasi
54. Rute perjalanan haji gelombang 2 :
a. Embarkasi
b. Bandar Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
c. Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAI) Jeddah ( pakai ihrom)
d. Mekkah pra Armina
e. Arafat ( wukuf )
f. Muzdalifah ( mabit)
g. Mina ( lempar jamarat dan mabit)
h. Mekkah pasca Armina
i. Madinah ( sholat arbain/40 waktu)
j. Bandara Amir Mahmud bin Abdul Aziz International Airport ( AMAAIA) Madinah
k. Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo )
l. Debarkasi
55. Larangan ihrom :
a. Mencukur rambut
b. Menggunting kuku
c. Menutup kepala dan menutup wajah bagi perempuan
d. Memakai pakian berjahit ( laki-laki)
e. Menggunakan harum haruman
f. Membunuh binatang
g. Melakukan khitbah dan akad nikah
h. Jima’ ( hubungan intim )
i. Memcumbu istri selain di kemaluan
56. Hal yang boleh dalam ihrom :
a. Mandi tidak dengan wangi – wangian
b. Mencuci pakaian ihrom / ganti pakaian ihrom
c. Mengikat izar ( pakaian bawah / sarung ihrom )
d. Berbekam
e. Menutupi badan dengan pakaian berjahit ( tidak dipakai )
f. Menyembelih hewan ternak
g. Menggosok gigi
h. Memakai kacamata
i. Berdagang
j. Menyisir rambut
57. Larangan ihrom khusus laki –laki : memakai tutup kepala / topi
58. Larangan ihrom khusus wanita : mamakai penutup wajah
59. Miqat zamani : Batas waktu berhaji
60. Miqat makani : Batas tempat mulai berhaji ( rabigh, bir ali, dzatu
irqin, as sail/qarnul manazil, yalamlam
61. Arbain : sholat 40 waktu di masjid Nabawi Madinah
62. Sholat di masjid Nabawi Madinah mendapat 1000 kebaikan, sholat di masjid Haram
Mekkah mendapat 100.000 kebaikan
63. 3 daker PPIH : dg 306 tenaga
a. Daker bandara / jeddah : arafah
b. Daker Madinah : mina
c. Daker Mekkah : muzdalifah
64. Paspor haji dikeluarkan oleh kementrian kehakiman / Hukum dan HAM: 48 halaman
65. Dokumen perjalanan haji : paspor, visa, DAPIH
66. Paspor petugas haji : hijau
67. Perintah berhaji : Al Baqarah 196-197, Al Imran 96
68. Jabal nur ( gua hira ) : tempat wahyu pertama turun
69. Jabal tsur : tempat bersembunyi Rosul dari kejaran kaum quraisy
70. Jabal rohmah : tempat bertemunya nabi Adam dan Bunda Hawa
71. Masjid yang pertama d bangun Rosul : masjid Quba
72. Masjid 2 kiblat ( Al Aqsa & Ka’bah) : masjid Qiblatain
73. Masjid tempat hukuman pancung : masjid Qishos
74. Tanazul : memisahkn diri dari rombongan haji
75. Sholat saat wukuf arafah : dluhur dan ashar jama’ taqdim
76. Ummul mukminin ( ibu kaum mukmin ) : siti aisyah
77. Istri rosul yg dimakamkan di Baqi : aisyah, hafsah, saudah
78. Khadijah di makamkan di mekkah, maimunah di sarif
79. Sahabat dan keluarga Rosul yg dimakamkan di Baqi : usman bin affan, ibrahim, fatimah
az zahra, ruqayah, zaenab, umi kulsum, halimatus sa’diyah
80. Ijma : kesepakatan ulama menentukan hukum berdasar Al Qur’an
B. KESEHATAN HAJI
1 BKJH : Buku Kesehatan Jama’ah Haji
Buku catatan riwayat kesehatan dan hasil px kesehatan jama’ah haji.
2 Kategori kesehatan jama’ah haji
mandiri, observasi, pengwasan, tunda
3 Yang di larang untuk berhaji
a. Gangguan jiwa
b. PPOK stadium lanjut
c. TB paru BTA (+).
d. Gagal ginjal stadium 4
e. Penyakit jantung stadium 4
f. Penyakit yg dilarang terbang : kehamilan ˂ 14 minggu dan ˃ 26 minggu,
conjunctivitis, cacar, HB ˂ 10, PES
4. Kehamilan yang boleh berangkat haji adl 14-26 minggu saat terbang dan telh divaksinasi
meningitis.
5. Kontra indikasi Meningitis : kehamilan
6. Mers Cov : Middle East Respiatory Sindrom Coronavirus
Gejala : Demam, batuk, nafas pendek, gastroistestinal, S ˃
38, Tachypneu, Gejala muncul 2-10 hari setelah terpapar. Penanganan MersCov :
penderita di isolasi & rujuk RS
7. Heat stroke : stroke karena sengatan panas.
Gejala : Suhu tubuh ˃ 40 ᵒC, Berkeringat, Sakit kepala,
Kulit merah dan kering, Respon melambat, Nadi naik, Perubahan status mental :
bingung, Mual, muntah, Nafas cepat, Pingsan
8. Penanganan heat stroke
Bawa k ruang AC, Kompres dingin/ es, Selimuti dengan selimut basah, Minum air dingin
non alkohol dan non cafein
9. Warna gelang Risti jama’ah haji
a. Hijau : umur ˃ 60 th tanpa penyakit
b. Kuning : umur ˂ 60 th dengan penyakit
c. Merah : umur ˃60 th dengan penyakit
10. Penyakit penerbangan jarak jauh :
a. DVT
sumbatan pembuluh darah vena, cegah : olahraga ringan
b. Jat lag
lelh fisik & mental, dehidrasi, penurunan energi, gangguan tidur
c. Ear barotrauma
sakit telinga akibat perbedaan tekanan udara. Gejala : sakit telinga, vertigo, muntah
d. Dekompresi
e. Dehidrasi
f. Penyakit ketinggian
11. Laporan visitasi
nama jama’ah, umur, no.paspor, kloter,diagnosa, pengobatan
12. Vaksin meningitis
ACYW-135, menveo meningococal, mencevax
Terkait imunisasi meningitis ini ada fatwa MUI mengenai halal dan haramnya.
Kesimpulan fatwa MUI tersebut adalah: Vaksin MencevaxTM ACW135Y hukumnya
HARAM Vaksin Menveo Meningococal dan vaksin Meningococal hukumnya HALAL.
Vaksin yang boleh digunakan hanyalah vaksin meningitis yang halal. (Fatwa MUI
nomor: 06 Tahun 2010
13. ICD X sistem endokrin
E, Musculoskeletal : M, sistem pencernaan : K, sistem pernafasan : J
14. COD RS arab saudi : dokter BPHI & dokter kloter
15. Visi Puskeshaji : masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
16. RJP dapat dilakukan oleh 1-2 orang dg perbandingan kompresi 30:2

Tahun 2018
1. UU No.13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji mengamanatkan agar
pemerintah melakukan tiga hal
Memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi
jemaah haji, sehingga jemaah dapat menunaikan ibadahnya sesuai ketentuan ajaran
agama Islam.
2. Selama di Tanah air dan Arab Saudi Jamaah Haji berhak mendapatkan apa saja:

a. Pembinaan manasik haji dan / atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan
maupun di Arab Saudi.
b. Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang
memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi.
c. Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia.
d. Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan
ibadah haji, dan
e. Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab
Saudi dan saat kepulangan ke tanah air.
3. Proses penetapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usulan Menteri Agama setelah mendapat
persetujuan DPR-RI.
4. Apa yang dimaksud muassasah dan majmuah?.
Muassasah, instansi/lembaga swasta non pemerintah yang melayani jamaah haji.
Muassasah Thawwafah bi al-Makkah (penyedia akomodasi jamaah selama di Makkah).
Majmu’ah, adalah petugas yang memberikan pelayanan kepada jamaah haji saat berada
di madinah. Majmu’ah adalah badan/asosiasi yang bertugas menyiapkan sarana
akomodasi pemondokan jamaah haji selama di Madinah.
Apa yang dimaksud taklimul haj. Taklimatul Haj adalah peraturan tentang
penyelenggaraan ibadah haji yang dikeluarkanoleh kementerian haji arab saudi yang
mengatur tentang pemondokan, katering dan transportasi.
5. Apa yang dimaksud istitha'ah ibadah haji?. Menurut pengertian umum ialah mampu.
Sedangkan yang dimaksud istita’ah disini adalah mampu melaksanakan ibadah haji
ditinjau dari:
a. Jasmani
Tidak sulit melakukan ibadah haji/umrah, Tidak lumpuh, Tidak dalam keadaan sakit
yang diperkirakan lama untuk sembuh.
b. Rohani
Memahami manasik haji/umrah, Berakal sehat (tidak mengidap penyakit gangguan
jiwa dan memiliki kesiapan mental untuk ibadah haji/umrah dengan perjalanan yang
jauh.
c. Ekonomi
Mampu membayar biaya perjalanan ibadah haji (BPIH), Memiliki biaya hidup
untuk keluarga yang ditinggalkannya.
• Bagi petugas haji istita’ah ekonominya adalah:
Memenuhi persyaratan dan aman pada waktu melaksanakan ibadah
haji/umrah.
Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan
ibadah haji/umrah.
d. Keamanan
Aman dalam perjalanan dan aman pada waktu melaksanakan ibadah haji/umrah,
Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah
haji/umrah.
6. Apa yang dimaksud miqat? Sebutkan macam-macamnya: Miqat adalah tempat atau
waktu untuk memulai berniat ihram.
a. Miqat Makani adalah ketentuan tempat bagi seseorang yang hendak mengawali
melaksanakan haji atau umrah dalam memulai niat haji atau umrah. Yaitu Bir Ali
(bagi penduduk Madinah dan yang melewatinya), Juhfah (penduduk Syam), Qarnul
Manazil (penduduk Najad), Yalamlam (penduduk Yaman) dan Zatu Irqin(penduduk
Iraq).
b. Miqat Zamani adalah ketentuan waktu untuk melaksanakan ibadah haji. yaitu
tanggal 1 Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
7. Yang dimaksud badal haji?
Badal haji adalah menghajikan orang lain dan hukumnya boleh dengan ketentuan bahwa
orang yang menjadi wakil harus sudah melakukan haji wajib bagi dirinya dan yang
diwakili (dihajikan itu) telah mampu untuk pergi haji tetapi dia tidak dapat
melaksanakannya sendiri karena sakit yang tidak dapat diharapkan sembuhnya. (Udzur
Syar’i) yang menghilangkan istitha’ahnya (kemampuannya) atau karena meninggal dunia
setelah ia berniat haji. Orang laki-laki boleh mengerjakan untuk laki-laki dan perempuan,
demikian pula sebaliknya. Diutamakan yang mengerjakan itu adalah keluarganya.
8. Prosedur badal melontar jumroh
Bagi yang berhalangan (Udzur Syar’i) boleh mewakilkan kewajiban melontar jamrah
kepada orang lain. Caranya dengan mendahulukan melontar jumrah Ula untuk dirinya,
kemudian melontar untuk yang diwakili. Demikian seterusnya untuk melontar jamrah
Wustha, Aqobah.
9. Dam dan macam-macamnya apa saja?
Dam menurut artinya adalah darah, sedang menurut istilah adalah mengalirkan darah
untuk Baitullah dengan menyembelih ternak, yaitu kambing, unta atau sapi di tanah
haram dalam rangka memenuhi ketentuan manasik haji..
Dam terdiri dari 2 (dua) macam yaitu : Dam Nusuk (karena memang aturannya
demikian) dikenakan bagi orang yang mengerjakan haji tamatu’ atau haji qiran.Dam
Isa’ah (karena melanggar aturan): Melanggar aturan ihram haji dan umrah.
Meninggalkan salah satu wajib haji atau umrah yang terdiri dari:
a. Tidak berihram dari Miqat.
b. Tidak Mabit di Muzdalifah.
c. Tidak Mabit di Mina.
d. Tidak melontar jamrah.
e. Tidak tawaf wada’.
10. Yang dimaksud Hajar Aswad
Hajar aswad adalah batu hitam dengan luas permukaan sekitar 30cm. disunahkan untuk
mencium jika memungkinkan, diusap, mengangkat tangan kanan saat mulai thawaf
11. Hari arafah
Yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan hari Arafah karena jemaah haji harus berada
di padang Arafah untuk melaksanakan Wukuf, dimulai dari masuknya waktu Dzuhur.
12. Hari Nahr
Yaitu hari tanggal 10 Dzulhijjah dinamakan hari Nahr (penyembelihan) karena, pada hari
itu dilaksanakan penyembelihan qurban dan Hadyu (Dam).
13. Hari tarwiyah
Yaitu tanggal 8 Dzulhijjah, dinamakan hari Tarwiyah (pembekalan) karena jemaah haji
pada zaman Rasulullah mulai mengisi perbekalan air di Mina pada hari itu untuk
perjalanan ke Arafah.
14. Hari tasyrik
Yaitu hari tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah pada hari itu jemaah haji berada di Mina
untuk melontar Jamrah dan Mabit.
15. Hijir Ismail
Salah satu bagian dari Ka’bah. Hijir Ismail ini berbentuk setengah lingkaran, merupakan
makam Nabi Ismail AS. dan juga Siti Hajar (ibunda Nabi Ismail AS). Hijir ismail
terletak antara rukun iraqi dan rukun syami. Silahkan berdoa dan sholat.
16. Ibadah Haji adalah
a. Ibadah haji adalah berkunjung ke Baitullah di Makkah untuk melakukan Thawaf,
Sa’i dan Wukuf di Arafah serta amalan lainya dengan niat haji pada masa tertentu
demi mencapai ridha Allah
b. Hukum ibadah haji adalah wajib bagi orang yang pertama kali melaksanakan
(memenuhi rukun Islam) dan bagi orang yang bernadzar. Sedangkan bagi yang
sudah melaksanakan ibadah haji hukumnya sunat.
c. Waktu mengerjakan ibadah haji dimulai sejak 1 Syawal hingga menjelang terbit
fajar malam kesepuluh Dzulhijjah.
17. Ibadah Umroh
a. Ibadah Umrah ialah berkunjung ke Baitullah di Makkah untuk melakukan Thawaf,
Sa’i dan memotong/mencukur rambut (tahalul) dan dapat dilakukan kapan saja demi
mencapai ridha Allah.
b. Hukum Ibadah Umrah adalah wajib bagi orang yang pertama kali melaksanakan dan
bagi orang yang bernazar. Sedangkan bagi orang yang melaksanakan Umrah kedua
kali dan seterusnya hukumnya sunat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu di
luar musim haji (kecuali pada hari Wukuf dan hari-hari Tasyrik).
18. Jabal Nur dan Gua Hiro terletak
Gua Hira terletak di Jabal nur. Gua Hira merupakan tempat Nabi Muhammad s.a.w
menerima wahyu pertama (Surat Al-Alaq, ayat 1-5). Gua ini terletak sekitar 5 km di utara
kota Mekah.
19. Jabal Rahmah : Terletak di sudut padang arafah
20. Jabal tsur : Terletak di 6 km dari masjidil haram
21. Jabal Uhud : Nama sebuah bukit terbesar di kota Madinah saat terjadi
perang Uhud yang melibatkan 700 orang sahabat
22. Shalat jama’ dan Qashar
Shalat Jama’ : Jama’ artinya mengumpulkan yaitu mengumpulkan 2 shalat wajib
yang dikerjakan dalam satu waktu yang sama. Shalat yang dapat dijama’ adalah Dzuhur
dengan Ashar dan Magrib dengan Isya. Shalat Qashar
Qashar artinya memendekkan shalat 4 rakaat menjadi 2 rakaat (Dzuhur, Ashar dan Isya)
ketentuan ini hanya diperbolehkan dalam Safar.
23. Ka'bah adalah
Baitullah, adalah bangunan Ka’bah yang disebut juga sebagai Baitullah atau rumah Allah
berbentuk segi empat. Ka'bah memiliki empat rukun atau sudut: rukun aswad, rukun iraqi,
rukun syami dan rukun yamani.
24. Khandak/Masjid Khamsah
Tempat peristiwa peperangan pengepungan kota Madinah pada tahun 5 H, ditandai dengan
adanya parit (khandak) yang dalam.
25. Kiswah adalah
Kain hitam Penutup Ka’bah. Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci Al Qu’an yang disulam.
26. Lailatul Jam'in
Yaitu malam tanggal 10 Dzulhijjah (malam wukuf), dinamakan demikan pada malam itu
keharusan Wukuf dan kewajiban Mabit di Muzdalifah berlaku.
27. Lontar Jumroh
Lontar jamrah ialah melontar dengan batu kerikil pada jamrah (marma) Ula, Wusta dan Aqobah.
Pada tangal 10 Dzulhijjah yang dilontar hanya jamrah Aqabah saja 7 kerikil. Pada tanggal 11, 12,
dan 13 Dzulhijjah melontar ketiga jamrah masing-masing dengan 7 batu kerikil dan harus masuk
ke dalam lubang marma. Jika lontaran, mengenai tugunya dan kerikil melesat melewati bibir
sumur, maka lontaran dianggap tidak sah dan wajib diulang.
28. Ma'la
Tanah kuburan bagi penduduk Makkah sebelah timur masjidil haram
29. Mabit di Mina
Mabit di Mina ialah keadaan jemaahhaji di Mina di malam hari untuk tidur/istirahat pada hari hari
Tasyrik. Ketentuan Mabit di Mina adalah keberadaan jemaah haji di Mina lebih separuh malam.
30. Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah ialah bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah dengan berdo’a atau
berzikir sampai melewati tengah malam pada tanggal 10 Dzulhijjah. Bagi yang datang di
Muzdalifah sebelum tengah malam, maka harus menunggu sampai lewat tengah malam. Mabit
bisa berhenti sejenak dalam kendaraan atau turun dari kendaraan pada saat itu bisa dimanfaatkan
mencari kerikil di sekitar tempat kendaraan untuk melontar jumrah di Mina.
31. Makam Baqi
Adalah tanah kuburan untuk penduduk Madinah sejak zaman jahiliyah sampai sekarang
32. Makam Hawa
Adalah tanah kuburan untuk penduduk Jeddah dari dulu sampai sekarang
33. Makam Ibrahim
Adalah batu yang terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim, A.S ketika membangun Ka'bah.
34. Marwah
Bukit tempat mengakhiri sa'i, saat ini terletak didalam masjidil haram. Tempat ini termasuk
tempat mustajab untuk berdoa
35. Masjid Jin
Terletak di Ma'la tempat jin bersepakat mengakui atau berbaiat bahwa Nabi Muhammad SAW
sebagai utusan Allah SWT.
36. Masjid Nawiroh
Tempat khutbah haji wada, terletak di sebelah barat Padang Arafah
37. Masjid Qiblatain
Adalah Masjid tempat Nabi menerima wahyu untuk mengalihkan Kiblat dari Masjidil Aqsa ke
Masjidil Haram. Ini merupakan masjid Banu Salamah
38. Masjid Quba
Masjid yang pertama kali dibangun Nabi saat Hijrah dari Makaah ke madinah, letaknya di Quba
sekitar 5 km dari Madinah
39. Miqat Zamani dan Makani adalah : Miqat adalah adalah tempat atau waktu untuk memulai
berniat ihram. Mikat dabgi dua: Miqat Zamani
Miqat Zamani ialah ketentuan batas waktu untuk mengerjkan haji, yaitu tanggal 1
Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Miqat Makani
Miqat Makani ialah ketentuan batas tempat memulai ihram haji dan umrah. Yaitu Bir Ali (bagi
penduduk Madinah dan yang melewatinya), Juhfah (penduduk Syam), Qarnul Manazil (penduduk
Najad), Yalamlam (penduduk Yaman) dan Zatu Irqin(penduduk Iraq). Miqat jamaah haji
Indonesia Gelombang satu adalah di Bir Ali atau Dzulhulaifah. Miqat Jamaah Haji
Indonesia gelombang dua adalah di Bandara King Abdul Aziz
40. Multazam : Adalah dinding yang terletak diantara Hajar Aswad dan pintu
Ka’bah. Merupakan tempat yang sanqat dianjurkan untuk berdoa (Insya Allah do’a yang diminta
akan dikabulkan oleh Allah SWT).
41. Yang dimaksud Nafar
Nafar menurut bahasa artinya rombongan. Sedangkan menurut istilah adalah keberangkatan
jemaah haji meninggalkan Mina pada hari-hari Tasyrik. Nafar terbagi dua bagian:
Nafar Awal
adalah keberangkatan jemaahhaji meninggalkan Mina lebih awal paling lambat sebelum terbenam
matahari tanggal 12 Dzulhijjah.
Nafar Tsani (Nafar Kedua/Akhir)
adalah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada tangal 13 Dzulhijjah setelah melontar
Jumrah Ula’, Wustha dan Aqobah.
42. Ra'ml
Adalah lari-lari kecil saat sa’i diantara dua pilar hijau atau saat ini lampu hijau (bagi laki-laki
yang mampu melaksanakannya).
43. Raudhoh
Adalah suatu tempat didalam masjid Nabawi yang letaknya berada diantara rumah
A’isyah(sekarang makam Nabi SAW) sampai mimbar Rasul. Nabi bersabda : antara rumahku
dengan mimbarku adalah raudhah taman diantara taman-taman surga. Saat ini ciri raudhoh adalah
memakai karpet hijau atau dulu ditandai dengan tiang-tiang putih.
44. Rukun Haji :
Rukun Haji, Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji dan Jika tidak
dikerjakan maka Hajinya tidak syah. Rukun Haji ada 6 yaitu Ihram (niat), wukuf di arafah,
Thawaf Ifadhah, Sa’I, Tahallul (bercukur) dan Tertib sesuai tuntunan manasik.
45. Sa'I :
Adalah Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Dimulai dari bukit
shafa dan diakhiri di bukit marwah, dengan total 7 kali. Shalat Jum'at di Arafah, Muzdalifah dan
Mina. Jika wukuf jatuh pada hari Jum'at , jamaah haji tidak wajib melaksanakan shalat jum'at.
Begitu juga saat di muzdalifah dan mina
46. Shofa
Bukit untuk memulai sa'i. Saat ini terletak didalam Masjidil Haram
47. Udzur Syar'i
Udzur Syar’i adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang menurut hukum diperbolehkan tidak
melaksanakan sesuatu yang seharusnya dilakukan atau dibolehkan melaksanakan sesuatu yang
seharusnya tidak dilakukan.
50. Ziarah
Ziarah tidak termasuk rangkaian ibadah haji, tetapi untuk memenuhi anjuran Nabi
Muhammad SAW. Sebagimana hadist berikut:
"Janganlah memaksakan diri untuk bepergian kecuali pada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram,
Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjid Aqsha". (H.R. Bukhari Muslim dan Abu Daud).
51. Tujuan Ziarah
Ziarah merupakan amalan yang bertujuan melihat dari dekat tempat-tempat
bersejarah dan untuk menyaksikan secara nyata tempat-tempat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan agama Islam agar dapat memperoleh
iman. Ziarah ke tempat bersejarah baik Makkah, Madinah maupun tempat lain
tidak termasuk rangkaian ibadah haji.
52. Hukum Ziarah
Hukum asal berziarah adalah mubah. Bila dilaksanakan dengan niat yang baik
untuk menambah iman dan keyakinan terhadap kebesaran ajaran Islam
hukumnya menjadi sunah. Tetapi apabila dilaksanakan dengan cara berlebihan
misalnya dengan cara mengeramatkan tempat-tempat tersebut sehingga
menimbulkan kemusrikan, maka hukumnya menjadi haram.
53. Ketentuan atau Nash tentang Haji
QS: Ali Imran Ayat 97
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah,
barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Perintah untuk melaksanakan ibadah haji, bagi yang
mampu terdapat pada Surat Ali Imran ayat 97 tersebut.
(QS. Al Baqarah ayat 125)
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia
dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang
thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”.
(QS. Al Baqarah ayat 126)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman
sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun aku
beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-
buruk tempat kembali”.
(QS. Al Baqarah ayat 127)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail
(seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.
(QS. Al Baqarah ayat 128)
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah
kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
54. QS. Albaqarah 196-197, Albaqarah 158, Alhaj 27
55. Penyelenggaraan Ibadah Haji di dasarkan pada azas
Keadilan, Profesionalitas, dan Akuntabilitas dengan prinsip nirlaba
56. Pelayanan yang dilakukan oleh petugas haji kepada jamaah meliputi:
Pelayanan umum, bimbingan ibadah, pemberangkatan dan pemulangan
57. Kebijakan Pembinaan Petugas Haji Meliputi
Rekrutmen, Pelatihan, Penugasan dan Penilaian Kinerja
58. Menteri Agama berkewajiban membentuk panitia di:
Tingkat Pusat, di Daerah yang ada embarkasi dan di Arab Saudi
59. Bandara yang digunakan untuk kedatangan dan kepulangan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi
60. Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah dan AMAA di Madinah
61. Jika wanita haid tidak melaksanakan solat arbain, maka hajinya?
Sah
62. Batas akhir pelaksanaan thawaf ifadoh adalah
Sebelum kepulangan ke tanah air
63. Dalam ibadah umroh, thawaf berkedudukan sebagai?
Rukun Umroh
64. Mengerjakan sa'i tanpa wudhu, hukumnya
Sah sai'nya
65. Mengerjakan thawaf tanpa wudhu, hukumnya
Tidak sah thawafnya
66. Hikmah Haji
Mengembalikan kepada unsur kesatuan manusia, menciptakan kesalehan sosial dan masyarakat,
menunjukkan adanya kesamaan derajat manusia dihadapan Allah.
67. Waktu wukuf
Adalah saat tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar pada tanggal 10
dzulhijjah
68. Penyelenggaraan Ibadah Haji berdasarkan azas keadilan, hal ini berdasarkan
Pasal 2 UU No.13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji
69. Pengelolaan Keuangan Haji berdasarkan Azas:
Prinsip Syariah, Kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transfaran dan akuntabel
70. Azas pengelolaan keuangan berdasarkan
Pasal 2 UU No. 34 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan haji
71. PMA yang mengatur haji khusus adalah
PMA No.23 tahun 2016
72. Pendaftaran haji dilakukan pada setiap hari kerja sepanjang tahun berdasarkan
PMA No. 29 tahun 2015 pasal 3
73. Pendaftaran Haji dinyatakan sah jika
Jemaah Haji mendapatkan nomor porsi sesuai PMA no.14 tahun 2012 pasal 6
74. Yang pernah melakukan ibadah haji, maka harus menunggu 10 tahun, ini berdasarkan
PMA no.29 tahun 2015
75. Berdasarkan PMA no.14 tahun 2012, akomodasi, pemondokan, konsumsi merupakan tanggung
jawab pemerintah dengan system menggunakan sistem Qur'ah
76. Ruang lingkup petugas PPIH
Meliputi: Perlengkapan, Keuangan dan Kesehatan
77. Petugas Administrasi Umum di sektor memiliki hubungan tugas koordinasi dengan:
Kepala Sektor, Wakil ketua sektor, petugas administrasi daker
78. Tugas Harian Administrasi Umu aadalah
Membuat laporan harian, menghimpun data dari sektor, melayanai permintaan perlengkapan dan
alat tulis daker dan sector
Berpindah pekerjaan adalah hal yang wajar:
Saya menyukai pekerjaan saya tapi jika ada pekerjaan yang lebih baik saya tidak ragu untuk
pindah
Kerja keras dan cermat merupakan wujud adanya upaya untuk menjadi pribadi bermartabat
Pekerjaan yang menumbuhkan kreativitas baru
79. Perangkat lunak operasi system
Linux, Microsoft windows, unix
80. Microsoft windows merupakan system operasi computer yang berbasis
Graphic User Interface
81. Yang termasuk dalam aplikasi microsoft office adalah
Power point, excel, words
82. Surat izin dari baladiah/pamongpraja disebut
Tasrih
83. Status kesehatan haji dikategorikan 4
Mandiri, observasi, pengawasan dan tunda
84. Paspor
Paspor warna hijau 48 halaman
85. Singkatan TPHI, TPIHI, TKHI, TKHD, PPIH
86. Masa tugas PPIH Arab saudi bidang Kesehatan 73Hari
87. Penyelenggaraan ibadah haji daiatur oleh
UU No.13 Tahun 2008 dan PP No.79 tahun 2012
88. Pimpinan operasional kesehatan arab saudi berkedudukan di
Jeddah
89. Peraturan Haji
a. UU Nomor 13 Tahun 2008, Tentang Penyelenggaraan lbadah Haji;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji;
c. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Haji Reguler;
d. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus;
e. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji;
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 442 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia;
Soal Youtube
1. Penetapan kriteria istithaah melibatkan semua pihak yang menjadi tim penyelenggara kesehatan
haji. Apa saja pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan ? : Anamnesa, pemfis, pem penujang,
hasil/ rekomendasi dokter / dokter sp?, diagnosis, penetapan isthihaah kesehatan,
rekomendasi/saran/ rtl
2. Penyelenggara Kesehatan Haji di AS dipimpin oleh ? : Kepala Kesehatan bidang PPIH AS
3. Petugas kes. haji yang di Pos Arafah adalah : KKHI Mekah, petugas daker bandara
4. Persyaratan mampu untuk ibadah haji disebut : Istihaah
5. Jenis dan metode pembinaan kesehatan haji adalah : meliputi kegiatan penyuluhan, konseling,
latihan kebugaran, pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), pemanfaatan media massa,
penyebarluasan informasi, kunjungan rumah, dan manasik kesehatan.
6. Penetapn isthihaah Jemaah haji tahap kedua ditandatangi oleh : Ketua Tim Penyelenggara Kes.
Haji Kab/kota
7. Kriteria Isthihaah sementara : Pasal 12 Jemaah Haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan haji untuk sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c
merupakan Jemaah Haji dengan kriteria: a. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional
(ICV) yang sah; -8- b. Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh, antara lain
Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis Multi Drug Resistance, Diabetes Melitus Tidak
Terkontrol, Hipertiroid, HIV-AIDS dengan Diare Kronik, Stroke Akut, Perdarahan Saluran
Cerna, Anemia Gravis; c. Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi wabah; d.
Psikosis Akut; e. Fraktur tungkai yang membutuhkan Immobilisasi; f. Fraktur tulang belakang
tanpa komplikasi neurologis; atau g. hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat
keberangkatan kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu.
8. ..
9. Jemaah haji regular : 40 hari
10. ..
11. ..
12. SISKOHATKES : Sis Kom Haj Terpadu Bid Kes
13. Peran coordinator penunjang medic : Pelayanan penunjang medik, seperti laboratorium, rontgen,
Electrokardiografi (EKG), gizi, rekam medik, dan sanitasi; PMK 2021
14. ..
15. .. Jemaah Haji yang ditetapkan memenuhi syarat Istithaah Kesehatan Haji sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a merupakan Jemaah Haji yang memiliki kemampuan mengikuti
proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, dan/atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani
setidaknya dengan kategori cukup
..pedampingan : a. berusia 60 tahun atau lebih; dan/atau b. menderita penyakit tertentu yang
tidak masuk dalam kriteria Tidak memenuhi syarat Istithaah sementara dan/atau tidak memenuhi
syarat Istithaah.
..sementara : ada di soal no 7
..tidak memnuhi syarat : a. Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa, antara lain Penyakit
Paru Obstruksi Kronis (PPOK) derajat IV, Gagal Jantung Stadium IV, Chronic Kidney Disease
Stadium IV dengan peritoneal dialysis/hemodialisis reguler, AIDS stadium IV dengan infeksi
oportunistik, Stroke Haemorhagic luas; b. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat,
dimensia berat, dan retardasi mental berat; c. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan
kesembuhannya, antara lain keganasan stadium akhir, Tuberculosis Totaly Drugs Resistance
(TDR), sirosis atau hepatoma decompensata.
16. ..

17. kriteria safari wukuf : Pelaksanaan safari wukuf diberikan kepada calon jemaah
haji yang sakit atau sedang dalam perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau
Rumah Sakit Arab Saudi dengan menggunakan bus atau ambulans. Jika jemaah tidak bisa hadir
secara fisik di Arafah, maka ibadah haji akan diwakilkan atau di-badalhaji-kan

18. ..
19. Permenkes Haji : 62 thn 2016
20. Tahapan manasik kesehatan haji : tunggu-berangkat-embarkasi-operasional haji-debarkasi
21. ..
22. ..
23. ..
24. ..
25. Masjid quba Pahala bagi orang yang berkunjung dan shalat dua rakaat di masjid ini sama seperti
pahala bagi orang yang umrah
26. ..
27. ..
28. .. PMK 9 tahun 2021 : Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi
29. ..
30. ..Mengisi kartu kewaspadaan (health alart card) atau membawa kartu Kesehatan Jemaah haji
(k3jh) termasuk dalam kegiatan manasik Kesehatan : saat tiba di debarkasi
31. ..
32. ..
33. Penanggungjawab KKHI ada berapa : 15
a. Koordinator Medik : Keperawatan; (2) Penanggung Jawab UGD; (3)
Penanggung Jawab Rawat Inap; (4) Penanggung Jawab ICU/HCU; (5)
Penanggung Jawab Visitasi; (6) Penanggung Jawab Safari Wukuf; (7)
Penanggung Jawab Ambulans; dan (8) Penanggung Jawab Evakuasi
Tanazul.
b. Obat dan perbekes : Apotek
c. Penunjang Medik : (1) Penanggung Jawab Rekam Medik; (2)
Penanggung Jawab Laboratorium; (3) Penanggung Jawab Radiologi; (4)
Penanggung Jawab Elektromedik; (5) Penanggung Jawab Gizi; dan (6)
Penanggung Jawab Sanitasi
34. ..
35. Pos Kesehatan Arminah :
Arafah : Mekkah dan Madinah
Musdalifah : Mekkah
Mina : Madinah
36. ..
37. ..
38. ..
39. ..
40. ..
41. Metode diteksi dimensia : Hopskin
42. Istihasah Haji ada dalam pasal 3 PMK no 15 tahun 2016
43. ..
44. ..
45. ..
46. ..
47. ..
48. ..
49. ..
50. ..
51. Jemaah haji yang dinyatakan tidak memenuhi syarat antara lain : gg.jiwa berat
52. ..
53. ..
54. ..
55. Penggunaan pil anti haid hukumnya Mubah
56. TGC dan TPP dipimpin oleh : Kepala Satuan Tugas
57. Salah satu tugas kepala KKIH : Melakukan koordinasi dengan coordinator obat dan
perbekes
58. ..
59. Strukur Organisasi PPIH : 4 Kepala Satgas, 3 Kepala daker, 3 Kepala KKHI
60. ..
61. Kepala KKHI membawahi : KKH, sector dan / posko
62. Strategi itu adalah dengan metode Terstuktur, Sistematis dan Masif (TSM) dalam melakukan
sosialisasi manasik kesehatan haji.
63. ..
64. ..
65. ..
66. Surveilans ibada haji dilakukan dengan cara kumpul-olah-interpretasi data..
67. Maasalamah artinya
68. ..
69. ..
70. ..
71. Daerah kerja Mekah, Madinah, Bandara
72. ..
73. ..
74. ..
75. ..
76. ..
77. ..
78. ..
79. Petugas Kesehatan di AS : PPIH, TKH, TPK
80. ..
81. ..
82. ..
83. ..
84. Penetapan statsu laik terbang di masa embarkasi
85. ..
86. ..
87. ..
88. ..
89. ..
90. ..
91. ..
92. ..
93. ..
94. ..
95. ..
96. ..
97. ..
98. ..
99. ..
100. ..

Soal Youtube 2
1. KKHI Mekah bertanggungjawab memberikan pelayanan di? Musdalifah
2. Serangkaian kegiatan terpadu, terencana dan terukur diawali dengan pemeriksaan Kesehatan haji
s/d keberangkatan adalah? Pembinaan Istithaah Jemaah haji
3. Kriteria Safari Wukuf kecuali ? Untranspotable
Adapun kriteria Safari Wukuf adalah sebagai berikut: 1. Kesadaran baik ditandai dengan: a.
Airway, Breathing, Circulation dalam keadaan baik; b. Glasgow Coma Scale (GCS) = 15; c.
Kesadaran psikiatris baik (memenuhi 3P: memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan
perhatian); dan/atau d. Kemampuan menilai realita baik (tidak ada halusinasi dan waham) 2.
Hemodinamik (sirkulasi) stabil, Mean Arterial Pressure (MAP) paling rendah 65 mmHg; 3.
Saturasi oksigen > 89 dengan nasal kanula 2-3 ltr/mnt; jdih.kemkes.go.id -58- 4. Transportable,
yaitu pada saat pemindahan tidak memperberat kondisi fisik, tidak berpotensi menimbulkan
kecacatan atau mengancam keselamatan Jemaah Haji sakit; 5. Tidak mengidap penyakit
menular/tidak infeksius; 6. Penyakit tidak dalam periode akut; dan 7. Tidak dalam krisis
hipertensi.
4. Meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian factor risiko penyakit tidak menular dengan
perhatian khusu pada penyakit adalah strategi ? Penguatan pembinaan haji menurut upaya
promotive dan preventif
5. Untuk memantau penyakit yang dibawa dari AS ke Indo, maka Jemaah haji perlu melaporkan
kondisi kesehataannya ke ? Menyerahkan kartu kewaspadaan Jemaah haji ke petugas dlm waktu
14 hari
6. Tahapan manasik Kesehatan haji : Masa tunggu, keberangkatan, embarkasi, operasional,
debarkasi
a. Tahap pertama (risti dan non risti), 1. Anamnesa. 2. Pemeriksaan fisik. 3.
Pemeriksaan penunjang. 4. Diagnosis. 5. Penetapan tingkat risiko kesehatan. 6.
Rekomendasi/saran/rencana tindaklanjut.
b. Tahap masa tunggu , 1. Kegiatan pembimbingan kesehatan haji (konseling,
peningkatan kebugaran, posbindu, kunjungan rumah). 2. Kegiatan penyuluhan
kesehatan haji (penyuluhan, penyebaran informasi, pemanfaatn media masa)
c. Tahap kedua, 1. Anamnesa. 2. Pemeriksaan fisik. 3. Pemeriksaan penunjang. 4. Hasil
dan rekomendasi dr spesialis, 5. Penetapan Diagnosis 6. Penetapan Istithaah
Kesehatan.
d. Tahap keberangkatan (penetapan istithaah)
e. Tahap ketiga (laik dan ga laik terbang)
7. Cara untuk mengatasi barotrauma : Makan permen, mengunyah
8. Hal yang dilakukan sambal menunggu masa kepulangan? : Tetap menerapkan PHBS
9. ..
10. Komunikasi dua arah antara dokter atau tenaga kesehatan dan jemaah haji di puskesmas/klinik
atau rumah sakit : Konseling
11. Petugas Penyelenggara Kesehatan di AS terdiri dari : PPIH, TKH, TPK
12. Nama bandara di Jeddah : King Abdul Aziz Internasional Airport
13. APD untuk mencegah Heat Stroke : Cara yang paling mudah mencegah heat stroke adalah 76
dengan minum air yang cukup setiap hari dan menghindari paparan matahari secara langsung,
misalnya dengan menggunakan payung. Jangan berpanaspanasan di luar tenda saat wukuf dan
saat di Mina. Gejala akan terjadinya heat stroke adalah kulit terasa panas, suhu tubuh naik
(demam), lemas, mual dan hilang kesadaran. Jika menemukan kondisi Jemaah Haji yang tiba-tiba
mengalami hal tersebut, maka segeralah siram dengan air, kompres es, dan segera mencari
pertolongan pertama kepada tenaga kesehatan terdekat. Payung, Semprotan air, Alas kaki,
Masker
14. Bahasa Arabnya Obat : Dawaa
15. UU Kesehatan : UU no 39 tahun 2009
16. KKHI Mekah : 8 Pj medik, 1 pj apotek, 6 pj penunjang nedik
KKHI Madinah : 7 pj medik, 1 pj apotek, 6
KKHI Bandara : 7 pj medik, 1 poskes
17. Upaya pembinaan Kesehatan haji yang dilakukan sesuai kriteria disebut : Istithaah
18. Six Minutes Walking Test
19. Terstruktur : Dilakukan dari tingkat provinsi, dst
20. ..
21. KKHI Bandara ada 7 PJ
22. Pelaksana surveilans a) Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji; b) Mengumpulkan,
mengolah dan melakukan interpretasi data kesehatan haji; c) Melakukan diseminasi hasil
interpretasi data; d) Menyusun laporan kegiatan; dan e) Membantu sekretaris dalam penyusunan
laporan penyelenggaraan operasional kesehatan haji.
23. PJ Keperawatan bertanggungjawab kepada : Koordinator penunjang medik
24. Mabit di Muzdalifah hukumnya : Wajib
25. Hadist yang diriwayatkan oeh orang yang tidak adil adalah hadist? Hadist Dhaif
26. Pelaksana utama dari promotive preventif : Satgas PP
27. ..
28. ..
29. UU Haji dan Umrah : UU no 8 tahun 2019
30. ..
31. ..
32. Surat rekomendasi tidak laik terbang ditandatangani oleh Ketua PPIH Embarkasi bidang
Kesehatan merujuk kepada pada hasil pemeriksaan kesehatan tahap ketiga sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016
33. ..
34. ..
35. ..
36. ..
37. ..
38. ..
39. PP tentang Istithaah : PP no 15 tahun 2016
40. ..
41. ..
42. ..
43. ..
44. PMK yang mengatur penyelenggaraan ibdah haji : PP no 62 tahun 2016
45. Penetapan kriteria Tanazul bagi Jemaah Haji adalah sebagai berikut: a. Kesadaran baik ditandai
dengan Airway, Breathing, Circulation dalam keadaan baik; b. Hemodinamik (sirkulasi) stabil,
Mean Arterial Pressure (MAP) paling rendah 65 mmHg; c. Saturasi oksigen > 92; d.
Transportable, yaitu pada saat Tanazul tidak memperberat kondisi fisik, tidak berpotensi
menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan Jemaah Haji sakit; e. Tidak mengidap
penyakit menular/tidak infeksius; f. Penyakit tidak dalam periode akut; dan g. Tidak dalam krisis
hipertensi.
46. ..
47. ..
48. Kalau kelelahan istirahat cukup
49. Daker di AS adalah : Mekah, Madinah, Bandara
50. ..
51. Tes Rockport merupakan tes jalan dan atau lari sepanjang 1,6 Km tanpa berhenti. Tes
Rockport sudah disosialisasikan Kementerian Kesehatan ke Puskesmas- Puskesmas dan
digunakan dalam mengukur kebugaran jantung paru, namun sampai saat ini belum diketahui
validitas dari tes tersebut
52. ..
53. ..
54. ..
55. ..
56. ..
57. ..
58. Pelaksana Siskohatkes a) Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji; b)
Membantu sekretaris dalam penyusunan laporan penyelenggaraan operasional kesehatan haji;
dan c) Membantu petugas PPIH Arab Saudi, TKH dan TPK dalam penggunaan Siskohatkes
59. ..
60. ..
61. ..
62. ..
63. ..
64. ..
65. ..
66. ..
67. Rekapitulasi hasil penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji dilaporkan kepada kepala daerah
kabupaten/kota dan kepala dinas kesehatan provinsi
68. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Satuan Tugas Sanitasi bertanggung jawab kepada Kepala
Kesehatan PPIH Arab Saudi;
Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung Jawab Sanitasi bertanggung jawab kepada
Koordinator Penunjang Medik
69. ..
70. ..
71. ..
72. Dalam rangka penyelenggaraan Istithaah Kesehatan Haji, dinas kesehatan kabupaten/kota
membentuk tim penyelenggara kesehatan haji di wilayahnya.
73. ..
74. ..
75. Surveilans dilakukan melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan penyebaran
informasi terkait upaya promotif preventif, pelayanan kuratif rehabilitatif, upaya emergency
gerak cepat, penyelenggaraan sanitasi, pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, dan
penanggulangan penyakit menular. Informasi kegiatan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan yang dilaksanakan selama operasional kesehatan haji didokumentasikan dalam bentuk
narasi, tabel, grafik, dan/atau gambar.
76. ..
77. ..
78. ..
79. ..
80. ..
81. ..
82. ..
83. ..
84. Dalam penanggulangan penyakit menular melibatkan TKH, Satgas PP, Satgas GC, Satgas
Sanitasi, TKR yang bertugas di KKHI dan Pelaksana Surveilans. Selain itu juga diperlukan
koordinasi dengan PPIH Arab Saudi lainnya dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
85. Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung Jawab Safari Wukuf bertanggung jawab kepada
Koordinator Pelayanan Medik.
86. ..
87. ..
88. ..
89. ..
90. ..
91. ..
92. Kegiatan Satgas PP meliputi: 1. Koordinasi, 2. Promosi Kesehatan (Health Promotion), 3.
Pelindungan Spesifik (Spesific Protection). Deteksi dini dan pengobatan yang tepat (Early
Diagnostic and Prompt Treatment)
93. ..
94. ..
95. ..
96. ..
97. ..
98. ..
99. ..
100. ..
Soal Youtube 3
1. Mengisi kartu kewaspadaan haji saat tiba di tanah air? Sehat saat tiba dari bandara?
2. Makna kata tersruktur adalah ?Diselenggarakan dari tingkat propinsi, kota, dst
Sistematis : Pengorganisasiaanya terencana
3. ..
4. ..
5. ..
6. Cara untuk mengatasi mabuk udara adalah ?
7. Penatalaksaan HT secara non farmakologis adalah : Diit rendah garam dan pembatasan aktivitas
8. Maasalamah artinya : Semoga selamat sampai tujuan
9. ..
10. ..
11. Wukuf dilakukan dimana ? Padang Arafah
12. Masif artinya dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota hingga puskesmas sesuai
kewenangannya dengan melibatkan semua pihak termasuk organisasi masy hingga ke level
perifer ?
13. ..
14. ..
15. Tugas Satgas Pengelolah Obat : ) 1) Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Kepala Satgas
PP, Satgas GC, Satgas Sanitasi, dan Kepala Kesehatan Daerah Kerja Mekkah, Madinah, dan
Bandara; 2) Bertindak sebagai penanggungjawab obat dan perbekalan kesehatan di depo utama;
3) Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi; 4) Melakukan koordinasi
secara teratur dengan koordinator obat dan perbekalan kesehatan daerah kerja; 5) Mengarahkan,
mengatur, mengendalikan, dan memantau pelaksanaan tugas pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan di 3 (tiga) wilayah daerah kerja termasuk Armina; 6) Menerima dan memeriksa obat
dan perbekalan kesehatan hasil pengadaan; 7) Menyiapkan obat dan perbekalan kesehatan dalam
pelaksanaan Safari Wukuf dan Evakuasi Tanazul; 8) Menyiapkan dan mendistribusikan obat dan
perbekalan kesehatan ke depo obat dan perbekalan kesehatan di daerah kerja Mekkah, Madinah,
dan Bandara; 9) Melakukan evaluasi pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan; dan 10)
Membuat laporan kegiatan
16. Penyelenggara kesehatan haji di AS dipimpin oleh : PPIH Kesehatan AS
17. KKIH Daker : Klinik Kesehatan, poskes sector, poskes bandara
18. Diteksi dini dimensia : Hopskin Verbal Learning Test
19. ..
20. Kriteria Tanazul : a. Kesadaran baik ditandai dengan Airway, Breathing, Circulation dalam
keadaan baik; b. Hemodinamik (sirkulasi) stabil, Mean Arterial Pressure (MAP) paling rendah 65
mmHg; c. Saturasi oksigen > 92; d. Transportable, yaitu pada saat Tanazul tidak memperberat
kondisi fisik, tidak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan Jemaah
Haji sakit; e. Tidak mengidap penyakit menular/tidak infeksius; f. Penyakit tidak dalam periode
akut; dan g. Tidak dalam krisis hipertensi.
21. Tim visitasi berasal dari KKHI dan terdiri dari dokter, perawat dan tenaga pendukung kesehatan
(TPK) yang membantu memberikan asupan gizi kepada Jemaah Haji yang sedang dirawat
22. ..
23. ..
24. ..
25. ..
26. ..
27. ..
28. TMS kecuali : Diare Berat
29. Pelaksana Utama dari upaya PP adalah satgas PP
30. Komunikasi 2 arah : Konseling
31. TKH bertugas: 1. Melakukan koordinasi dengan petugas Kloter lainnya yaitu ketua Kloter dan
Tenaga Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI); 2. Melakukan pemberdayaan Ketua
Rombongan (Karom), Ketua Regu (Karu) serta Jemaah Haji/Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) untuk berperan aktif dalam menjaga kondisi kesehatannya; 3. Melakukan koordinasi
dengan PPIH Arab Saudi bidang Kesehatan; 4. Melakukan koordinasi dengan Muassasah atau
Maktab; 5. Mengendalikan faktor risiko kesehatan Jemaah Haji; 6. Melakukan upaya pencegahan
penyakit, terutama Jemaah Haji risiko tinggi agar tidak mengalami kondisi kesehatan yang
semakin memburuk; 7. Melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan yang tepat kepada
Jemaah Haji; 8. Melakukan tindakan kegawatdaruratan dan rujukan secara cepat; 9.
Menggunakan dan mengatur obat dan perbekalan kesehatan; 10. Melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan dan konseling kesehatan; 11. Memastikan Jemaah Haji menggunakan alat pelindung
diri; 12. Melakukan visitasi kepada Jemaah Haji yang dirawat di KKHI dan RSAS; 13.
Melakukan pengawasan makanan Jemaah Haji; dan 14. Menyusun laporan kegiatan.
32. ..
33. ..
34. ..
35. ..
36. ..
37. ..
38. ..
39. ..
40. ..
41. ..
42. PMK Kesehatan haji : No 62 tahun 2016
43. ..
44. ..
45. ..
46. ..
47. Sistematis
48. Rumah Sakit (RS) King Faisal merupakan salah satu rumah sakit pemerintah yang menjadi
rujukan untuk menangani anggota jemaah haji yang sakit. Selain RS King Faisal,
pemerintah Arab Saudi menyiapkan RS King Abdul Aziz, RS Annur, RS Hera, dan RS Jiwa
King Abdul Azis yang berlokasi di Hera.
49. Nama Bandara di Mekkah : King AAIA
50. ..
51. ..
52. Jemaah Haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf d merupakan Jemaah Haji dengan kriteria: a. Kondisi
klinis yang dapat mengancam jiwa, antara lain Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) derajat
IV, Gagal Jantung Stadium IV, Chronic Kidney Disease Stadium IV dengan peritoneal
dialysis/hemodialisis reguler, AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik, Stroke Haemorhagic
luas; b. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan retardasi mental
berat; c. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya, antara lain keganasan
stadium akhir, Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR), sirosis atau hepatoma
decompensata.
Kecuali Anemia Gravis
53. ..
54. ..
55. ..
56. Safari Wukuf merupakan pelayanan Wukuf di Arafah bagi Jemaah Haji sakit di KKHI Mekkah
berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Jemaah yang akan disafariwukufkan terlebih dahulu
dilakukan seleksi sesuai kondisi penyakitnya untuk menentukan Jemaah Haji yang memenuhi
kriteria Safari Wukuf. Jemaah Haji yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria akan dilaporkan
kepada Kepala Daerah Kerja Mekkah.
57. ..
58. ..
59. ..
60. ..
61. ..
62. ..
63. ..
64. Bus/ Syaraah
65. ..
66. ..
67. Satgas PP terdiri atas tenaga dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya, dan TPK.
68. ..
69. ..
70. ..
71. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif,
dilakukan kepada perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji.
72. ..
73. ..
74. ..
75. ..
76. Surveilans sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan selama Jemaah Haji di Indonesia
dan Arab Saudi.
77. ..
78. ..
79. ..
80. ..
81. ..
82. ..
83. ..
84. ..
85. ..
86. ..
87. ..
88. Satgas GC terdiri dari : Dokter, perawat, farmasi, tpk
89.

Anda mungkin juga menyukai